Anda di halaman 1dari 16

Pengolahan citra

Materi 3
Citra biner, citra grayscale dan citra
warna

Citra warna berindeks

Subject
Elemen-elemen Citra Digital

reflectance

MODEL WARNA
Citra Biner
Banyaknya warna hanya 2
yaitu hitam dan putih
Dibutuhkan 1 bit di memori untuk menyimpan warna ini
Citra Biner
Format citra ini disebut skala keabuaan
karena pada umumnya warna yang dipakai adalah warna hitam
sebagai warna minimal dan warna putih sebagai warna maksimalnya,
sehingga warna antaranya adalah abu-abu.
Beberapa buku menyebut format citra ini sebagai citra intensitas.

Ctra 2 bit mewakili 4 warna

CITRA
GRAYSCALE
Citra 3 bit mewakili 8 warna
Jumlah kombinasi warna yang mungkin
untuk format citra ini adalah 224 atau lebih dari 16 juta warna,
dengan demikian bisa dinggap mencakup semua warna yang ada,
inilah sebabnya format ini dinamakan true color.
R G B R G B R G B R G B

= 025 150 070 255 255 255 200 050 069 240 175 040

= 240 175 040 025 150 070 025 150 070 010 105 230

Citra Warna = 025 150 070 010 105 230 200 050 069 200 050 069

(True Color) = 200 050 069 010 105 230 255 255 255 025 150 070
 Jumlah memory yang dibutuhkan untuk format citra warna true
color adalah 3 kali jumlah titik yang ada dalam citra yang ditinjau.
Pada kebanyakan kasus jumlah warna yang ada dalam suatu citra
terkadang sangat terbatas, karena banyaknya warna dalam
sebuah citra tidak mungkin melebihi banyaknya titik dalam citra
itu sendiri.
 Untuk kasus tersebut disediakan format citra warna berindeks.
Pada format ini informasi setiap titik merupakan indeks dari suatu
tabel yang berisi informasi warna yang tersedia, yang disebut
Citra Warna palet warna (kadang disebut juga color map)
Berindeks  Jumlah bit yang dibutuhkan oleh setiap titik pada citra bergantung
pada jumlah warna yang tersedia dalam palet warna.
 Keuntungan memakai palet warna ini adalah kita dapat dengan
cepat memanipulasi warna tanpa harus mengubah informasi pada
setiap titik dalam citra.
 Keuntungan lainnya adalah besarnya data yang diperlukan untuk
menyimpan citra ini lebih kecil dibandingkan dengan citra warna
true color.
R G B R G B R G B R G B

= 025 150 070 255 255 255 200 050 069 240 175 040

= 240 175 040 025 150 070 025 150 070 010 105 230

= 025 150 070 010 105 230 200 050 069 200 050 069

= 200 050 069 010 105 230 255 255 255 025 150 070

Pengindekan Index R G B
= 2 0 3 1 0 255 255 255
Citra Warna
= 1 2 2 4 1 240 175 040

= 2 4 3 3 2 025 150 070

= 3 4 0 2 3 200 050 069

4 010 105 230


1. Kecerahan (Brightness). Brightness merupakan intensitas cahaya
yang dipancarkan piksel dari citra yang dapat ditangkap oleh sistem
penglihatan. Kecerahan pada sebuah titik (piksel) di dalam citra
merupakan intensitas rata-rata dari suatu area yang melingkupinya.
Elemen- 2. Kontras (Contrast). Kontras menyatakan sebaran terang dan gelap
dalam sebuah citra. Pada citra yang baik, komposisi gelap dan terang
elemen Citra tersebar secara merata.
Digital 3. Kontur (Contour). Kontur adalah keadaan yang ditimbulkan oleh
perubahan intensitas pada piksel-piksel yang bertetangga. Karena
adanya perubahan intensitas inilah mata mampu mendeteksi tepi-
tepi objek di dalam citra.
4. Warna. Warna sebagai persepsi yang ditangkap sistem visual
terhadap panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek.
5. Bentuk (Shape). Shape adalah properti intrinsik dari objek 3
dimensi, dengan pengertian bahwa bentuk merupakan properti
intrinsik utama untuk sistem visual manusia.
6. Tekstur (Texture). Texture dicirikan sebagai distribusi spasial
dari derajat keabuan di dalam sekumpulan piksel-piksel yang
bertetangga. Tekstur adalah sifat-sifat atau karakteristik yang
dimiliki oleh suatu daerah yang cukup besar, sehingga secara
alami sifat-sifat tadi dapat berulang dalam daerah tersebut.
Tekstur adalah keteraturan pola-pola tertentu yang terbentuk
dari susunan piksel-piksel dalam citra digital. Informasi tekstur
dapat digunakan untuk membedakan sifat-sifat permukaan
suatu benda dalam citra yang berhubungan dengan kasar dan
halus, juga sifat-sifat spesifik dari kekasaran dan kehalusan
permukaan tadi, yang sama sekali terlepas dari warna
permukaan tersebut
• hue ditentukan oleh dominan panjang gelombang. Warna yang
3 kuatisasi yang dapat dilihat oleh mata memiliki panjang gelombang antara 400 nm
(violet) - 700 nm (red) pada spektrum electromagnetic
dapat digunakan
• (Saturation ) ditentukan oleh tingkat kemurnian, dan tergantung
untuk pa- da jumlah sinar putih yang tercampur dengan hue. Suatu
menggambarkan warna hue murni adalah secara penuh tersaturasi, yaitu tidak ada
sinar putih yang tercampur. Hue dan saturation digabungkan
warna menentukan chromatici- ty suatu warna. Intensitas ditentukan
oleh jumlah sinar yang diserap. Semakin banyak sinar yang diserap
semakin banyak tinggi intensitas warnanya.

• Sinar Achromatic tidak memiliki warna, tetapi hanya


ditentukan oleh atribut intensitas. Tingkat keabuan (Greylevel)
adalah ukuran intensitas yand ditentukan oleh energi, sehingga
merupakan suatu kuantitas fisik. Dalam hal lain, brightness atau
luminance ditentukan oleh persepsi warna (sehingga dapat
merupakan efek psychology ).
Warna secara utuh bergantung pada sifat
pantulan (reflectance ) suatu objek. Warna yang
dilihat merupakan yang dipantulkan, sedangkan
yang lainnya diserap. Sehingga sumber sinar
perlu diperhitungkan begitu pula sifat alami
system visual manusia ketika menangkap suatu
warna. Sebagai contoh, suatu objek yang
memantulkan sinar merah dan hijau akan tampak
reflectance berwarna hijau apabila benda tersebut disinari
oleh sinar hijau (tanpa adanya sinar merah).
Demikian juga sebaliknya, objek akan tampak
berwarna merah apabila tidak terdapat sinar
hijau. Apabila benda tersebut disinari oleh sinar
putih, maka objek tersebut berwarna kuning
(merupakan gabungan warna hijau + merah)
Model warna merupakan cara standar untuk menspesifikasikan
suatu warna tertentu, dengan mendefinisikan suatu sistem
koordinat 3D, dan suatu ruang bagian yang mengandung semua
warna yang dapat dibentuk ke dalam su- atu model tertentu.
MODEL • Model RGB

WARNA • Model CMY/ CMYK


• Model HSI
• Model YIQ
 Suatu citra dalam model RGB terdiri dari tiga bidang citra yang
saling lep- as, masing-masing terdiri dari warna utama: merah,
hijau dan biru.
 menunjukkan bentuk geometri dari model warna RGB untuk
menspesifikasikan warna menggunakan sistem koordinat Carte-
sian. Spektrum greyscale (tingkat keabuan) yaitu warna yang
dibentuk dari gabungan tiga warna utama dengan jumlah yang
sama, berada pada garis yang menghubungkan titik hitam dan
Model RGB putih.
 Warna cyan (C) , magenta (M), dan yellow (Y) adalah warna
komplementer terhadap red, green, dan blue
Model CMY  Model CMY dapat diperoleh dari model RGB dengan perhitungan
berikut :
atau CMYK C=1–R
M=1–G
Y = 1- B
Model CMY digunakan untuk mencetak warna. Pada praktiknya
pencampuran warna CMY tidak akan menghasilkan warna yang
murni hitam (menghasilkan cokelat lumpur.
Model CMY disempurnakan menjadi CMYK. K menyatakan hitam
murni
Sistem warna yang paling mendekati cara kerja mata manusia
Model warna HSI mendefinisikan warna dalam terminologi
Hue, Saturation dan Intensity.
* Hue menyatakan warna sebenarnya, seperti merah, violet, dan kuning.
Hue digunakan untuk membedakan warna-warna dan
menentukan kemerahan (redness),kehijauan (greeness), dsb, dari cahaya.
Hue berasosiasi dengan panjang gelombang.
Model HSI * Saturation menyatakan tingkat kemurnian suatu warna yaitu
mengindikasikan seberapa banyak warna putih diberikan pada warna
*Intensity adalah atribut yang menyatakan banyaknya cahaya yang
diterima oleh mata tanpa memperdulikan warna
 Model YIQ digunakan untuk standar televisi disebut juga sistem
NTSC
 Berisi 3 komponen yaitu
Y untuk luminasi
Model YIQ I untuk Hue
(luminance- Q untuk saturasi
inphase-  komponen Y mewakili pencahayaan (luminance), komponen I
quadrature) mewakili corak warna (hue) dan komponen Q mewakili intensitas
atau kedalaman warna (saturation)

Anda mungkin juga menyukai