Bahan Ajar - Refi Jufrinaldi
Bahan Ajar - Refi Jufrinaldi
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
A. PENDAHULUAN
B. MATERI
Materi 1 ........................................................................................................ 4
Materi 2 ...................................................................................................... 13
C. LATIHAN ................................................................................................. 31
D. RANGKUMAN ........................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA
re
Salam listrik,
Siapa yang tidak suka terang? Terang itu unik, dengan terang kita bisa melihat apa yang
tak terlihat. Adalah suatu anugrah jika setiap para peserta didik bisa membuat sesuatu yang
gelap menjadi terang. Apalagi untuk setiap rumah tinggal yang belum pernah mengenal
terang disaat malam tiba. Maka dari itu, modul ini diharapkan dapat membantu para peserta
didik untuk memahami dasar-dasar instalasi penerangan listrik, dalam hal ini modul ini akan
menjelaskan tentang instalasi penerangan 1 fasa yang sesuai dengan standart PUIL. Semoga
ilmu yang diperoleh dapat memberi manfaat..
Setelah mempelajari modul kegiatan belajar ini , para peserta didik diharapkan dapat
memahami instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) dan menerapkan instalasi penerangan 1 fasa sesuai PUIL
1. Melalui diskusi dan menggali informasi dari modul ini, peserta didik dapat menjelaskan
peraturan instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan PUIL dengan benar dan jujur.
2. Melalui diskusi dan menggali informasi dari modul ini, peserta didik dapat memahami
prosedur pemasangan instalasi listrik sesuai gambar dengan benar dan jujur.
3. Melalui modul ini, peserta didik dapat merangkai rangkaian dasar instalasi penerangan 1
fasa sesuai dengan gambar rangkaian dengan benar dan bertanggung jawab.
4. Melalui modul ini, peserta didik dapat melakukan uji fungsi hasil instalasi sesuai dengan
gambar rangkaian dengan benar dan jujur.
5. Melalui modul ini, peserta didik dapat menerapkan rangkaian instalasi penerangan sesuai
dengan PUIL dengan benar dan bertanggung jawab
MENERAPKAN
MELAKUKAN UJI HASIL
RANGKAIAN INSTALASI
SESUAI GAMBAR
PENERANGAN SESUAI
RANGKAIAN
DENGAN PUIL
Media pembelajaran yang disediakan pada Kegiatan Belajar 1 ada di bagian Materi, yang
terdiri dari:
1. Modul digital
2. Video pembelajaran atau animasi
3. Sumber bacaan lain
Setiap indikator pencapaian kompetensi diakhiri dengan tugas dan tes. Apabila nilai tes
peserta didik mencapai kriteria, Anda bisa melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya.
Materi awal berikut menjelaskan tentang isi PUIL yang menyangkut instalasi penerangan 1
fasa. Materi yang akan disampaikan adalah isi dari PUIL 2000 dan PUIL revisi 2011 yang
berhubungan dengan instalasi listrik.
Mari menyimak beberapa peraturan instalasi penerangan listrik berdasarkan PUIL berikut ini:
Keselamatan Kerja
Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya
kecelakaan. Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar
beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu
diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja.
Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya
a. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan
menimbulkan bahaya kejut.
b. Jaringan dengan hantaran telanjang
c. Peralatan listrik yang rusak
1. Menurut PUIL ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya :
a) Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah
tangga seperti sakelar, fiting, kotak-kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat
mengakibatkan kecelakaan listrik.
b) Tidak diperbolehkan :
Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih besar
Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar
Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah daya
c) Bagian yang berteganagan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-
terminal sambungan kabel, dan lain-lain
d) Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus ditanahkan
2. Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat kerja,
diantaranya :
a) Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan listrik terbuka, harus diberi tanda
peringatan “ AWAS BERBAHAYA”
b) Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik
c) Perlu digunakan perelatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya
listrik
Peraturan
Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian harus
mengikuti aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Peraturan umum Instalasi Listrik) yang
diterbitkan tahun 1977, kemudian direvisi tahun 1987 dan terakhir tahun 2000.
Agar energi listrik dapat dimanfaatkan secara aman dan efisien, maka
ada syarat-syarat yang harus dipatuhi oleh pengguna energi listrik.
Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku Peraturan Umum
Instalasi Listrik atau yang sering disingkat dengan PUIL. Di mulai dari
tahun 2000, kemudian direviri tahun 1987, direvisi lagi tahun 2000 dan
terakhir direvisi tahun 2011. Sistem instalasi listrik yang dimulai dari
sumber listrik (tegangan, frekwensi), peralatan listrik, cara
pemasangan, pemeliharaan dan keamanan, sudah diataur dalam PUIL.
PUIL tidak berlaku bagi beberapa sistem intalasi listrik tertentu seperti :
1. Bagian instalasi tegangan rendah untuk menyalurkan berita atau isyarat.
2. Instalasi untuk keperluan telekomunikasi dan instalasi kereta rel listrik.
3. Instalasi dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan yang
digerakan secara mekanis.
4. Instalasi listrik pertambangan di bawah tanah.
5. Instalasi tegangan rendah tidak melebihi 25 V dan daya kurang dari 100 W.
6. Instalasi khusus yang diawasi oleh instansi yang berwenang (misalnya : instalasi untuk
telekomunikasi, pengawasan, pembangkitan, transmisi, distribusi tenaga listrik untuk
daerah wewenang instansi kelistrikan tersebut).
Pada ayat 103 A1 dari PUIL merupakan peraturan lain yang berkaitan dengan instalasi
listrik, yakni :
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
b. Peraturan Bangunan Nasional.
c. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972, tentang Perusahaan Listrik Negara.
d. Peraturan lainnya mengenai kelistrikan yang tidak bertentangan dengan PUIL.
2. Telah mendapat pengesahan atau izin dari instansi yang berwenang (ayat 202 A2)
Berdasarkan ketentuan PUIL 2000 ayat 202 B1 : semua instalasi yang selesai dipasang
sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu. Menurut ayat 110 T16,
tegangan dibagi menjadi :
a. Tegangan rendah ( sampai 1000 V)
b. Tegangan Menengah (1000 V – 20 kV)
c. Tegangan Tinggi ( di atas 20 kV)
Setelah peserta didik memahami peraturan dan syarat instalasi secara umum, maka
selanjutnya adalah SYARAT PEMASANGAN INSTALASI RUMAH/ GEDUNG
Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung
beban dengan sumber listrik.
Aturan pemasangan stop kontak :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi
tutup.
b. Mudah dicapai tangan.
c. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah kanan atau
di sebelah bawah.
Nah, setelah para peserta didik memahami tentang isi PUIL yang menyangkut instalasi
penerangan 1 fasa. Materi yang akan disampaikan adalah isi dari PUIL 2000 dan PUIL revisi
2011 yang berhubungan dengan instalasi listrik. Selanjutnya peserta didik mempelajari materi
prosedur pemasangan instalasi instalasi penerangan listrik sesuai gambar.
Mari peserta didik untuk mempelajari materi ini dengan baik, agar melalui materi ini
peserta didik akhirnya mampu merangkai, menguji dan menerapkan dengan benar instalasi
penerangan listrik 1 fasa.
a. Gambar Situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan
instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik
PLN.
Gambar insatalasi
1. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal
komponennya.
2. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.
3. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
4. Sistem pembumiannya.
d. Gambar Detail
Gamabar Detail meliputi;
1). Perkiraan ukuran fisik dari panel.
2). Cara pemasangan alat listrik.
3). Cara pemasangan kabel.
4). Cara kerja instalasi kontrolnya.
Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan mudah
dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan maupun di-off-
kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang
akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm diatas lantai.
Tabel dibawah ini menunjukkan variasi lumen yang diperlukan per meter persegi (m2) dalam
suatu ruangan.
instalasi listrik tidak hanya untuk penerangan atau motor-motor, akan tetapi untuk kedua-
duanya.
Sebelum menggambar terlebih dahulu mengukur denah gambar sesuai lokasi/situasi
dimana rencana bangunan atau gedung akan dipasang instalasi listriknya. Dalam gambar
rencana kita buat gambar denah ruangan, gambar pengawatan secara lengkap serta gambar
skema beban listrik berikut kelengkapan perhitungan material (komponen) dan tafsiran harga,
bila perlu dilengkapi dengan tenaga dan biaya.
Jenis kabel NYA digunakan untuk instalasi rumah dan system tenaga. Dalam
instalasi rumah digunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.
Syarat penandaan dari kabel NYA:
NYA: berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar / kabel
udara. Kode warna isolasi ada warna abu-abu, hitam, coklat dan biru. Kabel tipe ini
umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan
isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe
kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Instalasi kabel listrik dipasang dalam bangunan gedung selalu
mempertimbangkan factor keamanan. Agar aman memakai kabel tipe ini,
persyaratan yang haris dipenuhi dalam pemasangan diantaranya adalah: kabel
harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak
mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak
tersentuh langsung oleh orang secara langsung.
Jenis kabel NYM ini digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau
gedung dan system tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya
warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki
lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA
(harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang
kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3
atau 4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan
memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal
dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai
tikus.
4). Tanda Kabel Warna
Instalasi listrik dalam bangunan gedung perlu memperhatikan warna kabel
yang digunakan dalam instalasi tersebut, masing-masing warna kabel memiliki
makna sebagai berikut.
Abu-abu / Hitam / Coklat = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
d. Stop Kontak
Stop Kontak Merupakan tempat untuk
mendapatkan sumber tegangan.Tegangan ini
diperoleh dari hantaran fasa dan nol yang
dihubungkan dengan kontak-kontak
stopkontak. Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang
diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat
dipindahkan.
e. Pipa (Conduit)
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa.
Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau hantaran
darigangguan. Dengan pipa pemasangan hantaran atau
kabel lebih rapi.Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa
union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8”.
f. Klem
Klem Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa
agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit.Klem ini
dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan
dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny
maksimal 80 cm.
h. Rol Isolator
Pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan
pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain
50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar
hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar
hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran
pada instalasi penerangan rumah.
j. KWH Meter
Kwh Meter Digunakan sebagai pengukur energi listrik.
Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan
dalam pemakaian beban listrik dalam jangka waktu
tertentu.
Setelah memahami tata letak ruangan dan posisi titik titik yang akan di
instalasi pada rumah tersebut langkah selanjut memulai proses pemasangan kabel
instalasi listrik dari awal sampai selesai, ikuti gambar diagram rangkaian instalasi
listrik rumah berikut ini.
a. Cara Memasang Kabel Instalasi Listrik Rumah - Stop Kontak, Switch dan
Lampu Kamar Tidur 1
1) Sebelum memulai penarikan kabel instalasi listrik rumah pasangkan terlebih
dahulu Box MCB dan pasang ke tiga unit mcb yang telah di sediakan, jika anda
adalah electrical pemula silahkan lihat Cara Memasang unit MCB.
2) Pasangkan pula Box stop kontak dan Box switch di sertai pipa pelindung kabel
instalasi di semua titik instalasi listrik
3) Tarik kabel phase, netral dan kabel grounding ukuran 2,5 mm dari box mcb ke
posisi stop kontak di tempatkan kemudian jumper kabel phase ke switch / saklar
masih menggunakan kabel 2,5 mm kemudian dari saklar kabel phase (Arus
listrik positif) di tarik ke posisi fitting lampu menggunakan kabel 1,5 mm
4) Kabel netral untuk fitting lampu jumper dari kabel netral stop kontak ke fitting
lampu menggunakan kabel instalasi ukuran 1,5 perhatikan gambar instalasi
kamar tidur pada gambar di atas atau lihat Cara Memasang Stop Kontak, Switch
dan fitting Lampu
c. Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan Lampu Ruang Makan dan Dapur
1) Tarik kembali ketiga kabel 2,5 mm yaitu netral, phase dan grounding dari box
mcm ke posisi stop kontak dapur dan jumper phase stop kontak ke switch /
saklar lampu sama hal nya dengan instalasi kamar tidur.
2) Untuk ruang makan tidak perlu menarik kabel dari box mcb cangkok / jumper
saja dari jalur kabel netral, phase dan ground untuk dapur untuk menghemat
penggunaan kabel
3) Hubungkan kabel phase, netral dan ke stop kontak ruang makan dan selesaikan
instalasi lampu ruang maka sama dengan cara memasang lampu untuk kamar
tidur
4) Langkah Terakhir Instalasi Listrik Rumah. Pasang ketiga kabel Aspan ukuran 6
mm yaitu Phase, Netral dan Ground dari Box MCB ke Kwh atau Meteran
Listrik. Pemasangan kabel aspan pada instalasi listik rumah sengaja di lakukan
di akhir pekerjaan instalasi untuk menghindarkan seorang electrical dari
sengatan listrik (Kesetrum).
4. Ketentuan Terkait
Di samping PUIL ini, harus pula diperhatikan ketentuan terkait dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, antara lain:
a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, beserta Peraturan
Pelaksanaannya;
b. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, beserta Peraturan
Pelaksanaannya.
Penjelasan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan telah
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-undang Nomor 30
Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Peraturan pelaksanaan menurut UU
No. 15 Tahun 1985 tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diganti
berdasarkan UU No. 30 Tahun 2009.
Berdasarkan ketentuan PUIL 2000 ayat 202 B1 : semua instalasi yang selesai dipasang
sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu. Menurut ayat 110 T16,
tegangan dibagi menjadi :
a. Tegangan rendah ( sampai 1000 V)
b. Tegangan Menengah (1000 V – 20 kV)
c. Tegangan Tinggi ( di atas 20 kV)
1. Coba anda amati instalasi penerangan listrk diruangan belajar/ kelas anda. Analisislah
pemasangan instalasi penerangan listrik tersebut apakah sudah sesuai dengan peraturan
dan prosedur PUIL. Jika sudah sesuai buat dengan tanda centang, jika belum buatlah
penjelasan yang seharusnya/ sebenarnya.
2. Gambarkanlah system instalasi penerangan listrik diruangan kelas anda tersebut dengan
gambar one line dan gambar pelaksanaanya.
Agar dapat mengerjakan soal di atas dengan baik, cermati kembali modul 1 . Lalu diskusikan
jawaban Anda dengan teman sejawat. Setelah itu, rumuskan jawaban
Peraturan umum instalasi penerangan listrik 1 fasa dalam PUIL menyangkut hal- hal
keselamatan kerja dan peraturan pemasangan instalasi penerangan listrik.
Pengujian peralatan instalasi penerangan listrik 1 fasa
Menurut ayat 202 A2 semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi harus memenuhi
ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan Umum
Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK.
Tujuan dibuat PUIL:
- Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.
- Keamanan instalasi dan peralatan listrik.
- Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik.
- Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien.
Peralatan Instalasi Listrik dalam instalasi penerangan listrik 1 fasa yang digunakan:
a. Penghantar / kabel
b. saklar
c. fitting
e. Pipa (Conduit)
f. Klem
g. Kotak Sambung
h. Rol Isolator
i. MCB (miniature Circuit Breaker)
j. KWH Meter
Prosedur pemasangan instalasi penerangan listrik
memahami bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik. Yang ke dua memahami
tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi seperti box mcb, stop kontak,
switch dan posisi lampu ruangan lalu kemudian membuat perencanaan instalasi listrik
yang aman untuk rumah. Lalu Kemudian menuangkan perencanaan instalasi listrik
tersebut pada sebuah kertas
Oleh sebab itu, yuuk… diuji kemampuan pemahamannya. Kerjakan dengan jujur dan
percaya diri ya.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari berbagai elternatif jawaban berikut ini.
1. Pada peraturan tentang keselamatan kerja di PUIL, bagaimanakah penyambungan
peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak tusuk yang dapat
menimbulkan terjadinya kecelakaan listrik?
A. Di pasang kurang dari dua sambungan
B. Dipasang dengan 1 satu sambungan
C. Dipasang tidak bertumpu
D. Dipasang bertumpu
2. Berdasarkan PUIL berapakah tinggi pemasangan saklar dan kotak kontak yang dipasang
didinding jika diukur dari lantai?
A. 125 cm
B. 150 cm
C. 175 cm
D. 165 cm
3. Dalam pemasangan instalasi penerangan listrik 1 fasa, berapakah jarak pemasangan antar
klem pada pipa?
A. 150 cm
B. 75 cm
C. 80 cm
D. 90 cm
4. Pada prosedur pemasangan instalasi penerangan instalasi listrik, setelah memahami
bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik langkah selanjutnya adalah….
A. Saklar seri
B. Saklar silang
C. Saklar tukar
D. Saklar paralel
8. Berapakah nilai Ampere MCB yang digunakan pada rumah tinggal menggunakan 1 fasa
dengan kebutuhan daya 1300 watt?
A. 2 A
B. 3 A
A. 2 B. 3
C. 4 D. 5
Apabila Ananda memperoleh tingkat penguasaan minimal 80%, Ananda dapat meneruskan
belajar ke Modul 2. Apabila tingkat penguasaan Ananda masih 50-70&, Ananda harus
mengulangi kegiatan belajar modul 1 ini, terutama bagian yang belum Ananda kuasai.
Apabila tingkat penguasaan Ananda kurang dari 50%, Ananda harus mengulang baca
beberapa kali Kegiatan Belajar Modul 1 ini.
1. D
2. B
3. C
4. D
5. D
6. C
7. C
8. D
9. B
10. C
P. Van Harten, Setiawan. 1998. Instalasi Listrik Arus Kuat. Jilid I dan II. Penerbit Bina
Cipta. Bandung.
_______, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Penerbit Yayasan
PUIL. Jakarta.
https://www.slideshare.net/bomerss/menggambar-listrik