Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PANCASILA

MACAM-MACAM IDEOLOGI DI DUNIA

Disusun oleh:

Aji Jaya Kusuma

NIM:1201820001

UNIVERSITAS SURAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2018/2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring pergantian zaman, paham-paham yang berkembang di


dunia mengalami berbagai perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh pola
pikir yang berkembang pada zaman tertentu. Ada pertentangan-
pertentangan yang senantiasa bertarung dan secara silih berganti
mendominasi pola pemikiran masyarakat.

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri


diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan “sains tentang ide“. Tujuan utama dibalik ideologi
adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya
sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan
sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing


negara mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya,
karena ideologi ini merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara
tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Namun, dengan
semakin berkembangnya zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh
hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam pada setiap
warganya.

2
Karena setiap ideologi mempunyai ciri khas tersendiri dalam
setiap pandangan kehidupan. Contohnya dari segi aspek politik,
hukum, ekonomi, agama, pandangan terhadap individu dan
masyarakat, dan ciri khas. Dengan aspek ini, suatu ideologi akan
terlihat berbeda dengan ideologi lainnya dan dapat ditemukan
keunggulan dari segi positif maupun negatifnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Ideologi ?


2. Apa saja Ideologi yang ada di dunia ?
3. Bagaimana perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi
Liberalisme dan Komunisme ?
4. Bagaimana keunggulan Ideologi Pancasila ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk memaparkan apa yang dimaksud dengan Ideologi.


2. Mengetahui macam Ideologi didunia.
3. Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan bagaimana perbandingan
Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme dan Komunisme.
4. Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan bagaimana keunggulan
Ideologi Pancasila.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ideologi

Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani “idea” dan “logos”. idea
mengandung arti mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Adapun
kata logos mengandung arti gagasan, pengertian, kata, dan ilmu. jadi,
ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman,
pendapat-pendapat, atau pengalaman-pengalaman.

Istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy (1757-1836),


seorang ahli filsafat Prancis. menurutnya, ideologi merupakan cabang
filsafat yang disebut science de ideas ( sains tentang ide ). Pada tahun
1796, ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia,
yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan.
Dengan begitu, pada awal kemunculannya, ideologi berarti ilmu
tentang terjadinya cita-cita, gagasan, dan buah pikiran.

Dalam perkembangannya, ideologi didefinisikan sebagai berikut.

1. Menurut Descartes, ideologi adalah inti dari semua pikiran manusia


2. Menurut Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan
kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
3. Menurut Thomas Hobbes, Ideologi adalah seluruh cara untuk
melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan
mengatur rakyatnya.
4. Menurut Francis Bacon, ideologi adalah paduan atau gabungan
pemikiran mendasar dari suatu konsep

4
5. Menurut Karl Marx, ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan
dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
6. Menurut Napoleon, ideologi adaah keseluruhan pemikiran politik
dari musuh-musuhnya
7. Menurut Dr.Hafidh Shaleh, ideologi adalah suatu pemikiran yang
mempunyai ide berupa konsepsi rasional, yang meliputi aqidah dan
solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut
harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk
menjabarkan ide dan jalan keluarnya, metode mempertahankannya
dan metode menyebarkannya ke seluruh dunia.
8. Menurut The American Heritage dan Dictionary of The English
Language, Fourth Edition, ideologi adalah sekumpulan ide yang
mencerminkan kebutuhan-kebutuhan, darapan dan tujuan sosial
dari individu, kelompok, golongan atau budaya. dan ideologi adalah
sekumpulan ajaran atau kepercayaan yang membentuk dasar-dasar
politik, ekonomi, dan sistem-sistem yang lain.
9. Menurut Random House Unabridged Dictionary, ideologi adalah
sekumpulan ajaran, cerita suatu bangsa, kepercayaan dan lain -lain
yang menuntut individu, gerakan sosial, institusi, golongan, atau
kelompok yang besar.
10. Menurut Prof. Lowenstein, ideologi adalah suatu
penyelarasan atau gabungan pola pikiran dan kepercayaan, atau
pemikiran bertukar menjadi kepercayaan, penerangan sikap
manusia tentang hidup dan kehadirannya dalam masyarakat dan
mengusulkan sesuatu kepemimpinan dan menyeimbangkannya
berdasarkan pemikirannya dan kepercayaan itu.
11. Menurut Sastrapratedja, ideologi adalah seperangkat
gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang
berorganisis menjadi suatu sistem yang teratur dan ideologi adalah

5
ilmu yang berkaitan dengan cita-cita, yang terdiri atas seperangkat
gagasan-gagasan atau pemikiran manusia mengenai soal-soal cita
politik, doktrin atau ajaran, nilai-nilai yang berhubungan dengan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berdasarkan uraian tersebut, ideologi dapat disimpulkan sebagai


berikut :

1. Nilai yang menentukan seluruh hidup manusia


2. Gagasan yang diatur dengan baik tentang manusia dan
kehidupannya
3. kesepakatan bersama yang membuat nilai dasar masyarakat dalam
suatu Negara
4. Pembangkit kesadaran masyarakat akan kemerdekaan melawan
penjajah
5. Gabungan antara pandangan hidup yang merupakan nilai-nilai dari
suatu bangsa serta dasar negara yang memiliki nilai-nilai falsafah
yang menjadi pedoman hidup suatu bangsa.

Ideologi merupakan gambaran dari hal -hal berikut :

a) sejauh mana masyarakat berhasil memahami dirinya sendiri


b) Lukisan tentang kemampuannya memberikan harapan kepada
berbagai kelompok atau golongan yang ada pada masyarakat untuk
mempunyai kehidupan bersama secara lebih baik dan untuk
membangun masa depan yang lebih cerah.
c) Kemampuan mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan
pertumbuhan dan perkembangan masyarakat

6
Mengapa ideologi perlu dimiliki setiap negara? karena ideologi
digunakan negara sebagai landasan untuk memahami dan
menafsirkan dunia dan kejadian-kejadiannya dalam alam
sekitarnya. Ideologi membantu suatu negara dalam membuka
wawasan yang memberikan makna dan menunjukkan tujuan dalam
kehidupan bernegara. Selain itu, ideologi juga berguna sebagai
bekal dan jalan suatu negara untuk menemukan identitasnya.
Ideologi merupakan sebuah kekuatan yang mampu menyemangati
dan mendorong negara untuk melakukan kegiatannya dan
mencapai tujuan negara.

B. Macam – Macam Ideologi di Dunia

1. Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah
ini berasal dari kata dalam bahasa latin, conservāre, melestarikan;
"menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya
memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di
berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda
pula.Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo,
sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari
zaman yang lampau, the status quo ante.

2. Komunisme
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga
menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai
secara mutlak oleh negara tersebutPenganut faham ini berasal dari
Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan

7
Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan
pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan
ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu
gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.Negara yang
masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara,
Kuba dan Laos.

3. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat,
dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama.Liberalisme dianut oleh
negara-negara di berbagai benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama,
Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik
Dominika,

4. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah
Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.

5. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan
kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme
yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.Kata fasisme
diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis,

8
yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu
tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa
di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada
kekuasaan pejabat pemerintah.Negara yang menganut paham faiisme
adalah Italia, Jerman dan Jerman.

6. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk
negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan
membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke
beberapa hal yang berhubungan denganideologi atau kelompok
ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Negara yang menganut paham
sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.

7. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala
bentuk negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-
lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan,
oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki
berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang
didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah
ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun
privat).

9
8. Demokrasi Islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk
menerapkan prinsip-prinsip agama Islam ke dalam kebijakan publik.
Ideologi ini muncul pada awal perjuangan pembebasan atas daerah di
mandat Britania atas Palestina kemudian menyebar akan tetapi di
sejumlah negara-negara dalam pratiknya telah mencair dengan
gerakan sekularisasi.

9. Demokrasi Kristen
Demokrasi Kristen adalah ideologi politik yang bertujuan untuk
menerapkan prinsip-prinsip agama Kristen ke dalam kebijakan publik.
Ideologi ini muncul pada awal abad kesembilanbelas di Eropa,
pengaruh di Eropa dan Amerika Latin akan tetapi dalam pratiknya di
sejumlah negara-negara telah mencair dengan gerakan sekularisasi.

10. Demokrasi Sosial


Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut
sebagai kiri atau kiri moderat yang muncul pada akhir abad ke-19
berasal dari gerakan sosialisme

11. Feminisme
Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan
perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan
hak dengan pria. Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang
dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de
Condorcet. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis
sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center
Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi
John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).

10
12. Gaullisme
Gaullisme adalah ideologi politik Perancis yang didasari pada
pemikiran dan tindakan Charles de Gaulle. Tema utama dari kebijakan
luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan nasional dengan
beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal oposisi
terhadap organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas
Ekonomi Eropa

13. Luxemburgisme
Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme) adalah paham teori
Marxis dan komunisme secara spesifik revolusioner berdasarkan
tulisan-tulisan dari Rosa Luxemburg, Menurut MK Dziewanowski
terjadi penyimpangan dari tradisional Leninisme, keterpengaruhan dari
Trotskyisme Bolshevik yang kemudian diadopsi oleh pengikutnya
sendiri.

Luxemburgisme merupakan upaya melakukan tafsir atas ajaran


Marxisme yang berpengaruh terhadap revolusi Rusia, Rosa Luxemburg
temasuk pihak yang mengkritik ajaran politik dari Lenin dan Trotsky,
dengan konsep "sentralisme demokratis" sebagai demokrasi.

14. Nazisme
Nazisme, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman:
Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai
Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman:
Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah
kepemimpinan Adolf Hitler. Kata Nazi jadi merupakan singkatan
Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman.
Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan
11
rasisme sering disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa
Yunani).

15. Islamisme
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh
Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn
(1838 - 1897), umumnya dikenal sebagai Sayyid Jamal-Al-Din Al-
Afghani, atau Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham politik alternatif
dalam menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat Britania
atas Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda
dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah al-'Urwat al-
Wuthqa, kemudian dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan
Islamisme.

16. Komunitarianisme
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun
berbeda filsafatnya, mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang
aspek-aspek dari liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara
menganjurkan fenomena seperti masyarakat sipil. Paham ini
mengalihkan pusat perhatian kepada komunitas dan masyarakat serta
menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada individu atau
komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalah-
masalah etis yang paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan
kesehatan, aborsi, multikulturalisme, dan hasutan.

17. Maoisme
Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-

12
Leninisme berasal dari ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao
Zedong (Wade-Giles Romanization: "Mao Tse-tung").

Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT)
dan istilah Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-
terbitan bahasa Inggrisnya kecuali dalam penggunaan peyoratif.
Demikian pula, kelompok-kelompok Maois di luar Cina biasanya
menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini
mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan
hanya mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian,
beberapa kelompok Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah
memberikan tambahan berarti kepada dasar-dasar kanon Marxis, dan
karena itu menyebut diri mereka "Marxis-Leninis-Maois" (MLM) atau
"Maois" saja.

18. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris
"nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa
"kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori
romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang
menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak
rakyat, atau gabungan kedua teori itu.

Macam-macam nasionalis:

13
1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah
sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan
politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.
2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah
masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang
memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik,
nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis
dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi
("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme.
4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya
"sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme
kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.
6. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.

19. Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima
dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia

14
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

20. Stalinisme
Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah
kepemimpinan Joseph Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun
1929 sampai dengan 1953 berkaitan erat dengan pemerintahan
pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan politik
penghapusan lawan-lawan politik melalui pembunuhan langsung atau
melalui pembuangan dan penggunaan propaganda untuk membangun
kultus kepribadian berupa diktator mutlak dengan menggunakan
negara kepada masyarakat untuk mempertahankan supermasi
individual dengan kontrol politik melalui partainya yaitu Partai
Komunis.

C. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi


Liberalisme dan Komunisme
Ideologi
Pancasila Liberalisme Komunisme
Aspek
- Demokrasi
- Demokrasi - Demokrasi
- Pancasila
Liberal Rakyat
- Hukum untuk
- Hukum untuk - Berkuasa
menjunjung
Politik- melindungi mutlak satu
tinggi keadilan
Hukum individu. ParPol
dan keberadaan
- Dalam politik - Hukum untuk
individu dan
mementingkan melanggengka
masyarakat.
individu. n Komunis.

