PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dasar asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama
persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan komplikasi terutama
perdarahan pasca persalinan, hipotermi, dan asfiksia bayi baru lahir. Sementara itu
fokus utamanya adalah mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan suatu
pergeseran paradigma dari sikap menunggu dan menangani komplikasi menjadi
mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Tujuan dari kita melakukan asuhan persalinan adalah mengupayakan
kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya,
memaui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal
sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanaan dapat terjaga pada tingkat yang
optimal. Persalinan adalah hal yang fisiologis dialami oleh semua ibu hamil namun
walaupun ini merupakan hal yang fisiologis bila kita melakukan kesalahan sedikit saja
akan menjadi hal yang membahayan bagi nyawa ibu dan janin yang dikandungnya.
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari Persalinan ?
b. Apa saja Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan ?
c. Apa Tanda-tanda permulaan Persalinan. ?
d. Bagaimana Tahapan Persalinan ?
e. Apa Tujuan Asuhan Persalinan ?
3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian dari Persalinan
b. Untuk mengetahui Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan.
c. Untuk mengetahui Tanda-tanda permulaan Persalinan.
d. Untuk mengetahui Tahapan Persalinan.
e. Untuk mengetahui Tujuan Asuhan Persalinan.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1. PENGERTIAN PERSALINAN
Dasar asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama
persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan komplikasi terutama
perdarahan pasca persalinan, hipotermi, dan asfiksia bayi baru lahir. Sementara itu
fokus utamanya adalah mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan suatu
pergeseran paradigma dari sikap menunggu dan menangani komplikasi menjadi
mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Mekanisme persalinan normal adalah proses adaptasi dan akomodasi yang
tepat antara bagian kepala terhadap berbagai segmen panggul, agar proses persalinan
dapat berangsung/perubahan posisi terendah. Hampi 96 % janin berada dalam uterus
dengan presesntasi kepala dan pada presentasi kepala ini ditemukan ± 58 % ubun-
ubun kecil terletak dikiri depan, ±23 % dikanan depan, ±11 % dikanan belakang dan
±8 % dikiri belakang. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh terisinya ruangan
sebelah kiri belakang oleh kolon sigmoid dan rectum.
2
d. Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion servikale. Bila ganglion ini digeser dan
ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbu kontraksi uterus.
e. xcInduksi partus
Partus dapat pula ditimulkan dengan jalan :
1) Gagang luminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis
degan tujuan merangsang pleksus frankenhauser.
2) Amniotomi : pemecahan ketuban
3) Oksitosin drips : pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
4. TAHAPAN PERSALINAN
a. Kala 1 persalinan (kala pembukaan)
Menurut sarwono (1999) secara klinis kala 1 dapat ditanyakan bahwa partus
dimulai bila timbul his dan wanita mengeluarkan lendir yang bercampur darah
(bloody show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis
servikalis karena serviks mulai embuka dan mendatar. Sedangkan darahnya
berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berad di sekitar kanalis servikalis
itu pecah karena pergeseran-pergeseran ketika serviks membuka. Proses
pembukaaan servikas pada kala 1 persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi
uterus yang teratur dan meningkat hingga serviks membuka lemgkap 10 cm.
3
b. Kala 2 (kala pengeluaran janin)
Kala 2 adalah saat keluarnya janin, dimulai saat serviks sudah berdilatasi penuh
dan ibu merasakan dorongan mengejan untuk mengeluarkan bayinya. Tanda pasti
kala 2 ditentukan melalui oemeriksaan dalam hasilnya adalah :
1) Pembukaan serviks telah lengkap (10 cm) atau,
2) Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina
c. Kala 3 (kala uri)
Adalah pemisahan dan keluarnya plasenta serta membran, selain itu kala 3 ini
juga dilakukan pengendalian perdarahan. Setelah bayi lahir kontraksi akan
istirahat sebentar. Uterus terba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan
berisi plasenta yang menjadi tebaal 2x sebelumnya. Beberapa saat timbul his
pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-15 menit seluruh plasenta terlepas
serta selaput ketuban, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau
dengan sedikit dorongan dari atas simpisis atau fundus uteri. Seluruh proses
biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai
dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 ccc.
d. Kala 4 persalinan
Merupakan kala penawasan yang dimuai setelah bayi dan lahirnya plasenta untuk
mengamati keadaan ibu sampai 2 jam post partum.
4
BAB III
RESUM KASUS
5
d. Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP
Lalu dari hasil perhitungan TFU didapatkan perhitungan TBJ : 3255 Gram, DJJ: 136
x/menit, His: 3x 10 menit, lama 40 detik.
Hasil Pemeriksaan dalam:
a. V/U/V: tidak ada oedem dan varises
b. Pembukaan: 9 cm
c. Effecement: 80%
d. KK: +
e. Penurunan : HIII
f. Presentasi: Kepala
g. POD: UUK
h. Protein urin: +