Anda di halaman 1dari 5

1

TUGAS TUTORIAL

1. Apa yang dimaksud dengan gangguan jiwa? Bagaimana kaitannya

dengan scenario?

Jawaban:

Gangguan jiwa merupakan suatu kondisi yang bermanifestasi pada

ketidakstabilan emosional, psikologis, maupun sosiologis. Jiwa yang

terganggu tidak dapat tumbuh berkembang dan beradaptasi

mempertahankan keselarasan fenomena sehingga selalu menghadapi

tekanan atau stress yang serius. Kondisi ketidakstabilan tersebut dapat

terlihat dari hubungan interpersonal yang tidak memuaskan, perilaku dan

mekanisme koping yang tidak efektif, konsep dan sikap negatif terhadap

diri sendiri dan orang lain, perasaan tidak sehat atau bahagia, tidak

mampu menghadapi tantangan hidup, serta tidak mampu menerima dan

memperlakukan individu atau kelompok lain sebagaimana mestinya.

Konsep dari gangguan jiwa ialah terdapatnya gejala klinis yang

bermakna baik berupa pola perilaku maupun pola psikologik, yang mana

gejala klinis tersebut menimbulkan dua hal sebagai syarat konfimasi suatu

kelainan atau gangguan jiwa, yakni distress yang merupakan

penderitaan berupa rasa tidak nyaman, tidak tentram, rasa nyeri,

terganggu, disfungsi organ tubuh dan lain sebagainya, serta disability

yang merupakan ketidakmampuan/hendaya dalam melakukan aktivitas


2

kehidupan sehari-hari yang biasa diperlukan untuk keperawatan diri dan

kelangsungan hidup seperti mandi, berpakaian, makan dan lain-lain.

Dari skenario tutorial, pasien mengeluhkan perasaan cemas dan

kekhawatiran yang hampir setiap hari dirasakannya selama menjalani

perawatan di rumah sakit. Perasaan cemas tersebut menyebabkannya

mengalami gangguan atau kesulitan beristirahat dan tidur terutama pada

malam hari karena telah menjadi beban pikiran yang menyulitkan,

sehingga dapat dikatakan bahwa pasien memiliki hendaya dalam

penggunaan waktu senggang. Di sisi lain perasaan tersebut menganggu

ketentraman dan kenyamanan pasien, serta memperberat gejala klinis

penyakit dasar yang dideritanya.

2. Jelaskan apakah penyakit interna yang dialami berhubungan dengan

gejala psikiatrik yang dirasakan pasien sekarang. Bagaimana

patomekanismenya?

Jawaban:

Pasien diketahui mengeluhkan gejala sakit ulu hati dan berdebar,

yang dibarengi oleh perasaan khawatir atau kecemasan. Kondisi

kesehatan organ fisik dan kejiwaan yang terganggu dari pasien saat ini

saling berhubungan dan berkembang menuju penentuan prognosis

penyakit serta kualitas hidup pasien di masa yang akan datang.

Dalam hal ini, kita dapat melihat dua kemungkinan alur kronologis

kemunculan gejala yang ada pada pasien, yang mana lebih dahulu
3

dialami, dalam artian bahwa apakah gejala penyakit yang mempengaruhi

kondisi kejiwaan pasien atau apakah kondisi kejiwaan menyebabkan

kemunculan dari gejala yang dirasakan pasien saat ini.

Jika kita beranggapan bahwa penyakit interna yang dialami

mempengaruhi kondisi kejiwaan pasien, maka hal ini jelas bahwa

ketakutan yang dialami pasien muncul akibat gejala penyakitnya berupa

sakit ulu hati dan berdebar, kekhawatiran itu dapat berlebihan dan tidak

rasional bahkan terkadang tidak realistik sebagai bagian dari kesiagaan

pasien terhadap perburukan atau rekurensi gejala penyakit tersebut di

masa depan. Pasien takut bahwa penyakitnya akan memberat dan

cenderung menghadapi situasi tersebut dengan perasaan was-was, yang

mana hal ini merupakan manifestasi gejala mental akibat rasa takut yang

hebat terhadap fenomena yang dihindari atau tidak diinginkan berupa

ancaman kematian.

Underlying Disesase
(Gejala sakit ulu hati & berdebar)

Rasa nyeri, tidak tentram dan terganggu

Kecemasan/takut terhadap rekurensi/perburukan gejala penyakit

Kesiagaan/perasaan was-was yang tidak rasional/realistik terhadap


prognosis penyakit

Gambar 1. Penyakit yang mendasari mempengaruhi kesehatan jiwa


pasien
4

Apabila kondisi kejiwaan menyebabkan kemunculan gejala yang dialami

pasien saat ini, maka hal ini berkaitan dengan patomekanisme penyakit yang

memperjelas titik temu atau hubungan antara gejala psikitarik dengan gejala

interna dari pasien. Bermula dari sindrom anxietas yang disebabkan oleh

hiperaktifitas neuron dari sistem limbik sebagai area yang mempengaruhi

perilaku manusia pada susunan saraf pusat, dengan komponen yang terdiri

dari neuron dopaminergic, noradrenergic dan serotoninergic yang aktifitasnya

dikendalikan (inhibisi) oleh neuron GABA (Gamma Amino Butiric Acid).

Dengan kata lain, peningkatan aktifitas neuron pada sistem limbik yang

berlebihan dengan/tanpa disertai penurunan inhibisi neuron GABA akan

mencetuskan sindrom anxietas, sebagai akibat gangguan neurotransmitter

dan hormon serta dapat dianggap mewakili adanya perubahan atau

ketidakstabilan fungsi neuroendokrin pada seluruh sistem tubuh pasien. Di

antaranya glukokortikoid (kortisol) yang diproduksi oleh kelenjar adrenal

berfungsi sebagai pengatur sistem imun, di mana peningkatan sekresi

kortisol akan menekan sistem imun pada kondisi stress seperti yang dialami

pasien. Glukokortikod mempengaruhi fungsi imunitas seluler maupun

hormonal, menekan kadar immunoglobulin (IgA, IgG, IgM), juga

mempengaruhi distribusi limfosit dalam sirkulasi darah sehingga akan

berpotensi menghambat sitotoksisitas seluler dan menekan proliferasi sel

limfosit. Dengan supresi sistem imun menyebabkan kinerja dari sistem imun

tersebut menurun, akibatnya tubuh dapat dengan mudah terserang berbagai


5

macam penyakit dengan beragam gejala, mempersulit penyembuhan

dan/atau memperburuk penyakit yang sebelumnya telah ada karena

melemahnya daya tahan tubuh. Seperti kasus ini, gejala sakit ulu hati dan

berdebar yang dialami pasien bisa berasal dari kecemasan yang dijembatani

oleh proses panjang patomekanisme penyakitnya.

Aktifitas neuron sistem limbik SSP +/- Inhibisi neuron GABA


(Dopamin, noradrenalin, serotonin)

Sindrom Anxietas

Ketidakstabilan fungsi neuroendokirn


(mis. Peningkatan sekresi glukokortikoid)

Supresi kadar immunoglobulin (IgA, IgG, IgM)


+
Menekan proliferasi limfosit

Kinerja sistem imun

Melemahnya daya tahan tubuh

Tubuh mudah terjangkit berbagai penyakit dengan beragam gejala


(mis. Sakit ulu hati & berdebar)

Gambar 2. Patomekanisme kemunculan gejala penyakit akibat


kecemasan

Anda mungkin juga menyukai