Anda di halaman 1dari 11

1.

Jelaskan dengan sederhana batasan pengukuran, penilaian, tes dan


evaluasi. Kemudian Berikan contoh masing-masing.

A.Batasan Pengukuran.

Batasan pengukuran: Pengukuran adalah proses pemberian angka atau bentuk


kuntitatif pada objek-objek atau kejadian-kejadian menurut sesuatu aturan yang
ditetapkan.Artinya, proses pemberian bentuk kuantitatif dalam pengukuran dilakukan
atas dasar ketentuan atau aturan yang sudah disusun secara cermat. Dengan
demikian, bentuk angka atau bilangan yang dikenakan kepada objek yang diukur
dapat mempresentasikan secara kuantitatif sifat-sifat objek tersebut. Berdasarkan
deskripsi di atas dapat dikemukakan bahwa pengukuran pada padasarnya adalah
proses memberi bentuk kuantitatif pada atribut seseorang, kelompok atau objek-
objek lainnya berdasarkan aturan-aturan atau formulasi yang jelas. Artinya, dalam
memberi angka atau sekor pada subjek, objek atau kejadian harus menggunakan
aturan-aturan atau formula yang jelas dan sudah disepakati bersama.Hal ini
dimaksudkan agar angka atau sekor yang diberikan betul-betul dapat
menggambarkan kondisi yang sesungguhnya dari orang, obyek, kejadian yang
diukur. Semakin jauh seseorang meninggalkan aturan-aturan pengukuran maka
semakin besar kesalahan pengukuran yang terjadi.

Contoh: Contoh Pengukuran


Misalnya, ada 3 temanmu melakukan pengukuran panjang meja yang sama, tetapi dengan
jengkal masing-masing. Hasilnya, sebagai berikut.

» Panjang meja = 6 jengkal Andrian.


» Panjang meja = 5,5 jengkal Edo.
» Panjang meja = 7 jengkal Emi.

Mengapa hasil ketiga pengukuran itu berbeda? Jelaskan. Sekarang bayangkan, apa yang
terjadi jika setiap pengukuran di dunia ini menggunakan satuan yang berbeda-beda,
misalnya jengkal?

Ketika kamu memesan baju ke penjahit dengan panjang lengan 3 jengkal, kemungkinan
besar hasilnya tidak akan sesuai dengan keinginanmu. Mengapa? Karena penjahit itu
menggunakan jengkalnya.

B.B atasan Penilaian

Batasan penilaian sebagai berikut: Penilaian adalah proses memberikan atau


menentukan bentuk kualitatif kepada atribut atau karakteristik seseorang,
kelompok, atau objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Penilaian
merupakan kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Penilaian
adalah proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang 4
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes
maupun non tes. Contoh hasil penilaian adalah penetapan lulus dan tidak lulus,
kompeten dan tidak kompeten, baik dan tidak baik, memuaskan dan tidak
memuaskan, dan sebagainya.

Contoh Penilaian sikap


 Ketaatan beribadah:

o perilaku patuh dalam melaksanakan peserta didika sesuai dengan ajaran agama
yang dianutnya;
o mau mengajak teman seagamanya untuk melakukan ibadah bersama
o mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan sekolah
o melakspeserta didikan ibadah sesuai ajaran agama misal sholat, puasa
o merayakan hari besar agama
o melakspeserta didikan ibadah tepat waktu

 Penilaiain menggunakan instrumen tes

1. Memamfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk berkomunikasi dan


mengembangkan diri termasuk dalam sikap.. . . . . ...................

a. Pedagogi

b.Keperibadian

c.Sosial

d.Profesional

e. Intelektual

C.Batasan Tes.

