Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Ayu Indriyani Munggaran
NIM: 109103000048
i
i
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Materai
Rp 6000
Ayu Indryani M.
i
ii
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh
Ayu Indriyani Munggaran
NIM: 109103000048
Pembimbing 1 Pembimbing 2
ii
iii
DEWAN PENGUJI
dr. Yanti Susianti, Sp.A dr. Yanti Susianti, Sp.A dr. Rachmania Diandini, M.KK
Penguji 1 Penguji 2
PIMPINAN FAKULTAS
Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp. And DR. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
1. Para pembimbing riset penulis, dr. Yanti Susianti, Sp.A dan dr.
Rahmania Diandini, MKK yang telah mengarahkan dan memberi
perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
iv
v
Penulis
v
vi
ABSTRAK
Ayu Indriyani Munggaran. Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Ibu Pengunjung POSYANDU Desa Sukasari Mengenai
Penanganan Diare Akut Pada Balita Tahun 2012.
Diare adalah salah satu penyebab kematian tersering pada balita di
dunia dengan 1,8 juta kematian per tahunnya. Ada 60 juta kejadian diare
pada balita setiap tahunnya di Indonesia, 50-60% diantaranya meninggal.
Edukasi kesehatan mengenai diare akut dan penanganannya penting untuk
keefektifan penanganan kasus diare. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu mengenai
penanganan diare akut. Desain penelitian menggunakan studi potong lintang
dengan subjek 106 orang ibu usia subur pengunjung POSYANDU Desa
Sukasari yang memiliki balita yang pernah menderita diare akut. Mayoritas
pengetahuan, sikap, dan perilaku responden adalah sedang, dengan sebaran
61 responden (57,5%), 90 responden (84,9%), dan 59 responden (55,7%).
Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan
pengetahuan (p 0,007), pengetahuan dengan sikap (p 0,000), dan sikap
dengan perilaku ibu mengenai penanganan diare akut (p 0,001). Dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu pengunjung
POSYANDU Desa Sukasari mengenai penanganan diare akut pada balita
tahun 2012 adalah sedang.
Kata Kunci: Diare Akut; Penanganan Diare Akut; Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Ibu
Ayu Indriyani Munggaran. Medical Study. Knowledge, Attitudes, and
Practices of Mothers Who Visits POSYANDU Sukasari Regarding
Management of Acute Diarrhoea in Under Five Years Old Children In
2012.
Diarrhoea is one of the most common causes of death in children
under five years old in the world with 1.8 million deaths per year. There are
60 million cases of diarrhoea each year in Indonesia, and 50-60% of them
could be a fatal case. Health education on acute diarrhoea and its
management is important for the effectiveness in diarrhoea treatment. The
objective of this study was to determine the level of knowledge, attitudes,
and practices of mothers regarding the management of acute diarrhoea. The
cross sectional study was conducted among 106 mothers of childbearing age
who visits POSYANDU Sukasari with under five years old children
suffering from acute diarrhoea. The majority of the result in this study is in
moderate level (61 respondents; 57,5%, 90 respondents; 84,9%, and 59
respondents; 55,7%). There are a significant relationship between level of
education and knowledge (p 0.007), knowledge and attitude (p 0.000), and
attitude and practices regarding the treatment of acute diarrhea (p 0.001).
vi
vii
DAFTAR ISI
vii
viii
viii
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Bedasarkan keadaan yang sudah dijelaskan di atas, maka studi ini akan
membahas pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu pengunjung POSYANDU
Desa Sukasari, Kuningan mengenai penanganan diare akut yang terjadi pada
balita tahun 2012.
1.3 Tujuan
Diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortilitas pada
anak di seluruh dunia, dengan 3-5 juta kematian setiap tahunnya. Di
Amerika Serikat terdapat 20-35 juta kejadian diare setiap tahunnya pada
balita. Mekanisme utama penularan patogen diare adalah melalui fecal-oral
dan melalui makanan/air. Faktor yang dapat menambah kerentanan resiko
terpajan patogen diare adalah usia muda, defisiensi imun, malnutrisi,
perjalanan ke daerah yang endemik, kekurangan ASI, sanitasi lingkungan
yang buruk, atau berkunjung ke bangsal Rumah Sakit (infeksi nosokomial).8
4
5
1. Diare Sekretorik
Diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan elektrolit dari
usus, dan menurunnya absorpsi. Yang khas pada diare ini yaitu
ditemukannya diare dengan volume tinja yang banyak sekali. Diare tipe ini
akan tetap berlangsung walaupun dilakukan puasa makan/minum. Penyebab
dari diare tipe ini antara lain karena efek enterotoksin pada infeksi Vibrio
cholerae,atau Escherichia coli.
