Anda di halaman 1dari 15

Nomor RM : …………………………….

Nama : …………………………….
Tanggal Lahir : ……………… Umur : …….
Jenis Kelamin : L/P

CLINICAL PATHWAY
EFUSI PLEURA

Expected Length of Stay :7 (Tujuh hari)

Clinical pathway ini dikembangkan dengan input dari staf DPJP,perawat, serta tim kesehatan
lainnya yang terlibat dalam perawatan pasien. Setiap saran dan kritik bisa disampaikan kepada
Unit Pelayanan Jaminan Mutu (UPJM)
Clinical pathway ini didesain untuk membantu proses perawatan dan pengobatan dengan
menyediakan kerangka kerja yang diharapkan, bukan untuk menggantikan penilaian tim
perawat/ dokter. Jika pasien tidak sesuai dengan kerangka umum clinical pathway, maka
dikeluarkan dari clinical pathway.
Semua instruksi dokter, catatan perawatdan catatan klinis lainnya didokumentasikan di form
catatan terintegrasi. Semua informasi tambahan/ informasi lainnya didokumentasikan di
lembar lainnya yang sesuai.

Petunjuk Pengisian
1. Clinical Pathway diisi oleh Dokter/Perawat yang terlatih
2. Pastikan sticker identitas terpasang pada kolom yang sesuai
3. Pastikan sticker CP CKD stg 5 sudut kanan atas pada cover rekam medis (Poliklinik atau IGD)
4. Catat tanggal di atas setiap kolom, dan waktu ditulis sesuai dengan pelaksanaan tindakan
5. Setiap shift perawat harus melengkapi semua kolom (kolom implementasi) dengan cara:
 Beri tanda Ceklist () untuk setiap tindakan yang dilaksanakan (sesuai dengan frekuensi
tindakan)
 Beri tanda Silang (X) untuk setiap tindakan yang tidak bisa dilaksanakan pada pasien atau
 Beri tanda “VAR” untuk setiap tindakan atau kondisi pasien yang merupakan varian dari
pathway, ditulis di lembar pencatatan varian
 Berikan penjelasan pada kolom keterangan, apabila tindakan tidak dilaksanakan atau terjadi
varian
6. Setiap petugas yang mengisi harus mencantumkan nama lengkap dan paraf pada kolom yang
diminta
7. Alur Clinical Pathway terdapat di Poli Ginjal dan Hipertensi, IRDM,Ruang Rawat Penyakit Dalam
8. Penulisan sticker CP mohon menggunakan spidol artline 70 berwarna hitam
Tanggal:

Hari rawat 1 Implementasi


Keterangan
P S M
Perawat
1. Menerima pasien masuk admisi
2. Mencatat identitas pasien (surat pengantar rawat)
3. Menyiapkan Rekam Medis
4. Periksa kelengkapan Rekam Medis
Administrasi 5. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
6. Mengurus surat jaminan (untuk pasien jaminan) dan mengisi
financial consent (pasien umum dan AsKes)
7. Informed Consent
8. IPRI (Identitas Pasien Rawat Inap)
9. Tata tertibruangrawat
Dokter
1. Pencatatan data awal pasien
2. Pemeriksaan awal:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Komorbid
-Diabetes
-Hipertensi
Pengkajian/ -Penyakit Kardiovaskuler
Pemeriksaan -Penyakit Serebrovaskuler
Awal untuk -Penyakit Arteri Perifer
-Penyakit Paru akut dan kronik
Penegakan
-Edema Paru Kardiak dan non-kardiak
Diagnosis -Infeksi Bakteri
-Batu ginjal dan saluran kemih
-Gangguang elektrolit dan asam basa
-Malnutrisi
-Gangguan dan perdarahan saluran cerna
3. Memberikan General Informed Consent
DPJP/Residen/Perawat
1. Pencatatan data awal pasien
2. Pengkajian awal keperawatan
Medik
1. Evaluasi Kesadaran dan Vital SIgn
2. Evaluasi status gizi
Pemantauan
DPJP/Residen/Perawat
Umum 1. Pemantauan Kesadaran dan Vital Sign
2. Pemantauan status gizi

 Pemeriksaan Penunjang :
o Rontgen Thorax
o USG
Pemeriksaan
o CT Scan
Penunjang o Torakosentesis (pungsi pleura)
o Biopsi pleura perkutaneus
o Torakoskopi
Penegakan 1. Penegakan Diagnosis
Diagnosis dan
Keputusan 2. Penetapan Tata laksana regimen terapi
Tindakan
 Pengetahuan dasar tentang efusi pleura
Kebutuhan
Edukasi  Pengobatan, manfaat dan efek sampingnya
Nutrisi Diet tinggi kalori tinggi protein
a) Efusi karena gagal jantung
Menurunkan afterload, diuretik, dan inotropic sesuai indikasi
Torakosentesis diagnostik bila:
 Efusi menetap dengan terapi diuretic
 Efusi unilateral
 Efusi bilateral, ketinggian cairan berbeda bermakna
 Efusi + febris
 Efusi + nyeri dada pleuritik
b) Efusi parapneumonia/ empyema
 Torakosentesis diagnostic, torakosentesis terapeutik,
tube thoracostomy, tube thoracostomy dengan
trombolitik, torakoskopi, torakotomi dengan dekortikasi,
drainase
 Antibiotika sesuai tatalaksana pneumonia bakteri
Tatalaksana
c) Efusi karena pleuritis tuberculosis
Umum
 Obat anti Tuberkulosis (minimal 9 bulan) + kortikosteroid
dosis 0,75 – 1 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu, setelah
ada respons diturunkan bertahap+torakosentesis
terapeutik, bila sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga
III.
d) Efusi pleura keganasan
e) Chylothorax
Chest tube/thoracostomy sementara, selanjutnya dipasang
pleuroperitoneal shunt
f) Hemotoraks
Chest tube/thoracostomy, bila perdarahan >200ml/jam,
pertimbangkan torakotomi
g) Efusi karena penyebab lain
Atasi penyakit primer
Obat-obatan Antibiotik sesuai penyebab penyakit
Rujuk/
Rehabilitasi medik jika diperlukan
Konsultasi
 Fase akut tertangani
Outcome  Keluhan pernafasan tidak ada
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana
Rawat inap
Perawatan
Perawat 1. Observasi keadaan umum, kesadaran, TTV, Tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu
2. Pemberian cairan, monitoring cairan dan jumlah tetesan
3. Pemberian obat sesuai jadwal
4. Memantau atau menilai bila ada keluhan sesak bertambah
berat, batuk, penurunan kesadaran, dll
Dokter Jaga/
PPDS/ DPJP
Tanggal:

Hari rawat 2 Implementasi


Keterangan
P S M
Perawat
1. Menerima pasien masuk admisi
2. Mencatat identitas pasien (surat pengantar rawat)
3. Menyiapkan Rekam Medis
4. Periksa kelengkapan Rekam Medis
Administrasi 5. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
6. Mengurus surat jaminan (untuk pasien jaminan) dan mengisi
financial consent (pasien umum dan AsKes)
7. Informed Consent
8. IPRI (Identitas Pasien Rawat Inap)
9. Tata tertibruangrawat
Dokter
3. Pencatatan data awal pasien
4. Pemeriksaan awal:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Komorbid
-Diabetes
-Hipertensi
Pengkajian/ -Penyakit Kardiovaskuler
Pemeriksaan -Penyakit Serebrovaskuler
Awal untuk -Penyakit Arteri Perifer
-Penyakit Paru akut dan kronik
Penegakan
-Edema Paru Kardiak dan non-kardiak
Diagnosis -Infeksi Bakteri
-Batu ginjal dan saluran kemih
-Gangguang elektrolit dan asam basa
-Malnutrisi
-Gangguan dan perdarahan saluran cerna
4. Memberikan General Informed Consent
DPJP/Residen/Perawat
3. Pencatatan data awal pasien
4. Pengkajian awal keperawatan
Medik
1. Evaluasi Kesadaran dan Vital SIgn
2. Evaluasi status gizi
Pemantauan
DPJP/Residen/Perawat
Umum 3. Pemantauan Kesadaran dan Vital Sign
4. Pemantauan status gizi

 Pemeriksaan Penunjang :
o Rontgen Thorax
o USG
Pemeriksaan
o CT Scan
Penunjang o Torakosentesis (pungsi pleura)
o Biopsi pleura perkutaneus
o Torakoskopi
Penegakan 3. Penegakan Diagnosis
Diagnosis dan
Keputusan 4. Penetapan Tata laksana regimen terapi
Tindakan
 Pengetahuan dasar tentang efusi pleura
Kebutuhan
Edukasi  Pengobatan, manfaat dan efek sampingnya
Nutrisi Diet tinggi kalori tinggi protein
a) Efusi karena gagal jantung
Menurunkan afterload, diuretik, dan inotropic sesuai indikasi
Torakosentesis diagnostik bila:
 Efusi menetap dengan terapi diuretic
 Efusi unilateral
 Efusi bilateral, ketinggian cairan berbeda bermakna
 Efusi + febris
 Efusi + nyeri dada pleuritik
b) Efusi parapneumonia/ empyema
 Torakosentesis diagnostic, torakosentesis terapeutik,
tube thoracostomy, tube thoracostomy dengan
trombolitik, torakoskopi, torakotomi dengan dekortikasi,
drainase
 Antibiotika sesuai tatalaksana pneumonia bakteri
Tatalaksana
c) Efusi karena pleuritis tuberculosis
Umum
 Obat anti Tuberkulosis (minimal 9 bulan) + kortikosteroid
dosis 0,75 – 1 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu, setelah
ada respons diturunkan bertahap+torakosentesis
terapeutik, bila sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga
III.
d) Efusi pleura keganasan
e) Chylothorax
Chest tube/thoracostomy sementara, selanjutnya dipasang
pleuroperitoneal shunt
f) Hemotoraks
Chest tube/thoracostomy, bila perdarahan >200ml/jam,
pertimbangkan torakotomi
g) Efusi karena penyebab lain
Atasi penyakit primer
Obat-obatan Antibiotik sesuai penyebab penyakit
Rujuk/
Rehabilitasi medik jika diperlukan
Konsultasi
 Fase akut tertangani
Outcome  Keluhan pernafasan tidak ada
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana
Rawat inap
Perawatan
Perawat 1. Observasi keadaan umum, kesadaran, TTV, Tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu
2. Pemberian cairan, monitoring cairan dan jumlah tetesan
3. Pemberian obat sesuai jadwal
4. Memantau atau menilai bila ada keluhan sesak bertambah
berat, batuk, penurunan kesadaran, dll
Dokter Jaga/
PPDS/ DPJP
Tanggal:

Hari rawat 3 Implementasi


Keterangan
P S M
Perawat
1. Menerima pasien masuk admisi
2. Mencatat identitas pasien (surat pengantar rawat)
3. Menyiapkan Rekam Medis
4. Periksa kelengkapan Rekam Medis
Administrasi 5. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
6. Mengurus surat jaminan (untuk pasien jaminan) dan mengisi
financial consent (pasien umum dan AsKes)
7. Informed Consent
8. IPRI (Identitas Pasien Rawat Inap)
9. Tata tertibruangrawat
Dokter
5. Pencatatan data awal pasien
6. Pemeriksaan awal:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Komorbid
-Diabetes
-Hipertensi
Pengkajian/ -Penyakit Kardiovaskuler
Pemeriksaan -Penyakit Serebrovaskuler
Awal untuk -Penyakit Arteri Perifer
-Penyakit Paru akut dan kronik
Penegakan
-Edema Paru Kardiak dan non-kardiak
Diagnosis -Infeksi Bakteri
-Batu ginjal dan saluran kemih
-Gangguang elektrolit dan asam basa
-Malnutrisi
-Gangguan dan perdarahan saluran cerna
5. Memberikan General Informed Consent
DPJP/Residen/Perawat
5. Pencatatan data awal pasien
6. Pengkajian awal keperawatan
Medik
1. Evaluasi Kesadaran dan Vital SIgn
2. Evaluasi status gizi
Pemantauan
DPJP/Residen/Perawat
Umum 5. Pemantauan Kesadaran dan Vital Sign
6. Pemantauan status gizi

 Pemeriksaan Penunjang :
o Rontgen Thorax
o USG
Pemeriksaan
o CT Scan
Penunjang o Torakosentesis (pungsi pleura)
o Biopsi pleura perkutaneus
o Torakoskopi
Penegakan 5. Penegakan Diagnosis
Diagnosis dan
Keputusan 6. Penetapan Tata laksana regimen terapi
Tindakan
 Pengetahuan dasar tentang efusi pleura
Kebutuhan
Edukasi  Pengobatan, manfaat dan efek sampingnya
Nutrisi Diet tinggi kalori tinggi protein
a) Efusi karena gagal jantung
Menurunkan afterload, diuretik, dan inotropic sesuai indikasi
Torakosentesis diagnostik bila:
 Efusi menetap dengan terapi diuretic
 Efusi unilateral
 Efusi bilateral, ketinggian cairan berbeda bermakna
 Efusi + febris
 Efusi + nyeri dada pleuritik
b) Efusi parapneumonia/ empyema
 Torakosentesis diagnostic, torakosentesis terapeutik,
tube thoracostomy, tube thoracostomy dengan
trombolitik, torakoskopi, torakotomi dengan dekortikasi,
drainase
 Antibiotika sesuai tatalaksana pneumonia bakteri
Tatalaksana
c) Efusi karena pleuritis tuberculosis
Umum
 Obat anti Tuberkulosis (minimal 9 bulan) + kortikosteroid
dosis 0,75 – 1 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu, setelah
ada respons diturunkan bertahap+torakosentesis
terapeutik, bila sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga
III.
d) Efusi pleura keganasan
e) Chylothorax
Chest tube/thoracostomy sementara, selanjutnya dipasang
pleuroperitoneal shunt
f) Hemotoraks
Chest tube/thoracostomy, bila perdarahan >200ml/jam,
pertimbangkan torakotomi
g) Efusi karena penyebab lain
Atasi penyakit primer
Obat-obatan Antibiotik sesuai penyebab penyakit
Rujuk/
Rehabilitasi medik jika diperlukan
Konsultasi
 Fase akut tertangani
Outcome  Keluhan pernafasan tidak ada
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana
Rawat inap
Perawatan
Perawat 1. Observasi keadaan umum, kesadaran, TTV, Tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu
2. Pemberian cairan, monitoring cairan dan jumlah tetesan
3. Pemberian obat sesuai jadwal
4. Memantau atau menilai bila ada keluhan sesak bertambah
berat, batuk, penurunan kesadaran, dll
Dokter Jaga/
PPDS/ DPJP
Tanggal:

Hari rawat 4 Implementasi


Keterangan
P S M
Perawat
1. Menerima pasien masuk admisi
2. Mencatat identitas pasien (surat pengantar rawat)
3. Menyiapkan Rekam Medis
4. Periksa kelengkapan Rekam Medis
Administrasi 5. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
6. Mengurus surat jaminan (untuk pasien jaminan) dan mengisi
financial consent (pasien umum dan AsKes)
7. Informed Consent
8. IPRI (Identitas Pasien Rawat Inap)
9. Tata tertibruangrawat
Dokter
7. Pencatatan data awal pasien
8. Pemeriksaan awal:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Komorbid
-Diabetes
-Hipertensi
Pengkajian/ -Penyakit Kardiovaskuler
Pemeriksaan -Penyakit Serebrovaskuler
Awal untuk -Penyakit Arteri Perifer
-Penyakit Paru akut dan kronik
Penegakan
-Edema Paru Kardiak dan non-kardiak
Diagnosis -Infeksi Bakteri
-Batu ginjal dan saluran kemih
-Gangguang elektrolit dan asam basa
-Malnutrisi
-Gangguan dan perdarahan saluran cerna
6. Memberikan General Informed Consent
DPJP/Residen/Perawat
7. Pencatatan data awal pasien
8. Pengkajian awal keperawatan
Medik
1. Evaluasi Kesadaran dan Vital SIgn
2. Evaluasi status gizi
Pemantauan
DPJP/Residen/Perawat
Umum 7. Pemantauan Kesadaran dan Vital Sign
8. Pemantauan status gizi

 Pemeriksaan Penunjang :
o Rontgen Thorax
o USG
Pemeriksaan
o CT Scan
Penunjang o Torakosentesis (pungsi pleura)
o Biopsi pleura perkutaneus
o Torakoskopi
Penegakan 7. Penegakan Diagnosis
Diagnosis dan
Keputusan 8. Penetapan Tata laksana regimen terapi
Tindakan
 Pengetahuan dasar tentang efusi pleura
Kebutuhan
Edukasi  Pengobatan, manfaat dan efek sampingnya
Nutrisi Diet tinggi kalori tinggi protein
a) Efusi karena gagal jantung
Menurunkan afterload, diuretik, dan inotropic sesuai indikasi
Torakosentesis diagnostik bila:
 Efusi menetap dengan terapi diuretic
 Efusi unilateral
 Efusi bilateral, ketinggian cairan berbeda bermakna
 Efusi + febris
 Efusi + nyeri dada pleuritik
b) Efusi parapneumonia/ empyema
 Torakosentesis diagnostic, torakosentesis terapeutik,
tube thoracostomy, tube thoracostomy dengan
trombolitik, torakoskopi, torakotomi dengan dekortikasi,
drainase
 Antibiotika sesuai tatalaksana pneumonia bakteri
Tatalaksana
c) Efusi karena pleuritis tuberculosis
Umum
 Obat anti Tuberkulosis (minimal 9 bulan) + kortikosteroid
dosis 0,75 – 1 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu, setelah
ada respons diturunkan bertahap+torakosentesis
terapeutik, bila sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga
III.
d) Efusi pleura keganasan
e) Chylothorax
Chest tube/thoracostomy sementara, selanjutnya dipasang
pleuroperitoneal shunt
f) Hemotoraks
Chest tube/thoracostomy, bila perdarahan >200ml/jam,
pertimbangkan torakotomi
g) Efusi karena penyebab lain
Atasi penyakit primer
Obat-obatan Antibiotik sesuai penyebab penyakit
Rujuk/
Rehabilitasi medik jika diperlukan
Konsultasi
 Fase akut tertangani
Outcome  Keluhan pernafasan tidak ada
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana
Rawat inap
Perawatan
Perawat 1. Observasi keadaan umum, kesadaran, TTV, Tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu
2. Pemberian cairan, monitoring cairan dan jumlah tetesan
3. Pemberian obat sesuai jadwal
4. Memantau atau menilai bila ada keluhan sesak bertambah
berat, batuk, penurunan kesadaran, dll
Dokter Jaga/
PPDS/ DPJP
Tanggal:

Hari rawat 5 Implementasi


Keterangan
P S M
Perawat
1. Menerima pasien masuk admisi
2. Mencatat identitas pasien (surat pengantar rawat)
3. Menyiapkan Rekam Medis
4. Periksa kelengkapan Rekam Medis
Administrasi 5. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
6. Mengurus surat jaminan (untuk pasien jaminan) dan mengisi
financial consent (pasien umum dan AsKes)
7. Informed Consent
8. IPRI (Identitas Pasien Rawat Inap)
9. Tata tertibruangrawat
Dokter
9. Pencatatan data awal pasien
10. Pemeriksaan awal:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Komorbid
-Diabetes
-Hipertensi
Pengkajian/ -Penyakit Kardiovaskuler
Pemeriksaan -Penyakit Serebrovaskuler
Awal untuk -Penyakit Arteri Perifer
-Penyakit Paru akut dan kronik
Penegakan
-Edema Paru Kardiak dan non-kardiak
Diagnosis -Infeksi Bakteri
-Batu ginjal dan saluran kemih
-Gangguang elektrolit dan asam basa
-Malnutrisi
-Gangguan dan perdarahan saluran cerna
7. Memberikan General Informed Consent
DPJP/Residen/Perawat
9. Pencatatan data awal pasien
10. Pengkajian awal keperawatan
Medik
1. Evaluasi Kesadaran dan Vital SIgn
2. Evaluasi status gizi
Pemantauan
DPJP/Residen/Perawat
Umum 9. Pemantauan Kesadaran dan Vital Sign
10. Pemantauan status gizi

 Pemeriksaan Penunjang :
o Rontgen Thorax
o USG
Pemeriksaan
o CT Scan
Penunjang o Torakosentesis (pungsi pleura)
o Biopsi pleura perkutaneus
o Torakoskopi
Penegakan 9. Penegakan Diagnosis
Diagnosis dan
Keputusan 10. Penetapan Tata laksana regimen terapi
Tindakan
 Pengetahuan dasar tentang efusi pleura
Kebutuhan
Edukasi  Pengobatan, manfaat dan efek sampingnya
Nutrisi Diet tinggi kalori tinggi protein
a) Efusi karena gagal jantung
Menurunkan afterload, diuretik, dan inotropic sesuai indikasi
Torakosentesis diagnostik bila:
 Efusi menetap dengan terapi diuretic
 Efusi unilateral
 Efusi bilateral, ketinggian cairan berbeda bermakna
 Efusi + febris
 Efusi + nyeri dada pleuritik
b) Efusi parapneumonia/ empyema
 Torakosentesis diagnostic, torakosentesis terapeutik,
tube thoracostomy, tube thoracostomy dengan
trombolitik, torakoskopi, torakotomi dengan dekortikasi,
drainase
 Antibiotika sesuai tatalaksana pneumonia bakteri
Tatalaksana
c) Efusi karena pleuritis tuberculosis
Umum
 Obat anti Tuberkulosis (minimal 9 bulan) + kortikosteroid
dosis 0,75 – 1 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu, setelah
ada respons diturunkan bertahap+torakosentesis
terapeutik, bila sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga
III.
d) Efusi pleura keganasan
e) Chylothorax
Chest tube/thoracostomy sementara, selanjutnya dipasang
pleuroperitoneal shunt
f) Hemotoraks
Chest tube/thoracostomy, bila perdarahan >200ml/jam,
pertimbangkan torakotomi
g) Efusi karena penyebab lain
Atasi penyakit primer
Obat-obatan Antibiotik sesuai penyebab penyakit
Rujuk/
Rehabilitasi medik jika diperlukan
Konsultasi
 Fase akut tertangani
Outcome  Keluhan pernafasan tidak ada
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana
Rawat inap
Perawatan
Perawat 1. Observasi keadaan umum, kesadaran, TTV, Tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu
2. Pemberian cairan, monitoring cairan dan jumlah tetesan
3. Pemberian obat sesuai jadwal
4. Memantau atau menilai bila ada keluhan sesak bertambah
berat, batuk, penurunan kesadaran, dll
Dokter Jaga/
PPDS/ DPJP
Tanggal:

Hari rawat 6 Implementasi


Keterangan
P S M
Perawat
1. Menerima pasien masuk admisi
2. Mencatat identitas pasien (surat pengantar rawat)
3. Menyiapkan Rekam Medis
4. Periksa kelengkapan Rekam Medis
Administrasi 5. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
6. Mengurus surat jaminan (untuk pasien jaminan) dan mengisi
financial consent (pasien umum dan AsKes)
7. Informed Consent
8. IPRI (Identitas Pasien Rawat Inap)
9. Tata tertibruangrawat
Dokter
11. Pencatatan data awal pasien
12. Pemeriksaan awal:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Komorbid
-Diabetes
-Hipertensi
Pengkajian/ -Penyakit Kardiovaskuler
Pemeriksaan -Penyakit Serebrovaskuler
Awal untuk -Penyakit Arteri Perifer
-Penyakit Paru akut dan kronik
Penegakan
-Edema Paru Kardiak dan non-kardiak
Diagnosis -Infeksi Bakteri
-Batu ginjal dan saluran kemih
-Gangguang elektrolit dan asam basa
-Malnutrisi
-Gangguan dan perdarahan saluran cerna
8. Memberikan General Informed Consent
DPJP/Residen/Perawat
11. Pencatatan data awal pasien
12. Pengkajian awal keperawatan
Medik
1. Evaluasi Kesadaran dan Vital SIgn
2. Evaluasi status gizi
Pemantauan
DPJP/Residen/Perawat
Umum 11. Pemantauan Kesadaran dan Vital Sign
12. Pemantauan status gizi

 Pemeriksaan Penunjang :
o Rontgen Thorax
o USG
Pemeriksaan
o CT Scan
Penunjang o Torakosentesis (pungsi pleura)
o Biopsi pleura perkutaneus
o Torakoskopi
Penegakan 11. Penegakan Diagnosis
Diagnosis dan
Keputusan 12. Penetapan Tata laksana regimen terapi
Tindakan
 Pengetahuan dasar tentang efusi pleura
Kebutuhan
Edukasi  Pengobatan, manfaat dan efek sampingnya
Nutrisi Diet tinggi kalori tinggi protein
a) Efusi karena gagal jantung
Menurunkan afterload, diuretik, dan inotropic sesuai indikasi
Torakosentesis diagnostik bila:
 Efusi menetap dengan terapi diuretic
 Efusi unilateral
 Efusi bilateral, ketinggian cairan berbeda bermakna
 Efusi + febris
 Efusi + nyeri dada pleuritik
b) Efusi parapneumonia/ empyema
 Torakosentesis diagnostic, torakosentesis terapeutik,
tube thoracostomy, tube thoracostomy dengan
trombolitik, torakoskopi, torakotomi dengan dekortikasi,
drainase
 Antibiotika sesuai tatalaksana pneumonia bakteri
Tatalaksana
c) Efusi karena pleuritis tuberculosis
Umum
 Obat anti Tuberkulosis (minimal 9 bulan) + kortikosteroid
dosis 0,75 – 1 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu, setelah
ada respons diturunkan bertahap+torakosentesis
terapeutik, bila sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga
III.
d) Efusi pleura keganasan
e) Chylothorax
Chest tube/thoracostomy sementara, selanjutnya dipasang
pleuroperitoneal shunt
f) Hemotoraks
Chest tube/thoracostomy, bila perdarahan >200ml/jam,
pertimbangkan torakotomi
g) Efusi karena penyebab lain
Atasi penyakit primer
Obat-obatan Antibiotik sesuai penyebab penyakit
Rujuk/
Rehabilitasi medik jika diperlukan
Konsultasi
 Fase akut tertangani
Outcome  Keluhan pernafasan tidak ada
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana
Rawat inap
Perawatan
Perawat 1. Observasi keadaan umum, kesadaran, TTV, Tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu
2. Pemberian cairan, monitoring cairan dan jumlah tetesan
3. Pemberian obat sesuai jadwal
4. Memantau atau menilai bila ada keluhan sesak bertambah
berat, batuk, penurunan kesadaran, dll
Dokter Jaga/
PPDS/ DPJP
Tanggal:

Hari rawat 7 Implementasi


Keterangan
P S M
Perawat
10. Menerima pasien masuk admisi
11. Mencatat identitas pasien (surat pengantar rawat)
12. Menyiapkan Rekam Medis
13. Periksa kelengkapan Rekam Medis
Administrasi 14. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
15. Mengurus surat jaminan (untuk pasien jaminan) dan
mengisi financial consent (pasien umum dan AsKes)
16. Informed Consent
17. IPRI (Identitas Pasien Rawat Inap)
18. Tata tertibruangrawat
Dokter
13. Pencatatan data awal pasien
14. Pemeriksaan awal:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Komorbid
-Diabetes
-Hipertensi
Pengkajian/ -Penyakit Kardiovaskuler
Pemeriksaan -Penyakit Serebrovaskuler
Awal untuk -Penyakit Arteri Perifer
-Penyakit Paru akut dan kronik
Penegakan
-Edema Paru Kardiak dan non-kardiak
Diagnosis -Infeksi Bakteri
-Batu ginjal dan saluran kemih
-Gangguang elektrolit dan asam basa
-Malnutrisi
-Gangguan dan perdarahan saluran cerna
9. Memberikan General Informed Consent
DPJP/Residen/Perawat
13. Pencatatan data awal pasien
14. Pengkajian awal keperawatan
Medik
1. Evaluasi Kesadaran dan Vital SIgn
2. Evaluasi status gizi
Pemantauan
DPJP/Residen/Perawat
Umum 13. Pemantauan Kesadaran dan Vital Sign
14. Pemantauan status gizi

 Pemeriksaan Penunjang :
o Rontgen Thorax
o USG
Pemeriksaan
o CT Scan
Penunjang o Torakosentesis (pungsi pleura)
o Biopsi pleura perkutaneus
o Torakoskopi
Penegakan 13. Penegakan Diagnosis
Diagnosis dan
Keputusan 14. Penetapan Tata laksana regimen terapi
Tindakan
 Pengetahuan dasar tentang efusi pleura
Kebutuhan
Edukasi  Pengobatan, manfaat dan efek sampingnya
Nutrisi Diet tinggi kalori tinggi protein
a) Efusi karena gagal jantung
Menurunkan afterload, diuretik, dan inotropic sesuai indikasi
Torakosentesis diagnostik bila:
 Efusi menetap dengan terapi diuretic
 Efusi unilateral
 Efusi bilateral, ketinggian cairan berbeda bermakna
 Efusi + febris
 Efusi + nyeri dada pleuritik
b) Efusi parapneumonia/ empyema
 Torakosentesis diagnostic, torakosentesis terapeutik,
tube thoracostomy, tube thoracostomy dengan
trombolitik, torakoskopi, torakotomi dengan dekortikasi,
drainase
 Antibiotika sesuai tatalaksana pneumonia bakteri
Tatalaksana
c) Efusi karena pleuritis tuberculosis
Umum
 Obat anti Tuberkulosis (minimal 9 bulan) + kortikosteroid
dosis 0,75 – 1 mg/kgBB/hari selama 2-3 minggu, setelah
ada respons diturunkan bertahap+torakosentesis
terapeutik, bila sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga
III.
d) Efusi pleura keganasan
e) Chylothorax
Chest tube/thoracostomy sementara, selanjutnya dipasang
pleuroperitoneal shunt
f) Hemotoraks
Chest tube/thoracostomy, bila perdarahan >200ml/jam,
pertimbangkan torakotomi
g) Efusi karena penyebab lain
Atasi penyakit primer
Obat-obatan Antibiotik sesuai penyebab penyakit
Rujuk/
Rehabilitasi medik jika diperlukan
Konsultasi
 Fase akut tertangani
Outcome  Keluhan pernafasan tidak ada
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana
Rawat inap
Perawatan
Perawat 1. Observasi keadaan umum, kesadaran, TTV, Tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu
2. Pemberian cairan, monitoring cairan dan jumlah tetesan
3. Pemberian obat sesuai jadwal
4. Memantau atau menilai bila ada keluhan sesak bertambah
berat, batuk, penurunan kesadaran, dll
Dokter Jaga/
PPDS/ DPJP

Anda mungkin juga menyukai