Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Kekurangan kalsium tidak hanya menyebabkan rapuh tulang alias osteoporosis, tetapi juga
menimbulkan gangguan seperti hipertensi dan depresi. Penduduk Indonesia rata-rata hanya
mengonsumsi kalsium sekitar 30 persen dari kecukupan yang direkomendasikan.

”Sejumlah penelitian menunjukkan, penderita hipertensi dan depresi ternyata memiliki kadar
kalsium rendah,” kata dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas
Atmajaya, Nanny Djaja, dalam diskusi “Calcium & Vitamin D… More than just Osteoporosis”
yang diadakan PT Pfizer Indonesia di Jakarta, Rabu (26/6).

Menurut Nanny, kalsium bermanfaat untuk menjaga kontraksi otot. Karena itu, saat seseorang
kekurangan kalsium, kontraksi ototnya terganggu sehingga bisa menyebabkan hipertensi. Selain
itu, kekurangan kalsium ditengarai bisa menyebabkan gigi mudah rusak, kram otot, detak
jantung abnormal, dan pcnurunan kognitif. Sayangnya, asupan kalsium penduduk Indonesia
masih jauh dari ideal.

Berdasarkan sejumlah penelitian, asupan kalsium orang Indonesia per hari umumnya baru 300
miligram. Padahal, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asupan kalsium ideal untuk
orang berusia 15-65 tahun 800-1.000 miligram per hari.

Nanny mengingatkan, saat berusia 35 tahun, seseorang harus mulai memperhatikan asupan
kalsium. Mulai usia itu, seseorang akan mengalami penurunan kadar kalsium tubuh. Memasuki
usia 50 tahun, jumlah kalsium tubuh berkurang 30 persen dan pada usia 70 tahun, kalsium
berkurang 50 persen.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa manfaat kalsium untuk ibu hamil?

2. Apa saja sumber kalsium pada ibu hamil?

3. Apa penyebab kekurangan kalsium pada ibu hamil?

4. Mengapa rendahnya asupan kalsium dapat menyebabkan hipertensi pada ibu hamil?

1,3 TUJUAN DAN MANFAAT

1. Untuk memahami manfaat kalsium untuk ibu hamil


2. Untuk memahami apa saja sumber kalsium pada ibu hamil
3. Untuk memahami apa penyebab kekurangan kalsium pada ibu hamil

1
4. Untuk memahami penyebab hipertensi karena rendahnya asupan kalsium pada ibu
hamil

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MANFAAT KALSIUM PADA IBU HAMIL


Kalsium adalah salah satu jenis mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk kekuatan pada
tulang dan gigi. Selain itu kalsium juga memiliki peran yang penting untuk mendukung kesehatan otot
tubuh, sistem syaraf, dan kesehatan jantung. Konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung
kalsium tinggi akan meningkatkan kesehatan secara umum. Mineral kalsium akan disimpan dalam tulang
namun mineral ini akan kel uar lewat aliran darah jika dibutuhkan oleh tubuh. Jadi, tetap penting untuk
menyimpan cadangan kalsium dari berbagai jenis makanan. Kebutuhan kalsium untuk ibu hamil Ibu
hamil atau ibu yang sedang menyusui, disarankan untuk mendapatkan asupan 10 mikrogram vitamin D
tiap hari dan 200-300 miligram kalsium. Vitamin D dan kalsium ini berperan dalam kesehatan tulang dan
gigi. Ibu hamil membutuhkan jumlah vitamin D serta kalsium lebih besar selama masa kehamilan untuk
menunjang pertumbuhan tulang bayi. Kekurangan kalsium pada ibu hamil dapat memperbesar risiko bayi
yang mengalami kelahiran prematur dengan berat yang rendah. Kondisi ini akan semakin parah jika janin
dilahirkan dari ibu dengan riwayat penyakit diabetes. Dapat mencegah terjadinya kram selama kehamilam
karena kekurangan kalsium selain rendahnya kadarpotasium tingginya kadar pospor

Kalsium Mampu Menjaga Kesehatan Ibu Hamil dan Janin

Kalsium yang cukup dapat melindungi ibu hamil terhindar dari kondisi preklamsia yakni
kondisi tekanan darah tinggi sepanjang kehamilan. Selain itu, manfaat kalsium bagi janin selama
masih dalam kandungan lainnya adalah bayi bisa terhindar dari risiko cacat fisik, pembentukan
struktur gigi yang baik dan kuat, pembentukan sistem pembekuan darah yang normal,
pembentukan jaringan jantung, otot dan sistem saraf, serta mendukung pengembangan irama
jantung pada janin.

Kalsium Mampu Mencegah Osteoporosis

Ibu hamil yang mengandung membutuhkan kalsium demi mempertahankan kesehatan


tulang dan memberikan nutrisi ibu hamil untuk janin. Janin akan menggunakan kalsium untuk
pembentukan jaringan tulang rawan. Keberlangsungan proses penyerapan kalsium dalam
membangun pertumbuhan tulang terus terjadi hingga usia 20 tahun, namun akan mengalami
penurunan pada usia 30 tahun. Bila asupan kalsium dan vitamin D terus emenuhi kebutuhan
tubuh maka akan memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis.

Kalsium Mampu Membantu Proses Metabolisme

2
Kalsium ternyata juga memiliki peran yang penting untuk melancarkan proses
metabolisme. Alasan inilah yang membuat kalsium tidak jarang dimasukkan dalam asupan
makanan untuk diet. Kalsium mampu mendukung proses pembakaran lemak hingga sangat baik
untuk menurunkan berat badan. Adapun asupan kalsium akan membentuk tubuh yang lebih sehat
sebab mengurangi penump ukan lemak dalam tubuh.

Kalsium Mampu Mengurangi Risiko Kanker

Penyakit kanker yang menyerang manusia umumnya disebabkan rusaknya sel sehat oleh
serangan zat radikal bebas. Tetapi asupan kalsium yang cukup akan membantu tubuh membentuk
sistem kekebalan alami dan mengurangi risiko kanker. Jenis kalsium alami yang didapatkan dari
makanan juga sangat bermanfaat daam mencegah berbagai jenis kanker seperti kanker rahim,
payudara, prostat dan kolorektal.

2.2 SUMBER KALSIUM PADA IBU HAMIL

Selama menjalani kehamilan, seorang ibu hamil harus memperhatikan asupan nutrisinya
untuk menjaga kesehatannya sendiri dan untuk menunjang pertumbuhan janin yang tengah
berkembang di dalam rahimnya. Salah satu nutrisi penting yang sangat dibutuhkan oleh ibu
hamil adalah mineral kalsium. Kalsium memiliki fungsi yang cukup banyak untuk ibu hamil,
oleh karenanya masalah konsumsi asupan kalsium harus mendapat perhatian lebih. Berikut ini
akan kita bahas hal-hal mengenai kalsium untuk ibu hamil, mulai dari fungsinya, jumlah yang
dibutuhkan, makanan sumber kalsium, hingga hal yang terkait dengan suplemen sumber kalsium.
makanan yang mengandung kalsium untuk ibu hamil. Ketika Anda hamil, bayi Anda
berkembang dan membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat, untuk
menumbuhkan jantung, saraf, dan otot yang sehat, dan untuk mengembangkan irama jantung dan
pembekuan darah secara normal.

Jika Anda tidak mendapatkan cukup asupan kalsium ketika Anda sedang hamil, bayi
Anda akan mengambilnya dari tulang dan gigi Anda, sehingga dapat merusak kesehatan Anda
sendiri di kemudian hari dengan menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti tulang
keropos, gigi berlubang, dan rematik.

Berapa Banyak Kalsium yang Dibutuhkan Ibu Hamil? Hasil penelitian Ikatan Dokter
Indonesia (IDI), menunjukan bahwa perempuan berusia di atas 18 tahun membutuhkan 1.000
miligram (mg) per hari sebelum, selama, dan setelah kehamilannya, sedangkan untuk perempuan
berusia kurang dari 18 tahun membutuhkan sekitar 1.300 mg kalsium per harinya.

Dari jumlah tersebut, diketahui bahwa kebanyakan wanita Indonesia tidak mendapatkan
hampir cukup mineral penting ini selama kehamilannya. Hal ini karena, kebanyakan mereka
tidak tahu makanan-makanan apa saja yang dapat menjadi sumber kalsium untuk kehamilannya.

3
Makanan Sumber Kalsium untuk Ibu Hamil Kita mungkin sudah mengetahui jika susu
merupakan salah satu sumber kalsium yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan mineral
yang satu ini. Namun, kebanyakan ibu hamil tidak terlalu menyukai susu dikarenakan rasa mual
yang timbul sesaat setelah meminumnya. Karena hal itu, agar kebutuhan kalsium tetap dapat
terpenuhi, ibu hamil harus mencari sumber-sumber kalsium lainnya sebagai pengganti susu.

Amankah Mengkonsumsi Suplemen Kalsium selama Hamil? Beberapa ibu hamil


memilih mengkonsumsi suplemen kalsium untuk mencukupi kebutuhan kalsium selama
kehamilannya. Hal ini sebetulnya merupakan sesuatu yang aman, mengingat suplemen kalsium
yang beredar di pasaran tentu sudah berdasarkan analisis keamanan Badan Pengawas Obat dan
Makanan. Namun perlu diketahui bahwa umumnya satu tablet vitamin mengandung sekitar 200
mg kalsium, sedangkan kebutuhan kalsium ibu hamil mungkin sudah tercukupi dari konsumsi
makanan dan minuman lainnya. Oleh karena itu, agar tidak kelebihan dosis, ibu hamil sebaiknya
mengkonsumsi suplemen kalsium dalam jumlah yang sedikit saja, mengingat sejatinya tubuh pun
tidak dapat mencerna kalsium dalam jumlah yang lebih banyak dari kebutuhannya.

Batas maksimal konsumsi kalsium bagi tubuh adalah sekitar 2.500 mg per-harinya,
sehingga sebaiknya konsumsi kalsium Anda tidak melebihi jumlah tersebut. Kelebihan konsumsi
kalsium pada ibu hamil dapat menyebabkan beberapa keluhan seperti sembelit, meningkatkan
risiko batu ginjal, serta menghambat penyerapan tubuh terhadap zat besi dan seng. Perlu
diketahui pula bahwa air dalam botol kemasan pun sejatinya mengandung mineral kalium 208
mg per liter. suplemen kalsium untuk ibu hamil Suplemen kalsium dapat ditemukan dalam
berbagai bentuk, namun yang paling umum adalah dalam senyawa kalsium sitrat dan kalsium
karbonat. Kalsium sitrat adalah jenis suplemen kalsium yang paling mudah diserap oleh tubuh,
sedangkan kalsium karbonat menyediakan kalsium lebih banyak, akan tetapi membutuhkan asam
lambung ekstra untuk membantu melarutkannya.

Suplemen kalsium untuk ibu hamil sebaiknya adalah suplemen yang pada kemasannya
tertera label USP. USP atau US Pharmacopei adalah tanda bahwa suplemen kalsium tersebut
mudah larut dalam usus. Hindari suplemen kalsium yang tidak dilengkapi dengan label USP
pada kemasannya karena biasanya ia mengandung sejumlah kecil mineral timah yang sangat
berbahaya bagi janin Anda. Suplemen kalsium yang demikian biasanya berasal dari bahan seperti
tepung tulang, dolomit, atau karang. Demikianlah pemaparan mengenai makanan sumber
kalsium untuk ibu hamil. Semoga dapat membantu Anda menemukan sumber kalsium yang
dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan janin dan menjaga kesehatan Anda.

2.3 PENYEBAB KEKURANGAN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Kalsium adalah salah satu unsur penting yang harus ada dalam menu makanan bunda
selama masa kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Kalsium bermanfaat utnuk

4
pertumbuhan tulang janin. Bila asupan kalsium selama masa kehamilan kurang, janin akan
mengambil kalsium dari tulang ibunya, sehingga membuat sang ibu rawan terkena osteoporosis.
Gangguan kesehatan yang mungkin dialami ibu yang kekurangan kalsium selama masa
kehamilan, antara lain:

1. Seperti disebutkan di atas, bila ibu hamil kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung
kalsium, janin akan mengambil kalsium dari tulang bunda. Akibatnya, tulang ibu akan lebih
mudah keropos.

2. Kram selama kehamilan. Kram selama kehamilan bisa disebabkan oleh kekurangan kalsium,
selain rendahnya kadar potasium, tingginya kadar fosfor, dan beban kehamilan yang semakin
besar sehingga menekan persyarafan. Untuk mengurangi kram pada kaki, bunda bisa melakukan
peregangan ringan pada kaki dan menggerak-gerakkan telapak dan jari-jari kaki. Selain itu,
bunda bisa melemaskan kaki dengan menghangatkan bagian yang sakit.

3. Pertumbuhan tulang janin tidak sempurna. Kekurangan kalsium selama masa kehamilan dapat
menyebabkan bayi lahir dengan kondisi tulang yang tidak normal atau keropos.

4. Pertumbuhan bayi terganggu. Kekurangan kalsium pada masa kehamilan ternyata juga
berpengaruh pada perkembangan bayi pasca-kelahiran, misalnya terlambatnya si kecil belajar
duduk dan merangkak. Ada pula bayi yang ubun-ubunnya terlambat menutup akibat kekurangan
kalsium. Selain tiu, kekurangan kalsium selama masa kehamilan bisa menjadi faktor yang
menyebabkan rakitis atau penyakit tulang pada buah hati.

5. Kalsium bisa bunda dapatkan dari makanan yang diasup sehari-hari. Makanan yang kaya
kalsium misalnya produk susu, daging, sayuran hijau, biji-bijian, kacang-kacangan, dan telur. Ibu
hamil yang vegetarian bisa memperoleh kalsium dari sumber kalsium non-hewani atau dapat
juga dari suplemen kalsium.

2.4 PENYEBAB HIPERTENSI AKIBAT RENDAHNYA ASUPAN KALSIUM


Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah terhadap dinding arteri
dikarenakan pompaan darah oleh jantung yang mengalir di dalam tubuh. Ada dua model
pengukuran yang digunakan dalam mengukur tekanan darah, yakni Systole dan Diastole. Yang
pertama disebut tekanan darah sistolik, dihitung saat jantung berdetak. Yang kedua disebut
dengan tekanan darah diastolik, dihitung antara detak – detak jantung. Tekanan darah sistolik rata
–rata adalah 120 dan tekanan darah diastolik rata – rata adalah 80, angka tersebut merupakan
kondisi normal. Di sisi lain, jika tekanan darah sistolik di atas 140 atau tekanan darah diastolik di
atas 90, atau keduanya, kemungkinan besar orang tersebut memiliki tekanan darah tinggi atau
hipertensi. Untuk mengobati hipertensi, dapat menggunakan atau mengkonsumsi kalsium,
terutama pada pasien yang mengalami kekurangan kalsium.

Kekurangan kalsium dan hipertensi

5
Ada banyak faktor yang dapat membuat seseorang bisa menderita hipertensi, salah satu
penyebabnya adalah tidak mendapatkan kalsium yang cukup secara teratur. Kalsium tidak hanya
penting untuk tulang dan gigi sehat, tetapi juga memainkan peran penting dan bekerja dengan
mineral lain seperti kalium dan magnesium untuk membantu jaringan – jaringan berkontraksi
dan lentur atau elastis. Kalsium dan magnesium bekerja sama untuk mengatur detak jantung dan
dilatasi pembuluh darah, dan apabila seseorang kekurangan kalsium maka dapat melemahkan
kemampuan untuk mengatur detak jantung.
Kalsium merupakan mineral penting yang besar bagi kesehatan manusia. Selain
memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara tulang dan gigi yang kuat,
kalsium membantu dalam kontraksi otot dan mengatur tekanan darah. Bahkan, mengkonsumsi
makanan yang kaya kalsium, bersama dengan mineral lain, seperti kalium dan magnesium,
dianjurkan untuk mengurangi tekanan darah.
Kalsium dapat mengurangi tekanan darah karena memainkan peran penting sebagai
mediator dalam konstriksi dan relaksasi pembuluh darah, menurut Linus Pauling Institute di
Oregon State University. Demikian pula, kalsium sangat penting untuk kontraksi dan relaksasi
otot. Mengkonsumsi makanan rendah kalsium menyebabkan penurunan konsentrasi ion kalsium
dalam cairan antarsel. Ini mengangkat kedua bentuk aktif dari vitamin D, vitamin D3, dan
hormon paratiroid menghasilkan konsentrasi kalsium meningkat dalam sel otot polos. Pergeseran
konsentrasi kalsium akan meningkatkan resistensi pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah,
menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition pada
bulan Februari 2009

6
BAB III

KAJIAN JURNAL
3.1 KAJIAN ISSU

Suplementasi kalsium selama kehamilan untuk mencegah gangguan hipertensi dan


masalah terkait. Suplemen kalsium membantu mencegah preeklampsia, menurunkan risiko
kematian wanita atau mengalami masalah serius.
Pre-eklampsia adalah penyebab utama kematian pada wanita hamil dan bayi baru lahir di
seluruh dunia. Kelahiran prematur (lahir sebelum 37 minggu) sering disebabkan oleh kematian
bayi yang baru lahir, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah. Kajian uji coba
menemukan bahwa suplementasi kalsium selama kehamilan adalah risiko preeklampsia pada
wanita pada peningkatan risiko, dan wanita dari suplemen kalsium rendah. Wanita juga
cenderung meninggal atau mengalami masalah serius karena preeklampsia. Tidak ada efek
samping yang ditemukan sebagai dosis ideal untuk suplementasi.

Pada masa awal kehamilan, tekanan darah biasanya turun, naik perlahan di kemudian hari
kehamilan untuk mencapai tingkat pra-kehamilan pada saat (Villar 1989). Perubahan tekanan
darah normal ini membuat diagnosis hipertensi selama kehamilan sulit. Metode klinis untuk
mengukur tekanan darah juga mengalami ketidaktepatan yang cukup besar (Villar 2004).
Definisi yang diterima secara luas, bagaimanapun, adalah tekanan darah diastolik yang sama
dengan atau lebih besar dari 90 mmHg sebelum onset persalinan, atau peningkatan tekanan darah
sistolik 30 mmHg atau lebih, atau tekanan darah diastolik 15 mmHg atau lebih. Konsekuensi
tekanan darah tinggi lebih serius bila dikaitkan dengan proteinuria. Hipertensi dan proteinuria
signifikan (2+ dengan tes dipstik, sama dengan atau lebih besar dari 300 mg per 24 jam, atau
sama dengan atau lebih besar dari 500 mg per liter) biasanya menunjukkan adanya preeklampsia.
Baru-baru ini, protein urin terhadap rasio kreatinin telah digunakan sebagai ukuran proteinuria
(Yamasmit 2004). Prediktor hasil buruk termasuk usia kehamilan rendah dan proteinuria tingkat
tinggi (von Dadelszen 2004).
Asupan kalsium yang rendah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dengan
merangsang pelepasan hormon paratiroid atau renin, sehingga meningkatkan kalsium intraselular
pada otot polos pembuluh darah (Belizan 1988) dan menyebabkan vasokonstriksi. Modus
tindakan yang mungkin untuk suplementasi kalsium adalah mengurangi pelepasan paratiroid dan
kalsium intraselular, sehingga mengurangi kontraktilitas otot polos. Dengan mekanisme yang
sama, suplementasi kalsium juga dapat mengurangi kontraktilitas otot polos rahim dan mencegah
persalinan prematur dan persalinan (Villar 1990). Kalsium juga memiliki efek tidak langsung
pada fungsi otot polos dengan meningkatkan kadar magnesium (Repke 1989).

7
3.2 KAJIAN JURNAL
Suplementasi kalsium selama kehamilan untuk mencegah gangguan hipertensi dan
masalah terkait. Suplemen kalsium membantu mencegah preeklampsia, menurunkan risiko
kematian wanita atau mengalami masalah serius.
Suplementasi kalsium menarik sebagai intervensi potensial untuk mengurangi risiko
wanita mengembangkan preeklampsia. Selain itu, kemungkinan efek perlindungan terhadap
risiko hipertensi selama masa kanak-kanak membuat ini menjadi lebih penting (Belizan 1997).
Ini relatif murah dan mudah tersedia. Selain itu, kemungkinan akan aman bagi wanita dan
anaknya, meskipun keamanan ini perlu ditunjukkan secara jelas pada wanita hamil sebelum
mencoba pengenalan yang luas terhadap praktik klinis. Risiko teoritis pembentukan batu ginjal
yang meningkat belum dibuktikan, dan tidak ada efek buruk lain dari suplementasi kalsium yang
telah didokumentasikan.
Hipotesis ini diuji dalam beberapa percobaan acak yang dimulai pada akhir 1980an yang
memberi kesan efek menguntungkan yang menjanjikan untuk suplementasi kalsium. Tinjauan
sistematis pertama menyoroti kebutuhan akan percobaan yang lebih besar untuk menilai dampak
pada hasil klinis penting selain pra-eklampsia dan persalinan prematur, seperti kematian perinatal
(Carroli 1994; Duley 1995). Sebuah tinjauan sistematis berikutnya (Bucher 1996) sampai pada
kesimpulan yang lebih antusias, namun optimisme ini tidak dikonfirmasi oleh sebuah percobaan
besar di Amerika Serikat (CPEP 1997). Perbedaan ini telah menimbulkan diskusi dalam literatur
(Villar 2000). Baru-baru ini, sebuah percobaan besar di masyarakat dengan asupan kalsium diet
rendah telah dilaporkan (WHO 2006).
Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk tinjauan sistematis terbaru mengenai bukti terkini
mengenai efektivitas suplementasi kalsium pada kehamilan .

Tujuan
Untuk mengetahui, dari bukti terbaik yang ada, efek suplementasi kalsium selama
kehamilan mengenai risiko tekanan darah tinggi dan hasil buruk ibu dan janin atau neonatus
yang terkait. Analisis subkelompok menguji apakah efek ini dipengaruhi oleh apakah:
1. Wanita berisiko rendah atau rata-rata mengalami gangguan hipertensi, atau berisiko tinggi;
2. Wanita memiliki asupan kalsium diet rendah atau cukup sebelum masuk uji coba.

Metode
Kriteria untuk mempertimbangkan studi untuk tinjauan ini Jenis penelitian Semua
percobaan yang dipublikasikan, tidak dipublikasikan dan terus berlanjut dengan alokasi acak
untuk suplemen kalsium selama kehamilan versus plasebo (lihat 'Metode peninjauan'). Desain
kuasi-acak tidak disertakan.

8
Jenis peserta

Wanita hamil, terlepas dari risiko gangguan hipertensi kehamilan. Wanita dengan
gangguan hipertensi terdiagnosis kehamilan dikeluarkan.
Subkelompok prespecified untuk dibandingkan.Wanita berisiko rendah atau rata-rata mengalami
gangguan hipertensi pada kehamilan (tidak dipilih).
Wanita di atas rata-rata berisiko mengalami gangguan hipertensi pada kehamilan. Ini
termasuk wanita yang dipilih oleh penulis percobaan berdasarkan peningkatan risiko gangguan
hipertensi pada kehamilan (misalnya remaja, wanita dengan preeklampsia sebelumnya, wanita
dengan sensitivitas meningkat terhadap angiotensin II, wanita dengan hipertensi yang sudah
ada). Primiparitas saja tidak dianggap sebagai faktor risiko tinggi.
Wanita atau populasi dengan asupan kalsium diet dasar rendah (seperti yang didefinisikan
oleh penulis percobaan, atau jika tidak didefinisikan, asupan rata-rata kurang dari 900 mg per
hari).
Wanita atau populasi dengan asupan kalsium makanan yang memadai (seperti yang
didefinisikan oleh penulis percobaan, atau jika tidak didefinisikan, asupan rata-rata sama dengan
atau lebih besar dari 900 mg per hari).

Jenis intervensi
Suplementasi dengan kalsium dari paling lama 34 minggu kehamilan; Dibandingkan
dengan pengobatan plasebo. Kami mengecualikan penelitian tanpa plasebo.
Kami membatasi analisis awal untuk suplementasi yang dimaksudkan dengan setidaknya
satu gram kalsium per hari. Update terbaru dari tinjauan ini akan mencakup analisis efek dengan
dosis, termasuk rejimen dosis yang lebih rendah.
Jenis ukuran hasil

Dalam protokol asli kami memprioritaskan 15 ukuran klinis morbiditas dan mortalitas ibu
dan janin atau neonatal. Pada bulan Oktober 2004 kami menambahkan tujuh hasil tambahan
(ditandai * di bawah):

Untuk wanita
(1) Tekanan darah tinggi seperti yang didefinisikan oleh penulis percobaan, dengan atau tanpa
proteinuria. Idealnya, tekanan darah tinggi akan didefinisikan sebagai tekanan darah diastolik
sama dengan atau lebih besar dari 90 mmHg, atau kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau
lebih, atau pada tekanan darah diastolik 15 mmHg atau lebih.
(2) Tekanan darah tinggi dengan proteinuria signifikan, seperti yang didefinisikan oleh penulis
percobaan. Idealnya, proteinuria didefinisikan sebagai 2+ dengan uji dipstik, sama dengan atau
lebih besar dari 300 mg per 24 jam, atau sama dengan atau lebih besar dari 500 mg per liter.
Meskipun definisi pre-eklampsia yang ketat mencakup konfirmasi tidak adanya hipertensi atau
proteinuria di luar kehamilan, untuk kenyamanan definisi di atas akan dibahas dalam tinjauan ini
sebagai pre-eklampsia.

9
(3) Kematian maternal atau morbiditas serius. Morbiditas serius meliputi eklampsia; Gagal
ginjal; Sindrom hemolisis, peningkatan enzim hati dan platelet rendah (sindrom HELLP); Dan
masuk ke perawatan intensif. Ini akan menjadi hasil kematian komposit atau setidaknya satu
ukuran morbiditas serius. Selain itu masing-masing outc
(4) abrupsi plasenta.
(5) operasi caesar.
(6) Proteinuria.
(7) * Pra-eklampsia berat seperti yang didefinisikan oleh penulis percobaan.
(8) Eklampsia.
(9) sindroma HELLP.

(10) * Unit perawatan intensif masuk.


(11) * Kematian maternal.
(12) Rumah sakit ibu tinggal tujuh hari atau lebih.

Untuk anak
(13) Kelahiran prematur (lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu diperkirakan).
(14) Berat lahir rendah (berat pertama yang diperoleh setelah lahir kurang dari 2500 g).
(15) Usia kecil-untuk-usia kecil seperti yang didefinisikan oleh penulis percobaan.

Hasil utamanya adalah tekanan darah tinggi, preeklampsia, kelahiran prematur, masuk ke
unit perawatan intensif neonatal, dan kelahiran mati kematian neonatal. Analisis subkelompok
terbatas pada hasil utama. Hanya hasil dengan data yang muncul di tabel analisis. Metode
pencarian untuk identifikasi studi.

Kami mencari Register Uji Kehamilan Cochrane Pregnancy and Childbirth dengan
menghubungi Koordinator Pencarian Percobaan (Februari 2006). Kami memperbarui pencarian
ini pada tanggal 31 Oktober 2009 dan menambahkan hasilnya ke Studi yang sedang menunggu
klasifikasi.

Register Ujian Cochrane Pregnancy and Childbirth Group dikelola oleh Koordinator
Pencarian Percobaan dan berisi uji coba yang diidentifikasi dari:informasi editorial tentang
Cochrane Pregnancy and Childbirth Kelompok.

Ujian yang diidentifikasi melalui kegiatan pencarian yang dijelaskan di atas masing-
masing ditugaskan ke topik ulasan (atau topik). Counsel Pencarian Pencarian mencari daftar
untuk setiap ulasan menggunakan daftar topik daripada kata kunci.

Sebagai tambahan, kami menggeledah Cochrane Central Register of Controlled Trials


(Cochrane Library, 2005, Issue 4) dengan menggunakan istilah kalsium dan pregnancy * AND

10
(hypertens * atau blood press

Kami memasukkan informasi tambahan yang diperoleh dari para periset di versi
sebelumnya dari tinjauan ini (Duley 1995) untuk lima studi (Belizan 1991; L-Jaramillo 1989;
Marya 1987; Villar 1987; Villar 1990
Dua penulis review secara independen menilai kualitas metodologis dan kriteria inklusi
lainnya dari uji coba yang telah diidentifikasi. Setidaknya salah satu dari penulis ini tidak terlibat
dalam persidangan. Kami memutuskan ketidaksepakatan dengan konsensus. Penilaian utama
untuk inklusi didasarkan pada penyembunyian alokasi dan apakah persidangan
Kami memasukkan dua belas studi. Empat adalah studi multicentre, satu di Argentina
(Belizan 1991), satu di Amerika Serikat (CPEP 1997), satu lagi di Australia (Crowther 1999) dan
yang keempat adalah internasional (WHO 2006). Sebagian besar dari 15.206 wanita yang
direkrut untuk penelitian ini berisiko rendah (14.619 wanita) dan memiliki asupan kalsium
makanan rendah (10.154). Sebagian besar penelitian hanya merekrut wanita yang nulipara atau
primipara. Satu studi tidak menyebutkan paritas wanita yang direkrut (Niromanesh 2001) dan
yang lain berkomentar bahwa kebanyakan wanita mengalami nulipula (Villar 1990). Untuk
sebagian besar penelitian, intervensi tersebut adalah 1,5 g sampai 2 g per hari kalsium.
Satu studi termasuk telah melakukan tindak lanjut jangka panjang terhadap anak-anak
yang ibunya direkrut untuk percobaan ini (Belizan 1991). Dalam penelitian ini, hanya sebagian
wanita yang direkrut di klinik swasta yang dihubungi.

Satu penelitian lain telah melaporkan hasil untuk sebagian kecil wanita (CPEP 1997),
namun data ini tidak memenuhi kriteria inklusi untuk tinjauan ini.

Suplementasi kalsium dengan setidaknya satu gram kalsium dikaitkan dengan


pengurangan separuh risiko relatif pre-eklampsia, dengan interval kepercayaan memberi efek
sebenarnya di antara penurunan 31% dan penurunan 67%. Wanita dengan asupan kalsium
makanan yang memadai adalah satu-satunya subkelompok yang tidak signifikan secara statistik,
namun perkiraan titik untuk subkelompok wanita ini adalah pengurangan 38%. Penurunan risiko
terbesar adalah pada wanita berisiko tinggi dan mereka dengan asupan kalsium diet dasar rendah.
Ada juga penurunan risiko hipertensi gestasional 30%, dengan sekali lagi efek terbesar berada di
antara wanita berisiko tinggi dan mereka dengan asupan kalsium rendah saat persalinan. Tidak
ada efek keseluruhan pada risiko relatif kelahiran prematur, meskipun pengurangan moderat
yang terkait dengan suplementasi kalsium tetap mungkin terjadi. Ada penurunan separuh risiko
relatif kelahiran prematur bagi wanita berisiko tinggi pre-eklampsia. Hasil ini harus ditafsirkan
dengan hati-hati, karena jumlah wanita dalam subkelompok kecil dan hasilnya mungkin
mencerminkan permainan kebetulan.

Meskipun preeklamsia berkurang, hal ini tidak tercermin dengan jelas dalam
pengurangan preeklampsia, eklampsia, atau perawatan intensif intensif. Namun demikian,

11
perkiraan perkiraan untuk hasil ini lebih disukai suplemen kalsium, dan pengurangan moderat
pada hasil ini tetap memungkinkan. Juga, risiko relatif dari hasil komposit 'kematian ibu atau
morbiditas berat' dikurangi sebesar 20% (95% CI 35% sampai 3%) untuk wanita yang
mengalokasikan suplemen kalsium. Dalam dua percobaan yang melaporkan sindrom HELLP,
risiko relatif dari hasil ini tampaknya meningkat sehubungan dengan suplementasi kalsium.

Tidak ada efek sampingan suplemen kalsium yang tercatat dalam uji coba yang ditinjau.
Ada sedikit informasi tentang tindak lanjut jangka panjang anak-anak dalam percobaan ini,
kecuali pengurangan hipertensi sistolik masa kanak-kanak dalam satu studi untuk mengukur
hasil ini. Tidak ada informasi tentang kemungkinan perubahan penggunaan sumber daya

Kesehatan yang terkait dengan suplementasi kalsium. Tampaknya masuk akal bahwa
penguragan hipertensi gestasional dan pre-eklampsia dapat menyebabkan lebih sedikit
kunjungan antenatal, kurang masuk untuk perawatan antenatal dan sedikit induksi persalinan.
Namun, uji coba ini tidak memberikan data tentang hasil ini.

Sebagian besar terkait dengan ukuran studi, dengan studi kecil memiliki hasil paling
positif. Karena penelitian kecil cenderung merekrut wanita berisiko tinggi, setidaknya beberapa
heterogenitas dapat dijelaskan oleh kalsium memiliki efek lebih besar pada wanita berisiko
tinggi. Penjelasan alternatif mungkin ada bias publikasi, dengan penelitian kecil yang gagal
melaporkan efek suplementasi kalsium yang tidak dipublikasikan. Data tentang heterogenitas
yang terkait dengan ukuran sampel harus diinterpretasikan dengan hati-hati, karena analisis
sensitivitasnya bersifat post-hoc, dan titik potong untuk ukuran sampel (400) adalah sewenang-
wenang.

Tidak ada perbedaan yang jelas dalam hasil lainnya, walaupun untuk beberapa hasil,
interval kepercayaan mendekati signifikansi statistik. Jadi, untuk operasi caesar, pengurangan
kecil (5%) pada risiko relatif terkait dengan suplementasi kalsium adalah mungkin. Untuk
kelahiran prematur, estimasi titik adalah untuk pengurangan risiko 19%, dan untuk kelahiran
mati dan kematian sebelum keluar dari rumah sakit 11%, walaupun untuk kedua hasil ini tidak
berpengaruh atau sedikit peningkatan risiko belum dikeluarkan.

Secara keseluruhan, percobaan ini menunjkkan berkurang separuh risiko relatif pre-
eklampsia. Hal ini tercermin pada pengurangan risiko hipertensi gestasional dan kematian
maternal yang lebih sederhana, atau morbiditas serius. Tidak ada efek yang jelas pada hasil
substantif lainnya saat keluar dari rumah sakit

Hasil sederhana ini kontras dengan perbedaan epidemiologi yang besar antara populasi
dengan asupan kalsium makanan yang cukup dan rendah (Belizan 1980; Hamlin 1952; Hamlin
1962). Penjelasan yang mungkin termasuk yang berikut :
(1) Kalsium makanan bisa menjadi penanda faktor etiologi lainnya.
(2) Memulai suplementasi pada trimester tengah kehamilan mungkin sudah terlambat untuk

12
sepenuhnya efektif.

Temuan hipertensi anak usia kurang memerlukan replikasi, namun jika benar memiliki
implikasi luas untuk kesehatan masyarakat. Meskipun berdasarkan hanya sebagian tindak lanjut
dalam satu penelitian, temuan ini didukung oleh tindak lanjut yang sangat terbatas dalam dua
studi (CPEP 1997), serta penelitian observasional (McGarvey 1991) dan hewan (Bergel 2002).

13
BAB 1V

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan darah sistolik ≥140mmHg
dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit yang berbahaya karena
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi
menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak
diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab
spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit koartasio
aorta. Kekeurangan kalsium pada ibu hamil juga merupakan salah satu paktor penyebab
hipertensi maka dari itu ibu hamil harus memenuhi kebutuhan kalsium yang cukup. Kekurangan
kalsium selama kehamilan berakibat pada bayi sehingga saat lahir bayi tidak memiliki tulang
yang sempurna. Kemungkinan tulang menjadi keroposdan buah hati anda bisa terkena
osteoporosis pada usia dini.

Selama masa kehamilan kebutuhan kalsium sangat tinggi, jadi jika janin kekurangan
kalsium maka janin akan mengambilnya dari simpanan kalsium sang ibu. Akibatnya sang ibu
tidak memiliki asupan kalsium yang cukup sehingga beresiko tinggi terkena osteoporosis.
Asupan kalsium ibu hamil yang tidak terpenuhi semasa kehamilan berakibat pada sang ibu,
dampaknya adalah sering terserang kram atau nyeri punggung. Kondisi ini terjadi karena
kurangnya kadar potasium sementara kadar fosfor terlalu tinggi.

Apabila pada masa kehamilan tubuh sang ibu tidak tercukupi asupan kalsiumnya maka
resiko terserang pre-eclamsia lebih besar. Pre-eclamsia merupakan penyakit kejang akibat
tekanan darah sangat tinggi.

Tanpa disadari akibat kekurangan kalsium berakibat pertumbuhan dan perkembangan


bayi setelah lahir akan terganggu. Pada saat proses merangkak & duduk bayi akan mengalami
keterlambatan. Selain itu kekurangan kalsium selama masa kehamilan dapat mengakibatkan bayi
terkena rakitis atau penyakit tulang pada bayi.

3.2. SARAN
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mengharap saran dan kritik
untuk perbaikan makalah ini. Penulis berharap mudah-mudahan dengan tersusunnya makalah ini
dapat menjadi sumber pemikiran yang berharga bagi mahasiswa/i untuk tambahan referensi
pengetahuannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=MAKALAH+MASALAH+YAG+TERJADI+PADA+IBU+HAMIL&ie=utf-8&oe=utf-8

https://inakartikaputri.wordpress.com/ketidaknyamanan-pada-ibu-hamil-tm-iii/

15

Anda mungkin juga menyukai