Anda di halaman 1dari 8

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415

Vol. 3 No. 2 Februari 2011

ANALISA PENGARUH WAKTU PENCUCIAN 5% NAOH DAN PELAPISAN


ACRYLIC TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA KOMPOSIT
SERAT KENAF MATRIK RESIN POLYESTER

Basuki Widodo1, Ferik Widodo2


1,2
Jurusan Teknik Mesin, Institut Sains & Teknologi Nasional Malang

Masuk: 1 Oktober 2010, revisi masuk : 8 Desember 2010, diterima: 24 Januari 2011

ABSTRACT
Composite material especially with fiber reinforcement starts growing rapidly with
existence of requirement of light and strong material. Beside that, it is easy to be formed
and resistant to corrosion. In this last decade, composite material using natural fiber has
been implemented by the European automobile producers. Based on those considera-
tions research about composite using kenaf fiber as reinforcement material big strength of
mechanic for each varation. (1) Kenaf fiber without cleaning, (2) Kenaf fiber with soaking
in NaOH for an hour,(3) Kenaf fiber with soaking in NaOH for two hours and with material
matrix polyester.Based on the calculation and experimental analysis soaking in NaOH
and bedding of Acrylic increase the mechanical properties. So composite resin polyester
as matrix with treatment is much better than without treatment.

Keywords : Cleaning, Coating, Mechanical properties.

INTISARI
Material komposit khususnya dengan penguat fiber mulai berkembang pesat
dengan adanya kebutuhan material yang kuat dan ringan. Disamping material ini mem-
punyai kekuatan yang tinggi dan bobot yang ringan, keunggulan lainnya adalah mudah
dibentuk dan tahan terhadap korosi. Dalam dekade terakhir ini, material komposit dengan
serat alami telah diaplikasikan oleh para produsen mobil Eropa. Berdasarkan pertim-
bangan maka dilakukan penelitian tentang komposit dengan serat kenaf sebagai bahan
penguat sehingga diketahui seberapa besar kekuatan mekanik untuk masing-masing
komposisi serat kenaf.(1)Serat kenaf tanpa pencucian atau murni,(2)Serat kenaf dengan
pencuccian NaOH selama satu jam,(3)Serat kenaf dengan pencucian NaOH selama dua
jam dan dengan bahan matrik polyester. Berdasarkan perhitungan dari analisa yang telah
dilakukan maka pencucian NaOH dan pelapisan Acrylic berpengaruh terhadap serat ke-
naf sebagai bahan penguat. Sehingga komposit matrik resin polyester mengalami pe-
ningkatan sifat mekanik ulet jika dibandingkan dengan serat yang tanpa perlakuan.

Kata Kunci : Pencucian, Pelapisan, Sifat Mekanik.

PENDAHULUAN luas. Dalam dekade terakhir ini, material


Material komposit khususnya komposit dengan serat alami seperti
dengan penguat fiber mulai berkembang serat bambu, pisang abaca, dan sisal
pesat dengan adanya kebutuhan material telah diaplikasikan oleh para produsen
yang kuat dan ringan. Disamping itu ada mobil Eropa sebagai bahan pembuat pa-
material yang mempunyai kekuatan yang nel pintu, tempat duduk belakang, dash
tinggi dan bobot yang ringan, keunggulan board, dan perangkat interior lainnya.
lainnya adalah mudah dibentuk dan ta- Penggunaan serat alami pada material
han terhadap korosi. Dengan bertambah komposit saat ini sangat menguntungkan
majunya pengetahuan dari masalah ma- karena ramah terhadap lingkungan yaitu
terial komposit, dihasilkan produk mate- kemampuan terbiodegradasi (bio-
rial komposit berkekuatan tinggi denga degradability), memiliki sifat-sifat meka-
harga relatif lebih murah. Hal ini menye nik yang baik, mudah untuk didaur ulang
babkan penggunaan material ini sangat (easy recyclable) dan bahan baku
1
basuki42@yahoo.com
152
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 3 No. 2 Februari 2011

tersedia dengan mudah diperoleh deng- komposit berdiameter sekitar 10 µm.


an harga yang relatif lebih murah. 5.Me- filamen tersebut kontinu, dan terbentang
miliki massa jenis yang lebih rendah sepanjang komponen, atau pendek (dis-
dibanding dengan serat mineral.6.Mam- kontinu) dengan orientasi yang sama
pu berfungsi sebagai peredam suara atau orientasi acak bahkan berupa tenu-
yang baik. Dan sebagainya. nan kain. Filamen yang dibuat dari ma-
Berbagai keuntungan tersebut te- terial getas seperti gelas, boron, dan
lah menumbuhkan minat akan penggu- karbon memiliki distribusi statistik untuk
naan material alami pada berbagai apli- nilai kekuatan ( Matthews 1993).
kasi. Kenaf merupakan tanaman yang Istilah “komposit” seringkali juga
tumbuh subur di Indonesia. Kenaf juga mencakup material dimana fasa kedua
dikenal denagan java-jute, jika dikaji mempinyai bentuk partikel atau lamina.
tanaman kenaf mempunyai kandungan Pada kasus seperti ini struktur komposit
serat yang memadai. Semula serat ini memberikan keuntungan khusus, selain
hanya digunaakan sebagai bahan baku kekuatan, juga memiliki nilai ekonomi
pembuatan karung dan tali. Tentunya dan ketahanan korosi (seperti bahan pe-
akan mempunyai nilai lebih jika serat ke- ngisi dalam plastik, lembaran baja ber-
naf tersebut dapat digunakan sebagai lapis plastik)
serat penguat dalam material komposit, Komposit Serat Kontinu ditinjau
lebih-lebih dari keberadaannya mampu dari segi mekanik, fungsi utama matrik
menggantikan serat non alami (serat adalah mentransfer tegangan ke serat
mineral) yang selama ini keberadaannya karena serat lebih kuat dan memiliki mo-
di Indonesia masih mengandalkan impor dulus elastisitas yang lebih tinggi diban-
dari luar negeri. Berdasarkan pertim- dingkan matrik. Respon komposit pada
bangan diatas, maka dilakukan penelitian tegangan kerja bergantung pada sifat
tentang komposit dengan serat kenaf serat dan fasa matrik, fraksi volume re-
sebagai bahan sehingga diketahui sebe- latif, panjang serat, dan orientasi serat
rapa besar kekuatan mekanik untuk ma- relatif terhadap tegangan kerja.
sing-masing komposisi serat kenaf dan
matrik resin polyester. Dengan penelitian
ini diharapkan ada masukan bagi pe-
ngembangan industri material komposit
yang diperkuat serat alam sehingga po- (a)
tensi sumber daya alam penghasil serat
di Indonesia dapat lebih ditingkatkan
pemanfaatannya menjadi suatu produk
yang memiliki nilai tambah dan dapat
(b)
diterima oleh masyarakat luas.
Dalam bidang rekayasa, dimana Gambar 1. Model pengarahan serat satu-
kekuatan mekanik dan kekakuan meru- arah dalam komposit (a) paralel dan (b)
pakan persyaratan utama, istilah “kom- seri. (Daniel 2000)
posit” dikaitkan dengan material yang
mengkombinasikan dua fasa fasa matrik Beberapa prinsip dasar tentang
dengan campuran filamen yang berfungsi respon elastis terhadap tegangan dapat
sebagai fasa penguat (penguatan). Kom- diperoleh dari model mekanik dimana
posit dikembangkan dari gagasan se- serat kontinu memiliki satu arah (undirec-
derhana dan praktis dimana dua atau tional) dalam matrik isotropik tanpa void.
lebih material homogen dengan sifat Diasumsikan bahwa rasio poisson mate-
yang sangat berbeda digabungkan. Jadi, rial serat sama dengan rasio poisson
pada polimer yang diperkuat-gelas (GRP, matrik. Polimer secara umum dikenal
glass-reinforced polymer) atau biasa dengan “plastik”. Struktur tersebut berba-
disebut fiberglass, sejumlah besar serat sis pada molekul rantai-panjang, dan
gelas yang pendek, kuat dan kaku ter- berdasarkan sifatnya dapat diklasifikasi-
dispersi secara acak dalam matrik resin kan sebagai termoplastik, elastomer, dan
termoset yang lebih lemah tetapi tang- termoset. Pada sistem polimer tertentu
guh. Umumnya filamen penguat untuk kita dapat mengatur kondisi polimerisasi

153
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 3 No. 2 Februari 2011

(tekanan, temperatur, jenis katalis) dan Pada Gambar 2. menunjukkan


memacu reaksi sisi pada lokasi se-pan- bahwa rasio modulus dan atau fraksi
jang “tulang” setiap rantai molekul diskrit. volume serat meningkat, makin banyak
Cabang yang terbentuk bisa panjang tegangan ditransfer ke serat. Apabila ra-
ataupun pendek, bahkan bisa banyak. sio modulus sama dengan satu maka
Poliester tak jenuh termasuk diantara komposit sedikitnya harus mengandung
polimer yang paling umum yang dipakai 50% v/v serat bilamana serat harus
bersama dengan penguatan serat gelas. memikul beban yang sama dengan ma-
Poliester tak jenuh mempunyai ikatan triks. Tiga komposit tipikal A, B, dan C
ganda yaitu ikatan kovalen yang bisa dengan penguatan 50% v/v di superpo-
membentuk ikatan silang sehingga bila sisikan pada grafik untuk memperlihatkan
dikombinasikan dengan serat gelas bisa pengaruh penambahan rasio modulus
menjadi komposit dengan kekuatan ting- pada peningkatan rasio tegangan.
gi. Ikatan ester bisa dihasilkan dengan
mereaksikan alkohol dengan organic
acid. Dasar resin poliester tak jenuh
terbentuk dari reaksi diol (alkohol dengan
dua –OH) dan diacid yang mempunyai
ikatan karbon ganda. Poliester tak jenuh
linier biasanya mempunyai ikatan silang
dengan tipe molekul vinil seperti stirena
dan ditambahka peroksida untuk mem-
percepat reaksi..
Beberapa prinsip dasar tentang
respon elastis terhadap tegangan dapat
diperoleh dari model mekanik dimana
serat kontinu memiliki satu arah (undirec-
tional) dalam matrik isotropik tanpa void.
Diasumsikan bahwa rasio poisson mate-
rial serat sama dengan rasio poisson
matrik. Rasio fraksi volume serat dan
matrik.
Vf Gambar 2. Hubungan Antara Rasio
(1 - Vf ) = Vm ; Jadi: ................... (1) Modulus Dan Rasio Tegangan Komposit
Vm Untuk Serat Kontinu. (Daniel, 2000)
dimana :
V f = Volume Serat; Vm = Volume Matrik Pada gambar 2. perbandingan
kurva tipikal tegangan tarik terhadap
Modulus elastisitas. regangan untuk material serat dan matrik
σ c = σ f V f + σ m × Vm ................... (2) dapat dilihat bahwa ragangan kritis diten-
E c = E f V f + E m × Vm .................... (3) tukan pada saat serat putus, ε f , dan a-
Atau pabila regangan ini dilampaui komposit
σ f Vf Ef kehilangan efektivitasnya. Pada nilai
= ⋅ .............................. (4) regangan ini, ketika matrik mulai meng-
σ m Vm E m alami deformasi plastis dan pengerasan-
dimana : regangan, tegangannya adalah σ ' m . Ja-
σ f = teganganserat; σ m = teganganma- di kekuatan komposit berada di antara
limit σ ' m dan σ f , bergantung pada fraksi
trik; σ c = tegangan komposit; E f = mo-
volume serat. Bila jarak serat besar dan
dulus elastisitas serat; E m = modulus jumlahnya sedikit, maka beban yang
elastisitas matrik; E c = modulus elastisi- dipikul matrik lebih besar daripada serat.
Selanjutnya sesuai kaidah campuran,
tas komposit kekuatan komposit turun dengan berku-
rangnya fraksi volume serat. Garis kon-

154
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 3 No. 2 Februari 2011

truksi yang menggambarkan kedua efek demikian limit atas untuk V f adalah se-
ini berpotongan di titik minimum,Vmin.
kitar 0,7-0,8. pada nilai yang lebih tinggi,
Jelas bahwa V f harus lebih besar dari- serat hanya akan merusak sesamanya.
pada Vcrit agar kekuatan tarik matrik Kaidah ini berlaku apabila V f > Vmin .
memanfaatkan kehadiran serat. Dengan

Gambar 3. (a) Kurva Tegangan-Regangan Untuk serat dan matrik (b)


tebergantungan kekuatan komposit pada fraksi volume serat kontinu.(Daniel, 2000)

Polimer ini secara umum dikenal terdiri dari ikatan kovalen atom karbon
dengan “plastik”. Struktur tersebut berba- yang tersusun secara zig-zag dalam tiga
sis pada molekul rantai-panjang, dan ber- dimensi karena mempunyai pengikatan
dasarkan sifatnya dapat diklasifikasikan terahedral. Polietilen dalam bentuk curah
sebagai termoplastik, elastomer, dan ter- dapat digambarkan sebagai sebagai
moset (Courtney 1999). Pada sistem ini massa yang terdiri dari sejumlah besar
polimer tertentu kita dapat mengatur kon- rantai molekul individu. Setiap molekul
disi dari polimerisasi (tekanan, tempera- terdiri dari ribuan mer, umumnya sekitar
tur, jenis katalis) dan memacu reaksi sisi 103 hingga 105.2-1 Atom karbon berfungsi
pada lokasi sepanjang “tulang” setiap sebagai “persambungan universal” yang
rantai molekul diskrit. Cabang yang ter- fleksibel dan dapat berpuntir. Massa dan
bentuk bisa panjang ataupun pendek, bentuk molekul linier ini mempunyai pe-
bahkan bisa banyak. Macam-macam po- ngaruh besar pada sifat fisik, mekanik
0limer antara lain : dan kimia polimer. Dengan pertambahan
Termoplastik: untuk menguraikan panjang molekul, maka titik cair, kekua-
beberapa prinsip “rekayasa molekular”, tan, viskositas, dan ketidak larutan kimia
pertama-tama akan dibahas polietilen juga meningkat. Pada keadaan ideal dan
(PE), termoplastik linier yang mudah untuk kasus polimer monodispersi yang
dibentuk dengan kombinasi panas dan jarang terdapat, panjang semua rantai
tekanan. Unit dasar struktur (mer) yang molekul sama dan M konsatan. Namun,
berulang diturunkan dari etena, atau eti- dalam praktek, bentuk polimer biasanya
laen, molekul C2H4 dan mempunyai mas- adalah polidispersi dengan distribusi
sa mer relatif Mmon sebesar 28, yaitu statistik panjang rantai. Massa molekul
(12 × 2) + (1 × 4). Monomer ini mempu- rata-rata M dan “sebaran” nilai antara
nyai dua ikatan bebas dan disebut tidak rantai pendek dan rantai panjang meru-
jenuh dan bifungsional, mer ini dapat pakan indikator kuantitatif perilaku yang
membentuk rangkaian pada ujungnya penting selama pemrosesan.Ikatan rang-
dan membentuk molekul rantai-panjang kap dari etena terbuka bila dipanaskan,
(C2H4)n, dimana n adalah derajat polime- terkena cahaya, tekanan, dan katalis dan
risasi atau jumlah unit yang berulang per membentuk monomer dwifungsi reaktif.
rantai molekul M = n Mmon. Rantai yang Elastomer: pengembangan se-
dihasilkan mempunyai “tulang” kuat yang jumlah kecil rantai hubung-silang antar

155
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 3 No. 2 Februari 2011

molekul linier dapat menghasilkan mate- ling baik. Akrylic adalah golongan polimer
rial elastomerik yang sesuai dengan de- termoset yaitu methyl methacrylate yang
finisi ASTM, dapat ditrik berulang kali merupakan modifikasi dari campuran
pada temperatur ruang sehingga sedikit- monomer. Akrylic dikenal dengan nama
nya menjadi dua kali panjang semula. lucite dan plexiglas, yang bersifat trans-
Sebagian polimer menampakkan peruba- paran dan mempunyai pembiasan caha-
han struktur yang disebut titik transisi ya sekitar 92 %. Selain transparan juga
gelas, Tg. Nilai temperatur ini spesifik terlihat seperti permukaan air sehingga
untuk setiap polimer. Pada titik ini terjadi tampak basah. Karena begitu mengkilau
transisi dari sifat keras, kaku dan getas maka akrylic banyak digunakan untuk
ke sifat lunak. Definisi ASTM menjabar- dekorasi bagian luar agar tampak bagus
kan perilaku mekanik pada temperatur seperti pada otomotif, permukaan furni-
ruang, ternyata kondisi elastomerik terja- tur, pelapisan batu alam.. Pada umum-
di pada temperatur diatas Tg. nya akrylic bisa tahan sampai suhu
Termoset: pada kelompok poli- sekitar 200˚F.
mer ketiga dan terakhir, yang disebut Akrylic mempunyai sifat mekanik
termoset atau polimer jaringan, tingkat keras, kaku dan kuat. Kekuatan tariknya
ikatan silang sangat tinggi. Akibatnya, berkisar antara 5,000 psi sampai 11,000
struktur ini mengandung banyak titik per- psi, ini termasuk tinggi untuk golongan
cabangan. Kelompok ini kaku dan kuat, termoplastik. Untuk kekuatan yang tinggi
karena ditopang tanpa batas oleh se- hanya untuk beban yang relatif singkat.
jumlah segmen rantai yang relatif pendek Untuk beban dalam waktu yang relatif
dalam tiga dimensi. Berbeda dengan lama kita harus menghindari terjadinya
termoplastik, mobilitas molekul hampir ti- retak dengan memberikan beban maksi-
dak ada sehingga Tg tinggi, umumnya mal sekitar 1,500 psi.
diatas 50˚C. oleh karena itu, termoset di-
anggap sebagai material keras dan getas Tabel 2. Sifat-sifat mekanik acrylic
(glassy). Contoh resin termoset yang ba-
nyakdipakai adalah fenol-formaldehid Property Nilai Satuan
(resin P-F; Bakelite), resin poliester Specific Gravity 1.18 gr/cm3
(adesif kontruksi, Araldite), urea formal- Modulus 3,5.105-
Psi
dehid (resin U-F; Beetle) dan resin poli- Elastisitas 5,0. 105
ester. 6000-
Tensile Strength Psi
10000
Tabel 1. Sifat-Sifat Mekanik Resin Polies- Elongation 2-7 %
ter (Surdia 2000) Hardness,
80-100 HR
Rockwell
Kekuatan tarik (Mpa) 6-13 Impack Strenght 0,4 Ft.lb/in
Modulus Elastisitas Temperatur
0,3-0,64 150-225 ˚F
(Gpa) Maksimum
Impact (ft-lb/in) 0,2-0,4
Serat kenaf di Indonesia dikenal
Density (g/cm3) 1,1-1,46 dengan sebutan java-jute (Hibiscus can-
nabinus ),semula serat ini digunakan ha-
Resin poliester dapat merekat nya di produksi sebagai bahan baku
hampir pada semua plastik, kecuali pada pembuatan karung, kanvas dan tali
resin silikon, fluoresin, polietilen ini, dan temali, dengan mempertimbangka keku-
polipropilen. Resin poliester sering digu- atan serat yang memadai dan mudahnya
nakan didalam industri penerbangan, tanaman ini ditanam meski di lahan yang
konstruksi, listrik, sebagai bahan cat, kritis yang selama ini tidak dimanfaatkan.
baik terhadap katahanan air dan zat
kimia. Acrylic (Polimetil Metakrilat) mem- PEMBAHASAN
punyai sifat tembus cahaya resin meta- Perbedaan serat yang tanpa
krilat sangat baik, terutama untuk daerah pencucian, pencucian dengan NaOH 5%
sinar tampak, menjadikan plastik ini pa- dan dilapisi Acrylic memberikan peng-

156
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 3 No. 2 Februari 2011

aruh kekuatan tarik pada komposit serat jika dilihat dari grafik kekutan Im-pact
kenaf. Dari data yang diperoleh menun- maka dapat dianalisa dimana komposit
jukkan bahwa kekuatan tarik serat ini ter- serat kenaf yang dicuci dua jam dan
tinggi pada serat kenaf murni tanpa pen- dilapisi Acrylic mempunyai harga Impact
cucian dengan kekuatan tarik rata-rata tertinggi dimana energi rata- rata nya
4,67 Kgf/mm2 sedangkan komposit deng- 1,2297 Joule dan kekuatan Impact rata-
an serat yang dicuci selama satu jam rata 0,0307 Joule/ mm2 sedangkan
mengalami penurunan dari kekuatan tarik komposit serat kenaf dengan pencucian
dengan kekuatan tarik rata–rata 2,96 satu jam mengalami penurunan kekuatan
Kgf/mm2 dan komposit sedengan serat Impact dengan harga rata-rata 0,0212
kenaf yang dicuci selama dua jam dan Joule/ mm2 dan energi rata- rata 0,8469
dilapisi Acrylic mempunyai kekuatan tarik Joule. sedangkan harga Impact terendah
paling rendah dengan kekuatan tarik terletak pada komposit serat kenaf tanpa
rata- rata 2,20 Kgf/mm2. Penurunan ke- pencucian dan pelapisan dengan harga
kuatan tarik ini disebabkan karena peng- Impact rata-rata sebesar 0,0193Joule/
aruh dari pada pencucian NaOH, karena mm2 dengan energi 0,7712Joule. Ke-
fungsi dari NaOH itu sendiri adalah naikan harga Impact ini dipengaruhi oleh
sebagai pembersih dari pada pelindung kekuatan ikatan permukaan antara serat
lapisan serat. Maka jika pencucian terlalu dengan matrik pada komposit serat kenaf
lama akan berakaibat pada permukaan yang cuci selama dua jam dengan NaOH
serat yang akan mengalami pengikisan 5 % dan dilapisi oleh Acrylic karena sifat
sehingga serat mengalami cacat permu- NaOH yang membersihkan serat sehing-
kaan. ga permukaan serat menyatu sempurna
dengan matriknya
Table 3. Pengujian Kekuatan Tarik Serat Kekuatan tarik
(Kgf/mm2
Specimen
Serat 6
Serat
pencucia
Serat pencuci 4
No NaOH +
murni an
pelapisan
NaOH 2
acrylic
Kekuatan tarik ( Kgf ) 0
1 4,68 3,12 1,87
2 5,21 2,86 2,09 0 50 100 150
3 4,08 2,07 2,23 Lama pencucian (menit)
4 4,36 3,15 2,73
5 5,02 3,62 2,08
Rata 2 4,67 2,96 2,20 Grafik 1.Pengaruh Lama Pencucian Ter-
hadap Kekautan Tarik
Table 4. Pengujian Kekuatan Impact
Komposit ( J/mm2) Kekuatan impact
(Joule/mm2
Specimen 0.04
Serat Serat
0.03
murni Serat pencucia
0.02
No pencucian NaOH +
NaOH pelapisan 0.01
acrylic 0
Kekuatan impact (J/mm2) 0 50 100 150
1 0,02 0,02 0,03 Lama pencucian (menit)
2 0,02 0,02 0,03
3 0,02 0,02 0,03 Grafik 2. Hubungan Harga Impact deng-
4 0,02 0,03 0,03 an Lama Pencucian
5 0,02 0,03 0,03
Rata2 0,02 0,02 0,03

157
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 3 No. 2 Februari 2011

Dari hasil pengamatan foto maka NaOH 5% selama satu jam. Dengan
dapat dilihat proses pengecoran anatara pembesaran 10 X
serat kenaf yang dicuci dan tidak dicuci
serta dengan adanya pelapisan yang Pada serat kenaf dengan pencu-
berpengaruh pada permukaan serat ke- cian NaOH 5% selama dua jam dan
naf dengan matrik. Pada serat kenaf pelapisan Acrylic terjadi peningkatan
murni tanpa pencucian dan pelapisan energi patah dan kekuatan impact hal ini
penampang patahan komposit dipengaruhi oleh peningkatan kekuatan
didominasi oleh kegagalan pada saat interface antara serat dengan matrik.
penuangan sehingga disini dapat dilihat Dan pada penampang patahan terlihat
banyaknya gelembung udara yang polister yang menempel pada serat yang
masuk hal ini dikarenakan karena ikatan putus. Serta terjadi pengumpulan serat
antara pemukaan serat dengan matrik dan tidak terpisah-pisah.
polyester lemah.

Gelembung udara

Serat murni

Polyester

Gambar 4. Foto penampang patahan


komposit serat kenaf murni Dengan pem-
besaran 10 X Gambar 6. Foto penampang patahan
komposit serat kenaf dengan pencucian
Pada serat kenaf dengan pencu- NaOH 5% selama dua jam dan pelapisan
cian NaOH 5% selama satu jam terlihat Acrylic Dengan pembesaran 10 X
pada penampang ikatan antara serat
dengan matrik yang belum sempurna se- KESIMPULAN
hingga masih dapat terlihat gelembung Serat yang tidak dicuci memberi
udara yang masuk pada fiber. ini dise- pengaruh yang besar pada kekuatan
babkan karena ikatan permukaan serat tarik komposit. Kekuatan tarik rata-rata-
dengan matrik juga belum sempurna nya paling tinggi dibandingkan dengan
patahan ini memiliki matrik yang patah komposit dengan serat yang dicuci deng-
dan menempel pada serat yang putus. an 5 % NaOH selama 1 dan serat yang
dicuci dengan 5 % NaOH selama 2 jam.
Perendaman NaOH selama 2
jam dan pelapisan Acrylic memberikan
Polyest kekuatan impact komposit kenaf–poly-
Serat
ester tertinggi, hal ini disebabkan karena
ikatan permukaan serat dengan matrik
sangat baik.
Udara
DAFTAR PUSTAKA
Courtney, Thomas H., 1999, Mechanical
Behavior Of Material, Mc. Graw,
Hill International Enginering, Ma-
terial Science/Metalurgy Series..
Gambar 5. Foto penampang patahan
Daniel Gay, Suong V. Hoa, Stephen W,
komposit serat kenaf dengan pencucian
Tsai,. 2000, Composite Materials

158
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 3 No. 2 Februari 2011

Design And Aplications, CRC


PRESS LLC, Florida.
Matthews, FL, R.D. Rawlings, 1993,
Composite Material Engineering
And Science, Imperial College Of
Science, Technology And Medici-
ne, London, UK.
Smith, William F., 2002, Fondations Of
Material Sceince And Engene-
ring, Mc Graw, Hill International
Editions.
Surdia, Tata, Saito Shinroku, 2000,
Pengetahuan Bahan Teknik,
Pradnya Paramita, Jakarta.

159

Anda mungkin juga menyukai