Anda di halaman 1dari 4

INTERVIEW TRANSCRIPT

PLACE : at teacher’s office of SMP Nurul Iman Palembang


R : Researcher (Denny Alfi Rangga)
ET : English Teacher (Nurmalia, S.Pd)

R : Assalamualaikum, wr. Wb. Permisi mam. Saya Denny Alfi Rangga dari
program studi pendidikan bahasa Inggris UIN Raden Fatah. Maksud Denny
menemui mam, Denny ingin mewawancarai mam, tentang masalah yang terjadi
dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris di sekolah ini. Pertama mam,
Denny ingin bertanya bagaimana situasi dalam proses belajar bahasa inggris
disekolah ini mam?

ET : Wa’alaikumsalam, wr. Wb. Kebetulan ibu mengajar kelas VIII (Delapan),


untuk kelas VII sendiri_rata_rata jumlah murid disekolah kami masing-masing
berjumlah berkisar 39-40 orang per kelas dan suasana pembelajaran dikelas
tergolong kondusif ketika proses pembelajaran berlangsung. Terkadang, para
siswa ribut saat mereka tidak memiliki tugas, maka dari itu saya harus
memberikan beberapa tugas untuk mereka.

R : Lalu Apa saja mam masalah yang sering dihadapi siswa dalam belajar bahasa
Inggris?

ET : Masalah yang saya hadapi masih ada siswa yang kurang percaya diri ketika
mengikuti pelajaran, terutama saat belajar writing (khususnya dalam menulis).
Ketika disuruh menulis mengarang, mereka masih bingung apa yang akan ditulis
dan bagaimana langkah-langkahnya. Mereka terkadang memiliki kata-kata untuk
ditulis namun tidak dapat menuangkan ide mereka kedalam bentuk tulisan.
Selain itu, mereka memiliki kemampuan yang rendah dalam grammar sehingga
itu menjadi salah satu faktor penghambat saat mereka akan memulai membuat
suatu kalimat. Jadi, rasa percayadiri mereka dalam hal menulis itu masih kurang.
R : Ketika melakukan proses belajar mengajar di kelas, apakah mam menerapkan
model/strategy pembelajaran? Bila ya, model/strategy pembelajaran apa yang
mam terapkan?

ET : Tentu saja setiap saya melakukan proses pembelajaran di kelas, saya selalu
menerapkan model/strategy pembelajarn agar proses pembelajaran lebih efektif
dan semua siswa turut aktif sehingga diharapkan dapat mencapai tingkat
kompetensi yang diinginkan. Model pembelajaran yang saya terapkan bagi
siswa-siswi tergantung pada materi pembelajaran yang saya berikan. Misalnya
materi yang saya ajarkan adalah mengenai menulis, maka saya menerapkan
model pembelajaran yang menggunakan media seperti beberapa gambar. Kalau
materi yang saya ajarkan bersifat analisis dan teoritis maka saya biasanya
menerapkan model jigsaw.

R : Bagaimana rata-rata kemampuan siswa kelas VIII dalam menerima materi


pelajaran?
ET : Kemampuan rata-rata siswa masih tergolong biasa saja dan masih ada kelas
cenderung lebih rendah dibanding kelas yang lain karena mungkin pola pikirnya
belum luas dan kurang berkembang.

R : lalu kesulitan atau kendala-kendala apa saja yang sering mam temui saat
pelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran?

ET : Kesulitan yang sering saya temui itu dari siswanya. Misalnya masih ada
beberapa siswa yang masih kurang percaya diri ketika mengikuti pembelajaran
atau malu-malu kalau misalnya bergabung dengan teman-temannya yang lain,
mungkin karena tidak terbiasa dengan diskusi diluar kelas sehingga ada
beberapa siswa yang agak canggung dan kebingungan ketika saya menerapkan
model pembelajaran tertentu. Pola pikir siswanya masih banyak yang terlalu
monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran sehingga kadang-kadang
membutuhkan waktu lama untuk menerapkannya karena waktu pembelajarannya
rata-rata hanya 2x45 menit, dengan kata lain, waktu untuk menerapkan
model/strategy pembelajaran itu saya rasa kurang karena memang membutuhkan
waktu yang agak lama.

R : Bagaimanakah mam prestasi belajar siswa setelah diterapkannya


model/strategy tertentu dalam pembelajaran?

ET : Prestasi belajarnya masih tergolong biasa-biasa saja artinya kebanyakan siswa


masih didominasi oleh siswa-siswa yang kurang dapat menyerap pelajaran
dengan maksimal sehingga hasil akhir seperti ujiannya pun kurang memuaskan
dan masih jauh dari apa yang saya harapkan terutama untuk hasil menulis tadi
misalnya, utk kelas VIII sendiri ada materi menulis descriptive text dan terlihat
dari hasil tulisan mereka msh tergolong kurang ya.

R : Pernahkan para siswa mengeluh tentang penerapan model-model pembelajaran


yang mam terapkan?

ET : Tidak pernah. Mereka cenderung menurut saja dengan berbagai model-model


pembelajaran yang saya berikan.

R : Apa rencana mam kedepannya untuk lebih memotivasi dan meningkatkan


prestasi belajar siswa melalui model-model pembelajaran? Misalnya apakah
mam akan berinovasi dalam penerapan model-model itu?

ET : Ya tentunya saya akan terus berusaha untuk mengembangkan model-model


pembelajaran yang cocok untuk siswa-siswa saya. Saya selalu memantau sampai
sejauh mana keefektivan model/strategy pembelajaran yang telah saya terapkan.
Dan tentunya akan ada inovasi yang akan saya terapkan kemudian yang saya
kondisikan dengan siswa.

R : eehhm, iya mam rencana nya Denny akan menerapkan suatu strategy dalam
penelitian Denny di sekolah ini mam. Nah strategy pembelajaran ini untuk
membuat siswa lebih mudah menggambarkan sesuatu atau dalam hal menulis
text lainnya dalam Bahasa Inggris dan membuat proses belajar mengajar
menjadi senang dan tidak membosankan sehingga siswa lebih mempunyai rasa
percaya diri dalam menulis (writing).

ET : ohh, iya boleh dicoba Denny, siapa tahu strategy pembelajaran yang akan kamu
lakukan itu bisa meningkatkan nilai writing mereka. Dan nanti, saya juga bisa
mengaplikasikannya dalam proses belajar mengajar bahasa inggris terutama
pada writingnya.

R : oke, mam terimakasih atas waktunya karena sudah mau berbagi dan berbincang
mengenai proses belajar mengajar bahasa inggris yang mam ajarkan.

ET : Iya, . Sama-sama.

R : oke, mam. Denny pamitan dulu. Wassalamualaikum wr. Wb mam.

ET : wa’alaikumsalam wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai