Anda di halaman 1dari 3

PERAWATAN PASIEN KORBAN KEKERASAN

SEKSUAL
Logo RS
No. Dokumen No Revisi Halaman

Nomor Dokumen 01 1/3

Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dd/mm/yyyy
(SPO)
Nama direktur
NIP/NIK Direktur
Pasien yang mengalami pasca tindakan kekerasan seksual yang
menimbulkan dampak fisik, psikologis, social, serta spiritual yang
PENGERTIAN
harus diatasi dengan memperhatikan kebutuhan holistic melalui
pelayanan secara komprehensif yang bersifat individual.
1. Meningkatkan tehnik komunikasi terapeutik.
2. Membantu pasien untuk bisa menerima keadaan dirinya.
TUJUAN 3. Melakukan pendekatan dan membangun kepercayaan diri.
4. Memberikan semangat kembali secara spiritual.
5. Pasien bisa terbuka untuk mengungkapkan kodnisi dirinya.
Sesuai Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Nomor
KEBIJAKAN
Tahun 2018 Tentang Pelayanan Resiko Tinggi.
PROSEDUR 1. Perawat melakukan cuci tangan sesuai prosedur dengan hand
scrub.
2. Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri pada
pasien dan keluarga.
3. Perawat melakukan identifikasi pasien.
4. Perawat menciptakan suasana yang mendukung untuk
melakuka wawancara.
5. Perawat melakukan pengkajian dan analisa masalah :
a. Masalah psikologis
b. Masalah sosial
c. Masalah fisik
d. Masalah spiritual
6. Perawat melakukan pendekatan secara kekeluargaan dan
bangun kepercayaan dan melibatkan keluarga dalam proses
perawatan pasien, serta pastikan kerahasiaan pasien terjamin
( dokumentasi dan staff yang terkait).
7. Bila pasien mengalami masalah psikologis :
a. Perawat menciptakan suasan yang mendukung,
sehinggal pasien mengungkapkan masalahnya
secara terbuka.
PERAWATAN PASIEN KORBAN KEKERASAN
SEKSUAL
Logo RS
No. Dokumen No Revisi Halaman

Nomor Dokumen 01 2/3

b. Perawat melakukan komunikasi secara terapeutik


dan memberikan waktu yang memadai, kesan tidak
terburu-buru.
c. Perawat meyakinkan kepada pasien bahwa
kerahasiaan terjamin (dokumentasi dan staff terkait).
d. Jika pasien mengalami gangguan dalam mekanisme
koping, anjurkan DPJP untuk konsul ke psikolog.
e. Perawat melibatkan keluarga dalam proses
perawatan.
f. Perawat memberikan pertanyaan bersifat hangat
dan tidak menghakimi.
g. Perawat kolaborasi dengan DPJP untuk
mendapatkan terapi.
8. Bila pasien mengalami masalah sosial :
a. Perawat melakukan perkenalan dan mengucapkan
salam setiap kali berinterksi dengan pasien.
b. Perawat menciptakan lingkungan yang kondusif.
c. Perawat membina hubungn saling percaya.
d. Perawat melibatkan keluarga pasien untuk
memotivasi pasien dan hindarkan kesan
menghakimi.
e. Perawat menerima kondisi pasien sesuai dengan
masalah yang dialami (diskusi tentang kelebihan
yang dimiliki pasien).
9. Bila pasien mengalami masalah spiritual :
a. Perawat mengkaji masalah pasien yang berhbungan
dengan spiritual.
b. Perawat mendampingi pasien untuk berdoa
bersama.
c. Perawat memberikan sarana buku atau majalah
tentang spiritual dan libatkan pemuka agama untuk
memberikan pelayanan rohani, serta libatkan
keluarga dalam pendekatan spiritual.
10. Bila pasien mengalami gangguan fisik :
a. Perawat melakukan kajian fisik
b. Dokter DPJP melakukan pemeriksaan fisik(apakah
ada cidera)
PERAWATAN PASIEN KORBAN KEKERASAN
SEKSUAL
Logo RS
No. Dokumen No Revisi Halaman

Nomor Dokumen 01 3/3

c. Perawat mendokumentasikan hasil dari


pemeriksaan.
d. Perawat melakukan pelayanan perawatan secara
holistik.
11. Perawat melakukan kolaborasidengan dokter mengenai terapi.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap Umum
UNIT TERKAIT
4. Unit Rawat Inap Bersalin
5. Unit Rawat Inap Khusus (Isolasi)
6. Unit Rawat Inap Intensif ( Critical Care )

Anda mungkin juga menyukai