“EMULSI”
LAPORAN PRAKTIKUM
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID
“EMULSI”
Disusun oleh
IBRAHIM SALIM 13026
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, Emulsi adalah sistem dua fase
yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil.
Tipe emulsi ada dua yaitu oil in water(o/w) atau minyak dalam air (M/A), dan
water in oil (w/o) atau air dalam minyak (A/M).
Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang
disebut emulgator(emulsifying agent) atau surfaktan yang dapat mencegah
koalesensi, yaitu penyatuan tetesan kecil menjadi tetesan besar dan akhirnya
menjadi satu fase tunggal yang memisah.
Surfaktan menstabilkan emulsi dengan cara menempati antar permukaan
tetesan dan fase eksternal, dan dengan membuat batas fisik disekeliling partikel
yang akan berkoalesensi. Surfaktan juga mengurangi tegangan permukaan antar
fase sehingga meningkatkan proses emulsifikasi selama pencampuran.
Emulsi berasal dari kata “emulgeo” yang artinya menyerupai susu, dan
warna emusi memang putih seperti susu. Pada abad XVII hanya dikenal emulsi
dari biji-bijian yang mengandung lemak, protein, dan air. Emulsi semacam ini
disebut vera atau emulsi alam, dimana protein bertindak sebagai emulgator dari
campuran lemak atau minyak dengan air yang terdapat dalam biji-biijian tersebut.
Pada pertengahan abad XVIII , seorang ahli farmasi dari perancis
memperkenalkan pembuatan emulsi dari oleum olivarum, oleum anisi dan
eugenol oil dengan menggunakan penambahan gom arab, tragakan, dan kuning
telur sebagai emulgator. Emulsi yang terbentuk karena penambahan emulgator
dari luar ini disebut emulsi spuria ataau emulsi buatan.
2.2 Komponen Emulsi (Drs. H. A. Syamsuni, Apt. _Ilmu Resep_ )
Emulgator Buatan
1. Sabun
2. Tween 20,40,60,80
3. Span 20,40,80
2.6 Cara Pembuatan Emulsi
1. Metode Gom Kering
Dalam metode ini zat pengemulsi/biasanya Gom Arab dicampur dengan
minyak terlebih dahulu, kemudian ditambah air untuk membentuk korpus
emulsi, baru diencerkan dengan sisa air yang tersedia
2. Metode Gom Basah
Zat pengemulsi ditambahkan kedalam air(zat pengemulsi umumnya larut
dalam air), agar membentuk mucilago, kemudian perlaha-lahan minyak
dicampurkan untuk membentuk emulsi, kemudian diencerkan dengan sisa
air.
3. Metode Botol
Digunakan untuk minyak menguap dan zat-zat yang bersifat minyak dan
mempunyai viskositas rendah (kurang kental). Serbuk gom dimasukkan
kedalam botol kering, ditambahkan 2 bagian air, botol ditutup, kemudian
campuran tersebut dikocok dengan kuat. Tambahkan sisa air sedikit demi
sedikit sambil dikocok.
R/ Ol. Olivae 20 %
PGA 10 %
BHA 0,01% diganti BHT
Propylene Glycol 5 %
Methyl Paraben 0,1 %
Aqua ad 100 %
M.f emulsi 60 ml
BAB IV
DATA BAHAN
4. Data Bahan
Nama Bahan : Ol. Olivae
Fungsi : Pemakaian luar, menghaluskan kulit
Konsentrasi : (Formula 20%)
Pemerian : Cairan bening pucat, kuning kehijauan, bau lemah, tidak
tengik, dan rasa khas.
Kelarutan : Sukar larut dalam ethanol 95% , mudah larut dalam
chloroform P
PGA 10%
10
× 60 𝑚𝑙 = 6𝑔𝑟𝑎𝑚
100
Aquadest untuk membuat corpus emulsi 4:2:1
12 : x : 3 Aquadest = 6 ml
BHA 0,01%
0,01
× 60 𝑚𝑙 = 0,006 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 6𝑚𝑔
100
Propilen Glycol 5%
5
× 60 𝑚𝑙 = 3𝑔𝑟𝑎𝑚
100
6. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cek kebersihan
3. Timbang bahan
4. Masukkan PGA 3 gram gerus ad halus, Tambahkan Ol. Olivae sedikit
demi sedikit ad seluruhnya bercampur
5. Tambahkan 6 ml aquadest gerus segera dan cepat ad berwarna putih krim
dan menghasilkan suara “krek” (M1)
6. Masukkan BHA dalam beaker glass, Tambahkan propylen Glycol aduk ad
homogen (M2) diganti BHT
7. Masukkan Methyl Paraben dalam beaker glass, Tambahkan aquadest 80oC
aduk ad larut (M3)
8. Masukkan (M2) kedalam (M3) aduk ad homogen (M4)
9. Masukkan sisa 3 gram PGA gerus ad halus, Tambahkan aquadest 6 ml
gerus ad terbentuk mucilago(M5)
10. Tambahkan campuran (M4) kedalam (M5) gerus ad homogen (M6)
11. Masukkan (M6) kedalam campuran (M1) sedikit demi sedikit gerus ad
homogen, bilas mortir, campurkan (M6) dengan sedikit aquadest dan
masukkan dalam campuran (M1) gerus ad homogen.
12. Masukkan kedalam gelas ukur, bilas mortir dengan campuran (M1)
masukkan kedalam gelas ukur
13. Tambahkan sisa air ad 60 ml, masukkan dalam botol kocok ad homogen,
beri etiket putih dan label kocok dahulu
Daftar Pustaka
1. Ansel C Howard 2008. Pengantar bentuk Sediaan Farmasi. Penerbit UI
2. Departemen Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 1979
Farmakope Indonesia edisi ke III. Jakarta. KEMENKES RI
3. Raymond C. Paul J. Marian F 2009. Handbook Of Pharmaceutical
Excipient 6th edition pharmaceutical press hal 102,489
Data Bahan
Nama Bahan : BHT (Butylated Hydroxytoluene)
Fungsi : Antioxidant
Kadar : 0,0075 – 0,1 %
Pemerian : Kristal padat / serbuk berwarna putih / kekuninga
memiliki bau khas phenol.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propylen glycol,
larut dalam aseton, benzene, ethanol dan minyak
mineral.
Daftar Pustaka : HOPE edisi 6th halaman 75
PGA 10%
10
× 100 𝑚𝑙 = 10𝑔𝑟𝑎𝑚
100
Aquadest untuk membuat corpus emulsi 4:2:1
20 : x : 10 Aquadest = 20 ml
BHT 0,05%
0,05
× 100 𝑚𝑙 = 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 50𝑚𝑔
100
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cek kebersihan
3. Timbang bahan
4. Masukan BHT kedalam Ol. Olivae aduk ad larut
5. Gerus PGA ad halus, tambahkan campuran Ol. Olivae sedikit demi sedikit
ad seluruhnya bercampur.
6. Tambahkan 12 ml aquadest gerus segera dan cepat ad berwarna krim putih
dan menghasilkan suara “krek” (M1 / Fase minyak)
7. Campur methyl paraben dengan aquadest panas 80o C aduk ad larut (M2)
8. Tambahkan sisa aquadest kedalam M2 aduk ad larut (fase air)
9. Campurkan fase air kedalam fase minyak gerus ad homogen
10. Masukkan dalam botol beri etiket dan tanda kocok dahulu
Evaluasi Sediaan
1. Uji Organoleptis
Mengetahui warna, penampilan dan bau yang terdapat pada masing-
masing sediaan.
2. Uji pH
Mengetahui pH yang terdapat pada sediaan dengan menggunakan
kertas pH
3. Uji Bobot Jenis
4. Uji Voleme terpindahkan
Evaluasi sediaan dengan memasukan emulsi kedalam gelas ukur
100ml lalu ukur tinggi volume pada sediaan dengan syarat semua
sediaan mempunyai volume 100 %
5. Uji Viskositas
Bertujuan agar mengetahui kekentalan pertama masukan emulsi
kedalam gelas ukur 100ml lalu masukan kelereng kedalamnya
kemudiaan hitung lama waktu kelereng jatuh dari awal menyentuh
emulsi sampai bawah ujung emulsi.
6. Uji Sedimentasi
Pengujian dilakukan dengan cara larutan emulsi dimasukkan kedalam
gelas ukur 100ml. Kemudian ukur tinggi sedimentasi dari menit awal
sampai selang waktu yang ditentukan
7. Uji Tipe Emulsi
Pertama emulsi dicamprkan dengan metilen blue didalam cawan. Jika
memberikan warna biru maka emulsi tipe o/w karena metilen blue
larut dalam air dan sebaliknya
Perbaikan (2)
R/ Ol. Olivae 20 %
PGA 10 %
BHT 0,05%
Methyl Paraben 0,1 %
Aqua ad 100 %
M.f emulsi 100 ml
PGA 10%
10
× 100 𝑚𝑙 = 10𝑔𝑟𝑎𝑚
100
Aquadest untuk membuat corpus emulsi 4:2:1
20 : x : 10 Aquadest = 20 ml
BHT 0,05%
0,05
× 100 𝑚𝑙 = 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 50𝑚𝑔
100