Anda di halaman 1dari 19

DASAR – DASAR TEKNIK

PENGOLAHAN AIR
Permasalahan dan Tujuan
Permasalahan:
• Air baku tidak memenuhi standard
• Faktor ekonomi (biaya tinggi)
• Faktor sosial (kurangnya kesadaran dan pengetahuan)

Tujuan:
• Menjadikan air baku yang kurang/tidak memenuhi
standard menjadi air bersih yang memenuhi standard
sesuai dengan peruntukannya berdasarkan standard
peraturan yang berlaku.
Standard Kualitas Air
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air
Kelas Penggunaan

I Air baku untuk air minum

II Prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,


peternakan, mengairi pertanaman

III Pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, mengairi


pertanaman
IV Mengairi pertanaman
Karakteristik Sumber Air
Karakteristik Air Permukaan Air Tanah

Temperatur Bervariasi, tergantung pada musim Relatif konstan

Kekeruhan Bervariasi, kadang-kadang tinggi Rendah, 0


Warna Akibat lempung, ganggang Akibat asam humus
Kandungan mineral Bervariasi (jenis tanah, curah hujan dll) Relatif konstan

Fe dan Mn (terlarut) Biasanya tidak ada, kecuali dasar danau Ada


CO2 agresif Tidak ada Ada
DO Mendekati jenuh, kecuali air tercemar Rendah
H2S Tidak ada Sering ada
NH4 Ditemui pada air tercemar Sering ditemui
Nitrat Ditemui pada air tercemar Kadang-kadang tinggi
Silika Rendah Sering tinggi
Mikropolutan organik Ada Biasanya tidak ada
Organisma hidup Bakteri, virus, plankton Bakteri, besi
Metoda Pengolahan Air
Perubahan kualitas air terjadi
Pengolahan Fisika akibat proses fisik

Perubahan kualitas air terjadi


Pengolahan Kimia akibat reaksi-reaksi kimiawi

Perubahan kualitas air terjadi


Pengolahan Biologi akibat kehadiran makhluk
hidup
Pengolahan Fisik
Pengolahan Kimia
Pengolahan Biologi
Pemilihan Metoda Pengolahan Air

Kualitas air baku

-Kandungan unsur-unsur yang ada


-Bahan-bahan pencemar yang terkandung di
dalamnya

Kualitas air olahan


-Air Minum
-Kegiatan rumah tangga
-Pertanian
-Perikanan
-Peternakan
-Dll
Karakteristik air limbah
Suhu :
Suhu berguna dalam melihat kecenderungan aktivitas-aktivitas kimiawi dan
biologis, pengentalan, tekanan uap, tegangan permukaan dan nilai-nilai
penjenuhan benda-benda padat dan gas. Pengentalan mengatur sedimentasi;
semakin tinggi suhu, pengentalan berkurang dan mengakibatkan peningkatan
sedimentasi. Aktivitas biologis meningkat pada suhu kira-kira 60 ºC.. Tingkat
oksidasi zat organik jauh lebih besar pada musim panas dibandingkan pada
musim dingin. Nitrifikasi dari amoniak secara kasar dilipatgandakan dengan
naiknya suhu sampai 10 ºC. Pembusukan anaerobik jarang terjadi pada titik
beku. Pembusukan pada suhu 27 ºC empat kali lebih besar dibandingkan
pembusukan pada suhu 8 ºC.
Kekeruhan:
Kekeruhan terjadi umumnya disebabkan adanya zat-zat koloid yaitu zat yang
terapung serta terurai secara halus sekali. Hal ini disebabkan oleh kehadiran zat
organik, lumpur, tanah liat dan zat koloid. Meski kekeruhan tidak dapat
digunakan sebagai ukuran mengenai jumlah benda-benda padat yang terapung,
namun semakin tinggi tingkat kekeruhan, semakin kuat limbah itu.

Warna
Warna pada air juga menunjukkan kekuatan limbah. Air limbah yang baru
berwarna abu-abu. Air limbah yang sudah lama/busuk berwarna gelap. Meski
demikian warna tidak dapat menunjukkan secara tegas bahaya yang
dikandungnya. Artinya, semakin gelap warna air limbah belum tentu lebih
berbahaya dibandingkan dengan yang lebih jernih.
Bau
Bau air limbah memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan. Bau dapat
menunjukkan apakah air limbah masih baru atau sudah membusuk. Air limbah
domestik yang masih baru hampir tidak berbau. Kebanyakan bau tidak sedap
dihasilkan oleh campuran nitrogen, sulfur, fosfor, protein dan bahan organik
lainnya. Bau yang paling menyerang adalah bau dari hidrogen sulfida (H2S).
Konsentrasi suatu zat dapat ditelusuri dari baunya. Konsentrasi kira-kira 0.037
mg/l amoniak dapat menimbulkan bau amoniak yang sedikit menyengat.
Konsentrasi 0.0011 mg/l H2S menyebarkan bau khas telur busuk; 0.0026 mg/l
karbon disulfida menimbulkan bau yang tidak enak. Meski demikian bau yang
tidak menyenangkan tersebut tidak sendirinya mengganggu kesehatan
masyarakat, kecuali apabila bau-bau tersebut keluar dari gas beracun.
Nitrogen
Dalam air limbah kebanyakan nitrogen pada dasarnya terdapat dalam bentuk
organik atau nitrogen protein dan amoniak. Setingkat demi setingkat nitrogen
organik diubah menjadi amoniak dan pada kondisi aerobik, oksidasi amoniak
menjadi nitrit dan nitrat.

Amoniak Bebas
Amoniak bebas disebut juga nitrogen amoniak dihasilkan oleh pembusukan
secara bakterial zat-zat organik. Air limbah yang masih baru berkadar amoniak
bebas rendah dan berkadar nitrogen organik tinggi. Nitrogen amoniak
berkurang kadarnya ketika air limbah diolah sedangkan keseimbangannya
tercapai.
Nitrit
Nitrit merupakan suatu tingkat peralihan dalam proses perubahan zat organik ke
dalam bentuk yang tetap. Nitrit, dengan demikian, tidak dapat diketemukan
dalam air limbah baru kecuali dalam jumalh kecil sekali. Akan tetapi dalam air
limbah yang sudah membusuk, nitrit dapat saja lebih banyak ditemukan. Nitrit
jarang terjadi dalam konsentrasi yang lebih besar dari 1 mg/l dalam air limbah.
Pengaturan pembagian air limbah yang salah dapat meningkatkan kadar nitrit
disamping juga karena menurunnya nitrat (NO3) menjadi nitri (NO2).
Keberadaan nitrit menunjukkan adanya air limbah yang pengolahannya tidak
sempurna.

Nitrat
Nitrat mewakili produk akhir dari pengoksidasian zat yang bersifat nitrogen.
Penentuan nitrat menjadi penting dalam pengolahan air limbah. Air limbah yang
diolah secara sempurna menunjukkan kadar nitrat yang tinggi. Pada musim
panas/kemarau, dimana berpotensi hilangnya oksigen terlarut dalam air karena
proses penguapan, nitrat dapat menyalurkan oksigen gabungannya untuk
mencegah dan menghambat terjadinya kondisi anaerobik dan bau busuk.
Meskipun nitrat merupakan penunjuk stabilitas, kehadirannya yang terlalu tinggi
pada saluran air limbah dan bak-bak penampung maupun pada danau tidak
diinginkan karena dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman air secara drastis.
Khlorida
Kotoran manusia, khusunya urine, mengandung sejumlah khlorida oleh karena
sebagian dari garam yang terdapat di dalam makanan dan minuman turut
dibuang. Oleh sebab itu, air limbah mengandung kadar khlorida yang lebih tinggi
dari pada di dalam persediaan air kota. Oleh karena khlorida merupakan zat-zat
anorganik yang larut, mereka tidak dipengaruhi oleh sedimentasi atau oleh
proses-proses biologis. Khlorida tetap tidak berubah selama pengolahan sampah
dan oleh karena itu nilai yang kurang lebih sama harus diperoleh pada berbagai
tahap pengolahan.

Sulfat dan Sulfida


Penentuan sulfat jarang sekali diperlukan, kecuali apabila ditemui masalah-
masalah yang menyangkut berkaratnya beton. Sulfida merupakan hasil-hasil
pembusukan zat-zat organik dan juga akibat penurunan kadar belerang.
Pembusukan anaerobik berbagai zat yang mengandung belerang dan penurunan
kadar campuran belerang menjadi sulfida menghasilkan bau yang tidak
menyenangkan.
BOD
Pengujian BOD merupakan pengujian yang penting dalam menentukan kekuatan
atau daya cemar air limbah. BOD mengukur jumlah zat organik yang
kemungkinan akan dioksidasi oleh kegiatan-kegiatan bakteri aerobik.
Nilai BOD air limbah kasar sangat berbeda-beda, berkisar 100 mg/l untuk air
limbah yang sangat encer sampai 600 mg/l atau lebih untuk air limbah terpadu
yang berisi beberapa jenis limbah.
Pengujian BOD dibatasi oleh beberapa kondisi. Apabila terdapat sedikit saja
jumlah ion logam beracun dalam air limbah, tampaklah nilai BOD rendah yang
menyesatkan yang disebabkan oleh aktivitas bakteri yang terhambat. Beberapa
obat pembasmi bakteri seperti phenol, khlor bebas, cyanida, formaldehyde juga
mempunyai akibat yang menekan BOD.
Pengujian BOD tidak membedakan antara kebutuhan oksigen yang disebabkan
karena nitrifikasi. Air limbah yang berada dalam keadaan nitrifikasi aktif
cenderung memperlihatkan BOD tinggi yang menyesatkan.
COD
Pengujian COD digunakan secara luas sebagai suatu ukuran kekuatan
pencemaran limbah domestik maupun industri. Pengujian tersebut direncanakan
untuk mengukur oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik
pada air limbah.
Pengujian ini sangat bernilai terutama jika pengujian BOD tidak dapat ditentukan
karena terdapatnya bahan-bahan beracun. Selain itu, uji COD sangat singkat
yaitu kira-kira 3 jam. Pengujian COD tidak mengadakan perbedaan antara zat
organik yang stabil dan yang tidak stabil. Ia tidak dapat memberikan petunjuk
tentang tingkat di mana bahan-bahan yang aktif secara biologis dapat
diseimbangkan.
DO
Pengujian oksigen terlarut (DO) penting untuk menjamin keadaan-keadaan
aerobik dalam daerah perairan yang menampung zat-zat pencemar dalam
bentuk air limbah yang berasal dari instalasi pengolahan. Dalam suatu instalasi
pengolahan, kehadiran oksigen terlarut merupakan petunjuk bahwa suatu
oksidasi yang amat berarti telah tercapai dengan pengolahan yang digunakan..
Apabila oksigen terlarut terdapat pada perairan yang menampung hasil
pengolahan air limbah, hal ini berarti di perairan tersebut hanya terdapat sedikit
gangguan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar oksigen terlarut dalam air alamiah
adalah: pergolakan permukaan air, luasnya daerah permukaan air yang terbuka
bagi atmosfer, tekanan atmosfer dan prosentase oksigen dalam udara di
sekelilingnya. Daya larut oksigen lebih rendah di dalam air laut dibandingkan
dengan daya larutnya di dalam air tawar, daya larutnya dalam air limbah kurang
lebih 95% dibandingkan daya larutnya di dalam air tawar.
Oksidasi biologis meninggi bersamaan dengan meningkatnya suhu dan
kebutuhan akan oksigen juga bertambah. Kondisi ini membawa masalah karena
oksigen jadi paling sedikit dapat dilarutkan di dalam keadaan yang demikian.
Dengan demikian keadaan yang gawat terjadi pada musim kemarau dimana suhu
lebih tinggi dan daya larut oksigen menjadi rendah.
pH
pH menyatakan intensitas kemasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer
dan mewakili konsentrasi ion hidrogen. Skala pH adalah skala logaritma, bukan
skala ilmu-hitung. Apabila pH bertambah dengan satu unit, perubahan itu
mewakili pengurangan sepuluh kali lipat dalam konsentrasi ion hidrogen.

Anda mungkin juga menyukai