URAIAN PROSES
preheater 6-5/6 dan 6-1/2/3/4 yaitu 138oC kemudian dialirkan ke dalam furnace I
untuk menaikkan temperatur menjadi 256oC. Crude oil yang telah keluar dari
furnace I dialirkan ke dalam evaporator 3-1 untuk memisahkan fase gas dan fase
cair dengan tekanan 1,8 kg/cm2 dan temperatur 255oC. Fase gas dari top product
evaporator 3-1 masuk ke kolom destilasi-I sedangkan fase cair dari bottom
product evaporator 3-1 dipompakan dengan P-1/2 menuju kolom destilasi IV.
Pada kolom destilasi-I terjadi proses distilasi bertingkat. Aliran produk dari
kolom destilasi-I terdiri dari 3 produk yaitu top product, middle product, dan
bottom product. Top product kolom dengan temperatur 152 0C yang terdiri dari
fraksi ringan hidrokarbon C1-C4 dan Nafta masuk kedalam kolom destilasi-V.
Middle product kolom yang terdiri dari produk kerosen dan sebagian fraksi gas
ringan hidrokarbon masuk menuju kolom destilasi-II. Sedangkan pada bagian
bottom product kolom yang terdiri dari fraksi berat hidrokarbon masuk kedalam
kolom destilasi IV.
Umpan masuk pada kolom destilasi-V berasal dari top product kolom
destilasi-I. Pada kolom destilasi-V terjadi proses pemisahan berdasarkan fraksi
gas dan nafhta. Aliran produk pada kolom ini terdiri dari top product, middle
product dan bottom product. Keluaran top product kolom dengan temperatur
114oC dan temperatur bottom product kolom yaitu 128oC. Produk atas kolom
destilasi-V berupa fraksi ringan gas kemudian dikondensasikan pada kondensor
5-3/4/5/6/7 8-2C. Gas yang terkondensasi ditampung pada tangki akumulator 8-8.
Pada tangki 8-8 terbagi menjadi 2 aliran produk, aliran atas berupa produk gas
feed SRMGC (Straight Run Motor Gas Compressor) dan pada aliran bawah
tangki dikembalikan ke kolom destilasi V menggunakan pompa P-46/47 sebagai
reflux dan sebagian keluar sebagai produk Straight Run (SR)-Tops dengan flow
aliran produk 63 T/D. Aliran gas yang tidak terkondensasi dari produk atas kolom
destilasi V berupa gas yang digunakan sebagai feed pada SRMGC (Straight Run
Motor Gas Compressor) dan sebagian gas yang tidak terkondasasi tersebut
dikondensasikan kembali di kondensor 4-7/8 yang akan ditampung pada tangki
akumulator 8-9. Pada aliran atas tangki akumulator 8-9 berupa gas feed SRMGC
akan bertemu dengan aliran atas gas tangki akumulator 8-8. Produk feed SRMC
memiliki tekanan 0.9 kg/cm2 dan flow aliran product 9.5 T/D. Pada bagian bawah
18
aliran tangki akumulator 8-9 berupa produk Crude Residual (CR) Butane dengan
flow aliran 14 T/D. Pada Middle product kolom destilasi-V dipompakan menuju
kolom destilasi III untuk memisahkan nafhta dari sebagian gas. Pada kolom
destilasi-III terdiri dari 2 aliran produk yaitu top product dan bottom product.
Pada bagian aliran top product kolom destilasi III berupa fraksi ringan
diumpankan kembali kedalam kolom destilasi-V sebagai reflux, sedangkan aliran
bottom product kolom destilasi-III yaitu produk Naphta-II akan didinginkan
menggunakan cooler 4-5/6 kemudian dipompakan mengunakan pompa P-
36/37/38 kedalam tangki penampungan produk dengan flow aliran 215 T/D. Pada
bagian aliran bottom product kolom destilasi-V akan diumpankan kembali menuju
kolom destilasi-I sebagai reflux menggunakan pompa P-8/9.
Umpan masuk kolom destilasi-II berasal dari middle product kolom destilasi-
I dengan tekanan 0.5 kg/cm2. Pada kolom destilasi-II memisahkan kerosen dari
fraksi ringan gas dan nafta . Pada bagian aliran top product kolom destilasi-II
yaitu fraksi ringan gas dan nafta akan diumpankan kembali menuju kolom
destilasi-I sebagai reflux. Sebelum menuju kolom destilasi-I, top product kolom
destilasi-II tersebut akan dikondesasikan mengunakan kondensor dan
menampungkan hasil kondensasi kedalam tangki akumulator 8-7 kemudian
dipompakan menuju kolom destilasi-I menggunakan pompa P-42/43. Pada aliran
bottom product kolom destilasi-II yaitu produk Long Kerosen Destilate (LKD)
0
dengan temperatur keluar kolom 92 C. Kemudian produk tersebut akan
didinginkan mengunakan cooler 4-9/10 dan dipompakan menuju tangki
penampungan produk menggunakan pompa P-34/35 dengan flow aliran produk
279 T/D.
Umpan masuk kolom destilasi-IV berasal dari bottom product evaporator 3-1
dan bottom product kolom destilasi-I. Pada bagian umpan yang barasal dari
evaporator 3-1, sebelum menuju kolom destilasi-IV umpan tersebut dipanaskan
menjadi 344 0C menggunakan furnace II dengan flow aliran keluar furnace II
1230 T/D. Kemudian pada umpan bottom product kolom destilasi-I masuk
kedalam tangki akumulator 2-1. Pada tangki akumulator 2-1 terdapat 2 aliran
produk, bagian aliran bawah tangki berupa produk Light Cold Test Gas Oil (LCT)
yang didinginkan menggunakan cooler 4-3/4 dan dipompakan menuju tangki
19
penampungan produk dengan flow aliran produk 368 T/D dan aliran atas tangki
akumulator 2-1 masuk menuju kolom destilasi-IV dengan temperatur 181 0C.
Pada kolom destilasi-IV untuk menghasilkan fraksi berat berupa Long Residue
pada bagian bottom product kolom sebagai feed menuju High Vacuum Unit
(HVU) Sungai Gerong.
Laju alir (Stream) pada CD II dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini :
Tabel 2.2 Produk Crude Distiller II
No Stream T/D %
1 Feed Crude 1,973.0 -
2 Product 6.7 0.3
3 Gas 8.8 0.4
4 Crude Butane 180.9 9.2
5 Straight Run (SR)-Tops 174.1 8.8
6 Naphtha-2 50.1 2.5
7 LKD (Long Kerosen Destilate) 642.7 32.6
8 LCT (Light Cold Test Gas Oil) 909.9 46.1
9 Long Residue - -
10 Loss
Total 1,973.2 100.0
Sumber : PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju, 2017
bottom product akumulator yaitu produk Crude Butane dengan flow aliran 25.1
T/D yang dipompakan menggunakan pompa P-34/35 menuju tangki
penampungan produk Crude Butane dan sebagian akan diumpankan kembali
kedalam stabilizer 1-4 sebagai reflux. Pada aliran bottom product stabilizer 1-4
masuk kedalam furnace I sebagai reboiling stabilizer 1-4 dengan temperatur
205 0C dengan flow aliran 2674 T/D dan sebagian aliran bottom product masuk
kedalam kolom destilasi 1-1 yang dipanaskan menggunakan keluaran reboiling
stabilizer 1-4 sebelum masuk kedalam kolom destilasi 1-1 dengan temperatur
202 0C menggunakan pompa P-11/12 dengan flow aliran 3604 T/D.
Umpan pada kolom destilasi 1-1 berasal dari bottom product stabilizer 1-4
yang telah dipanaskan menggunakan reboiling stabilizer 1-4. Pada kolom destilasi
1-1 terdiri dari 3 aliran produk yaitu top product, middle product, dan bottom
product. Pada aliran top product dengan temperatur 143oC dan tekanan 1.5
kg/cm2 yang terdiri dari fraksi ringan C1 - C4, Nafta, dan Kerosen masuk kedalam
kolom destilasi 1-3. Pada aliran middle product kolom destilasi 1-1 terdapat dua
aliran yakni aliran middle product yang diumpankan kedalam stripper 2-5 dan
aliran middle product yang diumpankan kedalam stripper 2-4. Pada aliran produk
stripper 2-5 terdiri dari 2 aliran yaitu aliran top product kolom stripper 2-5
diumpankan kembali kedalam kolom destilasi 1-1 dan aliran bottom product
stripper 2-5 menghasilkan produk Nafta N-IV yang telah didinginkan
menggunakan cooler dan sebagian bottom product dipanaskan kembali
menggunakan reboiler 7-6 dan diumpankan kembali kedalam kolom stripper 2-5.
Sedangkan pada aliran produk stripper 2-4 terdiri dari 2 aliran yaitu aliran top
product kolom stripper 2-4 diumpankan kembali kedalam kolom destilasi 1-1 dan
aliran bottom product stripper 2-4 menghasilkan produk Nafta N-III yang telah
didinginkan menggunakan cooler 4-5/6 dan sebagian bottom product dipanaskan
kembali menggunakan reboiler 7-4 kemudian diumpankan kedalam kolom
stripper 2-4. Pada bottom product kolom destilasi 1-1 terdapat 2 aliran yaitu aliran
bottom product kolom destilasi 1-1 diumpankan kedalam furnace I dari
temperatur 273 0C menjadi 303 0C dan aliran bottom product kolom destilasi 1-1
diumpankan kedalam kolom destilasi 1-2 dengan mengunakan pompa P-3/4.
21
Sebelum masuk kedalam kolom destilasi 1-2 umpan tersebut dipanaskan didalam
furnace II dengan temperatur 365 0C.
Umpan pada kolom destilasi 1-2 berasal dari bottom product kolom destilasi
1-1. Pada kolom destilasi 1-2 terdapat 3 aliran produk yaitu top product, middle
product, dan bottom product. Pada aliran top product kolom destilasi 1-2 yaitu
berupa uap akan dikondensasikan menggunakan kondensor 5-5/6/7/8, kemudian
produk tersebut didinginkan didalam cooler 4-11/12/13/14 lalu masuk kedalam
tangki akumulator 8-2. Setalah masuk kedalam tangki akumukator produk
tersebut dialirkan kedalam tangki penampungan produk menggunakan pompa P-
28/29. Produk yang dihasilkan pada top product kolom destilasi 1-2 yaitu Long
Kerosen Destillate (LKD). Produk middle product dari kolom destilasi 1-2 terdiri
dari 3 aliran yang masuk ke dalam stripper 2-1, 2-2, dan 2,3 untuk memurnikan
produk yang akan dihasilkan. Pada masing-masing stripper terjadi proses
pemisahan antara gas dan liquid. Produk atas yang berupa gas akan dikembalikan
ke kolom 1-2 sedangkan produk bawak yang berupa Heavy Kerosen Destilate
(HKD) dari stipper 2-3, Light Cold Test Gas Oil (LCT) dari stripper 2-2 dan
Heavy Cold Test Gas Oil (HCT) dari stripper 2-1 akan ditampung ke stroge tank
masing-masing sebagai produk. Produk bawah kolom 1-2 berupa long residue
akan dikirim ke High Vacum Unit (HVU). Reboiling kolom 1-2 dilakukan
menggunakan furnace II yang juga digunakan unutuk memanaskan umpan kolom
1-2.
Umpan pada kolom destilasi 1-3 berasal dari top product kolom destilasi 1-1.
Pada kolom destilasi 1-3 terdapat 2 aliran produk yaitu top product dan bottom
product. Pada aliran top product kolom destilasi 1-3 yang berupa gas kemudian
dikondensasikan menggunakan kondensor 5-1/2/3 dan 3-2. Gas yang telah
dikondensasikan akan masuk kedalam akumulator 8-3. Aliran produk akumulator
8-3 terdiri dari aliran top product dan bottom product. Pada aliran top product
akumulator 8-3 tidak menghasilkan gas sedangkan pada aliran bottom product
akumulator 8-3 menghasilkan produk SR-Tops dengan flow aliran 184 T/D dan
sebagaian aliran bottom product akan diumpankan kembali kedalam kolom 1-3
sebagai reflux. Pada aliran bottom product kolom destilasi 1-3 terdapat 2 aliran
yaitu aliran bottom product yang dipanaskan didalam reboiler 7-5 dan aliran
22
Umpan pada kolom destilasi 1-1 berasal dari bottom product stabilizer 1-4
yang telah dipanaskan didalam furnace II. Pada kolom destilasi 1-1 terdiri dari 3
aliran produk yaitu top product, middle product, dan bottom product. Pada aliran
top product dengan temperatur 135oC yang terdiri dari fraksi ringan C1 - C4, Nafta,
dan Kerosen masuk kedalam kolom destilasi 1-3. Pada aliran middle product
kolom destilasi 1-1 terdapat dua aliran yakni aliran middle product yang
diumpankan kedalam stripper 2-5 dan aliran middle product yang diumpankan
kedalam stripper 2-4. Pada aliran produk stripper 2-5 terdiri dari 2 aliran yaitu
aliran top product kolom stripper 2-5 diumpankan kembali kedalam kolom
destilasi 1-1 dan aliran bottom product stripper 2-5 menghasilkan produk Nafta N-
III yang telah didinginkan menggunakan cooler dan sebagian bottom product
dipanaskan kembali menggunakan reboiler 7-6 dan diumpankan kembali kedalam
kolom stripper 2-5. Sedangkan pada aliran produk stripper 2-4 terdiri dari 2 aliran
yaitu aliran top product kolom stripper 2-4 diumpankan kembali kedalam kolom
destilasi 1-1 dan aliran bottom product stripper 2-4 menghasilkan produk Nafta N-
IV yang telah didinginkan menggunakan cooler 4-5/6 dan sebagian bottom
product dipanaskan kembali menggunakan reboiler 7-4 kemudian diumpankan
kedalam kolom stripper 2-4. Pada bottom product kolom destilasi 1-1 terdapat 2
aliran yaitu aliran bottom product kolom destilasi 1-1 diumpankan kedalam
furnace I yang dipanaskan kembali kemudian diumpankan kembali kedalam
kolom destilasi 1-1 dan aliran bottom product kolom destilasi 1-1 diumpankan
kedalam kolom destilasi 1-2 dengan mengunakan pompa P-7/8. Sebelum masuk
kedalam kolom destilasi 1-2 umpan tersebut dipanaskan didalam furnace II
dengan temperatur 305 0C.
Umpan pada kolom destilasi 1-2 berasal dari bottom product kolom destilasi
1-1. Pada kolom destilasi 1-2 terdapat 3 aliran produk yaitu top product, middle
product, dan bottom product. Pada aliran top product kolom destilasi 1-2 yaitu
berupa uap akan dikondensasikan menggunakan kondensor, kemudian produk
tersebut didinginkan didalam cooler lalu masuk kedalam tangki akumulator.
Setalah masuk kedalam tangki akumukator produk tersebut dialirkan kedalam
tangki penampungan produk menggunakan pompa P-23/24. Produk yang
dihasilkan pada top product kolom destilasi 1-2 yaitu Long Kerosen Destillate
24
(LKD). Produk middle product dari kolom destilasi 1-2 terdiri dari 3 aliran yang
masuk ke dalam stripper 2-1, 2-2, dan 2,3 untuk memurnikan produk yang akan
dihasilkan. Pada masing-masing stripper terjadi proses pemisahan antara gas dan
liquid. Produk atas yang berupa gas akan dikembalikan ke kolom 1-2 sedangkan
produk bawak yang berupa Heavy Kerosen Destilate (HKD) dari stipper 2-3,
Light Cold Test Gas Oil (LCT) dari stripper 2-2 dan Heavy Cold Test Gas Oil
(HCT) dari stripper 2-1 akan ditampung ke stroge tank masing-masing sebagai
produk. Produk bawah kolom 1-2 berupa long residue akan dikirim ke High
Vacum Unit (HVU) menggunakan pompa P-1/2.
Umpan pada kolom destilasi 1-3 berasal dari top product kolom destilasi 1-1.
Pada kolom destilasi 1-3 terdapat 2 aliran produk yaitu top product dan bottom
product. Pada aliran top product kolom destilasi 1-3 yang berupa gas kemudian
dikondensasikan menggunakan kondensor. Gas yang telah dikondensasikan akan
masuk kedalam akumulator 8-3. Aliran produk akumulator 8-3 terdiri dari aliran
top product dan bottom product. Pada aliran top product akumulator 8-3 tidak
menghasilkan gas sedangkan pada aliran bottom product akumulator 8-3
menghasilkan produk SR-Tops dengan flow aliran 112 T/D dan sebagaian aliran
bottom product akan diumpankan kembali kedalam kolom 1-3 sebagai reflux.
Pada aliran bottom product kolom destilasi 1-3 terdapat 2 aliran yaitu aliran
bottom product yang dipanaskan didalam reboiler dan aliran bottom product yang
diumpankan kedalam akumulator 8-1, sebelum masuk kedalam akumulator 8-1,
bottom product tersebut akan dipanaskan didalam reboiler. Setelah masuk
kedalam akumulator 8-1, bottom product kolom destilasi 1-3 akan di umpankan
kedalam kolom destilasi 1-1 sebagai reflux menggunakan pompa.
25
Perolehan Produk CD III dan CD IV dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini.
Tabel 2.3 Perolehan Produk Crude Distiller III dan IV
Yield (%wt)
Produk
CD-III CD-IV
Gas 0.520 2.140
Crude Butane 0.500 1.100
Straighat Run (SR)- Tops 3.040 5.840
Naphta-II 5.020 8.900
Naphta-III 1.700 4.930
LKD (Long Kerosen Destilate) 15.70 9.980
HKD (Heavy Kerosen Destilate) 7.610 7.460
LCT (Light Cold Test Gas Oil) 7.690 8.810
HCT (Heavy Cold Test Gas Oil) 3.370 2.830
Long Residue 54.45 47.77
Loss 0.900 0.250
Sumber : PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju, 2017
temperatur 315oC dan masuk kembali ke kolom distilasi 1-1. Sedangkan aliran
sebagiannya dipompakan dengan pompa P3-/4A/B menuju ke furnace untuk
menaikan temperatur hingga 325oC dan masuk sebagai umpan kolom 1-2. Side
stream dari kolom 1-1 masuk ke stripper untuk proses pemisahanagar didapat
produk dengan kemurnian yang tinggi. Produk atas stripper dikembalikan ke
kolom 1-1 sedangkan produk bawah dibagi menjadi 2 aliran pertama. Aliran
pertama pada produk bawah akan di reboiler dan masuk kembali ke kolom
stripper. Pada aliran kedua produk bawah stripper akan didinginkan dengan
cooler 4-2/3 sehingga didapatkan produk LKD (Light Kerosen Destilate). Produk
atas dari 1-1 akan diumpankan ke kolom destilasi 1-3.
Pada kolom destilasi 1-2 temperatur top kolom 105oC dan bottom kolom
160oC. Produk bawah kolom destilasi berupa nafhta IV dan sebagian lagi
dikembalikan sebagai reflux. Produk atas berupa fraksi gas yang dikondensasi
dengan condenser 5-5/6/7/8 dan ditampung pada akumulator 8-1. Fase yang tidak
terkondensasi dalam akumulator keluar sebagai produk gas sedangkan fase cair
sebagian akan masuk sebagai umpan kolom destilasi 1-4 dan sebagian lagi akan
dikembalikan ke kolom destilasi 1-3. Side stream kolom destilasi 1-3 masuk ke
stripper untuk proses pemisahan. Produk atas dari stripper yang berupa gas akan
dikembalikan sebagai reflux dan produk bagian bawah berupa fase cair sebagian
akan dikembalikan ke dalam stripper dengan proses reboiler dan sebagian lagi
akan didinginkan dengan cooler sehingga diperoleh produk nafhtha II.
Pada kolom destilasi 1-2 temperatur top kolom 200oC dan bottom kolom
340oC. Umpan yang berasal dari produk bawah kolom 1-1 dengan temperatur
325oC masuk ke dalm destilasi 1-2. Produk kolom 1-2 ditampung pada tangki
akumulator kolom 8-3 yang berupa produk Heavy Kerosene Destillate (HKD).
Side stream yang keluar terdiri dari 3 aliran. Side stream 1 didinginkan dan
sebagian dikembalikan ke reflux dan sebagian lagi menjadi produk BGO
(Bandung Gas Oil) atau SGO (Special Gas Oil). side stream 2 yang keluar masuk
ke stripper 2-1 untuk proses pemisahan. Fase gas akan dikembalikan lagi ke
kolom 1-2 sedangkan fase cair didinginkan sehingga didapat produk LKD (Light
Kerosen Destilate). Side stream 3 masuk ke side stripper 2-3 untuk proses
pemisahan. Fase gas akan dikembalikan pada kolom 1-2 sedangkan fase cair akan
27
akan didingikan sebagai produk HCT (Heavy Cold Test Gas Oil). Produk bawah
dari kolom 1-2 di dinginkan dengan 4 HE sehigga didapatkan produk Long
Residue yang akan sebagian diolah pada HVU dan sebagian lagi ditampung dalam
tangki. Produk atas pada akumulator didapatkan produk berupa gas yang akan
diolah pada unit SRMGC (Straight Run Motor Gas Comperessor). Pada bagian
bawah akumulator sebagian dikembalikan pada kolom 1-4 dan sebagian lagi
dijadikan produk Straight Run (SR)-TOP.
2.2.1.2 Unit Crude Distiller and Light Ends (CD-L)
Crude Distiller dan Light Ends merupakan unit pengolahan yang berlokasi di
Sungai Gerong. CD & L terdiri dari 4 (empat) komponen unit utama, yaitu Crude
Distiller-VI (CD-VI), High Vacuum Unit II (HVU-II), dan Riser Fluidized
Catalytic Cracking Unit (RFCCU).
1. Crude Distiller VI (CD-VI)
CD-VI ini digunakan untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi yang
berasal dari Geragai crude oil dan Bula/Klamono crude oil berdasarkan distilasi
atmosferik. Kapasitas pengolahan CD-VI ini adalah 15.000.000 barrel per
calendar day (15 MBCD).
Produk yang dihasilkan adalah gas, nafta, kerosin, ADO (Automotive diesel
oil), dan long residue. CDU VI terdiri dari 2 kolom distilasi (kolom fraksionasi).
Di dalam unit CD-VI terdapat sub-unit Redistiller III/IV. Redistiller III/IV ini
digunakan untuk mengolah ulang produk minyak yang tidak memenuhi
spesifikasi. Redistiller telah dimodifikasi untuk dapat mengolah minyak mentah
Sumatera Light Crude (SLC). Namun pada saat ini unit Redistiller III/IV telah
berhenti beroperasi karena efisiensinya rendah.
Proses dimulai dengan memompakan crude oil dengan poma P-1A/B/C.
Aliran ini kemudian dibagi menjadi tiga bagian. Aliran pertama dipanaskan
dengan heat exchanger E-3 dengan memanfaatkan panas dari produk atas kolom
distilasi kedua (kolom T-2). Aliran kedua dipanaskan dengan heat exchanger E-6
dengan memanfaatkan panas dari kerosin dan heat exchanger E-7 dengan
memanfaatkan panas dari diesel oil. Aliran ketiga dipanaskan dengan
menggunakan furnace. Ketiga aliran ini digabung dan dialirkan menuju fresh feed
akumulator. Selanjutnya aliran yang telah tergabung tadi kembali dipanaskan
28
Gas Oil) serta vacuum residue. Residue yang merupakan produk bawah HVU
adalah light sulphur waxes residue (LSWR). Kapasitas produksi HVU adalah
6.489 Ton/Hari.
Proses diawali dengan memanaskan feed dengan menggunakan heat
exchanger (sebagai pre-heater), yang kemudian dipanaskan kembali di dalam
furnace. Umpan HVU yang berasal dari CD II, III, IV dan V dipanaskan dengan
menggunakan pre-heater, lalu dipanaskan lebih lanjut dalam furnace,
sedangkan yang berasal dari CD VI dapat langsung dialirkan menuju HVU
sebagai umpan. Hal ini dikarenakan CD VI berada di dekat unit HVU sedangkan
unit CD II-V berada jauh dari unit HVU sehingga ada panas yang hilang ketika
mengalirkan long residue dari CD II-V ke unit HVU.
Beberapa heat exchanger yang digunakan sebagai pre-heater adalah E-14-
006 A/B (HVGO exchanger), E-14-003 A/B/C (MVGO exchanger), E-14-010 A
(vacuum residue exchanger) dan E-14-009 A/B/C/D (vacuum residue
exchanger). Rangkaian heat exchanger ini diharapkan dapat menghasilkan feed
Untuk memperoleh sistem fluidisasi dengan densitas yang baik, maka pada
riser diinjeksikan MP Steam. Diatas Feed Injector dipasang 3 buah MTC
Injector untuk mengatur fleksibilitas operasi dengan menginjeksikan HCO atau
Heavy Naphtha. HCO digunakan untuk menambah terbentuknya coke pada
katalis, sehingga dapat menaikkan temperatur Regenerator, sedangkan Heavy
Naphtha diperlukan untuk menaikkan cracking selectivity yang diharapkan dapat
meningkatkan yield propane-propylene. Dalam keadaan normal operasi MTC
Injector ini tidak dioperasikan (NNF).
Tiga buah cyclone 1 stage dipasang pada reaktor dengan existing plenum
chamber untuk meminimalisasi terbawanya katalis ke menara Fraksinator.
Stripping steam perlu diinjeksikan ke daerah stripper untuk mengurangi kadar oil
dalam katalis sebelum disirkulasikan ke Regenerator.
Hasil cracking yang berupa uap kemudian dialirkan dari reaktor ke menara
fraksionator untuk dipisahkan fraksi-fraksinya. Spent catalyst dari Reaktor
kemudian disirkulasikan ke Regenerator yang dikontrol oleh Spent Slide Valve
(SSV) untuk diregenerasi. Untuk memperlancar aliran Spent Catalyst di “stand
pipe”, maka dialirkan udara menggunakan Control Air Blower (CAB) dengan
flow rate 7.000 kg/hr dan tekanan 2.49 kg/cm2 g. Regenerasi katalis dilakukan
dengan mengoksidasi coke pada katalis. Untuk membantu pembakaran kadang-
kadang diperlukan tambahan torch oil.
Flue gas hasil pembakaran kemudian masuk kedalam 5 buah cyclone 2 stage
untuk memisahkan partikel-partikel katalis yang terbawa. Temperatur dilute phase
sedikit lebih tinggi daripada temperatur dense phase. Hal ini disebabkan karena
adanya reaksi oksidasi CO.
CO + ½ O2 CO2 + 5600 kcal/kg
hot feed tidak ada pemanasan pada HE FC E-1, karena tidak ada VGO dari tanki
yang ditarik. Apabila ada feed VGO dari tanki, maka MPA diambil panasnya di
FC E-1 oleh VGO, sehingga tidak ada MPA yang melewati trim cooler FC X-
1A. Overhead vapor dari Primary Fractionator kemudian ditransfer ke bottom
Secondary Fractionator FC T-20.
LCO dari bottom Secondary Fractionator ditarik dengan pompa FC P-20 dan
dibagi menjadi 2 aliran yaitu sebagai internal reflux dan sebagai feed Stripper FC
T-2. Internal reflux dikembalikan ke Primary Absorber yang dikontrol oleh valve
LIC-2005. LCO yang lain kemudian dimasukkan ke LCO Stripper dan
difraksinasi untuk mengatur flash point-nya. Produk LCO kemudian ditarik oleh
pompa FC P-6 untuk dikirim ke tanki penyimpanan yang sebelumnya didinginkan
terlebih dahulu oleh cooler FC E-3. Hot LCO digunakan juga sebagai hot
flushing dan torch oil. Sedangkan Cold LCO digunakan sebagai cold flushing
dan pengenceran Antimony.
Top Pump Around (TPA) adalah total draw off dari accumulator antara tray
15 dan tray 16 yang ditarik dengan pompa FC P-21 dan digunakan sebagai
refluks dan TPA. Refluks dikembalikan ke Secondary Fractionator yang
dikontrol oleh valve control LIC-2006. Sebagian TPA ditarik dengan pompa Lean
Oil FC P-22 dan dikirim ke Sponge Absorber FLRS T-402 sebagai Lean Oil
yang sebelumnya didinginkan oleh HE FLRS E-405. TPA kemudian dikirim ke
seksi Gas Compression dan digunakan sebagai pemanas di reboiler no.1 Stripper
FLRS E-407 kemudian dilanjutkan untuk memanaskan feed Stripper di HE
FLRS E-406. Aliran TPA ini dikontrol oleh FIC-2003 dan temperaturnya
dikontrol oleh TIC-2004 dengan mengoperasikan Air Fan Cooler FC E-21 (Top
Pump Around Cooler). TPA ini kemudian dikembalikan ke puncak menara
Secondary Fractionator setelah dicampur dengan rich oil dari Sponge
Absorber.Overhead Vapor dari Secondary Fractionator yaitu gas dan gasoline
kemudian dikondensasikan dengan parsial kondenser setelah dicampur dengan
wash water.
Condensed liquid dan vapor kemudian ditampung dalam drum FC D-20.
Setelah dipisahkan dari kandungan air, liquid tersebut kemudian ditarik dengan
pompa FC P-23 dan ditransfer ke overhead trim condenser FC E-20 dan
34
dicampur dengan vapor dari drum FC D-20. Condensed liquid dan vapor
kemudian ditampung dalam drum FC D-7. Setelah dipisahkan airnya, maka
condensed liquid (unstabilized gasoline) kemudian ditarik dengan pompa FC P-7
dan dipisahkan menjadi dua aliran yaitu sebagai overhead refluks dan
gasoline produk yang kemudian dikirim ke Primary Absorber FLRS T-
401. Overhead refluks dikontrol oleh temperature controller TIC-3 pada puncak
Secondary Fractionator.
Flow rate dari unstabilized gasoline dikontrol oleh “cascade controller”
antara flow kontrol FIC-2005 dan level kontrol pada distillate drum FC
D-7. Low Pressure Vapor (Wet Gas) kemudian ditransfer ke Wet Gas
Compressor FLRS C-101 di seksi Gas Compression melalui “Compressor
Suction Drum” FLRS D-401. Tekanan Main Fractionator dikontrol oleh
PIC-1 yang dipasang pada Wet Gas Line
Produk utama yang dihasilkan keluaran dari RFCCU adalah :
a. Raw Propane-Propylene, sebagai bahan baku Polypropylene.
b. Propane dan Butane, sebagai komponen LPG.
c. Naptha (HOMC).
Selain itu, RFCCU juga menghasilkan produk sampingan, yaitu :
a. Dry gas sebagai refinery fuel gas.
b. Light cycle oil, sebagai thinner dan komponen blending LSWR.
c. Slurry sebagai komponen utama LSWR.
d. Coke yang terdeposit pada katalis.
2.2.2 Deskripsi Proses Produk Non-BBM
2.2.2.1 Unit Gas Plant
Umpan pada unit Gas Plant berasal dari produk atas Crude Destiler II - IV
yang berupa fraksi ringan (C1 – C4) akan diolah lebih lanjut dalam unit gas plant.
Pada unit gas plant ini akan terjadi pemisahan dari fraksi ringan. Gas Plant terdiri
dari beberapa unit Butane-Butylene Distiller, Butane-Butylene Treating, dan
Straight Run Main Gas Compressor (SRMGC).
1. Butane-Butylene Distiller (BB Distiller)
Butane-Butylene Distiller (BB Distiller) berfungsi untuk memisahkan butan
dan butilen yang terdapat pada gas hasil Crude Distiller. Umpan yang berasal dari
35
DEA akan mengekstrak hydrogen sulfida (H2S) dan carbon dioxide (CO2). DEA
yang mengandung impuritis tersebut dialirkan ke DEA regenerator untuk
memisahkan kembali hydrogen sulfida dan carbon dioxide dengan proses
stripping pada temperatur 120 oC dan tekanan 0,5 kg/cm2g. DEA yang telah
diregenerasi dialirkan kembali ke kolom DEA extraction secara terus-menerus.
Selanjutnya Raw PP dialirkan menuju primary NaOH extraction non
regenerative kontak dengan larutan NaOH untuk mengekstrak mercaptan (RSH)
dan selanjutnya dialirkan menuju secondary NaOH extraction regenerative yang
secara counter current kontak dengan larutan NaOH. NaOH yang mengandung
zat pengotor tersebut dialirkan ke NaOH regenerator untuk memisahkan kembali
mercaptan dengan proses stripping pada temperatur 120 oC dan tekanan 0,5
kg/cm2g. NaOH yang telah diregenerasi dialirkan kembali ke kolom secondary
DEA Extractor secara terus-menerus.
Raw PP yang keluar dari proses ekstraksi dan telah dihilangkan kadar
sulfurnya, kemudian dimasukkan ke dryer melalui sand filter. Dryer untuk
menghilangkan kadar air dalam Raw PP. Raw PP yang telah dipisahkan dari zat
pengotor disebut treated PP yang selanjutnya dialirkan menuju Buffer Storage
Vesssel melewati pressure controller. Dari buffer storage vesssel, treated PP
diumpankan ke seksi depropanizer melalui depropanizer feed pump menuju
kolom pertama depropanizer dengan melewati flow controller. Pada depropanizer
column, PP akan terfraksionasi menjadi propana dan propilen dengan pemanasan
melalui depropanizer reboiler pada temperatur 70 – 75 oC dengan media
pemanas steam.
2. Unit Polimerisasi
Berfungsi untuk mengolah propylene menjadi homopolymer polypropylene
melalui reaksi polimerisasi. Unit polimerisasi terdiri dari beberapa seksi, yaitu
seksi impurities propylene removal, seksi persiapan katalis, seksi polimerisasi,
dan seksi pengeringan.
Propylene dimasukkan ke light end stripper dimana pada kolom ini,
kandungan fraksi ringan seperti etana, metana, dan juga CO yang terbawa dalam
aliran dihilangkan. Dari kolom ini, propilen masuk ke dalam dehidrator dimana
pada alat ini, kandungan air yang masih tersisa dihilangkan lagi sampai kadarnya
39
Pada bagging plant, pellet akan dikantongi secara otomatis dengan berat 25
kg per karung dan diberi nomor lot, baru kemudian ditampung di gudang (ware
house) dan siap untuk dijual atau dikirim ke konsumen.