Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Pertama:

َ‫ش َديدًا َم ْن لَدُ ْنهُ َويُ َبش ََر ْال ُمؤْ َمنَينَ الهذَين‬ َ ‫سا‬ ً ْ ‫َاب َو َل ْم َيجْ َع ْل لَهُ َع َو ًجا * قَ َي ًما َليُ ْنذ ََر َبأ‬
َ ‫ع َلى َع ْب َد َه ْال َكت‬
َ ‫﴿ ْال َح ْمد ُ َ هّلِلَ ا هلذَي أ َ ْنزَ َل‬
ً‫ َوأَ ْش َهد ُ أَ هن ُم َح همدا‬، ُ‫سنًا * َما َكثَينَ فَي َه أَبَدًا﴾ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ْن ََل إَلَهَ إَ هَل هللاُ َوحْ دَهُ ََل ش ََريْكَ لَه‬ َ ‫ت أ َ هن لَ ُه ْم أ ْج ًرا َح‬
َ َ ‫صا َل َحا‬‫يَ ْع َملُونَ ال ه‬
‫سله َم تَ ْس َل ْي ًما َك َثي ًْرا‬
َ ‫ص َحا َب َه أَجْ َم َعيْنَ َو‬ ْ َ ‫علَ ْي َه َو َعلَى آ َل َه َوأ‬ َ ُ‫صلهى هللا‬ َ ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫ َع ْبدُهُ َو َر‬.
َ ُ ‫ه‬
‫ اَتق ْوا هللاَ تَعَالى‬:َ‫أ هما بَ ْعد ُ َعبَادَ هللا‬ َ

Kaum muslimin yang dirahmati Allah,

Bertakwalah kepada Allah Ta’ala dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan,


ketika dalam keadaan sepi maupun di tengah keramaian. Perbanyaklah amalan shaleh
yang mendekatkan diri kepada Allah.

Ketahuilah! Sesungguhnya bulan Ramadhan yang mulia adalah bulan puasa dan shalat
di malam harinya. Dan bulan ini adalah bulan istimewa yang khusus untuk Alquran.
Inilah bulan dimana Alquran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Allah Ta’ala
berfirman,

َ َ‫ت َمنَ ْال ُهدَى َو ْالفُ ْرق‬


‫ان‬ َ ‫ضانَ الهذَي أ ُ ْن َز َل فَي َه ْالقُ ْرآنُ ُهدًى َللنه‬
ٍ ‫اس َوبَيَنَا‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬
َ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS.
Al-Baqarah: 185).

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan tentang kekhususan bulan Ramadhan di


antara bulan-bulan lainnya dengan memilihnya menjadi bulan dimana Alquran
diturunkan. Bahkan diriwayatkan bahwa Ramadhan menjadi bulan dimana seluruh
kitab-kitab para nabi diturunkan kepada mereka. dalam Musnad Imam Ahmad dan al-
Mu’jam al-Kabir oleh Imam Thabrani dari hadits Watsilah bin al-Asqa’, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫الث‬ َ ‫ َوأ ُ ْن َز َل‬، َ‫ضان‬


َ َ ‫اإل ْن َجي ُل َلث‬ َ ‫ضيْنَ َم ْن َر َم‬ َ ‫َت َم‬ َ ‫ َوأ ُ ْن َز َل‬، َ‫ضان‬
ٍ ‫ت الته ْو َراة ُ َلس‬ َ ‫َيم أ َ هو َل لَ ْيلَ ٍة َم ْن‬
َ ‫ش ْه َر َر َم‬ َ ‫ف َإب َْراه‬ُ ‫ص ُح‬ُ ‫ت‬ ْ َ‫أ ُ ْن َزل‬
‫ت َم ْن‬ْ َ‫ع ْش َرةَ َخل‬َ ‫ َوأ ُ ْن َز َل ْالقُ ْرآنُ أل َ ْربَ َع‬، َ‫ضان‬
َ ‫ت َم ْن َر َم‬ْ َ‫ُور َلث َ َمانَ َع ْش َرة َ َخل‬ ‫ َوأ ُ ْن َز َل ه‬، َ‫ضان‬
ُ ‫الزب‬ َ ‫ت َم ْن َر َم‬ ْ ‫ض‬ َ ‫َع ْش َرةَ َم‬
َ‫ضان‬
َ ‫َر َم‬

“Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat diturunkan
setelah 6 hari bulan Ramadhan. Injil diturunkan setelah 13 hari bulan Ramadhan. Zabur
diturunkan setelah 18 hari bulan Ramadhan. Dan Alquran diturunkan setelah 14 hari
bulan Ramadhan.”

Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Ramadha adalah bulan dimana kitab-kitab
ilahiyah diturunkan kepada para rasulu ‘alaihim ash-shalatu wa salam. Bedanya, kitab-
kitab selain Alquran diturunkan secara sekaligus kepada para nabi dan rasul. Adapun
Alquran diturunkan secara sekaligus ke Baitul ‘Izzah di langit dunia pada lailatul qadr.
Allah Ta’ala berfirman,

َ َ‫َإنها أ َ ْنزَ ْلنَاهُ فَي لَ ْيلَ ٍة ُمب‬


‫ار َك ٍة‬
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3).

Allah Ta’ala juga berfirman,

‫إَنها أَ ْنزَ ْلنَاهُ فَي لَ ْيلَ َة ْالقَد َْر‬

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan.” (QS.


Al-Qadr: 1)

Allah berfirman,

ُ‫ضانَ الهذَي أ ُ ْن َز َل فَي َه ْالقُ ْرآن‬


َ ‫ش ْه ُر َر َم‬
َ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Alquran.” (QS. Al-Baqarah: 185).

Ketiga ayat ini menunjukkan bahwa Alquran yang mulia diturunkan di malam yang
sama, yaitu malam yang disifati dengan malam penuh berkah. Malam itu adalah malam
al-qadr (lailatul qadr). Lailatul qadr terdapat pada bulan Ramadan.

Setelah itu, Alquran diturunkan secara bertahap disesuaikan dengan peristiwa yang
terjadi. Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan,

‫ ﴿ َو ََل يَأْتُونَكَ بَ َمثَ ٍل َإ هَل‬: ‫أُنزل القرآن جملة واحدة إلى سماء الدنيا ليلة القدر ثم أنزل بعد ذلك في عشرين سنة ثم قرأ‬
﴾ ‫يال‬ ً ‫ث َون هَز ْلنَاهُ تَ ْن َز‬ َ ‫ ﴿ َوقُ ْرآنًا فَ َر ْقنَاهُ َلت َ ْق َرأَهُ َعلَى النه‬، ]٣٣:‫َيرا﴾ [الفرقان‬
ٍ ‫اس َعلَى ُم ْك‬ َ ‫َجئْنَاكَ َب ْال َح‬
َ ْ‫ق َوأَح‬
ً ‫سنَ ت َ ْفس‬
١٠٦:‫)) ][اإلسراء‬

“Alquran diturunkan secara sekaligus ke langit dunia pada lailatul qadr. Setelah itu
(diturunkan kepada Nabi) selama 20-an tahun. Kemudian Ibnu Abbas membaca ayat,
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil,
melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik
penjelasannya.” (QS. Al-Furqan: 33). Dan ayat “Dan Alquran itu telah Kami turunkan
dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia
dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al-Isra: 106).

Ibadallah,

Hikmah dari diturunkannya Alquran di bulan Ramadhan adalah sebagai bentuk


pengagungan terhadap Alquran, pengagungan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan risalahnya, pengagungan terhadap bulan Ramadhan, dan pengagungan
terhadap malam dimana Alquran diturunkan, yaitu malam lailatul qadr. Allah Ta’ala
berfirman,

3( ‫ش ْه ٍر‬ َ ‫ف‬ َ ‫) لَ ْيلَةُ ْالقَد َْر َخي ٌْر َم ْن أَ ْل‬2( ‫) َو َما أَد َْراكَ َما لَ ْيلَةُ ْالقَد َْر‬1( ‫الرو ُح )إَنها أ َ ْنزَ ْلنَاهُ فَي لَ ْيلَ َة ْالقَد َْر‬
ُّ ‫تَن هَز ُل ْال َم َالئَ َكةُ َو‬
‫طلَعَ ْالفَجْ َر‬ْ ‫ي َحتهى َم‬ َ )4( ‫َفي َها َبإَذْ َن َر َب َه ْم َم ْن ُك َل أ َ ْم ٍر‬
َ ‫س َال ٌم َه‬
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan
tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit
fajar.” (QS. Al-Qadr: 1-5).

Ibadallah,

Kesemua hal di atas menunjukkan betapa agungnya bulan Ramadhan dan ia memiliki
sebuah hubungan yang istimewa dengan Alquran. Wahyu Allah Rabbul ‘alamin

Hal-hal di atas menunjukkan betapa agungnya bulan puasa ini dan betapa erat kaitannya
dengan Alquran. Betapa tidak, Allah memberikan keutamaan yang besar dengan
menurunkan wahnyu firman-Nya yang mengandung hidayah dan cahaya kebahagian di
dunia dan akhirat di bulan ini. Allah Ta’ala berfirman,

َ َ‫ت َمنَ ْال ُهدَى َو ْالفُ ْرق‬


‫ان‬ َ ‫ُهدًى َللنه‬
ٍ ‫اس َوبَيَنَا‬

“Sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al-Baqarah: 185).

Hidayah untuk tercapainya kebaikan agaman dan dunia. Di dalam Alquran terdapat
penjelasan yang sangat jelas tentang kebenaran. Juga terdapat keterangan yang
gambling tentang perbedaan antara petunjuk dan kesesatan, antara kebenaran dan
kebatilan, dan antara cahaya dan kegelapan.

Ibadallah,

Perhatikanlah keutamaan bulan ini betapa besar karunia Allah di dalamnya. Karena itu
hendaknya para hamba mengagungkannya dan menjadikannya musim untuk beribadah
dan membekali diri untuk hari kembali.

Ayat ini juga menjelaskan, di bulan ini sangat dianjurkan untuk mengkaji Alquran yang
mulia. Bersungguh-sungguh dan menaruh perhatian yang besar padanya.
Memperbanyak membacanya. Memurojaah hafalan atau mengulang-ulanginya di
hadapan orang yang mampu mengoreksi hafalan.

‫اس َو َكانَ أَجْ َودُ َما يَ ُكونُ فَي‬ َ ‫سله َم أَجْ َودَ النه‬
َ ‫علَ ْي َه َو‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ َ‫َّللا‬‫سو ُل ه‬ ُ ‫ (( َكانَ َر‬:‫عن ابن عباس رضي هللا عنهما قال‬
‫َّللاُ َعلَ ْي َه‬
‫ص لى ه‬ ‫ه‬ ‫سو ُل ه‬
َ َ‫َّللا‬ ْ
ُ ‫سهُ القُ ْرآنَ فَلَ َر‬ُ ‫ضانَ فَيُدَ َار‬ َ ‫ضانَ َحينَ يَ ْلقَاهُ َجب َْري ُل َو َكانَ َجب َْري ُل يَ ْلقَاهُ فَي ُك َل لَ ْيلَ ٍة َم ْن َر َم‬
َ ‫َر َم‬
َ‫سل َة‬ ْ
َ ‫الريحَ ال ُم ْر‬ ْ َ ْ ُ َ ُ َ ْ
َ ‫سل َم َحينَ يَلقاهُ َجب َْريل أجْ َود بَالخي َْر َمن‬ ‫ه‬ َ ‫َو‬

“Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang paling murah
hatinya dengan (berbagi-pen) kebaikan, dan beliau lebih bermurah hati ketika di dalam
bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Jibril ‘alaihissalam, dan Jibril ‘alaihissalam
menemui beliau setiap malam dalam Ramadhan samapi berakhir (bulan), ia
menyampaikan Alquran kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka jika Jibril
‘alaihissalam menemui beliau maka beliau adalah seorang yang lebih bermurah hati
dengan (berbagi) kebaikan daripada angin yang mengalir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam memanjangkan bacaan Alqurannya pada saat shalat
malam di bulan Ramadhan, lebih dari malam-malam di bulan lainnya. Ini adalah sesuatu
yang disyariatkan bagi mereka yang ingin memanjangkannya sesuai dengan
kehendaknya, maka hendaknya ia shalat sendiri. Dan boleh juga memperpanjang bacaan
dalam shalat berjamaah atas persetujuan para jamaah. Selain itu, maka dianjurkan untuk
membaca dengan bacaan yang ringan. Imam Ahamd berkata kepada sebagian sahabtnya
yang shalat bersamanya di bulan Ramadhan, “Mereka itu orang yang lemah, maka
bacalah lima, enam, atau tujuh ayat”. Imam Ahmad rahimahullah memperingatkan agar
memperhatikan keadaan para makmum dan jangan membebani mereka.

Para salafush shalih rahimahumullah membaca Alquran di bulan Ramadhan di dalam


shalat dan di luar shalat. Mereka menambah perhatian mereka terhadap Alquran yang
mulia. Al-Aswad rahimahullah mengkhatamkan Alquran setiap dua hari. An-Nakha-I
mengkhatamkannya setiap tiga hari, namun di sepuluh hari terakhir beliau tambah giat
lagi. Qatadah mengkhatamkan Alquran di setiap tujuh hari dan di sepuluh hari terakhir
beliau menyelesaikannya dalam tiga hari. Apabila bulan Ramadhan tiba, Az-Zuhri
mengatakan, “Bulan ini adalah bulan membaca Alquran dan memberi makan”. Imam
Malik apabila masuk bulan Ramadhan meninggalkan membaca hadits dan berdiskusi
bersama penuntut ilmu lainnya, beliau memfokuskan diri untuk membaca Alquran dari
mushafnya. Qatadah fokus mempelajari Alquran di bulan Ramadhan. Sufyan ats-Tauri
apabila datang bulan Ramadhan beliau meninggalkan ibadah sunnah dan menyibukkan
diri dengan membaca Alquran. Dan masih banyak lagi riwayat-riwayat tentang
perhatian para salaafush shalih terhadap Alquran di bulan Ramadhan.

Semoga Allah mengaruniakan saya dan Anda sekalian untuk mengikuti mereka dalam
kebaikan. Kita memohon kepada-Nya dengan nama-Nya yang baik dan sifat-Nya yang
sempurna agar menjadikan Alquran sebagai penyejuk hati kita, cahaya di dada-dada
kita, penghibur di kala kesedihan, dan mengusir kegalauan yang kita hadapi.

َ ‫ب فَا ْست َ ْغ َف ُر ْوهُ يَ ْغ َف ْر لَ ُك ْم إَنههُ ه َُو الغَفُ ْو ُر ا‬


‫لر َح ْي ُم‬ َ ‫أَقُ ْو ُل َهذَا ْالقَ ْو َل َوأ َ ْست َ ْغ َف ُر هللاَ َلي َولَ ُك ْم َو َل‬.
ٍ ‫سائَ َر ال ُم ْس َل َميْنَ َم ْن ُك َل ذَ ْن‬

Khutbah Kedua:

‫ َوأَ ْش َهد ُ أَ هن‬، ُ‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ ْن ََل إَلَهَ إَ هَل هللاُ َوحْ دَهُ ََل ش ََريْكَ لَه‬، ‫َان‬ َ ْ ‫ض َل َوال ُج ْو َد َو‬
َ ‫اَل ْمتَن‬ ْ َ‫ان َوا َسعَ ْالف‬َ ‫س‬ َ ‫ا َ ْل َح ْمد ُ َ هّلِلَ َع َظي َْم‬
َ ْ‫اإلح‬
‫ه‬
‫سل َم تَ ْس َل ْي ًما َكثَ ْي ًرا‬ َ َ ‫ه‬
ْ ‫صلى هللاُ َعلَ ْي َه َو َعلَى آ َل َه َوأ‬
َ ‫ص َحا َب َه أجْ َم َعيْنَ َو‬ َ ‫س ْولهُ ؛‬ُ ُ ‫ ُم َح همدا ً َع ْبدُهُ َو َر‬.
‫ أما بعد عباد هللا‬:

ُ‫شدَهُ َإلَى َخي َْر أ ُ ُم ْو َر َد ْي َن َه َودُ ْن َياه‬ َ ‫أ ُ ْو‬.


َ ‫ َوأ َ ْر‬، ُ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف َس ْي َبت َ ْق َوى هللاَ ؛ فَإ َ هن َم َن اتهقَى هللاَ َوقَاه‬

Saya berwasiat kepada diri saya pribadai dan jamaah sekalian agar bertakwa kepada
Allah. Karena barangsiapa yang bertakwa kepada-Nya, Dia akan menjaga mereka serta
menunjukki mereka kepada urusan yang terbaik untuk agama dan dunianya.

Ibadallah,

Sesungguhnya perhatian terhadap Alquran dengan berbacagai macam bentuknya:


membaca dan menghafalnya, belajar dan mengajarkannya, menadabburi dan
memahaminya, serta mengamalkannya adalah tanda kebaikan. Semakin umat Islam
berpegang teguh dan perhatian dengan Kitabullah, maka semakin banyak kebaikan dan
keutamaan yang ada pada mereka. dari Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫َخي ُْر ُك ْم َم ْن ت َ َعله َم ْالقُ ْرآنَ َو َعله َمه‬

“Sebaik-baik kalian adalah mereka yang mempelajari Alquran dan mengamalkannya.”


(HR. Bukhari).

Kebaikan seorang hamba Allah itu sangat terkait dengan Alquran.

Diriwayatkan dari Abu Abdul Qasim bin Salam di kitabnya Fadha-il Alquran dari
Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhuma ia berkata, “Wajib bagi kalian
berpegang dengan Alquran, mempelajarinya dan mengajarkannya kepada anak-anak
kalian. Karena kalian akan ditanya tentangnya. Dengannya juga kalian akan diberi
balasan. Dan cukuplah Alquran sebagai nasihat”.

Ibadallah,

Sesungguhnya Alquran itu agung dan kedudukannya tinggi. Alquran merupakan sebab
mulianya umat ini dan sumber kebahagiaan mereka. Alquran adalah jalan kesuksesan di
dunia dan akhirat. Wajib bagi kita semua untuk mengangungkan dan menaruh perhatian
yang besar terhadapnya dan terus menambah kualitas perhatian kita khususnya di bulan
Alquran ini, bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Ibadallah,

Di antara bentuk perhatian terhadap Alquran juga adalah membentuk halaqoh-halaqoh


Alquran yang dikhususkan untuk mengkaji Alquran. Berinfak dan mendermakan harta
untuk hal-hal yang demikian merupakan amalan yang baik. Karena berpartisipasi dalam
menegakkan menara-menara syiar Islam. Hal ini sangat dimotivasi oleh Islam. Wajib
bagi orang-orang yang memiliki kelapangan harta dan mereka yang dikaruiakan Allah
‘Azza wa Jalla kekayaan untuk bersifat dermawan dalam kebaikan, mendukung wakaf
penyebaran Alquran dan membiayai pengkajian, hafalan, dan bacaan Alquran. Allah
Ta’ala berfirman,

‫ظ َم أَجْ ًرا‬
َ ‫َّللاَ ه َُو َخي ًْرا َوأَ ْع‬
‫َو َما تُقَ َد ُموا َأل َ ْنفُ َس ُك ْم َم ْن َخي ٍْر ت ََجدُوهُ َع ْندَ ه‬

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh
(balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar
pahalanya.” (QS. Al-Muzammil: 20).

Kita memohon kepada Allah Jalla wa ‘Ala agar member kita taufik untuk berpegang
terguh kepada Alquran dan menjaganya. Kemudian menjadikan kita sebagai ahlul
Quran yang merupakan ahlullah (keluarga Allah).

‫صلُّونَ َعلَى‬ ‫ ﴿ إَ هن ه‬:َ‫س َل ُم ْوا َر َح َم ُك ُم هللاُ َعلَى ُم َح هم َد ب َْن َع ْب َد هللاَ َك َما أ َ َم َر ُك ُم هللاُ بَذَلَكَ فَي َكت َابَ َه فَقَال‬
َ ُ‫َّللاَ َو َم َالئَ َكتَهُ ي‬ َ ‫صلُّ ْوا َو‬
َ ‫َو‬
٥٦:‫س َل ُموا تَ ْس َليما ً ﴾ [األحزاب‬ ‫و‬
َ َ َ‫ه‬
َ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫وا‬ ُّ ‫ل‬ ‫ص‬
َ ‫وا‬ ُ ‫ن‬‫م‬َ ‫آ‬ ‫ذ‬
َ‫َين‬ ‫ه‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬
َ ‫ي‬
ُّ َ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ي‬
َ ‫ي‬
َ َ ‫ب‬‫ه‬ ‫ن‬‫ال‬ ] ‫ي‬
‫َ ه‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ص‬
َ ْ
‫ن‬ ‫م‬
َ (( : ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫وقال‬ ،
‫ص َال َة َوالس َهال َم َعلَ ْي َه َفي لَ ْيلَ َة‬ ‫اإل ْكث َ َ‬
‫ار َمنَ ال ه‬ ‫ث َمنَ َ‬ ‫س هل َم ال َح ُّ‬
‫ص هلى هللاُ َع َل ْي َه َو َ‬
‫‪.‬و َجا َء َع ْنهُ َ‬ ‫صلهى ه‬
‫َّللاُ َعلَ ْي َه َب َها َع ْش ًرا)) َ‬ ‫صالة ً َ‬
‫َ‬
‫س ْو َل هللاَ‬ ‫ص َالةَ َوالس َهال َم َعلَى َر ُ‬ ‫َ‬
‫‪ .‬ال ُج ْمعَ َة َويَ ْو َم َها ؛ فَأ ْكث َ ُر ْوا فَي َهذَا اليَ ْو َم َمنَ ال ه‬

‫ار ْك َعلَى ُم َح هم ٍد‬ ‫صلَيْتَ َعلَى إَب َْرا َهي َْم َو َعلَى آ َل إَب َْرا َهي َْم إَ هنكَ َح َم ْيدٌ َم َج ْيدٌ ‪َ ،‬وبَ َ‬ ‫ص َل َعلَى ُم َح هم ٍد َو َعلَى آ َل ُم َح هم ٍد َك َما َ‬ ‫اَلله ُه هم َ‬
‫ار ْكتَ َعلَى َإب َْرا َهي َْم َو َعلَى آ َل َإب َْرا َهي َْم َإنهكَ َح َم ْيدٌ َم َج ْيدٌ‬ ‫الرا َش َديْنَ ‪َ .‬و َعلَى آ َل ُم َح هم ٍد َك َما َب َ‬ ‫اء ه‬ ‫ض الله ُه هم َع َن ال ُخلَفَ َ‬ ‫ار َ‬‫َو ْ‬
‫ع َن‬ ‫ه‬
‫ض الل ُه هم َ‬ ‫ار َ‬‫سنَي َْن َع َلي‪َ ،‬و ْ‬ ‫َ‬
‫ي النُ ْو َري َْن‪َ ،‬وأبَي ال َح َ‬ ‫عث َمانَ َذ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ق ‪َ ،‬و ُ‬ ‫ع َم َر الفَ ُ‬
‫ار ْو َ‬ ‫ق ‪َ ،‬و ُ‬ ‫الص َد ْي َ‬‫األَئَ هم َة ال َم ْه َديَيْنَ أبَ ْي َبك َر َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫سانَكَ يَا أَ ْك َر َم‬
‫الدي َْن‪َ ،‬و َعنها َم َع ُه ْم َب َمنَكَ َوك ََر َمكَ َو َإحْ َ‬ ‫ان َإلَى يَ ْو َم َ‬ ‫س ٍ‬ ‫ص َحابَ َة أَجْ َم َعيْنَ ‪َ ،‬و َع َن الت َا َب َعيْنَ َو َم ْن ت َ َب َع ُه ْم َبإَحْ َ‬
‫ال ه‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫‪. .‬األك َر َميْنَ‬

‫س َددْهُ فَي أَ ْق َوا َل َه َوأَ ْع َما َل َه ‪ ،‬اَلله ُه هم َوفَ ْق َج َم ْي َع‬


‫ضى ‪َ ،‬وأ َ َع ْنهُ َعلَى البَ َر َوالت ه ْق َوى ‪َ ،‬و َ‬ ‫ي أ َ ْم َرنَا َل َما ت ُ َحبُّ َوت َْر َ‬ ‫اَلله ُه هم َوفَ ْق َو َل َ‬
‫ً‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫سل َم ‪َ ،‬واجْ َعل ُه ْم َرأفَة َرحْ َمة َعلَى َعبَادَكَ‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫صلي هللاُ َعلَ ْي َه َو َ‬ ‫ْ‬
‫ُو ََلة َ أ َ ْم َر ال ُم ْس َل َميْنَ َلل َع َم َل َب َكت َا َبكَ َواتَبَاعَ ُ‬
‫سنه َة نَ َب َيكَ ُم َح هم ٍد َ‬
‫ال ُمؤْ َمنَيْنَ‬

‫ار َح ْمنَا َإ هنكَ أَ ْنتَ الغَفُ ْو ُر‬ ‫ظ ْلما ً َك َثي ًْرا َو ََل َي ْغ َف ُر الذُّنُ ْو َ‬
‫ب َإ هَل أ َ ْنتَ فَا ْغ َف ْر لَنَا َم ْغ َف َرة ً َم ْن َع ْندَكَ َو ْ‬ ‫ظلَ ْمنَا أ َ ْنفُ َ‬
‫سنَا ُ‬ ‫اَلله ُه هم َإنها َ‬
‫الر َح ْي ُم‬
‫َ‬

‫ضانَ ‪َ ،‬وأَ َعنها فَ ْي َه‬ ‫ش ْه َر َر َم َ‬ ‫ار ْك لَنَا فَي َ‬ ‫ضانَ ‪ ،‬اَلله ُه هم بَ َ‬ ‫ش ْه َر َر َم َ‬ ‫ار ْك لَنَا فَي َ‬ ‫ضانَ ‪ ،‬اَلله ُه هم بَ َ‬ ‫اَلله ُه هم بَ َ‬
‫ار ْك لَنَا فَي َ‬
‫ش ْه َر َر َم َ‬
‫آن َو َوفَ ْقنَا فَ ْي َه َل ُك َل َخي ٍْر َيا ذَا ْال َج َال َل َو َ‬
‫اإل ْك َر َام‬ ‫لص َي َام َو ْال َق َي َام َوتَ َال َو َة ْالقُ ْر َ‬
‫‪َ .‬علَى ا َ‬

‫سأ َ َلكَ َع َبادَي‬ ‫اإل ْك َر َام ا َ ْلقَائَ َل فَي َكتَا َبكَ ‪َ ﴿ :‬و َإذَا َ‬
‫ت َوأ َ ْنتَ َيا ذَا ْال َج َال َل َو َ‬ ‫اَلله ُه هم َه َذ َه أ َ ْي َد ْينَا َإلَيْكَ ُمدهت َودَع َْواتُنَا َإلَيْكَ ُرفَ َع ْ‬
‫َ‬ ‫ه‬ ‫َ‬
‫شد ُونَ ﴾ الل ُه هم دَع َْونَاكَ فَأ َجبْ يَا َح ُّ‬
‫ي‬ ‫ان فَ ْليَ ْست ََجيبُوا َلي َوليُؤْ َمنُوا بَي لعَل ُه ْم يَ ْر ُ‬
‫ه‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َعنَي فَإَنَي قَ َريبٌ أ ُ َجيبُ دَع َْوة َ الدهاعَ إَذَا دَ َع َ‬
‫آخ ُر دَع َْوانَا‬ ‫ْطنَا َو َح َق ْق لَنَا َر َجا َءنَا يَا ذَا ْال َج َال َل َو ْ َ‬
‫اإل ْك َر َام‪َ ،‬و َ‬ ‫يَا قَي ُّْو ُم ‪ ،‬اَلله ُه هم تَقَب ْهل د ُ َعا َءنَا َوا ْغ َف ْر ذُنُ ْوبَنَا َوتَقَب ْهل ت َْو َبتَنَا َوأَع َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫سل َم َعلى نَبَيَنَا ُم َح هم ٍد َو َعلى آ َل َه َوأ ْ‬
‫ص َحابَ َه أجْ َم َعيْنَ‬ ‫ه‬ ‫صلى هللاُ َو َ‬ ‫ه‬ ‫ب العَالَ َميْنَ ‪َ ،‬و َ‬ ‫‪ .‬أ َ َن ْال َح ْمد ُ َ هّلِلَ َر َ‬

‫‪Diterjemahkan dari khotbah Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad‬‬

Anda mungkin juga menyukai