Anda di halaman 1dari 39

I.

LATAR BELAKANG

Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan


kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku
pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatannya sendiri serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Harapan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat diberdayakan sepenuhnya dengan


sumber daya dimilikinya untuk dapat menerapkan PHBS dalam kehidupannya sehari-
hari, baik di rumah, di sekolah, di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh setiap
individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur
kembali. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/
kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Penerapan PHBS di lingkungan
tempat kerja merupakan salah satu upaya strategis untuk menggerakkan dan
memberdayakan para karyawan/pegawai untuk hidup bersih dan sehat.

Pembinaan PHBS di tempat kerja bertujuan untuk mengembangkan dan mendorong


setiap karyawan/pegawai untuk menerapkan PHBS di tempat kerja termasuk
menupayakan lingkungan tempat kerja yang sehat, sehingga karyawan/pegawai dapat
bekerja dengan tubuh sehat. Bekerja dengan tubuh yang sehat merupakan hal yang
diinginkan dan menjadi hak azasi setiap karyawan/pegawai. Karena itu menjadi
kewajiban semua pihak untuk ikut memelihara, menjaga dan mempertahankan kesehatan
setiap karyawan/pegawai agar tetap sehat dan produktif dengan melaksanakan
pembinaan PHBS di lingkungan tempat kerja. Lingkungan tempat kerja yang sehat akan
membuat para karyawan/pegawai merasa nyaman sehingga dapat lebih produktif. Oleh
karena itu kegiatan PHBS di tempat kerja pelaksanaannya dimulai dari unit terkecil yang
ada di lingkungan tempat kerja.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 1


Pembinaan PHBS di Tempat Kerja dilaksanakan atas dasar Kepmenkes Nomor
1114/Menkes/SK/X/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
serta Kepmenkes Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Di Provinsi Jawa Barat telah ada Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, serta telah
dicanangkan Gerakan Sadar PHBS (GERSAD PHBS) melalui dukungan kebijakan
berupa Nota Kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jawa
Barat Nomor 147.14/03/Otdakra/2009 dan 01/NK/PKK.Prov.JB/II/2009 tentang Gerakan
Sadar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor
440/15/Yansos tentang Larangan Merokok di Ruangan dan/atau Tempat Kerja.

Berdasarkan hal tersebut di atas dan agar pelaksanaan PHBS di tempat kerja dapat
berjalan baik, maka disusun Pedoman Pelaksanaan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja.
Pedoman ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas dan dijadikan salah
satu acuan dalam pelaksanaan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja. Pedoman ini lebih
dikhususkan untuk lingkungan tempat kerja perkantoran.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 2


II. TUJUAN DAN MANFAAT PHBS LINGKUNGAN TEMPAT KERJA

A. TUJUAN :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lingkungan Tempat Kerja mempunyai
tujuan :

1. Tujuan Umum :
Memberdayakan karyawan/pegawai dan masyarakat lingkungan tempat kerja
agar tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan
menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan tempat
kerja yang sehat.

2. Tujuan Khusus:
a. Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan tempat
kerja
b. Meningkatkan produktivitas kerja
c. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat
d. Menurunkan angka absensi tenaga kerja
e. Menurunkan angka penyakit akibat kerja / lingkungan kerja
f. Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan
masyarakat.

B. MANFAAT :
1. Manfaat bagi Karyawan/Pegawai :
a. Meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
b. Meningkat produktivitasnya yang berdampak pada peningkatan
penghasilan dan ekonomi keluarga.
c. Pengeluaran rumah tangga lebih ditujukan untuk peningkatan taraf
hidup bukan untuk biaya pengobatan.
d. Meningkatnya produktivitas kerja karyawan/pegawai yang berdampak
positif terhadap pencapaian target dan tujuan.
e. Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan
2. Manfaat bagi tempat kerja :
a. Terwujudnya tempat kerja dan lingkungan kerja yang bersih dan rapi.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 3


b. Terhindarnya tempat kerja dan lingkungan kerja dari sumber penyakit.
c. Meningkatnya pencapaian target dan tujuan organisasi.
d. Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.
3. Manfaat bagi Masyarakat
a. Mempunyai lilngkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat
kerja.
b. Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh
tempat kerja.
4. Manfaat bagi Pemerintah Provinsi/Kabupaten/ Kota
a. .Tempat kerja yang sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah
provinsi/kabupaten/kota yang baik.
b. Anggaran untuk pengobatan penyakit/masalah kesehatan para
karyawan/pegawai bisa dialihkan untuk peningkatan kesehatan
karyawan/ pegawai.
c. Dapat dijadikan Pusat Pembelajaran bagi daerah lain dalam
pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja.
5. Manfaat bagi Instansi Terkait
a. Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di
Lingkungan Tempat Kerja.
b. Adanya dukungan buku pedoman dan media promosi PHBS di
lingkungan tempat Kerja.

III. SASARAN PHBS LINGKUNGAN TEMPAT KERJA

1. Karyawan/Pegawai
2. Pimpinan tempat kerja
3. Masyarakat lingkungan tempat kerja

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 4


IV. INDIKATOR DAN DEFINISI OPERASIONAL PHBS LINGKUNGAN TEMPAT
KERJA

Semua Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) diharapkan dilaksanakan


karyawan/pegawai di lingkungan tempat kerja. Ada sembilan (9) perilaku penting
yang diharapkan dilakukan oleh karyawan/pegawai dan masyarakat tempat kerja
agar lingkungan tempat kerja termasuk kategori tempat kerja sehat, yaitu :

1. Memelihara kebersihan, kerapihan lingkungan tempat kerja.


2. Menggunakan air bersih.
3. Menggunakan jamban sehat.
4. Membuang sampah pada tempatnya.
5. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir memakai sabun.
6. Mengkonsumsi makanan dari kantin di lingkungan tempat kerja dan/ atau
membawa bekal dari rumah.
7. Memberantas jentik di lingkungan tempat kerja
8. Melakukan olahraga secara teratur.
9. Tidak merokok di lingkungan tempat kerja.

DEFINISI OPERASIONAL

1. Memelihara kebersihan dan kerapihan lingkungan


tempat kerja adalah karyawan/pegawai membersihkan dan merapihkan sarana
dan prasarana kerja setiap hari serta membuat himbauan untuk menjaga kebersihan
di lingkungan tempat kerja. Kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja berkaitan
dengan kenyamanan para karyawan/pekerja. Hal ini dapat terwujud apabila
didukung dengan sarana kantor yang memadai misalnya ketersediaan meja kerja,
meja komputer, lemari/rak dokumen, luas ruangan dibanding jumlah
karyawan/pegawai, ventilasi udara, pencahayaan, ruangan penyimpanan data, dsb.
2. Menggunakan air bersih adalah karyawan/pegawai
menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari di lingkungan tempat kerja.
Secara fisik air bersih adalah air tidak keruh, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 5


berasa. Sumber air berasal dari air sumur terlindung, air pompa, mata air terlindung,
penampungan air hujan, air leding dan air dalam kemasan (sumber air berasal dari
sumur pompa, sumur, mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat
penampungan kotoran atau limbah/WC).
3. Menggunakan jamban sehat adalah karyawan/pegawai
saat buang air besar dan buang air kecil menggunakan jamban/WC/kakus leher
angsa dengan tangki septik atau lubang penampungan kotoran.
Menggunakan jamban sehat setiap kali buang air besar dan buang air kecil dapat
menjaga lingkungan di sekitar tempat kerja menjadi bersih, sehat dan tidak berbau.
Disamping itu tidak mencemari sumber air yang ada di sekitar lingkungan
masyarakat tempat kerja serta menghindari datangnya lalat atau serangga yang
dapat menularkan penyakit seperti diare, disentri, tipus, kecacingan dan penyakit
lainnya.
4. Membuang sampah pada tempatnya adalah
karyawan/pegawai memilliki tempat sampah dan membuang sampah pada tempat
sampah yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara
sampah organik, non-organik dan sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor
dan tidak sedap dipandang juga mengandung berbagai kuman penyakit.
Membiasakan membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia akan sangat
membantu karyawan/pegawai terhindar dari berbagai kuman penyakit. Pengelolaan
sampah dari perkantoran diharapkan dapat tuntas yaitu diikuti dengan pengolahan
sampah organik, sampah non-organik dan sampah berbahaya. Secara bertahap
setiap tempat kerja perkantoran minimal memiliki unit pengolahan sampah organik.
5. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan
memakai sabun adalah karyawan/pegawai selalu mencuci tangan sebelum makan,
sesudah buang air besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas dan/atau
setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air
bersih yang mengalir akan membuang kuman-kuman yang ada pada tangan yang
kotor, sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman
yang ada di tangan. Diharapkan tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman serta
dapat mencegah terjadinya penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, tipus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Flu Burung.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 6


6. Mengkonsumsi makanan dari kantin di lingkungan
tempat kerja dan/ atau membawa bekal dari rumah adalah karyawan/pegawai
membeli dan mengkonsumsi makanan/ minuman dari kantin yang ada ditempat
kerja atau mengkonsumsi bekal yang dibawa dari rumah. Kantin di lingkungan
tempat kerja atau penjual makanan jajanan di sekitar lingkungan tempat kerja
diharapkan dapat dipantau kebersihannya dalam memilih bahan makanan dan
mengolah/memasak makanan.
7. Memberantas jentik nyamuk di lingkungan tempat kerja
adalah adanya upaya untuk memberantas jentik di lingkungan tempat kerja yang
dibuktikan dengan tidak ditemukan jentik nyamuk, pada tempat-tempat
penampungan air, bak mandi, gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga,
wadah pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-
barang bekas/tempat-tempat yang bisa menampung air yang ada di lingkungan
tempat kerja. Memberantas jentik di lingkungan tempat kerja dilakukan dengan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN), melalui kegiatan menguras dan menutup
tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas dan menghindari
gigitan nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik diharapkan dapat mencegah
terkena penyakit akibat gigitan nyamuk, seperti demam berdarah, cikungunya,
malaria dan kaki gajah.
8. Melakukan olah raga/aktivitas fisik secara teratur adalah
karyawan/pegawai melakukan olah raga/aktivitas fisik secara teratur minimal tiga kali
seminggu selang sehari. Olahraga teratur dapat memelihara kesehatan fisik dan
mental serta meningkatkan kebugaran tubuh sehingga tubuh tetap sehat dan tidak
mudah jatuh sakit. Olah raga dapat dilakukan di halaman secara bersama-sama, di
ruangan olahraga khususdan juga di ruangan kerja berupa senam ringan dikala
istirahat sejenak dari kesibukan kerja. Diharapkan secara bertahap setiap tempat
kerja perkantoran memiliki minimal dua sarana olahraga permainan serta sarana
olahraga aerobik dalam ruangan (fitness).
9. Tidak merokok di lingkungan tempat kerja adalah
karyawan/pegawai tidak merokok di lingkungan tempat kerja. Merokok berbahaya
bagi kesehatan perokok dan orang yang berada di sekitar perokok. Dalam satu
batang rokok yang diisap akan dikeluarkan 4000 bahan kimia berbahaya
diantaranya : Nikotin (menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung serta

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 7


pembuluh darah); Tar (menyebabkan kerusakan sel paru- paru dan kanker) dan CO
(menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-
sel tubuh akan mati). Tidak merokok di lingkungan tempat kerja dapat
menghindarkan para karyawan/pegawai dari kemungkinan terkena penyakit-penyakit
tersebut di atas. Tempat kerja membuat peraturan dilarang merokok di lingkungan
tempat kerja. Para karyawan/pegawai bisa saling mengawasi di antara mereka untuk
tidak merokok di lingkungan tempat kerja dan diharapkan mengembangkan kawasan
tanpa rokok/kawasan bebas asap rokok.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan atas kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang/keluarga/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan
dan berperan aktif alam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

Lingkungan Tempat Kerja adalah tempat/lingkungan individu/kelompok untuk


melaksanakan kegiatan/pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sehari-hari. Tempat
kerja mencakup perkantoran pemerintah maupun perusahaan swasta, pabrik termasuk
industri rumah tangga, serta tempat kerja lain dimana seseorang/individu/ kelompok
pekerja beraktivitas.

PHBS di Lingkungan Tempat Kerja adalah upaya untuk memberdayakan para


karyawan/pegawai agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja dan lingkungan kerja
yang sehat.

Tempat Kerja ber-PHBS adalah tempat kerja yang setiap individu/kelompok yang ada
di dalamnya sudah menerapkan PHBS di lingkungan tempat kerjanya (memenuhi 9
indikator PHBS di Lingkungan Tempat Kerja).

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 8


V. PENGORGANISASIAN

Pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja dapat berjalan optimal bila ada
pengorganisasian kegiatan PHBS. Pengorganisasian dimulai dari :
1. Tingkat Provinsi, yaitu Tim Pembina PHBS dengan koordinator di Sekretariat
Daerah Provinsi dengan melibatkan unsur Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga,
Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan, Dinas Tata Ruang
dan Pemukiman, Dinas Kesehatan. Tim ini adalah Tim Pembina PHBS secara
keseluruhan mencakup tatanan PHBS Rumah Tangga, PHBS Sekolah, PHBS
Tempat Kerja, PHBS Tempat-tempat Umum dan PHBS Sarana Kesehatan. Tim
ini bisa disusun secara tersendiri atau merupakan sub-Tim dari suatu Tim yang
telah ada dimana pembinaan Gerakan Sadar PHBS merupakan salah satu
kegiatannya. Misalnya sub-tim dari Tim/Forum Provinsi Siaga Sehat.
2. Tingkat Kabupaten/Kota, yaitu Tim Pembina PHBS dengan koordinator di
Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota dan melibatkan unsur Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas
Perhubungan, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, Dinas Kesehatan. Tim ini
adalah Tim Pembina PHBS secara keseluruhan mencakup tatanan PHBS-
Rumah Tangga, PHBS Sekolah, PHBS Tempat Kerja, PHBS Tempat-tempat
Umum dan PHBS Sarana Kesehatan. Tim ini bisa disusun secara tersendiri
atau merupakan sub-Tim dari suatu Tim yang telah ada dimana pembinaan
Gerakan Sadar PHBS merupakan salah satu kegiatannya. Misalnya sub-tim
dari Tim/Forum Kabupaten/Kota Siaga Sehat.
3. Tim PHBS di lingkungan tempat kerja (Dinas/Lembaga/Satuan Organisasi
Perangkat Daerah), yaitu Tim yang akan menjadi fasilitator dalam
meningkatkan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja masing-masing unit kerja.
Tim terdiri dari Tim Inti didukung Pokja dengan anggota dari setiap bidang
sebagai pemantau di setiap bidangnya. Tim ini dapat melibatkan Dharma
Wanita sebagai mitra dalam pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja
Perkantoran.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 9


PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 10
VI. STRATEGI DAN LANGKAH- LANGKAH PHBS LINGKUNGAN TEMPAT
KERJA

A. STRATEGI

1. Melaksanakan advokasi yakni pendekatan kepada para pengambil


keputusan/kebijakan .
Tujuan advokasi adalah untuk memperoleh dukungan dan kesepakatan
(dana, sarana, tenaga, dan lain lain) dalam pelaksanaan dan penerapan
PHBS di Lingkungan Tempat Kerja.
Advokasi dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan beserta jajarannya
kepada Gubernur/Bupati/Walikota untuk mengeluarkan kebijakan
tentang PHBS di lingkungan tempat kerja dan Kepala Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) agar mendukung pelaksanaan PHBS di
lingkungan tempat kerja.
Diharapkan seluruh jajaran pengambil kebijakan menyadari betapa
pentingnya mendukung penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di Lingkungan Tempat Kerja.

Dukungan yang diharapkan, sebagai berikut :


a. Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota :
1) Mengeluarkan kebijakan tentang pembinaan PHBS di
lingkungan tempat kerja, berupa peraturan, surat edaran/
instruksi/himbauan, termasuk dukungan dana.
2) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan PHBS
di lingkungan tempat kerja di wilayah kerjanya.
b. Pimpinan Tempat Kerja :
1) Mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pembinaan
PHBS di lingkungan tempat kerja.
2) Menyediakan sarana untuk penerapan PHBS di lingkungan
tempat kerja, seperti :
a) Sarana Olah Raga
b) Kantin Sehat

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 11


c) Air Bersih
d) Jamban Sehat
e) Tempat cuci tangan dan sabun
f) Tempat sampah
g) Alat Pelindung Diri (APD)
h) Media Promosi Kesehatan di lingkungan tempat kerja.

2 . Melakukan Pembinaan Suasana (Social Support).


Upaya ini dilakukan untuk membangun opini karyawan/pegawai guna
mendukung penerapan PHBS di lingkungan tempat kerja. Bina
Suasana dilakukan oleh para pimpinan instansi, didukung
Fasilitator/Kader PHBS di lingkungan tempat kerja.

3. Melakukan Pemberdayaan Karyawan/Pegawai .


a. Sosialisasi PHBS di lingkungan tempat kerja kepada seluruh
karyawan/pegawai.
b. Gerakan-gerakan sebagai implementasi PHBS di lingkungan tempat
kerja sesuai dengan indikator PHBS di lingkungan tempat kerja
c. Pemantauan implementasi indikator PHBS di lingkungan tempat kerja
secara berkala. Pemantauan dilakukan oleh Tim Pemantau dalam hal
ini bisa dikaitkan dengan Lomba, misalnya dalam rangka Peringatan
Hari Kemerdekaan. Cara pemantauan dapat dilaksanakan dengan
melakukan kunjungan ke Lingkungan Tempat Kerja didukung dengan
melihat laporan pelaksanaan kegiatan PHBS di lingkungan tempat
kerja.

B. LANGKAH- LANGKAH GERAKAN PHBS DI TEMPAT KERJA

1. PERENCANAAN

a . Pembentukan Tim Inti PHBS


Pembentukan Tim Inti PHBS, terdiri dari unsur sekretariat daerah,
Dinas Kesehatan, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) , DPRD dan TP-PKK serta unsur lainnya, yang

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 12


melaksanakan persiapan pembinaan PHBS di lingkungan tempat
kerja (perkantoran) terutama mengenai pembagian peran dalam
pembinaan PHBS di lingkungan tempat kerja.

Selanjutnya di setiap lingkungan tempat kerja (perkantoran) dibentuk


pula tim/pokja inti yang diharapkan dapat melakukan advokasi
kepada pimpinan untuk mendukung pelaksanaan Gerakan Sadar
PHBS di Lingkungan Tempat Kerja. Tim inti juga diharapkan
melakukan analisis situasi PHBS di Lingkungan Tempat Kerja sebagai
dasar menyusun rencana kerja. Untuk kelancaran pelaksaan
pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja, tim dapat
berkoordinasi dengan Tim Pembina PHBS Provinsi serta Dinas
Kesehatan.

b. Analisis Situasi
1). Pimpinan di Tempat kerja melakukan pengkajian ulang
tentang :
a). Ada atau tidaknya komitmen dan kebijakan tentang
pembinaan PHBS di lingkungan tempat kerja.
b). Sikap dan perilaku karyawan/pegawai terhadap
kebijakan tersebut.
2). Pengkajian/pemantauan awal PHBS di lingkungan tempat kerja,
dilakukan di setiap bidang atau bagian yang ada di masing-
masing dinas/lembaga/SOPD. Responden pemantauan
hendaknya mencakup seluruh karyawan/pegawai di seluruh
bidang/ bagian, dipilih secara random. Jumlah responden kurang
lebih 5-10% dari jumlah karyawan/pegawai.
3). Hasil pengkajian direkapitulasi dan diolah sehingga dapat
dijadikan bahan untuk menyusun rencana kerja tim dalam upaya
peningkatan PHBS di lingkungan tempat kerja.

c. Penyusunan Kebijakan PHBS di lingkungan tempat kerja


Pihak pimpinan menunjuk Kelompok Kerja (POKJA) yang bertugas
menginisiasi penerapan PHBS di lingkungan tempat kerja. POKJA
melakukan dialog dengan para karyawan/pegawai tentang :

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 13


1) . Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di
lingkungan tempat kerja.
2) . Rencana Kebijakan tentang Penerapan PHBS di
lingkungan tempat kerja
3) . Penerapan PHBS di lingkungan tempat kerja beserta
antisipasi, kendala dan solusinya.
4) . Penunjukan penanggung jawab/fasilitator PHBS di tiap
unit tempat kerja dan mekanisme pengawasannya.
5) . Merumuskan sosialisasi yang efektif bagi
karyawan/pegawai.
6) . Membentuk kelompok kerja, menyusun kebijakan PHBS di
lingkungan tempat kerja.
Selanjutnya POKJA membuat kebijakan Gerakan Sadar PHBS
mencakup mencakup tujuan dan cara melaksanakannya.

d. Penyiapan Infra Struktur


1). Membuat Surat Keputusan tentang penanggung jawab dan
fasilitator/pemantau PHBS di setiap unit yang ada di lingkungan
tempat kerja
2). Pelatihan bagi pengelola PHBS di lingkungan tempat kerja
3). Menyusun rencana sosialisasi penerapan PHBS di lingkungan
tempat kerja
4). Pembuatan pesan-pesan PHBS di lingkungan tempat kerja

2. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI

a. Sosialisasi Penerapan PHBS


1).Sosialisasi konsep PHBS di lingkungan tempat kerja terhadap
penanggung jawab/pemantau tiap unit di tempat kerja.
2).Sosialisasi penerapan PHBS di lingkungan tempat kerja kepada
seluruh karyawan/pegawai.
3).Penempatan pesan pesan PHBS di tempat-tempat yang

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 14


strategis, misalnya : poster, stiker, papan pengumuman, dll.
b. Penerapan Gerakan Sadar PHBS
1) Penyediaan sarana dan prasarana di tempat kerja, seperti air
bersih, jamban sehat, tempat cuci tangan, sarana olah raga,
kantin sehat, dll.
2) Pelaksanaan PHBS di lingkungan tempat kerja dan sanksi
penerapan.
Pemantauan pelaksanaan PHBS di lingkungan tempat kerja
dilakukan dengan mencatat pelanggaran dan menerapkan
sanksi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh
tempat kerja setempat.

c. Komitmen Gerakan Sadar PHBS dari Dinas/Lembaga/OPD

Setiap dinas/lembaga/SOPD diharapkan berkomitmen dalam


penerapan PHBS di lingkungan tempat kerja. Komitmen tersebut
dapat dibuat dalam bentuk tabel.
TABEL KOMITMEN GERAKAN SADAR PHBS
No INDIKATOR KOMITMEN
.
1. Memelihara kebersihan, kerapihan
lingkungan tempat kerja
2. Menggunakan air bersih
3. Menggunakan jamban sehat
4. Membuang sampah pada tempatnya
5. Mencuci tangan dengan air bersih yang
mengalir memakai sabun
6. Mengkonsumsi makanan dari kantin di
lingkungan tempat kerja dan/atau
membawa bekal dari rumah
7. Memberantas jentik di lingkungan tempat
kerja
8. Melakukan olahraga secara teratur
9. Tidak merokok di lingkungan tempat kerja

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 15


3. PEMANTAUAN DAN EVALUASI :
a. Pemantauan dilakukan secara periodik minimal tiga bulanan mencakup
aspek masukan, proses maupun keluaran. Pada tahapan selanjutnya
apabila aspek masukan dan proses pembinaan dirasakan sudah cukup
memadai, pemantauan tiga bulanan dilakukan hanya terhadap aspek
keluaran. Responden pemantauan hendaknya mencakup seluruh
karyawan/pegawai di seluruh bidang/bagian, dipilih secara random.
Jumlah responden kurang lebih 5-10% dari jumlah karyawan/pegawai.
b. Melakukan evaluasi tahunan tentang aspek masukan, proses maupun
keluaran PHBS di tempat kerja perkantoran.
c. Melakukan kajian/analisis terhadap hasil pemantauan/ evaluasi untuk
mengetahui masalah serta hambatan yang dihadapi sebagai bahan
pengambilan keputusan apakah perlu penyesuaian kebijakan maupun
pelaksanaan selama ini.
d. Pemantauan terhadap indikator tertentu yang menyangkut aspek
kesehatan / teknis tertentu dapat dilakukan oleh Dinas / OPD terkait
dengan koordinasi oleh Tim Pembina.
e. Pertemuan forum komunikasi implementasi PHBS di tempat kerja
perkantoran sebaiknya rutin dilakukan minimal 6 bulan sekali dibawah
koordinasi Tim Pembina.

Format yang tercantum dalam lampiran bisa digunakan untuk pemantauan


maupun evaluasi. Apabila diperlukan aspek yang dievaluasi dapat ditambah
atau diperdalam untuk mengetahui tingkat kualitas dari masing-masing
unsur yang dipantau/ dinilai.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 16


VII. PERAN SERTA DARI STAKE-HOLDERS DALAM MENDUKUNG
PEMBINAAN PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA

Adanya kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti


Bupati/Walikota, Kepala Dinas Pendidikan , Kepala Dinas Kesehatan, DPRD dan
lintas sektor terkait sangat penting untuk pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat
Kerja.

Disamping itu peran dari berbagai pihak terkait, dalam hal ini Organisasi
Karyawan/Pegawai, serta peran aktif dari karyawan/pegawai yang mau
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat juga turut menentukan bagi
terwujudnya Lingkungan Tempat Kerja yang ber-PHBS.

Peran serta berupa dukungan diharapkan dari :


1. Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota :
a. Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk peraturan/surat edaran
/instruksi/himbauan tentang kebijakan tentang pembinaan PHBS di
Lingkungan Tempat Kerja.
b. Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat
Kerja.
c. Memantau dan mengevalusi pelaksanaan pembinaan PHBS di Lingkungan
Tempat Kerja di wilayah kerjanya
d. Membina dan mensosialisasikan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja.

2. DPRD :
a. Memberikan persetujuan anggaran kepada Gubernur/Bupati/ walikota untuk
pengembangan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja.
b. Memantau kinerja Gubernur/Bupati/Walikota yang berkaitan dengan
pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja.

3. Pimpinan OPD/Instansi
a. Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk surat keputusan, surat edaran
dan instruksi tentang pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja.
b. Mengalokasikan dana untuk pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat
Kerja.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 17


c. Membantu kemajuan pencapaian sekolah sehat di Lingkungan Tempat
Kerja / OPD/Instansi yang dipimpinnya.
d. Membina dan mengembangkan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja
dengan pendekatan persuasif dan pembelajaran orang dewasa.

4. Organisasi Karyawan/Pegawai.
a. Mengadvokasi mitra kerja/pihak ketiga untuk memperoleh dukungan
kebijakan dan dana bagi pembinaan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja.
b. Melakukan sosialisasi PHBS di lingkungan tempat kerja.
c. Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di
Lingkungan Tempat Kerja.
d. Memantau tujuan pencapaian Lingkungan Tempat Kerja yang ber-PHBS.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 18


VIII. INDIKATOR KEBERHASILAN

Guna mengukur keberhasilan PHBS di lingkungan tempat kerja, maka perlu


ditentukan indikator keberhasilan. Indikator adalah suatu petunjuk yang membatasi
fokus perhatian suatu penilaian. Indikator PHBS di lingkungan tempa kerja dibagi
menjadi indikator masukan, proses dan kelularan. Indikator masukan berkaitan
dengan penunjang pelaksanaan. Indikator proses menggambarkan bagaimana
kegiatan pembinaan PHBS dilaksanakan. Sedangkan indikator keluaran
menggambarkan pencapaian Indikator PHBS sebagai hasil kegiatan pembinaan
PHBS di lingkungan tempat kerja.

1. Indikator Masukan
a. Adanya kebijakan penyelenggaraan PHBS di lingkungan tempat kerja
b. Adanya dukungan pembinaan PHBS di lingkungan tempat kerja
c. Adanya pembiayaan kegiatan PHBS di lingkungan tempat kerja
d. Adanya Karyawan/pegawai yang telah dilatih PHBS di lingkungan
tempat kerja
e. Adanya Media Pendukung untuk pembinaan PHBS di lingkungan
tempat kerja.

2. Indikator Proses
a. Adanya advokasi PHBS di lingkungan tempat kerja
b. Adanya pelatihan/pertemuan fasilitator PHBS di lingkungan tempat
kerja
c. Adanya sosialisasi penerapan PHBS di lingkungan tempat kerja
d. Adanya Rencana Kegiatan PHBS di lingkungan tempat kerja
e. Adanya Gerakan penerapan PHBS di lingkungan tempat kerja
f. Adanya catatan pemantauan Gerakan Sadar PHBS di lingkungan
tempat kerja.

3. Indikator Keluaran
Tempat kerja dan lingkungan kerja sehat, yang memenuhi 9 (sembilan)
indikator.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 19


Lampiran 1

FORMAT PEMANTAUAN / EVALUASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


(PHBS) DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA PERKANTORAN

NAMA OPD / INSTANSI : ..........................................................


NAMA UNIT/BIDANG : ...........................................................
ALAMAT OPD : ...........................................................
TANGGAL PEMANTAUAN
/ EVALUASI : ..........................................................

Beri nilai 1 pada jawaban YA, nilai 0 jawaban TIDAK.


Untuk kejelasan unsur yang dinilai lihat Definisi Operasional.
No Indikator Cara Unsur Dinilai Ya Tidak
A Indikator Masukan
1 Adanya kebijakan Mempelajari  Adanya SK Pembentukan tim / pokja
penyelenggaraan dokumen / notulen
PHBS di lingkungan yang ada  Adanya SK mekanisme pelaksanaan
tempat Kerja PHBS
2 Adanya sarana Mempelajari Adanya sarana pendukung pelaksanaan
pendukung dokumen / notulen PHBS :
pelaksanaan PHBS di yang ada  Jamban bersih
lingkungan tempat  Air bersih
kerja
 Tempat cuci tangan air mengalir
 Tempat sampah terpilah
 Meja kerja
 Meja komputer
 Lemari / Rak dokumen
 Ventilasi
 Luas ruangan
 Sarana Olahraga
 Sarana lainnya, tuliskan .......

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 20


No Indikator Cara Unsur Dinilai Ya Tidak
3 Adanya pembiayaan Mempelajari  Adanya Pembiayaan sarana
kegiatan PHBS di dokumen / notulen  Adanya Pembiayaan honor
lingkungan tempat kerja yang ada tim / pokja
 Adanya Pembiayaan kegiatan
PHBS
4 Adanya Mempelajari  Adanya Tim/Pokja terpapar
Karyawan/pegawai yang dokumen / notulen PHBS
telah terpapar PHBS di yang ada  Adanya penanggung-jawab
lingkungan tempat kerja unit/ bagian mendapat
sosialisasi PHBS
 Ada catatan seluruh
karyawan mendapat
sosialisasi PHBS
5 Adanya Media Melihat media yang Adanya media PHBS :
Pendukung untuk ada  Leaflet PHBS
pembinaan PHBS di  Spanduk PHBS
lingkungan tempat kerja.  Poster PHB
 Selebaran / Edaran PHBS
 Billboard PHBS
 Dan lainnya (sebutkan)
Jumlah Nilai Masukan
% Nilai ( Jumlah Nilai Masukan / 25 x 100 )

B Indikator Proses
1 Adanya advokasi Mempelajari  Adanya catatan Advokasi ke
pendekatan kepada dokumen / notulen pimpinan OPD
pimpinan tentang PHBS yang ada  Adanya catatan Advokasi ke
di lingkungan tempat kerja pimpinan bidang
oleh tim inti.  Adanya catatan Advokasi
pimpinan seksi/subag
 Adanya catatan Advokasi
pimpinan organisasi
karyawan

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 21


No Indikator Cara Unsur Dinilai Ya Tidak
2 Adanya pertemuan Mempelajari  Ada catatan pertemuan
fasilitator PHBS di dokumen / notulen tim/Pokja PHBS
yang ada
lingkungan tempat kerja  Ada catatan pertemuan
p.jawab bidang/unit
3 Adanya sosialisasi Mempelajari  Ada catatan Sosialiasi ke
penerapan PHBS di dokumen / notulen karyawan secara langsung
lingkungan tempat kerja yang ada  Ada catatan Sosialisasi
melalui media cetak
 Sosialisasi media lain
(sebutkan)
4 Adanya Rencana Mempelajari  Ada catatan Rencana Kerja
Kegiatan PHBS di dokumen / notulen Bulanan
lingkungan tempat kerja yang ada  Ada catatan Rencana kerja
Semesteran
 Ada catatan Rencana kerja
tahunan
 Ada catatan Rencana Kerja
Kegiatan Khusus
5 Adanya Gerakan Mempelajari  Ada catatan Gerakan PSN
penerapan PHBS di dokumen / notulen
yang ada  Ada catatan Gerakan keber-
lingkungan tempat kerja
sihan ruangan & halaman
 Ada catatan Gerakan
olahraga
 Ada catatan Gerakan lain
(sebutkan)
6 Adanya catatan Mempelajari  Catatan di setiap bidang
pemantauan Gerakan dokumen / notulen
 Catatan keseluruhan kegiatan
Sadar PHBS di yang ada
OPD
lingkungan tempat kerja.  Catatan pendukung lain
(sebutkan)
Jumlah Nilai Proses
% Nilai ( Jumlah Nilai Proses / 20 x 100 )

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 22


No Indikator Cara Unsur Dinilai Ya Tidak
C Indikator Keluaran
1 Memelihara kebersihan  Menanyakan  Lantai dibersihkan tiap hari
dan kerapihan lingkungan kepada
tempat kerja  Meja kerja ditata rapih
karyawan/peg
awai apa yang
 Alat kerja, buku ditata rapih
dilakukan
dalam
 Halaman dibersihkan tiap hari
memelihara
ditanami tanaman hijau
kebersihan  Pertukaran udara/ventilasi,
dan kerapihan Jendela dibuka, AC berjalan
lingkungan baik
tempat kerja.  Adanya himbauan
 Lihat dan memelihara kebersihan di
periksa kondisi lingkungan tempat kerja
kebersihan
kerapihan
lingkungan
tempat kerja
2 Menggunakan air bersih  Menanyakan  Menggunakan air bersih,
kepada tersedia dalam jumlah cukup
karyawan/ di penampungan yang bersih.
pegawai air  Sumber air memenuhi syarat
bersih yang kesehatan
digunakan
berasal dari
mana ?
 Lihat dan
periksa kondisi
air dan
sumber air
yang
digunakan.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 23


No Indikator Cara Unsur Dinilai Ya Tidak
3 Menggunakan jamban  Menanyakan  BAB / BAK di jamban yang
sehat karyawan/ mempunyai leher angsa
pegawai  Membersihkan jamban tiap
tempat buang hari, jamban bersih
air  Septink tank dibuat kedap air,
besar/buang minimal 10 meter dari sumber
air kecil di air bersih
lingkungan  Tersedia 1 jamban / 20 orang
tempat kerja.
 Terpisah jamban laki /
 Lihat dan
perempuan
periksa jenis
jamban dan
septink tank
yang ada.
Juga
kebersihan
jamban.
4 Membuang sampah pada  Menanyakan  Membuang sampah ke
tempatnya kepada tempat sampah yang tersedia
karyawan/  Ada tempat sampah terpilah
pegawai sampah basah, sampah
kemana kering, sampah bahan
membuang berbahaya
sampah.  Ada tempat sampah
 Periksa dan berkantong plastik agar tidak
amati tempat tercecer dan mudah dibuang
sampah  Ada tempat sampah tertutup
(apakah
plastik dan tertutup).
terpisah untuk
sampah
basah,sampah
kering dan
bahan
berbahaya,
berplastik

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 24


No Indikator Cara Unsur Dinilai Ya Tidak

5 Mencuci tangan dengan  Menanyakan  Mencuci tangan dengan air


air bersih yang mengalir kepada bersih mengalir dan memakai
dan memakai sabun
karyawan/ sabun
pegawai  Tersedia tempat cuci tangan
kapan dengan air bersih mengalir
mencuci dan sabun
tangan ?  Mencuci tangan sebelum
 Bagaimana makan, sesudah BAB.
cara mencuci  Mencuci tangan setiap kali
tangan, tangan kotor
apakah
dengan air
bersih
mengalir serta
memakai
sabun.
 Periksa
apakah ada
tempat cuci
tangan
dengan air
bersih yang
mengalir dan
sabun.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 25


No Indikator Cara Unsur Dinilai Ya Tidak
6 Mengkonsumsi  Menayakan  Mengkonsumsi makanan dari
makanan dari kantin di kepada kantin atau tempat jual
lingkungan tempat kerja
karyawan/peg makanan yang sehat /
atau bekal dari rumah
awai dimana membawa bekal dari rumah.
mendapatkan  Ada kantin yang melakukan
makanan/ pemilihan dan pengelolaan
minuman di makanan / minuman secara
lingkungan sehat.
tempat kerja.  Ada tempat jual makanan di
 Periksa dan sekitar lingkungan tempat
amati kerja yang melakukan
pengelolaan pemilihan dan pengelolaan
makanan di makanan / minuman secara
kantin, tempat- sehat.
tempat
penjualan
makanan
jajanan di
sekitar tempat
kerja.
7 Memberantas jentik  Menanyakan  Ada jadwal untuk
nyamuk siapa dan embersihkan bak mandi /
berapa kali tempat penampungan air
seminggu minimal 1 kali / minggu.
membersih-
kan bak/tem-  Tidak ditemukan jentik
pat penam- nyamuk di lingkungan tempat
pungan air. kerja
 Lihat di dalam
dan di sekitar
tempat kerja
apakah ada
sarang
nyamuk
No Indikator Cara Unsur Dinilai Ya Tidak

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 26


8 Melakukan olah raga  Menanyakan  Ada jadwal rutin berolahraga
secara teratur karyawan/ bersama
pegawai
berapa kali
olah raga
dalam  Tersedia sarana olahraga.
seminggu
 Amati sarana
olah raga yang
ada di tempat
kerja
9 Tidak merokok di  Menanyakan  Tidak merokok di dalam
lingkungan tempat kerja kepada ruangan kerja
karyawan  Ada himbauan tidak merokok
merokok/ di dalam ruangan kerja
tidak.
 Tidak disediakan asbak di
 Amati ada
ruangan kerja
yang merokok
dan lihat di
meja kerja ada
asbak atau
tidak.
Jumlah Nilai (Keluaran)
% Nilai Keluaran ( Jumlah Nilai / 31 x 100 )

Jumlah Nilai Keseluruhan (A+B+C)


% Nilai Keseluruhan ( Jumlah Nilai keseluruhan / 76
x 100 )

Lampiran 2

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 27


FORMAT REKAPITULASI PEMANTAUAN / EVALUASI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA PERKANTORAN

NAMA OPD / INSTANSI :..............................................................................


ALAMAT OPD :..................................................................
TANGGAL PEMANTAUAN
/ EVALUASI :...................................................................
Isi sesuai hasil pemantauan / evaluasi di tiap bidang / Bagian
Untuk kejelasan unsur yang dinilai lihat Definisi Operasional.
No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot
A Indikator Masukan
1 Adanya kebijakan Mempelajari  Adanya SK Pembentukan
penyelenggaraan PHBS dokumen / notulen tim / pokja
di lingkungan tempat yang ada  Adanya SK mekanisme
Kerja pelaksanaan PHBS
2 Adanya sarana Mempelajari Adanya sarana pendukung
pendukung pelaksanaan dokumen / notulen pelaksanaan PHBS :
PHBS di lingkungan yang ada  Jamban bersih
tempat kerja  Air bersih
 Tempat cuci tangan air
mengalir
 Tempat sampah terpilah
 Meja kerja
 Meja komputer
 Lemari / Rak dokumen
 Ventilasi
 Luas ruangan
 Sarana Olahraga
 Sarana lainnya,
tuliskan .......

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 28


No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot
3 Adanya pembiayaan Mempelajari  Adanya Pembiayaan
kegiatan PHBS di dokumen / notulen sarana
lingkungan tempat kerja yang ada  Adanya Pembiayaan
honor tim / pokja
 Adanya Pembiayaan
kegiatan PHBS
4 Adanya Mempelajari  Adanya Tim/Pokja
Karyawan/pegawai yang dokumen / notulen terpapar PHBS
telah terpapar PHBS di yang ada  Adanya penanggung-
lingkungan tempat kerja jawab unit/ bagian
mendapat sosialisasi
PHBS
 Ada catatan seluruh
karyawan mendapat
sosialisasi PHBS
5 Adanya Media Melihat media yang Adanya media PHBS :
Pendukung untuk ada  Leaflet PHBS
pembinaan PHBS di  Spanduk PHBS
lingkungan tempat kerja.  Poster PHB
 Selebaran / Edaran
PHBS
 Billboard PHBS
 Dan lainnya (sebutkan)

Jumlah Nilai Masukan


% Nilai ( Jumlah Nilai Masukan / Jlh Bidang x
100)

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 29


No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot
B Indikator Proses
1 Adanya advokasi Mempelajari  Adanya catatan Advokasi
pendekatan kepada dokumen / notulen ke pimpinan OPD
pimpinan tentang PHBS yang ada  Adanya catatan Advokasi
di lingkungan tempat kerja ke pimpinan bidang
oleh tim inti.  Adanya catatan Advokasi
pimpinan seksi/subag
 Adanya catatan Advokasi
pimpinan organisasi
karyawan
2 Adanya pertemuan Mempelajari  Ada catatan pertemuan
fasilitator PHBS di dokumen / notulen tim/Pokja PHBS
lingkungan tempat kerja yang ada  Ada catatan pertemuan
penanggung-jawab
bidang/unit
3 Adanya sosialisasi Mempelajari  Ada catatan Sosialiasi ke
penerapan PHBS di dokumen / notulen karyawan secara
lingkungan tempat kerja yang ada
langsung
 Ada catatan Sosialisasi
melalui media cetak
 Sosialisasi media lain
(sebutkan)
4 Adanya Rencana Mempelajari  Ada catatan Rencana
Kegiatan PHBS di dokumen / notulen Kerja Bulanan
lingkungan tempat kerja yang ada  Ada catatan Rencana
kerja Semesteran
 Ada catatan Rencana
kerja tahunan
 Ada catatan Rencana
Kerja Kegiatan Khusus

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 30


No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot
5 Adanya Gerakan Mempelajari  Ada catatan Gerakan
penerapan PHBS di dokumen / notulen PSN
lingkungan tempat kerja yang ada  Ada catatan Gerakan
kebersihan ruangan &
halaman
 Ada catatan Gerakan
olahraga
 Ada catatan Gerakan lain
(sebutkan)
6 Adanya catatan Mempelajari  Catatan di setiap bidang
pemantauan Gerakan dokumen / notulen
 Catatan keseluruhan
Sadar PHBS di yang ada
kegiatan OPD
lingkungan tempat kerja.  Catatan pendukung lain
(sebutkan)
Jumlah Nilai Proses
% Nilai ( Jumlah Nilai Proses / jlh bidang x 100 )
C Indikator Keluaran
1 Memelihara kebersihan  Menanyakan  Lantai dibersihkan tiap
dan kerapihan lingkungan kepada hari
tempat kerja  Meja kerja ditata rapih
karyawan/peg
awai apa yang  Alat kerja, buku ditata
dilakukan dlm rapih
memelihara  Halaman dibersihkan tiap
kebersihan hari ditanami tanaman
dan kerapihan hijau
lingkungan  Adanya himbauan
tempat kerja. memelihara kebersihan di
 Lihat dan lingkungan tempat kerja
periksa kondisi
kebersihan
kerapihan
lingkungan
tempat kerja
No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 31


2 Menggunakan air bersih  Menanyakan  Menggunakan air bersih,
kepada tersedia dalam jumlah
karyawan/ cukup di penampungan
pegawai air yang bersih.
bersih yang  Sumber air memenuhi
digunakan syarat kesehatan
berasal dari
mana ?
 Lihat dan
periksa kondisi
air dan
sumber air
yang
digunakan.
3 Menggunakan jamban  Menanyakan  BAB / BAK di jamban
sehat karyawan/ yang mempunyai leher
pegawai angsa
tempat buang  Membersihkan jamban
air tiap hari, jamban bersih
besar/buang  Septink tank dibuat
air kecil di kedap air, minimal 10
lingkungan meter dari sumber air
tempat kerja. bersih
 Lihat dan  Tersedia 1 jamban / 20
periksa jenis orang
jamban dan  Terpisah jamban laki /
septink tank perempuan
yang ada.
Juga
kebersihan
jamban.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 32


No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot
4 Membuang sampah pada  Menanyakan  Membuang sampah ke
tempatnya kepada tempat sampah yang
karyawan/ tersedia
pegawai  Ada tempat sampah
kemana terpilah sampah basah,
membuang sampah kering, sampah
sampah. bahan berbahaya
 Periksa dan  Ada tempat sampah
amati tempat berkantong plastik agar
sampah tidak tercecer dan mudah
(apakah dibuang
terpisah untuk  Ada tempat sampah
sampah tertutup
basah,sampah
kering dan
bahan
berbahaya,
berplastik
plastik dan
tertutup).

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 33


No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot
5 Mencuci tangan dengan  Menanyakan  Mencuci tangan dengan
air bersih yang mengalir kepada air bersih mengalir dan
dan memakai sabun
karyawan/ memakai sabun
pegawai  Tersedia tempat cuci
kapan tangan dengan air bersih
mencuci mengalir dan sabun
tangan ?  Mencuci tangan sebelum
 Bagaimana makan, sesudah BAB.
cara mencuci  Mencuci tangan setiap
tangan, kali tangan kotor
apakah
dengan air
bersih
mengalir serta
memakai
sabun.
 Periksa
apakah ada
tempat cuci
tangan
dengan air
bersih yang
mengalir dan
sabun.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 34


No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot
6 Mengkonsumsi makanan  Menayakan  Mengkonsumsi makanan
dari kantin di lingkungan kepada dari kantin atau tempat
tempat kerja atau bekal
karyawan/peg jual makanan yang
dari rumah
awai dimana sehat / membawa bekal
mendapatkan dari rumah.
makanan/  Ada kantin yang
minuman di melakukan pemilihan dan
lingkungan pengelolaan makanan /
tempat kerja. minuman secara sehat.
 Periksa dan  Ada tempat jual makanan
amati di sekitar lingkungan
pengelolaan tempat kerja yang
makanan di melakukan pemilihan dan
kantin, tempat- pengelolaan makanan /
tempat minuman secara sehat.
penjualan
makanan
jajanan di
sekitar tempat
kerja.

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 35


No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot
7 Memberantas jentik  Menanyakan  Ada jadwal untuk
nyamuk siapa dan embersihkan bak mandi /
berapa kali tempat penampungan air
seminggu minimal 1 kali / minggu.
membersih-  Tidak ditemukan jentik
kan bak nyamuk di lingkungan
mandi/ tempat tempat kerja
penampung-
an air.
 Lihat di dalam
dan di sekitar
tempat kerja
apakah ada
tempat jadi
sarang
nyamuk
8 Melakukan olah raga  Menanyakan  Ada jadwal rutin
secara teratur karyawan/ berolahraga bersama
pegawai  Tersedia sarana
berapa kali olahraga.
olah raga
dalam
seminggu
 Amati sarana
olah raga yang
ada di tempat
kerja

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 36


No Indikator Cara Unsur Dinilai Bid ... Tot
9 Tidak merokok di  Menanyakan  Tidak merokok di dalam
lingkungan tempat kerja kepada ruangan kerja
karyawan  Ada himbauan tidak
merokok/ merokok di dalam
tidak. ruangan kerja
 Amati ada  Tidak disediakan asbak
yang merokok di ruangan kerja
dan lihat di
meja kerja ada
asbak atau
tidak.
Jumlah Nilai (Keluaran)
% Nilai Keluaran ( Jumlah Nilai / Bidang x 100 )

Jumlah Nilai Keseluruhan (A+B+C)


% Nilai Keseluruhan ( Jumlah Nilai keseluruhan / Bidang x 100 )

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 37


Tim Pengarah
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

Editor
Tuti Surtimanah
Ni Made Indra Maharani

Tim Penyusun
Adi Komara
Ati Widiawati
Budiman
Dedeh Hadiati
Eti Budiati
Putriarti
Rini Aryanti
Tety Nurhayati
Yeti Hertiati
Yus Rooseno

Kontributor :
Tim PPPKMI Jawa Barat

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 38


KONTRIBUTOR

No Nama Unit Kerja


1 Edi S. Biro Pengendalian Barang Daerah
2 Aji Nugroho Biro Pengendalian Barang Daerah
3 Achmad Fadar Biro Hukum
4 Nia Kurniaty Dinas Olah Raga Daerah
5 Daryatmi Seksi Penyehatan Lingkungan – Dinas Kesehatan
6 Amie Dinas Pariwisata dan kebudayaan
7 Rita Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
8 Hani Sekretariat DPRD
9 Sarasvati TP PKK Provinsi
10 Dedi Subarkah Dinas Komunikasi Informasi
11 Agus Dinas Sosial
12 Poppy K. Badan PMPD
13 Yani Ruhayati Badan PPKB
14 Syarif Hidayat Biro Otda dan Kerjasama
15 H. Umar Biro Pemerintahan Umum
16 Rini Winarti Badan Diklat Daerah
17 Ridwan Dinas Olah Raga Daerah
18 Uci Sanusi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
19 Saimin Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
20 Erin Novaristiawan Biro Administrasi Pembangunan
21 Poppi Sophia Biro Pelayanan Sosial
22 Farida Bapeda
23 Agus Junaedi Bapeda
24 Didin Priyatna Biro Pemerintahan Umum
25 Massadi BPLHD
26 Ikin Solihin W. Dinas Pendidikan
27 Rini Artati Biro Bina Produksi
28 Soleh Biro Humas dan Protokol
29 Dedy Zaelani Biro Organisasi
30 M. Amin Biro Pengembangan Sosial
31 Putriarti Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masy Diskes

PHBS DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA 39

Anda mungkin juga menyukai