Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam mempelajari bagaimana data yang representatif bisa diperoleh, terlebih dahulu
kita harus memahami beberapa istilah berikut:
1. Populasi
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat
yang ingin peneliti investigasi. Dapat berarti juga bahwa sebuah kelompok
manusia, kejadian-kejadian, hal-hal yang menarik bagi peneliti yang akan
melakukan intervensi (didasari oleh statistik sampel).
2. Elemen
Elemen adalah anggota tunggal dari populasi. Contohnya yaitu bila 1000 pekerja
dalam perusahaan menjadi populasi studi bagi seorang peneliti setiap pekerja
dalam populasi tersebut adalah elemen.
3. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih oleh peneliti. Sampel terdiri
atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah,
tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Jadi sampel adalah
subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti
akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasi terhadap populasi
penelitian.
4. Unit Pengambilan Sampel
Unit pengambilan sampel yaitu unsur atau seperangkat elemen yang
tersedia untuk diseleksi dalam beberapa tahapan sampling.
5. Subjek
Subjek adalah suatu anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah satu
anggota dari populasi. Contohnya apabila 200 anggota dari total 1000 populasi
pekerja membentuk sampel penelitian, maka setiap pekerja dalam sampel adalah
subjek.
PARAMETER
Karakteristik dari sebuah populasi yakni rata-rata dan standar deviasi populasi berkaitan
dengan parameter dari sebuah penelitian. Kecenderungan sentral, dispersi, dan statistik
lainnya dalam sampel yang menarik bagi penelitian diperlakukan sebagai perkiraan dari
kecenderungan sentral, dispersi dan paramaters populasi lainnya.
μ : rata-rata populasi
σ 2 : varian populasi
ALASAN SAMPLING
REPRESENTASI SAMPEL
Memilih sampel harus mewakili populasi yang ada. Tetapi, selalu ada kemungkinan
bahwa nilai sampel mungkin berada di luar parameter populasi. Sampel yang digunakan
harus mampu mewakili dari populasi yang ada yang secara logis dan ilmiah dapat
dipercayai bahwa statistik sampel hampir sama dengan parameter populasi. Dengan kata
lain, adalah mungkin untuk memilih sampel sedemikian sehingga mewakili populasi.
NORMALITAS DISTRIBUSI
Atribut atau karakteristik populasi umumnya berdistribusi normal. Bila kita akan
menaksir karakteristik populasi dari sampel yang mewakili akurasi yang masuk akal,
sampel harus dipilih sedemikian sehingga distribusi karakteristik yang diteliti mengikuti
pola distribusi normal yang sama dalam sampel seperti dalam populasi.
PROSES SAMPLING
Sampling adalah proses pemilihan jumlah yang memadai dengan elemen yang tepat dari
populasi, sehingga sampel penelitian dan pemahaman tentang sifat atau karakteristik
memungkinkan bagi kita untuk menggeneralisasi sifat atau karakteristik elemen
populasi. Langkah-langkah utamanya yaitu :
1. Mendefinisikan populasi.
Pengumpulan sampel dimulai dengan pendifinisian target populasi dimana target
populasi harus didefinisikan dalam elemen, batasan geografis dan waktu. Hal ini
memperlihatkan bahwa objektivitas dan cakupan penelitian memiliki peranan
penting dalam mendefinisikan target populasi.
2. Menentukan Kerangka Sampel.
Kerangka pengambilan sampel adalah representasi dari semua elemen dalam
populasi dari mana sampel tersebut diambil. Meskipun kerangka sampling
berguna dalam memberikan daftar dari setiap elemen dalam populasi, tetapi
mungkin tidak up-to-date. Karenanya, meskipun kerangka pengambilan sampel
mungkin tersedia dalam banyak kasus, hal itu tidak selalu sepenuhnya benar
atau lengkap.
3. Menentukan Desain Sampel.
Terdapat dua desain pengambilan sampel yakni dengan cara probabilitas dan
non probabilitas. Dalam pengambilan sampel cara probabilitas, besarnya
peluang atau probabilitas elemen populasi untuk terpilih sebagai subjek sampel
diketahui sementara pengambilan sampel non probabilitas, besarnya peluang
elemen untuk terpilih sebagai subjek tidak diketahui.
4. Menentukan ukuran sampel.
Ukuran sampel harus sesuai dengan representasi yang memungkinkan mewakili
kelompok populasi yang digunakan. Hal-hal yang memengaruhi ukuran sampel
adalah tujuan penelitian, interval kepercayaan, level keberanian, jumlah variasi,
masalah biaya dan waktu.
5. Melaksanakan Proses Sampel.
Proses pengambilan sampel adalah langkah terakhir dalam pengambilan sampel
yang berkaitan erat dengan target populasi, kerangka dasar pengambilan sampel,
teknik sampel dan ukuran sampel yang harus dimplementasikan.
Ketelitian
- Seberapa dekat taksiran dengan karakteristik populasi sebenarnya
- Berfungsi dari kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari
rata-rata sampel.
- Semakin kecil variabilitas, semakin besar probabilitas bahwa rata-rata sampel
akan lebih dekat dengan rata-rata populasi
Keyakinan
- Seberapa yakin bahwa taksiran peneliti akan benar-benar berlaku bagi populasi.
- Semakin sempit kisaran, semakin rendah keyakinan. Sehingga ada trade off
antara ketelitian dan keyakinan dalam penentuan sampel.
- Tingkat keyakinan dari 0% sampai 100%.
DATA SAMPEL, PRESISI, DAN KEYAKINAN DALAM ESTIMASI
Ketelitian dan keyakinan merupakan isu penting, karena menggunakan data sampel
untuk menarik kesimpulan tentang populasi. Penelitian diharapkan dapat mengenai
sasaran dan mengetahui tingkat kemungkinan kesalahan. Peneliti biasanya melakukan
penaksiran interval utuk memastikan penaksiran yang relatif akurat terhadap parameter
populasi.
Singkatnya, ukuran sampel, n, mempunyai fungsi :
1. Perubahan populasi
2. Ketelitian atau akurasi yang dibutuhkan
3. Tingkat keyakinan yang diinginkan
4. Tipe rencana sampling yang digunakan
Apabila kita menginginkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi, atau keyakinan yang
lebih besar, atau bahkan keduanya, kita perlu meningkatkan ukuran sampel. Namun
apabila ukuran sample (n) tidak dapat ditingkatkan dengan berbagai alasan―katakanlah
kita tidak mempunyai biaya yang cukup untuk mencari sample secara lebih luas, dengan
n yang sama, satu-satunya jalan untuk mempertahankan tingkat ketelitian adalah dengan
mengorbankan keyakinan kita untuk dapat memprediksi penaksiran. Yakni, mengurangi
tingkat keyakinan atau kepastian dari penaksiran kita.
Untuk itu, peneliti harus mempertimbangkan empat aspek berikut ketika hendak
menentukan ukuran sampel penelitian:
Selain untuk menaksir parameter populasi, sampel data juga dapat dipakai untuk
menguji hipotesis mengenai nilai populasi, bukan hanya untuk menaksir nilai populasi.
Ukuran sampel dipengaruhi oleh tingkat ketelitian dan keyakinan yang hanya berkaitan
dengan satu variabel. Tetapi, dalam penelitian, kerangka teoritis memiliki beberapa
variabel penelitian, dan muncul pertanyaan bagaimana kita menentukan ukuran sampel
jika semua faktor dimasukkan
Desain pengambilan sampel dan ukuran sampel sangatlah penting untuk membentuk
representasi sampel yang merata. Apabila desain pengambilan sampel yang tepat tidak
digunakan, ukuran sampel yang besar tidak akan memungkinkan temuan untuk
digeneralisasi pada populasi. Karena itu, keputusan pengambilan sampel harus
mempertimbangkan desain pengambilan sampel dan ukuran sampel. Tetapi, ukuran
sampel yang terlalu besar juga dapat menjadi masalah karena akan rentan terhadap
kesalahan.
Menurut Roscoe (1975), dalam menentukan besarnya ukuran sampel, peneliti perlu
mempertimbangkan beberapa aturan berikut:
1. Pada sebagian besar penelitian, sampel dikatakan ideal apabila berjumlah lebih
dari 30 dan kurang dari 500 sampel.
2. Sampel yang dibagi lagi ke dalam sub-sampel (contoh: perempuan/laki-laki),
harus memenuhi jumlah sampel minimum sebanyak 30 sampel pada masing-
masing kategori.
3. Pada penelitian multivariate, ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar dari
jumlah variabelnya.
4. Pada penelitian sederhana dengan kontrol pengujian yang ketat, kesuksesan
dapat diraih hanya dengan 10 atau 20 sampel data.
EFISIENSI DALAM PENGAMBILAN SAMPEL
Efisiensi dalam pengambilan sampel dapat dikatakan tercapai ketika, untuk tingkat
ketelitian tertentu (standard error) ukuran sampel dapat dikurangi, atau dalam ukuran
sampel tertentu (n) ukuran sampel dapat ditingkatkan. Pemilihan desain pengambilan
sampel bergantung pada tujuan penelitian, sekaligus tingkat dan sifat efisiensi yang
diinginkan.
IMPLIKASI MANAJERIAL
Pemahaman akan desain pengambilan sampel dan ukuran sampel membantu manajer
untuk memahami mengapa metode tertentu dalam pengambilan sampel digunakan oleh
peneliti. Hal tersebut juga memfasilitasi pemahaman tentang implikasi biaya dari desain
yang berbeda, dan trade-off antara ketelitian dan kayakinan. Hal ini memungkinkan
manajer untuk memahami risiko dalam mengimplementasikan perubahan berdasarkan
hasil penelitian.