Anda di halaman 1dari 11

DEFINISI OPERASIONAL

LAPORAN SEKSI PENYEHATAN SANITASI DASAR


I. LAPORAN BULANAN KLINIK SANITASI
Klinik Sanitasi adalah upaya atau kegiatan yang mengintegerasikan
pelayanan kesehatan promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis
lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman yang dilaksanakan
oleh petugas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif dan
aktif di dalam dan di luar gedung puskesmas (Depkes RI, 2007).
a. Puskesmas
Nama Puskesmas yang melaporkan pelaksanaan klinik sanitasi.
b. Bulan
Periode laporan klinik sanitasi. Misal : Januari 2014
c. Nomor
Nomor urut
d. Desa
Nama Desa dalam satu wilayah puskesmas
e. Jumlah Total Kunjungan
Jumlah Total Kunjungan di masing-masing desa. Untuk desa lokasi
puskesmas total kunjungan yang dimaksud adalah total kunjungan dari
rawat jalan dan rawat inap.
f. Jumlah Penyakit Berbasis Lingkungan
Penyakit berbasis lingkungan adalah penyakit yang timbul karena
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang buruk. Jenis-jenis penyakit
tersebut antara lain :
- Diare, ISPA, TB Paru, Malaria, DBD, Kecacingan, Kulit, Thypus, Kusta
dan sebagainya.
g. Pasien
Pasien klinik sanitasi adalah penderita penyakit yang diduga berkaitan erat
dengan kesehatan lingkungan yang dirujuk oleh petugas medis ke ruang
klinik sanitasi.
- Kunjungan Klinik Sanitasi
Kegiatan dalam gedung klinik sanitasi yaitu pasien penderita penyakit
berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas dirujuk ke klinik
sanitasi untuk dikonseling dan diberi penyuluhan mengenai masalah
kesehatan lingkungan yang dialami
- Tindak Lanjut Kusades (Kunjungan Sanitasi Desa)
Kegiatan luar gedung klinik sanitasi yaitu Kunjungan ke rumah pasien
klinik sanitasi sebagai tindak lanjut dari kegiatan dalam gedung.
Kegiatan ini dilakukan setelah adanya kesepakatan waktu antara
pasien dan petugas klinik sansitasi.
- Melaksanakan Saran
Pasien yang telah dilakukan kunjungan sanitasi desa (KUSADES)
dilihat apakah sudah melaksankan saran untuk perbaikan kondisi
lingkungannya.
h. Klien
Klien klinik sanitasi adalah masyarakat umum bukan penderita penyakit
yang datang ke puskesmas untuk berkonsultasi mengenai masalah yang
berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
- Kunjungan Klinik Sanitasi
Kegiatan dalam gedung klinik sanitasi yaitu masyarakat umum yang
datang ke puskesmas untuk berkonsultasi mengenai masalsah
kesehatan lingkungan yang dihadapi.
- Tindak Lanjut Kusades (Kunjungan Sanitasi Desa)
Kegiatan luar gedung klinik sanitasi yaitu kunjungan ke rumah klien
klinik sanitasi sebagai tindak lanjut dari kegiatan dalam gedung.
Kegiatan ini dilakukan setelah adanya kesepakatan waktu antara klien
dan petugas klinik sansitasi.
- Melaksanakan Saran
Klien yang telah dilakukan kunjungan sanitasi desa (KUSADES) dilihat
apakah sudah melaksankan saran untuk perbaikan kondisi
lingkungannya.
i. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas dari puskesmas yang melaporkan pelaksanaan klinik
sanitasi. Dilengkapi NAMA dan NIP, serta Stempel dari puskesmas yang
bersangkutan.
l. Tanggal
Tanggal dilaksanakannya pelaporan.
m. Pelaksana Program
Petugas yang melaksanakan program klinik sanitasi di puskesmas
bersangkutan. Dilengkapi dengan NAMA dan NIP petugas dari puskesmas
yang bersangkutan.

II. LAPORAN BULANAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


(STBM)
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. (Kepmenkes RI :
852/Menkes/SK/IX/2008)
a. Nomor
Nomor Urut
b. Dusun/Posyandu/Desa
Nama Dusun/Posyandu/Desa yang ada di wilayah kerja puskesmas
bersangkutan.
c. Jumlah Rumah
Jumlah rumah dari masing-masing dusun/posyandu/Desa yang ada di
wilayah kerja puskesmas bersangkutan.
d. Jumlah populasi (jiwa)
Jumlah penduduk dari masing-masing dusun/posyandu/Desa yang ada
di wilayah kerja puskesmas bersangkutan.
e. Jumlah KK
Jumlah Kepala Keluarga dari masing-masing dusun/posyandu/Desa
yang ada di wilayah kerja puskesmas bersangkutan.
f. Baseline data akses masyarakat (KK)
Data awal dengan basis jumlah Kepala Keluarga (data awal ini tidak
boleh berubah sehingga diketahui perkembangannya).
- Jamban Sehat
Fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus rantai
penularan penyakit. Yang dimaksud adalah jamban dengan leher
angsa.
Jamban : data awal jumlah jamban sehat
KK : data awal jumlah KK yang mengakses jamban sehat
- Jamban Tidak Sehat
Fasilitas pembuangan tinja yang belum efektif untuk memutus rantai
penularan penyakit. Yang dimaksud adalah jamban cemplung,
plengsengan tanpa tutup.
Jamban : data awal jumlah jamban tidak sehat
KK : data awal jumlah KK yang mengakses jamban tidak sehat
- Jamban numpang (Sharing)
Data awal Perilaku buang air besar dengan menumpang pada
fasilitas pembuangan tinja milik tetangga tanpa memperhitungkan
apakah fasilitas tersebut sehat atau tidak.
- Total Akses
Jumlah awal pengguna jamban (jamban sehat, jamban tidak sehat,
sharing). Merupakan penjumlahan dari jamban sehat (KK). Jamban
tidak sehat (KK), jamban sharing.
- Masih BAB sembarangan (OD)
Data awal perilaku yang masih BAB tidak di fasilitas yang
seharusnya ( di sungai, kebun dll).
- Total KK
Jumlah awal pengguna jamban (jamban sehat, jamban tidak sehat,
sharing). Merupakan penjumlahan dari jamban sehat (KK). Jamban
tidak sehat (KK), jamban sharing. Diisi sama dengan kolom Total
Akses.
g. Komulatif data akses masyarakat (KK).
Penjumlahan data awal dan data tambahan akses jamban masyarakat.
Data ini terus berubah setiap bulannya seiring dengan penambahan
akses jamban masyarakat.
- Jamban Sehat (improved)
- Tambahan jamban
Diisi jumlah jamban sehat baru yang terbangun selama
periode bulan terlaporkan. Misal : Bulan Januari 2014 jumlah
jamban sehat terbangun adalah 15. Maka angka 15 diisikan
dalam kolom ini.
- Total Jamban
Penjumlahan antara data awal jamban sehat dengan
tambahan jamban sehat.
- Tambahan Akses (KK)
Diisi jumlah akses pengguna jamban sehat baru yang
terbangun selama periode bulan terlaporkan. Misal : Bulan
Januari 2014 jumlah jamban sehat terbangun adalah 15
dengan akses adalah 20. Maka angka 20 diisikan dalam
kolom ini.
- Total Akses (KK)
Penjumlahan antara data awal akses jamban sehat (KK)
dengan tambahan akses jamban (KK).
- Jamban Tidak Sehat (Un Improved)
- Tambahan jamban
Diisi jumlah jamban tidak sehat baru yang terbangun selama
periode bulan terlaporkan. Misal : Bulan Januari 2014 jumlah
jamban tidak sehat terbangun adalah 5. Maka angka 5 diisikan
dalam kolom ini.
- Total Jamban
Penjumlahan antara data awal jamban tidak sehat dengan
tambahan jamban tidak sehat.
- Tambahan Akses (KK)
Diisi jumlah akses pengguna jamban tidak sehat baru yang
terbangun selama periode bulan terlaporkan. Misal : Bulan
Januari 2014 jumlah jamban tidak sehat terbangun adalah 6
dengan akses adalah 13. Maka angka 13 diisikan dalam
kolom ini.
- Total Akses (KK)
Penjumlahan antara data awal akses jamban tidak sehat (KK)
dengan tambahan akses jamban tidak sehat(KK).
- Tambahan Jamban Sharing
Diisi jumlah KK yang menumpang pada jamban tetangga/keluarga
tanpa melihat apakah jamban yang digunakan sehat atau tidak
sehat selama periode bulan terlaporkan.
- Total Jamban numpang (sharing)
Penjumlahan antara data awal jamban sharing dengan tambahan
jamban sharing.
- Total Jamban
Penjumlahan data awal jamban sehat, jamban tidak sehat,
tambahan jamban sehat dan tambahan jamban tidak sehat.
- Total Akses
Penjumlahan data awal KK jamban sehat, KK jamban tidak sehat,
tambahan KK jamban sehat dan tambahan KK jamban tidak
sehat.
- Total BABS/OD
Pengurangan jumlah BABS/OD dengan Total Akses.
h. Keterangan
i. Jumlah
Jumlah total vertikal dari masing-masing kolom.
j. Desa melaksanakan STBM
Desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai
tim kerja masyarakat/Natural Leader, dan telah mempunyai rencana
tindak lanjut untuk menuju Sanitasi Total.
k. Desa STBM
Desa yang telah mencapai 100 % penduduk melaksanakan 5 pilar
STBM
l. Desa Stop BABS (SBS)
Desa yang peduduknya 100 % mengakses jamban sehat

III. LAPORAN TRIBULAN KESEHATAN LINGKUNGAN


1. Puskesmas
Nama Puskesmas yang melaporkan pelaksanaan program kesehatan
lingkungan.
2. Tribulan
Periode laporan program kesehatan lingkungan yang dilaporkan setiap 3
(tiga) bulan sekali yaitu :
- Tribulan I : Periode Januari – Maret dilaporkan awal April
- Tribulan II : Periode April – Juni dilaporkan awal Juli
- Tribulan III : Periode Juli – September dilaporkan awal Oktober
- Tribulan IV : Periode Oktober – Desember dilaporkan awal
Januari tahun berikutnya.
3. Nomor
Nomor Urut sesuai jumlah desa di wilayah kerja puskesmas.
4. Desa
Nama Desa dalam satu wilayah puskesmas.
5. Hotel
suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha
akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia
makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua
pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang
bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan
fasilitas tertentu
a. Hotel Bintang
Suatu usaha akomodasi yang menggunakan suatu bangunan atau
sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, di mana setiap
orang dapat menginap, makan, memperoleh pelayanan dan
menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran, dan sudah
memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang (sesuai klasifikasi dari
kementrian pariwisata)
b. Hotel Non Bintang / Melati
Suatu usaha akomodasi yang menggunakan suatu bangunan atau
sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, di mana setiap
orang dapat menginap, makan, memperoleh pelayanan dan
menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran, dan belum
memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang.
6. Terminal
sebuah prasarana untuk keperluan menurunkan dan menaikkan ,
perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur
kedatangan dan pemberangkatan umum.
7. Kolam Renang
suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan dan

digunakan untuk, atau aktivitas air lainnya..


8. Masjid
Rumah tempat ibadah umat Muslim.
9. Gereja
Rumah tempat ibadah umat kristiani.
10.Tempat Ibadah Lain
Pura : rumah tempat ibadah umat hindhu
Wihara : rumah tempat ibadah umat budha
Klenteng : rumah tempat ibadah umat konghucu
11.Pangkas Rambut
Tempat cukur rambut, khususnya bagi kaum lelaki.
12.Stasiun
Tempat menaikkan dan menurunkan penumpang yang menggunakan
jasa transportasi kereta api.
13.Salon
Salah satu bidang jasa yang tujuannya adalah memperbaiki dan
mempercantik penampilan fisik.
14.Panti Pijat
Tempat yg disediakan bagi orang-orang yg ingin dipijat
15. Pertokoan (Toserba, Swalayan)
Tempat atau kompleks toko
16. Pasar
Tempat bertemunya penjual dan pembeli
17. Restoran
suatu tempat yang identik dengan jajaran meja – meja yang tersusun rapi,
dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan
pelayanan para pramusaji, berdentingnya bunyi – bunyian kecil karena
persentuhan gelas – gelas kaca, porselin, menyebabkan suasana hidup di
dalamnya.
18.Rumah Makan
usaha yang menyajikan kepada masyarakat dan menyediakan tempat
untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk
makanan dan pelayanannya.
19. Warung Kecil
Bangunan kecil yang dipakai untuk berjualan. Letak warung berada di
dekat rumah pemiliknya bangunan kecil yang dipakai untuk berjualan.
20. Jasaboga (Katering)
yang melayani pemesanan berbagai macam (makanan dan minuman)
baik untuk pesta maupun untuk suatu instansi.
21. Sentra Makanan Jajanan
Makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin di tempat penjualan
atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum.
22. Depot Air Minum (DAM)
Usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air
minum dan menjual langsung kepada konsumen.
23. Industri Makanan Rakyat
Industri makanan yang dikelola dan merupakan milik rakyat.
24. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
25. Sarana Pendidikan
Tempat/ fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang
dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak bergerak agar
tujuan pendidikan tercapai.
a. SD : Sekolah Dasar atau yang sederajat
b. SMP : Sekolah Menegah Pertama atau yang sederajat
c. SMA : Sekolah Menengah Atas atau yang sederajat
26. Perkantoran
Tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau
penyampaian data/informasi.
27. Ponpes
Asrama pendidikan tradisional, di mana para siswanya semua tinggal
bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal
dengan sebutan Kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap
santri.
28. Industri Kecil/Rumah Tangga
Kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar.
29. Rumah
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga,
30. Jamban
Suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran
manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus atau
WC.
a. Jamban komunal :
suatu bangunan yang digunakan untuk
membuang dan mengumpulkan kotoran
manusia dalam suatu tempat
tertentu/bersama, sehingga kotoran
tersebut dalam suatu tempat tertentu tidak
menjadi penyebab penyakit dan mengotori
lingkungan pemukiman
b. Jamban leher angsa : jamban leher lubang closet berbentuk
lengkungan, dengan demikian air akan
terisi gunanya sebagai sumbat sehingga
dapat mencegah bau busuk serta
masuknya binatang-binatang kecil
c. Jamban plengsengan : jamban/kakus yang di bawah dudukannya
terdapat saluran rata yang dimiringkan ke
pembuangan kotoran
d. Jamban cemplung : jamban/kakus yang di bawah dudukannya
tidak ada saluran, sehingga tinja langsung
ke tempat pembuangan/penampungan
akhir

Jumlah Sarana : sudah jelas


Jumlah Pengguna : jumlah KK yang menggunakan sarana tersebut ( 1
sarana bisa digunakan 1 KK atau lebih yang disebut sharing)
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria kesehatan
31. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Perlengkapan pengelolaan air limbah bisa berupa pipa atau pun
selainnya yang dipergunakan untuk membantu air buangan dari
sumbernya sampai ke tempat pengelolaan atau ke tempat pembuangan.
32. Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Rumah tangga
Tempat untuk menimbun di rumah tangga sebelum diangkut ke Tempat
Pembuangan Sampah.
33. Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA)
Tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam
pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan,
pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.TPA
merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak
menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya.
34. Tempat Penyimpanan dan Pengelolaan Pestisida
Fasilitas untuk menyimpan pestisida sebelum didistribusikan kepada
petani (Gudang/Kios Pestisida)
35. Sumur Gali (SGL)
Suatu cara mendapatkan air tanah dengan cara menggali dan
menaikkan airnya dengan timba
a. Sumur gali terlindung
Sarana untuk menyadap dan menampung air tanah dengan cara menggali tanah
berbentuk sumur agar mendapatkan air yang sehat dan murah serta dapat
dimanfaatkan oleh perorangan (rumah tangga) maupun kelompok sebagai
sumber air minum yang menggunakan dinding dari cincin beton atau pasangan
batu bata sebagai pengamanan dindingnya dan juga berfungsi sebagai penyaring
dan dilengkapi dengan bibir sumur, tiang penyangga, lantai sumur, penutup
sumur dan saluran untuk mengalirkan air bekas mandi dan cuci
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 5 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria dalam definisi di atas
b. Sumur gali dengan pompa
Sumur gali yang dilengkapi dengan mesin pompa
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 5 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria dalam definisi di atas
36. Sumur bor dengan pompa
Sumur yang metode pembuatannya menggunakan alat (pantek, automatik,
full automatik) yang dilengkapi dengan pompa
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 5 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria dalam definisi di atas
37. Sumur Pompa Tangan (SPT)
Sarana penyediaan air minum berupa sumur yang dibuat dengan
membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh air sesuai
dengan yang diinginkan, sedangkan pengambilan air dilakukan dengan
menghisap atau menekan air kepermukaan dengan kepermukaan
dengan menggunakan pompa tangan.
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 5 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria kesehatan.
38. Terminal air
Sarana pelayanan air minum yang digunakan secara komunal, berupa
bak penampung air yang ditempatkan di atas permukaan tanah atau
pondasi dan pengisian air dilakukan dengan sistem curah dari mobil
tangki air atau kapal tangki air
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 10-20 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria kesehatan.
39. Kran Umum
Jenis sambungan pelanggan yang mengambil air melalui kran yang
dipasang disutu tempat tertentu agar mudah dipergunakan untuk
umum guna mencukupi kebutuhan dasar (minum, mandi, cuci).
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 5 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria kesehatan.
40. Sambungan Rumah/Perpipaan
Suatu sistem tentang pemasangan, rangkaian dan aksesoris pipa yang diperlukan
untuk jalur distribusi yang digunakan untuk mengalirkan air dari instalasi pengolahan
air minum/bersih atau sumber ke pemukiman masyarakat
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 1 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria kesehatan.
41. Hidran Umum
Bak penampung yang dilengkapi dengan kran yang digunakan untuk
pengambilan air.
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 10 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria kesehatan.
42. Penangkap Mata Air (PMA) Terlindung
Sarana pelayanan air minum yang digunakan secara komunal, berupa bak
penampung air yang ditempatkan di atas permukaan tanah atau pondasi dan
pengisian air dilakukan dengan sistem curah dari mobil tangki air atau kapal tangki
air
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 20 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria kesehatan.
43. Penampungan Air Hujan (PAH)
Wadah untuk menampung air hujan sebagai air baku di daerah yang sumber airnya
sangat sedikit yang dapat digunakan untuk keperluan minum dan personal higiene.
Penggunaan PAH bersifat individu atau skala komunal dan dilengkapi saringan
Jumlah Sarana : sudah jelas
Jumlah Pengguna : 1 sarana diasumsikan untuk max 5 KK
Jumlah memenuhi syarat : jumlah sarana yang memenuhi syarat sesuai
kriteria kesehatan.
44. Kelompok Pemakai Air (POKMAIR)/Penyelenggara Air Minum
Badan usaha milik negara (BUMN)/ badan usaha milik daerah (BUMD),
koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok
masyarakat dan/atau individual yang melakukan penyelenggaraan
penyediaan air minum, tidak termasuk air kemasan, depot air
minum isi ulang, penjual air keliling, dan pengelola tangki air atau
Wadah Perkumpulan Pemakai Air merupakan himpunan bagi petani
pemakai air yang bersifat sosial-ekonomi, budaya, dan berwawasan
lingkungan dibentuk dari, oleh, dan untuk pemakai air secara
demokratis, yang pengurus dan anggotanya terdiri dari unsur pemakai
air.
i. T = Terdaftar (jumlah yang ada)
ii. D = Diperiksa (jumlah yang diperiksa)
iii. MS = Memenuhi Syarat (jumlah yang memenuhi syarat)
iv. ABS D = ABSOLUT DIPERIKSA
Jumlah sarana yang diperiksa dalam tribulan yang bersangkutan
v. ABS MS = ABSOLUT MEMENUHI SYARAT
Jumlah sarana yang memenuhi syarat dalam tribulan yang
bersangkutan.
vi. Kom D = KOMULATIF DIPERIKSA
Jumlah komulatif diperiksa tribulan yang lalu dengan tribulan
bersangkutan.
vii. Kom MS = KOMULATIF MEMENUHI SYARAT
Jumlah komulatif diperiksa tribulan yang lalu dengan tribulan
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai