Disusun oleh :
1. Rafli Avriandi (B1021161101)
2. Chrismon Natan (B1021161103)
3. Muhammad Faturrahman Khair (B1021161085)
PENGANTAR BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik
serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Kami yakin bahwa laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bimbingan, dukungan, serta
penjelasan dari semua pihak yang bersangkutan.
Tidak lupa kami berterimakasih kepada:
1. Ibu Yulianti Fahruna yang telah memberikan penjelasan kepada kami.
2. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan materi.
3. Teman-teman yang turut membantu kami dalam penyusunan laporan ini.
Adalah maksud tujuan kami dalam menyusun laporan ini untuk memenuhi tugas bisnis
pengantar yang ditugaskan kepada kami. Untuk itu apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
laporan ini kami mohon maaf. Kritik saran yang membangun sangat berguna bagi kami. Atas
perhatian kami ucapkan terimakasih.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Produk yang Dihasilkan Industri
B. Sejarah Berdirinya Industri
C. Bisnis dan Lingkungan
D. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis
E. Pemilihan Letak Usaha
F. Bentuk Badan Usaha
G. Sasaran Pasar dan Kewirausahaan
H. Manajemen
I. Pemasaran Produk
J. Manajemen Sumberdaya Manusia
K. Motivasi Kerja dan Hubungan Industrial
L. Produk dan Harga
M. Distribusi dan Promosi
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
B. Hasil Kegiatan
Daftar Pertanyaan dan Jawaban dalam Wawancara
Kegiatan Produksi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengantar Bisnis adalah salah satu mata kuliah yang diprogramkan mahasiswa fakultas
ekonomi untuk memahami pengembangan usaha bisnis dan menambah wawasan mahasiswa.
Maka mahasiswa perlu terjun langsung kelapangan dan berpikir sistematis untuk mencari
permasalahan teknis yang ada pada industri dan memberikan solusi sistematis yang tepat.
Industri sangat penting, karena industri merupakan sebuah tempat yang dituju untuk
bekerja. Calon pekerja yang akan bekerja tentunya harus mengetahui medan kerja yang
sesungguhnya. Oleh karena itu seseorang harus memahami tentang industri dengan cara
melakukan “Kunjungan/Survei Industri”.
Adapun tujuan kunjungan industri kami adalah Industri Pembuatan Tahu Tempe. Industri
tersebut terletak di Jalan Baron Km 3, Tegalsari, Siraman, Wonosari, Gunungkidul.
B. Tujuan
o Agar mengetahui keadaan bisnis dan kondisi lingkungan serta cara menjaga lingkungan sekitar
bisnis tersebut
o Agar mengetahui etika bisnis dan tanggung jawab sosial pabrik tersebut.
o Agar mengetahui cara pabrik tahu tempe menentukan letak usaha.
o Untuk mengetahui bentuk badan usaha pabrik tersebut.
o Untuk mengetahui sasaran bisnisnya.
o Untuk mengetahui manajemen dalam pabrik tahu tempe.
o Untuk mengetahui cara pemasaran produk yang dilakukan oleh pabrik.
o Agar mengetahui manajemen sumberdaya manusia yang ada dalam pabrik.
o Untuk mengetahui cara pemilik pabrik memberikan motivasi dan melakukan hubungan industrial.
o Untuk mengetahui produk dan harga yang ditetapkan pabrik.
o Agar mengetahui proses distribusi dan promosi produk.
o Sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas kunjungan industri.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dihasilkan oleh industri tersebut?
2. Kapan industri tersebut berdiri?
3. Bagaimana bisnis tersebut dapat berdiri dan bagaimana pengaruhnya tehadap lingkungan?
4. Bagaimanakah etika bisnis dan tanggung jawab sosial dalam bisnis pabrik tersebut?
5. Bagaimana cara pemilik pabrik menentukan letak usaha?
6. Apakah bentuk badan usahanya?
7. Bagaimanakah potensi bisnis dan kewirausahaannya?
8. Bagaimanakah manajemen dalam pabrik?
9. Bagaimana cara pemasaran produk?
10. Bagaimanakah manajemen sumberdaya manusia dalam pabrik?
11. Bagaimana cara pemilik pabrik memotivasi kerja dan membangun hubungan industrial?
12. Bagaimana cara pabrik mengelola produk dan menentukan harga?
13. Bagaimana cara pemilik pabrik mendistribusikan dan mempromosikan produknya?
BAB II
PEMBAHASAN
Sasaran pasar dari industri ini meliputi pasar-pasar tradisional dan juga konsumen yang
membutuhkan tahu tempe sebagai makanan sehari-hari mereka atau konsumen yang mengolah
tahu tempe itu menjadi makanan yang siap konsumsi dan kemudian menjualnya seperti gorengan
atau keripik tempe, dan lain sebagainya. Ciri wirausaha yang telah dimiliki pemilik menurut
pengamatan kami, antara lain berambisi tinggi, percaya diri, kreatif dan juga inovatif, pandai
bergaul, berani menghadapi resiko, dan berorientasi laba.
H. Manajemen
Manajemen dalam perusahaan/pabrik ini masih sangat sederhana dan dikendalikan
langsung oleh pemilik, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Pemilik menetapkan rencananya kemudian mengatakan kepada karyawannya apa rencananya
dan bersama-sama mengatur dan menjalankan. Disamping itu pemilik juga memberikan arahan
yang berguna bagi karyawannya, melakukan pengawasan dan memberi tahu apabila ada yang
melakukan kesalahan bukan dengan memarahi tetapi mengajari.
I. Pemasaran Produk
Pabrik tahu tempe ini termasuk ke dalam persaingan sempurna, karena terdapat banyak
pengusaha lain yang terjun ke pasar dan juga melayani tahu tempe dan sama-sama merupakan
pengusaha kecil. Namun beruntung pabrik tahu tempe ini telah memiliki konsumen tetap di pasar
melalui cara promosi, pemasaran dan pendistribusian yang tepat.
Pabrik memiliki stretegi sendiri untuk mendistribusikan produknya, yaitu dengan
menyetorkan produknya ke pedagang-pedagang di pasar tiap pagi sekitar pukul 04.00 dan juga
sore hari sekitar menjelang maghrib, karena pada saat itulah banyak pembeli yang pergi ke pasar
entah pembeli yang mengecer/konsumsi pribadi ataupun pembeli yang memborong karena
menjualnya kembali. Namun ada juga pedagang pasar yang langsung mengambil tahu
dipabriknya. Selain pedagang, para konsumen atau pembeli kecil yang sudah tahu letak pabrik
pun biasanya lebih memilih untuk langsung datang atau membeli ke pabrik agar mendapat lebih
banyak atau lebih murah dibanding bila membeli di pasar. Pembeli pun dapat langsung masuk
dan memilih tahu/tempe yang diinginkan, kemudin para karyawan akan melayani.
Karena banyaknya pengusaha tahu tempe, pemilik juga harus memiliki kiat agar produknya
tetap menjadi pilihan dengan terus mempertahan mutu dan kualitas produk. Selain kualitas harga
juga dipertimbangkan, karena konsumen akan selalu memilih produk yang murah namun
berkualitas baik.
Cara promosi industri ini sudah tidak terlalu sulit tentunya, karena usianya tentu saja sudah
banyak orang yang mengetahui. Jadi proses promosi pun dapat dilakukan dari mulut kemulut,
misalnya ada konsumen yang puas telah membeli tahu tempe disana maka akan memberi tahu
tetangganya, dan tetangganya juga puas akan maka akan memberi tahu temannya, begitu dan
seterusnya.
A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang kami lakukan pada tanggal 28 Oktober 2012 selama 1 (satu) hari di industri
tahu tempe bertempat di dusun Tegalsari desa Siraman Kecamatan Wonosari Kabupaten
Gunungkidul mulai pukul 10.00 WIB sampai kira-kira pukul 14.00 WIB, antara lain :
1. Persiapan sekaligus meninjau lokasi
2. Melakukan wawancara
3. Melihat Proses Produksi
B. Hasil Kegiatan
Setelah 1 (satu) hari kami mengikuti dan menyelesaikan Kegiatan kunjungan lapangan di
industri tahu tempe kami mendapat banyak ilmu baru. Dan setelah itu kami dapat lebih
memahami tentang pembuatan serta penjualan ke konsumen.
Daftar Pertanyaan dan Jawaban dalam Wawancara
1. Siapakah nama pemilik Industri?
Ibu Sumi
2. Apa saja yang diproduksi?
Tahu dan tempe. Berbagai ukuran.
3. Ada yang lain selain tahu tempe dan kenapa lebih memilih industri tahu tempe?
Tidak. Sementara ini, itu saja. Kalau masalah memilih, tidak memilih karena pabrik ini
sebenarnya didirikan orangtua saya dan saya sendiri tinggal meneruskan.
4. Kapan industri ini didirikan?
Industri ini didirikan sekitar tahun 1980an oleh kedua orangtua ibu Sumi yakni bapak dan ibu
Tumijo.
5. Berapa banyak karyawan yang dipekerjakan?
16 orang.
6. Apakah anda memberi fasilitas kepada karyawan? Kalau ya berupa apa?
Kalau fasilitas saya cuma memberi mereka tempat istirahat dan juga ya mungkin makan siang dan
juga kalau ada rezeki lebih ya ditambah yang lainnya.
7. Berapa modal untuk industri tahu tempe ini?
Untuk modal awal ibu Sumi tidak tahu pasti berapa, namun untuk modal perharinya saat ini
kurang lebih 2juta perhari.
8. Modal 2juta perhari itu digunakan untuk apa saja?
Untuk pembelian kedelai, kayu, dan juga upah karyawan.
9. Berapa keuntungan yang di dapat tiap harinya?
Lumayan untuk makan anggota keluarga dan juga karyawan.
10. Bagaimana cara anda memperhatikan lingkungan?
Kami mimikirkan, bagaimana seandainya saya memiliki tetangga yang memiliki pabrik tahu dan
tetangga itu tidak memperhatikan dan membuang limbahnya sembarangan, pasti saya akan
sangat marah. Jadi, kami berusaha dan memikirkan bagaimana supaya limbah dari pabrik kami
itu tidak menganggu lingkungan sekitar. Dan cara kami antara lain, dengan menggunakan ampas
sebagai pakan ternak.
11. Kenapa kira-kira orangtua anda dulu memilih lokasi/ tempat ini sebagai tempat usahanya?
Kalau masalah itu mungkin karena disinilah rumah mereka, jadi sekaligus saja rumah dijadikan
tempat usaha, selain itu rumah ini juga cukup luas. Dan beruntung, rumah ini kini berada di
tempat strategis, tepat di pinggir jalan raya.
12. Bagaimana pengarahan dalam perusahaan?
Biasanya saya merencanakan dulu akan berbuat apa, kemudian berikutnya saya mengarahkan dan
mengatakan apa rencana saya.
13. Siapa memberikan pengawasan saat proses produksi?
Saya sendiri, suami, dan dibantu anak.
14. Bagaimana cara anda memasarkan produk?
Kami memasarkan produk dengan cara mengirim produk ke pasar-pasar atau kalau pedagang
langganan minta dikirim ke rumahnya kami bersedia mengirim. Dan kami juga melayani apabila
ada konsumen yang langsung membeli kesini.
15. Bagaimana cara anda memberikan dorongan semangat kepada karyawan?
Caranya ya dengan melakukan komunikasi yang baik, memberi semangat dan memberikan
keleluasaan untuk mengatakan keluhan dan pendapat. Sehingga saya tahu apa yang kira-kira
harus saya tambah/perbaiki.
16. Bagaimana cara anda menentukan produk dan harga?
Industri pembuatan tahu tempe ini menemui halangan bila sewaktu waktu terjadi kenaikan harga
kedelai, namun kami selalu untuk mengatasinya yaitu dengan mengurangi sedikit ukurannya
tanpa menaikkan harga, kemudian akan langsung kembali seperti semula apabila harga telah
kembali normal. Meski zaman telah maju namun industri tahu tempe ini masih menggunakan
teknologi seperti saat pertama kali didirikan, sehingga mutunya pun lebih baik apalagi dengan
bahan dan alat-alat yang semuanya masih alami dan tentu proses produksi tidak membutuhkan
biaya yang tinggi.
17. Bagaimana cara anda melakukan penyetoran dan promosi produk?
Saya tidak melakukan promosi seperti memasang iklan, pamflet atau yang lainnya, karena
memang perusahaan ini sudah lama didirikan promosipun dilakukan dari mulut ke mulut. Dan
untuk penyetorannya biasanya dilakukan tiap pagi dan sore, pada saat aktivitas pedagang sedang
ramai-ramainya.
Kegiatan Produksi
Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses produksi tahu tempe :
2. Kedelai
3. Ragi tempe
4. Air secukupnya
5. Cuka secukupnya
6. Penggiling tahu
7. Kayu
8. Alat Pencetak tahu
9. Panci
10. Baskom
11. Sendok kayu
12. Plastik/daun pembungkus
13. Tampah
Cara memproduksi tempe :
- Kedelai dipilih dan dicuci
- Kedelai direbus dan digiling
- Lalu kedelai dicuci lagi dan dibuang ampasnya
- Direndam selama 12 jam
- Dikukus 2 menit lalu ditiris
- Didinginkan sekitar 1 jam dan di campur ragi (aduk rata)
- Dibungkus , disusun di rak tunggu hingga 1-3 hari
- Kemudian tempe siap dipasarkan.
Produksi tahu terdiri dari beberapa kegiatan antara lain :
- Kedelai ditampi untuk dipilih biji yang besar kemudian dicuci
- Proses perendaman kedelai selama enam jam
- Kedelai dicuci lagi selama setengah jam
- Proses penggilingan tahu
- Proses perebusan sampai mendidih lalu disaring dan dibilas sampai 3X dengan menggunakan
larutan asam cuka
- Air asam dipisahkan dari gumpalan atau jonjot putih dan disimpan, sebab masih dapat digunakan
lagi. Gumpalan atau jonjot tahu yang mulai mengendap dituangkan dalam CETAKAN TAHU
DARI KAYU dan dialasi kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa selama satu menit, sehingga
air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Adonan tahu berbentuk kotak
yang sudah padat dipotong. Tahu pun siap dijual.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya pengalaman kami selama mengikuti kegiatan kunjungan lapangan di
Industri Tahu Tempe dapat di ambil beberapa kesimpulan, antaranya :
1. Bila seseorang mau berusaha, mau gagal, dan mau mencoba hal yang baru pasti akan selalu ada
jalan.
2. Industri tahu tempe merupakan industri yang mempunyai peluang bisnis yang cukup besar
sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
3. Dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.
4. Menjaga mutu tetap yang terbaik membuat industri tahu tempe ini tetap diminati konsumen.
B. Saran
Sebaiknya pemilik terus konsisten menjaga mutu dan kualitasnya produknya atau bahkan
meningkatkan. Perluasan pasar juga sebaiknya dilakukan tidak terbatas, namun akan lebih baik
juga apabila industri mampu mengubah limbah cair sisa pembuatan tahu tempe menjadi biogas,
entah untuk pabrik sendiri maupun disalurkan kepada masyarakat. Yang terakhir, kebersihan dan
kerapian tempat pengolahan juga harus ditingkatkan agar kehigienisan tetap terjaga, karena itu
sangat penting untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen.