Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal ini
disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di
Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis
dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah
Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam.
Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam.

Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang


ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa
alam yang membahayakan adalah banjir, gunungmeletus, gempa bumi, angin
topan,
dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya
pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.

Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di
Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan
sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa


wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap
tahun terjadi bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga
disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan

1
penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab
banjir.

Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung
kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya
lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna
kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih
banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai
gempa bumi dan cara memprediksinya.
Indonesia adalah pertemuan rangkaian sirkum mediterania dan rangkaian
sirkum pasifik dengan proses peembentukan gunung yang masih berlangsung
.Oleh sebab itu ,di Indonesia banyak terjadi gempa bumi . Korban jiwa yang di
timbulkan dari gempa bumi ini mengalami peningkatan dari sekian gempa yang
terjadi (gempa-gempa besar), hal ini disebabkan karena kurangnya wawasan dan
pengetahuan masyarakat terhadap gempa dan cara penanggulanganya, oleh karena
itu kami menyusun makalah ini unutk meningkatkan pengetahuan masyarakat
terhadap gempa, serta cara penanggulanganya dan mitigasi yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa definisi peristiwa alam?


2. Apa saja peristiwa alam yang merugikan manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan bencana alam?
4. Apa yang dimaksud dengan bencana banjir dan gempa bumi?
5. Apa yang menjadi penyebab banjir dan gempa bumi di Indonesia?
6. Apa saja dampak bencana banjir dan gempa bumi yang terjadi di Indonesia?
7. Bagaimana cara mengatasi bencana banjir dan gempa bumi di Indonesia?

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi peristiwa alam.
2. Menjelaskan peristiwa alam yang merugikan manusia.
3. Menjelaskan pengertian bencana alam
4. Menjelaskan pengertian bencana banjir dan gempa bumi.
5. Menjelaskan penyebab banjir dan gempa bumi di Indonesia.
6. Menjelaskan dampak bencana banjir dan gempa bumi yang terjadi di
Indonesia.
7. Menjelaskan cara mengatasi bencana banjir dan gempa bumi di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah


Pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang dilaksanakan di Gampong
Teumpeun, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, diselenggarakan
pada tanggal 03Desember 2018 hingga 05 Januari 2019. Kehadiran mahasiswa
PBL di tengah kehidupan masyarakat Teumpeun diharapkan dapat memberikan
sumbangan pikiran dan tenaga yang dapat mendukung kualitas kesehatan
gampong ke arah yang lebih baik.

Teumpeun merupakan salah satu gampong yang terletak di Kecamatan


Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Gampong Teumpeun
memiliki luas pemukiman 1,7 Ha, perkebunan 7,9 Ha, persawahan 6,48 Ha..
Gampong Teumpeun termasuk dalam kemukiman Asan Kumbang. Jarak
Gampong Teumpeun ke kecamatan adalah ±2 km dan jarak ke kabupaten ±16 km.
Jalan utama gampong berupa jalan aspal.

B. Konsep Dasar Bencana Gempa Bumi dan Resiko Banjir

Gempa Bumi berasal dari dua kata berbeda, yaitu: gempa yang artinya getaran
atau guncangan. Dan kata yang kedua adalah Bumi yang dapat diartikan sebagai
planet Bumi atau tempat tinggal kita. Apabila digabungkan maka dua kata ini
menjadi, sebuah getaran yang terjadi di muka Bumi dengan adanya sebab tertentu.

Juga dapat diartikan dengan guncangan yang terjadi di permukaan Bumi yang
disebabkan Gelombang Seismik. Gempa bumi pada umumnya terjadi disebabkan
adanya pergeseran Kerak Bumi dari dasar Bumi. Bisa juga terjadi karena efek
letusan gunung berapi atau bahkan oleh ulah manusia sendiri.

Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area
atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang
semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah
seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya

3
saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon
penyerap air dan lain sebagainya.

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-
wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa
juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang
rendah terkena dampak kiriman banjir.

C. Jenis – Jenis Banjir dan Gempa bumi

Banjir merugikan banyak pihak. Berdasarkan sumber air yang


menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir
sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.

a. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

Gempa bumi menjadi bencana alam yang cukup sering terjadi di


Indonesia, karena Indonesia berada di 3 pertemuan lempeng benua. Jika ketiga
lempeng bumi ini saling mendekat dan bertumbukan, maka akan terjadi gempa.
Tapi tidak hanya tumbukan lempeng benua saja, yang bisa menjadi penyebab
dari bencana alam gempa bumi.

1. Gempa Tektonik

Pergeseran lempeng bumi yang kemudian saling bertumbukan akan


menyebabkan gempa tektonik.

4
Gempa inilah yang cukup sering terjadi di Indonesia, karena letak Indonesia yang
berada di pertemuan 3 lempeng benua, yaitu Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik.
Jika sumber gempa tektonik berada di laut, maka bisa saja menyebabkan
terjadinya tsunami, teman-teman. Gempa jenis ini dapat merambah ke berbagai
daerah, artinya saat terjadi gempa, daerah-daerah di sekitarnya juga bisa
merasakan getaran gempa tersebut.

2. Gempa Vulkanik

Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya pergerakan magma di dalam


gunung berapi. Gempa bumi ini biasanya terjadi beberapa saat sebelum gunung
berapi aktif akan meletus. Jika gempa bumi tektonik terjadi karena pergeseran
lempeng bumi, maka gempa bumi vulkanik ini terjadi karena adanya tekanan gas.
Gempa vulkanik ini jika dibandingkan dengan gempa tektonik tidak terlalu
berbahaya, karena yang lebih berbahaya adalah letusan gunung berapinya.

Berbeda dengan gempa tektonik yang dapat merambah berbagai daerah,


gempa vulkanik hanya dirasakan oleh penduduk sekitar gunung berapi saja.
Gempa bumi vulkanik juga cukup sering dirasakan di Indonesia, karena Indonesia
dikelilingi oleh banyak gunung berapi yang disebut dengan Cincin Api.

3. Gempa Bumi Tumbukan

Jika gempa tektonik dan gempa vulkanik berasal dari dalam Bumi, maka
gempa bumi tumbukan ini asalnya dari luar bumi. Gempa bumi tumbukan
disebabkan oleh jatuhnya benda langit seperti meteor dan asteroid ke permukaan
Bumi. Hasilnya, terjadi getaran di permukaan Bumi dan menyebabkan timbulnya
kawah atau lubang di permukaan Bumi.

4. Gempa Bumi Buatan

Manusia ternyata juga bias menyebabkan terjadinya gempa bumi, gempa


bumi buatan ini disebabkan oleh pemakaian bahan peledak dengan daya ledak
yang besar. Uji coba bahan peledak seperti bom nuklir juga bisa menimbulkan
ledakan yang dapat menggetarkan permukaan Bumi. Sifat gempa bumi ini adalah

5
lokal, yang artinya hanya orang-orang di sekitar lokasi peledakan saja yang
merasakan getarannya.

5. Gempa Bumi Runtuhan

Tanah longsor ternyata juga bisa menjadi penyebab adanya gempa bumi yang
disebut dengan gempa bumi runtuhan. Tanah yang longsor tersebut disebabkan
oleh erosi atau tempat penambangan yang runtuh. Getaran yang timbul ini berasal
dari jatuhnya bebatuan dari tanah longsor tersebut ke permukaan bumi. Gempa
bumi runtuhan ini hanya akan dirasakan oleh penduduk sekitar tanah longsor
terjadi saja.

D. Penyebab Terjadinya Banjir dan Gempa Bumi

Pernahkah kita mengalami banjir? Bagaimana kita menghadapinya? Di antara


kita mungkin ada yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir. Atau mungkin
tidak tinggal di sekitar sungai tapi tetap mengalami banjir. Tahukah kita
penyebabnya?

Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,


2. Pendangkalan sungai
3. Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong
royong
4. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat
5. Pembuatan tanggul yang kurang baik
6. Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas
yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada
daerah sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari sungai pun
kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang
terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.

6
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah
banjir menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah
menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya
yaitu:

1. Selamatkan barang-barang berharga


2. Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan
tolong juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kita
3. Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat tidur, dan
alat rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua rumah atau
loteng.
4. Jika kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang penting
seperti selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan sebisanya.

Sedangkan untuk gempa buni kebanyakan disebabkan dari pelepasan energi


yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di
mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itulah gempa bumi akan terjadi.

Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam


peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain
pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama
lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua
lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara
keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih
kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut
akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan
bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar.
Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan
gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak
pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus
tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan
saling bertumpuk.

7
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.
Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar
terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga
terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam,
seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat
terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal).
Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan
pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan
juga seismisitas terinduksi.

E. Dampak Bencana Banjir dan Gempa bumi

Bencana banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang sangat


merugika, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang bersifat
psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Indonesia adalah :
1. Merusak struktur bangunan beserta isinya
2. Menyebabkan tanah longsor.
3. Air bersih sulit dicari.
4. Berkurangnya pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena
terisolasi olehbanjir .
5. Tanaman hancur akibat terendam banjir.
6. Hilangnya nyawa.
7. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan
raya, dan
kanal.
8. Kerusakan infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan kadang-
kadang
pembangkit listrik, yang dapat mematikan daya.

8
9. Kurangnya air bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan
banjir
meningkatkan risiko penyakit ditularkan melalui air, yang dapat mencakup
penyakit tifus,
giardia, cryptosporidium, kolera dan penyakit lainnya tergantung pada lokasi
banjir.
10. Kerusakan jalan dan infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk
memobilisasi
bantuan kepada mereka yang terkena dampak atau untuk memberikan
pengobatan darurat
kesehatan.
11. Banjir biasanya menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa
dijalankan dan
mencegah tanaman dari yang ditanam atau dipanen, yang dapat menyebabkan
kekurangan
makanan baik untuk manusia dan hewan ternak.
12. Kesulitan ekonomi akibat penurunan sementara di bidang pariwisata,
membangun kembalibiaya, atau kekurangan makanan menyebabkan kenaikan
harga setelah efek banjir yangparah. Dampak pada mereka yang terkena
dampak dapat menyebabkan kerusakanpsikologis kepada para korban,
khususnya kematian, luka-luka serius dan kehilangan harta.

Besaran gempa memberi Anda gambaran tentang efek gempa bumi. Gempa
bumi yang terjadi di atas 7 pada skala Richter diketahui memiliki banyak efek
buruk dan dapat menyebabkan kerusakan parah pada kehidupan dan bangunan.
Gempa bumi yang terjadi di bawah 3 pada skala Richter tidak dapat dirasakan.
Gempa bumi yang terjadi antara 3 dan 6 dikatakan ringan. Negara-negara seperti
Jepang rentan terhadap gempa bumi karena Jepang termasuk zona seismik tinggi.
Saat gempa terjadi di laut, gelombang tsunami akan terus berlanjut. Salah satu
bencana tsunami yang paling dahsyat terjadi di Samudera Hindia pada tanggal 26
Desember 2004. Tsunami adalah satu dari beberapa dampak terjadinya gempa
bumi. Berikut adalah dampak terjadinya gempa bumi.

Kerusakan Bangunan

9
Gempa berkekuatan tinggi bisa menyebabkan runtuhnya bangunan secara total.
Puing-puing dari bangunan yang runtuh merupakan bahaya utama dalam gempa
karena efek turunnya benda-benda berat dan besar bisa mematikan bagi manusia.
Gempa berkekuatan tinggi mengakibatkan pecahan cermin dan jendela, yang juga
membawa bahaya bagi manusia.

Kerusakan Infrastruktur

Gempa bumi bisa menyebabkan saluran listrik tumbang. Ini berbahaya karena
kabel hidup yang terbuka bisa menyetrum manusia atau menyalakan api. Gempa
besar dapat menyebabkan pecahnya jalan, jalur gas, dan jaringan pipa air. Saluran
gas yang rusak bisa menyebabkan gas lepas yang dapat mengakibatkan ledakan
dan kebakaran, yang mungkin sulit ditangani.

Tanah Longsor dan batuan beku

Saat gempa terjadi, bebatuan besar dan bagian tanah yang terdapat di atas dapat
tergelincir, akibatnya, longsor terjadi dengan cepat turun ke lembah. Tanah
longsor dan batuan beku bisa menyebabkan kerusakan dan kematian bagi
masyarakat yang tinggal di daerah peggunungan.

Gempa Bumi Bisa Mengakibatkan Banjir

Gempa berkekuatan tinggi bisa memicu retakan di dinding bendungan yang


kemudian menyebabkan runtuhnya bendungan. Air yang terbendung akan
mengirim dan mengamuk ke daerah-daerah terdekat yang menyebabkan banjir
besar-besaran.

Gempa Bumi Bisa Memicu Tsunami

10
Tsunami adalah rangkaian tremor laut yang panjang yang dipicu oleh gempa bumi
atau letusan gunung berapi di bawah laut. Tsunami dapat menghapus seluruh
wilayah pesisir. Contoh dari gempa dan tsunami adalah yang terjadi pada tanggal
11 Maret 2011 yang melanda pantai Jepang yang menyebabkan lebih dari 18.000
orang tewas. Contoh lainnya adalah peristiwa Tsunami Aceh yang terjadi pada
tahun 2004.

Pencairan Tanah (Likufikasi)

Pencairan tanah merupakan fenomena dimana tanah menjadi lembek dan


kehilangan kekuatannya. Bila sedimen yang terdiri dari kadar air tinggi
mengalami getaran konstan, tekanan air yang tertahan di pori sedimen perlahan
meningkat. Pada akhirnya, sedimen kehilangan hampir semua kekuatan kohesif
dan mulai berakting seperti cairan. Bangunan yang dibangun di atas tanah liat ini
tergelincir atau tenggelam ke dalam tanah. Gempa bumi bertanggung jawab atas
sebagian besar peristiwia pencairan tanah yang terjadi di seluruh dunia. Contoh
khas fenomena likuifaksi adalah gempa bumi 1692 di Jamaika yang
mengakibatkan kehancuran kota Port Royal.

F. Langkah-Langkah Untuk Pencegahan Banjir dan Gempa Bumi

Ada ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu


merupakan ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah
dilakukan daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam hal
pencegahan banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu:

1) Membuang sampah pada tempatnya


2) Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
3) Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita
4) Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
5) Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
6) Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan
kata laintidak menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian
lagi dibiarkan berupa tanah.
7) Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.

11
Namun, ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin tinggi, lakukan
hal-hal berikut ini :

1) Bawalah dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang penting.


2) Matikan listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
3) Segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
4) Hati-hatilah saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang mengandung
listrik.
5) Untuksementara waktu mungkin akan kesulitan air bersih. Namun, jangan
coba minum ataumandi dengan air banjir. Kamu bisa sakit gatal dan terkena
radang.

Upaya pencegahan gempa bumi adalah upaya pencegahan atau meminimalkan


dampak negatif yang akan terjadi dari gempa bumi. Beberapa upaya pencegahan
yang dapat kita lakukan antara lain sebagai berikut:

1. Membangun konstruksi bangunan yang tahan getaran atau gempa. Hal ini
bisa dilakukan terutama di daerah-daerah yang rawan terjadi gempa bumi.
sebagai contoh adalah Jepang. Jepang adalah negara yang sangat rawan
terjadi gempa, dengan demikian bangunan- bangunan yang ada di Jepang
pun dirancah agar tahan dengan gempa.
2. Memperkuat bangunan agar sesuai dengan standar kualitas bangunan.

3. Untuk fasilitas umum, harus dibangun dengan kualitas tinggi.

4. Memperkuat bangunan- bangunan vital yang sifatnya penting dan sering


dikunjungi banyak orang.

5. Merencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat


kepadatan hunian di daerah yang rawan gempa bumi.

6. Zonasi daerah- daerah yang yang rawan gempa bumi dan juga pengaturan
lahan.

7. Membekali pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya mengetahui


cara- cara penyelamatan ketika terjadi gempa bumi.

12
8. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan juga praktek penyelamatan
diri dari bencana gempa bumi.

9. Turut serta dalam pelatihan berbagai program upaya penyelamatan,


kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, dan juga dalam pelatihan
pemadam kebakaran serta pertolongan pertama ketika menghadapi bahaya.

10. Selalu mempersiapkan alat-alat yang penting, seperti pemadam kebakaran,


peralatan penggalian, dan lainnya.

11. Melatih anggota keluarga untuk melakukan kegiatan yang tanggap darurat.

12. Pembentukan kelompok penyelamat bencana alam.

G. Tindakan Atau Penanganan Ketika Terjadi Banjir dan Gempa Bumi

Agar banjir/bencana tidak menimbulkan berbagai dampak negatif, jadi kita


perlu melakukan suatu upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam
menghadapi ancaman bencana atau yang sering kita sebut dengan mitigasi
bencana.

Terdapat beberapa langkah yang bisa kita lakukan saat gempa bumi dan
tsunami benar-benar terjadi secara mendadak:

Pertama, kalau kamu berada di dalam rumah/bangunan, kamu harus:

1. Tidak bersikap panik, tidak berlari ke luar. Carilah meja atau tempat tidur, lalu
berlindunglah di bawahnya. Lakukan hal ini meskipun kamu berada di ruangan
dengan banyak orang. Ingat, jangan berdesakan;

2. Tetap melindungi kepala dengan bantal maupun benda lain jika tidak ada meja
atau tempat tidur;

13
3. Menghindari benda-benda ‘dengan risiko’, seperti rak buku, lemari, hingga
jendela kaca;

4. Waspada terhadap langit-langit rumah atau benda yang tergantung di tembok—


umumnya mereka memiliki risiko runtuh;

5. Keluarlah menuju tempat terbuka menggunakan tangga darurat.

Kedua, kalau kamu berada di luar rumah/ruangan, kamu harus:

1. Menjauhi bangunan tinggi, tembok, tiang/pusat listrik, papan reklame, serta


pohon;

2. Mencari tempat terbuka, misalnya lapangan;

3. Menghindari benda-benda ‘dengan risiko’, seperti rak hingga jendela kaca.

Ketiga, kalau kamu berada di atas/dalam kendaraan, kamu harus:

1. Menghentikan kendaraan;

2. Menghindari tempat-tempat tertentu, seperti di bawah jembatan (baik jembatan


penyeberangan maupun jembatan layang).

Keempat, jika kamu berada di alam terbuka, kamu harus:

1. Menghindari lereng dan jurang, serta bersikap waspada terhadap reruntuhan


batu atau tanah longsor (jika kamu berada di kawasan pegunungan);

2. Pindah ke daerah yang lebih tinggi untuk menghindari potensi tsunami (jika
kamu berada di kawasan pantai).

Lalu, bagaimana jika gempa yang kamu rasakan memang benar-benar berpotensi
tsunami? Setidaknya, berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu persiapkan:

1. Jangan panik. Ini penting;

14
2. Ikuti arah jalur evakuasi tsunami atau pergi ke tempat yang lebih tinggi. Ingat,
gelombang tsunami bisa mencapai 24 meter;

3. Perhatikan selalu keadaan di sekitar lautan/pantai. Jika air laut surut dari batas
normal, tsunami mungkin terjadi. Jangan ragu untuk memperingatkan orang-
orang;

4. Jangan jadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Please deh, kalau


gelombang tsunami bisa kita lihat, berarti kita sedang ada di kawasan yang
berbahaya

5. Jika tidak memungkinkan pergi ke dataran tinggi, carilah gedung dengan


konstruksi yang kuat dan bertingkat. Pergilah ke lantai yang paling aman
(setidaknya lantai 3) untuk menyelamatkan diri;

6. Jika kamu ikut terhanyut oleh gelombang, hindari bersikap panik dan carilah
benda terapung yang bisa digunakan sebagai rakit, seperti batang pohon;

7. Hindari meminum air laut, usahakan badanmu tetap berada di permukan air
untuk bernapas;

8. Bertahanlah di atas atap rumah jika gelombang tsunami membawamu ke sana.


Tetaplah tenang dan tunggu air surut;

9. Jika memungkinkan, kenakanlah jaket hujan.

Yang tak kalah penting, setelah gempa bumi dan tsunami terjadi, kamu bisa
lakukan hal-hal berikut:

1. Menggunakan pelindung kaki agar terlindungi dari puing akibat gempa,

2. Selamatkan anak-anak, wanita, dan manula ke tempat yang lebih aman,

3. Hindari benda yang memiliki risiko api/kebakaran, termasuk jaringan listrik


yang roboh atau kabel yang terbuka,

15
4. Periksa jalur pipa gas, lalu tangani jika ada kebocoran,

5. Jauhi reruntuhan yang ada di dalam genangan air,

6. Ikuti informasi terkini dan panduan dari pihak berwenang, serta

7. Utamakan keselamatanmu dan orang-orang di sekitar, bukannya barang-barang!

16
1. Tindakan sebelum terjadi banjir

Sebelum terjadi bencana kita harus sudah bisa memilih dan menentukan
beberapa lokasi yang bisa kita jadikan sebagai tempat penampungan jika terjadi
bencana.
1. Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi
bencana banjir.
2. Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana anggota
keluarga akan berkumpul usai bencana terjadi.
3. Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan
seperti: Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-
obatan penting, lampu senter dan baterai cadangan, Lilin dan korek api, kain
sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda
pengenal yang dimasukkan kantong plastik, serta nomor-nomor telepon
penting.
4. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
5. Buat sumur resapan bila memungkinkan.
6. Tanam lebih banyak pohon besar.
7. Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
8. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
9. Membangun sistem peringatan dini banjir.
10. Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
11. Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan bangunan
rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
12. Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
13. Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
14. Bekerjasama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga daerah

resapan air.

17
2. Tindakan Saat Terjadi Banjir

1. Jangan panik.
2. Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan bencana
banjir diminta memantau perkembangan cuaca, bila hujan terus terjadi tidak
henti-hentinya, diimbau waspada dan berhati- hati untuk mengantisipasi hal-
hal yang tidak diinginkan.
3. Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta mencegah
memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang terkena bencana. Pada
tahapan tanggap darurat, energi yang cukup besar biasanya dicurahkan untuk
evakuasi korban.
4. Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir. segera
selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
5. Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa
mengapung sebisanya.
6. Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
7. Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
8. Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting sehingga tidak
rusak atau hilang terbawa banjir.
9. Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar untuk
tindakan selanjutnya.
10. Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
11. Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
12. Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
13. Menggunakan air bersih dengan efisien.

3. Tindakan Sesudah Terjadinya Banjir

1. Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi mereka yang


kehilangan tempat tinggalnya.
2. Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.

18
3. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
4. Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah(SPAL).
5. Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan
penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan
makanan.
6. Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerjapada
saat terjadi banjir.
7. Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
8. Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman misal
bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
9. Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang di dekat
kamu yang memerlukan bantuan.
10. Mencari anggota keluarga.
11. Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan menyalakan
listrik kecuali telah dinyatakan aman.
12. Membersihkan lumpur
13. Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur
terbuka karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir
harus dibuang karena tidak baik untuk kesehatan.

H. Upaya Penanggulangan Yang Dilakukan

1. Penanggulangan Banjir pada Tahap Kesiapsiagaan

Beberapa upaya penanggulangan banjir yang perlu dilakukan pada tahap


kesiapsiagaan adalah berikut ini.
1. Melakukan pertemuan masyarakat untuk membahas evaluasi banjir yang
pernah terjadi dan melakukan perencanaan untuk menghadapi banjir yang
mungkin akan datang. Kegiatan ini bisa dilakukan pada saat menjelang musin
hujan.
2. Memberdayakan masyarakat dengan menyatukan semua sumberdaya
masyarakat yang dapat diatur oleh organisasi kemasyarakatan dan pemerintah.

19
3. Memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat
akan penyebab banjir dan dampaknya.

4. Kampanye keterlibatan masyarakat dan pertolongan diri sendiri. Tujuannya


adalah untuk menjaga masyarakat agar siap siaga dan memahami apa yang
harus dilakukan pada saat sebelum, ketika dan setelah banjir.

5. Membuat sistem peringatan dini. Sistem peringatan dapat mengacu pada


standar level peringatan seperti siaga I, Siaga II, Sigas II, AWAS dan lain
sebagainya. Sistem peringatan dini dapat berupa sirine, pengeras suara atau
kentongan.

6. Pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat. Tujuan dari pelatihan ini adalah
untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat mengenai bencana
banjir, dampak yang ditimbulkan dan bagaimana harus bersikap dalam
menghadapi bahaya banjir.

7. Menyiapkan tempat pengungsian. Tempat ini merupakan tempat yang


diperkirakan aman dari banjir dan mampu menampung masyarakat yang akan
mengungsi bila banjir terjadi.

8. Menyiapkan proses pengungsian. Ketika nantinya banjir benar-benar terjadi,


proses evakuasi ke pengungsian akan menjadi lebih mudah apabila telah
dipersiapkan sebelumnya. Kesiapan ini dapat berupa pembuatan dan menandai
jalur evakuasi, melakukan simulasi evakuasi, dan membentuk tim pencarian
dan evakuasi.

2. Penanggulangan Banjir pada Tahap Sebelum Banjir Terjadi

Tahap sebelum banjir perlu adanya mitigasi dengan bantuan masyarakat


setempat. ketika banjir tidak sepenuhnya dapat dihindari, masyarakat dapat
melakukan upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya banjir dan
dampaknya dengan cara-cara berikut ini.

1. Membersihkan sungai dan got atau selokan dari sampah dan endapan lumpur
untuk memperlancar aliran sungai.

20
2. Tidak membuang sampah sembarangan. Cara yang efektif untuk memudahkan
membuang sampah adalah menyediakan tempat sampah dengan pengelolaan
yang baik.
3. Membuat drainase yang baik dengan membuat tanggul penampung air, sistem
sumur resapan yang terhubung dengan sistem drainase.
4. Memindahkan bangunan atau konstruksi yang berada pada jalur banjir
sehingga tidak menghambat aliran air agar tidak mampet atau tergenang.
5. Melakukan penghijauan pada area kosong yang dapat berfungsi sebagai hutan
buatan.
6. Membuat tempat penyerapan air. Tampat penyerapan air ini dapat berupa
sumur-sumur resapan atau area dengan lubang biopori.
7. Melakukan koordinasi dengan wilayah sekitar untuk merencanakan tindakan-
tindakan yang diperlukan dalam menanggulangi banjir.

3. Penanggulangan Banjir Ketika Banjir Terjadi

Ketika banjir benar-benar terjadi maka perlu tindakan yang harus segara
dilakukan.Tujuannya adalah untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi harta
benda yang dimiliki.Upaya yang perlu dilakukan ketika banjir terjadi adalah
berikut ini.

1. Badan koordinasi yang baik

Melakukan komunikasi dan kordinasi dengan pihak-pihak terkait baik dari


pihak masyarakat ataupun pemerintah. Pihak-pihak tersebut adalah kelurahan,
institusi pemerintahan dan organisasi lain seperti PMI dan SAR.

2. Pencarian dan penyelamatan

Melakukan pencarian dan penyelamatan untuk warga masyarakat yang


membutuhkan pertolongan. Pencarian dan penyelamatan ini dilakukan oleh tim
seperti regu SAR.

3. Pendataan dan logistik

21
Pendataan terhadap korban perlu dilakuan untuk mengetahui siapa saja yang
selamat dan yang belum.Pendataan lainnya perlu dilakukan untuk mengetahui
kesiapan logistik, tempat pengungsian, tenaga medis dan bantuan diperlukan.

4. Mengungsi

Mengungsi merupakan tindakan penyelamatan dengan cara berpindah


ketempat yang aman dari bencana. Prioritas utama dalam mengungsi adalah ibu
hamil, anak-anak dan manula.

5. Melindungi daerah pemukiman

Selama banjir berlangsung dan masyarakat pergi meninggalkan tempat


pemukiman maka sangat penting untuk membangun sebuah kelompok dari
masyarakat yang bertugas untuk melindungi daerah pemukiman setelah ditinggal
mengungsi.

4. Penanggulangan Banjir Setelah Terjadi Banjir

Upaya penanggulangan banjir yang dilakukan ketika banjir sudah tejadi adalah
rehabilitasi dan rekonstruksi. Upaya dalam tahap ini adalah:

1. Melakukan analisa kerusakan dan kebutuhan perbaikan

Analisa kerusakan sangat penting dilakukan oleh masyarakat agar terdapat


dokumentasi mengenai hal-hal penting yang harus diperbaiki.Data ini nantinya
dapat disampaikan kepada lembaga atau orgasnisasi terkait untuk ditindak lanjuti.

2. Pembangunan gedung dan infrastruktur yang baik

Pembangunan gedung dan infrastruktur harus memperhatikan dan mengacu


pada tindakan kesiapsiagaan dan mitigasi banjir agar dampak banjir yang
mungkin datang berikutnya dapat ditekan.

3. Pendekatan terhadap organisasi dan lembaga lain yang dapat membantu

22
Pendekatan terhadap organisasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
dukungan, bantuan dan upaya pemulihan dan kesiapan tanggap bencana banjir
untuk waktu yang akan datang.

UPAYA PENANGGULANGAN GEMPA BUMI

Gempa bumi terjadi karena gesekan lapisan atmosfer pada kulit bumi. Gempa
bumi termasuk bencana alam yang sering melanda negara kita. Karena sering
terjadi maka penting adanya mitigasi bencana. Mitigasi bencana dilakukan untuk
mengurangi korban baik lingkungan ataupun korban jiwa akibat adanya suatu
bencana. Mitigasi gempa bumi sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk
mengurangi berbagai resiko yang kemungkinan terjadi.

Untuk cara melakukan mitigasi gempa bumi perlu dilakukan tiga tahap, yaitu
sebelum terjadinya gempa bumi, saat terjadi gempa bumi dan setelah terjadi
gempa bumi.

Berikut adalah penjelasannya :

1. Siap siaga menghadapi gempa bumi


Berikut adalah metode sebelum terjadinya gempa yang harus dilakukan agar anda
bisa tetap siaga menghadapi gempa bumi :

 Ikutilah ketentuan pendirian bangunan jika akan membangun sebuah


rumah atau gedung. Sebelum membangun anda perlu mendiskusikan
terlebih dahulu kepada ahlinya tentang perhitungan bangunannya. Jangan
asal-asalan dalam membangun suatu bangunan karena bisa juga
menjadi penyebab tanah longsor dan gempa bumi.
 Rumah tempat tinggal anda berada pada lokasi yang rawan gempa atau
tidak, anda perlu menelitinya terlebih dahulu.

 Perabotan yang ada dirumah anda tempatkan pada posisi yang aman.
Usahakan semua perabotan tidak mudah jatuh jika terjadi gempa. Jika

23
memungkinkan paku lemari tempat anda menyimpan perabotan agar aman
dari bahaya kejatuhan lemari ketika gempa.

 Siapkan alat komunikasi yang tahan gempa, seperti radio yang


menggunakan baterai karena semua alat komunikasi akan menjadi tidak
berfungsi lagi ketika gempa terjadi. Sediakan juga kotak P3K serta senter
yang menggunakan energi baterai.

 Agar bisa berjaga-jaga saat gempa terjadi, pahamilah jalur evakuasi


didaerah anda tinggal.

 Jika didaerah tempat anda ada kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa
bumi, ikutilah supaya anda bisa terbiasa dengan peringatan-peringatan
yang mungkin terjadi saat akan terjadi gempa seperti suara sirine.

 Jangan lupa mencatat nomor penting yang mungkin diperlukan saat gempa
akan terjadi seperti nomor rumah sakit.

2. Lakukan langkah tercepat agar terhindar dari gempa bumi


Berikut adalah beberapa metode langkah langkah tercepat agar terhindar dari
gempa bumi sebagai berikut :

 Yang paling utama anda jangan merasa panik, tenangkanlah diri anda dan
berpikirlah positif bahwa anda bisa selamat dari bencana yang sedang
terjadi.
 Jika anda berada didalam gedung atau sebuah bangunan keluarlah karena
lebih aman diluar bangunan agar bisa terhindar dari bahaya kerobohan
gedung. Jika berada diluar ruangan jangan berlindung di bawah tiang
listrik atau pohon yang memungkin bisa menjatuhi diri anda. Lebih baik
anda berlindung di bawah meja tau tempat tidur yang kuat.

 Pastikan anda berdiri tidak di atas tanah yang memungkinkan terjadi


rengkahan tanah karena gempa dengan kekuatan besar bisa menimbulkan
tanah merengkah dan erosi tanah.

24
 Jauhilah pantai karena pantai bisa berpotensi penyebab tsunami. Jika
berada di daerah pegunungan pastikan daerah yang anda tempati tidak
berpotensi longsor.

 Jika anda sedang dalam perjalanan dengan menaiki kendaraan, maka


turunlah dan matikan kendaraan anda.

3. Hal-hal yang perlu dilakukan setelah terjadi gempa bumi


Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan setelah terjadi gempa bumi :

 Keluarlah dari dalam gedung atau bangunan apabila anda masih berada
didalam gedung dan agar lebih aman hindari menggunakan lift tetapi
gunakanlah tangga.
 Periksa terlebih dahulu kondisi fisik anda jika ada yang terluka maka
segera lakukan pertolongan pertama. Periksa juga kondisi sekitar anda
apakah keadaan sudah aman.

 Berhati-hati dan waspadalah dengan lingkungan yang baru terjadi gempa,


lihatlah secara saksama apakah ada pohon atau bangunan yang berpotensi
roboh, jika ada maka hindarilah agar anda selamat.

 Usahakanlah mencari informasi tentang pusat gempa dan berbagai


informasi lain yang penting melalui saluran radio jika alat komunikasi lain
belum bisa berfungsi dengan baik.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim
hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi
langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai.
Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir
juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak
lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.

Bencana banjir yang terjadi di Indonesia selama ini tidak semata-mata


disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri.
Dengan demikian, maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia serta
pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana banjir tidak semakin
parah, dan pada akhirnya Indonesia bebas dari banjir.

Dari uraian diatas terdapat beberapa kesimpulan yaitu:


1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh
2. pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
3. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
4. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

26
B. Saran

Bencana banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa kerugian
yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah hal yang
mutlak yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia guna mencegah
dan meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat bencana banjir.

Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir
adalah sebagai berikut:

1. Menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,


2. Mencegah terjadinya pendangkalan sungai,
3. Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai
4. Membuat saluran air yang memadai
5. Membuat tanggul yang baik

Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa
diprediksikan kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa
langkah sebagai berikut :

1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa


bumi.
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3. 3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barangbarang
yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian

27
DAFTAR PUSTAKA

http://pengertianalam.blogspot.com/2011/01/pengertian-bencana-alam.html

http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html

http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/

http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-
banjir/#ixzz2JhTwOuwO

http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-bencana-
banjir.html

28
DOKUMENTASI

29

Anda mungkin juga menyukai