Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM 6

P KONTROLER

Dosen Pengajar : Ir.Paliling , MT

Disusun oleh
Nama : Nurlinda Azizah
NIM : E03150079
Kelompok : 4 (Empat)
Kelas/Semester : Listrik A3 / V (Lima)
Mata Kuliah : Praktek Sistem Kendali 1

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2018
TUJUAN
- Untuk menetapkan karakteristik dari P Controller :
- Untuk menganalisa keluaran sinyal dari P Controller
- Dan untuk melihat sinyal input phasa koefisien dari nilai yang ditentukan oleh Kp

MODULE DAN INSTRUMEN


- DC Power Supply DL 2613
- Generator tes fungsi DL 2687
- P Controller DL 2670
- Osiloskop DL UDA
- Kabel koneksi

DIAGRAM PEMASANGAN
Menyadari sistem dijelaskan dalam perakitan diagram dibawah ini :
Terminal Y1 dan Y2 : sinyal dapat dianalisis melalui osiloskop atau melalui pengawasan dan unit
akuisi data DL UDA

Presetting dari osiloskop :


Trace 1 : sinyal U1 (terminal Y1) yang dihasilkan oleh modul DL 2687 dan masukan untuk
proses (DL 2670); 5 V/cm DC
Trace 2 : sinyal U2 (terminal Y2) keluaran dari proses (DL 2670); 5V/cm DC.
TB 10 ms/cm
Tr- Pemicu eksternal pada salah satu sinyal amplitudo dari modul DL 2687
Presetting dari pengawasan dan unit data akuisi (DL UDA)
Lakukan presetting untuk akuisi sinyal U1 (terminal Y1) dan U2 (terminal Y2) dengan cara
berikut :
Presetting dari fungsi tes Generator modul (DL 2687) :
A – saklar untuk pemilihan jenis fungsi gelombang : fungsi gelombang kotak dengan saklar tON/T
= 9/10
B – Potensiometer untuk pengaturan amplitudo : U1 = 5 V
C – Saklar untuk pemilihan “tinggi sinyal/periode” dalam posisi 9/10
D – Potensiometer untuk reguasi frekuensi pengulangan : f =0.2 Hz (periode 5 detik)

Presetting dari P controller modul (DL 2670) :


E – saklar untuk pemilihan dari Kp di posisi x 0,1.
F – potensiometer untuk Kp di posisi 10.

Prosedur pengujian PID_01_A :


Saklar ke ON saklar utama pada modul DL 2613 (DC Power Supply)
Mengatur titik tengah atau garis nol relevant untuk trace 1 dan 2 pada osiloskop dan atau data
akusisi sistem DL UDA
Atur, pada modul DL 2675, koefision dari proporsional pengubah Ks = Kp = 1
Mengukur nilai dan sifat dari sinyal tegangan masuk U1 (terminal Y1) dan keluaran sinyal
tegangan U2 (terminal Y2)

Data Percobaan :
U1 = 5V
U2 = 5V
KP = 1
Prosedur percobaan PID_01_B :
Saklar ke ON saklar utama pada modul DL 2613 (DC Power Supply)
Mengatur titik tengah atau garis nol relevant untuk trace 1 dan 2 pada osiloskop dan atau data
akusisi sistem DL UDA
Atur, pada modul DL 2687, sinyal masuka amplitudo U1 = 10 V
Mengukur nilai dan sifat dari sinyal tegangan masuk U1 (terminal Y1) dan keluaran sinyal
tegangan U2 (terminal Y2)

Data percobaan :
U1 = 10V Kp = 1
U2 = 10V
Prosedur percobaan PID_01_C :
Saklar ke ON saklar utama pada modul DL 2613 (DC Power Supply)
Mengatur titik tengah atau garis nol relevant untuk trace 1 dan 2 pada osiloskop dan atau data
akusisi sistem DL UDA
Atur, pada modul DL 2687, sinyal masukan amplitudo U1= 5V
Atur, pada modul DL 2670, atus posisi dari Kp menjadi x1.
Atur, pada modul DL 2670, potensiometer dari Kp, diposisi 2
Mengukur nilai dan sifat dari sinyal tegangan masuk U1 (terminal Y1) dan keluaran sinyal
tegangan U2 (terminal Y2)

Data percobaan :
U1 = 5V
U2 = 10V
Kp = 2
Analisa dari percobaan :
Dari semua prosedur percobaan yang telah dilakukan :
Jika koefision dari proporsional Kp = konstan, tegangan sinya U2, keluaran dari P kontroler,
proporsional mengikuti tegangan dari sinya U1, input ke P kontroler; jika teganan sinyak U1=
konstan masukan ke P kontroler, tegangan sinyal U2, keluaran dari P kontorler. Proporsionali
mengikuti tegangan dari nilai koefisien dari proposional Kp.

PERTANYAAN TEORI
Yang mana karakteristik utama dari P kontroler ?
Jawaban : 2) P controller adalah sebuah garis penguat suara – memiliki peredam dengan tingkat
perubahan yang sangat kecil

Hubungan (rumus) yang tepat untuk P kontroler?


Jawaban : 1) Kp = Vout / V in

Untuk alasan apa P kontroler memiliki karakteristik dengan sebuah frekuensi kritis pada 4 atau 5
Hz ?
Jawaban : 1) menghindari kemungkinan suara gaduh dan gangguan elektrikal

PERTANYAAN PRAKTIKUM
A. Dalam kondisi pengoperasian sudah dijelaskan pada halaman percobaan pelajaran ini \ setelah
mengatur amplitudo untuk sinyal input 7,7 V dan koefision dari proportional adalah 0,8 , berapa
banyak amplitudo untuk sinyal output ?
Jawaban : 6,2 V

B. Dalam kondisi pengoperasian dijelaskan pada halaman percobaan pelajaran ini,setelah


mendapatkan amplitudo dari sinyal input sebesar 0,2 V, dan koefisien perbandingan sebesar 50,
yang manakah sinyal output dari amplitudo yang benar ?
Jawaban : 2) 10 V

C. Dalam kondisi pengoperasian sudah dijelaskan pada halaman percobaan pelajaran ini (proses
proporsional dengan penundaan), setelah mengatur amplitudo input sinyal 8 V dan koefesion
dari proportional adalah 1.5, untuk alasan yang menyebabkan lebih (ditempatkan disebelah kiri)
lampu pada ?
Jawaban : 2) lampu tetap off, semuanya bisa, sinyal keluaran adalah 12 V

KESIMPULAN
Pada PID_01_A, terlihat bahwa jika Kp = 1 maka gelombang yang akan tampil pada
osiloskop adalah 2 buah gelombang kotak yang sama besarnya atara CH 1 dan CH 2 besar dan
bentuk gelombang yang di dapat sama .
Pada PID_01_B, terlihat bahwa jika nilai Kp tetap = 1, dan kita menaikan nilai
ampliutdonya saja sebesar 10 V, maka gelombang yang akan tampil pada osiloskop adalah dua
buah gelombang kotak yang sama besarnya antara CH1 dan CH2 besar dan bentuk gelombang
yang didapat sama.
Pada PID_01C terlihat bahwa jika nilai Kp = 2, dan kita kembalikan nilai amplitudonya
menjadi 5 V, maka gelombang yang akan tampil pada osiloskop adalah dua buah gelombang
yang berbeda dimana pada CH2 lebih tinggi dua kali lipat dari CH1, yang mana dapat kita
simpulkan bahwa nilai dari CH2, tegangannya tergantung dari hasil kali nilai amplitudo masukan
dengan Kp, dimana 5 x 2 = 10 volt.

Anda mungkin juga menyukai