Batasan Tes:Tes adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang memiliki


jawaban yang benar. Pertanyaan atau pernyataan tersebut menuntut adanya
keharusan orang yang diuji untuk menjawab dengan tujuan untuk mengukur suatu
aspek tertentu dari orang yang diuji tersebut. Dalam menjawab pertanyaan atau
pernyataan tersebut harus mengikuti aturan-aturan atau petunjuk yang sudah
dirumuskan. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur
karakteristik orang atau obyek tertentu dengan ketentuan atau cara yang sudah
ditentukan.

Contoh: Contoh tes, tes essay

1. Jelaskan dengan rinci apa yg di maksud denga fhotosintesis!!!!!

D.Batasan Evaluasi.

Batasan evaluasi :Evaluasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam
pembelajaran, karena dari evaluasi akan diketahui tingkat keberhasilan belajar siswa
dan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar adalah
keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan,
penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar
yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Contoh:

1. Jelaskan konsep dasar tentang evaluasi pembelajaran yg terdiri dari,konsep dasar


evaluasi,evaluasi pembeljaran, dan evaluasi pendidikan??

2. Buatlah bagan teknik penilaian baik tes maupun nontes secara lengkap dan
jelaskan penggunaan masing-masing teknis tersebut dengan ringkas.

Bagan teknik penilaian tes dan non-tes.

 Tes di golongkan menjadi tiga jenis berdasarkan bentuk pelaksanaanya yaitu

a.tes lisan
Di lakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara guru dan murid

b.tes tulisan

Lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pensil sebagai instrumen


utamanya.

c.t es tindakan atau perbuatan

Mengutamakan perbuatan atau tindakan peserta didik

 Tes tulis dapat dikelompokkan menjadi

1. Tes bentuk uraian adalah tes yang jawabannya tidak disediakan pada lembar
soal, tetapi harus diungkap atau diberikan sendiri oleh peserta tes.

a. Tes uraian bebas memberi keleluasaan pada peserta tes untuk mengungkapkan
secara panjang lebar jawaban yang diberikan.

b.Tes uraian terbatas membatasi peserta tes dalam menjawab berdasarkan


aspek-aspek tertentu dari materi yang diujikan.

2. Tes bentuk obyektip adalah yang jawabannya disediakan oleh pembuat soal,
peserta tes hanya memilih jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang
(X), tanda centang (V), atau lingkaran (O).

 Secara umum tes bentuk obyektip sebagai berikut:

a.Tes menyajikan (supply test) adalah tes yang pertanyaan atau soalnya disusun
sedemikian rupa dengan maksud agar peserta tes memberikan jawaban cukup
dengan satu atau dua kata saja.

b.Tes bentuk pilihan (selection test) adalah tes yang formatnya disusun sedemikian
rupa yang mengharuskan peserta tes menjawab dengan cara memilih alternatif
jawaban yang disediakan dengan memberi tanda sesuai petunjuk.

C.Tes bentuk pilihan ini dapat disusun dalam bentuk benar-salah, menjodohkan, dan
pilihan ganda.

D.Tes benar-salah (true-false) adalah bentuk tes yang soal atau pertanyaannya
berupa pernyataan. Pernyataan tersebut dapat berupa pernyataan yang benar dan
pernyataan yang salah..

E.Tes menjodohkan (matching test) adalah format tes yang disusun dalam dua
bagian yaitu bagian pertanyaan atau pernyataan dan bagian jawaban.

F.T es pilihan ganda adalah bentuk tes yang disusun berupa pertanyaan sebagai
pokok soal (stem) dan alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan jawaban dapat
terdiri tiga, empat, atau lima.
Teknik penilaian Non-tes

Teknik penilaian non-tes umumnya untuk menilai keperibadian peserta didik


secara menyeluruh meliputi sikap,tingkah laku,sikap social,ucapan,riwayat hidup dan
laian-lain.Kelebihan non –tes adalah sifatnya yg lebih komperehensif, artinya dapat
di gunakan untuk menilai berbgai aspek dari individu sehingga tidak hanya untuk
menilai aspek kongnitif,tetapi juga asfek afektif dan psikomotor.

 Instrumen Penilaian Non-Tes

a.Observasi

Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara


sistematis, logis, objektif dan rasional mengenati berbagai fenomena yang bertujuan
untuk mengumpulkan data atau informasi dan mengukur factor-faktor yang diamati
khususnya kecakapan social.

b.Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk instrument evaluasi jenis non tes yang
dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab baik secara langsung tanpa alat
perantara maupun secara tidak langsung. Wawancara bertujuan untuk memperoleh
informasi untukk menjelaskan suatu kondisi tertentu, melengkapi penyelidikan ilmiah
atau untuk mempengaruhi situasi atau orang tertentu.

C.Skala Sikap (Attitude Scale)

Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu


dengan cara, metode, teknik, dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik
berupa orang-orang maupun berupa objek-objek tertentu. Sikap mengacu kepada
perbuatan atau perilaku seseorang, tetapi tidak berarti semua perbuatan identik
dengan sikap..

D. Daftar Cek (Check List)

Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan
diamati, penilai tnnggal memberikan tanda centang (v) pda tiap-tiap aspek sesuai
dengan hasil pengamatan yang dilakukan.

E. Skala Bertingkat (Rating Scale)

Instrumen skala penilaian memberikan solusi atas kekurangan dafatr cek yang
hanya mampu mencatat keberadaan fenomena-fenomena tertentu. Skala penilaian
memungkinkan pengamat untuk mengetahui keberadaan fenomena tertentu
sekaligus mengikur intensitas fenomena tersebut dalam tingkatan-tingkatan yang
telah disusun.

3. Deskripsikan bentuk tes hasil belajar.


Tes adalah alat atau prosedur yg dipergunakan dalam pengukuran dan
penilaian.Dari bentuk soal tes sebagai berikut:

1. Tes uraian

Merupakan alat penilaian hasil belajar yg palain tua.Secara umun tes uraian
adalah pertanyaan yg menuntut siswa mejawabnya dalam bentuk
menguraikan,menjelaskan mendiskusikan,memebandingkan,memeberi alasan,dan
bentuk laian yg sejenis sesui dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan
kata-kata dan bahasa sendiri ,dalam tes ini di tuntut kemampuan siswa dalam
mengekspresikan gagasanya dalam bahasa tulisan.

Jenis-jenis tes uraian:

a. Uraian bebas(free essay); Dalam uraian bebas tidak di batasi begantung pada
pandangan siswa itu sendiri karena sifatnya yg secra umum.

b,Urian terbatas(terseteruktur): Dalam bentuk ini pertanyan telah di arahkan kepada


hal-hal tertentu atau pada batasan tertentu pembatasan bisa dari segi, ruang
lingkupnya,sudut pandang, menjawabnya,dan idikator-indikator.

Syarat menyusun Soal bentuk uraian

a. Dari segi yg di ukur


b. Dari segi bahasa
c. Dari segi teknik penyajian soal
d. Dari segi jawaban.

Contoh tes Uraian

1. Sebutkanbagian-bagian yg terdapat pada bunga!

2. Sebuah bak penampung air berbentuk balaok dengan ukuran 150 cm.lebar 80
cm,dan tinggi 75 cm,mampu menampung berapa literka penampungan tersebut?

2. Tes Objektif

Tes objektif adalah tes yg dalam pemeriksaanya dapat di lakuakan secra objektif
siapapun yg mengkoreksi jawaban tes obyektif hasilnya akan sama.Hal ini
mememng di maksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tes uraian.Tes
iobyektif menuntut peserta didik untuk memeilih jawaban yg benar di antar
kemungkinan jawaban yg disediakan ,memeberi jawaban singkat dan melengkapi
pertanyaan atau pernyataan yg belum sempurna.Tes obyektif sngat cocok untuk
menilai kemampau yg menutut peroses mental yg tidak begitu tinggi,sepert
mengingat mengenal,pengertian dan pengenalan prinsip-prinsip.

Bentuk –bentuk tes obyektif

a. Tes benar salah(True-false ior YES-no)


b. Tes pilihan ganda

c. Tes bentuk menjodohkan

d.Tes bentuk jawaban singkat

ciri –ciri tes yg baik

a. Bersifat valid memeiliki validitas yg tinggi.Suatu tes di katakan valid apabila


tes itu isinya dapat mengukur ap yg seharusnya di ukur artinya alat ukur yg
tepat.
b. Bersifat reliable atau memeiliki reliabilitas artinya.Suatau tes di katakan
reliabel jika tes itu di berikan berulang-ulang memeberikan hasil yg sama.
c. Bersifat praktis atau memeiliki keperaktisan.Tes memeiliki keparaktisan artiny
praktis dari segi perencanaan ,pelaksanaan tes memeiliki nilai ekonomis
tetapi harus memepertimbangkan kerahasian tes.

Contoh tes Obyektif

1. Contoh benda yg di tarik oleh magnet adalah..............

a.paku

b.gelas plastik

c.piring kaca

d.gaya magnet.

2. Contoh soal benar salah(B S)

PETUNJUK:Berilah tanda B jika pernyataan di bawah bena dan Sjika salah.

1.B S :Bertambahnya jumlah rusa akibat berkurangnay perburuan adalah contoh


dari day dukung lingkungan.

Kelebihan dan kekurangan tes bentuk uraian dan tes bentuk obyektif!

1TES URAIAN

Kelebihan tes bentuk uraian

1) Mengembangkan kemampuan dalam menyusun kalimat yang baik.

2) Menjawab soal dengan ekspresi pikiran tanpa menebak.

3) Mengukur kemampuan yang lebih kompleks.


4) Mengembangkan daya nalar peserta tes.

5) Mengembangkan dan menyusun soal relatif mudah.

6) Memudahkan dalam melacak proses berpikir peserta tes berdasarkan jawaban


yang diberikan.

Kelemahan tes bentuk uraian

1) Materi terbatas sehingga validitas isi rendah.

2) Proses koreksi relatif lama dan cenderung bersifat subyektip.

3) Jawaban yang diberikan peserta tes tidak terkait dengan pertanyaan.

4) Proses koreksi hanya bisa dilakukan oleh si pembuat soal.

5) Tingkat reliabilitas relatif rendah

. 6) Kemampuan peserta tes menyusun kalimat mempengaruhi kualitas jawaban.

7) Sifat soal cenderung hanya mengungkap pengetahuan yang dangkal.

2. TES OBYEKTIF

.Kelebihan tes bentuk obyektip

1) Lingkup materi yang diujikan luas sehingga dapat mewakili materi yang sudah
diajarkan (representatif)

2) Tingkat validitas isi relatif tinggi

3) Proses koreksi dan penyekoran mudah dan obyektif;

4) Tidak memungkinkan peserta tes untuk mengemukakan hal-hal yang tidak


berkaitan dengan pertanyaan

5) Informasi hasil tes dapat lebih cepat

6) Tingkat reliabilitas tinggi

7) Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama pada wilayah yang luas. 9

Kelemahan tes obyektif

1) Tidak mengembangkan daya nalar peserta tes.

2) Peserta tes cenderung menjawab dengan jalan menerka.

3) Memungkinkan terjadinya kecurangan, saling menyontek.


4) Mengembangkan dan menyusun soal relatif sulit dan waktu lama.

5) Membutuhkan waktu untuk membaca soal dan jawabannya sehinnga


mengurangi waktu ujian.

3. Jelaskan fungsi pengukuran dan penilaian hasil belajar

Fungsi Pengukuran hasil belajar

a. Mengetahu tingkat kemajuan ygn telah di capai oleh siswa dalam suatu kurun
waktu tertentu.

b. Mengetahu posisi atu kedudukan seseorang dalam kelompok kelasnya

c. Mengetahui tingkat usaha yg di lakukan siswa dalam belajar.Hasil yg baik


menunjukkan usaha belajar yg efisien.

d. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas


kongnitif (kemampuan kecerdasan yg di milikinya)untuk keperluan belajar.

e. Untuk mengetahui tingkat dan hasil metode mengajar yg di gunakan dalam


peroses belajar mengajar.

