Oleh:
Akhsan Nawawi (01)
PENDAHULUAN
Salah satu sensor yang umum digunakan adalah sensor suhu. Sensor
ini sangat sering digunakan dalam proses manufaktur terutama yang berkaitan
dengan proses pemanasan maupun pendinginan. Sensor tersebut bertugas
untuk mengetahui kondisi lingkungan atau sebuah sistem yang digunakan
sebagai input agar dapat ditindaklanjuti dalam sebuah proses atau
pengendalian sistem. Beberapa sensor suhu yang umum digunakan antara lain
termokopel.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami
tentang sensor termokopel, konstruksi sensor termokopel, operasi sensor
temokopel dan aplikasi dari sensor termokopel
TINJAUAN PUSTAKA
Berasal dari kata “Thermo” yang berarti energi panas dan “Couple”yang
berarti pertemuan dari dua buah benda. Termokopel adalah perangkat yang terdiri
dari dua konduktor yang berbeda, biasanya paduan-paduan logam (metal alloys)
yang menghasilkan tegangan yang berbanding lurus dengan perbedaan suhu
antara kedua ujung pasangan konduktor.
Jika cold junction open circuit dan dihubungkan dengan voltmeter dengan
impedansi yang tak terhingga (besar sekali), seperti yang terlihat pada gambar 2,4
maka akan terbaca tegangan pada voltmeter, tegangan tersebut dikenal sebagai
tegangan Seebeck. Jika thermocouple digunakan untuk mengukur temperatur hot
junction maka tegangan Seebeck pada cold junction, hot junction serta temperatur
cold junction harus diketahui terlebih dahulu.
�𝐴�� = �𝐴�� Δ�
Dimana :
METODE PENGUKURAN
Termokopel adalah sebuah alat yang dibuat dari dua jenis kawat dari
logam yang berbeda dan disatukan pada salah satu ujungnya. Ujung ini disebut
dengan istilah ‘junction end’ atau ujung sambungan dan dapat disebut juga ujung
pengukuran (T2). Dua kawat tersebut disebut thermoelement yang merupakan
kaki-kaki dari termokopel. Keduanya dibedakan menjadi kaki positif dan kaki
negatif. Kemudian, ujung laun dari masing-masing kawat disebut dengan ‘tail
end’ (ujung ekor) atau ‘reference end’ (T1).
Junction end adalah ujung yang digunakan untuk mengukur panas dari
media yang hendak diukur, misalkan ruangan tungku atau oven dengan suhu
200°C sedangkan tail end adalah ujung yang kita sambungkan dengan rangkaian
elektronika dan berada pada suhu ruang, katakanlah 28°C. Tail end mempunyai
dua kutub untuk pengukuran, yaitu positif dan negatif. T1 dan T2 adalah suhu
masing-masing pada posisi tail end dan junction end.
Perbedaan suhu antara T1 dan T2 tersebut dapat diukur pada kedua kutup
positif dan negatif. Oleh karena itu termokopel adalah termasuk temperature-
voltage transducer. Termokopel adalah penghasil tegangan yang dapat diukur pada
kedua kutub tail end yang terjadi akibat perbedaan suhu pada T1 dan T2. Jadi
tinggal diukurdengan voltmeter digital.
Vout = Vh - Vc
Keterangan :
Vnet = tegangan keluaran thermokopel
Vc = tegangan referensi
1. Jika kedua kawat atau thermoelement terbuat dari material yang sama
sehingga menyebabkan tidak ada perbedaan suhu diantara kedua ujung
kawat.
2. Suhu T1 sama dengan T2 sehingga menyebabkan termokopel tidak dapat
mengukur suhu ruang karena kedua ujungnya ada pada temperatur yang
relatif sama, yaitu berada pada suhu ruang. Oleh karena itu, kita tiba pada
kondisi ‘tidak mudahnya’ karena pada dasarnya temperatur pada reference
end atau tail end haruslah relatif tetap. Hal yang tidak mungkin tentunya
sehingga ada istilah cold junction compensation untuk menkompensasi
kondisi ini. Sebuah IC seperti misalnya MAX667 bisa dipergunakan untuk
kompensator.
Konstruksi Termokopel
Pada konstruksi termokopel terdapat dua buah kawat yang terbuat dari
materail yang berbeda, salah satunya digunakan sebagai measuring junction (hot)
dan reference junction (cold). Pada kawat rerference junction tidak akan
mengalami perubahan dan akan tetap pada suhu reference. Pada pengukuran
perbedaan potensial dari kedua kawat akan menggunakan voltmeter dan
sebelumnya akan di amplify dahulu agar dapat terbaca oleh voltmeter karena
tegangan yang dihasilkan terlalu kecil. Pengukuran panas saluran Thermokopel
menghasilkan tegangan yang lebih besar dari tegangan saluran referensi.
Perbedaan antara dua tegangan itu sebanding dengan perbedaan suhu.
5. Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)
Cocok mengukur suhu di atas 1800 °C. Tipe B memberi output
yang sams pada suhu 0 °C hingga 42 °C sehingga tidak dapat dipakai di
bawah suhu 50 °C.
Gambar 2.6 Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)
BAB IV
Analisis
4.1 Adapun kelebihan dan kekurangan dari termokopel adalah sebagai berikut :
a. Mudah dibaca, karena memiliki layar yang tidak mudah keruh dan skala
yang jelas
b. Respon cepat untuk setiap adanya perubahan suhu
c. Akurasi yang tepat dalam pengukuran suhu
d. Baik digunakan untuk pengukuran variasi suhu dengan jarak kurang dari
1 cm
e. Termokopel tidak mudah rusak dan tahan lama
a. Kalibrasi yang sulit, saat termokopel dinyalakan, suhu yang tertera adalah
suhu pada ruangan tersebut
b. Hanya dapat digunakan untuk mengukur perbedaan suhu
c. Termokopel membutuhkan perlengkapan tambahan yang harganya
biasanya cukup mahal
BAB V
1. Termokopel suhu paling ekonomis alat ukur yang tersedia dan juga
menyediakan pengukuran suhu tertinggi. Ggl yang mereka hasilkan
adalah independen dari panjang kawat dan diameter, namun kebisingan
dapat menjadi faktor. Termokopel menyediakan jangkauan macam
pengukuran temperatur namun tidak dianjurkan untuk rentang suhu yang
sempit atau pengukuran perbedaan kecil.
2. Untuk pengukuran temperatur kritis, suhu referensi akurat persimpangan
perlu diukur dan kompensasi. Hal ini mungkin mengharuskan
penggunaan suatu RTD.
3. Jika proses pengukuran dapat dilakukan dengan perangkat lain selain
termokopel, maka yang harus dipertimbangkan. Termokopel biaya
rendah dan cocok untuk aplikasi yang memerlukan jangkauan suhu yang
besar.
4. Sensor termokopel dapat digunakan sebagai pengukur suhu
5. Sensor termokopel bekerja dengan membandingkan perbedaan
potensial yang terjadi di kedua ujung termoelemen akibat perbedaan
panas dikedua ujungnya.
6. Terdapat beberapa jenis termokopel diantara
a. Tipe E (kromel-konstantan)
b. Tipe J (besi-konstantan)
c. Tipe K (kromel-alumel)
e. Tipe T (tembaga-konstantan)
5.2 SARAN
http://koponkworld.wordpress.com/2010/10/09/prinsip-kerja-termokopel/
http://angahazhari.blogspot.com/2011/10/termokopel.html
http://baskarapunya.blogspot.com/2011/04/instrumentasi-bab-4-
temperature.html#ixzz2vAs9TDKp
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-rtd-
http://www.momentous-inst.com/news-detail/kelebihan-dan-kekurangan-dari-
termokopel
http://onnyapriyahanda.com/prinsip-kerja-thermocouple/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18446/3/Chapter%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28656/3/Chapter%20II.pdf
LAMPIRAN