Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Infeksi saluran pernapasan bawah telah menjadi penyebab banyak
penggunaan antibiotik dan banyaknya kunjungan ke dokter umum di seluruh
dunia. Peningkatan jumlah dari patogen-patogen yang baru atau yang tidak
dikenal, adanya agen antimikroba yang baru dan mekanisme resistensi bakteri
yang semakin berkembang telah berkontribusi terhadap perubahan dari
epidemiologi dan penatalaksanaan dari infeksi saluran pernapasan bawah.1
Ketika mikroorganisme patogen masih dapat memperbanyak diri dalam
keadaan pemberian antibiotik, maka kondisi ini dinamakan resistensi antibiotik.2-8
Mekanisme resistensi dapat berkembang selama berbulan-bulan sampai bertahun-
tahun.4 Ketika sudah terbentuk, satu mekanisme resistensi dapat menyebabkan
suatu bakteri menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik. Masih belum jelas
apakah suatu resistensi reversibel atau tidak.9-14 Resistensi obat meningkatkan
biaya perawatan dari penyakit infeksi, meningkatkan morbiditas dan mortalitas
dari penyakit infeksi tersebut.15-22
Ancaman terbesar dari resistensi antibiotik adalah strain bakteri yang
resisten mengurangi keefektifan antibiotik dalam waktu yang lama.
Perkembangan dari Staphylococcus aureus (SAU) yang telah resisten obat dengan
baik mendeskripsikan “permusuhan” yang terjadi antibiotik dan patogen. SAU
adalah bakteri yang hidup tanpa menimbulkan bahaya dalam tubuh manusia
namun dapat menyebabkan infeksi pada luka atau lesi. Setelah pemakaian
penisilin pada tahun 1940an, SAU beradaptasi terhadap mekanisme kerja penisilin
dan pada tahun 1950an, hampir setengah dari strain SAU telah menjadi resiten
terhadap penisilin. Antibiotik baru, metisilin, telah dikembangkan pada tahun
1960an, namun pada tahun 1970an SAU yang resisten metisilin (MRSA) kembali
berkembang di mana-mana. Saat ini MRSA menjadi suatu infeksi yang ditakuti
yang hanya dapat diobati secara efektif dengan vankomisin. Tahun 1996, satu
rumah sakit di Jepang melaporkan kasus pertama dari SAU yang resisten
vankomisin (VRSA) pada anak laki-laki berusia empat bulan yang dioperasi.

Pola kepekaan..., Nuryasni, FK UI., 2009


1 Universitas Indonesia
2

Amerika Serikat, Perancis, dan Hong Kong berturut-turut melaporkan


insiden kasus VRSA. Beberapa tahun kemudian, linezolid diproduksi sebagai
suatu antibiotik baru untuk melawan MRSA dan VRSA. Namun hanya setahun
kemudian, peneliti dari Boston, Amerika Serikat melaporkan kasus pertama dari
MRSA yang resisten linezolid pada laki-laki berusia 85 tahun yang menjalani
dialisis peritoneum.23 Patogen resisten pada rumah sakit atau pada suatu
komunitas dapat menyebar ke seluruh negeri bahkan sampai ke seluruh dunia. Hal
ini merupakan salah satu ancaman dari berkembangnya strain-strain bakteri yang
resisten terhadap antibiotik.24
Menurut SEAMIC Health Statistic tahun 2001, influenza dan pneumonia
merupakan penyebab kematian ke-6 di Indonesia, ke-9 di Brunei, ke-7 di
Malaysia dan ke-3 di Singapura. Laporan WHO 1999 menyebutkan bahwa
penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi
saluran pernapasan akut termasuk pneumonia dan influenza.25 Pneumonia terjadi
sekitar 12 orang per 1 000 orang setiap tahunnya di Amerika Serikat merupakan
penyebab kematian keenam terbanyak di Amerika Serikat. Belakangan ini,
peningkatan insidens dari pneumonia komunitas telah dikaitkan dengan
peningkatan secara dramatis dari tingkat infeksi pada populasi orang tua dan pada
pasien-pasien dengan penyakit komorbid.1,25
Penyebab utama dari infeksi saluran pernapasan bawah terutama pada
orang dewasa adalah bakteri, baik bakteri Gram Positif maupun Gram Negatif.25,26
Di luar negeri pneumonia komuniti banyak disebabkan oleh bakeri Gram positif,
sedangkan pneumonia yang didapat di rumah sakit banyak disebabkan oleh
bakteri Gram negatif. Belakangan ini laporan dari beberapa kota di Indonesia
menunjukkan bahwa bakteri yang ditemukan dari pemeriksaan adalah bakteri
Gram negatif.25
Karena spektrum penyebab infeksi saluran pernafasan bawah sangat luas,
idealnya pengobatan antibiotika menunggu hasil isolasi penyebab dan uji
resistensi penyebab terhadap antibiotika (WHO 1991). Pendekatan ini jelas tidak
praktis karena menyebabkan penderita infeksi bakterial akan terlambat
mendapatkan pengobatan. Pada sisi lain pemberian antibiotika akan menyebabkan
seleksi populasi bakteri dan sebagai akibatnya kepekaan bakteri terhadap

Pola kepekaan..., Nuryasni, FK UI., 2009 Universitas Indonesia


3

antibiotika tersebut cenderung berkurang sejalan intensitas dan lama pemakaian di


masyarakat. Karena itu diperlukan kajian berkala terhadap spektrum penyebab
dan pola kepekaan isolat bakteri tersebut terhadap antibiotika sebagai landasan
dalam melakukan educated guess therapy.26
Antibiotika golongan betalaktam termasuk amoksisilin banyak dipakai.
Namun ternyata resistensi bakteri terhadapnya cenderung meningkat. Karena itu
pengetahuan tentang resistensi terhadapnya sangat penting agar pemerkiraan
pemakaian betalaktam menjadi lebih tepat guna.27

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimanakah pola kepekaan bakteri Gram negatif pada penderita infeksi
saluran nafas bawah terhadap antibiotik golongan betalaktam jenis amoksisilin di
Laboratorium Mikrobiologi Klinik Departemen Mikrobiologi FKUI pada tahun
2001-2005?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui pola kepekaan bakteri Gram negatif
penyebab infeksi saluran nafas bawah terhadap antibiotik golongan betalaktam
yaitu amoksisilin pada tahun 2001-2005 di Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Departemen Mikrobiologi FKUI .

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian


1. Mengetahui jenis bakteri gram negatif yang menimbulkan infeksi
saluran napas bawah dari pasien rumah sakit atau klinik yang
mengirimkan sampelnya ke Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Departemen Mikrobiologi FKUI
2. Mengetahui proporsi infeksi bakteri gram negatif pada penderita
infeksi saluran napas bawah di rumah sakit atau klinik yang

Pola kepekaan..., Nuryasni, FK UI., 2009 Universitas Indonesia


4

mengirimkan sampel ke Laboratorium Mikrobiologi Klinik


Departemen Mikrobiologi FKUI

1.4 MANFAAT
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti
1. Menambah pengetahuan mengenai bakteri Gram negatif dan pola
kepekaannya terhadap antibiotik golongan betalaktam jenis
amoksisilin.
2. Sebagai sarana berlatih untuk meningkatkan kemampuan menulis dan
berpikir ilmiah.

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat dan Pemerintah


Terwujudnya rekomendasi sebagai acuan dan masukan dalam menetapkan
kebijakan penggunaan amoksisilin yang meliputi indikasi, dosis, interaksi obat,
dan resistensi.

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti Lain


Memberikan masukan bagi terlaksananya penelitian lebih lanjut tentang
pola kepekaan bakteri Gram negatif terhadap betalaktam.

Pola kepekaan..., Nuryasni, FK UI., 2009 Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai