Definisi
Scabies atau dikenal juga dengan nama kudis adalah penyakit kulitakibat
tungau bernama Sarcoptes scabiei. Serangga berkaki delapan ini berukuran
sangat kecil sehingga Anda tidak bisa melihatnya dengan mata telanjang.
Penyakit kulit yang satu ini terdiri atas dua jenis, yaitu scabies biasa dan
Norwegian scabies atau scabies berkrusta. Orang dengan scabies berkrusta
bisa memiliki hingga seribu tungau di kulit. Padahal, orang yang terkena
kudis umumnya hanya memiliki 15 sampai 20 tungau di kulitnya.
Scabies atau skabies adalah penyakit yang sangat umum terjadi dalam
masyarakat. American Academy of Dermatology melaporkan bahwa ada
jutaan orang yang terkena penyakit ini di seluruh dunia setiap tahunnya.
Kudis dapat menyerang semua orang dari berbagai usia, ras, tingkat sosial,
dan situasi hidupnya. Bahkan, orang yang sangat menjaga kebersihannya
pun bisa terkena penyakit kulit yang satu ini.
Tubuh baru akan menunjukkan gejala penyakit setelah 4-6 minggu setelah
paparan awal terhadap tungau scabies. Namun, jika Anda pernah terkena
penyakit ini sebelumnya, gejala bisa saja muncul lebih cepat, yaitu sekitar 1
hingga 4 hari setelah paparan.
Adapun berbagai tanda dan gejala kudis yang biasanya muncul, yaitu:
Gatal
Gatal menjadi salah satu gejala paling umum yang akan dirasakan jika
Anda terkena skabies. Rasa gatal ini biasanya sangat kuat dan akan
semakin parah saat malam tiba.
Oleh sebab itu, orang dengan kondisi kulit ini biasanya mengalami susah
tidur karena rasa gatal yang sangat mengganggu.
Ruam
Ruam pada kudis biasanya berupa benjolan keras yang sering kali
membentuk garis seperti terowongan.
Benjolan ini bisa terlihat seperti bekas gigitan kecil berwarna merah atau
bahkan seperti jerawat. Sebagian orang bahkan mengalami ruam dengan
bercak bersisik seperti eksim.
Luka
Luka ini kerap muncul di pagi hari karena tanpa sadar mereka menggaruk
kulitnya dengan keras saat sedang tidur.
Luka yang dibiarkan tanpa diobati bisa berkembang menjadi infeksi. Sepsis
atau infeksi yang masuk ke aliran darah adalah kondisi gawat medis yang
mengancam jiwa.
Untuk itu, salah satu tanda umum dari Norwegian scabies ini adalah kerak
tebal yang tersebar luas di kulit. Biasanya kerak terlihat berwarna keabu-
abuan dan mudah hancur saat disentuh.
Kadang, kerak muncul di satu atau beberapa area tubuh yang terkena,
seperti kulit kepala, punggung, atau kaki.
Pada orang dewasa dan anak yang lebih tua, scabies paling sering
ditemukan di:
Kulit kepala
Wajah
Leher
Telapak tangan
Telapak kaki
Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika
Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasikan ke
dokter.
Hubungi dokter jika Anda memiliki tanda dan gejala seperti yang telah
disebutkan. Gejala seperti gatal dan benjolan kecil di atas kulit yang
terkena kudis hampir mirip dengan kondisi kulit lainnya, seperti dermatitis
atau eksim.
Penyebab
Tungau, telur, dan kotoran mereka membuat Anda merasa gatal sebagai
reaksi alergi tubuh terhadap keberadaan tungau.
Bila Anda melakukan kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, tungau
dapat menyebar. Selain itu, berbagi barang yang sama dengan orang yang
terinfeksi, seperti handuk, sprei, dan pakaian, juga bisa membuat tungau
menyebar.
Beberapa hewan juga diketahui memiliki tungau ini pada tubuhnya.
Namun, perlu diingat bahwa penyakit kudis tidak menular dari hewanyang
terinfeksi. Anda hanya akan tertular jika melakukan kontak dengan
manusia lainnya yang terinfeksi.
Sekalipun menular, Anda tak perlu terlalu khawatir. Biasanya, Anda tidak
akan tertular skabies hanya dengan berjabat tangan atau berpelukan.
Sebab, tungau butuh waktu lebih lama untuk merangkak dari satu orang
ke orang lainnya.
Hal lain yang patut Anda waspadai adalah tungau bisa hidup selama satu
minggu tanpa kontak dengan manusia. Ini karena kerak kulit menyediakan
makanan dan perlindungan bagi tungau.
Oleh sebab itu, jangan menyentuh atau memegang rontokan kerak kulit
dari tubuh orang yang memiliki Norwegian scabies jika tidak ingin tertular.
Faktor-faktor risiko
Anak-anak
Dewasa muda yang akif secara seksual
Tinggal bersama di panti jompo, penjara, asrama, dan bermain tempat
penitipan anak yang memiliki scabies
Pasien yang sedang rawat inap
Walaupun obat ini membunuh tungau dengan cepat, rasa gatal mungkin
tidak sepenuhnya hilang selama beberapa minggu.
Sementara itu, untuk scabies yang menutupi sebagian besar tubuh dan
berkrusta, dibutuhkan obat yang lebih kuat. Biasanya dokter akan
meresepkan ivermectin. Obat ini biasanya banyak diresepkan untuk anak,
pasien yang positif HIV, dan orang yang tubuhnya tidak merespons losion
dan krim.
Sebagian orang biasanya hanya perlu mengambil satu dosis saja. Akan
tetapi sebagian lainnya justru perlu mengambil 2 sampai 3 dosis untuk
menyembuhkan kudis. Pil biasanya diminum dua minggu sekali atau
sesuai anjuran dokter.
Bahkan, orang yang tidak menandakan adanya tanda dan gejala kudis juga
perlu diobati. Apalagi jika scabies menginfeksi banyak orang di panti
jompo, penjara, dan fasilitas umum bersama lainnya. Hal ini dilakukan
sebagai cara untuk mencegah wabah scabies beberapa waktu kemudian.
Biasanya kudis bisa sembuh dan hilang jika Anda rutin menggunakan
semua obat yang diresepkan dokter. Obat-obatan ini perlu dioleskan dari
mulai leher hingga ke jari-jari kaki.
Untuk bayi dan anak-anak, dokter mungkin akan meminta orangtua untuk
mengoleskan salep ke kepala dan wajahnya. Biasanya obat-obatan ini perlu
dioleskan sebelum Anda tidur. Dengan begitu, obat memiliki waktu hingga
sekitar 8 jam untuk menyerap ke dalam kulit dan mengatasi kudis serta
tungau yang bersarang.
Dokter juga akan meminta Anda untuk mengulangi proses ini setiap hari
selama satu minggu untuk hasil yang lebih optimal. Pastikan untuk
melakukan pengobatan sesuai petunjuk dokter.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi scabies (kudis)?
Mengompres kulit
Untuk mengurangi gatal, Anda bisa mengompres kulit dengan handuk yang
telah dicelupkan ke dalam air dingin atau panas. Lakukan kapan pun Anda
memerlukannya.
Losion calamine bisa membantu meredakan sakit, gatal, dan iritasi kulit
ringan. Losion ini biasanya dijual bebas di apotek tanpa perlu resep dokter.
Namun, jika Anda ragu konsultasikan terlebih dahulu ke dokter apakah
boleh menggunakan losion ini atau tidak.
Gel lidah buaya
Tak hanya meringankan gejala terbakar matahari, gel lidah buaya juga bisa
mengurangi gatal akibat kudis. Sebuah penelitian di tahun 2009 yang
diterbitkan dalam Phythotheraphy research menemukan bukti keefektifan
bahan ini untuk kudis.
Dari hasil penelitian, ditemukan fakta bahwa gel lidah buaya sama
efektifnya dengan benzyl benzoate yang biasa diresepkan untuk mengobati
kudis. Bahkan, penelitian menemukan fakta bahwa tidak ada efek samping
yang muncul saat seseorang diobati dengan bahan yang satu ini.
Jika Anda berniat mencobanya, pastikan untuk membeli gel lidah buaya
murni tanpa zat tambahan.
Minyak cengkeh
Selain minyak cengkeh, ada beberapa minyak esensial lain yang bisa
membantu mengobati kudis di rumah, yaitu:
Minyak lavender
Minyak biji adas manis
Minyak serai
Minyak ylang-ylang
Minyak thyme
Minyak peppermint
Minyak jeruk
Minyak nimba
Minyak, sabun, dan krim nimba bisa menjadi salah satu pengobatan
rumahan yang cukup efektif untuk kudis. Pasalnya, nimba mengandung
antiradang, antibakteri, dan analgesik.
Pencegahan
Gunakan baju dan celana panjang jika di rumah ada anggota keluarga yang
terinfeksi penyakit kulit ini. Selain itu, jangan bertukar pakaian atau tidur
dalam satu kasur yang sama agar Anda tidak mudah tertular.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, cucilah barang-
barang ini dengan air panas atau bawa ke laundry untuk meminta di dry
cleaning.