Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Tentang Kitab Injil


DI
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok III
Nama Anggota:
Ahry Ramadhani
Nurul Fitri
Mursalim
Riky Dirmawan
Erik Bimantara
Sry Ramadani
Kelas : XI AP3
Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
limpahan karunia dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam ini dengan lancar. Shalawat serta salam kita
junjungkan kepada Nabi teladan sepanjang masa, Nabi Muhammad Saw.,
beserta pula kepada para keluarganya, sahabatnya, dan juga kepada para tabiin.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
bapak/ibu guru yang telah membantu dan mengarahkan kami dalam
penyusunan maklah ini. Dan juga kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu
terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini kami buat dengan melakukan berbagai macam kajian
pustaka, baik melalui internet maupun melalui buku-buku yang terpercaya.
Bahasan yang kami sajikan disini sangatlah penting untuk diketahui oleh umat
Islam, karena bahasan mengenai kitab Injil dan sejarahnya merupakan bahasan
yang sangat langka dan sangat mendasar. Melalui makalah ini pula, kami
berharap masyarakat dapat terbuka wawasannya dan dapat menjadi bahan ajar
baik untuk pelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Besar harapan dari
kami selaku kelompok III agar kelompok lain dapat memberikan sebuah kritik
dan sarannya dari semua pihak sehingga dapat menyempurnakan lagi makalah
ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian, khususnya untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita
mengenai kitab Injil dan perkembangannya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selayar, 6 September 2018


Daftar isi

Kata pengantar .............................................................................i


Daftar isi .............................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang .............................................................................4
B. Tujuan pembelajaran ....................................................................4
C. Rumusan masalah ...........................................................................4
Bab II pembahasan
A. Pengertian dan sejarah diturunkannya kitab Injil ...........................5
B. Isi kitab injil ...................................................................................6
C. Kandungan kitab injil .....................................................................9
Bab III Penutup
A. Kesimpulan ....................................................................................10
B. Saran ...............................................................................................10
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Sesungguhnya Allah Swt., mempunyai beberapa ajaran dan wasiat yang
diwahyukan kepada para rasul dan nabi-Nya. Diantara wasiat-wasiat itu ada
yang dicatatkan dalam kitab dan diantaranya ada yang tidak dapat kita ketahui
sama sekali. Tetapi yang jelas ialah bahwa setiap nabi itu pasti mendapatkan
risalah yang wajib disampaikan kepada umat dan kaumnya. Adapun pengertian
iman kepada kitab-kitab Allah adalah memercayai dan meyakini sepenuh hati
bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi dan rasul
yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah yaitu Taurat diturunkan
kepada Nabi Musa a.s, Zabur kepada Nabi Daud a.s, Injil kepada Nabi Isa a.s,
dan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW.

B. Tujuan Pembelajaran
Mengetahui isi dan sejarah turunnya kitab-kitab yang diturunkan oleh
Allah SWT., (terutama kitab Injil) dan untuk mengetahui perbedaan antara
iman kepada kitab Al-Qur’an dan kitab suci lainnya.
C. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Injil ?


2. Bagaimana sejarah kondifikasi kitab Injil ?
3. Bagaimana isi pokok ajaran kitab Injil ?
4. Apa kandungan kitab Injil ?
Bab II
Pembahasan

A. Pengertian dan sejarah diturunkannya kitab Injil


Injil adalah kitab yang berisi firman-firman Allah SWT yang
diwahyukan kepada Nabi Isa as. (Yesus Kristus), putra dari Maryam.
Firman Allah SWT. “Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus
Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebenarnya, yaitu Taurat.
Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, didalamnyaterdapat petunjuk
dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab
Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengejaran bagi orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al-Maidah: 46).

Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang


berarti kabar gembira. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab
menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang dimaksud adalah karena
Nabi Isa as. Menggembirakan para umatnya dengan berita akan
kedatangan Muhammad Saw., sebagai utusan Allah SWT yang terakhir
untuk seluruh alam. Nabi Isa as. Mengajarkan Injil kepada para
pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30 sampai
usia 33 tahun. Lalu diangkat/diselamatkan oleh Allah SWT dari
pengejaran kaum Yahudi yang ingin menyalibnya. Dalam berdakwah,
Nabi Isa Al-Masih dibantu oleh 12 orang muridnya yang dalam Islam
dikenal dengan sebutan Hawariyyun (murid-murid Nabi Isa yang sangat
setia). Mereka ialah:
1) Andreas
2) Simon Petrus
3) Barnabas
4) Matius
5) Yahya bin Zabdi
6) Ya’kub bin Zabdi
7) Thadeus
8) Yahuda
9) Bartholomeus
10) Pilipus
11) Ya’kub bin Alpius
12) Yahuda Iskariot
Dalam perkembangannya, kitab Injil mengalami banyak perubahan dan
distorsi. Perubahan, penulisan ulang serta distorsi yang terus menerus inilah ynag
membuat jumlah kitab Injil yang beredar mencapai puluhan, sehingga sangat sulit
untuk menentukan kitab Injil mana yang asli. Untuk itulah, Kaisar Konstantinus
mengelar Konsili Nicea pada tahun 325 M, konsili bersejarah yang dirahasiakan oleh
gereja (khusus Katolik) yang meletakkan dasar-dasar ajaran Kristen yang kita kenal
saat ini. Konsili Nicea peristiwa ini sangat penting diketahui, dikarenakan dalam
konsili inilah seorang manusia diangkat menjadi serupa dengan Allah. Bukan hanya
itu, konsili ini membahas beberapa agenda lain seperti tanggal perayaan Paskah,
validitas pembaptisan yang dilakukan oleh kaum bidaah, dan sebagainya. Namun
agenda besar dari konsili ini adalah untuk menjawab satu pertanyaan, yaitu apakah
sang anak dan sang bapak itu satu kehendak atau satu pribadi ? yang pada akhirnya
menuntun kepada pelantikan Yesus oleh Kaisar Romawi menjadi Tuhan Konsili ini
digelar oleh Kaisar Konstantinus. Penyebabnya adalah, dia merasa resah akan
perdebatan dan perselisihan antara Arius dan Alexander. Ia merasa bahwa perpecahan
dalam gereja dapat mengganggu keamanan dan stabilitas negara.
Saat itu kekaisaran Romawi sedang dalam perpecahan dan banyak
pemberontakan dari wilayah yang berupaya membebaskan diri. Perpecahan dalam
gereja hanya akan membuat kerajaan semakin tidak stabil. Konstantinus berupaya
menemukan jalan menyelesaikan pertikaian ini. Pada tahun 325, Kaisar Konstantinus
memanggil uskup-uskup dari berbagai penjuru kekaisaran Romawi untuk berkumpul
dalam konsili di Kota Nicea (sekarang Iznik di Turki). Konsili ini dibuka dengan
pembahasan mengenai permasalahan ajaran Yesus yang dibawa Arius, Eusebius dari
Nicomedia memimpin beberapa uskup yang mendukung Arius.
Namun ketika Arius membacakan keyakinannya mengenai ke-Esa-an Allah dan
pandangan-pandangan lainnya, banyak uskup yang menentang Arius. Para peserta
konsili tidak menerima ajaran Yesus yang dibawa Arius dan memutuskan untuk
menolaknya. Mereka berupaya merumuskan suatu pengakuan yang dapat melawan
ajaran Injil Yesus yang dibawakan Arius. Kemudian Uskup Eusebius dari Kaisarea
(Eusebius Pamfili) mengusulkan menggunakan pengakuan yang digunakan di
Kaisarea.
Pengakuan ini tidak menggunakan kata homoousios (satu hakikat) karena dianggap
tidak alkitabiah. Namun, Kaisar Konstantinus dan para uskup lain memilih untuk
menggunakannya dalam rumusan pengakuan tersebut untuk menentang Arius, karena
Arius terang-terangan menolak konsep homoousios. Akhirnya diputuskan bhawa sang
anak (Yesus) tidak diciptakan, namun sehakikat (homoousios) dengan sang bapa
(Allah), yang dirumuskan dalam pengakuan Iman Nicea. Ajaran Yesus yang dibawa
Arius kemudian ditolak dan Arius bersama beberapa uskup yang mendukungnya
kemudian dikucilkan dari gereja dan dibuang serta jabatannya dicopot. Bukunya,
Thalia, dibakar dan pengikutnya dianggap sebagai musuh gereja. Didalam
pembuangan, Arius sangat menderita sehingga adik perempuan Kaisar Konstantinus,
Konstantia, meminta Kontantinus untuk memulihkan kembali jabatan Arius.
Konstantinus menyetujuinya, namun Athanasius, uskup Alexandria yang baru,
menolaknya. Pada tahun 336, upacara pemulihan jabatan Arius kemudian
direncanakan untuk dilaksanakan di katerdal Konstantinopel. Akan tetapi, upacara
tersebut tidak pernah dilaksanakan karena pada sore hari sebelum upacara
dilaksanakan, tiba-tiba Arius meninggal karena diracun.

B. Isi kitab Injil


Isi yang terkandung dalam kitab Injil bebrbeda dengan kitab-kitab
terdahulu. Injil mengajarkan tentang pembersihan jiwa-raga dari
kekotoran (nafsu duniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia
untuk hidup zuhud, yakni pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal
yang bersifat duniawi. Sebagai umat Islam kita wajib mempercayai
bahwa Injil merupakan kitab dari Allah SWT yang diturunkan kepada
Nabi Isa as. Akan tetapi umat Kristen berpendapat lain. Menurut
mereka, Injil adalah kisah atau laporan yang disusun oleh para pengikat
Isa Almasih tentang kehidupannya, termasuk tentang pengajarannya
kepada Bani Israil atau Bangsa Yahudi agar mereka beragama secara
benar. Pada tahun 325 M Konsili di Nicae, yaitu suatu tempat di Asia
Kecil, dekat Konstantinus diputuskan hanya ada 4 kitab yang sah:
1. Injil matius karya Santo matius yang disebut juga Lewi anak Alpius,
seorang yahudi yang mula-mulabekerja sebagai pegawai pemungut
pajak.
2. Injil markus karya Markus bin maryam. Sesungguhnya markus nama
gelar, sedangkan nama namanya sendiri adala Yohana atau yahya.
3. Injil lukas dikarang oleh Lukas, sesorang tabib kelahiran Antiokia,
Yunani.
4. Injil yahya, menurut (Encyclopedia) Britanica, injil yahya ditulis
pada tahun 100 Moleh seorang ketua Gereja bernama yahya bin
zabid murid esus, sebab ia terbunug pada tahun 70 M.
Mengapa injil yahya mengajarkan ketuhanan Yesus, di mana ajaran tersebut mula-
mula datang dari mazab Iskandariyah yang kemudian disahkan oleh Kongres Nicea ?
Karena yahya sengaja ditulis untuk pada tahun 325 M semasa Kaisar Constantinus
lengkap Drs. Humaidi yang jelas injil yahya sengaja ditulikan dalam buku terbitan
Bina Ilmu Surabaya.
Bahwa Injil Yahya mengajarkan ketuhanan Yesus memang dapat dimaklumi, sebab ia
ditulis oleh pengarangnya memang untuk tujuan itu atas desakan dari orang-orang
disekitarnya.

Seorang penulis Masehi dari Libanon, jerjis Zuwen mengatakan: "Sesungguhnya


Syirbantus dan Abisu beserta pengikut mereka di waktu mengajarkan agama Masehi
berpendapat bahwa Al-Masih tidak lain adalah seorang manusia dan dia tidak ada
sebelum ibunya Maryam. Oleh karena itu pada tahun 96 berkumpullah semua pendeta
Asia dan lain-lain di tempat Yahya. Mereka mengharapkan agar Yahya menulis
tentang Al-Masih dan menyerukan sebuah Injil yang belum ditulis oleh ahli-ahli Injil
yang lain. Lalu ditulisnya dengan cara tersendiri tentang ketuhanan Al-Masih."

Penulis Masehi lainnya, Yusuf Al-Dubai Al-Khouri menerangkan pula.


"Sesungguhnya yahya mengarang Injilnya pada penghabisan hidupnya atas
permohonan pendeta-pendeta Asia.

Penyebabnya adalah karena di sana terdapat beberapa golongan yang mengingkari


ketuhanan Al-Masih. Mereka meminta kepadanya agar ditegaskan ketuhanan Al-
Masih itu dan disebutkan apa-apa yang ditinggalkan oleh Matius, Markus dan Lukas
dalam Injil-injil mereka."

Jadilah Injil Yahya adalah satu-satunya Injil, di antara keempat Injil, yang diakui sah
oleh kalangan gereja, yang secara tegas mengajarkan ketuhanan Yesus.

Injil-injil selain yang keempat itu dinyatakan sebagai injil Apocrypha (injil-injil yang
tidak sah, yang dilarang terbit dan harus dimusnahkan). Injil-injil yang dinyatakan
tidak sah tersebut, antara lain:
1. Injil Andreas
2. Injil Apeles
3. Injil Barnabas
4. Injil Duabelas
5. Injil Ebionea
6. Injil Ibrani
7. Injil Marcion
8. Injil Maria
9. Injil Mathias
10. Injil Nicodemus
11. Injil Orang-orang Mesir
12. Injil Philip
13. Injil Thomas
14. Injil Yakobus
15. Injil Yudas Iskariot

Sebagai umat Islam, bagaimanakah seharusnya kita menyikapi keempat Injil (karya
Matius, Markus, Lukas, dan Yahya) yang ada sekarang ini? Umat Islam cukuplah
mempercayai bahwa Allah SWT pernah menurunkan Kitab Injil kepada nabi Isa as.
Akan tetapi Injil yang murni atau benar-benar berisi kumpulan firman Allah SWT kini
sudah tidak ada lagi. Maka kita sebagai umat Islam dilarang mempercayai isi keempat
Injil tersebut.

Ditegaskan dalam Ensiklopedi Islam Indonesia karya Tim Penulis IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta: Djambatan, 1992.

Berdasarkan keterangan Al-Qur'an dan dengan menganalogikan Injil dengan Al-


Qur'an, maka umat Islam memandang bahwa Injil yang seharusnya menjadi pegangan
umat Kristen haruslah satu versi seperti Al- Qur'an; ia haruslah merupakan himpunan
murni firman-firman Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi Isa Al-Masih dan
kemudian ia sampaikan kepada para pengikutnya. Injil itu seharusnya berbahasa
Aramea, karena Nabi Isa Al-masih dan kaumnya berbahasa Aramea.

Di antara semua Injil yang tersebut di atas, baik yang sah maupun tidak,
sesungguhnya Injil Barnabas yang menarik perhatian, terutama bagi umat Islam. Isi
Injil Barnabas banyak persamaannya dengan yang diberitakan dalam Al-Qur'an.
Sebab dalam kitab tersebut, antara lain, diterangkan juga:

1) Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya Yudas Iskariot yang telah diserupakan
oleh Tuhan, baik rupa maupun suaranya, dengan rupa dan suara Yesus. Sedang Yesus
sendiri loncat bersama malaikat dan terus diangkat ke hadirat Allah SWT (Pasal 215,
216, dan 217).

2. Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan, tetapi seorang rosul (utusan) Allah
3. Bahwa putra Nabi Ibrohim as. yang akan disembelih karena perintah Allah SWT
adalah Ismail, bukan Ishaq seperti yang tersebut dalam Perjanjian lama yang ada
sekarang ini.

4. Mesias (yang dimaksudkan di sini "pembebas dunia" atau "juru selamat" ) atau
Almasih yang dinanti-nantikan itu bukan Yesus akan tetapi Muhammad — nabi dan
rosul Allah yang terakhir.

Hanya saja, yang patut disesalkan, Injil Barnabas oleh Pihak Gereja digolongkan
sebagai Injil yang tidak sah, sehingga ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Tetapi
pada tahun 1709, Cremer Toland, seorang penasihat Raja Prusia menemukan naskah
tertua Injil Barnabas dalam bahasa Italia yang semula tersimpan rapi di perpustakaan
seorang terkemuka di Amsterdam. Dari naskah berbahasa Itali itulah dibuat
terjemahannya ke bahasa lain seperti bahasa Inggris, Sepanyol dan Arab.

C. Kandungan kitab Injil:


1. Seruan tauhid kepada Allah SWT.
2. Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia.
3. Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.
4. Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad.
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Injil sebagai wahyu dan mukjizat terbesar Nabi Isa as. Mempunyai dua
pengertian , yaitu pengertian secara bahasa yunani (euangelion) dan
pengertian menurut bahasa arab yaitu Injil. Injil turun secara berangsu-angsur
selama 33 tahun.
Adapun fungsi dan tujuan Injil diturunkan sebagai berikut, petunjuk bagi
manusia, sumber pokok ajarankatolik.

Adapun kedudukan Injil dalam kristen sebagai sumber yang asasi bagi
syari’at ( hokum). Dan peraturan-peraturan bagi setiap umat gereja untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

B. SARAN
Sebagai penyusun, penulis merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari pembaca. Agar
penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai