Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit harus memperoleh tempat dan perhatian yang sama dengan
dilakukan oleh manajer mulai tingkat bawah sampai tingkat atas, sehingga
tujuan pelayanan keperawatan dapat dicapai sesuai dengan waktu yang telah
jawab staf untuk mencapai tujuan organisasi (Depkes RI, 1994). Supervisi
1
staf, dilaksanakan dengan cara perencanaan, bimbingan, motivasi, evaluasi
2
didalamnya mengimplementasikan kegiatan pre/post conference, operan, dan
pembaharu).
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
a. Peserta didik mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam
profesi manajemen.
menjadi kepala ruangan, ketua tim atau perawat primer dan menjadi
4
Peningkatan kualitas proses praktik keperawatan dengan melibatkan
keperawatan.
3. Bagi Mahasiswa
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Perencanaan
perawatan dan sumber daya (manusia, fasilitas, peralatan dan dana) yang
2. Pengorganisasian
6
3. Pengarahan
4. Pengawasan/pengendalian
ditetapkan.
C. Prinsip-Prinsip Manajeman
pada berbagi kondisi klien, tetapi juga terdiri atas pembuatan tujuan,
7
fungsi yang penting didalam mengurangi resiko dalam pengambilan
efektif
keperawatan.
atau cara pengambilan keputusan yang berbeda pula. Jika salah dalam
8
5. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
terjadi kesalahan yang berakibat negatif terhadap klien dan pihak yang
1. Kepala ruangan
pelayanan perawatan.
a. Perencanaan
9
2) Mengikuti serah terima pasien di shif sebelumnya
10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
b. Pengorganisasian
3) Membuat rincian tugas ketua tim & anggota tim secara jelas
10
6) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
administrasi pasien.
c. Pengarahan
dan sikap
baik
mengalami tugasnya
kepada pasien
11
2) Melalui supervisi
- Audit keperawatan
diruang perawatan
12
- Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarga
- Berwibawa
- Sehat jasmani
2. Ketua TIM
13
6) Mengkomunikasikan kondisi klien pada anggota profesi
1) Membuat perencanaan
kebutuhan pasien
3. Perawat Pelaksana
14
b. Uraian tugas perawat pelaksana :
a) Pemberian obat
b) Pemeriksaan laboratorium
kemampuannya
15
6) Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul
maut
administratif.
10) Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam atau hari libur secara
(PKMRS)
16
keperawatan tertentu ditugaskan pada setiap perawat pelaksana, misalnya
seorang perawat ditugaskan khusus untuk tindakan obat, perawat yang lain
Kelebihan :
berpengalaman
Kelemahan :
17
e. Pekerjaan monoton, kurang tantangan
2. MAKP TIM
Kelebihan :
Kelemahan :
3. MAKP Primer
18
pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan
pasien dirawat.
Kelebihan :
Kelemahan :
ilmu.
4. MAKP Kasus
terhadap setiap tindakan keperawatan pada satu atau lebih klien. Cara
19
perawatan ini sesuai jika digunakan pada saat/keadaan perawatan kritis
ini dapat digunakan dalam perawatan Total Care (ICU) dan situasi lain
saat klien tiba di ruangan emergency, klien dirawat oleh perawat yang
tersebut.
Kelebihan :
jawab dapat diketahui secara jelas. Cara ini memotivasi perawta untuk
Kelemahan :
yang sama.
kedua sistem. Menurut Sitorus (2002) penetapan sistem model MAKP ini
20
a. Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena perawat
atau setara.
primer, karena saat ini perawat yang ada di RS sebagian besar adalah
Contoh :
kepala ruang rawat yang juga Ners. Perawat pelaksana (PA) 21 orang,
21
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
sempurna
Tujuan Khusus :
fokus)
2) Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan
22
adanya komunikasi dua arah antara perawat yang shift sebelumnya
terburu-buru
klien
6) Perawat primer atau ketua tim & anggota kedua shift observasi
23
c. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah:
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas
pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan.
Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift
berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal
24
menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran
3. Ronde Keperwatan
akan dilakukan ronde ialah pasien dengan penyakit kronis, pasien dengan
Catatan :
25
d) Berdasarkan pengkajian data yang telah dilakukan terhadap
akan diambil.
kepala ruangan.
2) Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan :
26
h) Selanjutnya kelompok bersama pembimbing dan konsultan
di nurse station.
4. Sentralisasi Obat
Tujuan sentralisasi obat: Penggunaan obat jadi bijaksana dan tidak boros
pasien.
5. Discharge Planning
G. Analisis Swot
kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang
berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths,
27
Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk
1. Strengths (kekuatan)
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (kelemahan)
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
3. Opportunities (peluang)
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
4. Threats (ancaman)
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di atas
faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai
28
judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan
proses dan hasil (Gillies, 1989). Sedangkan yang dimaksud dengan standar
dan dapat dinilai dari pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar
ini akan memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat
keperawatan.
lapangan tentunya dalam bekerja yang menjadi salah satu acuan dalam
perawat yang dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan yang telah kita
29
kenal yaitu , yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atau pun tindakan
keperawatan itu yang telah diberikan sesuai dengan yang direncanakan dan
tentunya bermanfaat dan juga berguna bagi perawat itu sendiri, tempat
30
pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan
penyakit diisi dengan lengkap sesuai dengan keadaan yang telah dikaji oleh
format pengkajian asuhan keperawatan yang telah dipakai selama ini dengan
klien.
standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak
lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dengan
sehingga Standart Asuhan Keperawatan akan direvisi lagi sesuai dengan hasil
31
kajian dan kenyataan yang ada di pelayanan keperaaatan berdasarkan pada
32
BAB III
ANALISA SITUASI
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar berdiri pada tahun 1975,
menjadi Puskesmas Plus Daya pada tahun 1978 – 2002 dengan adanya
surat izin rumah sakit dari Dirjen Yanmedik nomor HK. 01.021.2.4474
Makassar, memiliki luas bangunan sebesar 12.663 m3, yang terdiri dari:
33
Gedung A (Kantor & RM) dengan luas 3.200 m3 dan jumlah tempat tidur
sebanyak 196 TT., Gedung B (UGD, ICU, ICCU, Lab, Radiologi, Rawat
Inap) dengan luas 3.804 m3., Gadung C (Poliklinik, Kantin, Rawat Inap)
dengan luas 3.584 m3., dan Gedung D (Laundry, Dapur, Sanitasi, Rawat
Inap) dengan luas 8.039 m3. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar
a. Visi
Rumah sakit dengan pelayanan yang aman dan nyaman menuju standar
kota dunia.
b. Misi
kesehatan masyarakat
kedokteran muktahir
34
4) Mengadakan dan mengembangkan sistem informasi manajemen
rumah sakit
modern
c. Motto
“Anda puas, beritahu orang lain, Anda kurang puas, silahkan hubungi
kami”
B. Pengkajian
record) dengan melibatkan kepala ruangan, ketua TIM, dan perawat pelaksana
(gedung B), terdiri dari 6 kamar VIP biasa, 4 kamar super VIP, 1 ruang
kepala ruangan, 1 ruang perawat, dan 1 nurse station, yang dipimpin oleh
35
Struktur Organisasi Ruang Perawatan VIP
Ketua TIM
Wasnita Sakke Tira
1) Visi
tepat.
2) Misi
36
d) Meningkatkan pelayanan prima dengan peningkatan sumber
attitude
3) Motto
“Ramah dan penuh kasih sayang, bangga, dan puas saat pasien
Tabel 3.1
Daftar Petugas Pemberi Pelayanan di Ruang Perawatan VIP
RSUD Kota Makassar
Status kepegawaian
Pen
Lama Pega Jaba
No Nama JK didik Kon Mag
Kerja wai tan
an trak ang
Tetap
Sukmah, 12
1. P Ners √ KARU
S.Kep., Ns thn
Sriyanti
KATI
2. Papoli, S.tr. P D4 7 thn √
M
Keb
Irma Usman, 12
3. P Ners √ ADM
S.Kep., Ns thn
Suriana,
4. P Ners 9 thn √ PP
S.Kep., Ns
Rikayanti,
5. P D3 9 thn √ PP
Amd. Kep
Wasnita 13
6. P S1 √ PP
Sakke, SKM thn
Ester Aprilia,
7. P D3 9 bln √ PP
Amd. Keb
Sri Angriani, 10
8. P D3 √ PP
A,mk thn
Rani
Muliawati
9. P D3 2 thn √ PP
Zari,
Amd.Keb
37
Muh. Ali
10. Sadikin, L S1 1 thn √ PP
S.Kep
Jusri LA,
11. P Ners 9 bln √ PP
S.Kep.,Ns
Periyanti
11
12. Kulla, P Ners √ PP
thn
S.Kep.,Ns
Nawiah
11
13. Lisaga, P Ners √ PP
thn
S.Kep., Ns
14. Irayanti, S.St P D4 7 thn √ PP
Susiyuniarti,
15. P Ners 5 thn √ PP
S.Kep.,Ns
Tifa
16. Sriwulandari P D3 3 thn √ PP
Amd. Keb
Helisma, 11
17. P S1 √ PP
SKM thn
c. Tenaga Dokter
Tabel 3.2
Daftar Tenaga Dokter di Ruang Perawatan VIP
RSUD Kota Makassar
No Klasifikasi Jumlah
38
d. Tenaga Non Keperawatan
Tabel 3.3
Daftar Tenaga Non Keperawatan di Ruang Perawatan VIP
RSUD Kota Makassar
No Klasifikasi Jumlah
Tabel 3.4
Daftar Tenaga Mahasiswa Praktek di Ruang Perawatan VIP
RSUD Kota Makassar
No Klasifikasi Jumlah
39
2. Sarana dan Prasarana (M2-Material)
a. Alat Kesehatan
Tabel 3.5
Alat Kesehatan di Ruang Perawatan VIP
RSUD Kota Makassar
1 Stetoskop 2
2 Tensimeter 1
4 Refleks hammer 1
5 Sterilisator 1
6 Bengkok 3
7 Bed transfer 1
8 Termometer 3
9 Tromol 1
10 Tempat Tidur 18
11 Standar Infuse 23
12 Klem 2
13 Bak Steril 1
14 Korentang 1
15 Celemek 5
16 Kom besar 2
17 Kom kecil 2
40
18 Baki 1
19 Pinset anatomi 2
20 Pinset silurgis 2
21 Gunting plester 1
22 Nelpuder 2
23 Pispot 10
24 Rostur 1
b. Alat Tenun
Tabel 3.6
Alat Tenun di Ruang Perawatan VIP
RSUD Kota Makassar
1 Sampiran 6
2 Sprei 18
3 Kasur 18
41
c. Alat Rumah Tangga
Tabel 3.7
Alat Rumah Tangga di Ruang Perawatan VIP
RSUD Kota Makassar
7 Cermin -
8 Bantal 14
10 Ember 11
11 Gantungan handuk 10
12 Televisi 11
13 Telepon 1
14 AC 12
15 Kulkas 5
16 Dispenser 12
20 Kursi 7
42
21 Jam Dinding 2
22 Westafel 12
adalah menggunakan metode tim yang terdiri dari kepala ruangan, satu
1) Perencanaan
optimal
2) Pengorganisasian
43
sedangkan yang tidak dilakukan didalam ruangan matahari yaitu
kurang optimal
3) Pengarahan
4) Pengawasan
b. Ronde Keperawatan
44
Masalah : Ronde keperawatan yang dilakukan diruangan perawatan
c. Operan
d. Sentralisasi Obat
baik.
45
Masalah : perencanaan pulang yang dilakukan diruangan perawatan
f. Dokumentasi
4. Mutu (M5)
a. Kepuasan pasien
pelayanan yang diberikan perawat, hal ini di lihat dari pulihan YA yang
C. Masalah Manajemen
SAK
terakhir
46
3. Belum di pahaminya tentang Supervisi dan belum optimalnya supervise di
perawatan matahari
4. Tidak ada kepatuhan staf untuk mengisi discharge planning saat pasien
Matahari Lantai V.
meliputi:
(Magnitude)
47
5. Kesediaan sumber daya yang ada (Afordability)
nilai setiap masalah, masalah yang memiliki total nilai besar merupakan
No Masalah Mg Sw Mn Nc Af Total
48
Prinsip pemberian obat masih
pasien.
49
No Masalah Alternatif pemecahan masalah
terakhir
50
5 Prinsip pemberian obat masih Pengadaan Prinsip Pemberian Obat
pasien.
kurangnya kemampuan
51
(Keselamatan Pasien) di Ruang safety untuk terciptanya budaya
52
F. PERUMUSAN MASALAH
- Visi Misi
karena pasien menular gabung dengan pasien non menular itu berakibat
53
4. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara Ketua Tim Lulusan
Kebidanan
perawat baru
pengambilan tindakan
berdampak negatif
54
Masalah : berdasarkan hasil observasi di ruang perawatan lantai 5
terapkan (nursalam)
G. PRIORITAS MASALAH
55
Setelah identifikasi masalah, selanjutnya masalah tersebut
(Magnitude)
masing nilai setiap masalah, masalah yang memiliki total nilai terbesar
Tabel 3.11
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total
56
1 Tingkat kepuasan 4 4 4 3 3 576
. pasien belum
optimal
prasarana ( alat –
alat medis di
ruang perawatan
kurang lengkap )
plastik pelapis
tempat sampah
umum, infeksius,
celemek, washlap,
baskom, pispot
presentase 10
penyakit terbesar.
pelaksanaan
57
operan.
keperawatan yang
belum optimal
8 penulisan nama
Organisasi
sebelumnya serta
Pengadaan Uraian
Tugas Karu,
Katim, dan
Perawat Pelaksana
58
3) Pelaksanaan ronde keperawatan yang belum optimal
4) Pengadaan SAK
Perawat Pelaksana.
lengkap )
yaitu :
alternatif
alternatif,
menyelesaikan masalah.
59
◦ Nilai 1 = sangat kurang mampu
◦ Nilai 4 = mampu
Tabel 3.12
keperawatan
60
5 Pengadaan sarana dan prasarana ( alat – alat 3 2 3 2 36
Infeksius
memandikan pasien.
Perawat Pelaksana
Dari tabel diatas maka dibuat prioritas penyelesaian masalah sebagai berikut :
2) Pengadaan SAK
61
(baskom) untuk memandikan pasien, dan penambahan pispot untuk
pasien)
7) Revisi kesalahan penulisan nama dan gelar serta Pengadaan Uraian tugas
62