Anda di halaman 1dari 8

BioEdu Vol. 5 No.

2
Mei 2016
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

ANALISIS BUTIR TES PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI
SISWA PADA KONSEP FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI TUMBUHAN

Eva Rusydiana
Program studi S1 Pendidikan Biologi, FMIPA. Universitas Negeri Surabaya
Gedung C3 Lt 2 Jalan Ketintang Surabaya 60231
email: rusydianadeva@gmail.com

Yuliani, Raharjo
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
Gedung C3 Lt 2 Jalan Ketintang Surabaya 60231
email: Yuliani.ap@gmail.com

Abstrak
Kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memahami suatu konsep dapat berdampak pada
ketidaktercapainya hasil belajar siswa secara maksimal, sehingga perlu dilakukan identifikasi agar diketahui
tingkatan pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan tes pilihan ganda dua tingkat (two-
tier tes) pada konsep Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan dan mendeskripsikan validitasnya. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan 4-d Models. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tes pilihan ganda dua tingkat untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa SMA pada konsep Fotosintesis dan
Respirasi Tumbuhan mendapatkan persentase validitas tes secara teoritis sebesar 98,17% dan termasuk sangat
valid, validitas tes secara empiris mendapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,7 dan termasuk kategori cukup,
79,68% butir tes sensitif, dan 100% butir tes pilihan ganda memiliki distraktor yang baik. Profil Miskonsepsi
siswa SMA pada konsep Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan menunjukkan lebih dari 50% siswa mengalami
miskonsepsi pada indikator menjelaskan pengertian fotosintesis, menentukan waktu terjadinya respirasi,
menentukan tahapan respirasi aerob dan anaerob, menjelaskan fungsi tahapan dekarboksilasi oksidatif,
menganalisis fungsi-fungsi enzim pada tahap siklus Krebs dan tentang menjelaskan tahapan respirasi anaerob.
Kata Kunci: analisis, tes pilihan ganda dua tingkat, miskonsepsi, fotosintesis dan respirasi tumbuhan

Abstract
Difficulties experienced by the students in understanding a concept could affect the result of learning. The
result wouldn’t be maximum, so it’s essential to conduct identification to understand the level of student
understanding. This reseach aimed to generate two level multiple choice test (two-tier test) of Photosynthesis
and Respiration Plant concept and descibe the validity. This reseach prosedure is development research and
using 4-D models. The result of the reseach showed that two level multipel choice test got percentage of
theoritical validity is 98,17% and classified very valid, the empirical validity is 0.7 on realibility coefficient
(classified as enough), 79.68% sensitive test items, and 100% multiple choice test items have the good
distractor. Profile misconception at high school students on the concept of Photosynthesis and Respiration
plants showed more than 50% of students had misconceptions on the indicator of explain the defitinion of
photosynthesis, determine the time of the respiration, determine the stages of aerobic respiration and
anaerobic, explain the function of decarboxylation oxidative, analyze the functions of enzymes at Krebs cycle
and explain the stages of respiration
Keywords: Analysis, two levels multiple-choice test, misconceptions, photosynthesis and respiration of plants.

PENDAHULUAN 2014/2015 untuk materi Enzim dan Metabolisme di


Pembelajaran biologi merupakan pembelajaran yang wilayah Malang yaitu sebesar 59,13%, wilayah Batu
mempelajari tentang berbagai konsepsi diantaranya adalah sebesar 59,26% dan kabupaten Kediri 60,76%, kemudian
konsepsi tentang makhluk hidup. Salah satu konsep penting untuk wilayah Surabaya sebesar 62,80% dan Gresik sebesar
yang dikaji dalam biologi yaitu konsep Fotosintesis dan 74,87%.
Respirasi Tumbuhan, akan tetapi umumnya siswa Data diatas menunjukkan bahwa masih banyaknya
mengalami kesulitan dalam memahami kedua konsep siswa yang tidak tuntas terhadap indikator pada materi
tersebut dan merasa bahwa kedua konsep tersebut Enzim dan Metabolisme, hal tersebut dapat dikarenakan
merupakan konsep yang sulit pada Ujian Nasional (UN). keduanya merupakan materi yang abstrak, kompleks dan
Berdasarkan kajian data hasil UN pada tahun ajaran
96
Rusydiana, Eva dkk: Butir Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi
BioEdu Vol. 5 No.2
Mei 2016
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

banyak membutuhkan reaksi kimia serta siklus reaksi yang Tabel 1. Kriteria Persentase Kevalidan
rumit dan panjang (Susanti, dkk. 2010). Persentase (%) Kategori
25%- 43% Kurang Valid
Penyebab miskonsepsi diantaranya dapat disebabkan 44% - 62% Cukup Valid
karena kesulitan siswa dalam memahami suatu konsep yang 63% - 81% Valid
kemudian dapat berdampak pada ketidaktercapainya hasil 82% - 100% Sangat Valid
belajar siswa secara maksimal dan Untuk mengetahui lebih
dalam bagaimana tingkat pemahaman siswa yang telah Analisis tes pilihan ganda dua tingkat meliputi analisis
didapatkan melalui pada konsep Fotosintesis dan Respirasi reliabilitas tes, Indeks Sensitivitas Butir Tes (ISB) dan
Tumbuhan maka perlu dilakukan identifikasi agar diketahui persentase fungsi distraktor. Selanjutnya dari ketiga kriteria
tingkatan pemahaman siswa yang meliputi miskonsepsi, tersebut digunakan untuk pemilihan butir tes. Adapun
tidak tahu konsep dan paham konsep. kriteria pemilihan butir tes pilihan ganda tersebut adalah
Salah satu alat deteksi untuk mengidentifikasi sebagai berikut:
miskonsepsi adalah dengan menggunakan tes pilihan ganda
dua tingkat (two-tier test). Tes ini merupakan tes dimana Tabel 2. Kriteria Pemilihan Butir Tes Pilihan Ganda
setiap soal terdiri dari dua bagian, bagian pertama terdiri Koefisien Indeks Persentase
Keputusan
Reliabilitas Sensitivitas Distraktor
atas pertanyaan dengan dua sampai lima pilihan jawaban
> 0,4 Cukup ≥ 0,30 S > 5% B Dipakai
sedangkan bagian kedua terdiri atas tiga-lima alasan untuk > 0,4 Cukup < 0,30 TS > 5% B Dipakai
jawaban pada bagian pertama (Treagust, 2002). Tes ini > 0,4 Cukup ≥ 0,30 S < 5% TB Direvisi
memiliki kelebihan yaitu mudah dilaksanakan, < 0,4 Rendah ≥ 0,30 S > 5% B Direvisi
memudahkan dalam pemberian peni-laian serta dapat < 0,4 Rendah < 0,30 TS < 5% TB Dibuang
digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi karena
dalam mengerjakan soal selain siswa mengerjakan soal Selanjutnya dilakukan analisis siswa untuk mengetahui
yang mengungkapkan konsep, siswa juga dituntut untuk miskonsepsi siswa pada konsep Fotosintesis dan Respirasi
mengung-kapkan alasan kenapa memilih jawaban tersebut Tumbuhan. Analisis siswa yang mengalami miskonsepsi
(Suwarto, 2012). Disamping kelebihan tersebut, tes ini juga pada konsep tersebut dilakukan dengan cara
memiliki kelemahan bahwa tidak dapat membedakan antara membandingkan jawaban siswa pada setiap butir tes, baik
siswa yang paham konsep, miskonsepsi dan tidak tahu pada tingkat pertama, tingkat kedua serta skala CRI siswa
konsep. Sehingga perlu dimodifikasi dengan tingkat dalam menjawab butir tes tersebut. Berikut merupakan
keyakinan siswa atau yang sering dikenal dengan instrumen kriteriannya:
Certainty of Response Index (CRI). Instrumen Certainty of
Response Index (CRI) merupakan pengembangan lebih Tabel 3. Kriteria Penilaian Konsep
Jawaban SIswa
lanjut dari model tes pilihan ganda dengan derajat Tingkat Kriteria
kepastian respon sehingga dapat menentukan kualitas Tingkat Kedua Skala CRI
Pertama
jawaban subyek tes (Ibrahim, 2012). Benar Benar
Skala 0 – 2 Tidak Tahu Konsep
Berdasarkan hal tersebut, perlu diketahui kualitas butir Skala 3-5 Paham Konsep
Skala 0 – 2 Tidak Tahu Konsep
tes dengan melakukan analisis butir tes. Penelitian ini Salah Benar
Skala 3-5 Miskonsepsi
bertujuan untuk menghasilkan tes pilihan ganda dua tingkat Skala 0 – 2 Tidak Tahu Konsep
(two-tier test) untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada Benar Salah
Skala 3-5 Miskonsepsi
konsep fotosintesis dan respirasi tumbuhan dan Skala 0 – 2 Tidak Tahu Konsep
Salah Salah
mendeskripsikan validitasnya serta mendeskripsikan profil Skala 3-5 Miskonsepsi
miskonsepsi siswa pada konsep tersebut. (diadaptasi dari Tarakci, M. dkk. 1999 dan Hasan et al.
1999)
METODE
Penelitian ini diambil dari salah satu penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
pengembangan dengan prosuder penelitian menggunakan Informasi tentang validitas tes secara teoritis
4-D Models. Sasaran dalam penelitian ini adalah butir tes didasarkan pada hasil telaah yang dilakukan oleh validator
yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa yang kemudian diberikan skor 1 jika aspek tersebut
SMA pada konsep Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan. terpenuhi yang ditandai dengan tanda centang (√) dan
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan skor 0 jika aspek tersebut tidak terpenuhi.
teknik telaah untuk memperoleh informasi validitas tes Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui
secara teorirtis dan teknik tes yang digunakan untuk persentase dari kevalidan tes tersebut dengan menghitung
memperoleh informasi validitas tes secara empiris dan banyaknya jumlah skor yang menjawab ya (√) dibagi
profil miskonsespsi siswa yang mengalami miskonsepsi. dengan skor maksimal kemudian dikalikan 100% dan
Analisis lembar telaah didasarkan pada aspek materi, berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan persentase
konstruksi dan bahasa yang ditelaah oleh validator dan rata-rata kevalidan tes sebesar 98,17% yang termasuk
kemudian dikonversikan dalam kategori penilaian yang dalam kategori sangat valid dengan perbaikan pada
diadaptasi dari Riduwan (2012). Adapun kriteria persentase beberapa butir tes. Adapun perbaikan-perbaikan tersebut
kevalidan tersebut adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut:

97
Rusydiana, Eva dkk: Butir Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi
Tabel 3. Perbaikan Butir Tes berdasarkan Telaah Lanjutan Tabel 4.
Validator Koefis
Indeks
Aspek Perbaikan ien Fungsi Kepu
Indikator Sensitiv
Tata cara Penulisan option/pilihan jawaban ditulis ke bawah dan Relia Distraktor tusan
itas
Penulisan menggunakan huruf besar. bilitas
Materi Penyesuaian butir tes dengan indikator Menentukan akseptor 0,7 A 27,7
Penyesuian pengecoh/pilihan jawaban dengan miskonsepsi terakhir pada respirasi 0,52 DP
anaerob C 13,8
siswa
Penyesuaian butir tes/materi dengan tingkat kemampuan Membandingkan hasil A 25
berfikir siswa respirasi aerob dan respirasi 0,27 DP
anaerob B 36,1
Konstruksi Penyesuaian pilihan jawaban yang satu dengan pilihan
jawaban yang lain dalam satu butir tes sehingga relatif Menjelaskan pengertian A 11,1
0,25 DP
homogen, dan seragam dalam panjangnya fotosintesis C 55,6
Perbaikan pada butir tes yang dirumuskan dengan singkat, Menganalisis fungsi energi 0,33 A 11,1
tetapi kurang jelas cahaya pada proses DP
fotosintesis B 44,4
Bahasa Penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia Menganalisis pengaruh B 25
Perbaikan pada butir tes dengan bahasa yang menimbulkan cahaya yang digunakan pada 0,19 DP
proses fotosintesis C 27,7
penafsiran ganda
Menentukan cahaya yang A 16,7
diserap oleh klorofil 0,66 DP
C 5,6
Sedangkan hasil yang diperoleh dari analisis tes pada Menjelaskan pengertian A 33,3
penelitian ini berupa koefisien reliabilitas tes, indeks fluoresensi ketika suatu 0,33
C 19,4
DP
pigmen menyerap cahaya
sensitivitas, dan persentase fungsi distraktor. Tes berbentuk Menjelaskan fungsi klorofil A 25
pilihan ganda dikatakan valid secara empiris jika dan pigmen lain dalam 0,36 DP
C 36,1
mendapatkan koefisien reliabilitas >0,4, indeks sensitivitas struktur fotosistem
≥0,30 dan persentase funsgi distraktor >5%. Berikut Menentukan pusat reaksi
pada fotosistem I 0,36
B 22,2
DP
C 27,7
merupakan keputusan pemilihan butir tes pilihan ganda dua B 44,4
tingkat berdasarkan reliabilitas, indeks sensitivitas, dan Menilai spektrum absorpsi 0,22 DP
C 13,8
persentase fungsi distraktor yang diperoleh setelah uji coba: Menganalisis tempat A 25
terjadinya reaksi terang dan
0,41 DP
reaksi gelap pada proses C 27,7
Tabel 4. Hasil Keputusan Pemilihan Butir Tes Pilihan fotosintesis
Ganda Dua Tingkat Menetukan macam-macam A 11,1
Koefis aliran pada reaksi terang dan 0,52 DP
Indeks reaksi gelap C 25
ien Fungsi Kepu
Indikator Sensitiv Menetukan arah aliran B 27,7
Relia Distraktor tusan
itas electron ber-energi pada
bilitas 0,19 DP
Menjelaskan pengertian 0,7 B 27,7 electron siklik flow dan elec- C 50
0,22 DP tron non-siklik flow
proses respirasi C 16,6
Menetukan waktu A 22,2 Menentukan produk yang B 27,7
terjadinya respirasi 0,61 DP dihasilkan pada electron 0,55 DP
B 13,8 C 22,2
Menentukan tahapan A 41,6 siklik dan electron non siklik
respirasi aerob dan 0,25 DP Menjelaskan pengertian dari A 11,1 DP
respirasi anaerob C 33,3 fosforilasi oksidatif 0,61
B 25
Menentukan fungsi tahapan A 52,8 Membedakan perbedaan A 22,2
dekarboksilasi oksidatif 0,13 DP 0,52 DP
B 30,6 tumbuhan C3, C4 dan CAM
Menetukan produk yang A 47,2
B 19,4
dihasilkan pada tahap 0,25 DP Menentukan contoh B 8,3
glikolisis dan sikluskrebs B 27,7 tumbuhan C3, C4 dan CAM 0,5 DP
C 27,7
Menjelaskan fungsi-fungsi A 52,8 Keterangan :
enzim pada tahap glikolisis 0,27 DP
B 16,6
Menganalisis alasan siklus A 8,3 DP : Dipakai
krebs disebut juga sebagai 0,77 DP
siklus asam sitrat C 13,8
Menganalisis perubahan- A 41,6 Berdasarkan hasil analisis tes juga didapatkan
perubahan yang terjadi 0,44 DP informasi tentang siswa yang mengalami miskonsepsi yaitu
pada siklus asam sitrat C 11,1
Menganalisis fungsi- A 13,8 dengan membandingkan jawaban siswa pada setiap butir
fungsi enzim pada tahap 0,75 DP tes yang telah dikembangkan yaitu pada tingkat pertama
siklus Krebs C 5,6
Menentukan jumlah ATP B 11,1 dan tingkat kedua dengan nilai tingkat keyakinan siswa
yang dihasilkan NADH dan dalam menjawab butir tes tersebut. . Hasil uji coba pada
0,66 DP
FADH2 pada proses C 11,1
transport electron 36 siswa SMA Negeri 1 Cerme Gresik kelas XII IPA 2
Menentukan Tahapan pada A 50 menunjukkan bahwa terdapat beberapa siswa yang
respirasi aerob yang
0,25 DP mengalami miskonsepsi pada konsep Fotosintesis dan
menghasilkan ATP B 19,4
lebihbanyak
Respirasi Tumbuhan. Adapun persentase siswa yang
Menjelaskan tahapan B 33,3
respirasi anaerob 0,41 DP mengalami miskonsepsi pada setiap butir tes adalah sebagai
C 8,3
Menganalisis sumber otot B 33,3 berikut:
memperoleh energi 0,50 DP
C 19,4

98
Rusydiana, Eva dkk: Butir Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi
BioEdu Vol. 5 No.2
Mei 2016
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Tabel 5. Persentase Siswa yang Mengalami Miskonsepsi Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa
Setiap Butir Tes terdapat beberapa butir tes dengan indikator dimana siswa
Indikator
Jumlah Siswa Persentase yang mengalami miskonsepsi sebesar ≥50%. Adapun butir
yang Miskonsepsi (%)
Menjelaskan pengertian proses tes tersebut adalah pada indikator tentang menentukan
15 41,6
respirasi waktu terjadinya respirasi, menjelaskan pengertian
Menetukan waktu terjadinya
23 63,8 fotosintesis, menentukan fungsi tahapan dekarboksilasi
respirasi
Menentukan tahapan respirasi oksidatif, menjelaskan tahapan respirasi anaerob,
18 50
aerob dan respirasi anaerob
Menentukan fungsi tahapan menentukan tahapan respirasi aerob dan respirasi anaerob,
20 55,5
dekarboksilasi oksidatif serta menganalisis fungsi-fungsi enzim pada tahap siklus
Menetukan produk yang
dihasilkan pada tahap glikolisis 7 19,4 krebs. Berikut merupakan konsep yang dimiliki siswa dan
dan sikluskrebs pembenaran konsep dari keenam indikator tersebut dengan
Menjelaskan fungsi-fungsi enzim
13 36,1 berbasis literatur:
pada tahap glikolisis
Menganalisis alasan siklus krebs Tabel 6. Pembenaran Konsep Siswa
disebut juga sebagai siklus asam 15 41,6
sitrat
Menjelaskan perubahan- Indikator Konsep Siswa Pembenaran Konsep
perubahan yang terjadi pada 9 25 Menentukan Respirasi terjadi pada Respirasi tumbuhan
siklus asam sitrat waktu terjadinya malam hari, tumbuhan terjadi sepanjang waktu,
Menganalisis fungsi-fungsi respirasi menghirup oksigen untuk baik pada saat ada atau
18 50
enzim pada tahap siklus Krebs dijadikan energi tidak energi cahay karena
Menentukan jumlah ATP yang syarat terjadinya respirasi
dihasilkan NADH dan FADH2 11 30,5 yaitu subtrat respirasi dan
pada proses transport electron O2.
Menentukan Tahapan pada Menjelaskan Fotosintesis merupakan Fotosintesis termasuk
respirasi aerob yang 12 33,3 pengertian proses penguraian reaksi anabolisme kare-na
menghasilkan ATP lebihbanyak fotosintesis senyawa kompleks proses fotosintesis
Menjelaskan tahapan respirasi menjadi senyawa yang merupakan proses pe-
19 52,7
anaerob lebih sederhana sehingga nyusunan senyawa se-
Menjelaskan awal dari proses disebut dengan reaksi derhana menjadi lebih
14 38,8
respirasi anaerob anabolisme kompleks.
Menganalisis sumber otot
memperoleh energi 9 25
Menentukan akseptor terakhir Menentukan Dekarboksilasi oksidatif Pada tahap dekarbok-
12 33,3
pada respirasi anaerob fungsi tahapan merupakan reaksi antara silasi oksidatif terjadi
Membandingkan hasil respirasi dekarboksilasi glikolisis dan siklus peristiwa pembentukan
16 44,4 oksidatif Krebs, dimana terjadi asam piruvat menjadi
aerob dan respirasi anaerob
Menjelaskan pengertian peruba-han dari asetil Asetil KoA dalam
22 61,1 KoA menjadi asam respirasi aerob.
fotosintesis
Menganalisis fungsi energi piruvat
10 27,7 Menjelaskan Respirasi an-aerob, Respirasi anaerob ber-
cahaya pada proses fotosintesis
Menganalisis pengaruh cahaya tahapan respirasi dimulai dengan tahapan langsung dengan Di-
yang digunakan pada proses 17 47,2 anaerob Glikolisis yang mulai dengan lintasan gli-
fotosintesis menghasilkan asam kolisis yang meng-
Menentukan cahaya yang diserap piruvat, NADH terben- hasilkan asam piruvat,
16 44,4 tuk sehingga siklus Krebs kemudian asam piruvat
oleh klorofil
Menjelaskan pengertian terhenti. Kemu-dian mengalami degradasi
fluoresensi ketika suatu pigmen 12 33,3 NADH dapat terbentuk molekul dan di-katalis
menyerap cahaya melalui pem-bentukan oleh enzim asam laktat
Menjelaskan fungsi klorofil dan asam laktat. dehidrogenase dan
pigmen lain dalam struktur 10 27,7 direduksi oleh NADH
fotosistem untuk menghasilkan
Menentukan pusat reaksi pada energi dan asam Laktat.
4 11,1 Menentukan Tahapan dalam respirasi Respirasi aerob ber-
fotosistem I
Menilai spektrum absorpsi 8 22,2 tahapan respirasi seluler yaitu glikolisis dan langsung melalui tiga
aerob dan respirasi siklus Krebs. Fosforilasi tahapan yaitu Glikolisis,
Menganalisis tempat terjadinya
anaerob oksi-datif hanyalah Siklus Krebs, dan Tran-
reaksi terang dan reaksi gelap 6 16,6
merupakan mode sintesis por electron. Respirasi
pada proses fotosintesis
ATP yang mem-peroleh seluler terkadang hanya
Menetukan macam-macam
tenaga dari reaksi-reaksi didefinisikan sebagai
aliran pada reaksi terang dan 7 19,4
redoks dalam rantai tahap yang mencakup
reaksi gelap
transport elektron siklu Krebs dan
Menetukan arah aliran electron fosforilasi oksidatif, tetapi
ber-energi pada electron siklik 15 41,6 kadang glikolisis juga
flow dan elec-tron non-siklik flow diserta-kan karena
Menentukan produk yang sebagian besar sel yang
dihasilkan pada electron siklik 12 33,3 berespirasi dan
dan electron non siklik
memperoleh energi dari
Menjelaskan pengertian dari glukosa dengan proses
16 44,4
fosforilasi oksidatif ini.
Membedakan perbedaan Menganalisis enzim malat enzim malat
14 38,8
tumbuhan C3, C4 dan CAM fungsi-fungsi hidrogenase merubah dehidrogenase
Menentukan contoh tumbuhan enzim pada tahap asam malat menjadi asam membantu asam malat
11 30,5
C3, C4 dan CAM siklus krebs oksalo-asetat menjadi asam
oksaloasetat.
99
Rusydiana, Eva dkk: Butir Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi
BioEdu Vol. 5 No.2
Mei 2016
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Selain siswa yang mengalami miskonsepsi diatas Lanjutan Tabel 7


tersebut, tingkat pemahaman siswa juga dibedakan menjadi Persentase Tingkat Pengetahuan
Siswa (%)
tidak tahu konsep dan paham konsep. Berikut merupakan Indikator
Miskonse Tidak tahu Paham
persentase tingkat pengetahuan siswa per indikator: psi Konsep Konsep
Menentukan produk yang
dihasilkan pada electron siklik dan 33,33 38,89 27,78
electron non siklik
Tabel 7. Persentase Tingkat Pengetahuan Siswa
Menjelaskan pengertian dari
Persentase Tingkat Pengetahuan 44,44 50 5,55
fosforilasi oksidatif
Siswa (%)
Indikator Membedakan perbedaan tumbuhan
Miskonse Tidak Tahu Paham 38,89 30,56 30,56
C3, C4 dan CAM
psi Konsep Konsep
Menentukan contoh tumbuhan C3,
Menjelaskan pengertian proses 30,56 22,22 47,22
41,67 8,33 50 C4 dan CAM
respirasi
Menetukan waktu terjadinya
63,89 16,67 19,44
respirasi Berdasarkan hasil telaah yang dilakukan oleh validator
Menentukan tahapan respirasi
aerob dan respirasi anaerob
50 36,11 13,89 untuk mengetahui kevalidan butir tes secara teoritis
Menentukan terjadinya setiap
41,67 30,56 27,78 didapatkan bahwa butir tes untuk mengidentifikasi
tahapan respirasi seluler
Menentukan fungsi tahapan miskonsepsi siswa SMA pada konsep Fotosintesis dan
55,56 27,78 16,67
dekarboksilasi oksidatif Respirasi Tumbuhan dikatakan sangat valid secara teoritis
Menetukan produk yang dihasilkan
pada tahap glikolisis dan 19,44 8,33 63,89 dengan persentase rata-rata sebesar 98,17% dan beberapa
sikluskrebs tes dilakukan perbaikan seperti pada Tabel 3.
Menjelaskan fungsi-fungsi enzim
pada tahap glikolisis
36,11 44,44 19,44 Perbaikan pada aspek tata cara penulisan option/pilihan
Menganalisis alasan siklus krebs jawaban pada tes ini yaitu awalnya dengan menulis option
disebut juga sebagai siklus asam 41,67 33,33 25
sitrat ditulis ke samping dan menggunakan huruf kecil perlu di
Menjelaskan perubahan-perubahan
25 44,44 30,56 perbaiki dengan cara ditulis ke bawah dan menggunakan
yang terjadi pada siklus asam sitrat
Menganalisis fungsi-fungsi enzim huruf besar. Perbaikan dilakukan karena tata cara penulisan
50 36,11 13,89
pada tahap siklus Krebs yang baik yaitu dengan menulis option/pilihan jawaban ke
Menentukan jumlah ATP yang
dihasilkan NADH dan FADH2 30,56 36,11 33,33 bawah dan menggunakan huruf besar.
pada proses transport electron Perbaikan pada aspek materi banyak dilakukan dengan
Menentukan Tahapan pada
respirasi aerob yang menghasilkan 33,33 25 30,56 menyesuaikan antara indikator dan butir tes baik dengan
ATP lebihbanyak memperbaiki indikator ataupun memperbaiki butir tes,
Menjelaskan tahapan respirasi
anaerob
52,78 33,33 13,89 merubah pengecoh-pengecoh yang tidak sesuai dengan
Menjelaskan awal dari proses
38,89 16,67 44,44 miskonsepsi siswa dan menyesuaikan materi/butir tes yang
respirasi anaerob
Menganalisis sumber otot tidak sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa.
25 27,78 47,22
memperoleh energi Butir tes dikatakan memiliki validitas materi dengan baik
Menentukan akseptor terakhir pada
respirasi anaerob
33,33 38,89 27,78 apabila butir tes tersebut sesuai dengan indikator, butir tes
Membandingkan hasil respirasi
44,44 22,22 33,33 sesuai dengan kebenaran konsep, hanya ada satu jawaban
aerob dan respirasi anaerob
Menjelaskan pengertian
benar/paling benar. Materi yang ditanyakan sesuai dengan
61,11 16,67 22,22
fotosintesis tingkat kemmpuan berpikir siswa dan pengecoh sesuai
Menganalisis fungsi energi cahaya
pada proses fotosintesis
27,78 27,78 44,44 dengan miskonsepsi siswa (Depdiknas, 2008).
Menganalisis pengaruh cahaya Perbaikan pada aspek konstruksi dilakukan pada
yang digunakan pada proses 47,22 38,89 13,89
fotosintesis pilihan jawaban yang tidak homogen ataupun seragam
Menentukan cahaya yang diserap
44,44 47,22 8,333
dengan pilihan jawaban yang lain, perbaikan juga dilakukan
oleh klorofil
Menjelaskan pengertian
pada butir tes yang ditulis dengan sangat singkat tetapi
fluoresensi ketika suatu pigmen 33,33 55,56 11,11 kurang jelas agar tidak menimbulkan penafsiran ganda.
menyerap cahaya
Menjelaskan fungsi klorofil dan
Butir tes dikatakan memiliki validitas konstruksi dengan
pigmen lain dalam struktur 27,78 47,22 25 baik apabila pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas,
fotosistem
Menentukan pusat reaksi pada
rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
8,33 27,78 61,11
fotosistem I pernyataan yang diperlukan saja, pokok soal tidak memberi
Menilai spektrum absorpsi 22,22 58,33 19,44
Menganalisis tempat terjadinya
petunjuk ke arah jawaban benar, pokok soal tidak
reaksi terang dan reaksi gelap pada 16,67 19,44 63,89 mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda,
proses fotosintesis
Menetukan macam-macam aliran
rumusan pilihan jawaban homogen, logis, relatif sama
19,44 25 55,56
pada reaksi terang dan reaksi gelap dalam panjangnya, pilihan jawaban tidak mengandung
Menetukan arah aliran electron
ber-energi pada electron siklik flow 41,67 36,11 22,22
pernyataan, "Semua pilihan jawaban di atas salah", atau
dan elec-tron non-siklik flow
100
Rusydiana, Eva dkk: Butir Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi
BioEdu Vol. 5 No.2
Mei 2016
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

"Semua pilihan jawaban di atas benar", Pilihan jawaban (Supranata, 2004). (4) tes terdiri dari 32 butir soal dengan
yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan tingkat kesulitan yang sedang atau dapat dikatakan tidak
sulit dan tidak mudah karena koefisien reliabitas yang
urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau
rendah juga dapat dipengaruhi oleh tes yang terlalu mudah
kronologisnya, dan gambar, grafik, tabel, diagram, dan
atau terlalu sulit untuk siswa (Sukardi, 2008).
sejenisnya yang terdapat pada soal jelas dan berfungsi serta
Indeks sensitivitas butir (ISB) tes menunjukkan
butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
efektivitas proses pembelajaran. Indeks sensitivitas berkisar
(Depdiknas, 2008).
antara 0,00-1,00. Semakin banyak siswa yang berhasil
Sedangkan pada aspek bahasa dilakukan perbaikan-
menguasai indikator serta kemampuan dasar yang
perbaikan dengan memperbaiki bahasa yang digunakan
bersangkutan maka ISB akan semakin tinggi (Aiken 1997
pada butir tes, perbaikan juga dilakukan pada butir tes pada
dalam Mutiara, 2011). Butir tes dengan validitas secara
bahasa yang dimungkinkan dapat menimbulkan penafsiran
teoritis baik, yang didasarkan pada aspek materi, kontruksi
ganda pada siswa. Butir tes dikatakan memiliki validitas
maupun bahasa namun memiliki indeks sensitivitas rendah,
bahasa dengan baik apabila menggunakan bahasa yang
hal tersebut menunjukkan ketidak efektifan pada proses
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, tidak menggunakan
pembelajaran yang menyebabkan siswa tidak berhasil
bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan
menguasai indikator dan kemampuan dasar yang
untuk daerah lain atau nasional, setiap soal menggunakan
bersangkutan (Aiken 1997 dalam Mutiara 2011).
bahasa yang komunikatif dan pilihan jawaban tidak
Berdasarkan uji coba yang dilakukan, terdapat 12 butir tes
mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu
dengan indeks sensitivitas ≤0,30 sehingga termasuk dalam
kesatuan pengertian (Depdiknas, 2008).
butir tes yang tidak sensitif. Namun, butir tes yang tidak
Validitas tes secara empiris yang didasarkan pada
sensitive tersebut tetap dinyatakan baik dan tetap dapat
koefisien reliabiltas, indeks sensitivitas butir tes dan fungsi
dipakai untuk menunjukkan efektivitas proses pembelajaran
distraktor dapat dilihat pada Tabel 4 yaitu dapat diketahui
dan mengukur keberhasilan belajar.
bahwa koefisien reliabilitas tes adalah ≥0,30 yaitu sebesar
Sensitivitas butir tes berkaitan erat dengan dengan taraf
0,7 dan termasuk dalam kategori cukup, artinya bahwa tes
kesukaran soal, butir tes yang baik harus memiliki
ini mempunyai pola konsisten yang cukup jika diteskan
sensitivitas untuk membedakan siswa yang benar-benar
pada subyek yang sama pada waktu yang berbeda. Indeks
menguasai materi dengan yang tidak, hal ini tidak akan
sensitivitas butir tes menunjukkan bahwa terdapat beberapa
tercapai bila soal terlalu sulit sehingga semua siswa tidak
butir tes dengan indeks sensitivitas ≥0,30 dan termasuk
dapat mengerjakan, atau soal yang terlalu gampang
butir tes yang sensitif tetapi ada juga beberapa butir tes
sehingga semua siswa dapat mengerjakan dengan benar.
dengan indeks sensitivitas ≤0,30 sehingga termasuk butir
(Poerwanti, dkk. 2008). Adanya ketidak sensitifan butir tes
tes yang tidak sensitive dan juga dapat diketahui bahwa
juga bisa disebabkan oleh butir tes itu sendiri yaitu adanya
semua distraktor berfungsi dengan baik ditunjukkan dengan
fungsi distraktor yang berfungsi dengan baik sehingga
persentase semua distraktor yaitu sebesar >5%.
banyak siswa yang terkecoh.
Reliabitas tes tersebut dipengaruhi oleh beberapa
Distraktor merupakan jawaban-jawaban salah pada
faktor, antara lain: (1) terdapat butir tes yang tidak sensitif,
option tes pilihan ganda. Distraktor mempunyai tujuan
padahal semakin baik kualitas butir-butir tes maka
untuk mengecoh subyek yang mengikuti pelaksanaan tes.
semakin besar koefisien reliabilitasnya (Arikunto, 2006).
Banyaknya subyek yang terkecoh dengan distraktor
(2) sampel yang digunakan bukanlah kelompok terpilih dan
tersebut menunjukkan bahwa semakin baik distraktor dalam
berjumlah 36 siswa, koefisien reliabilitas tinggi apabila tes
menjalankan fungsinya. Setiap distraktor dapat
diuji cobakan pada banyak siswa (bukan kelompok pilih)
menjalankan fungsinya dengan baik jika mendapatkan
karena hal tersebut dapat mencerminkan keragaman hasil
presentase melebihi 5% (Sudijono, 2006).
yang lebih tinggi (Arikunto, 2006). (3) uji coba dilakukan
Berdasarkan uji coba yang dilakukan dapat diketahui
ketika jam peminatan biologi yang terdapat pada awal
bahwa semua distraktor mendapat persentase >5% sehingga
pelajaran sehingga konsentrasi siswa dalam mengerjakan
distraktor untuk semua butir tes tersebut dapat dikatakan
tes masih tinggi. Siswa juga memiliki motivasi yang tinggi
baik sehingga tidak perlu untuk direvisi. Berdasarkan nilai
dalam mengerjakan tes, karena guru memberikan instruksi
reliabilitas butir tes yaitu >0,4, indeks sensitivitas sebesar
kepada siswa untuk menganggap bahwa tes yang
≥0,30 dan beberapa ≤0,30 serta fungsi distraktor >5%. Hal
dikerjakan yaitu untuk berlatih menghadapi Ujian Nasional
tersebut menunjukkan bahwa semua butir tes dinyatakan
karena tes dilaksanakan 2 minggu sebelum waktu
dapat dipakai.
pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi-kondisi siswa
Ketidak efektifan proses pembelajaran yang
tersebut berpengaruh terhadap jawaban siswa sehingga
ditunjukkan dengan ketidaksensitifitas butir tes dapat
berpengaruh pula terhadap koefisien reliabilitas tes
101
Rusydiana, Eva dkk: Butir Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi
BioEdu Vol. 5 No.2
Mei 2016
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

berakibat pada rendahnya hasil belajar dan juga 2012). Strategi-strategi tersebut pada dasarnya adalah
menyebabkan adanya miskonsepsi pada siswa dikarenakan sama yaitu strategi yang dapat membimbing siswa agar
kurangnya pemahaman atau bahkan kesalahaman terhadap menemukan konsepnya sendiri melalui pengamatan
suatu konsep. Miskonsepsi sendiri merupakan ide atau maupun eksperimen, sehingga siswa dapat menemukan
pandangan yang salah tentang suatu konsep yang dimiliki bukti bahwa konsep yang dimilikinya adalah salah.
seseorang dan berbeda dengan konsep yang disepakati dan Siswa dengan tingkat pemahaman konsep tidak tahu konsep
dianggap benar oleh para ahli (Ibrahim, 2012). juga perlu diatasi sehingga indikator dan kemampuan dasar
Hal tersebut sesuai dengan hasil uji coba, bahwa yang bersangkutan dapat tercapai. Adapun model
terdapat beberapa butir tes dimana siswa mengalami pembelajaran yang dapat dipakai dalam pembelajaran yaitu
miskonsepsi lebih dari 50%. Adapun miskonsepsi siswa model pembelajaran pemerolehan konsep. Ibrahim (2012)
tersebut yaitu pada butir tes nomor 1 tentang pengertian menyatakan bahwa model pembelajaran pemerolehan
fotosintesis sebesar 61,1%, nomor 17 tentang waktu konsep merupakan proses mengidentifikasi dan
terjadinya respirasi sebesar 63,8%, nomor 18 tentang mendefinisikan konsep dengan jalan menemukan atributnya
tahapan respirasi aerob dan respirasi anaerob sebesar 50%, yang paling essensial sesuai dengan pengertian konsep yang
nomor 20 tentang fungsi tahapan dekarboksilasi oksidatif dipelajari. Atribut tersebut harus membedakan contoh
sebesar 55,5%, nomor 25 tentang fungsi-fungsi enzim pada konsep dengan yang bukan contoh konsep. Oleh karena
tahap siklus krebs sebesar 50%, dan nomor 28 tentang itu, model pembelajaran pemerolehan konsep (Concept
tahapan respirasi anaerob sebesar 52,7%. Attainment Models) adalah model pembelajaran induktif
Penyebab miskonsepsi tersebut antara lain: (1) siswa yang dirancang membantu siswa segala umur untuk belajar
memiliki penguasaan yang belum lengkap, sederhana dan konsep sekaligus mempraktikan keterampilan berpikir
berbeda. Namun Perbedaan terkadang bukanlah merupakan analitis.
suatu kesalahan sehingga dapat disebut sebagai konsep
alternatif. (2) siswa memiliki ketidaksanggupan untuk PENUTUP Simpulan
membedakan ciri penentu (atribut) dari sejumlah ciri umum Tes pilihan ganda dua tingkat yang dihasilkan untuk
yang dimiliki oleh sebuah konsep. Ketidaksanggupan mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep
tersebut dapat dikarenakan akibat perhatian siswa yang Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan mendapatkan
lebih terpusat pada atribut umum yang sangat menonjol dan persentase validitas tes secara teoritis sebesar 98,17% dan
mudah diamati dari pada atribut penentu yang mana lebih termasuk sangat valid, validitas tes secara empiris
membutuhkan pengamatan yang teliti. (3) siswa belum mendapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,7 dan termasuk
menguasai konsep. Siswa yang tidak memiliki penguasan kategori cukup, 79,68% butir tes sensitif, dan 100% butir
konsep prasyarat dari suatu konsep tertentu juga dapat tes pilihan ganda memiliki distraktor yang baik. Tes
menyebabkan miskonsepsi pada siswa. (4) sumber belajar mendapat koefisien reliabilitas sebesar 0,7 yang termasuk
yang digunakan oleh siswa. Peningkatan miskonsepsi siswa kategori cukup, 79,68% butir tes sensitif, dan 100% butir
juga dapat disebabkan karena beberapa sumber belajar yang tes pilihan ganda memiliki distraktor yang baik. Profil
digunakan oleh siswa untuk belajar konsep seperti buku Miskonsepsi siswa SMA pada konsep Fotosintesis dan
pelajaran, guru, kesalahan bahasa, anggapan pribadi dan Respirasi Tumbuhan menunjukkan lebih dari 50% siswa
ketidaktepatan metode yang digunakan untuk mengajar. mengalami miskonsepsi pada topik pengertian fotosintesis,
Dan (5) lingkungan siswa. Lingkungan yag dimiliki oleh waktu terjadinya respirasi, tahapan respirasi aerob dan
siswa seperti budaya, bahasa yang digunakan, teman, dan anaerob, fungsi tahapan dekarboksilasi oksidatif, fungsi-
saluran komunikasi dalam masyarakat yang menyampaikan fungsi enzim pada tahap siklus Krebs dan tentang tahapan
informasi salah, dan penjelasan yang diterima dari respirasi anaerob.
lingkungan yang berbeda. (Ibrahim, 2012). Saran
Miskonsepsi dapat berdampak pada ketidaktercapainya Bagi peneliti selanjutnya yang akan menggunakan tes
hasil belajar siswa secara maksimal sehingga perlu ini, perlu dilakukan tes sebelum pelaksanaan pembelajaran
dilakukan perbaikan. Terdapat beberapa cara dalam sehingga dapat diketahui penyebab ketidak sensitivitas dari
pembelajaran untuk mengatasi miskonsepsi pada siswa butir tes, apakah disebabkan oleh butir tes itu sendiri karena
antara lain: perubahan konseptual, konflik kognitif, mempunyai distraktor yang berfungsi dengan baik atau
konstruktivisme, POE (Predict-Observe-Explain), disebabkan oleh ketidak efektifan dari proses pembelajaran.
PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe
DiscussExplain), dan Think Aloud Protocol (Ibrahim,

102
Rusydiana, Eva dkk: Butir Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi
BioEdu Vol. 5 No.2
Mei 2016
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar


Evaluasi Tarakci , M. dkk. (1999). A cross- age study of
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. High School Student’s understanding of diffusion
and osmosis. Hacettepe Üniversitesi Eğitim
FakÜltesi Dergisi, 15 (- -- ), hlm. 84- 93
Depdiknas. 2008. Panduan Penulisan Butir Soal.
Treagust, D.F. 2006. Diagnostic Assessment in
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Science as a Means to Improving Teaching,
Atas
Learning and Retention. UniServe Science–
Hasan, S. et al. (1999). Misconseption and the Symposium Proceedings: Assessment inscience
teaching and learning. Uniserve Science :
Certain of Response Index (CRI). Journal Physics
Education, 34 (5): 294-299. Sydney, Australia, p. 1-9

Ibrahim, Muslimin. 2012. Konsep, Miskonsepsi


dan Cara Pembelajarannya. Surabaya: Unesa
University Press.

Mutiara, Tyar. 2011. Pengembangan Tes Formatif


Berbahasa Inggris Berbasis Komputer pada
Materi Biotek Kelas XII IPA 1 SMAN 1
Nganjuk. Universitas Negeri Surabaya: Skripsi
tidak dipublikasikan.

Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Assessmen


pembelajaran SD. Direktorat jenderal Pendidikan
Tinggi. Jakarta:Depdiknas

Riduwan. 2012. Metode dan Teknik Menyusun


Thesis.
Bandung: ALFABETA.

Sudijono, Anas (2006). Pengantar Statistik


Pendidikan.
Jakarrta : PT. Raja Grafindo Persada

Sukardi, M.. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip


dan
Operasionalnya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Surapranata, Sumarsana. 2004. Analisis Validitas,


Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susanti, R., Rustaman, N.Y. dan Redjeki, S. (2010).


Profile Material Difficulty Level Of Plant
Physiology According to Prospective Biology
Teachers. Prooceding of the 4th International
Seminar on Science Education. ISBN:978-979-
99232-3-3.

Suwarto. 2012. Pengembangan The Two-Tier


Diagnostic Tests Pada Bidang Biologi.
Proceeding Seminar Nasional: Profesionalisme
Guru Dalam Perspektif Global. Tahun 2012.
103
Rusydiana, Eva dkk: Butir Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai