Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I

(Pembuatan Sediaan Apusan Darah Tepi)

NAMA : MUHAMMAD IKHLASUL AMAL

NIM : 18 3145 353 235

KELAS : 2018 F

KELOMPOK : IV (EMPAT)

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT
DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGA REZKY
MAKASSAR
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Judul praktikum : Pembuatan dan pewarnaan sediaan apusan darah tepi
Nama : Muh Ikhlasul Amal
NIM : 18 3145 353 235
Hari/ Tanggal : Selasa, 20 Juni 2019
Kelompok : IV (Empat)
Rekan kerja : 1. Nadia Zera Utami Ruslan
2. Astya Ningsi Syafaruddin
3. Maryam Sahara
4. Nurul Zafirah Hidayat
5. Fatmawati Asriani

Penilaian :

Makassar, 23 Juni 2019

Disetujui Oleh

Asisten Dosen Praktikan

Rosdiana Kawaru Muhammad ikhlasul amal


NIM: 17 3145 353 010 NIM: 18 3145 353 153

Dosen Pembimbing

Ulfa Ferdhyyanti S.Si.M.Kes


NIDN: 0918029301
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Darah merupakan salah satu jaringan dalam tubuh yang berbentuk cair
bewarna merah. Karena sifat darah yang berbeda dengan jaringan lain,
mengakibatkan darah dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain,
sehingga dapat menyebar ke berbagai kompartemen tubuh. Penyebaran
tersebut harus terkontrol dan harus tetap berada pada suatu ruangan agar
darah benar-benar dapat menjangkau seluruh jaringan di dalam tubuh melalui
suatu system yang disebut system kardiovaskuler, yang meliputi jantung dan
pembuluh darah. Sistem tersebut darah dapat diakomodasikan secara teratur
dan di edarkan menuju organ dan jaringan yang tersebar diseluruh tubuh.
Darah yang mengalir dalam tubuh mempunyai kamampuan dalam
mempersentasikan suatu penyakit bedasarkan jenis sel darahnya, sehingga
dapat dilakukan proses pengenalan penyakit darah dengan bantuan caira
darah. Sel darah merah pada dasarnya adalah suatu kantung yang
mengangkut O2 dan CO2 (dalam tingkat yang lebih rendah) di dalam darah.
Sel darah merah tidak memiliki nucleus yaitu molekul yang mengandung besi
yang dapat berikatan dengan dengan O2 secara longgar dari reversible.
Sediaan apusan darah adalah salah satu teknis pemeriksaan sel-sel darah
menggunakan mikroskop. Pemeriksaan sediaan darah umunya digunakan
untuk membantu pemeriksa kelainan darah dan infeksi parasit.
Adapun hal yang melatar belakangi melakukan pratikum ini yaitu untuk
mengetahui membuat aapusan darah tepi yang baik dan benar
B. TUJUAN PRATIKUM
Apun tujuan dari melakukan pratikum ini yaitu untuk mengetahui
pembuatan sediaan apusan darah tepi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah merupakan salah satu jaringan dalam tubuh yang berbentuk cair dan
berwarna merah. Karena sifat darah yang berbeda dengan jaringan lain,
mengakibatkan darah dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain, sehingga
dapat menyebar ke berbagai kompartemen tubuh. Penyebaran tersebut harus
terkontrol dan harus tetap berada pada suatu ruangan agar darah benar-benar dapat
menjangkau seluruh jaringan di dalam tubuh melalui suatu system yang disebut
system kardiovaskuler, yang meliputi jantung dan pembuluh darah. Sistem
tersebut darah dapat diakomodasikan secara teratur dan di edarkan menuju organ
dan jaringan yang tersebar diseluruh tubuh (Gilang 2017).
Darah yang mengalir dalam tubuh mempunyai kemampuan dalam
mempresentasikan suatu penyakit berdasarkan jenis sel darahnya, sehingga dpat
dilakukan proses pengenalan penyakit darah dengan bantuan citra darah. Hal ini
didukung dengan teknologi image processing yang mampu menangkap citra
darah, sehingga diperoleh dapat dianalisa dalam mendeteksi suatu penyakit
(Rinny 2018).
Darah merupakan unsur berupa cairan dalam tubuh manusia, yang berperan
penting dalam mekanisme kerja tubuh yang berfungsi sebagai medium atau
transportasi massal jarak jauh berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal
atau antara sel-sel itu sendiri, dimana transportasi semacam itu penting untuk
memelihara homeostatis. Darah berperan dalam homeostatis atau keseimbangan,
berfungsi sebagai medium untuk membawa berbagai bahan ke dan dari sel,
menyangga perubahan Ph, mengangkut kelebihan panas ke permukaan tubuh
untuk dikeluarkan, berperan penting dalam sistem perubahan tubuh, dan
memperkecil kehilangan darah apabila terjadi kerusakan pada pembuluh darah.
Berat darah rata-rata pada manusia adalah 8% dari berat tubuhnya, pada laki-laki
sekitar 5,5 liter sedangkan pada perempuan adalah 5 liter ini dikarenakan berat
tubuh laki-laki lebih berat dari wanita (Endro 2017).
Terdapat dua jenis pembuluh darah, yang mengalir darah keseluruh tubuh,
yaitu arteri dan vena. Arteri adalah pembuluh yang membawa darah, yang
mengandung oksigen dari jantung dan paru-paru menuju keseluruh tubuh.
Sedangkan vena adalah pembuluh yang membawa yang membawa darah menglir
kembali ke jantung dan paru-paru. Darah yang mengalir melalui kedua pembluh
tersebut terdiri atas tiga jenis sel darah, yaitu, sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) yang terpendam dalam cairan
kompleks. Plasma sendiri berupa cairan, 90% terdiri dari air yang berfungsi
sebagai medium untuk mengangkut berbagai bahan dalam darah (Rinny 2018).
Apusan darah tepi (ADT) atau sediaan apus darah tepi (SADT) merupakan
pemeriksaan dengan teknik mikroskopis untuk mengamati morfologi sel darah
bahkan komponen lain yang dapat memberikan informasi yang cukup banyak dan
bermakna terhadap keadaan hematologic seseorang. Spesimen darah yang yang
digunakan pada pemeriksaan SADT adalah darah vena dengan antikoagulan
EDTA yang belum lama (kerang dari 1 jam) (Gilang 2015).
Terdapat beberapa jenis apusan yang digunakan yaitu apusan tetes tebal,
apusan tetes tipis dan apusan khusus. Preparat apus tetes tebal dibuat dari setetes
darah pada kaca objek yang diapus secara spiral menggunakan ujung kaca objek
atau kaca penutup. Sediaan apusan darah tepi yang sering digunakan dalam
laboratorium hematologi di indonesia adalah apusan darah tetes tipis dengan
menggunakan kaca penutup. Untuk menghasilkan sediaan yang baik untuk
pemeriksaan dapat di nilai secara visual. SADT yang baik harus memiliki tiga
bagian yaitu bangian kepala, badan dan ekor dengan ketebalan gradual dan
ketebalan apusan tersebut menggambarkan distribusi sel darah. (Gilang, 2015)
Pemeriksaan preparat apus darah tepi merupakan bagian yang penting dari
rangkaian poemeriksaan hematologi. Keunggulan dari pemeriksaan apus darah
tepi ialah mampu menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti morfologi sel
(eritrosit, leukosit, trombosit), menentukan jumlah jenis (Rinny 2018).
Menurut Dian 2008, cirri-ciri sediaan yang baik adalah sebagai berikut:
a). Sediaan tidak melebar sampai pinggir kaca objek, panjangnya seperdua sampai
seperdua tiga panjang kaki.
b). Pada sediaan harus ada bagian yang cukup tipis untuk di periksa.
c). Pinggir sediaan itu rata dan sediaan tidak tidak boleh berlubang-lubang atau
bergaris-garis.
Pada apusan darah tepi salah satu sel yang dapat diamati ialah leukosit.
Leukosit memiliki sebuah inti yang bentuk dan ukurannya berfariasi sehingga
mudah dibedakan dengan eritrosit dan trombosit. Terdapat jenis leukosit yang
utama, yaitu neutrofil eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit. Eosinofil
merupakan salah satu jenis sel leukosit yang memiliki cirri-ciri khas diantaranya
sel bulat, inti biasanya hanya memiliki 2 lobus, kromatin berwarna ungu,
sitoplasma mengandung banyak granula eosinofilik (jingga) yang berukuran sama
besar dan lebih besar dibandingkan granula neutrofil (Rinny 2018).
BAB III
METODE PRATIKUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
1. Waktu
Adapun waktu yang digunakan dalam pratikum ini yaitu
Hari : kamis
Tanggal : 20 juni 2019
Waktu : 14.00 – 16.00 WITA
2. Tempat
Adapun tempat yang digunaakan dalam pratikum kali ini yaitu di
laboratorium patologi gedung D lantai 2 universitas mega rezky Makassar
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. 2 Objek glass
b. Pipet tetes
c. Gelas kimia
d. Tourniquet
2. Bahan
a. Spoit 3cc
b. Kapas alkohol
c. Tabung EDTA
d. Darah
e. Plester
f. Tissue
C. PRINSIP KERJA
Dibuat apusan tipis dengan menggunakan 2 buah objek gelas dengan
kimiringan 450 sehingga di hasilkan apusan bentuk yang baik yaitu berbentuk
lidah kucing.

D. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dibersihkan objek glass menggunakan alkohol 70%
3. Diambil darah vena
4. Dimasukan di tabung EDTA
5. Dihomogenkan
6. Diteteskan darah pada salah satu objek glass yang satunya
7. Dibuat apusan tipis sampai menyerupai lidah kucing menggunakan objek
glass yang lain
8. Dikeringkan di suhu ruanganan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAMBAR PENGAMATAN

Ket: alat dan bahan ket: Dipipet darah ket: Diteteskan


darah diatas
objek glass

Ket: dibuat apusan ket: apusan darah

B. PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini yaitu pembuatan dan pewarnaan sediaan apusan
darah tepi yang dilakukan pada hari selasa, 18 juni 2019 pukul 13.00-15.00
WITA di Laboratorium Patologi lantai 2 gedung D Universitas Mega Rezky
Makassar.
Prinsip dari pemeriksaan apusan darah tapi yaitu dibuat dengan
menggunakan 2 buah objek glass dengan kemiringan 450 sehingga dihasilkan
bentuk lidah kucing. Tujuan pratikum ini yaitu untuk mengetahui pembuatan
sediaan darah apus yang baik dan benar.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua tingkat tinggi yang
berfungsi mengirim zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh.
Mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme dan juga sebagai
pertahanan tubuh pada virus dan bakteri.
Sediaan darah apusan adalah salah satu teknik pemeriksaan sel-sel
dengan menggunakan mikroskop. Pemeriksaan sediaan darah umunya
digunakan untuk membantu pemeriksaan kelainan darah dan infeksi parasit
(malaria). Dan juga hitung jenis leukosuit, sediaan apusan darah dapat
diwarnai dengan berbagai macam metode termasuk larutan-larutan yang
sederhana antara lain pewarnaan giemsa, acid past, pewarnaan luright dan
lainnya.
Adapun cara kerja yang dilakukan dipratikum ini adalah pertama
siapkan alat dan bahan yang digunakan setelah itu bersihkan objek glass
menggunakan alkohol 70% bertujuan untuk menghilanghkan atau
memusnahkan mikroorganisme lainya, darah diambil dan dimasukan ke
tabung EDTA dihomogekan agar darah dan anti koagulannya bercampur
setelah itu teteskan darah pada bagian tengah objek glass agar apusan yang
dibuat berada pada tengah-tengah kemudiaan buat apusan tipis dengan harus
menggunakan objek glass yang rata ujungnya agar diperoleh hasil yang baik
dan tidak putus-putus atau lubang-lubang lalu keringkan disuhu ruangan agar
saat melakukan pewarnaan darah tidak ikut terbawa oleh zat warna.
Adapun ciri-ciri apusan yang baik yaitu berbentuk lidah kucing pada
bagian bawahnya. Morfologi apusan sempurna yaitu kepala badan dan ekor
tidak tebal apusannya tidak bergelombang dan juga tidak tipis. Adapun cara
menarik yang benar yaitu darah dilebarkkan terlebih dahulu ada objek glass
yang lain kemudian tarik ke belakang setelah itu dorong pada bagian tengah.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembuatan sediaan apusan darah tepi yang di dapatkan yaitu
pembuatan apusan dengan sampel darah dari yaitu apusan yang baik dan benar
berbentuk lidah kucing
B. SARAN
Pada pratikum selanjutnya hendaknya menggunakan pewarnaan dengan
metode yang lain dan diharapkan pratikan menggunakan APD yang lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
.

Anda mungkin juga menyukai