Anda di halaman 1dari 8

JURNAL INFORMATIKA, Vol.5 No.1 April 2018, pp.

137~144
ISSN: 2355-6579
E-ISSN: 2528-2247 137

Sistem Keamanan Rumah Menggunakan RFID, Sensor


PIR dan Modul GSM Berbasis Mikrokontroler
1 2 3 4
Ade Mubarok, Ivan Sofyan, Ali Akbar Rismayadi, Ina Najiyah

1
Universitas BSI
e-mail: ade.amb@bsi.ac.id
2
Universitas BSI
e-mail: ivansofyan95@gmail.com
3
Universitas BSI
e-mail: ali.aak@bsi.ac.id
3
Universitas BSI
e-mail: ina.iaj@bsi.ac.id

Abstrak
Keamanan merupakan hal sangat penting bagi setiap orang. Rumah yang sering ditinggal
pemiliknya dapat dimanfaatkan oleh pencuri untuk melakukan aksinya. Oleh karena itu
diperlukan sistem keamanan rumah yang efektif agar pemilik rumah dapat mengetahui
informasi apabila rumahnya dibobol oleh pencuri. Penulis merancang sebuah sistem keamanan
rumah dengan memanfaatkan teknologi RFID yang di lengkapi dengan sensor PIR dan modul
GSM sebagai sistem informasi peringatan SMS, dimana semua sistemnya diolah dalam sebuah
mikrokontroler ATmega328. Tujuan dari penelitian ini untuk mengganti kunci konvesional
dengan kunci solenoid sehingga sulit untuk diduplikat serta mengurangi kesempatan aksi
pencurian ketika rumah dalam keadaan kosong. Metode penelitian yang digunakan antara lain
dimulai dari pengumpulan data (observasi, wawancara dan studi pustaka) serta pembuatan alat
(planning, analisis, desain dan testing). Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa kunci
solenoid dapat bekerja sesuai dengan kartu akses RFID yang diberikan. Sensor PIR dan modul
GSM dapat bekerja dengan baik saat pencuri masuk kedalam rumah, sehingga rumah menjadi
aman ketika ditinggalkan oleh pemiliknya.

Kata Kunci: RFID, Sensor PIR, Modul GSM, ATmega328

Abstract
Security is very important for everyone. Homes that are often left the owner can be used by
thieves to perform the action. Therefore required an effective home security system so that
homeowners can find out information if the house burglarized by thieves. The author designed a
home security system by utilizing RFID technology that is equipped with PIR sensor and GSM
module as SMS warning information system, where all the system is processed in an
ATmega328 microcontroller. The purpose of this research is to change the conventional key
with the solenoid key so that it is difficult to duplicate and reduce the chance of theft action
when the house is empty. Research methods used, among others, starting from data collection
(observation, interview and literature study) as well as making tools (planning, analysis, design
and testing). Based on the test results obtained that the solenoid key can work in accordance
with the given RFID access card. PIR sensors and GSM modules work well when thieves enter
the house, so the house becomes secure when left by the owner.

Key Word: RFID, PIR Sensor, GSM Module, ATmega328

1. Pendahuluan peningkatan. Jumlah rumah tangga yang


Menurut data dari Badan Pusat menjadi korban kejahatan pencurian di
Statistik (2016) selama periode tahun 2013- Indonesia tahun 2013 sebanyak 1.058.289
2015 aksi kejahatan pencurian rumah rumah. Pada tahun 2014 kejahatan
tangga di Indonesia terus mengalami pencurian meningkat dengan jumlah

Diterima 06 Desember 2017; Revisi 22 Desember 2017; Disetujui 15 Maret 2018


138

sebanyak 1.258.973 rumah. Pada tahun tidak memiliki sistem informasi peringatan
2015 kejahatan pencurian meningkat lagi ketika rumah dimasuki oleh pencuri.
dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak Rangkaian Dasar Alat
1.405.562 rumah. Kurangnya tingkat Rangkaian dasar alat terdiri dari
keamanan dan mahalnya biaya pengaman komponen aktif dan pasif. Menurut Angga
ekstra menjadi seringnya terjadi pencurian (2015) komponen aktif merupakan
pada rumah. komponen elektronika yang memerlukan
Keamanan rumah merupakan salah arus listrik untuk dapat bekerja. Contoh dari
satu hal yang penting dalam kehidupan. komponen aktif diantaranya transistor,
Setiap manusia membutuhkan jaminan dioda, IC (Integrated Circuit) dan LED (Light
keamanan yang lebih pada tempat tinggal Emitting Dioda). Sedangkan komponen pasif
mereka seperti halnya kesehatan. Berbagai merupakan jenis komponen elektronika
macam pengembangan dalam bidang yang tidak memerlukan arus listrik untuk
teknologi dirancang untuk memberikan dapat bekerja. Contoh dari komponen pasif
keamanan bahkan melindung aset yang diantaranya resistor.
dimiliki, sehingga diharapkan dengan sistem RFID (Radio Frequency Identification)
keamanan yang dirancang dapat Menurut Undala et al., (2015) RFID
memberikan rasa aman dan nyaman. Selain adalah teknologi identifikasi berbasis
hal tersebut tentunya dengan sistem gelombang radio. Teknologi ini mampu
keamanan yang akan dirancang ini dapat mengidentifikasi berbagai objek secara
mengurangi angka kriminalitas yang terjadi simultan tanpa diperlukan kontak langsung
di masyarakat khususnya tindak kejahatan atau dalam jarak pendek. Menurut
pencurian (Tempongbuka et al., 2015). Rerungan et al., (2014:21) sensor RFID
Pada zaman sekarang tindak adalah sensor yang mengidentifikasi suatu
kejahatan tidak dapat dipisahkan dari barang dengan menggunakan frekuensi
kehidupan sehari-hari di karenakan sebuah radio. Sensor ini terdiri dari dua bagian
aksi kejahatan dapat terjadi kapan saja dan penting yaitu transceiver (reader) dan
dimana saja ketika pelaku memiliki transponder (tag). Setiap tag tersimpan data
kesempatan, salah satunya seperti aksi yang berbeda. Data tersebut merupakan
pencurian didalam rumah. Kejadian tersebut data identitas tag. Reader akan membaca
sering terjadi dengan cara merusak atau data dari tag dengan perantara gelombang
membobol sistem kunci pada pintu maupun radio. Pada reader biasanya terhubung
jendela yang merupakan akses utama untuk dengan suatu mikrokontroler. Mikrokontroler
keluar masuk rumah. Bahkan kasus ini berfungsi untuk mengolah data yang
pencurian juga sering terjadi walaupun didapat dari reader.
pemilik rumah sedang berada didalam Bahasa C
rumah. Meskipun pintu sudah dikunci Menurut Purnomo (2015) bahasa
namun pencuri tetap saja dapat mengakali pemrograman untuk mikrokontroler AVR
kunci pintu tersebut hanya dengan yang paling populer adalah menggunakan
menggunakan sebatang kawat dan obeng bahasa C. Bahasa C adalah bahasa
saja. Dengan tingginya angka kriminalitas pemrograman tingkat menengah. Selain
khususnya pencurian yang terjadi saat ini bahasa C ada bahasa tingkat rendah seperti
maka sistem keamanan rumah menjadi assembly dan bahasa tingkat tinggi seperti
kebutuhan yang mutlak untuk diterapkan basic dan pascal. Semakin rendah bahasa
(Rerungan et al., 2014). pemrograman maka semakin mendekati
Salah satu inovasi teknologi sistem kode mesin namun sulit dimengerti oleh
keamanan yang dilakukan oleh (Undala et manusia. Sebaliknya semakin tinggi bahasa
al.,2015) yaitu sistem keamanan pintu pemrograman maka semakin mudah
mengggunakan RFID dengan kata sandi dimengerti oleh manusia namun sukar untuk
dimana alat hasil rancangannya tersebut diaplikasikan ke mesin, dalam hal ini adalah
memiliki sistem yang dapat memverifikasi mikrokontroler.
identitas user pada kartu RFID dan kata Relay
sandi menggunakan mikrokontroler Menurut Masinambow et al., (2014) relay
ATmega16 sehingga dapat menggerakan adalah komponen elektronika berupa saklar
motor servo sebagai pengunci pintu elektronik yang digerakkan oleh arus listrik.
otomatis. Keterbatasan dari alat ini adalah Buzzer
tidak bisa mendeteksi pergerakan orang dan Menurut Sulistyowati dan Febriantoro (2012)
buzzer adalah sebuah komponen

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 137-144


139

elektronika yang berfungsi untuk mengubah Mendesain hardware dan software untuk
getaran listrik menjadi getaran suara. menjadikan sistem keamanan rumah
LCD (Liquid Crystal Display). modern dengan teknologi yang mudah
Menurut Gamayel dan Rizal dalam jurnal dioperasikan oleh pengguna.
Riyadi dan Purnama (2013) LCD adalah Testing
salah satu komponen elektronika yang Pada tahap pengujian ini, agar dapat
berfungsi sebagai tampilan suatu data baik mengetahui alat berfungsi dengan baik
karakter, huruf ataupun grafik. LCD banyak adalah dengan cara menguji RFID, sensor
digunakan karena tampilannya menarik. PIR dan modul GSM. Apabila tag card
Kunci Solenoid ditempelkan pada RFID reader maka kunci
Menurut Asad et al., (2015) kunci adalah solenoid rumah akan terbuka. Jika pemilik
perangkat mekanik atau elektrik yang rumah mengirimkan sms dengan perintah
dikendalikan oleh suatu objek fisik (seperti “Alarm hidup” maka semua sensor PIR akan
kunci, kartu, sidik jari, kartu RFID dan token bekerja mendeteksi pergerakan orang
keamanan) yang berisi informasi rahasia. didalam rumah.
Menurut Guntoro et al., (2013:40) solenoid Implementasi
elektro mekanik bekerja ketika diberi Pada tahap ini alat yang sudah di uji akan
tegangan 12V. diimplementasikan pada rumah. Hasilnya
ketika ada pencuri masuk secara paksa ke
2. Metode Penelitian dalam rumah maka alarm buzzer akan
Metode penelitian yang digunakan berbunyi dan mengirimkan SMS melalui
dimulai dari pengumpulan data dan modul GSM berupa informasi peringatan
pembuatan alat. Dalam metode kepada pemilik rumah.
pengumpulan data, penulis menggunakan
beberapa teknik diantaranya: 3. Hasil dan Pembahasan
Observasi Perancangan alat ini dibuat
Penulis melakukan pengamatan dan berdasarkan gambaran umum dan desain
pengembangan terhadap alat yang sudah sistem untuk membuat rangkaian input,
ada. proses dan output. Sistem keamanan rumah
Wawancara yang dibuat merupakan pengembangan dari
Penulis melakukan wawancara berupa sistem keamanan yang sudah ada
tanya jawab dengan dosen pembimbing dan sebelumnya. Dibawah ini merupakan
orang-orang yang berkompeten dalam gambaran umum dari sistem keamanan
bidang mikrokontroler. rumah tersebut.
Studi Pustaka
Pada tahap studi pustaka penulis mencari
data-data yang relevan diperoleh dari buku,
jurnal dan ebook yang dapat menunjang
dalam penelitian ini.
Metode pembuatan alat dilakukan
dengan studi literatur dari perangkat yang
akan digunakan dalam perancangan alat ini.
Metode pembuatan alat tersebut mencakup
beberapa hal diantaranya:
Planning
Pada pembuatan sistem keamanan rumah
ini menggunakan RFID reader, sensor
sentuh, dan sensor PIR sebagai alat input. Gambar 1. Gambaran Umum
Mikrokontroler ATmega328 sebagai sistem
pengolah input dan output. Modul GSM, Gambaran umum diatas
kunci solenoid, LCD, LED dan buzzer menjelaskan mengenai konsep proses
sebagai alat output. sistem keamanan rumah, dimana input dari
Analisis sensor RFID, sensor sentuh, modul GSM
Tahap ini melakukan analisis untuk dan sensor PIR akan diproses oleh
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan mikrokontroler ATmega328. Ketika kartu
dalam pembuatan sistem keamanan rumah. RFID atau sensor sentuh diaktifkan maka
Desain kunci solenoid akan membuka pintu rumah
kemudian layar LCD dan lampu LED akan

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 137-144


140

menampilkan indikator hak akses. Apabila number RFID terbaca oleh mikrokontroler
pemilik rumah mengirimkan SMS ke modul dan tag card RFID tersebut hak aksesnya
GSM untuk mengaktifkan alarm, maka diterima maka kunci solenoid secara
sensor PIR akan aktif bekerja. Jika ada otomatis akan terbuka.
pergerakan orang didalam rumah, sensor
PIR akan mengirimkan sinyal ke b. Flowchart alarm rumah
mikrokontroler dan menghasilkan output
peringatan SMS tanda bahaya melalui
modul GSM ke nomor handphone pemilik
rumah serta membunyikan alarm buzzer.
3.1. Desain Sistem
Desain sistem dibuat berdasarkan
flowchart untuk menjelaskan alir diagram
dari sistem keamanan rumah tersebut.
Pembuatan flowchart untuk sistem
keamanan rumah ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu flowchart kunci rumah dan
flowchart alarm rumah.
a. Flowchart kunci rumah

Gambar 3. Flowchart Alarm Rumah


Flowchart diatas menjelaskan
mengenai proses sistem kerja alarm rumah.
Awalnya modul GSM akan mengirimkan
SMS kepada pemilik rumah bahwa sistem
keamanan rumah siap. Apabila alarm
dihidupkan maka sensor PIR aktif bekerja,
sedangkan apabila alarm dimatikan maka
sensor PIR tidak akan bekerja aktif. Ketika
pemilik rumah menghidupkan alarm secara
otomatis sensor PIR akan aktif bekerja
untuk mendeteksi pergerakan orang didalam
rumah. Jika ada pergerakan orang didalam
rumah maka alarm buzzer akan menyala
dan modul GSM mengirimkan SMS
peringatan tanda bahaya ke nomor
handphone pemilik rumah.
3.2. Implementasi Sistem
Agar memudahkan saat uji coba
Gambar 2. Flowchart Kunci Rumah alat, dibuatlah sebuah prototype ruangan
yang menyerupai rumah. Prototype yang
Flowchart diatas menjelaskan dibuat terdiri dari ruang tamu, ruang tengah,
mengenai proses penguncian pintu rumah. dua kamar tidur, ruang dapur dan kamar
Awalnya tag card RFID didekatkan pada mandi. Semua komponen rangkaian sistem
RFID reader. Kemudian mikrokontroler akan diterapkan pada prototype yang telah dibuat.
membaca serial number yang terdapat pada RFID reader, sensor sentuh dan kunci
tag card RFID tersebut. Apabila serial solenoid ditempatkan pada ruang tamu,

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 137-144


141

sensor PIR ditempatkan pada masing- Pengujian sensor RFID bertujuan


masing ruangan yaitu ruang tamu, kamar untuk mengetahui seberapa jauh jarak
tidur dan ruang dapur, sedangkan transmisi antara tag card RFID dengan
komponen rangkaian sistem minimum RFID reader. Pengujian dilakukan dengan
ATmega328 dan modul GSM ditempatkan mendekatkan tag card RFID ke RFID reader
pada ruang tengah. dengan jarak tertentu kemudian diukur oleh
mistar ukur. Berikut ini adalah hasil dari
pengujian sensor RFID:

Tabel 2. Pengujian Sensor RFID


Jarak Kartu RFID
No.
(cm) 1 2 3 4 5
1. 1 cm 1 1 1 1 1
2. 2 cm 1 1 1 1 1
3. 3 cm 1 1 1 1 1
4. 4 cm 1 1 1 1 1
5. 5 cm 1 1 1 1 1
6. 6 cm 0 0 0 0 0
7. 7 cm 0 0 0 0 0
Keterangan:
1 = Terdeteksi
Gambar 4. Implementasi Sistem 0 = Tidak Terdeteksi

3.3. Pengujian Catu Daya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
Pengujian catu daya dilakukan jarak maksimal pendeteksian tag card RFID
untuk mengetahui berapa output tegangan ke RFID reader adalah 5 cm, lebih dari itu
yang dihasilkan dalam memberikan maka RFID reader tidak bisa mendeteksi tag
tegangan ke rangkaian sistem minimum card.
ATmega328 dan beberapa rangkaian 3.5. Pengujian Sensor Sentuh
sensor input/output. Pada pembuatan alat Pengujian sensor sentuh dilakukan
ini penulis menggunakan dua buah catu dengan cara menyentuh sensor oleh tangan
daya yaitu adaptor DC 12V dari sumber dan menghasilkan sinyal output ke kunci
listrik PLN dan baterai aki (accu) 12V. solenoid untuk mengontrol pintu rumah.
Adaptor DC 12V merupakan sumber Berikut ini adalah hasil dari pengujian
tegangan utama, sedangkan baterai aki sensor sentuh tersebut:
digunakan untuk membackup catu daya
apabila sumber tegangan utama mati. Tabel 3. Pengujian Sensor Sentuh
Berikut ini adalah hasil dari pengujian catu No. Pengujian Hasil
daya tersebut: 1. Sensor disentuh Pintu terbuka
2. Sensor tidak disentuh Pintu terkunci
Tabel 1. Pengujian Catu Daya
Sistem Dari tabel diatas dapat disimpulkan ketika
Sumber Kunci
No. Minimum sensor disentuh oleh tangan maka pintu
Tegangan Solenoid
dan Sensor rumah akan terbuka, sedangkan ketika
Adaptor sensor tidak disentuh maka pintu rumah
1. 12V 5V
12V akan terkunci.
Baterai aki 3.6. Pengujian Modul GSM Input
2. 12V 5V
12V Pengujian modul GSM input
dilakukan dengan memberikan perintah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan SMS dari nomor handphone pemilik rumah
bahwa rangkaian catu daya dari sumber untuk mengaktifkan atau menonaktifkan
adaptor 12V PLN dan baterai aki 12V alarm. Berikut ini adalah hasil dari pengujian
berfungsi dengan baik karena menghasilkan modul GSM input tersebut:
output tegangan sesuai dengan kebutuhan
yaitu 12V untuk kunci solenoid dan 5V untuk Tabel 4. Pengujian Modul GSM Input
rangkaian sistem minimum ATmega328 dan No. Pengujian Hasil
beberapa sensor input/output. Pemilik rumah mengirim Sensor PIR
3.4. Pengujian Sensor RFID 1.
SMS alarm hidup aktif bekerja
2. Pemilik rumah mengirim Sensor PIR

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 137-144


142

SMS alarm mati tidak aktif Dari tabel hasil pengukuran diatas
dapat disimpulkan bahwa pengujian proses
Dari tabel diatas dapat disimpulkan ketika rangkaian sistem minimum ATmega328
pemilik rumah mengirimkan SMS ke modul berjalan dengan baik. Tegangan pin input
GSM dengan perintah alarm hidup maka menghasilkan 0V karena sumber tegangan
sensor PIR akan aktif bekerja, sedangkan diperoleh dari sensor input untuk
ketika pemilik rumah mengirimkan SMS mengirimkan sinyal ke mikrokontroler,
dengan perintah alarm mati maka sensor sedangkan tegangan pin output
PIR tidak aktif bekerja. menghasilkan 5V untuk mengirimkan sinyal
3.7. Pengujian Sensor PIR dari mikrokontroler ke sensor output.
Pengujian sensor PIR bertujuan 3.9. Pengujian Kunci Solenoid
untuk mengetahui seberapa jauh jarak Pengujian kunci solenoid dilakukan
sensor bisa mendeteksi pergerakan orang. dengan cara menempelkan kartu RFID atau
Berikut ini adalah hasil dari pengujian menyentuh sensor sentuh oleh tangan.
sensor PIR tersebut: Berikut ini adalah hasil dari pengujian kunci
solenoid tersebut:
Tabel 5. Pengujian Sensor PIR
Jarak Sensor PIR Tabel 7. Pengujian Kunci Solenoid
No.
(Meter) 1 2 3 4 No. Pengujian Hasil
1. 0,5 m 1 1 1 1 Akses kartu RFID
1. Kunci terbuka
2. 1m 1 1 1 1 diterima
3. 1,5 m 1 1 1 1 2. Sensor disentuh Kunci terbuka
4. 2m 1 1 1 1
5. 2,5 m 1 1 1 1 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
6. 3m 1 1 1 1 kunci solenoid akan terbuka apabila akses
7. 3,5 m 1 1 1 1 kartu RFID diterima atau sensor disentuh.
8. 4m 1 1 1 1 3.10. Pengujian LCD
9. 4,5 m 1 1 1 1 Pengujian LCD dilakukan dengan
10. 5m 0 0 0 0
cara memverifikasi setiap kartu RFID yang
11. 5,5 m 0 0 0 0
ditempelkan pada RFID reader. Berikut ini
Keterangan:
adalah hasil dari pengujian LCD tersebut:
1 = Terdeteksi
Tabel 8. Pengujian LCD
0 = Tidak Terdeteksi
No. Pengujian Hasil
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Akses kartu RFID LCD menampilkan
jarak maksimal sensor PIR mendeteksi 1.
master kartu RFID master
pergerakan orang adalah 4,5 meter, lebih Akses kartu RFID LCD menampilkan
dari itu sensor PIR tidak bisa mendeteksi. 2.
diterima kartu RFID diterima
3.8. Pengujian Proses Akses kartu RFID LCD menampilkan
3.
Pengujian proses bertujuan untuk ditolak kartu RFID ditolak
mengetahui kinerja rangkaian sistem
minimum ATmega328. Pengujian dilakukan Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
dengan cara memberikan tegangan catu LCD akan menampilkan status sesuai
daya kepada rangkaian sistem minimum dengan verifikasi kartu RFID yang
dan menghitung tegangan keluaran dari ditempelkan pada RFID reader.
setiap pin mikrokontroler ATmega328. 3.11. Pengujian LED
Berikut ini adalah hasil dari pengujian Pengujian LED dilakukan dengan
proses tersebut: cara memverifikasi setiap kartu RFID yang
ditempelkan pada RFID reader. Berikut ini
Tabel 6. Pengujian Proses adalah hasil dari pengujian LED tersebut:
No. Pin Mikrokontroler Hasil
1. Pin 7, 20 dan 21 (VCC) 5V Tabel 9. Pengujian LED
2. Pin 8 dan 22 (GND) 0V No. Pengujian Hasil
3. Pin 4 (Input/Output) 5V Akses kartu LED biru dan hijau
4. Pin 5 (Input/Output) 5V 1.
RFID master menyala
Pin 6, 11, 12, 13, 14, 15, 16, Akses kartu
5. 0V 2. LED hijau menyala
17, 18 dan 19 (Input) RFID diterima
Pin 23, 24, 25, 26, 27 dan 28 Akses kartu
6. 5V 3. LED merah menyala
(Output) RFID ditolak

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 137-144


143

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kunci solenoid dengan teknologi RFID
LED akan menyala sesuai dengan verifikasi sangat memungkinkan untuk mengganti
kartu RFID yang ditempelkan pada RFID kunci konvesional yang ada, sehingga kunci
reader. pintu rumah sangat sulit diduplikat. Hal ini
terjadi karena untuk membuka pintu rumah
3.12. Pengujian Modul GSM Output harus menggunakan kartu RFID yang telah
Pengujian modul GSM output didaftarkan pada sistem mikrokontroler.
dilakukan dengan cara mengaktifkan alarm Dalam keadaan alarm hidup, mikrokontroler
dan sensor PIR mendeteksi pergerakan akan mengaktifkan sensor PIR untuk
orang didalam rumah. Berikut ini adalah bekerja mendeteksi pergerakan orang
hasil dari pengujian modul GSM output didalam rumah. Apabila ada pergerakan
tersebut: orang didalam rumah, maka sensor PIR
akan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler
Tabel 10. Pengujian Modul GSM Output untuk mengeluarkan bunyi alarm sebagai
No. Pengujian Hasil tanda bahaya dan mengirimkan SMS
Ada pergerakan Modul GSM peringatan ke nomor handphone pemilik
1.
orang mengirimkan SMS rumah sehingga pelaku kejahatan yang
Tidak ada Modul GSM tidak memaksa masuk kedalam rumah akan
2.
pergerakan orang mengirimkan SMS mengurungkan niatnya untuk mencuri.
Saran-saran yang terkait dengan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan penelitian sistem keamanan rumah ini untuk
ketika alarm dalam keadaan hidup dan pengembangan selanjutnya adalah alat
sensor PIR mendeteksi pergerakan orang yang dipasang untuk membuka atau
didalam rumah maka modul GSM akan mengunci pintu masih menggunakan
mengirimkan SMS peringatan tanda bahaya teknologi RFID. Kedepannya diharapkan
ke nomor handphone pemilik rumah. menggunakan teknologi sidik jari atau
3.13. Pengujian Buzzer sensor retina mata, penambahan kamera
Pengujian buzzer dilakukan dengan ditiap ruangan sehingga pelaku kejahatan
cara mengaktifkan alarm dan sensor PIR yang masuk kedalam rumah bisa terekam,
mendeteksi pergerakan orang didalam penambahan fitur monitoring menggunakan
rumah. Berikut ini adalah hasil dari jaringan internet agar pemilik rumah dapat
pengujian buzzer tersebut: mengontrol rumah dari jarak jauh.

Referensi
Angga, R. (2015). Pengertian Komponen
Tabel 11. Pengujian Buzzer Aktif dan Pasif Beserta Jenis dan
No. Pengujian Hasil Fungsinya. Diambil dari:
Ada pergerakan
1. Buzzer hidup http://skemaku.com/pengertian-
orang
Tidak ada
komponen-aktif-dan-pasif-beserta-
2. Buzzer mati jenis-dan-fungsinya/. (7 Mei 2017).
pergerakan orang

Dari tabel diatas dapat disimpulkan Asad, M. R., Nurhayati, O. D., & Widianto, E.
ketika alarm dalam keadaan hidup dan D. (2015). Sistem Pengamanan
sensor PIR mendeteksi pergerakan orang Pintu Rumah Otomatis via SMS
didalam rumah, maka buzzer akan menyala Berbasis Mikrokontroller
sebagai peringatan tanda bahaya. Atmega328p. ISSN: 2338-0403.
Semarang: Jurnal Teknologi dan
4. Kesimpulan Sistem Komputer Vol.3, No.1
Berdasarkan perancangan dan Januari 2015: 1-7.
pembahasan yang telah diuraikan, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa Masinambow, V., Najoan, M. E., & Lumenta,
perancangan sistem keamanan rumah A. S. (2014). Pengendali Saklar
menggunakan teknologi RFID, sensor PIR Listrik Melalui Ponsel Pintar
dan modul GSM berbasis mikrokontroler Android. ISSN: 2301-8402. Manado:
ATmega328 telah berhasil dibuat. Semua E-Journal Teknik Elektro dan
komponen rangkaian input, proses dan Komputer 2014: 1-9
output berfungsi dengan baik dan sesuai
dengan yang diharapkan. Penggunaan

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 137-144


144

Purnomo, E. (2015). Bahasa C Untuk


Mikrokontroler AVR. Diambil dari:
http://www.nulis-
ilmu.com/2015/10/bahasa-c-untuk-
mikrokontroler-avr.html. (7 Mei
2017)

Rerungan, J., Nugraha, D. W., & Anshori, Y.


(2014). Sistem Pengaman Pintu
Otomatis Menggunakan Radio
Frequency Identification (RFID) Tag
Card dan Personal Identification
Number (PIN) Berbasis Mikrokontroller
AVR Atmega 128. ISSN 2356-4792.
Sulawesi Tengah: Jurnal MEKTRIK Vol.
1, No. 1 September 2014: 20-28.

Sulistyowati, R., & Febriantoro, D. D. (2012).


Perancangan Prototype Sistem Kontrol
dan Monitoring Pembatas Daya Listrik
Berbasis Mikrokontroler. Surabaya:
Jurnal IPTEK Vol.16 No,1 Mei 2012

Statistik, B. P. (2016). Statistik Kriminal


2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik
(BPS).

R. (2015). Rancang Bangun Sistem


Keamanan Rumah Menggunakan
Sensor PIR (Passive Infrared) dan SMS
Sebagai Notifikasi. ISSN: 2301-8402.
Manado: E-Journal Teknik Elektro dan
Komputer Vol. 4, No. 6 2015: 10-15.

Riyadi, S., & Purnama, B. E. (2013). Sistem


Pengendalian Keamanan Pintu Rumah
Berbasis SMS (Short Message
Service) Menggunakan Mikrokontroler
Atmega 8535. ISSN: 2302-5700. Jurnal
IJNS (Indonesian Journal on
Networking and Security) Vol. 2, No. 4
Oktober 2013: 7-11.

Undala, F., Triyanto, D., & Brianorman, Y.


(2015). Prototype Sistem Keamanan
Pintu Menggunakan Radio Frequency
Identification (RFID) Dengan Kata
Sandi Berbasis Mikrokontroler. ISSN :
2338-493X. Pontianak: Jurnal Coding
Sistem Komputer Untan Vol. 03, No. 1
2015: 30-40.

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 137-144

Anda mungkin juga menyukai