Ekonomi - Peran Negara - Peran Negara - Peran Negara

15
ada, untuk tidak
menjadi
monopoli, dll
kecil
yang merugikan
- SWASTA dominan
rakyat.
- Mendominasi - Demi
- Pelaku ekonomi
- Kapitalisme kolektivitas
:BUMN
- Monopoli - Monopoli
(Negara),
- Persaingan Negara
KOPERASI
bebas
(Rakyat), dan
SWASTA
(Individu).
- Bebas memilih
salah satu - Agama urusan
- Agama candu
agama. pribadi.
masyarakat
- Agama harus - Bebas beragama
- Agama harus
Agama menjiwai dalam (bebas memilih
dijauhkan dari
kehidupan agama dan
masyarakat.
masyarakat bebas tidak
- Atheis
berbangsa dan beragama).
bernegara.
Pandangan - Individu di akui - Individu lebih - Individu tidak
Terhadap keberadaannya. penting penting
Individu - Masyarakat di daripada - Masyarakat
dan akui. masyarakat. tidak penting.
Masyarakat - Hubungan - Masyarakat di - Kolektivitas
Individu dan abdikan bagi yang dibentuk
masyarakat individu. Negara lebih
dilandasi 3S penting.
(Selaras, Serasi,
Seimbang).
- Masyarakat ada
karena individu

16
ada.
- Individu
mempunyai arti
bila hidup di
tengah
masyarakat.
- Penghargaan - Demokrasi
- Keselarasan, atasan Liberal
Keseimbangan, - Demokrasi - Hukum untuk
dan Keserasian - Negara Hukum melindungi
Ciri Khas
dalam setiap - Menolak individu.
aspek dogmatis - Dalam politik
kehidupan. - Reaksi terhadap mementingkan
absolutisme individu.

D. Keunggulan Ideologi Pancasila Dibandingkan dengan


Ideologi Bangsa Lain.

Ideologi suatu bangsa akan kokoh kuat dilaksanakan dan


dipertahankan apabila ideologi tersebut berakar kepada atau berasal
dari tata nilai social kepribadian sehari – hari yang dimiliki oleh bangsa
tersebut. Apabila ideologi itu asing dan tidak sesuai dengan nilai – nilai
luhur kebenaran kepribadian yang dimiliki suatu bangsa, maka
ideology akan ditolak dan sulit dilaksanakan walau dipaksakan.
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang digali atau
bersumber dari tata nilai social budaya bangsa yang merupakan nilai
luhur kepribadian bangsa, yang intisari nilai praktika moralnya sudah
dilaksanakan sejak dulu dalam kehidupan sehari – hari.
Sebagai contoh , percaya dan taqwa kepada Tuhan YME, hormat
menghormati musyawarah untuk mufakat, kekeluargaan, gotong
royong, dan sebagainya.

17
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, yaitu tanggal 18 Agustus
1995 melalui siding PPKI (sebagai lembaga pembentuk Negara)
bangsa Indonesia sepakat untuk membentuk Negara yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada sila dari sila Pancasila
sebagaimana tercantum Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.
Setelah Pancasila dinyatakan secara resmi sebagai dasar Negara
RI, segala ketentuan dalam kebijaksanaan hidup berbangsa dan
bernegara harus berdasarkan Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi Negara, pandangan hidup dan
kepribadian bangsa harus dipahami dan diamalkan oleh bangsa
Indonesia dalam kehidupan sehari – hari.
Pancasila sebagai nilai moral yang bersumber kepada tata nilai
social kepribadian bangsa harus terbuka untuk mengikuti gerak laju
perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia dengan tetap tidak
keluar atau menyimpang dari nilai luhur dasar sila – sila Pancasila.
Kita harus maju dan berkembangan ke arah hidup yang lebih baik
atau modern sesuai dengan perkembangan IPTEK dengan didasari
oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agar kita memahami dan meyakini bahwa nilai – nilai kepribadian
kita, Pancasila, lebih baik dari ideologi bangsa lain, maka diuraikan
prinsip ideologi bangsa lain yang cukup terkenal di dunia, yaitu
ideology liberalism dan komunisme.

a. Ideologi Liberalisme
Liberal artinya bebas, isme artinya faham atau ajaran. Jadi,
Liberalisme adalah faham atau ajaran yang lebih mengutamakan

18
kebebasan, khususnya kebebasan pribadi dengan alasan setiap orang
dilahirkan bebas merdeka.
Akibat dari prinsip lebih mengutamakan kebebasan kepentingan
pribadi, dampak negative yang dapat ditimbulkan dalam kehidupan
dibidang paleksosbudag, adalah sebagai berikut :

1. Di Bidang Politik
Kebebasan individu yang terlalu diutamakan mengakibatkan setiap
orang akan sangat bebas berbuat kepada pemerintah Negara
termasuk berbuat negative dengan bertindak sebagai oposisi
(lawan) untuk menjatuhkan pemerintah yang ada demi
kepentingan atau ambisi politiknya.
2. Di Bidang Ekonomi
Persaingan pasar bebas antar individu atau kelompok warga
Negara (free fight lib realism) dalam usaha/bisnis di bidang
ekonomi akan mengakibatkan pihak yang kuat selalu
memenangkan persaingan, sehingga yang kuat semakin kuat dan
yang lemah selamanya tertindas dan tidak meningkat.
Kelompok kecil yang kuat akan menjadi pengusaha modal/capital
terbesar dalam ekonomi Negara, sedangkan rakyat banyak tidak
terlindungi kesejahteraannya dan terlantar. Hal ini merupakan
suatu ketidakadlikan/ketimpangan.
3. Di Bidang Kehidupan Sosial Budaya
Kehidupan individualistis atau hanya memperhatikan kepentingan
hidup diri sendiri dalam tata kehidupan social masyarakat
bertentangan dengan pola hidup kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
4. Di Bidang Kehidupan Beragama

19
Urusan Agama ialah urusan pribadi setiap Negara. Negara tidak ikut
campur dalam kehidupan beragama dalam arti Negara memisahkan
urusan kegiatan kehidupan bernegara dengan ketentuan Agama
(Negara sekuler). Dalam Negara sekuler dipersilahkan warga
negaranya untuk beragama atau Atheis, Negara tidak peduli
terhadap kehidupan beragama.

b. Ideologi Komunisme
Dalam ideologi komunisme lebih mementingkan kepentingan
komunal atau umum (rakyat banyak). Sangat mementingkan
kepentingan umum walaupun harus mengorbankan hak – hak pribadi
manusia/warga Negara. Kekurangan faham ini adalah tidak
menghormati hak – hak asasi pribadi manusia.
Salah satu penyebab timbulnya prinsip tersebut adalah sebagai
reaksi dari ketidakadilan/ketimpangan yang di timbulkan dalam bidang
ekonomi system liberal, yaitu tidak menjamin kesejahteraan rakyat.
Demi kepentingan umum atau rakyat, Negara menjadi sangat
berkuasa untuk mengatur/menentukan kebijaksanaan dalam segala
bidang kehidupan. Yang sebenarnya berkuasa mengendalikan
kebijaksanaan kegiatan Negara ialah kelompok kecil para pengurus
partai komunis sebagai partai politik,tunggal Negara. Hal ini
mengakibatkan kelemahan atau kekurangan sebagai berikut :
1. Bidang Politik
Tidak demokratis, karena Negara berkuasa penuh untuk
menentukan kebijaksanaan politik. Kehendak Negara dianggap di
anggap kehendak rakyat. Rakyat tidak punya pilihan pendapat
politik selain yang di tetapkan oleh partai tunggal Negara
(komunis).
2. Bidang Ekonomi

20
Menganut system etatisme, yaitu system ekonomi dimana Negara
menguasai/monopoli seluruh sektor kegiatan ekonomi sehingga
memantikan kreativitas/warga Negara dalam bidang usaha
ekonomi.
3. Bidang Sosial Budaya
Bercita-cita ke arah kehidupan sosial masyarakat sama rasa.Hal ini
bertentangan dengan kodrat manusia yang dilahirkan berbeda-beda
kehendaknya,kemapuannya dan sebagainya.
4. Bidang kehidupan Beragama
Komunisme berpaham atheis atau tidak percaya adanya Tuhan
Yang Maha Esa. Secara terselubung Negara menekan kehidupan
keagamaan warga negaranya.

Karena faham komunisme ini lebih banyak bertentangan dengan


fitrah dan hak dasar kemanusiaan untuk hidup layak dan
manusiawi, maka di Negara asal dan ajarannya, yaitu Uni Soviet
(Rusia) ajarannya sudah tumbang. Walaupun kita harus tetap
waspada karena masih ada Negara komunis lain yang ingin
memperluas ideologinya ke Negara lain di dunia.
Untuk mengetahui keunggulan ideologi pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,akan dikemukakan prinsip-prinsip
ideology pancasila yang dimulai dari aspek kehidupan beragama
karena sesuai dengan urusan sila pertama pancasila sebagai
berikut:
1. Dalam kehidupan beragama
Walaupun Negara pancasila bukan Negara agama tetapi bukan
berarti kita Negara sekuler apalagi atheis. Dalam Negara
pancasila dihormati dan dikembangkan kehidupan beragama
dengan sebaik-baiknya,bahkan memiliki lembaga resmi

21
Dapertement Agama yang bertugas membinaa dan
mengembangkan kehidupan Agama dengan sebaik-baiknya.

2. Dalam kehidupan social budaya


Berdasarkan pola hubungan social yang berdasarkan
kemanusiaan yang adil dan beradab, menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan,persatuan kesatuan bangsa, menjaga
kesimbangan hak dan kewajiban,kepentingan pribadi dan
masyarakat serta semangat kekeluargaan dan gotongroyong.
3. Dalam kehidup politik
Politik berdasarkan demokrasi pancasila adalah
demokrasi/kerakyatan yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila
utuh,yaitu demokrasi yang dilandasi oleh keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan mewujudkan keadilan
social seluruh rakyat Indonesia.
4. Dalam Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi pancasila
bertujuan untuk mewujudkan keadilan (pemerataan
kesejahteraan) social bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk
melindungi kepentingan hajat hidup rakyat banyak,Negara
menguasai cabang-cabang produksi yang penting tidak
merugikan kepentingan rakyat banyak.

Hak milik pribadi dalam kerangka kepentingan social,setiap


warga Negara berhak menikmati hasil
pembangunan/kesejahteraan sesuai dengan baktinya(jasanya)
dalam pembangunan nasional. Pemerintah berusaha

22
mewujudkan pemerataan kesempatan menikmati kesejahteraan
bagi seluruh rakyat,baik dalam kegiatan pembangunan maupun
hasilnya.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

23
Pengertian Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan,
ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang
mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai kehidupan, seperti :
a. Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan.
b. Bidang Sosial
c. Bidang Kebudayaan
d. Bidang Keagamaan
Ideologi adalah suatu pilihan yang rasional yang penuh kesadaran dari
seseorang atau sekelompok orang yang harus bertanggung jawab
melaksanakannya.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa “hakikat Identitas
Nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah “ Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam
penataan kehidupan kita dalam arti luas dalam konteks Indonesia maka
Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai – nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan
suku yang “dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia menjadi
kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh “Bhinneka Tunggal
Ika” sebagai dasar dan arah pengembangannya.

DAFTAR PUSTAKA

 Setiadi, Elly M. 2003.Pendidikan Pancasila. Jakarta : Gramedia

24
 Purwastuti, L. Andriani.2002.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta : UNY
Press

 http://www.isomwebs.com/2012/makalah-perbandingan-ideologi-
pancasila-dan-komunis/

 http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-
ideologi.html
 http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia
 http://masterblog-information.blogspot.com/2012/02/kelebihan-
dan-kekurangan-idiologi-di.html
 diakses tanggal 28 Oktober 2012

 Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan


Tinggi

25

Anda mungkin juga menyukai