Surat pribadi bisa menggunakan bahasa baku ataupun tidak baku karena isi surat tersebut
dapat disesuaikan dengan keperluannya. Dalam penulisan isi surat pribadi harus selalu
memperhatikan etika dan menggunakan bahasa yang sopan.
Dilihat dari segi isinya, surat pribadi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
Surat pribadi yang sifatnya tidak resmi, yaitu surat pribadi yang dibuat dan
dikirim seseorang kepada kerabat dan keluarganya. Bahasa yang digunakan
tidak baku, namun tetap memperhatikan kesopanan dalam berkomunikasi.
Surat pribadi yang sifatnya setengah resmi, yaitu surat yang dibuat dan
dikirim seseorang secara pribadi kepada pejabat atau suatu organisasi/ instansi.
Surat pribadi jenis ini harus menggunakan bahasa baku dengan aturan-aturan
tertentu.
Baca juga:
Surat pribadi kekeluargaan biasanya menggunakan bahasa tidak baku. Surat jenis ini
umumnya dibuat dalam tulisan tangan.
2. Surat Pribadi Setengah Resmi
Pengertian surat pribadi setengah resmi adalah surat pribadi yang satu yang digunakan
untuk keperluan berkomunikasi dengan suatu instansi atau organisasi.
Penggunaan bahasa dan format penulisan harus dibuat sedemikian rupa, yaitu dengan
bahasa baku dan sopan. Surat pribadi setengah resmi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Surat Lamaran Kerja, yaitu surat yang dibuat dan diserahkan kepada pihak
lain untuk keperluan melamar pekerjaan. Surat lamaran kerja menggunakan
bahasa baku yang baik, sopan, dan mudah dimengerti.
Surat Permohonan, yaitu surat yang dibuat dan diserahkan kepada pihak lain,
baik itu pribadi maupun instansi/ organisasi, untuk mengajukan permohonan.
Baca juga: Pengertian Surat Resmi
2. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan cara penulis surat memulai komunikasi melalui surat pribadi.
Beberapa kata yang sering digunakan sebagai salam pembuka, misalnya:
Salam sejahtera
Asalamualaikum
Dear…
Dan lain-lain
3. Paragraf Pembuka
Kalimat di paragram pembuka biasanya berupa pertanyaan mengenai kabar si penerima
surat. Misalnya,
“Hai Sofia, apa kabar? Bagaiman keadaan mu di sana, pasti sehat ya. Sudah lama tidak
ketemu sama kamu, pasti kamu sudah tambah sukses sekarang…”
4. Paragraf Isi
Pada bagian ini adalah tempat dimana si penulis surat menyampaikan inti atau tujuan
dibuatnya surat tersebut. Sebuah surat pribadi juga harus memiliki tujuan yang jelas dan
disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Misalnya,
“Sofia, sahabat kecilku yang baik. Banyak yang terjadi di kampung kita sejak kamu pergi
ke kota. Banyak pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah, dan sekarang
banyak lowongan pekerjaan di sini. Saya ingin mengajak kamu bekerja di perusahaan
keluargaku yang mulai berkembang…”
5. Paragraf Penutup
Paragraf ini digunakan untuk menutup atau mengakhiri surat pribadi. Kata-kata yang
sering digunakan adalah harapan, mohon diri, permintaan maaf, dan lain-lain. Misalnya,
“Sofia, sekian dulu surat saya. Jika sempat, tolong dibalas ya. Jangan lupa, sampaikan
salam dari saya untuk Mama dan Papa mu…”