Cabang ilmu yang mempelajari Fluida dalam keadaan diam dinamakan fluida
statis atau kadang disebut sebagai hidrostatika. Fluida Statis adalah fluida yangberada
dalam keadaan tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaanbergerak, tetapi tak
ada perbedaan kecepatan antarpartikel fluida tersebut ataubisa dikatakan bahwa
partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengankecepatan seragam sehingga tidak
memiliki gaya geser.
1) Tekanan Hidrostatis
Fluida dalam suatu wadah memiliki berat akibat pengaruh gravitasi bumi.
Berat fluida menimbulkan tekanan pada setiap bidang permukaan yangbersinggungan
dengannya. Pada dasarnya, fluida selalu memberikan tekanan pada setiap bidang yang
bersentuhan dengannya. Besarnya tekanan bergantung pada besarnya gaya dan luas
bidang tempat gaya bekerja. Berdasarkan definisi tersebut, maka tekanan dirumuskan
sebagai berikut:
𝑭
P=
𝑨
Keterangan :
F = gaya (N)
Tekanan zat cair dalam keadaan diam disebut tekanan hidrostatis. Misalnya,
sebuah gelas dengan luas penampang A berisi air yang massanya m dengan ketinggian
h diukur dari dasar gelas. Berikut rumus tekanan hidrostatis :
P = 𝝆.g.h
Keterangan :
h = kedalaman zat cair diukur dari permukaan ke titik yang diberi tekanan (m)
2) Hukum Archimedes
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda
yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di darat.
Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda dimasukkan ke dalam
air. Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda.
Dengan demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas
merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya berat disebut dengan berat semu yaitu
berat benda tidak sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda dalam air
diberi simbol WS.
Gambar 2.17 Hukum Archimedes
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu
(Ws) adalah :
Ws = W-Fa
dengan:
Fa = ρcair Vb g
dengan:
𝝀
𝒗=
𝑻
Karena f = 1/T maka kecepatan perambatan gelombang juga dapat ditulis sebagai
berikut :
𝝀
𝒗 = atau 𝒗 = 𝝀. 𝒇
𝑻
dengan :
v = kecepatan perambatan gelombang (m)
T = Periode gelombang (s)
Jika seutas tali yang cukup panjang digetarkan sehingga pada tali terbentuk
gelombang transversal berjalan. Gelombang merambat dari titik A sebagai pusat
koordinat menuju arah sumbu x positif. Perhatikan gambar dibawah ini :
Jika titik A telah bergetar secara periodik selama t sekon. Simpangan gelombang di
titik A akan memenuhi simpangan getaran harmonik, yang memenuhi persamaan
berikut:
𝒚 = 𝑨 𝒔𝒊𝒏𝝎𝒕
dengan:
y = Simpangan gelombang (m)
A = Amplitudo atau simpangan maksimum (m)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
t = Lamanya getaran (s)
Oleh karena :
𝟐𝝅
𝝎 = 𝟐𝝅𝒇 =
𝑻
maka persamaan simpangan diatas dapat ditulis menjadi :
𝒕
𝒚 = 𝑨 𝒔𝒊𝒏 𝝎𝒕 = 𝑨𝒔𝒊𝒏 (𝟐𝝅 )
𝑻
y = A sin 2π φ