2. Diare Osmotik
3. Diare Motilitas
4. Diare Inflamatorik
Diare tipe ini terjadi karena adanya kerusakan mukosa usus akibat
inflamasi, sehingga terjadi produksi mukus yang berlebihan dan eksudasi air
serta elektrolit ke dalam lumen. Inflamasi pada mukosa usus dapat
disebabkan oleh infeksi atau non-infeksi.
6
2.1.2 Patogenesis
Yang berperan pada terjadinya diare akut terutama karena infeksi
yaitu faktor kausa (agent) dan faktor pejamu (host). Faktor pejamu adalah
kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap organisme yang
dapat menimbulkan diare akut, terdiri dari faktor daya tangkis atau
lingkungan internal saluran cerna seperti keasaman lambung, motilitas usus,
imunitas, dan juga lingkungan mikroflora usus. Faktor kausal yaitu daya
penetrasi yang dapat merusak sel mukosa, kemapuan memproduksi toksin
yang mempengaruhi sekresi cairan usus halus serta daya lekat kuman.5
2.2 Dehidrasi
Dehidrasi bisa diartikan sebagai kehilangan cairan atau elektrolit
dalam tubuh. Dehidrasi dapat diklasifikasikan menjadi isonatremik,
hiponatremik, dan hipernatremik. Pada dehidrasi isonatremik, kehilangan
cairan dan elektolit hampir seimbang perbandingannya. Dehidrasi
hiponatremik terjadi jika kehilangan elektrolit lebih besar dari kehilangan
air. Sedangkan pada dehidrasi hipernatremik, kehilangan air lebih banyak
dari elektolit. Dehidrasi terbagi menjadi tiga derajat menurut banyaknya
cairan yang hilang yaitu, dehidrasi ringan, sedang, dan berat. Patofisiologi
dehidrasi 9:
8
Ketidakseimbangan elektrolit
Disfungsi seluler
Syok hipovolemik
Kematian
2.3.1 Rehidrasi
Rehidrasi adalah terapi yang paling penting dalam penanganan diare akut,
terutama dengan gejala dehidrasi. Bila keadaan umum pasien baik dan tidak
dehidrasi, asupan cairan dengan adekuat dapat dicapai dengan minum air
yang cukup. Namun bila pasiennya mengalami dehidrasi, maka prosedur
rehidrasinya disesuaikan dengan tingkat dehidrasinya.5
Setelah 3 jam
IV RL 30 IV RL 70 klasifikasikan kembali
ml/kgBB dalam ml/kgBB dalam dehidrasi, berikan
30 menit 2,5 jam tatalaksana sesuai
derajat
*gunakan kriteria usia hanya apabila anda tidak mengetahui berat badannya
o Suplemen zink
11
Demam.
2.4 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan terhadap suatu objek melalui
pancaindera seperti mata, hidung, telinga, dan alat indera lainnya.
Keberagaman dalam tingkat pengetahuan terjadi karena besarnya pengaruh
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek dari setiap individu pada
waktu penginderaan hingga suatu pengetahuan tersebut diperoleh.2
- Tahu (know)
- Memahami (comprehension)
- Aplikasi (application)
Penerapan materi yang telah diketahui dan dipahami pada situasi dan
kondisi yang ada dalam kehidupan nyata disebut aplikasi.
- Analisis (analysis)
- Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah kemampuan untuk membuat suatu hal yang baru dari
komponen-komponen materi yang telah dipahami sebelumnya.
- Evaluasi (evaluation)
Evaluasi artinya meninjau ulang dan menilai suatu materi berdasarkan suatu
kriteria tertentu, kriteria yang dibuat sendiri atau kriteria yang sudah ada
sebelumnya.
Faktor Internal
a. Jasmani
Faktor jasmani adalah hal-hal yang terkait kesehatan tubuh atau
indera yang digunakan untuk mendapatkan suatu pengetahuan.
b. Rohani
Faktor rohani adalah keadaan individu yang sehat secara
psikologis dan batin sehingga mempunyai komponen intelektual
dan kognitif yang layak untuk menerima sebuah pengetahuan.
c. Usia
Faktor usia ini terkait dengan proses berpikir seseorang. Semakin
bertambah usia seseorang, maka proses berpikirnya akan
semakin berkembang sehingga terjadi peningkatan kemampuan
dalam menerima pengetahuan.
Faktor Eksternal
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan menjadikan seorang individu bisa berpikir
secara rasional, sehingga akan berpengaruh terhadap
pengetahuan yang ia peroleh. Semakin bertambah tingkat
pendidikannya, maka akan berbanding lurus dengan tingkat
pengetahuan yang dimiliki.
b. Media Massa
Media massa adalah salah satu sumber dari sebuah pengetahuan.
Bentuk dari media massa yang beragam mulai dari media cetak
dan elektronik, memungkinkan seseorang untuk bisa
mengaksesnya dengan mudah. Jika paparan media massa
terhadap seseorang semakin besar, maka akan semakin banyak
pengetahuan yang diperoleh.
c. Ekonomi
Pengetahuan digolongkan kedalam kebutuhan sekunder manusia.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, tentunya faktor
ekonomi mempunyai peran yang cukup besar.
15
d. Hubungan Sosial
Hubungan sosial yang baik diperlukan oleh seseorang untuk bisa
mengakses sumber pengetahuan. Semakin baik hubungan soSial
yang dimiliki oleh seseorang, maka seseorang tersebut akan
semakin mudah mendapatkan informasi-informasi yang bisa
digunakan sebagai sumber pengetahuan.
e. Pengalaman
Dengan bertambahnya pengalaman yang dialami oleh seseorang,
maka informasi-informasi yang bisa digunakan sebagai sumber
pengetahuan akan semakin banyak.
2.5 Sikap
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap suatu objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi orang yang
bersangkutan.11 Sikap tidak pasti mencerminkan suatu tindakan, tetapi sikap
merupakan dasar dari suatu perilaku. Sikap merupakan tolak ukur kesiapan
untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Sikap relatif
konstan dan cukup sulit berubah kecuali dengan adanya tekanan yang kuat.
Pembentukan sikap dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya
pengalaman pribadi, kebudayaan, orang yang berpengaruh, media massa,
institusi pendidikan, maupun lembaga agama. 11
2.6 Perilaku/Tindakan
Suatu sikap belum tentu dapat diwujudkan dalam suatu tindakan 10. Agar
suatu sikap bisa terwujud menjadi suatu perilaku dibutuhkan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Niat yang sudah
terrealisasikan dalam bentuk tingkah laku yang nyata dan untuk
merealisasikannya membutuhkan faktor pendukung atau kondisi yang
memungkinkan disebut dengan tindakan. Tindakan mempunyai beberapa
tingkatan 10:
a. Persepsi (perception).
b. Respons terpimpin (guided response).
c. Mekanisme (mechanism).
16
d. Adopsi (adoption).
n1= Zα 2 x p x q
L2
Keterangan :
α = 0,05 ; jadi Zα = 1,96
L = Tingkat ketelitian/kesalahan maksimal yang dapat ditolerir = 10%
17
18
p = Presentase taksiran hal yang akan diteliti yang diambil dari referensi,
bila tidak diketahui, maka yang diambil adalah 50%
q = 1- p
Jadi estimasi besar sample minimal adalah sebanyak 96 subjek.
23
24
dilakukan oleh 464 responden (49.67%) dari total responden sejumlah 950
orang dalam penelitian di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di India. 1
5.1 Simpulan
37
38
5.2 Saran
Dari seluluruh proses penelitian yang telah dijalani, berikut ini adalah
beberapa saran bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini.
oralit dan manfaatnya bagi anak diare, cara pembuatan oralit sendiri di
rumah, dan peran antibotik dalam penanganan diare.
DAFTAR PUSTAKA
1. T Seyal, A Hanif. Knowledge, Attitude and Practices of the Mothers and
Doctors Regarding Feeding, Oral Rehydration Solution (ORS) and Use
of Drugs in Children During Acute Diarrhea. ANNALS. 2009; 15.38.
15. Endah Purbasari. Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Ibu Dalam
Penanganan Awal Diare Pada Balita Di Puskesmas Kecamatan Ciputat,
Tangerang Selatan, Banten Pada Bulan September Tahun 2009. Skripsi.
Tangerang Selatan: FKIK UIN Syarif Hidayatullah, Pendidikan Dokter;
2009.
21. MacDonald SE, Moralejo DG, Matthews MK. Correct Preparation and
Administration of Oral Rehydration Solution: Essential for Safe and
Effective Home Treatment of Diarrhea in Indonesia. Int Q Community
Health Educ. 2005; 24(3).205.
LAMPIRAN
Lampiran 1
I. Informed Consent
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan
kesehatan, sehingga kita mampu beraktifitas sebagaimana mestinya.
Nama :
Alamat :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Jumlah Anak :
Form Persetujuan
Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia untuk menjadi sampel pada
penelitian ini dengan mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada tanpa ada
paksaan
(..........................................)
44
II. Kuesioner
PENGETAHUAN
1. Diare adalah?
a) buang air yang lunak atau cair dengan frekuensi 3 kali atau lebih
per hari
c) tidak tahu
e) Lainnya……
a) Dikurangi
a) Ya
c) Tidak tahu
5. Oralit adalah?
c) Tidak tahu
6. Menurut ibu, cairan apakah yang bisa digunakan jika tidak ada oralit
di rumah?
a) Air Tajin
8. Jika anak ibu muntah saat diberi oralit, apa yang ibu lakukan?
SIKAP
a) Setuju
b) Tidak setuju
10. Antibiotik harus selalu diberikan untuk anak yang mengalami diare
a) Setuju
b) Tidak setuju
a) Setuju
46
b) Tidak setuju
a) Setuju
b) Tidak setuju
PERILAKU
13. Jika anak ibu mengalami diare, apa yang ibu lakukan?
e) Lainnya……
14. Jika anak ibu mengalami diare, bagaimana cara ibu memberikan
makan pada anak?
a) Ya
b) Tidak
16. Apakah ibu memberikan oralit pada anak ibu jika ia mengalami
diare?
a) Ya
b) Tidak
17. Jika anak ibu muntah saat diberikan oralit, apa yang ibu lakukan?
18. Bagaimana cara ibu membuat larutan gula dan garam sebagai
pengganti oralit di rumah?
Terima kasih atas partisipasi Anda untuk mengisi kuisioner yang kami
berikan. Karena dengan mengisi kuisioner ini berarti Anda telah membantu
kami untuk menyelesaikan tugas prasyarat penelitian ini. Kami menghargai
Anda dengan menjamin kerahasiaan dari data dan informasi yang anda telah
berikan dengan sebaik-baiknya.
48
Lampiran 2
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jumlah Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Perilaku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lampiran 3
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.25.
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .79.
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.55.
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.36.
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.15.
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.15.
Lampiran 4
DAFTAR IDENTITAS RESPONDEN
Ny. Sur 35 SD 3
Ny. Ye 29 PT 1
Ny. Ar 32 SD 2
Ny. Iy 26 SMA 1
Ny. Os 29 PT 1
Ny. Li 28 SMA 1
Ny. Ut 37 SMP 2
Ny. Dar 44 SD 2
Ny. Er 20 SD 2
Ny. Mi 22 SD 1
Ny. At 29 SMP 2
Ny. Na 38 SD 3
Ny. R 30 SD 2
Ny. Kus 21 SMP 2
Ny. Wa 32 SD 3
Ny. Na 23 SD 1
Ny. Ke 23 SMP 1
Ny. Et 21 SMP 1
Ny. Sa 30 SD 2
Ny. E 30 SMP 2
Ny. Ic 29 SMP 1
Ny. Tu 16 SD 1
Ny. Si 35 SD 2
Ny. Wi 35 SD 4
Ny. Nin 29 SMP 2
Ny. Ros 19 SD 1
Ny. As 39 SD 4
Ny. Ati 21 SD 1
Ny. Cas 40 SD 2
Ny. Ac 26 SMP 1
Ny. Ci 24 SD 2
Ny. Tas 42 SD 5
Ny. Or 40 SD 4
Ny. Cu 42 PT 2
Ny. Mi 19 SMA 1
Ny. Ju 25 SMA 2
Ny. A 40 SMA 4
Ny. Ek 30 SD 6
Ny. Mim 25 SD 1
Ny. Ca 41 SD 2
Ny. R 43 SD 4
Ny. Ad 31 SMP 1
Ny. Te 34 SMP 4
60
Ny. Suk 27 SD 1
Ny. Ar 32 PT 2
Ny. El 20 SMP 1
Ny. Fi 19 SMP 1
Ny. Des 19 SMP 1
Ny. Um 41 SMP 3
Ny. Li 32 SMP 1
Ny. Id 41 SMA 2
Ny. Re 20 SMA 1
Ny. Ri 35 SMA 1
Ny. So 27 PT 1
Ny. Yu 37 SMA 3
Ny. Te 35 PT 2
Ny. Ti 32 SMP 2
Ny. Ri 28 SMP 2
Ny. At 20 SMP 1
Ny. Kom 20 SD 1
Ny. Kar 21 SD 1
Ny. En 26 SD 2
Ny. Yul 23 SD 1
Ny. Ti 25 SD 2
Ny. Mel 30 SD 1
Ny. Mim 24 SD 2
Ny. Yo 37 SD 5
Ny. Ws 35 SD 2
61
Lampiran 5
Identitas :
Agama : Islam
Email : diva_maharani92@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
Lampiran 6
Keterangan: Karena ada satu soal yang tidak valid, maka yang dimasukkan
ke dalam kuesioner hanya 18 pertanyaan.