Surat dinas umumnya dikeluarkan oleh instansi pemerintah atau swasta untuk berbagai
keperluan. Tujuan surat dinas dikeluarkan adalah untuk keperluan menyampaikan
pemberitahuan suatu izin, pengumuman, penugasan, dan lain-lain, kepada staff di
instansi/ lembaga terkait.
Surat dinas termasuk dalam kategori surat resmi karena penulisannya menggunakan
format khusus dimana bentuknya formal dan menggunakan bahasa baku atau resmi.
1. Sebagai pedoman kerja, misalnya surat instruksi kerja, surat izin, dan surat
keputusan.
2. Sebagai alat pengingat, baik kepada pemberi surat maupun penerima surat
dinas tersebut. Itu sebabnya surat dinas harus selalu diarsipkan.
3. Sebagai bukti adanya perubahan dan perkembangan pada suatu instansi atau
lembaga.
4. Sebagai alat bukti otentik, terutama surat perjanjian.
1. Terdapat kepala surat (kop surat) serta nama instansi/ lembaga pada bagian
kepala surat.
2. Surat dinas memiliki nomor surat dan juga lampiran sebagai berkas
pendukung.
3. Surat dinas menggunakan bahasa baku dan resmi, serta dibuat dalam format
tertentu.
4. Pada bagian surat terdapat salam pembuka dan salam penutup sebagai bentuk
kesopanan dalam berkomunikasi melalui surat.
5. Surat dinas harus dilengkapi dengan stempel atau cap dari instansi/ lembaga
yang mengeluarkannya.
Baca juga: Pengertian Surat Secara Umum
Syarat-Syarat Surat Dinas
Dalam penulisannya surat dinas dibuat dalam format tertentu. Berikut ini adalah syarat-
syarat penulisan sebuah surat dinas:
1. Format surat dinas harus dibuat sesuai dengan standar surat resmi dengan
format yang teratur.
2. Isi yang dimuat dalam surat dinas harus dibuat dengan singkat, padat, dan jelas.
3. Bahasa yang digunakan dalam surat dinas adalah bahasa baku, sopan, dan
mudah dimengerti.
4. Surat dinas harus memberikan citra yang sesuai dengan lembaga/ instansi yang
mengeluarkannya.
2. Tanggal Surat
Pada bagian tanggal surat terdiri atas nama tempat dan tanggal dimana surat tersebut
dibuat.
3. Nomor Surat
Nomor surat terdiri dari kode, nomer surat yang dikeluarkan, identitas lembaga / instansi,
serta tahun pembuatan surat.
4. Lampiran
Lampiran adalah berkas pendukung yang akan disampaikan dapat berupa lembaran kertas
atau dokumen lain.
7. Salam Pembuka
Guna salam pembuka ini adalah untuk menunjukan rasa hormat atau sopan santun.
8. Isi Surat
Isi surat harus sesuai dengan perihal yang ingin disampaikan dan dibuat dengan singkat,
padat, dan jelas.
9. Salam Penutup
Sama halnya dengan salam pembuka, salam penutup merupakan bentuk rasa hormat atau
sopan santu serta menunjukkan akhir dari surat.
10. Nama
Bagian ini diisi dengan nama lengkap pengirim surat.
11. Tembusan
Pihak lain yang perlu mengetahui tentang surat tersebut harus diberikan tembusan atau
copy dari surat yang asli.
12. Inisial
Inisial biasanya dicantumkan pada bagian kiri bawah tembusan surat dinas tersebut. Ini
dibuat jika diperlukan saja.