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut:

 a. Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan pembelajaran. Dengan


fungsi ini maka penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan
pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata pelajaran.

 b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin
dilakukan dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman bela-jar
siswa, strategi pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran, dll.

4. Jelaskan langkah-langkah merencanakan dan mengembangkan tes hasil


belajar.

Langkah-langkah merencanakan tes hasil belajar

Tes untuk mengukur hasil belajar siswa, memiliki prinsip-prinsip serta langkah-
langkah perencanaan tersendiri. Dalam merencanakan
penyusunan achievement test diperlukan adanya langkah-langkah yang harus diikuti
secara sistematis sehingga dapat diperoleh tes yang lebih efektif. Dengan adanya
hal ini, diharapkan suatu tes benar-benar dapat menjadi instrumen yang dapat
mengukur apa yang sebenarnya harus diukur .Para ahli penyusun tes maupun para
pengajar (classroom teacher) umumnya telah menyepakati langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Menentukan atau merumuskan tujuan tes.


2. Mengidentifikasi hasil-hasil belajar (learning outcomes) yang akan diukur dengan
tes itu.
3. Menentukan atau menandai hasil-hasil belajar yang spesifik
4. Merinci mata pelajaran atau bahan pelajaran yang akan diukur dengan tes itu.
5. Menyiapkan tabel spesifikasi (semacam blueprint).
6. Menggunakan tabel spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes
.
Untuk merumuskan tujuan penyusunan tes dengan baik,seorang guru atau
pengajar perlu memikirkan apa tipe dan fungsi tes yang akan disusunya sehingga
selanjutnya ia dapat menentukan bagaimana karakteristik soal-soal yang akan
dibuatnya.

Langkah-langkah mengembangkan tes hasil belajar!

Pengembangan Tes hasil belajar

Sebelum menentukan teknik dan alat penilaian, penulis soal perlu menetapkan
terlebih dahulu tujuan penilaian dan kompetensi dasar yang hendak diukur.
Langkah-langkah penting yang dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan
memiliki penekanan yang berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar,
diagnostik, atau seleksi. Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup
materi/kompetensi yang ditanyakan/diukur disesuaikan seperti untuk
kuis/menanyakan materi yang lalu, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas
individu/kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, laporan kerja
praktik/laporan praktikum, ujian praktik.

2. Memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Standar


kompetensi merupakan acuan/target utama yang harus dipenuhi atau yang harus
diukur melalui setiap kompetensi dasar yang ada atau melalui gabungan kompetensi
dasar.
3. Menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau mempergunakan
keduanya. Untuk penggunaan tes diperlukan penentuan materi penting sebagai
pendukung kompetensi dasar. Syaratnya adalah materi yang diujikan harus
mempertimbangkan urgensi (wajib dikuasai peserta didik), kontinuitas (merupakan
materi lanjutan), relevansi (bermanfaat terhadap mata pelajaran lain), dan
keterpakaian dalam kehidupan sehari-hari tinggi (UKRK). Langkah selanjutnya
adalah menentukan jenis tes dengan menanyakan apakah materi tersebut tepat
diujikan secara tertulis/lisan. Bila jawabannya tepat, maka materi yang bersangkutan
tepat diujikan dengan bentuk soal apa, pilihan ganda atau uraian. Bila jawabannya
tidak tepat, maka jenis tes yang tepat adalah tes perbuatan:
kinerja (performance), penugasan (project), hasil karya (product), atau lainnya.

4. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya.
Dalam menulis soal, penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisan soal.

Anda mungkin juga menyukai