Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BIOKIMIA FARMASI

ENZIM SCHARDINGER

KELOMPOK : 6
KELAS : FARMASI C
1. Ruri Firda Islamianti (201710410311074)
2. Kiki Vergianty A. (201710410311103)
3. Tamara Aurel Aldama (201710410311222)
4. Reni Sri Wahyuni (201710410311230)
5. Wildan Tsabat Fikran (201710410311233)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui Kerja enzim schardinger pada berbagai kondisi

II. DASAR TEORI


Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Susu
adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelnjar susu mamalia dan manusia.
Susu adlah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat.
(Mustahib, 2012)

Susu mengandung suatu enzim yang mengkatalis oksidasi macam-macam aldehid


menjadi asam. Reaksinya berlangsung secara anaerobik dan dapat ditunjukkan bila ada
akseptor hodrogen yang sesuai seperti metilen biru. Jalannya reaksi dapat dilihat dari
perubahan warna biru (bentuk oksidasi) menjadi tak berwarna (bentuk reduksi). Reaksi ini
biasanya dilakukan dalam tabung Thurnbeg. (Patong, dkk., 2012)

Uji metilen biru dapat memberikan gambaran perkiraan jumlah bakteri yang terdapat
dalam susu. Pada uji ini akan ditambahkan sejumlah zat yang biru kedalam susu, kemudian
diamati waktu yang dibutuhkan oleh bakteri dalam susu tersebut untuk melakukan aktifitas
yang dapat mengakibatkan perubahan warna zat tersebut. Uji metilen biru didasarkan pada
kemampuan bakteri dalam susu untuk tumbuh dan menggunakan oksigen tersebut. Maka
akibatnya metilen biru yang ditambahkan akan tereduksi menjadi putih metilen. Selain itu
bekerja pada enzim Schardinger. (Girindra, 1990)

Enzim Schardinger merupakan enzim yang termasuk golongan enzim oksidase ini
terdapat antara lain didalam susu ncubato dikenal pula sebagai enxim xanthine oksidase
karena dapat mengoksidase xanthine. Ncubator juga dapat mengoksidasi aldehid. Didalam
percobaan ini methylene blue digunakan sebagai penangkap hydrogen. (Anonim, 2012)

Pada reaksi formaldehid netral yang teroksidasi oleh enzim schardinger yang terdapat
dalam susu tersebut. Formaldehid memberikan gugus aldehid yang dapat dioksidasi oleh
enzim schardinger. Oleh karena itu, susu yang tadinya berwarna biru setelah dimasukkan
dalam inkubator selama beberapa menit berubah menjadi warna putih.

Susu dari asal katanya cairan yang tak tembus cahaya yang dihasilkan oleh kelenjar
susu dan terdiri atas air, protein susu (kasein), lemal, karbohidrat (laktosa) dan beberapa zat
lain. Susu emulsi lemak dalam air dengan kasein sebagai zat pengemulsi atau emulgator.

Susu segar adalah susu hasil pemerahan yang tidak dikurangi atau ditambahkan bahan
apapun dari pemerahan susu hasil susu sapi yang sehat.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
 Tabung Reaksi
 Pipet Tetes
 Gelas Ukur

2. Bahan :
 Susu Mentah
 Methylene Blue

 Formaldehid

 Paraffin Liquid
IV. PROSEDUR KERJA

Disiapkan 3 tabung reaksi, tandai dengan P,Q, dan R

Tabung P dan Q + 3mL susu mentah, dan tabung R + 3mL


susu matang

+ 1 tetes methylene blue formaldehid (25mg MB


dilarutkan dalam 195 mL air dan 5 mL formaldehid 40%)
kocok

+ 8 tetes parafin cair ke tabung P. jangan dikocok

inkubasi 3 tabung reaksi pada suhu 37oC selama 30 meit.


amati perubahan warna yang terjadi.
V. HASIL PENGAMATAN

Keadaan tabung yang berisi susu


setelah diberikan methylene blue Keadaan tabung yang berisi susu
setelah di keluarkan dari indicator
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, yang diamati adalah jalannya reaksi yang terkandung di dalam
susu yang mengkatalisis oksida macam aldehid menjadi asam, dengan melihat perubahan
warna dari ketiga tabung yaitu dari warna biru menjadi tak berwarna atau dari bentuk reduksi
menjadi betuk oksidasi. Reduksi pada percobaan ini berlangsung secara anaerob dengan cara
divakumkan dengan akseptor hidrogen yang sesuai (metilen biru). Uji metilen biru ini dapat
memberikan gambaran perkiraan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu. Dalam uji ini
ditambahkan sejumlah zat warna metilen biru ke dalam susu, kemudian diamati waktu yang
dibutuhkan oleh bakteri untuk melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan perubahan
warna tersebut. Semakin tinggi jumlah bakteri di dalam susu, semakin cepat terjadinya
perubahan warna.

Susu mengandung enzim Schardinger yang mengkatalisis macam-macam aldehid


menjadi asam. Reaksinya berlangsung secara anaerob dan bisa ditunjukkan bila ada akseptor
hidrogen yang sesuai seperti metilen biru. Uji metilen biru didasarkan pada kemampuan
bakteri dalam susu untuk tumbuh dan menggunakan oksigen yang terlarut sehingga
menurunkan oksidasi reduksi dari campuran tersebut. Akibatnya metilen biru yang
ditambahkan akan tereduksi menjadi warna putih yang sebelumnya warna biru.

Berdasarkan hasil percobaan kelompok kami didapatkan beberapa perubahan yaitu

Pada tabung P larutan berubah warna menjadi putih. Hal ini disebabkan karena enzim
schardinger dalam susu bereaksi dengan formaldehid sehingga formaldehid melepaskan
H+.yang kemudian H+. dan formaldehid akan ditangkap dan bereaksi dengan methilen blue,
yang mengubah warna susu menjadi putih. Reaksi ini berjalan secara irreversible karena
tidak ada kontak dengan O2 atau udara dari luar ditahan oleh paraffin.

Pada tabung Q, terjadi proses oksidasi dari penambahan methylene blue formaldehyde
sehingga warna biru menjadi warna putih setelah diinkubasi. Namun , setelah didiamkan 5
menit, warna larutan dalam tabung berubah menjadi biru pada bagian atas larutan. Ini terjadi
karena methylene blue mengalami reduksi kembali.

Pada tabung R, susu yang telah dipanaskan (matang). Hal ini membuat susu mengalami
kerusakan enzim (denaturasi) yang menyebabkan enzim kehilangan aktivitas enzimatiknya
dan tidak terjadi reaksi biokimia dalam larutan . yang mana ditandai dengan tidak adanya
perubahan warna (tetap bewarna biru) sebelum atau setelah dimasukkan dalam inkubator.
Bisa dijelaskan bahkan enzim schardinger tidak dapat mengkatalis formaldehid sehingga
warna tabung tetap bewarna biru.

Reaksi yang terjadi pada percobaan susu ini terdapat dua tahap sebelum aldehid
menjadi asam. Adapun tahap tersebut yaitu aldehid akan bereaksi dengan air menjadi alkohol
primer kemudian tahap selanjutnya mengalami oksidasi menjadi asam karboksilat. Reaksi
yang terjadi pada percobaan ini adalah reaksi oksidasi reduksi seperti pada reaksi di atas.
Reaksi oksidasi terjadi pada formaldehid direaksikan dengan air membentuk asam karboksilat
(asam asetat) dan H+. Kemudian reaksi Oksidasi terjadi pada metilen biru ditambah amonium
tambah H+ tambah elektron menghasilkan amina aromatik dan hidrogen sulfida.
Formaldehida mempunyai densitas 1 g/m3 dan fase gas, Titik leleh - 117˚ C (156 K), titik
didik – 19,3˚ C (253,9 K) . Formaldehida pada suhu ruangan berbentuk gas, tidak berwarna.
Formaldehida bisa dioksidasi oleh oksigen atmosfer menjadi asam format, karena itu larutan
formaldehida harus ditutup serta diisolasi supaya tidak kemasukan udara.
VII. KESIMPULAN

Enzim schardinger merupakan enzim yang termasuk golongan enzim oksidasi,


yang terdapat dalam susu. Enzim schardinger juga disebut enzim Xanthine Oxidase
karena dapat mengoksidasi xanthin. Paraffin cair bekerja dengan mencegah oksigen
masuk ke dalam larutan. Enzim schardinger bekerja secara anaerob (tidak ada udara).
Enzim schardinger bekerja optimal pada suhu 37 oC, dan dapat mengalami denaturasi,
jika dipanaskan dengan duhu tinggi yang melebihi suhu optimum.
VIII. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Tuliskan reaksi dehydrogenase formaldehida yang dikatalisis oleh enzim xanthine


oxidase !
2. Perubahan warna apakah yang terjadi pada masing-masing tabung ? jelaskan
mengapa dapat terjadi hal tersebut !

2. - Pada tabung P, terjadi perubahan warna dari biru(sebelum diinkubasi) menjadi


warna putih (setelah diinkubasi). Ini dikarenakan pada tabung P ditambahkan paraffin
cair yang berfungsi sebagai penahan masuknya udara ke dalam tabung sehingga
mendukung kerja dari enzim schardinger yang bekerja secara anaerob.

- Pada tabung Q, terjadi proses oksidasi dari penambahan methylene blue formaldehyde
sehingga warna biru menjadi warna putih setelah diinkubasi. Namun , setelah didiamkan
5 menit, warna larutan dalam tabung berubah menjadi biru pada bagian atas larutan. Ini
terjadi karena methylene blue mengalami reduksi kembali.

- Pada tabung R, tidak terjadi perubahan warna(tetap berwarna biru). Ini dikarenakan
pemanasan yang dilakukan menghambat enzim didalam susu tersebut sehingga menjadi
tidak aktif/rusak , akibatnya enzim tidak dapat mengoksidasi aldehid dengan baik dan
menyebabkan sulit terjadinya perubahan warna.
IX. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai