Anda di halaman 1dari 10

Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial

INSTRUMEN SKALA
Variabel: Kepercayaan Diri

A. Skala
Saifuddin Azwar (2012: xvii) mengemukakan bahwa, skala merupakan perangkat
pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan
tersebut. Jenis skala yang digunakan yaitu skala Likert.

B. Prosedur Penyusunan Skala


1. Mengidentifikasi tujuan ukur
Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri seseorang.
2. Definisi konsep
Menurut Hambly (Ach Syaifullah, 2010: 49) percaya diri merupakan keyakinan yang kuat
dalam diri berupa perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga
memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan. Sedangkan Lauster
(M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2010: 34) mendefinisikan kepercayaan diri merupakan
salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga
tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup
toleran dan bertanggung jawab.
3. Aspek-aspek kepercayaan diri
Menurut Amitya Kumara (1987: 8) menyatakan ada empat aspek kepercayaan diri, yaitu:
a. Kemampuan menghadapi masalah.
Kemampuan diri untuk menilai dirinya sejauh mana bisa menyelesaikan suatu masalah
yang sedang dihadapinya. Langkah pemecahan masalah tersebut, yaitu: (1) Pemecahan
masalah memerlukan kemampuan penalaran, dengan cara mengidentifikasi masalah, melihat
hubungan sebab-akibat, berfikir positif, dan memiliki motivasi untuk bertindak; (2)
Pemecahan masalah termasuk metode ilmiah, meliputi instingtif, trial and error, insight,
bahasa (diskusi), objektif, berfikir ilmiah, dan menggunakan seluruh kemampuan.
b. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya
Memiliki indikator antara lain: (1) Menjalankan keputusan dan tindakan dengan
seluruh kemampuan; (2) Mampu menyelesaikan tugas dengan baik; dan (3) Mampu
menerima seluruh akibat yang ditimbulkan dari keputusan dan tindakan yang diambil.
c. Kemampuan dalam bergaul
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY
Terdiri dari beberapa indikator, antara lain: bersikap sopan dan ramah kepada siapa
saja, berusaha selalu menjaga kepekaan orang lain, bersikap ingin membantu, memiliki rasa
toleransi yang tinggi, menjadi pribadi yang menyenangkan orang lain, dapat menguasai diri
serta mampu mengendalikan emosi dalam kondisi apapun, dan menanamkan prinsip pada
diri sendiri untuk membina pertemanan dengan siapa saja.
d. Kemampuan menerima kritik
Ada beberapa indikator, antara lain: (1) Bersedia menerima kritik dari orang lain; (2)
Bersedia menerima masukan atau saran dari orang lain; dan (3) Mampu membuat kritik dan
saran menjadi sesuatu yang membuat diri lebih baik.
4. Definisi oprasional kepercayaan diri
Definisi oprasional variabel penelitian merupakan suatu definisi mengenai variabel
penelitian yang dirumuskan berdasarkan karakteristrik-karakteristik variabel-variabel tersebut
yang dapat diamati (Saifuddin Azwar, 2012: 74). Tujuan dari definisi oprasional adalah untuk
menghindari salah pengertian atau salah persepsi mengenai data yang akan diteliti dalam suatu
penelitian serta untuk menghindari kesalahan dalam menentukan alat pengumpul data. Oleh
karena itu, definisi yang digunakan dalam skala ini yaitu: Percaya diri adalah suatu gambaran
pemikiran dan perasaan seseorang berupa keyakinan, kesanggupan maupun keberanian terhadap
kemampuan diri yang dimilikinya.
5. Merumuskan kisi-kisi skala kepercayaan diri dan penentuan indikator
Skala psikologi yang dikembangkan adalah skala percaya diri yang disusun berdasarkan
empat aspek kepercayaan diri, yaitu: kemampuan menghadapi atau memecahkan masalah,
bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya, kemampuan dalam bergaul, dan
kemampuan menerima kritik. Adapun blue print skala kepercayaan diri terdapat pada tabel
sebagai berikut:

KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY


Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Skala Kepercayaan Diri
No Item
Indikator Deskriptor ∑
(+) (-)
1. Kemampuan a. Kemampuan penalaran
menghadapi/ 1) Mengidentifikasi masalah 1 1
memecahkan masalah 2) Melihat hubungan sebab-akibat 23 1
3) Berpikir positif 13 1
4) Berpikir kreatif 25 1
5) Memotivasi untuk bertindak 2 1
b. Metode ilmiah
1) Instingtif 3 1
2) Trial and error 4 1
3) Insight 20 1
4) Bahasa/diskusi 24 1
5) Obyektif 14 1
6) Berpikir ilmiah 5 1
7) Menggunakan seluruh kemampuan 6 1
2. Bertanggung jawab a. Menjalankan keputusan dan tindakan dengan seluruh kemampuan 7 1
terhadap keputusan dan b. Mampu menyelesaikan tugas dengan baik 8 1
tindakannya c. Mampu menerima seluruh akibat yang ditimbulkan dari keputusan dan tindakan 21 1
yang diambil
3. Kemampuan dalam a. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja 15 1
bergaul b. Berusaha selalu menjaga kepekaan orang lain 16 1
c. Bersikap ingin membantu 17 1
d. Memiliki rasa toleransi yang tinggi 9 1
e. Menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain 10 1
f. Dapat menguasai diri serta mampu mengendalikan emosi dalam kondisi apapun 11 1
g. Menanamkan prinsip pada diri sendiri untuk membina pertemanan dengan siapa 18 1
saja
4. Kemampuan menerima a. Bersedia menerima kritik dari orang lain 19 1
kritik b. Bersedia menerima masukan atau saran dari orang lain 12 1
c. Mampu membuat kritik dan saran menjadi sesuatu yang membuat diri lebih baik 22 1
Jumlah Item 13 12 25

6. Penskalaan
Setiap karakteristik akan diturunkan menjadi sejumlah aitem di mana dari setiap aitem
akan diperoleh skor total yang menunjukkan semakin tinggi skor kepercayaan diri maka akan
diikuti oleh semakin tinggi tingkat kepercayaan diri seseorang. Atau sebaliknya, semakin rendah
skor kepercayaan diri maka akan diikuti oleh semakin rendah tingkat kepercayaan dirinya.
Bentuk penskalaan yang digunakan untuk mencari hasil skor adalah berupa skala Likert.
Sifat dari skala tersebut adalah favourable, yaitu butir pernyataan yang mendukung objek
penelitian dan unfavourable, yaitu butir pernyataan yang tidak mendukung objek penelitian.
Skala ini mempunyai empat alternatif jawaban, yaitu: selalu (SL), sering (SR), jarang (J), dan
tidak pernah (TP).
Tabel 2. Penskoran Aitem
Jenis aitem
Alternatif jawaban
Favourable (+) Unfavourable (-)
Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2
Jarang (J) 2 3
Tidak pernah (TP) 1 4

KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY


7. Kriteria kepercayaan diri
Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri dengan menggunakan instrument skala Linkert,
maka penentuan kategori kecenderungan dari tiap-tiap variabel didasarkan pada norma atau
ketentuan kategori tersebut menurut Saifuddin Azwar (2001: 109) sebagai berikut:
a. (µ+2,0σ) ≤ X = Tinggi
b. (µ+1,0σ) ≤ X < (µ+2,0σ) = Sedang Keterangan:
c. µ ≤ X < (µ+1,0σ) = Cukup µ = Mean Ideal
σ = Standar Deviasi
d. (µ-1,0σ) ≤ X < µ = Kurang X = Skor yang Diperoleh
e. (µ-2,0σ) ≤ X < (µ-1,0σ) = Rendah
f. X < (µ-2,0σ) = Sangat Rendah
Kemudian disusun dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan skor tertinggi dan terendah yaitu 100 dan 25
b. Menghitung mean ideal (µ) yaitu ½ (skor tertinggi+skor terendah) = ½ (100+25) = 62,5
c. Menghitung standar deviasi (σ) yaitu 1/6 (skor tertinggi–skor terendah) = 1/(100-25) =
12,5
Tabel 3. Perhitungan Kategori Kepercayaan Diri
Tingkat
kepercayaan Rentang skor
diri
Tinggi (µ+2,0σ) ≤ X = (62,5+25) ≤ X = 87,5 ≤ X
Sedang (µ+1,0σ) ≤ X < (µ+2,0σ) = (62,5+12,5) ≤ X < (62,5+25) = 75 ≤ X < 87,5
Cukup µ ≤ X < (µ+1,0σ) = 62,5 ≤ X < (62,5+12,5) = 62,5 ≤ X< 75
Kurang (µ-1,0σ) ≤ X < µ = (62,5-12,5) ≤ X < 62,5 = 50 ≤ X < 62,5
Rendah (µ-2,0σ) ≤ X < (µ-1,0σ) = (62,5-25) ≤ X < (62,5-12,5) = 37,5 ≤ X < 50
Sangat Rendah X < (µ-2,0σ) = X < (62,5-25) = X < 37,5

Berdasarkan perhitungan kategori kepercayaan diri pada tabel 3 dapat diketahui rentang
skor kategori kepercayaan diri pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Kategori Skor Kepercayaan Diri
No. Kategori Kepercayaan diri Rentang Skor
1. Tinggi 88-100
2. Sedang 75-87
3. Cukup 63-74
4. Kurang 50-62
5. Rendah 38-49
6. Sangat rendah 25-37
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY
SKALA KEPERCAYAAN DIRI

PENGANTAR
Berikut ini adalah skala kepercayaan diri, skala ini dibuat untuk penelitian dan pengembangan potensi siswa. Karena itu saya meminta
bantuan siswa untuk meluangkan waktunya guna mengisi pernyataan-pernyataan di bawah ini. Setiap jawaban itu benar jika mencerminkan diri siswa
dan jawaban siswa akan dijamin kerahasiaannya. Atas ketersediaanya dan kerjasama kalian saya ucapkan terima kasih.
Tertanda
Khairi Bintani

Nama :

PETUNJUK MENGERJAKAN
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama. Setiap pernyataan dalam skala ini dilengkapi empat pilihan jawaban:
 SL : apabila anda selalu melakukan/merasakan pernyataan tersebut.
 SR : apabila anda sering melakukan/merasakan pernyataan tersebut.
 J : apabila anda jarang melakukan/merasakan pernyataan tersebut.
 TP : apabila anda tidak pernah melakukan/merasakan pernyataan tersebut.

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda check (√) pada lembar jawaban mengenai pernyataan yang sesuai dengan keadaan diri Anda.
CONTOH:
Pernyataan : Saya berdoa terlebih dahulu apabila mau mengerjakan soal ujian
Jawaban : Bila Anda selalu melakukan hal tersebut, maka berilah tanda check (√) pada SL seperti berikut ini:
SL SR J TP

*SELAMAT MENGERJAKAN*

No Pernyataan SL SR J TP
1. Saya bertanya pada diri sendiri mengenai masalah yang sedang saya hadapi
2. Saya punya dorongan kuat untuk mencapai tujuan
3. Saya berusaha menghindar saat memiliki masalah
4. Ketika satu cara tidak berhasil, maka saya akan menggunakan cara yang lain untuk menyelesaikan masalah
5. Saya mencoba untuk menyelesaikan masalah satu persatu
6. Saya menunda dalam penyelesaian masalah
7. Saya tidak setengah-setengah dalam menjalankan keputusan saya
8. Saya tidak bisa menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah tepat pada waktunya
9. Saya menghormati perbedaan pendapat
10. Saya dikucilkan oleh teman-teman saya
11. Saya bisa mengatur emosi yang sedang saya rasakan
12. Saya tidak bisa menerima kritik dari orang lain
13. Saya yakin bisa menyelesaikan masalah yang sedang saya hadapi
14. Saya langsung mengambil keputusan tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu
15. Saya hanya menyapa orang yang saya kenal
16. Ketika teman melakukan kesalahan saya menegurnya dengan kalimat yang halus
17. Saya tidak mau tahu dengan urusan orang lain
18. Saya berteman dengan anak orang kaya saja
19. Saya senang jika dikritik oleh orang lain
20. Walaupun bertemu dengan masalah yang sama saya bingung bagaimana menyelesaikannya
21. Saat saya mengambil keputusan saya berani menanggung apapun resikonya
22. Kritik membantu saya untuk berubah lebih baik
23. Kegagalan membuat saya malu
24. Saya mendiskusikan permasalahan saya dengan orang terpercaya
25. Saya takut mengubah pola pikir karena takut gagal

KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY


Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Karir
INSTRUMEN SKALA
Variabel: Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan

A. Skala
Saifuddin Azwar (2012: xvii) mengemukakan bahwa, skala merupakan perangkat
pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan
tersebut. Jenis skala yang digunakan yaitu skala Likert.

B. Prosedur Penyusunan Skala


1. Mengidentifikasi tujuan ukur
Untuk mengetahui tingkat sikap seseorang terhadap orientasi masa depan seseorang.
2. Definisi konsep
Menurut Thurstone Baron dan Byrne (Bimo Walgito, 2003: 110) sikap, yaitu: “specifically,
they define attitudes as relatively lasting cluster of feelings, beliefs, and behavior tendencies
directed toward specific persons, ideas, objects, or groups”. Pendapat serupa juga dikemukakan
oleh Myers (Bimo Walgito, 2003: 110) bahwa sikap merupakan “a predisposition towards some
object; includes one’s beliefs, feelings, and behavior tendencies concerning the object”. Dari
kedua pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa sikap mengandung komponen kognitif
(beliefs), komponen afektif (feelings), dan komponen konatif (behavior).
Menurut Nurmi (1991: 13), orientasi masa depan dapat didefinisikan sebagai fonomena
luas yang berhubungan dengan bagaimana seseorang berpikir dan bertingkah laku menuju masa
depan yang digambarkan dalam proses motivation, planing dan evaluation. Orientasi masa depan
menurut G. Trosmmsdorff dan Nurmi (Desmita, 2008: 199) merupakan fenomena kognitif
motivasional yang kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam
interaksinya dengan lingkungan.
3. Aspek-aspek dalam orientasi masa depan
Terdapat tiga ranah orientasi masa depan bagi remaja (Nurmi, 1991: 8), yakni bidang
pendidikan, pekerjaan, dan perkawinan. Dalam proses pembentukan orientasi masa depan
terdapat tiga tahapan, yaitu: (1) Tahap motivational, mencakup motif, minat dan tujuan yang
berkaitan dengan orientasi masa depan; (2) Tahap planning, yang terdiri dari tahap penentuan
tujuan, penyusunan rencana, dan melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun; (3)
Tahap evaluating, merupakan suatu proses dimana seseorang memikirkan kembali kemungkinan

KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY


tercapainya tujuan-tujuan pribadi yang telah dikembangkan, melibatkan pengamatan dan
penilaian terhadap tingkah laku yang ditampilkan serta memberikan penguat bagi diri sendiri.

4. Definisi oprasional
Definisi oprasional variabel penelitian merupakan suatu definisi mengenai variabel
penelitian yang dirumuskan berdasarkan karakteristrik-karakteristik variabel-variabel tersebut
yang dapat diamati (Saifuddin Azwar, 2012: 74). Tujuan dari definisi oprasional adalah untuk
menghindari salah pengertian atau salah persepsi mengenai data yang akan diteliti dalam suatu
penelitian serta untuk menghindari kesalahan dalam menentukan alat pengumpul data. Oleh
karena itu, definisi yang digunakan dalam skala ini yaitu: Sikap terhadap orientasi masa depan
merupakan kecenderungan individu terhadap suatu obyek, yang diekspresikan melalui
pengetahuan, keyakinan, perasaan, dan tingkah laku menuju masa depan yang terdiri dari
antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan dimana
berkaitan erat dengan harapan, tujuan, standar, rencana, dan strategi pencapaian tujuan di masa
depan yang melalui tahap motivation, planing dan evaluation.
5. Merumuskan kisi-kisi skala sikap terhadap orientasi masa depan dan penentuan indikator
Skala psikologi yang dikembangkan adalah skala sikap terhadap orientasi masa depan
yang disusun berdasarkan tiga tahap orientasi masa depan, yaitu: motivational, planning, dan
evaluating. Adapun blue print skala sikap terhadap orientasi masa depan terdapat pada tabel
sebagai berikut:
No Item
Indikator Deskriptor ∑
(+) (-)
1. Motivational a. Motif 3 1
b. Minat 9 1
c. Tujuan 4 1
2. Planning a. Penentuan tujuan 8 1
b. Penyusunan rencana 6 1
c. Melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun 2 1
3. Evaluating a. Memikirkan kembali kemungkinan tercapainya tujuan 5 1
b. Melakukan pengamatan dan penilaian terhadap 1 1
tingkah laku yang ditampilkan
c. Memberikan penguat bagi diri sendiri 7 1
Jumlah Item 4 5 9

6. Penskalaan
Setiap karakteristik akan diturunkan menjadi sejumlah aitem di mana dari setiap aitem
akan diperoleh skor total yang menunjukkan semakin tinggi skor sikap terhadap orientasi masa
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY
depan maka akan diikuti oleh semakin tinggi sikap terhadap orientasi masa depan. Atau
sebaliknya, semakin rendah skor sikap terhadap orientasi masa depan maka akan diikuti oleh
semakin rendah sikap terhadap orientasi masa depan.
Bentuk penskalaan yang digunakan untuk mencari hasil skor adalah berupa skala Likert.
Sifat dari skala tersebut adalah favourable, yaitu butir pernyataan yang mendukung objek
penelitian dan unfavourable, yaitu butir pernyataan yang tidak mendukung objek penelitian.
Skala ini mempunyai empat alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu
(R), dan tidak setuju (TS).
Tabel 2. Penskoran Aitem
Jenis aitem
Alternatif jawaban
Favourable (+) Unfavourable (-)
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Ragu-Ragu (R) 2 3
Tidak Setuju (TS) 1 4

7. Kriteria sikap terhadap orientasi masa depan


Untuk mengetahui sikap terhadap orientasi masa depan dengan menggunakan instrument
skala Linkert, maka penentuan kategori kecenderungan dari tiap-tiap variabel didasarkan pada
norma atau ketentuan kategori tersebut menurut Saifuddin Azwar (2001: 109) sebagai berikut:
g. (µ+2,0σ) ≤ X = Tinggi
h. (µ+1,0σ) ≤ X < (µ+2,0σ) = Sedang Keterangan:
i. µ ≤ X < (µ+1,0σ) = Cukup µ = Mean Ideal
σ = Standar Deviasi
j. (µ-1,0σ) ≤ X < µ = Kurang X = Skor yang Diperoleh
k. (µ-2,0σ) ≤ X < (µ-1,0σ) = Rendah
l. X < (µ-2,0σ) = Sangat Rendah
Kemudian disusun dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
d. Menentukan skor tertinggi dan terendah yaitu 100 dan 25
e. Menghitung mean ideal (µ) yaitu ½ (skor tertinggi+skor terendah) = ½ (21+9) = 15
f. Menghitung standar deviasi (σ) yaitu 1/6 (skor tertinggi–skor terendah) = 1/(21-9) = 2
Tabel 3. Perhitungan Kategori Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan

Sikap terhadap orientasi masa depan Rentang skor


Tinggi (µ+2,0σ) ≤ X = (15+4) ≤ X = 19 ≤ X
Sedang (µ+1,0σ) ≤ X < (µ+2,0σ) = (15+2) ≤ X < (15+4) = 17 ≤ X < 19
Cukup µ ≤ X < (µ+1,0σ) = 15 ≤ X < (15+2) = 15 ≤ X< 17
Kurang (µ-1,0σ) ≤ X < µ = (15-2) ≤ X < 15 = 13 ≤ X < 15
Rendah (µ-2,0σ) ≤ X < (µ-1,0σ) = (15-4) ≤ X < (15-2) = 11 ≤ X < 13
Sangat Rendah X < (µ-2,0σ) = X < (15-4) = X < 11

KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY


Berdasarkan perhitungan kategori kepercayaan diri pada tabel 3 dapat diketahui rentang
skor kategori sikap terhadap orientasi masa depan pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Kategori Skor Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan
No. Kategori Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan Rentang Skor
1. Tinggi 19-21
2. Sedang 17-18
3. Cukup 15-16
4. Kurang 13-14
5. Rendah 11-12
6. Sangat rendah 9-10

KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY


SKALA SIKAP TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN

PENGANTAR
Berikut ini adalah skala sikap terhadap orientasi masa depan, skala ini dibuat untuk
penelitian dan pengembangan sikap siswa terhadap orientasi masa depan. Karena itu saya
meminta bantuan siswa untuk meluangkan waktunya guna mengisi pernyataan-pernyataan di
bawah ini. Setiap jawaban itu benar jika mencerminkan diri siswa dan jawaban siswa akan
dijamin kerahasiaannya. Atas ketersediaanya dan kerjasama kalian saya ucapkan terima kasih.
Tertanda
Khairi Bintani

Nama :

PETUNJUK MENGERJAKAN
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama. Setiap pernyataan dalam skala ini
dilengkapi empat pilihan jawaban:
 SS : apabila anda sangat setuju melakukan/merasakan pernyataan tersebut.
 S : apabila anda setuju melakukan/merasakan pernyataan tersebut.
 R : apabila anda ragu-ragu melakukan/merasakan pernyataan tersebut.
 TS : apabila anda tidak setuju melakukan/merasakan pernyataan tersebut.

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda check (√) pada lembar jawaban mengenai pernyataan yang sesuai dengan keadaan
diri Anda.
CONTOH:
Pernyataan : Saya berdoa ketika mengerjakan soal ujian
Jawaban : Bila Anda selalu melakukan hal tersebut, maka berilah tanda check (√) pada SS
seperti berikut ini:
SS S R TS

*SELAMAT MENGERJAKAN*

No Pernyataan SS S R TS
1. Cita-cita merupakah hal yang tidak penting bagi saya
2. Kegagalan membayangi pikiran saya
3. Saya memiliki cita-cita yang jelas
4. Saya menaruh perhatian pada perilaku yang berhubungan dengan
tujuan saya
5. Saya mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan cita-cita saya
6. Saya tertarik dengan kegiatan yang berhubungan dengan cita-cita
saya
7. Saya tidak membuat rencana untuk masa depan saya
8. Tidak ada yang mendorong saya untuk sukses
9. Tidak mungkin memperoleh keberhasilan dari sesuatu yang telah
gagal

KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY

Anda mungkin juga menyukai