Bab I Adil&ocu
Bab I Adil&ocu
BAB I
PENDAHULUAN
Hujan merupakan salah satu rangkaian peristiwa yang selalu terjadi dalam siklus
hidrologi. Terkadang hujan yang turun pada periode tertentu menyebabkan kelebihan air
pada suatu wilayah. Selain hujan, kegiatan manusia yang semakin beragam, khususnya
yang berkaitan dengan pemanfaatan air, juga mengakibatkan terjadinya air limbah.
Akibatnya, muncul genangan-genangan air kotor pada lingkungan tempat manusia
tinggal yang dapat menurunkan kualitas lingkungan dan kualitas hidup manusia di
wilayah tersebut.
bertingkat, industri dan lainnya. Akibat dari penggunaan lahan di kota Pekanbaru,
berdampak pada banyak bagian kota, contohnya pada Jalan HR. Soebrantas, Kecamatan
Tampan. Daerah sekitar jalan HR. Soebrantas dulunya merupakan rawa-rawa yang
menjadi daerah resapan banjir, tetapi semenjak adanya pengembangan di daerah tesebut
terutama dengan adanya pembangunan perumahan-perumahan yang menjamur, daerah
tidak pernah lagi absen dari bencana banjir. Jalan HR. Soebrantas merupakan jalur lintas
utama di daerah Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, sehingga jika terjadi masalah
seputar ruas jalan, maka akan berdampak buruk bagi kelancaran lalu lintas.
Drainase pada daerah ini perlu dievaluasi dikarenakan oleh beberapa faktor yang
telah disebutkan sebelumnya. Daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk dan
padat lalu lintas, sehingga jika terjadi banjir sangat mengganggu aktifitas masyarakat
sekitar. Sistem drainase seharusnya mampu menampung influent yang masuk, yaitu air
hujan dan air buangan.
menyebabkan air tidak mengalir dengan lancar. Dengan kondisi tersebut perlu
dilakukan pengevaluasian untuk menyelesaikan masalah yang ada.
kemudian mengalir ke arah Jalan HR. Soebrantas. Outflow dari aliran ini adalah Main
Draine (Saluran Drainase Utama) Jalan HR. Soebrantas menuju Jalan Soekarno Hatta.
Lebar drainase di Jalan HR. Soebrantas ini umumnya sama yaitu dengan lebar sekitar
50 cm hingga 1 meter dan luas terjadinya banjir diperkirakan mencapai 20 meter.
Dalam perencanaan saluran drainase di ruas jalan Balam Sakti dan HR.
Soebrantas, daerah tersebut termasuk kawasan padat di mana merupakan jalur lalu lintas
utama bagi penduduk Kecamatan Tampan dalam bepergian, kemudian banyak
bangunan toko yang berdiri disepanjang jalan, akibatnya hanya sedikit ruang terbuka
yang dapat digunakan secara alami untuk meresapkan dan menampung air. Hal ini juga
dikarenakan kondisi topografi tanah yang berbentuk cekungan serta faktor-faktor
lainnya.
Persoalan ini menimbulkan dampak negatif yang tidak bisa diabaikan karena
menyangkut kerugian masyarakat setempat. Dari segi kesehatan, jelas genangan ini
memberi pengaruh negatif yang besar pula, seperti : penyakit gatal-gatal, genangan air
sebagai tempat bersarangnya nyamuk-nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit
malaria dan demam berdarah. Buangan limbah masyarakat di saluran terbuka
menambah kekumuhan di daerah saluran-saluran drainase yang tidak bisa mengalir.
a. Bagaimana cara mengatasi terjadinya limpasan (run off) akibat terlalu kecilnya
dimensi saluran drainase, banyaknya sampah, tumbuhan liar, dan sedimen pada
saluran drainase?
b. Bagaimana kondisi sistem drainase apabila dibuat suatu rancangan saluran
drainase yang baru?
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Saluran drainase yang direncanakan berada pada di ruas jalan persimpangan
Balam Sakti dan HR. Soebrantas, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
b. Data curah hujan yang digunakan berasal dari Stasiun Kantor Hidrologi, Kota
Pekanbaru, berupa data curah hujan tahun 1995-2015.
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP