Anda di halaman 1dari 12

SOSIOLOGI DAN ANTROPILOGI

HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN


BUDAYA

Disusunoleh:

Nin Sekar Nurmaghfirah K3115039

Riama Des Vita K31150

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
bimbingan dan penertaan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Sosiologi Dan Antropologi
yang berjudul “Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya” dengan baik.
Kami juga tidak lupa berterimakasih kepada Bapak Drs. Mudaris Muslim, M.Psi
sebagai dosen pengampuh mata kuliah Sosiologi Dan Antropologi dan juga semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini.Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.Besar harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kepentingan semua pihak yang membaca makalah ini.

Surakarta, 2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap manusia yang hidup pasti mengalami suatu perubahan dalam


masyarakat.Perubahan tersebut merupakan perubahan yang kurang mencolok. Adapun
perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula perubahan-
perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan sangat cepat.
Perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai social, norma-norma social, pola-
pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi social dan lain-lain. Karena luasnya bidang dimana mungkin
terjadi perubahan-perubahan tersebut maka makalah ini akan membahas tentang hubungan antara
perubahan social dan perubahan budaya yang terjadi di kalangan masyarakat.
Manusia dikenal sebagai homo socius dan homo humanus.Homo socius adalah manusia
sebagai makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri.Sedangkan homo humanus ialah bahwa
manusa memiliki budaya.Manusia sebagai makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri dan senantiasa
berpikir telah melahirkan beragam perilaku.Perilaku masyarakat yang disesuaikan dengan
perubahan social budaya yang ada.Perilaku terhadap terjadinya perubahan social budaya dan
suaha menyikapi sangatlah beragam.Selain itu, peristiwa-peristiwa di bidang politik dan ekonomi
yang telah terjadi dari dulu hingga sekarang tidak terjadi secara sendirinya.Akan tetapi,
peristiwa-peristiwa tersebut terkait erat dengan perubahan social dan budaya yang terjadi di
masyarakat.
Terjadinya perubahan social sebenarnya memiliki dua bentuk, yaitu keharmonisan
masyarakat (social equilibrium) dan disorganisasi (disorganization). Keharmonisan masyarakat
akan terjadi ketika perubahan social sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Adapun
disorganisasi terjadi ketika perubahan social sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat.Adapun disorganisasi terjadi ketika perubahan social tidak memberikanmanfaat bagi
masyarakat yang bersangkutan.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah dijabarkan diatas, dapat ditarik bahwa rumusan dari
permasalahan tersebut ialah sebagai berikut:
 Apa yang dimaksud dengan perubahan social?
 Apa yang dimaksud dengan perubahan budaya?
 Bagaimana proses perubahan social?
 Apa saja ciri-ciri dari perubahan social?
 Apa saja karakteristik perubahan social?
 Bagaimana hubungan antara perubahan social dan perubahan budaya?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Dengan dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi
dan Antropologi. Selain itu, dengan dibuatnya makalah ini bertujuan agar saya sendiri dapat
memahami keterkaitan antara proses perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan social
budaya di masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan tingkah laku masyarakat
sebagai penyikapan diri terhadap perubahan-perubahan social yang terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA

Perubahan social budaya adalah dampak munculnya unsur-unsur yang dapat mengubah nilai,
norma, dan kebudayaan masyarakat.

1. Perubahan Sosial

Perubahan social merupakan suatu fenomena social yang selalu ada dalam
masyarakat.Banyak para ahli social yang berusaha mengkaji dan mempelajari perubahan social
secara lebih mendalam sehingga melahirkan pengertian perubahan social yang berbeda-beda
sesuai dengan pandangannya masing-masing.

2. Pendapat Para Ahli Mengenai Perubahan Sosial

a. Selo Soemardjan
Menurut beliau, perubahan social merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi system sosialnya
termasuk nilai, sikap-sikap social dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok masyarakat.

b. William F. Ogburn
William F. Ogburn mengungkapkan bahwa perubahan social merupakan perubahan yang
mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik secara material maupun inmaterial yang menekankan
adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap immaterial.

c. Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat.

Dari kedua pendapat para ahli diatas, kita bisa menyimpulkan bhwa perubahan social
adalah perubahan yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat yang termasuk perubahan
system nilai dan norma social, system pelapisan social, struktur social, proses social, pola dan
tindakan social warga masyarakat serta lembaga-lembaga kemasyarakatan.

3. Perubahan Kebudayaan

Kebudayaan dihasilkan oleh manusia dalam hidup dengan manusia lain di dalam
masyarakat. Tujuannya guna memenuhi kebutuhan nyayang sangat beragam.Koentjaraningrat
mengartikan kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.Maka dari itu kebudayaan
senantiasa mengalami perubahan – perubahan.Hal itu dimaksudkan untuk mengadakan
penyempurnaan terhadap kebudayaan yang telah dihasilkan sebelumnya.

4. Pendapat Para Ahli Mengenai Perubahan Budaya


a. Kingsley Davis
Perubahan kebudayaan menurut Davis adalah perubahan yang mencakup segenap cara
berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena adanya interaksi yang bersifat komunikatif.
b. E.B Taylor
Menurut Taylor, perubahan kebudayaan adalah perubahan yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan setiap kemampuan serta kebiasaan
manusia sebagai warga masyarakat.

5. Perubahan Sosial Budaya

Menurut para ahli social, perubahan social merupakan bagian dari perubahan
budaya.Perubahan social merupakan perubahan dalam segi hubungan social.Sedangkan
perubahan budaya jauh lebih rumit dari perubahan social.Hal ini terjadi karena dalam perubahan
budaya menyangkut lebih banyak aspek.
Perubahan social dan budaya pada dasarnya memiliki aspek yang sama yaitu keduanya
berkaitan dengan proses penerimaan cara – cara baru dalam masyarakat untuk memenuhi aneka
kebutuhannya.

B. CIRI-CIRI PROSES PERUBAHAN SOSIAL


Menurut Soerjono Soekanto, proses perubahan sosial di dalam masyarakat dapat
diketahui karena adanya ciri-ciri seperti berikut ini.

 Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat akan
mengalami perubahanperubahan yang terjadi secara cepat ataupun lambat.

 Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti


dengan perubahanperubahan pada lembaga-lembaga sosial yang lainnya, karena
lembaga-lembaga tersebut memiliki sifat interdependen. Dengan demikian sulit sekali
mengisolir perubahan-perubahan hanya pada lembaga-lembaga social tertentu saja,
karena proses yang dimulai dan proses yang selanjutnya merupakan suatu mata rantai.

 Perubahan-perubahan yang cepat biasanya akan menyebabkan disorganisasi yang


sifatnya sementara dalam proses penyesuaian. Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh
suatu organisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai baru.

 Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual
saja, oleh karena keduanya memiliki kaitan timbal balik.

 Secara tipologis, perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai berikut:

o Segmentasi, yaitu suatu pembagian sebuah struktur social ke dalam segmen-


segmen atau bagian-bagian tertentu sesuai dengan kriteria yang dimaksudkan.
o Proses sosial, yaitu hubungan timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama, misalnya antara kehidupan ekonomi dengan kehidupan politik, antara
kehidupan hukum dengan kehidupan agama, dan lain sebagainya.
o Perubahan struktural, yaitu perubahan yang terjadi dalam sebuah susunan yang
berupa jalinan antara unsurunsur sosial yang pokok, seperti kaidah-kaidah sosial,
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
o Perubahan-perubahan pada struktur kelompok, yaitu suatu perubahan yang terjadi
dalam struktur kelompok sosial, misalnya perubahan organisasi sosial.

C. KARAKTERISTIK PERUBAHAN SOSIAL

Beberapa ciri perubahan sosial dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
dari perubahan social terhadap kehidupan sosial masyarakat.Selain ciri-ciri yang ada dalam
sebuah perubahan sosial, kita juga perlu memahami karakteristik perubahan sosial.
John J. Macionis menyebutkan adanya karakteristik perubahan sosial, yaitu sebagai
berikut.

1. Perubahan sosial terjadi di setiap masyarakat, kendatipun laju perubahan sosial


bervariasi. Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat bersahaja (hunting
and gathering societies) lebih lambat dibandingkan dengan perubahan sosial yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat maju atau berteknologi tinggi. Dalam kehidupan
masyarakat yang sama juga terjadi perbedaan perubahan elemen kebudayaan.

2. Perubahan sosial kerapkali berkembang pada arah yang sulit dikontrol. Sebuah penemuan
atau kebijakan baru yang disusun untuk meningkatkan kesejahteraan sosial boleh jadi
justru membuat masyarakat sengsara akibat dari manipulasi dan monopoli yang
dilakukan oleh kelompok tertentu (penguasa dan pengusaha).

3. Perubahan sosial seringkali melahirkan kontroversi, terutama karena memperoleh variasi


pemaknaan yang saling bertentangan.

4. Perubahan sosial boleh jadi menguntungkan pihak-pihak tertentu, tetapi dalam waktu
yang bersamaan justru dapat merugikan pihak-pihak tertentu yang lainnya.

D. PROSES PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial terjadi pada setiap masyarakat. Bagaimanakah proses terjadinya


perubahan sosial? Perubahan sosial dapat terjadi melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan
akomodasi.

1. Difusi

Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide-ide, keyakinan, hasil-hasil


kebudayaan, dan sebagainya) dari individu kepada individu lain, dari satu golongan ke golongan
lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dari pengertian
tersebut dapat dibedakan dua macam difusi, yaitu difusi intramasyarakat dan difusi
antarmasyarakat.
 Difusi intramasyarakat ( intrasociety diffusion ), yaitu difusi unsur kebudayaan
antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat. Difusi intramasyarakat dipengaruhi
oleh beberapa faktor berikut ini:

o Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai banyak kegunaan.
o Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau tidaknya unsur
yang lain.
o Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar tidak akan
diterima.
o Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi
akan dengan mudah diterima atau tidak.
o Pemimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi tersebut.

 Difusi antarmasyarakat ( intersociety diffusion ), yaitu difusi unsur kebudayaan dari satu
masyarakat ke masyarakat lain. Faktor-faktor yang memengaruhi difusi antarmasyarakat
adalah sebagai berikut:

o Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
o Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut.
o Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
o Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan baru tersebut.
o Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut.
o Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut.

Mengenai masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu masyarakat dapat terjadi melalui
perembesan secara damai, perembesan dengan kekerasan, dan simbiotik.

a) Perembesan damai ( penetration passifique ), yaitu masuknya unsur baru ke dalam suatu
masyarakat tanpa kekerasan dan paksaan, namun justru mengakibatkan masyarakat yang
menerima semakin maju. Contohnya masuknya internet ke sekolah-sekolah.
b) Perembesan dengan kekerasan ( penetration violente ), yaitu masuknya unsur baru ke
dalam suatu masyarakat yang diwarnai dengan kekerasan dan paksaan, sehingga merusak
kebudayaan masyarakat penerima. Contohnya masuknya budaya asing pada masa
penjajahan kolonial Belanda.
c) Simbiotik, yaitu proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau dari dalam
masyarakat yang hidup berdampingan. Ada tiga macam proses simbiotik, yaitu
mutualistik, komensalistik, dan parasitistik.

i. Mutualistik, yaitu simbiose yang saling menguntungkan


ii. Komensalistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan keuntungan, tetapi
pihak lain tidak untung namun juga tidak rugi.
iii. Parasitistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan keuntungan dan pihak
lain menderita kerugian.

2. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan
suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya,
tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli.

Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat tergantung persepsi masyarakat
setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila masuknya melalui proses pemaksaan,
maka akulturasi memakan waktu relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses
damai, akulturasi tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.

3. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-
golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling
berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-
kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-
unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.

Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau


antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan
bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-
kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam
jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling
menyesuaikan diri.

4. Akomodasi

Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk terciptanya


keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan kelompok-kelompok
sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sebagai suatu
proses, akomodasi menunjuk kepada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan-
pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan interaksi sosial.
BAB III
KESIMPULAN

Perubahan sosial dan budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali. Suatu
perubahan sosial pastilah akan memberikan pengaruh terjadinya perubahan budaya. Perubahan
kebudayaan mencakup semuabagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi filsafat,
dan lain sebagainya.Bagian dari budaya tersebut tidak dapat lepas dari kehidupan sosial manusia
dalam masyarakat.Tidak mudah menentukan garis pemisah antara perubahan sosial dan
perubahan budaya.Tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan.Sebaliknya, tidak
mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam masyarakat.
Dengan kata lain, perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu
kedua-keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan
tentang cara suatu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Meskipun perubahan sosial dan
budaya memiliki hubungan atau keterkaitan yang erat, namun keduanya juga memiliki
perbedaan.
Perbedaan antara perubahan sosial dan budaya dapat dilihat dari arahnya.Perubahan
sosial merupakan perubahan dalam segi struktur dan hubungan sosial, sedangkan perubahan
budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat.Perubahan sosial terjadi dalam segi
distribusi kelompok umur, jenjang pendidikan, dan tingkat kelahiran penduduk.Perubahan
budaya meliputi penemuan dan penyebaran masyarakat, perubahan konsep nilai susila dan
moralitas, bentuk seni baru dan kesetaraan gender.
Terkadang perubahan sosial dan budaya mengalami tumpang tindih. Sebagai contoh, saat
ini masyarakat menginginkan adanya kesamaan gender berhubungan dengan perubahan
seperangkat norma budaya dan fungsi peran kaum laki-laki dan perempuan secara sosial. Untuk
mengatasi ketumpang tindihan tersebut maka sering kita gunakan istilah perubahan sosial budaya
untuk mencakup kedua perubahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2014/09/perbedaan-dan-hubungan-perubahan-sosial.html

http://nuroktaviya.blogspot.co.id/2013/01/hubungan-antara-perubahan-sosial-
dengan.html

http://alfinnitihardjo.ohlog.com/proses-perubahan-sosial.oh112693.html

http://www.cpuik.com/2013/08/proses-perubahan-sosial.html
PERTANYAAN

Rina Anindita (K3115049)


Apa yang dimaksud dengan koersi?
Koersi adalah perubahan social yang terjadi dengan cara paksaan. Misalnya saja dalam sebuah
peperangan, pihak yang kalah harus mengikuti budaya pihak yang menang.

Meita Endah (K3115031)


Contoh proses asimilasi?
Contoh dari proses ini yakni orang tionghoa yang tinggal di Indonesia. Mereka yang aslinya
beragama Kristen akan terpengaruh dengan budaya di Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Maka lama kelamaan muncul lah orang-orang tionghoa yang beragama Islam.

Evia Liana (K3115013)


Apa saja dampak positif dan negative dari perubahan social?
Dampak positifnya ialah negara Indonesia jadi memiliki banyak kebudayaan baru yang terlahir
karena adanya campurang antara budaya kita dan budaya luar.Bahkan teknologi menjadi lebih
maju dan negara kita menjadi lebih modern.
Sedangkan dampak negatifnya ialah, banyak sekali kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia yang
terlupakan.Karena kebanyakan warga Indonesia lebih senang mengikuti tren masa kini.

Dzunun Marwah (K3115009)


Apa pendapat kelompok kalian tentang koersi (perubahan social dengan paksaan)?
Koersi merupakan perubahan social yang berlangsung dengan cara paksaan. Menurut kelompok
kami, caranya memang negative tetapi dapat menghasilkan hal-hal yang positif untuk
kebudayaan Indonesia kedepannya.Misalnya saat Indonesia kalah saat berperang dengan
Jepang.Banyak kebudayaan Jepang yang positif yang sampai sekarang masih ada di negara
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai