Puji syukur kepada Tuhan Yang MahaEsa, sehingga laporan Analisis Dokumen
Dampak Lalu Lintas Pembangunan Kampus Terpadu Fakultas Teknik
Universitas Atma Jaya Yogyakarta dapat disusun sesuai dengan kerangka acuan
kerja.
Buku Laporan ini antara lain berisi Bab 1. Pendahuluan, Bab 2. Metodologi, Bab 3.
Kondisi Area Studi, Bab 4. Analisis Kondisi Lalu Lintas, Bab 5. Tingkat Kinerja Ruas
Jalan, Bab 6. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Bab. 7. Kesimpulan dan Saran
yang dimaksudkan untuk mempermudah dalam pemahaman terhadap pelaksanaan
pekerjaan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Team Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Bab 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1–1
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 1–3
1.3. Ruang Lingkup ....................................................................................................... 1–4
1.4. Output Kajian ......................................................................................................... 1–4
1.5. Aspek Legalitas .................................................................................................... 1–5
iii
3.2.2. Intensitas Tata Guna Lahan ............................................................... 3–6
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 6. 5 Implementasi Penanganan Dampak Lalu Lintas ........................... 6 – 21
Tabel 6. 6 Tanggung Jawab Pada Dampak Lalu Lintas .................................... 6 – 22
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Universitas Atma Jaya Yogyakarta ................................................. 6–3
Gambar 6. 3. Sirkulasi Eksternal Tahap Masa Konstruksi ............................. 6–4
Gambar 6. 4. Prosedur Pengangkutan Material Yang Sah ............................. 6–5
Gambar 6. 5. Prosedur Pengangkutan Material Yang Benar ........................ 6–5
Gambar 6. 6. Penempatan Warning Light ............................................................. 6 – 10
Gambar 6. 7. Sirkulasi Internal Pasca Konstruksi ............................................. 6 – 11
Gambar 6. 8. Sirkulasi Eksternal Pasca Konstruksi .......................................... 6 – 12
Gambar 6. 9. Fasilitas Keselamatan Pada Ruas Jalan Bima............................ 6 – 14
Gambar 6. 10. Fasilitas Keselamatan Pada Simpang Terdampak .................. 6 – 15
Gambar 6. 11. Sirkulasi Parkir ...................................................................................... 6 – 17
viii
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
BAB PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara berkembang yang memiliki jumlah
penduduk dan potensi keanekaragaman yang tinggi. Perguruan tinggi sebagai
salah satu institusi sentral dalam pembangunan Indonesia, secara terus menerus
dihadapkan kepada berbagai perubahan yang bergerak sangat cepat dan
menyentuh berbagai aspek hidup masyarakat. Dampak kemajuan ilmun
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menimbulkan beragam tantangan
baru bagi indonesia. Tantangan dan perkembangan tersebut memepersyaratkan
perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi dan menghasilkan
lulusan yang berkualitas. Pembangunan yang secara terus menerus melebihi
daya dukung dan tak terkendali tanpa adanya pengaturan khususnya terhadap
lalu lintas seringkali menyebabkan dampak berupa penurunan kinerja jaringan
jalan yang umumnya ditandai dengan kemacetan dan persoalan lingkungan
khususnya masalah banjir dan kelangkaan air tanah. Hal ini terjadi karena adanya
pengembangan suatu kawasan yang mengakibatkan adanya perubahan tata
guna lahan. Setiap daerah memiliki Rencana Tata Ruang, salah satunya adalah
Kecamatan Ngaglik, Sleman.
Daerah ini memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2010
sampai tahun 2030 untuk mengatur penggunaan lahan agar dapat digunakan
secara maksimal oleh masyarakat sekitar. RTRW Kecamatan Ngaglik, Sleman
secara umum digunakan dalam kurun waktu 20 tahun, saat ini sedang berjalan 3
tahun. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten Pasal 3 Ayat 1 terdiri dari
pengembangan kawasan pendidikan, Pasal 4 strategi dalam rangka
1 -1
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
1 -2
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Perhubungan No. 75 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa Analisis dampak lalu
lintas adalah serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari
pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang hasilnya
dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analisis dampak lalu lintas.
Salah satu rencana pembangunan yang akan dilakukan di Kabupaten
Sleman adalah rencana Pembangunan Kampus Terpadu Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta . Berdasarkan amanah undang-undang nomor
22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan perlu dilakukan kajian analisis
dampak lalu lintas terhadap pembangunan tersebut.
1 -3
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
1 -4
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
serta Pasal 9 Peraturan Menteri Perhubungan No. 75 Tahun 2015 adalah berupa
Dokumen Analisis dampak Lalu Lintas yang terdiri dari:
a. Perencanaan dan Metodologi Andalalin
b. Analisis Kondisi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Saat ini
c. Analisis Bangkitan/Tarikan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
d. Analisis Distribusi Perjalanan
e. Analisis Pemilihan Moda
f. Simulasi Kinerja Lalu Lintas
g. Rekomendasi dan Rencana Implementasi Penanganan Dampak
h. Rencana Pemantauan dan Evaluasi
i. Gambaran Umum Lokasi Yang Akan dibangun/dikembangkan
1 -5
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
1 -6
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
BAB METODOLOGI
ANDALALIN
2
2.1 Bagan Alir
2 -1
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Penjelasan:
a. Tahap Persiapan
Kajian Analisis Dampak Lalu Lintas diawali dengan menelaah rencana
pembangunan yang diperkirakan akan memberikan dampak terhadap lalu
lintas.
Tahapan dimulai dari mengetahui lokasi pembangunan (plotting dalam peta)
dan status jalan tempat dimana pembangunan tersebut akan dilaksanakan.
Status jalan akan menentukan pihak mana yang akan memberikan
rekomendasi ANDALALIN:
Untuk Jalan Nasional diberikan oleh Kementrian Perhubungan
Untuk Jalan Provinsi diberikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi
Untuk Jalan Kota diberikan oleh Dinas Perhubungan Kota
Untuk Jalan Kabupaten diberikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten
Setelah status jalan diketahui maka tahap berikutnya adalah menelaah
rencana pembangunan yang terdiri dari:
Luasan pembangunan
Rincian pembangunan
b. Tahap Pengumpulan Data
1) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan
pengembang/pelaksana pembangunan dan dari instansi terkait.
2) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil Survey lapangan
berupa pengamatan dan perhitungan
c. Tahap Analisis Data
Setelah tahap pengumpulan data maka tahap berikutnya adalah melakukan
analisis data tersebut yang terdiri dari:
1) Analisis Kinerja Jaringan Jalan Kondisi Tanpa Pembangunan
2) Analisis Pemodelan Jaringan Jalan
2 -2
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
2 -3
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Kaprodi Manajemen
Sekprodi Manajemen
Kaprodi Akuntansi
Sekprodi Akuntansi
Kaprodi Ilmu Ekonomi
Sekprodi Ilmu Ekonomi
Jam kerja pegawai (staff)/pengaturan shift
Rencana Penyediaan lahan parkir kendaraan pegawai (staff) dan dosen
Rencana penyediaan lahan parkir kendaraan mahasiswa
Perkiraan jumlah kendaraan keluar masuk
2 -4
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Perhitungan
• Ruas Jalan Kapasitas • Volume Lalu
• Simpang • Kapasitas Lintas
Dasar • Kapasitas
• Kapasitas
Perhitungan
Inventariasi
V/C Ratio
2 -5
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Selain analisis Kinerja Ruas Jalan, dalam ANDALALIN juga dilakukan analisis
Kinerja Jaringan Jalan dengan menggunakan Software Transportasi.
Adapun keluara (Output) dari Software Transportasi tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut di bawah ini.
Kecepatan Jaringan
Panjang
Total Panjang
Perjalanan Antrian
Kinerja
Jaringan
Jalan
2 -6
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
• Tarikan Perjalanan
Lokasi Pembanding • Bangkitan Perjalanan
• Tarikan Perjalanan
Lokasi Pembangunan • Bangkitan Perjalanan
2 -7
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
2 -8
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Tanpa Pembangunan
2 -9
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Pengaturan sirkulasi arus lalu lintas eksternal adalah menentukan arah masuk
menuju lokasi pembangunan dari beberapa zona bangkitan dan sebaliknya
menentukan arah keluar dari lokasi pembangunan menuju beberapa zona
tarikan. Pengaturan sirkulasi ditentukan oleh pengaturan arus lalu lintas
eksisting, ketersediaan tempat untuk berbalik arah (U-Turn), persimpangan,
dan lain-lain.
2) Pengaturan sirkulasi arus lalu lintas internal
Pengaturan sirkulasi arus lalu lintas internal adalah menentukan pola
pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar lokasi pembangunan termasuk
menentukan pergerakan keluar masuk basement, pergerakan ke tempat
penurunan penumpang (Drop Off Area) bila tersedia, pergerakan di fasilitas
parkir, pemisahan pergerakan kendaraan roda 2 (dua) dengan roda 4 (empat)
bila diperlukan, penentuan pergerakan kendaraan barang bila diperlukan, dan
lain-lain.
3) Manajemen dan rekayasa pintu akses keluar masuk
Pada siteplan/lay out, umumnya pintu akses keluar masuk belum dibuat
radius tikungan, jalur perlambatan (untuk menuju akses masuk) dan jalur
percepatan (untuk menuju jalan utama dari akses keluar), penempatan
Secure Parking Gate, dan lain-lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya
antrian terutama pada saat masuk ke lokasi pembangunan sehingga dapat
mengganggu pergerakan lalu lintas kendaraan yang tidak bertujuan ke lokasi
pembangunan/pergerakan menerus (through traffic). Oleh karena itu perlu
dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada area pintu akses keluar
masuk sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang akan terjadi.
4) Manajemen dan rekayasa ruas jalan dan persimpangan (bila diperlukan)
Pada kasus ANDALALIN tertentu terutama bila pembangunan terletak di
lokasi yang ruas jalan dengan lebar yang kurang memadai atau berdekatan
dengan persimpangan atau berada di lokasi dengan kepadatan lalu lintas yang
2 -10
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
cukup tinggi sehingga diperlukan manajemen dan rekayasa di ruas jalan dan
persimpangan.
5) Manajemen dan rekayasa kebutuhan ruang parkir
Fasilitas ruang parkir merupakan fasilitas yang sangat penting dalam suatu
pusat kegiatan, terutama bila intensitas keluar masuk tinggi dengan durasi
waktu parkir yang relatif lama, dimana diperlukan sejumlah besar ruang
parkir. Bila fasilitas parkir tidak sesuai dengan tingkat kedatangan kendaraan,
maka dapat dipastikan akan terjadi antrian di pintu masuk yang akan
mengganggu arus lalu lintas terusan (Through Traffic). Oleh karena itu perlu
sekali dilakukan analisis kebutuhan ruang parkir untuk kendaraan roda 2 (dua)
dan roda (empat) serta kendaraan barang apabila diperlukan. Analisis
kebutuhan parkir tersebut didasari dengan data hasil survey karakteristik
parkir di lokasi pembanding yang terdiri dari data akumulasi parkir, durasi
parkir dan terutama tingkat pergantian penggunaan ruang parkir (Turn Over).
Dalam kajian ANDALALIN, analisis kebutuhan ruang parkir digunakan
Pendekatan Berdasarkan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
(SK Dirjen Nomor 272/HK.105/DRJD/96). Setelah dihitung kebutuhan parkir,
maka langkah berikutnya adalah membandingkan antara kebutuhan parkir
dengan ketersediaan lahan parkir sesuai site plan/lay out. Bila jumlah
ketersediaan lahan parkir lebih kecil dari kebutuhan parkir, maka dilakukan
re-desain ruang parkir untuk mencukupi kebutuhan parkir atau mengusulkan
penambahan lahan/pembuatan gedung parkir/basement parkir.
2 -11
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Rambu Perintah
Rambu Petunjuk
Marka yang diusulkan umumnya terdiri dari:
Marka Pengarah
Marka Petunjuk
Marka Ruang Parkir
Marka Lajur/Jalur
Marka Larangan, dan lain-lain
7) Penyediaan fasilitas pejalan kaki (menyeberang dan menyusuri)
Tidak semua orang yang menuju ke dan pergi dari suatu pusat kegiatan adalah
menggunakan kendaraan pribadi, sebagian dari mereka datang dan pergi
dengan berjalan kaki dan /atau menggunakan kendaraan angkutan umum.
Oleh karena itu, perlu disediakan fasilitas pejalan kaki untuk kegiatan
menyusuri jalan berupa trotoar dan fasilitas pejalan kaki untuk menyeberang
jalan berupa zebra cross dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
8) Penyediaan fasilitas keselamatan lalu lintas
Untuk terjaminnya keselamatan lalu lintas di sekitar akses keluar masuk serta
ruas jalan dan simpang di sekitar lokasi pembangunan, perlu diusulkan
fasilitas keselamatan lalu lintas yang umumnya terdiri dari:
Pita penggaduh (Rumble Strip) yang berfungsi untuk mengurangi laju
kendaraan yang akan melintasi lokasi pembangunan
Lampu Peringatan (Warning Light) yang berfungsi untuk memberi
peringatan kepada pengemudi kendaraan yang akan melintasi lokasi
pembangunan
Rambu Peringatan yang berfungsi untuk memberi peringatan kepada
pengemudi kendaraan yang akan melintasi lokasi pembangunan.
2 -12
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
3
3.1 Rencana Pengembangan
3.1.1 Lokasi Studi
Kabupaten Sleman berada di Provinsi D.I. Yogyakarta. Secara geografis Kabupaten
Sleman terletak di antara 110º 33' 00" dan 110° 13' 00" Bujur Timur, 7° 34' 51" dan
7° 47' 30" Lintang Selatan. Kabupaten Sleman keadaan tanahnya dibagian selatan
relatif datar kecuali daerah perbukitan dibagian tenggara Kecamatan Prambanan
dan sebagian di Kecamatan Gamping. Kemiringan lahan digolongkan menjadi 4
(empat) kelas yaitu lereng 0-2%; > 2-15%; > 15-40%; dan > 40%. Dimana batas-
batas wilayah kabupaten Sleman secara administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali (Jawa Tengah)
3 -1
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
3 -2
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
jenis tanahnya dibedakan atas sawah, tegal, pekarangan, hutan, dan lain-lain.
Perkembangan penggunaan tanah selama 5 tahun terakhir menunjukkan jenis
tanah Sawah turun rata-rata per tahun sebesar 0,96 %, Tegalan naik 0,82 %,
Pekarangan naik 0,31 %, dan lain-lain turun 1,57 %. Rincian luas wilayah
kecamatan selengkapnya ditunjukkan sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.1 Luas Wilayah Di Kabupaten Sleman
No Kecamatan Desa Dusun Luas (Ha) Penduduk Kepadatan
(Jiwa) (Km2)
1 Moyudan 4 65 2.762 33.595 1,216
2 Godean 7 57 2.684 57.245 2,133
3 Minggir 5 68 2.727 34.562 1,267
4 Gamping 5 59 2.925 65.789 2,249
5 Seyegan 5 67 2.663 42.151 1,583
6 Sleman 5 83 3.132 55.549 1,774
7 Ngaglik 6 87 3.852 65.927 1,712
8 Mlati 5 74 2.852 67.037 2,351
9 Tempel 8 98 3.249 46.386 1,428
10 Turi 4 54 4.309 32.544 0,755
11 Prambanan 6 68 4.135 44.003 1,064
12 Kalasan 4 80 3.584 54.621 1,524
13 Berbah 4 58 2.299 40.226 1,750
14 Ngemplak 5 82 3.571 44.382 1,243
15 Pakem 5 61 4.384 30.713 0,701
16 Depok 3 58 3.555 109.092 3,069
17 Cangkringan 5 73 4.799 26.354 0,549
Jumlah 86 1.212 57.482 850.176 1,479
Sumber : Pemerintahan Kabupaten Sleman
3 -3
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Kenyataan bahwa jumlah demand pada wilayah aglomerasi dan sub-urban yang
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan demand pada wilayah penyangga
dan rural menyebabkan sebagian sopir angkutan tidak menjalankan keseluruhan
trayek yang telah ditetapkan. Sebagian dari mereka hanya memilih menjalankan
trayek pada wilayah-wilayah aglomerasi dan sub-urban bahkan sampai masuk
dalam wilayah administratif lain.
Pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Sleman dilaksanakan
dengan kebijakan antara lain: Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, program pendidikan
menengah, program peningkatan kualitas pendidikan non formal, program
peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan, program manajemen
pelayanan pendidikan, program pengembangan kreatifitas siswa dan guru. Jalan
Bima berperan penting dalam mendukung pembangunan Kampus Terpadu
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Kabupaten Sleman serta
mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani pendidikan dan mobilitas sosial.
Akses Jalan ke Kampus Terpadu Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta di Kabupaten Sleman antara lain :
a. Jalan Kaliurang arah utara belok kanan ke Jalan Bima
b. Jalan Kaliurang arah selatan belok kiri ke Jalan Bima
c. Jalan Plosokuning
d. Jalan Kaliuarang arah timur belok kanan ke Jalan Bima
Panjang jalan di Provinsi Yogyakarta adalah 4.598,1 km dengan rincian sebagai
berikut:
1. Jalan Nasional
Total panjang jalan nasional adalah 168,8 km. 168,8 km (kondisi mantap),
112,4 km (kondisi baik), 56,4 km (kondisi sedang, 0 km (tidak mantap), 0
km (kondisi rusak ringan dan 0 km (rusak berat)
2. Jalan Provinsi
3 -4
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Total panjang jalan provinsi adalah 690,3 km. 621,6 km (kondisi mantap),
30,3 km (baik), 591,3 km (sedang), 68,6 km (tidak mantap), 66,7 km (rusak
ringan) dan 1,9 km (rusak berat)
3. Jalan Kabupaten
Total panjang jalan kabupaten adalah 3.739 km. 2.816 km (kondisi
mantap), 1.404 km (baik), 1.411 km (sedang), 923 km (tidak mantap), 661,6
km (rusak ringan) dan 261,7 km (rusak berat).
3 -5
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031, bahwa lokasi
pembangunan Kampus Terpadu Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta tersebut berada di Kecamatan Ngaglik yang diarahkan sebagai
kawasan pendidikan. Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 mengenai
dimana lokasi pembangunan Kampus Terpadu Fakultas Ekonomi Universitas Atma
Jaya Yogyakarta serta intensitas tata guna lahan di sekitar lokasi tersebut.
3 -6
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
3 -7
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
3 -8
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
3 -9
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
4 -1
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Geometrik Jalan Bima dengan tipe jalan 2/2 UD dan lebar badan jalan 4.5 meter
dan lebar bahu jalan masing-masing 1,75 meter, merupakan salah satu ruas jalan
lokal kabupaten dengan hambatan yang sangat rendah dan guna lahan di
sepanjang jalan Bima berupa lahan tidur dan pemukiman. Kondisi jalan Bima
mempunyai tipe perkerasan fleksibel (aspal) yang memiliki kondisi yang cukup
baik dan namun belum di lengkapi dengan fasilitas trotoar dan penerangan jalan
umum (PJU). Rambu lalu lintas belum juga belum ada. Ruas jalan ini merupakan
akses jalan alternatif Minomartani menuju Jalan Kaliurang KM 10/Pasar Ketandan
merupakan jalur mobilisasi pergerakan lokal dan kabupaten.
4 -2
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
4 -3
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Rambu Lalu lintas pada daerah terdampak pembangunan Kampus sangat terbatas
atau bahkan hampir tidak ada sama sekali dimana hampir setiap ruas jalan belum
dilengkapi rambu lalu lintas, hanya ada satu rambu stop di perempatan Nglaban.
Untuk visualisasi rambu lalu lintas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
4 -4
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Komposisi penggunaan moda pada Jalan Bima dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Komposisi Kendaraan Jalan Bima Pada Jam Puncak
Dapat dilihat dari diagram pie chart komposisi kendaraan diatas bahwa kendaraan
yang melintas di Jalan Bima arah menuju Minomartani didominasi oleh sepeda
motor sebesar 83.27 %, selanjutnya mobil pribadi sebesar 13.38%, dan 3.35%
kendaraan Tidak Bermotor.
Sedangkan untuk grafik pie chart komposisi kendaraan arah menuju Pasar Gentan
di jalan bima didominasi pula oleh sepeda motor sebesar 83.74%, untuk mobil
pribadi sebesar 14.61 %, Kendaraan Berat sebesar 1.23 %.
4 -5
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
4 -6
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
U Pasar Ketandan
Total, pcu MC LV HV UM
U
282 407 71 6 2
Jl. Bima
448 72 0 18 296
PCU Factor MC LV HV UM
0.50 1.00 1.30 0.00
Kapasitas Volume
No Keterangan Jam V/C Ratio LOS
(smp/jam) (smp/jam)
Dari Tabel 4-3, diketahui bahwa untuk kinerja ruas jalan Bima di depan lokasi
pembangunan masih sangat baik dengan V/C Ratio jam sibuk kerja sebesar 0,307
atau dikategorikan berada pada tingkat pelayanan (Level of Service/LoS ) ”A”.
4 -7
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Gambar 4.9 Fluktuasi Lalu Lintas Jam Puncak Pagi Simpang Nglaban
4 -8
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
N
Jl. Bima
U
242
Tota pcu
176
85
100
58
UM
2
6
1
4
HV
4
0
0
0
LV
50
48
4
6
241
192
103
MC
73
0
1
0
2
HV
0
4
0
0
17
10
36
LV
7
100
149
284
MC
28
57
97
24
178
Total pcu
178
S Arah Minomartani
unsignalized
PCU Factor MC LV HV UM
Berdasarkan Tabel 4.3 siklus puncak pagi simpang nglaban dapat dilihat bahwa
nilai DS tertinggi terdapat pada lengan timur yaitu dengan niali DS 0.74. Lengan
4 -9
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
timur merupakan jalan akses menuju stadion Maguwo. Dan nilai DS untuk lengan
lainnya masih tergolong rendah atau dengan kata lain pelayanan simpang masih
dalam kategori cukup baik.
Tabel 4.3 Siklus Puncak Pagi Simpang Nglaban
Volume Kapasitas
Lengan DS
(smp/j) (smp/j)
Utara 105 753 0.14
Selatan 95 820 0.12
Timur 267 360 0.74
Barat 265 516 0.51
Untuk jam puncak sore terjadi pada pukul 15.15 -16.15 seperti yang terlihat pada
gambar 4.9 grafik fluktuasi Volume Lalulintas Jam Pucak Sore, hal ini terjadi karena
jam tersebut merupakan jam pulang kerja atau sekolah.
Gambar 4.11 Fluktuasi Lalu Lintas Jam Puncak Sore Simpang Nglaban
4 -10
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
N
Jl. Bima
U
308
Tota pcu
174
110
118
81
UM
2
6
1
4
HV
2
0
0
0
LV
53
42
13
9
236
135
217
136
MC
Total, p c u MC LV HV UM Arah Stadion Maguwo
T
0
1
0
2
HV
0
2
0
0
15
47
LV
8
124
329
MC
89
22
212
51
80
19
Total pcu
149
S Arah Minomartani
unsignalized
PCU Factor MC LV HV UM
Berdasarkan Tabel 4.4 siklus puncaksore simpang nglaban dapat dilihat bahwa
nilai DS tertinggi terdapat pada lengan timur yaitu dengan niali DS 0.78 dan
volume kendaraan 281 smp/jamLengan timur merupakan jalan akses menuju
4 -11
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
stadion Maguwo. Dan nilai DS untuk lengan lainnya masih tergolong rendah atau
dengan kata lain pelayanan simpang masih dalam kategori cukup baik.
Tabel 4.4 Siklus Puncak Sore Simpang Nglaban
Volume Kapasitas
Lengan DS
(smp/j) (smp/j)
Utara 121 741 0.16
Selatan 79 817 0.10
Timur 281 360 0.78
Barat 281 516 0.55
Gambar 4.13 Fluktuasi Lalu Lintas Jam Puncak Pagi Simpang Ketandan
4 -12
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
N
Jl. Bima (Arah ke Pasar Gentan)
U
371
Tota pcu
216
341
10
21
UM
2
1
0
0
HV
6
0
0
0
101
55
LV
4
5
307
479
MC
12
31
23 41 2 0 0 151 17 0 1 93
82 23 39 3 0 1 Ketandan
37 63 5 0 0 25 1 0 1 14
61 5 0 0 36 117
100 158 14 5 1 116 10 0 1 68
0
1
0
1
HV
0
6
0
0
116
10
52
LV
9
241
658
MC
85
81
180
445
53
50
Total pcu
282
S Jl. Bima
signalized
PCU Factor MC LV HV UM
Berdasarkan Tabel 4.5 siklus puncak pagi simpang Ketandan dapat dilihat bahwa
nilai DS tertinggi terdapat pada lengan timur yaitu dengan nilai DS 0.36 dan
Volume kendaraan 56 smp/jam. Jika diamati nilai DS untuk semua lengan masih
4 -13
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
tergolong rendah atau dengan kata lain pelayanan simpang masih dalam kategori
cukup baik.
Tabel 4.5 Siklus Puncak Pagi Simpang Ketandan
Volume Kapasitas
Lengan DS
(smp/j) (smp/j)
Utara 203 479 0.42
Selatan 160 534 0.30
Timur 56 149 0.38
Barat 39 236 0.16
Untuk jam puncak sore terjadi pada pukul 15.30 -16.30 seperti yang terlihat pada
gambar 4.13 grafik fluktuasi Volume Lalulintas Jam Pucak Sore, hal ini terjadi
karena jam tersebut merupakan jam pulang kerja atau sekolah.
Gambar 4.15 Fluktuasi Lalu Lintas Jam Puncak Sore Simpang Ketandan
4 -14
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
N
Jl. Bima (Arah ke Pasar Gentan)
U
361
Tota pcu
8
19
335
180
UM
2
1
0
0
HV
6
0
0
0
25
97
LV
4
5
475
295
MC
27
8
21 37 2 0 0 139 22 0 1 92
83 26 35 8 0 1 Ketandan
37 59 7 0 0 21 1 0 1 12
57 5 0 0 34 111
94 146 14 5 1 112 10 0 1 66
0
1
0
1
HV
0
6
0
0
114
10
22
LV
9
237
646
MC
81
77
51
148
48
437
Total pcu
246
S Jl. Bima
unsignalized
PCU Factor MC LV HV UM
Berdasarkan Tabel 4.6 siklus puncaksore simpang nglaban dapat dilihat bahwa
nilai DS tertinggi terdapat pada lengan timur yaitu dengan niali DS 0.36 dan
volume kendaraan 54 smp/jam dan nilai DS untuk semua lengan masih tergolong
4 -15
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
rendah atau dengan kata lain pelayanan simpang masih dalam kategori cukup
baik.
4 -16
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Dengan waktu kerja selama 8 jam akan menimbulkan bangkitan pada sore hari dan
tarikan pada pagi hari. Pekerja menggunakan moda sepeda motor untuk menuju
kekampus sedangkan direksi menggunakan mobil. Untuk mobilasi material
dilaksanakan pagi dan siang hari dengan jumlah kendaraan 4 truk yang melayani di
setiap harinya. Untuk analisa lengkap akan disampaikan pada Tabel 5.2.
5 -1
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Direksi 4 1.00 4 4
Pekerja 40 0.5 20 20
Kendaraan Proyek 4 1.30 5.2 5.2 5.2
Total 29.2 5.2 5.2 24
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui angka Level of Service pada kondisi eksisting
dan pada kondisi pembangunan tanpa penanganan dampak masih dalam niali A
denga V/C Ratio masing-masing untuk kondisi pagi 0.31 dan 0.32 sedangkan kondisi
siang 0.24 dan 0.26. Jika diamati tidak ada kenaikan yang signifikan antara kondisi
eksisting dengan kondisi pembangunan hal ini disebabkan karena kondisi jalan yang
masih lengang dan bangkitan tarikan pada saat pembangunan yang rendah.
Tabel 5.3 Kinerja Lalu Lintas Pada Kondisi Pembangunan Tanpa Penanganan Dampak
Pagi Siang Sore
Kapasitas
No Kondisi Volume V/C Volume V/C Volume V/C
(smp/jam) LOS LOS LOS
(smp/jam) Ratio (smp/jam) Ratio (smp/jam) Ratio
1 Eksisting 1608 493 0.31 A 392 0.24 A 456 0.28 A
Pembangunan Tanpa
1608 522 0.32 A 421 0.26 A 480 0.30 A
2 Penanganan
5 -2
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
jalan yang dialalui. Berikut adalah kinerja lalu lintas pada kondisi pembangunan
dengan penangan dampak yang disampaikan pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Kinerja Lalu Lintas Pada Kondisi Pembangunan Dengan Penanganan Dampak
Pagi Siang Sore
Kapasitas
No Keterangan Volume V/C Volume V/C Volume V/C
(smp/jam) LOS LOS LOS
(smp/jam) Ratio (smp/jam) Ratio (smp/jam) Ratio
1 Eksisting 1608 493 0.31 A 392 0.24 A 456 0.28 A
Pembangunan Tanpa
1608 522 0.32 A 421 0.26 A 480 0.30 A
2 Penanganan
Pembangunan Dengan
3141 522 0.17 A 421 0.13 A 480 0.15 A
3 Penanganan
Tabel 5.6 Analisa Tingkat Tarikan dan Bangkitan Kondisi Awal Pegoperasian Kampus
Rate Pagi (smp/jam) Siang (smp/jam) Sore (smp/jam)
Uraian Jumlah Presentase
(smp/jam) Bangkitan Tarikan Bangkitan Tarikan Bangkitan Tarikan
5 -3
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Analisa tingkat tarikan dan bangkitan kondisi pengoperasian awal dapat dilihat pada
Tabel 5.6 di atas dengan asumsi dari 4000 mahasiswa pengguna mobil 8%, sepeda
motor 50%, pejalan kaki 5% dan sharing 38% dengan distribusi berdasarkan jumlah
sesi pada perkuliahan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta sebanyak empat sesi pada
pagi, siang dan sore hari.
Berdasarkan Tabel 5.7 diketahui kinerja lalu lintas pada kondisi pengoperasian
kampus tanpa penanganan dampak di peroleh volume pada pagi hari 871 smp/jam
dengan Level of Service A dan sore hari 1192 smp/jam dengan Level of Service C.
Tabel 5.7 Kinerja Lalu Lintas Pada Kondisi Pengoperasian Kampus Tanpa Penanganan
Dampak
Pagi Siang Sore
Kapasitas
No Kondisi Volume V/C Volume V/C Volume V/C
(smp/jam) LOS LOS LOS
(smp/jam) Ratio (smp/jam) Ratio (smp/jam) Ratio
1 Eksisting 2018 1608 508 0.32 A 421 0.26 A 480 0.28 A
Pengoperasian Tanpa
1608 871 0.54 A 1109 0.69 B 1192 0.74 C
2 Penanganan
5 -4
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Tabel 5.8 Kinerja Lalu Lintas Pada Kondisi Pengoperasian Kampus Dengan
Penanganan Dampak
Pagi Siang Sore
Kapasitas
No Kondisi Volume V/C Volume V/C Volume V/C
(smp/jam) LOS LOS LOS
(smp/jam) Ratio (smp/jam) Ratio (smp/jam) Ratio
1 Eksisting 2018 1608 508 0.32 A 421 0.26 A 480 0.30 A
Pengoperasian Tanpa
1608 871 0.54 A 1109 0.69 B 1192 0.74 C
2 Penanganan
Pengoperasian
3141 871 0.28 A 1109 0.35 A 1192 0.38 A
3 Dengan Penanganan
5 -5
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui Kondisi Kinerja Lalu Lintas 10 Tahun Kedepan
Pasca Operasional Kampus dengan nilai i pertumbuhan pertahun adalah 3%.
Tabel 5.10 Kondisi Kinerja Lalu Lintas 10 Tahun Kedepan Pasca Operasional Kampus
Pagi Siang Sore
Kapasitas
Kondisi Volume Volume V/C Volume V/C
(smp/jam) V/C Ratio LOS LOS LOS
(smp/jam) (smp/jam) Ratio (smp/jam) Ratio
2018 3141 871 0.28 A 1109 0.35 A 1192 0.38 A
2019 3141 897 0.29 A 1142 0.36 A 1228 0.39 A
2020 3141 924 0.29 A 1176 0.37 A 1265 0.40 A
2021 3141 952 0.30 A 1211 0.39 A 1303 0.41 A
2022 3141 980 0.31 A 1248 0.40 A 1342 0.43 A
2023 3141 1010 0.32 A 1285 0.41 A 1382 0.44 A
2024 3141 1040 0.33 A 1324 0.42 A 1424 0.45 A
2025 3141 1071 0.34 A 1363 0.43 A 1466 0.47 A
2026 3141 1103 0.35 A 1404 0.45 A 1510 0.48 A
2027 3141 1137 0.36 A 1446 0.46 A 1556 0.50 A
5 -6
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -1
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
2 Sirkulasi Eksternal
Pembangunan kampus terpadu Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta dengan akses pintu masuk yang terdapat di ruas jalan Bima dengan
kondisi masa konstruksi tentunya akan berpengaruh terhadap lalu lintas diruas
jalan tersebut. Pada akses pintu masuk dengan kondisi masa konstruksi
pembangunan kampus terpadu Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta tersebut perlu dilakukan penanganan dan pengaturan sirkulasi
kendaraan yang keluar masuk lokasi pembangunan.
a. Kendaraan Masuk
Kendaraan Masuk Dari Arah Jalan Kaliurang
Kendaraan dari arah jalan Kaliurang bergerak menuju arah timur dan
kemudian berbelok ke kiri masuk menuju lokasi Pembangunan kampus
terpadu Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada jalan
Bima.
b. Kendaraan Keluar
Kendaraan Keluar Ke Arah Jalan Kaliurang
Kendaraan yang keluar dari lokasi pembangunan kampus terpadu Fakultas
Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta menuju ke arah kaliurang
melewati ruas jalan bima arah timur kemudian berbelok kanan langsung
menuju jalan Kaliurang.
6 -2
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -3
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -4
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
mengakibatkan jalan menjadi kotor dan licin. Oleh karena itu dalam proses
pemindahan material perlu adanya pengaturan tersendiri.
6 -5
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -6
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -7
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -8
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
kampus. Adapun rambu yang perlu dipasang antara lain yaitu: rambu warning light
dan rambu peringatan hati-hati keluar masuk kendaraan material di depan akses
pintu.
Pemasangan rambu jalan dapat dikatakan efektif bila memenuhi syarat-syarat
antara lain:
1) Memenuhi suatu kebutuhan tertentu;
2) Dapat terlihat dengan jelas;
3) Memaksakan perhatian pengendara;
4) Menyampaikan suatu maksud yang jelas dan sederhana;
5) Perintahnya dihormati dan dipatuhi secara penuh oleh pengguna jalan dan;
6) Memberikan waktu yang cukup bagi pengendara untuk memenuhinya.
Dalam tata cara penempatan rambu dibagi berdasarkan jenis rambunya,
penempatan untuk jenis rambu peringatan sebagai berikut :
1) Rambu peringatan ditempatkan pada sisi jalan sebelum tempat atau
bagian yang berbahaya dengan jarak Minimum.
Tabel 6.1 Jarak Minimum Rambu Peringatan
Jarak Minimum
Kecepatan Rencana (km/jam)
(meter)
>100 180
81-100 100
61-80 80
<60 50
6 -9
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -10
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
PARKIR
MOBIL
500 m2
PARKIR PARKIR
450 m2
MOTOR KAMPUS MOTOR
POS
6 -11
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
2 Sirkulasi Eksternal
Penanganan lalu lintas Eksternal yang perlu dilakukan padatahap masa
konstruksi yaitu dengan mendesain ulang sirkulasi lalu lintas kendaraan yang
beroperasi keluar masuk kawasan pendidikan. Terdapat beberapa penanganan
yang diusulkan pada Gambar 6.8.
2500 m2
PARKIR
MOBIL
500 m2
PARKIR PARKIR
450 m2 MOTOR
MOTOR KAMPUS
POS
J L. BIMA
6 -12
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
kendaraan dosen ataupun kendaraan staff dan mahasiswa perlu dibantu dengan
petugas keamanan (PKD) agar tidak mengganggu pengguna jalan lain.
2 Fasilitas Keselamatan
Untuk memberi peringatan terhadap aktivitas keluar masuk kendaraan,
maka dipasang Pembatas kecepatan kendaraan di depan lokasi pembangunan
kampus yaitu rambu peringatan untuk berhati-hati pada jarak 25 meter sebelum
pintu keluar masuk kendaraan selain itu untuk menjamin keselamatan bagi
pejalan kaki dipasang Zebra Cross yang dapat mempermudah akses pejalan kaki
dalam meyeberang jalan di ruas Jalan Bima. Sebagai salah satu upaya
meningkatkan keselamatan di lokasi pembangunan kampus yaitu dengan
melengkapi setiap titik baik ruas jalan maupun akses masuk menuju lokasi industri
dengan rambu-rambu lalu lintas sebagai salah satu fasilitas keselamatan lalu
6 -13
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
lintas. Berikut adalah lokasi penempatan rambu dan jenis rambu yang digunakan
baik didalam lokasi maupun diluar lokasi pembangunan kampus.
6 -14
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Dan berikut ini adalah rekomendasi perbaikan untuk simpang Ketandan dan
Nglaban Pasca Pengoperasian Kampus
Keterangan :
A MARKA TEPI MENERUS
B MARKA PEMISAH GARIS PUTUS-PUTUS
C MARKA GARIS HENTI
D MARKA PENYEBERANGAN (ZEBRA CROSS)
E RAMBU PETUNJUK PENYEBRANG JALAN
F APILL (ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS)
G RAMBU PETUNJUK JURUSAN
H PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
Telah disediakan ruang parkir dimana terdiri dari 4 lokasi parkir, yaitu:
lokasi parkir kendaraan roda empat untuk Dosen, lokasi parkir kendaraan roda
6 -15
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
empat untuk mahasiswa, lokasi parkir kendaraan roda dua untuk mahasiswa, dan
yang terakhir lokasi kendaraan roda dua untuk staff. Adapun lokasi parkir
kendaraan roda empat untuk dosen dengan jumlah 150 SRP, parkir kendaraan
roda empat untuk mahasiswa sebanyak 100 SRP, parkir kendaraan roda dua staff
sebanyak 50 SRP dan parkir roda dua mahasiswa dengan jumlah 750 SRP.
Jumlah
No Uraian Jenis Kendaraan
Kebutuhan Yang disediakan
1 Dosen Mobil 133 150
2 Staff Motor 40 50
3 Mahasiswa Mobil 75 100
Motor 500 750
Keterangan
1 Mobil Dosen 133<150 Memenuhi
2 Mobil Mahasiswa 75<100 Memenuhi
3 Motor Staff 40<50 Memenuhi
4 Motor Mahasiswa 500<750 Memenuhi
6 -16
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -17
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Jalur pejalan kaki dibuat sedemikian rupa sehingga apabila terjadi hujan,
permukaan jalan tidak licindantidak terjadi genangan air;
Fasilitas pejalan kaki tidak boleh diperuntukan bagi kegiatan lain;
Untuk menjaga keamanan dan keleluasaan pejalan kaki, harus dipasang
kerb jalan sehingga fasilitas pendekatan manajemen dan rekayasa lalu
lintas yang pejalan kaki lebih tinggi dari permukaan.
6 -18
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -19
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Pada tabel diatas dapat dilihat penerapan pemecahan masalah dari berbagai
faktor, pemecahan dilakukan dengan koordinasi pihak terkait baik Dinas
Perhubungan, Kepolisian, Pol PP dan Bina Marga. Pada pemecahan masalah
tertentu akan berdampak pada kesenjangan sosial perlu di lakukan secara
komprehensif dan mendalam oleh pemerintah daerah, penertiban Pedagang Kaki
Lima (PKL) perlu adanya tahapan berupa penyuluhan, pemberitahuan dan
selanjutnya ketegasan berupa penertiban, sehingga tidak ada konflik sosial
terhadap pedagang dengan pemerintah daerah. Pada penertiban Parkir liar pihak
pengembang harus memberikan kontribusi yang nyata (poluter pays) didalam
penanganan dampak lalu lintas sebagai akibat pengembangandengan
menyediakan lahan parkir, sehingga dari sisi pelayanan parkir bagi pengunjung
dapat terpenuhi.
6 -20
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
6 -21
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
Tabel 6.7 Tanggung Jawab Pada Dampak Lalu Lintas Pembangunan Kawasan
Pendidikan
6 -22
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
7
7.1 Kesimpulan
7 -1
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
lalu lintas di wilayah eksternal khususnya pada akses pintu masuk dan
keluar pembangunan Kampus Terpadu Fakultas Ekonomi Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
7.2 Saran
Beberapa saran yangdiusulkan antara lain sebagai berikut:
1) Perlunya pemantauan dan evaluasi kinerja yang dilaksanakan oleh
Pemerintah dan Pengembang setelah pembangunan Kampus Terpadu
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (tahap operasional).
a. Pemantauan oleh Pemerintah, meliputi:
Pemantauan terhadap implemetasi dari rekomendasi
penanganan dampak
Pemantauan terhadap kinerja ruas jalan di sekitar wilayah
pembangunan atau pengembangan termasuk akses masuk dan
keluar kendaraan di lokasi pusat kegiatan, pemukiman, dan
infrastruktur.
7 -2
Laporan ANDALALIN Kampus Ekonomi Terpadu Univ. Atma Jaya Yogyakarta
7 -3