Anda di halaman 1dari 12

KOMPETENSI PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :
Prisma Ceila Perdana
5415162509

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Majalengka

Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan

Komp. Keahlian : Teknik Gambar Bangunan

Kelas/Semester : X/1

Pertemuan ke :1

Materi Pokok : Jenis – Jenis Pondasi

Tahun Pelajaran : 2019

Alokasi Waktu : 1 x 10 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya
untuk dipergunakan sebagai aturan pelaksanaan pekerjaan konstruksi batu
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pekerjaan pemasangan
konstruksi batu
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggungjawab dalam menerapkan aturan pemotongan dan penempatan ukuran dalam
konstruksi batu.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan
masalah perbedaan konsep berpikir dan cara melakukan pekerjaan konstruksi batu
3.4 Mengkategorikan macam-macam pekerjaan konstruksi batu dan beton
4.4 Menalar pekerjaan konstruksi batu dan beton

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Aspek Kognitif

1. Menyebutkan jenis-jenis pondasi

2. Menjelaskan pengertian pondasi

3. Menjelaskan jenis-jenis pondasi dangkal pada pekerjaan konstruksi

4. Menjelaskan jenis-jenis pondasi dalam pada pekerjaan konstruksi

Aspek Psikomotorik

1. Membuat denah pondasi telapak dengan skala 1:100 pada kertas A3 dengan ukuran dan
waktu pengumpulan yang telah ditentukan

D. Tujuan Pembelajaran

1. Terdapat beberapa pondasi, peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis pondasi


dengan 100 % benar. .
2. Terdapat beberapa pengertian pondasi, peserta didik mampu menjelaskan pengertian
pondasi dengan 100 % benar.
3. Terdapat beberapa jenis pondasi dangkal, peserta didik mampu menjelaskan jenis
pondasi dangkal pada pekerjaan konstruksi dengan 100 % benar.
4. Terdapat beberapa jenis pondasi dalam, peserta didik mampu menjelaskan jenis pondasi
dalam pada pekerjaan konstruksi dengan 100 % benar.
5. Peserta didik mampu membuat membuat denah pondasi telapak dengan skala 1:100
pada kertas A3 dengan ukuran dan waktu pengumpulan yang telah ditentukan setelah
membaca buku.

E. Materi Ajar.

1. Pengertian Pondasi

Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur/bangunan (sub structure)
yang berfungsi meneruskan beban secara merata dari bagian atas struktur/bangunan
kelapisan tanah yang berada di bagian bawahnya tanpa mengakibatkan Keruntuhan
tanah, dan Penurunan (settlement) tanah/pondasi yang berlebihan.

2. Jenis-jenis Pondasi
Pondasi dangkal adalah Pondasi digunakan apabila kedalaman tanah baik tidak begitu
dalam yaitu antara 0,6 sampai 2 meter, serta kapasitas dukung tanah relatif baik (>2.0
kg/cm2) pondasi ini digunakan apabila lapisan tanah pada dasar pondasi yang mampu
mendukung beban yang dilimpahkan terletak tidak dalam (berada relative dekat
dengan permukaan tanah.

Pondasi dalam didefinisikan sebagai pondasi yang meneruskan beban bangunan ke


tanah keras atau batu yang terletak relatif jauh dari permukaan pada lapisan tanah atas
berupa tanah lunak, sehingga mengharuskan pondasi dipancang mencapai lapisan tnah
keras tersebut.

3. Pondasi Dangkal

a. Pondasi Telapak

Pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom atau pondasi yang
mendukung bangunan secara langsung pada tanah bilamana terdapat lapisan
tanah yang cukup tebal dengan kualitas baik yang mampu mendukung bangunan
itu pada permukaan tanah atau sedikit dibwah permukaan tanah. Pondasi telapak
umumnya berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang.

b. Pondasi Menerus

Pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan kolom yang berjarak dekat
sehingga bila dipakai pondasi telapak sisinya akan terhimpit satu sama
lainnya. Pondasi menerus biasa digunakan untuk pondasi dinding, terutama
digunakan pada bengunan/rumah tinggal tidak bertingkat, seluruh beban
atap/beban bangunan umumnya dipikul oleh dinding dan diteruskan ketanah
melalui pondasi menerus sepanjang dinding bangunan.

c. Pondasi Rakit (Raft Foundation)


Pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak pada tanah
lunak atau digunakan bila susunan kolom-kolom jaraknya sedemikan dekat
disemua arahnya, sehingga menggunakan pondasi telapak, sisinya berhimpit satu
sama lainnya.

d. Pondasi Umpak

Pondasi ini diletakan diatas tanah yang telah padat atau keras. Sistem dan jenis
pondasi ini sampai sekarang terkadang masih digunakan, tetapi ditopang oleh
pondasi batu kali yang berada di dalam tanah dan sloof sebagai pengikat struktur,
serta angkur yang masuk kedalam as umpak kayu atau umpak batu dari bagian
bawah umpaknya atau tiangnya.

4. Pondasi Dalam
a. Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran merupakan pondasi peralihan antara pondasi dangkal dan
pondasi tiang, digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang
relative dalam, dimana pondasi sumuran nilai kedalaman (DF) dibagi lebar (B)
lebih kecil atau sama dengan 4, sedangkan pondasi dangkal Df/B≤1.
b. Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang digunakan bila tanah pondasi pada kedalaman yang normal tidak
mampu mendukung bebannya dan tanah kerasnya terletak pada kedalaman yang
sangat dalam. Pada pondasi tiang umumnya berdiameter lebih kecil dan lebih
panjang dibanding dengan pondasi sumuran. Dalam penggunaannya pondasi
tiang bisa dipakai sebagai pendukung struktur yang didirikan di darat maupun di
air tetapi mungkin bentuk tiangnya yang berbeda.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific


2. Model Pembelajaran : Kontekstual
3. Metode : Tanya jawab dan penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas dan mengucap salam
2. Peserta didik merespon salam
3. Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk berdoa
4. Peserta didik memulai berdoa
5. Guru mengabsen peserta didik
6. Peserta didik yang hadir merespon guru ketika diabsen
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi
yang akan dicapai, serta rencana kegiatan pembelajaran 2 menit
yang akan dilaksanakan
8. Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan
pembelajaran, kompetensi yang akan dicapai, rencana
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan


tentang pengertian pondasi
2. Peserta didik mengikuti instruksi guru untuk
menjelaskan tentang pengertian pondasi
3. Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan jenis
jenis pondasi
4. Peserta didik menyebutkan jenis jenis pondasi
5. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan jenis
jenis pondasi dangkal
6. Peserta didik menjelaskan jenis jenis pondasi dangkal
7. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan jenis 6 menit
jenis pondasi dalam
8. Peserta didik menjelaskan jenis jenis pondasi dalam
9. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti
10. Peserta didik memanfaatkan kesempatan untuk
bertanya
11. Guru memberikan kesempatan peserta didik lain untuk
menjawab pertanyaan yang belum dimengerti
Penutup 1. Guru memberikan evaluasi terhadap pembelajaran hari 2 menit
ini dengan memberikan tugas kepada peserta didik
2. Peserta didik mendengarkan dan mencatat tugas yang
diberikan oleh guru.
3. Guru dan peserta didik bersama sama menyimpulkan
materi yang telah dipelajari secara singkat.
4. Guru memberikan tugas sebagai tindak lanjut
pembelajaran yaitu dengan membaca materi
pertemuan selanjutnya yaitu pekerjaan dinding.
5. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam penutup
6. Peserta didik menjawab salam

H. Media, Alat/bahan, dan Sumber Belajar

1. Media : Power Point, proyektor, laptop


2. Alat : Spidol dan Papan Tulis
3. Sumber Belajar :
Jobsheet Praktik Konstruksi Bangunan SMK N 1 Majalengka
Ariestadi, Dian, 2008. Teknik Struktur Bangunan Jilid 2 untuk SMK. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hal,100 s/d 110.

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap : Teknik Non Tes


b. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Membuat denah pondasi
telapak dengan skala 1:100 pada kertas A4 dengan
ukuran dan waktu pengumpulan yang telah ditentuka
2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian Sikap

LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Aspek yang dinilai Jumlah


No. Nama siswa Nilai
Keaktifan Skor

1
2
3
4

Pedoman Penskoran
Skor Max 3 dan Skor Min 1 dengan criteria sebagai berikut:

Aspek Yang Dinilai Kriteria / rubrik


Aktif Skor 1 = Tidak aktif bertanya maupun menanggapi apa yang
disampaikan guru
Skor 2 = Kurang aktif bertanya maupun menanggapi apa yang
disampaikan guru
Skor 3 = Aktif bertanya maupun menanggapi apa yang disampaikan
guru

Perhitungan nilai =

b. Penilaian Pengetahuan

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

No. Nama Peserta Didik Nilai

Pedoman penilaian kinerja siswa adalah berdasarkan bobot nilai di bawah ini:

Bobot
No. Soal Kunci Jawaban
nilai
1. Sebutkan jenis jenis pondasi Pondasi Dangkal dan
Pondasi Dalam 10

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pondasi!


Pondasi adalah suatu
konstruksi pada bagian dasar
struktur/bangunan (sub
structure) yang berfungsi
meneruskan beban secara
merata dari bagian atas
struktur/bangunan kelapisan
10
tanah yang berada di bagian
bawahnya tanpa
mengakibatkan Keruntuhan
tanah, dan Penurunan
(settlement) tanah/pondasi
yang berlebihan.

3. Jelaskan jenis-jenis pondasi dangkal! (minimal 3 a. Pondasi Telapak 30


jenis pondasi)
Pondasi yang berdiri sendiri
dalam mendukung kolom
atau pondasi yang
mendukung bangunan secara
langsung pada tanah
bilamana terdapat lapisan
tanah yang cukup tebal
dengan kualitas baik yang
mampu mendukung
bangunan itu pada
permukaan tanah atau sedikit
dibwah permukaan tanah. .

b. Pondasi Menerus

Pondasi yang digunakan


untuk mendukung sederetan
kolom yang berjarak dekat
sehingga bila dipakai pondasi
telapak sisinya akan
terhimpit satu sama lainnya.

c. Pondasi Rakit (Raft


Foundation)
Pondasi yang digunakan
untuk mendukung bangunan
yang terletak pada tanah
lunak atau digunakan bila
susunan kolom-kolom
jaraknya sedemikan dekat
disemua arahnya, sehingga
menggunakan pondasi
telapak, sisinya berhimpit
satu sama lainnya.
d. Pondasi Umpak
Pondasi ini diletakan diatas
tanah yang telah padat atau
keras. Sistem dan jenis
pondasi ini sampai sekarang
terkadang masih digunakan,
tetapi ditopang oleh pondasi
batu kali yang berada di
dalam tanah dan sloof
sebagai pengikat struktur,
serta angkur yang masuk
kedalam as umpak kayu atau
umpak batu dari bagian
bawah umpaknya atau
tiangnya.
4. Jelaskan jenis-jenis pondasi dalam! a. Pondasi Sumuran 30
Pondasi sumuran merupakan
pondasi peralihan antara
pondasi dangkal dan pondasi
tiang, digunakan bila tanah
dasar yang kuat terletak pada
kedalaman yang relative
dalam, dimana pondasi
sumuran nilai kedalaman
(DF) dibagi lebar (B) lebih
kecil atau sama dengan 4,
sedangkan pondasi dangkal
Df/B≤1.
b. Pondasi Tiang
Pancang
Pondasi tiang digunakan bila
tanah pondasi pada
kedalaman yang normal
tidak mampu mendukung
bebannya dan tanah kerasnya
terletak pada kedalaman
yang sangat dalam.

Perhitungan nilai = Total nilai yang di peroleh = Nilai Akhir

c. Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Penilaian psikomotorik diambil berdasarkan pembuatan denah pondasi telapak dengan skala
1:100 pada kertas A4 dengan ukuran dan waktu pengumpulan yang telah ditentukan

Keakuratan Ketepatan Hasil


Kerapihan Total
No Nama Siswa Ukuran Waktu Pekerjaan
Nilai

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
Keterangan:
Skor 1 = Cukup Baik
Skor 2 = Baik
Skor 3 = Sangat Baik

Perhitungan nilai =

d. Pedoman Kelulusan

Untuk menentukan Nilai Akhir (NA) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

NA = S + P + K

Maksimal

Keterangan :

S = Nilai Sikap (Afektif)

P = Nilai Pengetahuan (Kognitif)

K = Nilai Keterampilan (Psikomotorik)

Mengetahui Jakarta, 3 Juli 2019

Kepala SMK Negeri 1 Majalengka Guru Mata Pelajaran

Imam Agus Salim,M.Pd Prisma Ceila Perdana,S.Pd

NIP. 196608172003121002 NIP. 19980312202103200

Anda mungkin juga menyukai