Anda di halaman 1dari 3

Perbaikan Kualitas Melalui Kaizen

Proses perbaikan kualitas memerlukan komitmen untuk perbaikan yang melibatkan secara
seimbang antara aspek manusia (motivasi) dan aspek teknologi (teknik). Kaizen adalah suatu
istilah dalam bahasa jepang yang dapat diartikan sebagai perbaikan secara terus-menerus
(continuous improvement). Semangat kaizen yang tinggi dalam perusahaan Jepang telah
membuat mereka maju pesat dan unggu dalam kualitas. Kaizen pada dasarnya merupakan
suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi yang bertujuan untuk
melaksanakan perbaikan secara terus-menerus.
Semangat Kaizen berlandaskan pada pandangan berikut:
1. Hari ini harus lebih baik daripada kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada
hari ini.
2. Tidak boleh ada satu hari pun yang lewat tanpa perbaikan/peningkatan.
3. Masalah yang timbul merupakan suatu kesempatan untuk melaksanakan
perbaikan/peningkatan.
4. Menghargai adanya perbaikan/peningkatan meskipun kecil.
5. Perbaikan/peningkatan tidak harus memerlukan investasi yang besar.

Hierarki Keterlibatan Kaizen dalam perusahaan.


1. Manajemen Puncak
 Bertekad mengintroduksi Kaizen sebagai strategi perusahaan.
 Memberikan dukungan dan pengarahan untuk Kaizen dengan mengalokasi
sumber daya.
 Menetapkan Kebijakan Kaizen dan sasaran fungsional silang.

2. Manajemen Madya
 Mempergunakan Kaizen dalam kapabilitas fungsional.
 Mengusahakan karyawan sadar Kaizen melalui program pelatihan intensif.
 Membantu karyawan memperoleh keterampilan dan alat memecahkan
masalah.

3. Supervisor
 Mempergunakan Kaizen dalam peranan fungsional.
 Menyempurnakan komunikasi dengan karyawan dan mempertahankan moral
yang tinggi.
 Menegakan disiplin di tempat kerja.

4. Karyawan
1. Mempraktekan disiplin di tempat kerja.
2. Melibatkan diri dalam pengembangan diri yang terus-menerus sehingga
mampu memecahkan masalah secara lebih baik.
3. Meningkatkan keterampilan dan keahlian dalam bekerja melalui pendidikan
dan latihan.
Dalam melaksanakan Kaizen, kita dapat menggunakan panduan bertanya 5W-1H, sebagai
berikut:
1. WHO (SIAPA)?
 Siapa yang akan melaksanakan kaizen?
 Siapa yang sedang melaksanakan kaizen?
 Siapa yang seharusnya melaksanakan kaizen?

2. WHAT (APA)?
 Apa yang harus dilaksanakan untuk kaizen?
 Apa yang sedang dilaksanakan dalam kaizen?
 Apa yang seharusnya dilaksanakan demi kaizen?

3. WHERE (DI MANA)?


 Di mana akan dilaksanakan kaizen?
 Di mana sedang dilaksanakan kaizen?
 Di mana seharusnya dilaksanakan kaizen?

4. WHEN (KAPAN/BILAMANA)?
 Kapan akan melaksanakan kaizen?
 Kapan seharusnya melaksanakan kaizen?
 Kapan lagi dapat dilaksanakan kaizen?

5. WHY (MENGAPA)?
 Mengapa melaksanakan kaizen?
 Mengapa melaksanakan kaizen di sana?
 Mengapa melaksanakan kaizen pada saat itu?

6. HOW (BAGAIMANA)?
 Bagaimana akan melaksanakan kaizen?
 Bagaimana seharusnya melaksanakan kaizen?
 Dapatkah metode yang sama dipergunakan untuk bidang lain?
Perbaikan Kualitas Mengacu pada Kepuasan Total Pelanggan

KEPUASAN
TOTAL
PELANGGAN

PENGENDALIAN Plan (P)


KUALITAS Do (D)
TERPADU PERBAIKAN
Study (S)
Act (A)

Pengendalian Kualitas • Kebijaksanaan Manajemen


Pengendalian Pemasok • Organisasi Manajemen
Pengendalian Hubungan Pelanggan • Fungsi Manajemen
Pengendalian Hubungan Tenaga Kerja
• Gugus Kendali Mutu (QCC)
Pengendalian Informasi
Pengendalian Proses Produksi
Pengendalian Anggaran
Dan Lain-lain

Anda mungkin juga menyukai