Anda di halaman 1dari 11

Judul : Lalat sebagai Vektor Penyebab Penyakit Leishmaniases

Nama : Raudah

Nim : AK 816062

Semester : IV

Kelas :A

Mata Kuliah : Parasitologi III

Program Studi : Analis Kesehatan

Dosen : Putri Kartika Sari,M.Si

YAYASAN BORNEO LESTARI

AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI

BANJARBARU

2018
1. Pengertian

Leishmaniasis donovani adalah salah satu protozoa yang bersifat


parasit, protozoa yang bersifat parasit ada dua kelas yaitu dari kelas flagelata
dan sporozoa. Bila dilihat dari klasifikasinya leishmaniasis berasal dari genus
Toxoplasma, dan genus ini memiliki 3 spesies salah satunya leishmaniasis ini.
Protozoa ini menyebabkan penyakit yang dikenal dengan kala azar
(leishmaniasis), penyakit yang berhubungan dengan darah dan jaringan pada
manusia. Parasit ini dibawa oleh lalat, lalat akan menghinggap ke kulit dan
menghisap darah sehingga parasit ini akan masuk dan mulai melanjutkan
siklus hidupnya, tipe lalat tersebut adalah lalat Phlebotomus. Persebearannya
di kawasan iklim yang tropis dan subtropis seperti india, china, amerika dan
lainnya. Infeksi yang paling parah dari parasit ini adalah mulai menggangu
sistem fagositosis monokuler seperti limfa, hati dan sumsum tulang belakang.
Siklus hidupnya mempunyai dua host, serta tiap host nya mempunyai tipe
stadium yang berbeda seperti amastigote yang ada pada manusia dan
promastigote ada pada inang perantara.

Gambar 1. Leishmaniases

Pada genus Leishmania, hanya ada 3 spesies yang penting bagi


manusia , yaitu : 1) Leishmania donovani yang menyebabkan Leismaniasis
viseral atau kala azar, 2) Leishmania tropica yang menyababkan
leishmaniasis kulit atau oriental sore dan 3) Leishmania braziliensis yang
menyebabkan leismaniasis mukokutis atau Espundia

Klasifikasi Ilmiah

Filum: Protozoa

Kelas: Flagellata

Ordo: Leishmaniasis

Family: Trypanosomatidae

Genus: Leishmania
Spesies: Leshmaniasis donovani

Mempunyai 2 stadium yaitu stadium amastigote dan promastigote.

a. Stadium amatigote mempuyai ciri seperti:


- Tidak Memiliki flagell, lalu bentuk dari stadiumnya oval dan memiliki
diameter sekitar 2 sampai 3 mikron.
- Memiliki satu inti sel dan satu kinetoplas yang digunakan untuk
pembelahan. Dan berada pada hospes definitif yaitu manusia. Di tubuh
manusia dia akan memperbanyak diri dengan membelah. Bukan Cuma
manusia anjing, marsupilia dan hewan pengerat.
b. Stadium kedua adalah promastigote memilki karakteristik seperti:
- Memiliki panjang sekitar 14-20 mikron
- Flagellanya sudah ada pada bagian belakang.
- Inti tetap satu juga disertai kinetoplas
- Ada pada lalat . berkembang biak tetap dengan membelah.
2. Siklus Hidup

Lalat menggigit manusia dan akan berinteraksi dengan darah yaitu


dengan menghisap darahnya. Stadium promastigot yang sebelumnya ada
dalam tubuh lalat akan mulai berubah menjadi amastigot setelah bergerak
memasuki sel makrofag. Pada keadaan stadium amastigot akan terjadi
pembelahan secara berpasangan dan akan hidup dalam sel. Transmisi
dapat terjadi langsung dengan kontak lewat luka. Parasit akan bergerak
dan masuk tubuh manusia lewat darah melalui secara intraselular yaitu
bergerak dengan sel tempat dia hidup tersebut. Apabila terlalu banyak
parasit yang berada dalam sel akan mengakibatkan sel tersebut pecah
sehingga stadium amazigote tersebut akan tersebar kedalam peredaran
darah dan akan mencari sel lain dan akan hidup didalam Re nya. Dan
akhirnya akan ditemukan dalam sel RE hati, limfa, sumsum tulang
belakang, dan kelenjar limfa.

3. Jenis-Jenis Leishmania

A. Leishmania donovani

1. Hospes dan Nama Penyakit


Manusia merupakan hospes definitif dan parasit ini dapat
menyebabkan leismaniasis viseral, yang disebut juga kala azar
atau tropical splenomegaly ataudum-dum fever. Hospes reservoarnya
adalah anjing. Dibeberapa daerah, penyakit ini dapat merupakan penyakit
pada anjing yang sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada manusia.
Lalat Phlebotomus merupakan hospes perantara atau vektornya. Pada
leismaniasis viseral atau kala azar yang disesuaikan dengan letak
geografik dan strain vektornya.
Kelima macam penyakit kala azar tersebut adalah :
1) tipe india yang menyerang orang dewasa muda. Tipe ini adalah
tipe kala azar klasik dan tidak ditemukan pada hospes reservoar (anjing);
2) tipe Mediterania, yang dihinggapi anak balita dan mempunyai
hospes reservoar anjing atau binatang buas ;
3) tipe Cina yang biasanya menyerang anak balita tetapi dapat
menyerang orang dewasa ;
4) tipe Sudan, yang menghinggapi anak remaja dan orang dewasa
muda. Juga tiidak ditemukan pada anjing, tetapi mungkin mempunyai
hospes reservoar binatang buas ;
5) tipe Amerika selatan, penyakit ini jarang terjadi (sporadis) dan
dapat menyerang semua umur.
2. Distribusi geografik

Daerah endemi penyakit ini sangat luas, yaitu berbagai negara di


Asia (india), Afrika, Eropa (sekitar laut tengah), Amerika tengah dan
selatan. Di indonesia penyakit ini belum pernah di temukan.

3. Morfologi dan Daur Hidup

Pada manusia, parasit ini hidup intraselular dalam darah, yaitu


dalam sel retikulo-endotel (RE) sebagai stadium amastigot yang disebut
benda Leishman-Donovan. Parasit ini berkembangbiak secara balah
pasang dan berukuran kira-kira 2 mikron. Sel RE dapat terisi penuh oleh
parasit, sehingga sel itu pecah. Stadium amastigot sementara berada dalam
peredaran darah tepi, kemudian masuk atau mencari sel RE yang lain,
sehingga stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati, limpa, sumsum
tulang dan kelenjar limfe viseral. Di lambungPhlebotomus, stadium
stadium amastigit ini berubah menjadi stadium promastigot yang
kemudian bermigrasi ke probosis. Infeksi terjadi dengan tusukan
lalat Phlebotomus yang memasukkan stadium promastigot melaluii
probosisnya ke dalam badan manusia.

4. Patologi dan Gejala Klinis


Oleh karena banyak sel RE yang rusak, maka tubuh berusaha
membentuk sel-sel baru, sehingga terjadi hiperplasi dan hipertrofi RE.
Akibatnya terjadi paembesaran limpa (splenomegali), pembesaran hati
(hepatomegali), pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati) dan anemia
oleh karena pembentukan sel darah terdesak. Masa tunas penyakit ini
belum pasti, biasanya berkisar 2-4 bulan. Setelah masa tunas, timbul
demam yang berlangsung selama 2-6 minggu; mula-mula tidak teratur
kemudian intermiten. Kadang-kadang demam menunujukan dua puncak
seharai (double rise). Demam lalu hilang, tetapi dapat kambuh lagi.
Lambat laun timbul spenomegali dan hepatomegali. Kelenjar limfe diusus
dapat diserang parasit ini ; pad infeksi berat diusus dapat terjadi doare dan
disentri. Anemia dan leukopenia terjadi sebagai akibat diserangnya sum-
sum tulang. Kemudian timbul anoreksia (tidak nafsu makan) dan terjadi
kakeksia (kurus kering), sehingga penderita menjadi lemah sekali. Daya
tahan tubuh menurun,sehingga mudah terjadi infeksi sekunder. Sebagai
penyulit dapat terjadi kankrum oris dan noma. Penyakit kala azar biasanya
bersifat menahun. Sesudah gejala kala azar surut dapat timbulLeismanoid
dermal, yaitu kelaianan kulit yang disebut juga leismaniasis pasca kala
azar.

5. Diagnosis

Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinis, yang kemudian


ditegakkan dengan :
1) Menemukan parasi dalam darah langsung, biopsi hati, limpa, kelenjar limfe dan
fungsi sum-sum tulang penderita;
2) Pembiakan dalam medium NNN ;
3) Inokulasi bahan pada binatang percobaan;
4) Reaksi imunologi yaitu :
a) Uji aglutinasi langsung (Direct aglutination test)
b) ELISA untuk mende3teksi zat anti. Untuk mengidentifikasi parasit secara
cepat dikembangkan zat anti monolonal yang spesifik, yang dapat
digunakan untuk mendeteksi antigen guna keperluan diagnostik.
c) Western blot untuk mandeteksi antigen yang timbul selama infeksi.
d) Polymerase chain reaction untuk mendiagnosis leismaniasis dilapangan dan
leismaniasis pada penderita dengan infeksi HIV karena serologi untuk
mendeteksi zat anti tidak berguna banyak pada kasus ini.
6. Pengobatan

Natrium antimonium glukonat, etilsibamin merupakan obat toksik


tetapi sangat efektif untuk pengobatan penyakit ini. Penderita memerlukan
istirahat total selama menderita penyakit akut; juga memerlukan banyak
makanan yang mengandung kadar protein tinggi dan vitamin. Transfusi
darah diberikan pada penderita dengan anemia berat, atau perdarahan pada
selaput mukosa. Sebagai usaha penabggulangan leismaniasis maka
dilakukan pengembangan vaksin antara lain vaksin yang terbuat dari
leismania mati ataupun vaksin yang terbuat dari rekayasa genetik.

7. Epidemiologi

Di sekitar laut tengah, penyakit ini hanya terdapat pada balita dan
disebut kala azar infantil. Anjing merupakan hospes reservoar dan penting
sebagai sumber infeksi. Pada anji ng kelainan terdapat pada kulit,
dinamakanHunde kala azar. Di eropa dan amerika selatan anjing sebagai
binatang peliharaan juga merupakan hospes reservoar, sedangkan
di india penularan terjadi langsung antara manusia dan manusia karena
anjing tidak penting sebagai hospes reservoar.

B. Leishmania tropica
1. Hospes dan Nama penyakit
Manusia merupakan hospes defenitif parasit ini dan yang berperan
sebagai hospes reservor adalah anjing, gerbil dan binatang pengerat
lainnya. Hospes perantaranya adalah lalat Phlebotomus. Parasit ini
menyebabkan leismaniasis kulit atau oriental sore. Ada 2 tipe oriental
sore yang menyebabkan oleh strain yang berlainan , yaitu :
1)leismaniasis kulit tipe kering atau urban yang menyebabkan
penyakit menahun;
2) leismaniasis kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan
penyakit akut.
2. Distribusi geografik

Daerah endemi penyakit ini terdapat diberbagai negeri sekitar laut


tengah, laut hitam, afrika, amerika tengah dan selatan,
arab, india, pakistan danceylon. Di indonesia penyakit ini belum pernah
ditemukan.

3. Morfologi dan Daur Hidup

Parasit hanya hidup didalam sel RE dibawah kulit didekat porte


d’entree, sebagai stadium amastigot dan tidak menyebar kebagian lain.
Morfologi parasit ini tidak dapat dibedakan dari L.donovani. bentuk
promastigot yang merupakan bentuk infektif dapat ditemukan pada lalat
Phlebotomus sebagai vektornya atau dalam biakan. L.tropica dalam
sediaan apus dari lesi kulit terdapat intraseluler dalam leukosit, sel
mononuklear, sel polinuklear, dan sel epitel atau terdapat eksterselular.cara
infeksi sama seperti pada L.donovani.
4. Patologi dan Gejala Klinis

Masa tunas penyakit ini adalah 2 minggu sampai 3 tahun. Pada


manusia penyakit ini terbatas pada jaringan kulit dan kadang-kadang
menyerangselaput mukosa. Pada porte d’entree tyerjadi hiperplasia sel RE
yang meangandung stadium amastigot; mula-mula terbentuk makula
kemudian meanjadai papul.papul lalu pecah dan terjadi ulkus. Ulkus dapat
sembuh sendiri dalam waktu beberapa bulan, kemudian meninggalkan
parut kecil. Bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, mungkin timbul
gejala umum seperti demam, menggigil dan bila ulkus sembuh dapat
meninggalkan parut yang besar. Ulkus pada leismaniasis kulit atau oriental
sore dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan, meskipun penderita tidak
diobati.

5. Diagnosis

Diagnosis ditegakan dengan :

1) menemukan parasit dalam sediaan apus yang diambil dari tepi


ulkus atau dari sediaan biopsi;

2) pembiakan dari medium NNN;

3) reaksi imunologi.

6. Pengobatan

Obat yang dapat menghasilkan kesembuhan pada leismaniasis kulit


adalah salep yang mengandung paromomisin. Alopurinol juga efektif pada
pengobatan leismaniasis kulit. Pengobatan lokal dilakukan bila hanya ada
satu atau dua ulkus saja. Bila terjadi luka multipel atau yang sudah lanjut
diberi neostibosan. Didaerah endemi bila terdapat luka didaerah wajah,
dianjurkan untuk tidak diberi pengobatan sampai waktu tertentu supaya
penderita mendapat kekebalan. Untuk daerah non endemik pengobatan
harus segera diberikan.

7. Epidemiologi

Anjing, gerbil dan binatang pengerat lainnya merupakan sumber


infeksi yang penting bagi manusia. Untuk mengurangi kemunginan
terjadinya transmisi antara penderita dan vektor, dianjurkan untuk
menutup luka. Pemberantasan vektor (lalat pasir) dilakukan dengan
penyemprotan insektisida diruma-rumahh. Juga dianjurkan memakai
kelambu atau repelen waktu tidur agar terlindung dari gigitan lalat.
Imunisasi aktif dapat memberikan perlindaungan yang efektif, meskipun
imunitas baru didapat setelah beberapa bulan.
C. Leishmania brasiliensis

1. Hospes dan Nama penyakit

Manusia merupakan hopes definit parasit ini dan


lalat Phlebotomusberperan sebagai hospes perantara. Penyakit yang
disebabkan parasit ini disebut leismaniasis Amerika atau
penyakit Espundia. Penyakit ini dapat dibagi menjadi 3 tipe menurut strain
yaitu: 1) tipe ulkus Meksiko dengan lesi yang terbatas pada telinga.
Penyakitnya menahun, parasitnya sedikit, ulkusnya kecil-kecil dan tidak
menyebar ke mukosa lainnya; 2) tipe uta, lesi kulit yang
menyerupai oriental sore, pada lesi yang dini lebih banyak ditemukan
parasitnya daripada lesi yang sudah lama; penyakit ini jarang menyebar ke
selaput mukosa: 3) tipe Espundia , sering bersifat polipoid dan ulkus dapat
menyebar ke lapisan mokokutis dan kutis.

2. Distribusi geografik

Penyakit ini ditemukan diamerika tengah dan selatan (mulai


dari guatemalasampai ke argentina utara dan paraguay).
Di indonesia penyakit ini belum pernah ditemukan.

3. Morfologi dan Daur Hidup

Morfoloogi parasit ini tidak dapat dibedakan dari L.donovani dan


L.tropica. stadium amastigot hidup didalam sel RE dibawah kulit
pada porte d’entree dan menyebar ke selaput lendir (mukosa) yang
berdekatan, seperti mulut, hidung dan tulang rawan telinga. Stadium
promastigot terdapat pada lalatphlebotomus sebagai bentuk infektif.
Bentuk ini ditemukan pula dalam baikan NNN. Infeksi terjadi seperti
pada L.donovani dan L.tropica.

4. Patologi dan Gejala Klinis

Masa tunas penyakit ini berlangsung beberapa hari sampai


beberapa bulan. Pada porte d’entree terjadi hiperplasi sel RE yang
mengandung stadium amastigot. Kemudian timbul makula dan papul;
setelah itau papul pecah dan terjadi ulkus. Parasit yang keluar bersama
sekret ulkus menyebabkan ulkus baru atau granuloma. Saluran limfe
tersumbat dan terjadilah nekrosis. Infeksi sekunder oleh bakteri
merupakan penyulit, sehingga terjadi destruksi tulang rawan pada hidung
atau telinga. Penyakit ini berlangsung bertahun-tahun dan bila tidak
diobati dapat sembuh sendiri. Ulkus dapat sembuh sendiri dengan
meninggalkan parut.
Lesi yang terjadi pada tipe uta,sama bentuknya dengan tipe
meksiko,hanya prediksi pada telinga kurang dan jarang menghinggapi
selaput lendir. Masa tunas pada tipe espundia adalah 2-3 bulan dan
biasanya lesi pertama terjadi pada kulit dan mungkin juga terdapat
diselaput lendir. Setelah ± 1 tahun terjadi lesi sekunder yang dapat
menyebabkan cacat.

5. Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan:

1) menemukan parasit dalam sediaan apus atau sediaan biopsi dari


tepi ulkus;

2) pembiakan dalam medium NNN;

3) reaksi imunologi.

6. Pengobatan

Terapi intravena dengan etilstibamin harus dilakukan dengan


segera setelah diagnosis dibuat, mengingat luka mukosakutan yang
destruktif. Natrium antimonium tartrat dan stibofen dapat digunakan
dalam pengobatan secara berturut-turut. Amfoterisin B juga mempunyai
nilai terapeutik. Antibiotik diberikan bila tedapat infeksi sekunder oleh
bakteri.

7. Epidemiologi

Di daerah endemi penyakit terbatas didaerah pinggiran hutan dan


banyak terdapat pada orang dewasa laki-laki yang bekerja dihutan,
sedangkan di brazilsepertiga penderitanya adalah anak-anak. Diduga,
hospes reservoar adalah binatang liar. Anjing kadang-kadang mengandung
parasit ini tetapi tidak menimbulkan kelainan pada tubuh binatang
tersebut.

Di tunisia penanggulangan leismaniasis kulit dilakukan dengan


membasmi koloni gerbil (hospes reservoar) dan menghilangkan sumber
makanan gerbil dengan cara menanami pohon ditempat tersebut.
Di peru penanggulangan leismaniasis kulit meliputi pemakaian insektisida
didaerah perumahan dan sekitarnya yang merupakan fokus transmisi, serta
memakai pakaian, gelang, topi yang telahdicelup dalam repelen.
Daftar Pustaka

Staf Laboratorium Parasitologi FKUB, “Diktat Biologi Mikroba”. Fakultas


Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, 2010.

Soedarto 2000,”Protozoologi Kedokteran”, Widya Medika, Jakarta,

Safar, Rosdiana.2010.”Parasitologi Kedokteran”.Bandung.Yrama Widya.

KS,Warren.20102 .”Immunology and molecular Biology of Parasitic Infections


(third edition”).Boston.Blackwell Scientific Publications.

Brown, Harold W. 2002.” Dasar Parasitologi Klinis”. Gramedia: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai