Akhir kata, semoga Pedoman Tata Kelola Perencanaan dan Pengendalian Bidang Infrastruktur
Permukiman ini, dapat menjadi panduan bagi para pelaku untuk melaksanakan tugas
perencanaan dan pengendalian pada proses penyelenggaraan pembangunan dalam rangka
mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan.
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pedoman Tata Kelola Perencanaan dan Pengendalian Bidang Infrastruktur
Permukiman ........................................................................................................................................ 15
Gambar 2.1 Siklus Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman ............................................................. 24
Gambar 2.2 Ruang Lingkup Fungsi Perencanaan dan Pengendalian .................................................... 26
Gambar 2.3 Pengembangan Sistem Perkotaan Nasional............................................................................ 33
Gambar 2.4 Wilayah Pengembangan Strategis .............................................................................................. 34
Gambar 2.5 Pelabuhan Strategis ......................................................................................................................... 34
Gambar 2.6 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ..................................................................................... 35
Gambar 2.7 Kawasan Industri Prioritas ............................................................................................................. 36
Gambar 2.8 Kawasan Pos Lintas Batas Negara dan Non Lintas Batas Negara .................................... 36
Gambar 2.9 Kawasan Prioritas Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan .................................... 37
Gambar 2.10 Sinkronisasi Program dan Anggaran Melalui Memorandum Program ....................... 38
Gambar 3.1 Hubungan Jejaring Kerja Para Pelaku Perencanaan dan Pengendalian ....................... 53
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya ..................................... 54
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman ..................... 55
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum........ 56
Gambar 3.5 Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman .................... ................................................................................................................... 58
Gambar 3.6 Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman ....................... 59
Gambar 3.7 Struktur Organisasi Direktorat Bina Penataan Bangunan .................................................. 61
Cita-cita mulia Konstitusi ini, disusun dan Urusan pemerintahan dari pusat, provinsi,
diterjemahkan bertahap, terencana, dan terpadu hingga ke kabupaten/kota dilakukan menurut
Dalam mengimplementasikan Gerakan 100- Pedoman ini dapat menjadi panduan seluruh
0-100 sebagai koridor penyelenggaraan pemangku baik di pusat, provinsi, dan
infrastruktur permukiman, Direktorat Jenderal kabupaten/kota dalam menjalankan tugas dan
Cipta Karya membentuk unit organisasi terdiri fungsinya dapat saling bersinergi/berkolaborasi.
dari unit organisasi struktural dan unit kerja Kebutuhan terhadap tersedianya Pedoman Tata
mandiri pelaksana kegiatan APBN yang disebut Kelola juga untuk menjawab dan melaksanakan
sebagai Satuan Kerja. Satuan Kerja di lingkungan amanat Pemerintah Pusat cq Direktorat
Direktorat Jenderal Cipta Karya terdiri atas Jenderal Cipta Karya melakukan pembinaan
Pengembangan Kawasan Permukiman, dan pengawasan penyelenggaraan urusan
Penataan Bangunan dan Lingkungan, infrastruktur permukiman kepada Pemerintah
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Daerah.
Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan
Permukiman, Perencanaan dan Pengendalian Muatan di dalam pedoman ini sudah
Program Infrastruktur Permukiman, serta menyesuaikan business process penyelenggaraan
Program Infrastruktur Permukiman Kabupaten/ infrastruktur permukiman untuk tahun 2015-
Kota. Satuan Kerja sebagai unit kerja mandiri 2019, dengan menempatkan Satuan Kerja
melaksanakan pembangunan dari kegiatan- Randal Provinsi sebagai sentral dan hub antara
kegiatan APBN yang sudah diamanatkan pada Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota).
DIPA dan POK masing-masing untuk memenuhi Diharapkan Satuan Kerja Randal Provinsi dapat
dan mencapai indikator output dan outcome menjalankan perannya untuk berkoordinasi,
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta memberi fasilitasi, serta melakukan konsolidasi,
Karya 2015-2019 maupun amanat kebijakan sinkronisasi, dan pelaporan menjadi semakin
terkait lainnya dalam program pembinaan dan lebih jelas dengan telah tersedianya jejaring
pengembangan infrastruktur permukiman. hubungan kerja dan mekanisme pelaksanaan
Unit organisasi struktural melakukan tugas dan fungsi dan kegiatan perencanaan dan
fungsinya untuk memberikan pembinaan dan pengendalian infrastruktur permukiman.
pengawasan terhadap organisasi perangkat
daerah di Provinsi dan Kabupaten/Kota ataupun 1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran
unsur pelaku lainnya yang membidangi 1.2.1 Maksud
pelaksanaan urusan infrastruktur permukiman Pedoman Tata Kelola Perencanaan dan
dapat sejalan dan sesuai terhadap koridor Pengendalian Bidang Infrastruktur Permukiman
penyelenggaraan infrastruktur permukiman disusun dengan maksud memberikan panduan
yang sudah ditetapkan. kepada seluruh pelaku yang berperan dalam
penyelenggaraan pembangunan bidang
Seluruh tahapan dari siklus dan amanat kebijakan infrastruktur permukiman dalam rangka
penyelenggaraan infrastruktur permukiman mencapai target capaian nasional pada tahun
agar dapat berjalan sesuai dengan koridor yang 2019 yaitu 100% akses pelayanan air minum
sudah ditentukan maka perlu disediakannya layak, 0% luasan kawasan kumuh perkotaan, dan
sebuah Pedoman Tata Kelola Perencanaan dan 100% akses pelayanan sanitasi layak.
Pengendalian Bidang Infrastruktur Permukiman.
Gambar 1.1 Pedoman Tata Kelola Perencanaan dan Pengendalian Bidang Infrastruktur Permukiman