Makalah Implementasi Manajemen Strategi Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan
Makalah Implementasi Manajemen Strategi Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan
Oleh:
KELOMPOK 5:
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Strategi
Pendidikan tentang “Implementasi Manajemen Strategi dalam Upaya
Peningkatan Mutu Pendidikan”.
Makalah ini disusun sebagi salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen
Strategi Pendidikan dan agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai
manajemen strategi dalam peningkatan mutu pendidikan. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan,
bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang
lebih luas dan memberikan informasi untuk pembacanya untuk peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tetapi tangguh melakukan penyesuaian dan perubahan yang diperlukan sehingga
organisasi semakin meningkat efektivitas dan produktivitasnya.
Manajemen strategik merupakan manajemen yang beroreintasi masa depan
dan berdasarkan pada analisis lingkungan internal dan eksternal. Dengan
mengikuti proses tahapan manajemen strategik, sekolah dapat mempertimbangkan
keputusan, tindak lanjut dan pilihan strategi yang tepat dalam menghadapi
perkembangan dan perubahan situasi pendidikan.
Timbulnya persepsi bahwa dengan adanya pergantian pimpinan maka
kinerja sekolah juga berubah. Penerapan manajemen strategik memberikan solusi
dalam mengamati, mengelola, dan mengevaluasi seberapa efektif dan efesien
sebuah sekolah bekerja dalam mencapai tujuannya dan kinerja organisasi secara
sistematis dan sinergis seperti menjawab pertanyaan mengapa suatu sekolah
sukses dan gagal dalam mengelola sekolah, mengapa dengan menghadapi
lingkungan sekolah yang sama tetapi sekolah menunjukkan prestasi dan kinerja
yang berbeda, dan mengapa dengan kepemimpinan yang berbeda menunjukkan
kinerja yang berbeda pula dalam mengelola sekolah.
Dalam konteks manajemen strategik, kepala sekolah perlu mencerminkan
peran koordinatif, sebagai fasilitator dan pengambil keputusan (decision maker)
yang tepat terhadap program strategik sekolah yang dijalankan oleh tim dalam
kurun waktu tertentu baik jangka panjang, menengah dan pendek sehingga
perencanaan yang telah dibuat dapat diselenggarakan dengan baik. Keterkaitan
antara perencanaan, penerapan dan evaluasi strategik lintas pimpinan saling
terkait dan tidak dapat berdiri sendiri, ada tahapan sistematis yang harus
dijalankan sekolah sesuai dengan program yang telah dan akan ditetapkan
sehingga dapat meminimalkan potensi keterpurukan kinerja sekolah dengan
pergantian pimpinan.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapaun tujuan yang akan dicapai dari penyususnan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian manajemen strategik.
2. Mengetahui tahapan-tahapan manajemen strategik.
3. Mengetahui implementasi manajemen strategic dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
D. Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Tahapan Manajemen Strategik
Proses manajemen strategik terdiri atas empat tahap yaitu ”pengamatan
lingkungan, perumusan strategik, penerapan/implementasi strategik, dan evaluasi
dan pengendalian strategi” (Murniati, 2008:50). Pengamatan lingkungan
merupakan serangkaian gambaran kondisi lingkungan organisasi yang meliputi
lingkungan internal dan eksternal.
Lingkungan internal meliputi ”variable kekuatan dan kelemahan yang
meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi” (Murniati & Usman, 2009
dalam Ulfah, 2014). Lebih lanjut, Siagian (2011) membagi lingkungan eksternal
kedalam dua bagian yaitu:
“Lingkungan eksternal dekat dan lingkungan eksternal jauh. Lingkungan
eksternal dekat merupakan lingkungan yang mempunyai dampak pada
kegiatan kegiatan operasional organisasi seperti berbagai kekuatan dan
kondisi dalam lingkup dimana organisasi bergerak, situasi persaingan,
situasi pasar dan sebagainya. Sedangkan lingkungan eksternal jauh dapat
bersifat politik, ekonomi, teknologi, keamanan, hukum, sosial budaya,
pendidikan dan kultur masyarakat luas yang secara tidak langsung
mempengaruhi kegiatan operasional organisasi”.
5
diurutkan secara sistematis. Anggaran merupakan biaya program yang
dinyatakan dalam bentuk satuan uang.
Evaluasi dan pengendalian strategik adalah tahap akhir dalam
manajemen strategik. Evaluasi merupakan penilaian terhadap kinerja dan
merupakan perbandingan hasil proses kegiatan yang telah dilakukan dengan
perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnnya. Ada tiga aktivitas penilaian
strategik yang mendasar menurut David (2009) dalam Ulfah (2014) yaitu:
1. Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
landasan bagi strategik saat ini
2. Pengukuran kinerja, yaitu dengan membandingkan hasil yang diterapkan
dengan hasil sebenarnya, dan
3. Pengambilan langkah korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai
dengan rencana.
6
pendekatan SWOT dalam rangka mencapai mutu kompetitif pada tiga langkah
utama yang dilakukan lembaga jasa atau pendidikan yaitu:
1. Analisis lingkungan
Analisis lingkungan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman serta memahami lingkungan, pelanggan dan
pesaing.
2. Menetapkan misi lembaga
Menetapkan alasan keberadaan lembaga dan mengidentifikasi nilai produk
atau peserta didik yang akan dihasilkan oleh suatu lembaga pendidikan.
3. Membuat strategi
Membangun keunggulan bersaing seperti biaya yang sesuai, fleksibilitas
rancangan atau isi, mutu, hasil yang baik, akses yang cepat, pelayanan yang
memuaskan dan sebagainya.
Dalam usaha-usaha peningkatan mutu pendidikan, perlu adanya
pengembangan strategi pelaksanaan berupa strategi operasional. Untuk
mengembangkan strategi perasional, harus menggunakan metode yang sama yaitu
mempelajari suatu analisis kekuatan dan kelemahan, peluang dan tantangan
(SWOT) yang ada dalam mengoperasionalisasikan kebijakan yang datang dari
hirarki yang lebih tinggi. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan
mengembangkan beberapa strategi kemudian dipilih dan diputuskan strategi mana
yang paling sesuai. Beberpa stategi yang mungkin dapat digunkan antara lain:
1. Konsentrasi pelaksanaan program belajar. Hal ini berarti menghindari
pemerataan dan penjatahan yang membuat program tidak berhasil dan
berdayaguna, pemerataan cenderung asal ada.
2. Mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mewujudkan pusat-
pusat kegiatan belajar msyarakat. Memanfatkan sarana-sarana yang ada di
masyarakat yang memungkinkan digunkan untuk kegiatan pembelajaran.
Memberikan pengertian kepada masyarakat, sehingga mereka menjadikan
pendidikan merupakan suatu kebutuhan.
7
3. Membuat peta situasi dimana program akan dilakukan, hal seperti ini dapat
dilakukan dengan analisis lingkungan. Apa potensi yang belum disentuh dan
mungkin untuk dimanfaatkan.
4. Mendoreong tumbuhnya lembaga belajar atau organisasi kemasyarakatan
yang bergerak pada jalur pendidikan, dan mendorong mereka menjadi
pengelola pusat kegiatan belaa masyarakat tersebut, dengan harapan lembaga
ini lebih cepat tumbuh di masyarakat dan menyerap aspirasi yang tumbuh di
masyarakat tersebut.
5. Melatih pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat, keberhasilan pendidikan
masyarakat akan banyak ditentukan oleh kemampuan mengelola program
yang dilaksanakan oleh masyarakat. Karena itu perlu dilengkapi dengan
seperangkat pengetahuan operasional, sebagaimana layaknya tantara yang
akan bertempur dan menginginkan kemenangan mereka perlu dilengkapi
dengan peralatan militer yang memadai.
6. Membentuk jaringan informasi dan pemasaran, hal ini erat kaitannya dengan
penyalur hasil-hasil dari program belajar di masyarakat (Aisyah, 2018).
8
2. Kondisi lingkungan eksternal sekolah meliputi lingkungan geografis,
demografis, lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat, regulasi
pemerintah, ilmu pengetahuan dan teknologi, komite sekolah, lembaga mitra
dan alumni dan
3. Implementasi strategik dalam upaya memenuhi standar pendidikan nasional
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi kita semua.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ulfah, Irani Z., dkk. 2014. Implementasi Manajemen Strategik dalam Upaya
Peningkatan Mutu Pendidikan pda SMAN 10 Fajar Harapan. Jurnal
Administrasi Pendidikan. Hlm: 58-70
11