Email: syarifahsari@ub.ac.id
PENDAHULUAN
faktor lingkungan. Perubahan nilai kon- tinggi dapat menyebabkan kematian dan
sentrasi logam berat diakibatkan karena konsentrasi sub letal dapat menyebabkan
perubahan arus, suhu, salinitas, pH, gangguan berbagai fungsi organ tubuh
kekuatan ionik, jumlah dan jenis bahan (Herdianto, 2003).
pencemar serta kedalaman. Kedalaman
perairan yang berbeda tentunya juga METODE
memiliki karekteristik fisika dan kimia
yang berbeda. Berdasarkan penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bu-
yang dilakukan oleh Guliyev et al. lan Maret-Juni 2015. Pengambilan sam-
(2014), konsentrasi Cu dan Zn semakin pel air laut dilakukan pada bulan April
menurun seiring dengan bertambahnya 2015 di Perairan Pesisir Wonorejo, Sura-
kedalaman perairan, sedangkan konsen- baya.. Sebanyak tiga titik pengam-bilan
trasi Fe dan Hg semakin meningkat seir- sampel ditetapkan pada penelitian ini
ing dengan bertambahnya kedalaman (Gambar 1). Titik 1 terletak pada koordi-
perairan. Karakteristik logam berat di nat 7°18'31.39" LS dan 112°51'26.65"
perairan yang bersifat dinamis memiliki BT, titik 2 terletak pada 7°18'2.74" LS
kaitannya dengan sifat toksisitas logam dan 112°51'27.59" BT, dan titik 3 terletak
berat tersebut pada kolom air. pada 7°17'35.65" LS dan 112°51'25.70"
Kehadiran logam berat pada konsen- BT. Setiap titik akan diambil sampel air
trasi yang tinggi di kolom peraian akan pada kedalaman permukaan, tengah dan
membahayakan organisme perairan laut dasar untuk diukur kandungan logam be-
mulai dari menghambat proses metabo- rat terlarut Hg dan Cu, TSS serta faktor
lisme hingga menyebabkan kematian bio- lingkungan. Pengukuran parameter ling-
ta (Vangronsveld and Clijsters, 1994). kungan seperti suhu, pH, DO, salinitas,
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan dan turbiditas dilakukan secara in situ
untuk memantau konsentrasi logam berat dengan menggunakan Chlorotech probe
terlarut di sepanjang kolom Perairan type AAQ 1183 AAQ 1183. Selanjutnya
Pesisir Wonorejo dan menganalisis ket- ,analisis laboratorium pengukuran kon-
erkai-tannya dengan faktor lingkungan sentrasi logam berat Hg dan Cu
per-airan. menggunakan AAS Shimadzu Atomic
Penelitian ini akan fokus pada dua Absorption/Flame Spectrophotometer
spesies logam berat yaitu Hg dan Cu. Hg Model AA-6800 dan TSS dilaksanakan di
merupakan logam berat non esensial, se- Laboratorium Kimia, Fakultas Matema-
dangkan Cu dikategorikan sebagai logam tika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univer-
berat essensial. Hg merupakan logam be- sitas Brawijaya, Malang.
rat paling toksik terhadap organisme, se-
dangkan Cu pada konsen-trasinya yang
3
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 22, No.1, Jan 2017
Pengambilan sampel air laut untuk lalui Analisis Komponen Utama (Princi-
pengukuran konsentrasi logam berat yang pal Component Analysis). Soft-ware yang
terlarut di dalamnya memiliki perlakuan digunakan dalam analisis data pada
khusus untuk wadah sampel air. Pengam- penelitian ini antara lain Microsoft Excel
bilan sampel air menggunakan botol kaca 2010 dan SPSS 16.0.
gelap yang sebelumnya dilakukan proses
perendaman mengguna-kan HNO3 sela- HASIL DAN PEMBAHASAN
ma 48 jam dan dibilas menggunakan
aquadest lalu dikeringkan. Menurut Kondisi Umum Perairan Pesisir Won-
APHA Standard Methods (2001), untuk orejo
pengawetan sampel air yang akan diana- Secara administratif, Perairan Pesisir
lisis kandungan logam beratnya perlu dil- Wonorejo terletak di Kelurahan Wono-
akukan penambahan HNO3 pekat. Setelah rejo Kecamatan Rungkut, Surabaya Ti-
sampel diawetkan, sampel dimasukkan ke mur. Curah hujan di atas 200 mm pada
dalam cool box bersuhu 4-5oC. Proses saat bulan April 2015. Suhu udara di
pre-treatment dilakukan menurut Hutaga- Pantai Timur Surabaya berkisar rata-rata
lung et al (1997). minimum 23,4oC dan maksimum 35,2oC
Analisis data disajikan secara dan kelembapan udara rata-rata minimum
deskriptif dan statistik. Data konsentrasi 42% dan maksimum 96%.
logam berat Hg dan Cu serta faktor ling- Pantai Timur Surabaya merupakan
kungan disajikan dalam bentuk gra- pantai landai dengan kemiringan 0-3
fik/tabel yang dilengkapi dengan nilai ra- dengan rentangan pasang surut 1,67 me-
ta-rata dan standar deviasi. Keterkaitan ter. Tipe pasang surut di perairan Wo-
logam berat Hg dan Cu digambarkan me-
4
Syarifah Hikmah Julinda Sari, Jessica Feibe Ambar Kirana, Guntur. Analisis Kandungan
Logam Berat Hg Dan Cu Terlarut Di Perairan Pesisir Wonorejo, Pantai Timur Surabaya
norejo termasuk dalam tipe mixed semi berbeda. Kondisi faktor lingkungan
diurnal karena terjadi dua kali pasang dan perairan disajikan pada Tabel 1.
dua kali surut dengan ketinggian yang
Suhu di perairan pesisir wonerojo tas terendah pada badan air dekat per-
berkisar antara 29,910C hingga 31,820C. mukaan. Perbedaan turbiditas dari bagian
Rata-rata suhu terendah didapatkan pada permukaan hingga dasar kolom air rata-
bagian dasar kolom air sedangkan suhu rata sebesar 18,2 NTU. Trend turbiditas
perairan tertinggi didapatkan pada bagian menunjukkan bahwa dengan semakin
permukaan laut. Perbedaan suhu dari ba- bertambahnya kedalaman, nilai turbiditas
gian permukaan hingga dasar kolom air semakin tinggi. Perbedaan nilai turbiditas
rata-rata sebesar 20C. Saputra (2009) pada badan air dipengaruhi oleh
menyatakan bahwa suhu air laut terutama keberadaan dan jumlah beberapa faktor
di bagian permukaan mempunyai kaitan penghalang intensitas matahari seperti
yang cukup erat dengan pemanasan ma- suspended solid, dissolved organic matter
tahari dan besarnya intensitas cahaya dan particulate organic matter termasuk
yang masuk ke dalam perairan. Trend su- plankton (Sunarto, 2008).
hu menunjukkan bahwa dengan semakin Kandungan TSS yang ditemukan pa-
bertambahnya kedalaman, suhu perairan da badan air Perairan Pesisir Wonorejo
semakin menurun. Hal ini dikarenakan adalah 19-24 ppm. Apabila ditinjau dari
berbagai faktor lingkungan lainnya seper- pengukuran TSS pada bagian permukaan,
ti intensitas cahaya matahari, sirkulasi tengah dan dasar kolom air, maka dapat
arus, kedalaman dan juga musim. Distri- dilihat bahwa kualitas air di Perairan
busi suhu air laut di suatu perairan di- Wonorejo, Surabaya dalam kondisi yang
pengaruhi oleh banyak faktor diantaranya cukup baik.
ialah radiasi sinar matahari, kedalaman, pH pada kolom air Perairan Wo-
letak geografis, angin dan musim (Patty, norejo didapatkan yang berkisar antara
2013). 9,26 hingga 9,81. semakin bertambahnya
Turbiditas pada badan air periaran kedalaman, nilai pH semakin rendah.
pesisir wonorejo berkisar antara 10,44 Namun, penurunan nilai pH menurut
NTU hingga 28,64 NTU. Turbiditas kedalaman tidak signifikan karena hanya
tertinggi didapatkan pada badan air dekat berubah sebesar 0,55 satuan. Faktor-
dengan dasar perairan, sedangkan turbidi- faktor yang mempengaruhi perbedaan
5
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 22, No.1, Jan 2017
tersebut antara lain aktivitas biologi, su- (2007) menyatakan sumber DO utama di
hu, kandungan oksigen dan ion-ion. Dari dalam air adalah oksigen yang terdapat di
aktivitas biologi akan dihasilkan gas CO2 atmosfer. Berdasarkan baku mutu Kepu-
yang merupakan hasil respirasi. Gas tusan Kementerian Lingkungan Hidup
inilah yang selanjutnya akan membentuk No. 51 Tahun 2004 lampiran 3 tentang
ion buffer untuk menjaga kestabilan kis- baku mutu air laut untuk biota laut, kuali-
aran pH di perairan (Marganof, 2007). tas air laut pada Perairan Pesisir Won-
Salinitas perairan yang berkisar anta- orejo tergolong baik, kecuali nilai turbidi-
ra 21,56% hingga 26,44%. Rata-rata sa- tas perairan yang melebihi baku mutu ter-
linitas terendah didapatkan pada bagian sebut.
permukaan air yaitu sebesar 21,56% se-
Kandungan Logam Berat Hg dan Cu
dangkan rata-rata salinitas tertinggi
didapatkan pada bagian dasar kolom air Konsentrasi logam berat terlarut Hg
yaitu sebesar 26,44‰. Hal ini dikare- dan Cu disajikan pada Gambar 2. Berda-
nakan Perairan Wonorejo masih sangat sarkan hasil pengukuran, logam berat ter-
mendapatkan pengaruh oleh adanya ma- larut Hg didapatkan sebesar 0,015-0,017
sukan dari sungai. Salinitas di bagian ppm dengan nilai rata-rata sebesar
permukaan cenderung lebih rendah kare- 0,016±0,001 ppm. Konsentrasi tersebut
na adanya pengaruh masukan air yang tergolong tinggi menurut standar baku
lebih dari sungai Wonorejo. Semakin ber- mutu air laut dalam Keputusan Menteri
tambahnya kedalaman, nilai salinitas se- Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun
makin tinggi. Sebaran salinitas di laut di- 2004 Lampiran 3 tentang Baku Mutu Air
pengaruhi oleh berbagai faktor seperti po- Laut untuk Biota Laut sebesar 0,001 ppm.
la sirkulasi air, penguapan, curah hujan Konsentrasi Hg pada bagian dasar mem-
dan aliran sungai. Berbagai faktor inilah iliki konsentrasi yang lebih tinggi. Hal ini
yang menimbulkan perbedaan nilai salini- dikarenakan Hg memiliki sifat yang lebih
tas di setiap kedalaman (Nontji, 1993). mudah untuk terakumulasi dalam sedi-
DO pada badan air Perairan Won- men. Residence time Hg di perairan dan
orejo didapatkan berkisar antara 5,26 sedimen jauh lebih lama dibandingkan
mg/l hingga 11,95 mg/l. Rata-rata DO dengan yang terdapat di daratan dan
terendah didapatkan pada bagian dasar udara, yaitu masing-masing 32 x 103 pada
kolom air yaitu sebesar 5,26 mg/l se- perairan laut dan 2,5 x 108 pada sedimen
dangkan rata-rata DO tertinggi didapat- (Mokoagouw, 2000).
kan pada bagian permukaan air yaitu Logam berat Cu terlarut pada lokasi
sebesar 11,95 mg/l. Hal ini dikarenakan yang sama ditemukan sebesar 0,071-
proses difusi gas oksigen dari atmosfer 0,091 ppm dengan nilai rata-rata
menyumbang keberadaan oksigen terlarut 0,080±0,010 ppm. Nilai tersebut juga be-
di badan air dekat permukaan, sebaliknya rada di atas baku mutu air laut untuk biota
peningkatan keke-ruhan dan terbatasnya laut. Rata-rata konsentrasi Cu2+ terlarut
penetrasi cahaya matahari menyebabkan terendah didapatkan pada bagian tengah
nilai oksigen terlarut lebih rendah pada kolom air yaitu sebesar 0,071 mg/l se-
badan air dekat dasar sedimen. Marganof dangkan rata-rata konsentrasi Cu2+ ter-
6
Syarifah Hikmah Julinda Sari, Jessica Feibe Ambar Kirana, Guntur. Analisis Kandungan
Logam Berat Hg Dan Cu Terlarut Di Perairan Pesisir Wonorejo, Pantai Timur Surabaya
larut tertinggi didapatkan pada bagian itu bagian permukaan air mendapatkan
permukaan yaitu sebesar 0,091 mg/l. pengaruh paling besar dari limbah aktivi-
Konsentrasi Cu2+ terlarut pada ketiga sta- tas anthropogenik. Sumber Cu di perairan
siun penelitian cenderung lebih tinggi pa- adalah debu dan atau partikulat-partikulat
da bagian permukaan. Hal ini dikare- Cu yang ada dalam lapisan udara yang
nakan bagian permukaan air merupakan dibawa turun oleh air hujan. Secara non
bagian kolom air yang paling dekat alamiah, Cu masuk ke dalam perairan se-
dengan lapisan udara. Sumber Cu di bagai limbah dari aktivitas manusia (Sur-
perairan banyak berasal dari udara yang bakti, 2011).
mengandung Cu berupa partikulat. Selain
0,1
Konsentrasi (ppm)
0,08
0,06
0,04 Cu
0,02 Hg
0
Permukaan Tengah Dasar
Badan Air
Konsentrasi Hg2+ sangat berkorelasi 0,439 dan -0,375. Hal ini menunjukkan
signifikan dengan salinitas dan suhu bahwa semakin tinggi salinitas, semakin
dengan nilai r masing-masing sebesar tinggi pula nilai Hg2+ serta semakin tinggi
8
Syarifah Hikmah Julinda Sari, Jessica Feibe Ambar Kirana, Guntur. Analisis Kandungan
Logam Berat Hg Dan Cu Terlarut Di Perairan Pesisir Wonorejo, Pantai Timur Surabaya
salinitas, semakin rendah nilai Hg2+. Suhu terlarut semakin meningkat seiring
perairan yang tinggi dapat menyebabkan dengan pertambahan kedalaman. Faktor
senyawa logam berat lebih mudah terlarut lingkungan yang berpengaruh utama ter-
dalam air karena adanya penurunan laju hadap kehadiran logam berat Hg dan Cu
adsorpsi ke dalam partikulat (Afriansyah, terlarut pada badan air Pesisir Wonorejo
2009). adalah salinitas.
Berdasarkan hasil analisis statistik
tersebut dapat diketahui bahwa meter DAFTAR PUSTAKA
Cu2+ berkorelasi secara signifikant oleh
salinitas dengan nilai r sebesar -0,418 dan Afriansyah, Ardi. 2009. Konsentarasi
Kadmium (Cd) dan Tembaga (Cu)
suhu sebesar 0,359. Hal ini menunjukkan
dalam Air, Seston, Kerang dan
bahwa semakin tinggi nilai salinitas, Fraksinasinya dalam Sedimen di
maka konsentrasi Cu2+ akan semakin ren- Perairan Delta Berau, Kalimantan
dah dan semakin tinggi suhu, semakin Timur. Skripsi. Program Studi Ilmu
tinggi konsentrasi Cu2+ terlarut. Nilai dan Teknologi Kelautan. Fakultas
Cu2+ pada kedalaman permukaan lebih Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB.
tinggi dibandingkan pada kedalaman Bogor.
lainnya. Hal ini dikarenakan pada bagian APHA (American Public Health). 1998.
Standard Methods for Examination
permukaan, salinitas perairan cenderung
of Water and Wastewater. 20th Edi-
rendah dikarenakan mendapat banyak tion. Washington DC.
pengaruh dari masukan Sungai Won- Bengen, D. 2001. Pedoman Teknis
orejo. Menurut Nontji (1993), sebaran sa- Pengenalan dan Pengelolaan
linitas di lingkungan perairan dipengaruhi Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian
oleh beberapa faktor seperti pola sirkulasi Sumberdaya Pesisir dan Lautan.
air, penguapan, curah hujan dan aliran IPB. Bogor
sungai. Namun perairan yang dekat Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air
Bagi Pengelolaan Sumber Daya
dengan muara sungai mempunyai kisaran
dan Lingkungan Perairan. Kanisi-
salinitas yang sangat dipengaruhi oleh air us: Yogyakarta.
laut dan air tawar. Guliyev, J. A., Hadjiyeva, S. R., Ghor-
banpour, Sh., Aminbekov, A. F.,
KESIMPULAN Guseynli, A. G. 2014. Study of Ver-
tical Distribution of Heavy Metals
Konsentrasi Hg dan Cu terlarut pada in the Border-Bottom Water in the
badan air Perairan Pesisir Wonerejo ter- Area of the Apsheron Peninsula.
golong tinggi dimana berada di atas baku Int. J. of Bsc. Sc & App. Rsch. 3
mutu yang telah ditetapkan. Konsentrasi (9): 606-610.
logam berat tersebut berfluktuasi seiring Herdianto, Y. A., Lisyastuti, E.,
Najmiyati, E., Gani, Y. Y., 2003.
dengan bertambahnya kedalaman. Kon-
Pengaruh Pemaparan Cd dan Cu
sentrasi Cu2+ terlarut cenderung semakin Terhadap Abnormalitas Spermato-
menurun seiring dengan pertambahan zoa Ikan Mas (Cyprinus carpio,
kedalaman dan kembali meningkat di da- Linn). Universitas Padjadjaran :
sar kolom air sedangkan konsentrasi Hg2+
9
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 22, No.1, Jan 2017