ABSTRACT
PhysicalJitness needed for daily activity and cardiovascular endurance is one of the
most important component of physical Jitness and physical work capacity. Many factors
influence cardiovascular endurance.
This report analysis the results of observations for nzen aged 22-40 years in a certain
group who were examined in an institute for the period from 1994-1996.
The study revealed that the physicalJitness within the group analysis showed 45.3 % are
in good categories. In addition it was known that the average of their age was 30.26 f 4.88
years, the nutritional status based in BMI showed 75.2% to be normal.
The result of bivariate analysis showed that the variables related signrficantly to
physical Jitness were, age, BMI, the triglicerides and the HDL cholesterol contents and the
diastolic blood pressure.
Based on the results of the study the researchers suggested to use other variables
appropriate with the theory and a heterogenous population in order to gain a better
understanding of the factors which injluence physicalJitness.
kondisi dengan mobilitas yang tinggi. yang mempunyai karakteristik yang sama
Agar tugas ini dapat diselenggarakan dengan kelompok khusus.
dengan baik, diperlukan personil
profesional yang bermutu tinggi serta Mengingat kendala tidak adanya
memiliki kesehatan mental yang tangguh. informasi yang lebih lengkap tentang
kelompok khusus, sedangkan data
Uji kesehatan adalah kegiatan di pemeriksaan kesehatan yang telah
bidang kesehatan yang meliputi tindakan dilakukan selama ini tersedia cukup
pemeriksaan jasmani dan jiwa seseorang banyak, maka ha1 itu mendorong peneliti
dan hasilnya digunakan untuk menentukan untuk melakukan analisis hasil peme-
apakah seseorang memenuhi syarat dalam riksaan anamnese, fisik, laboratorik dan
melaksanakan jabatan atau tugas yang pemeriksaan kesegaran jasmani berda-
akan diemban. Uji kesehatan dilakukan sarkan daya tahan kardiovaskuler untuk
secara teratur ataupun sesuai dengan mendapatkan faktor-faktor yang mempe-
kebutuhan, di tempat pemeriksaan yang ngaruhi kesegaran jasmani berdasarkan
telah ditentukan. ketahanan kardiovaskuler. Hasil analisis
data ini diharapkan dapat memberi
Hasil pemeriksaan tersebut memberi gambaran faktor yang mempengaruhi
informasi pada setiap individu yang kesegaran jasmani berdasarkan daya tahan
diperiksa tentang keadaan kesehatannya kardiovaskuler pada orang dewasa.
termasuk kesegaran jasmani dan berdasar-
kan hasil pemeriksaan tersebut diberi saran Tujuan
yang diperlukan untuk meningkatkan dan
menjaga kesegaran jasmaninya. Mendapatkan faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani
Pemeriksaan kesegaran jasmani
berdasarkan daya tahan kardiovaskuler
terutarna mengenai ketahanan kardio-
pada pria dewasa kelompok khusus.
vaskuler dilakukan dengan beberapa
pengujian antara lain, lari selama 12 menit
dan dilakukan pada periode tertentu, Metoda
sedangkan pemeriksaan biokimiawi lain
Tulisan ini merupakan hasil pengo-
dilakukan setiap tahun.
lahan data sekunder berasal dari suatu
Berdasarkan uji pemeriksaan yang laboratorium pada periode tahun 1994-
sudah dilakukan selama ini, diperoleh data 1996. Data laboratorium yang dimaksud
hasil pemeriksaan antropometri maupun meliputi data klinis umum, antropometri,
laboratorium pada kelompok khusus kadar hemoglobin yang ditentukan dengan
misalnya ABRI, namun data tersebut cara cyanmethemoglobin, kadar gula darah
masih merupakan data yang hanya puasa dan 2 jam setelah makan serta kadar
memberikan informasi pada tingkat lipida darah yang ditentukan dengan
kesegaran jasmani seseorang bukan pada menggunakan spectrophotometer, tekanan
kelompok masyarakat tertentu. darah dengan cara pengukuran menggu-
nakan spignomonometer dalam keadaan
Bilamana data yang tersedia dapat istirahat. Sedangkan data yang diolah
dianalisis untuk memberi informasi yang terdiri dari hasil pemeriksaan kesehatan
lebih banyak, akan dapat bermanfaat untuk meliputi karakteristik responden, yaitu
kelompok khusus maupun kelompok lain nama, umur dan hasil pengukuran daya
Faktor-faktor yang mempengaruhi . . .. ..... Dewi Permaesih et a1
tahan kardiovaskuler dengan cara lari pada tahun 1994-1996 dari jumlah 234
lintasan selama 12 menit, data antropo- orang.
metri dan data laboratorium. Jumlah yang
diteliti berdasarkan perhitungan dengan Garnbaran Hasil Uji Kesegaran
tingkat kepercayaan 95% diharapkan Jasmani
sebanyak 227 orang1).
Hasil uji kesegaran jasmani
ketahanan kardiovaskuler dengan cara
HASIL DAN PEMBAHASAN berlari lintasan selama 12 menit
menunjukkan jarak yang dapat dicapai
Gambaran Umum rata-rata dengan rentang jarak 2000-3000
meter, dengan nilai rata-rata 2360,92 +
Telah dilakukan pengumpulan data 240,7 meter. Bila digunakan klasifikasi
hasil pemeriksaan kesegaran jasmani COOPER yang dimodifikasikan ke satuan
berdasarkan daya tahan kardiovaskuler meter didapatkan seperti yang disajikan
pada kelompok khusus yang diperiksa pada Tabel 1.
tahun'). Pada populasi sampel yang diuji Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT)
85,9% berumur lebih dari 24 tahun, dan Kesegaran Jasmani
sehingga secara fisiologis juga menurun
dengan demikian hasil analisis bivariatnya Untuk melihat gambaran keada-
juga negatif. an gizi berdasarkan IMT maka dibuat
Penurunan kesegaran jasmani dapat pengelompokan IMT berdasarkan kla-
dihambat dengan cara melakukan olahraga sifikasi Departemen Kesehatan lU5),
yang teratur dan sesuai dengan kondisi- dengan hasil seperti disajikan pada
nya4) . Tabel 2.
Menurut Sherman, dalam kondisi tidak anemi. Hasil yang sama ditemukan
setelah makan, konsentrasi gula darah pula oleh Krisdinamurtirin dkk, (1990).
yang digunakan untuk aktivitas adalah Hasil uji Harvard Step test dengan kadar
fungsi dari jumlah pelepasan glikogen hemoglobin menunjukkan hubungan yang
dalam otot setara dengan jumlah tidak nyata. Pengaruh anemia akan terlihat
glukosa yang dilepaskan dari dalam pada populasi yang benar-benar anemia
hatilo). Selama aktivitas yang tetap, jika dibandingkan dengan yang tidak
konsentrasi kadar gula dalam darah tetap anemia.
pada tingkat 5 mmollliter sampai sekitar
2 jam aktivitas. Pada pengujian aktivitas Hubungan Tekanan Darah dengan
yang bersifat ketahanan, sumber energi Kesegaran Jasmani
utama adalah karbohidrat (glukosa). Selain
itu pengujian tidak berlangsung lama Hasil analisis tekanan darah
dengan berbagai aktivitas yang tidak diastolik mendapatkan nilai rata-rata 77,49
stabil, bisa aerob bisa pula an-aerob.
_+ 5,39 rnm/Hg dengan rentang nilai 65 -
Kemungkinan penggunaan energi berasal
90 mmMg. Nilai ini bila dibandingkan
dari semua sumber termasuk glukosa
dengan tabel tekanan darah Cureton,
darah.
masih berada pada batas-batas nilai
Hubungan Kadar Hemoglobin dengan normal1I). Bila dibandingkan dengan nilai
Kesegaran Jasmani rata-rata diastolik pada populasi
MONICA, nilai ini sedikit lebih atas dari
Hasil analisis kadar hemoglobin nilai rata-rata pada kelompok umur 35-44
pada kelompok khusus ini nilai rata- tahun yaitu sebesar 76,7 k 10 mm/Hg.
+
ratanya 15,79 1,03 gr/dL dengan rentang
-
nilai 11,6 19,9 grlml. Sedangkan hasil Hasil analisis bivariat menunjukkan
analisis bivariat dengan kesegaran jasmani nilai r negatif, berarti semakin tinggi
tidak nyata secara linier maupun tekanan darah diastolik semakin rendah
parabolik. Selain itu juga arah nilai kesegaran jasmani. Secara teoritis ha1
hubungannya kecenderungan ke nilai ini dapat dijelaskan bahwa tekanan darah
negatif yang berarti semakin tinggi nilai diastolik adalah tekanan darah dalam
hemoglobin semakin rendah kesegaran keadaan istirahat. Bila tekanan diastolik
jasmani seseorang. Secara teoritis ha1 ini tinggi penampang saluran darahnya
bertentangan karena hemoglobin berkngsi mengecil sehingga jumlah darah yang
mensuplai oksigen ke seluruh tubuh yang dialirkan menjadi sedikit, akibatnya akan
berarti aktivitas organ dalam metabolisme mengganggu kapasitas oksigen yang
untuk menyediakan energi akan berjalan diperlukan tubuh.
lancar.
Hasil analisis bivariat antara variabel
Hasil yang bersifat negatif dapat bebas numerik dan nilai akhir uji
disebabkan pada penyebaran sampel yang kesegaran jasmani dapat dilihat pada
membentuk kurva normal pada populasi Tabel 3 berikut ini:
Faktor-faktor yang mempengamhi ......... Dewi Permaesih et a1
Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat Antara Variabel Bebas Numerik dan Nilai Akhir Uji
Kesegaran Jasmani.
. !:iV&$kgf$gb@,& ~ ~ ; ~ ~ ~ $ ~ ~ & $~ ~~ di ~~ @~ &j ~~ 2~~ i 3::~~ {~ ~( ': ~~$%;,~ i~:,i"i....i: ..ij ijiE~ :I:'i$ijiiii;,{:i<i%:$
..........
................................................. ....
i.i. .i i'~
.......
...........................................................
................................................. .................................................
: .......................................................................................................................
/
~ $ ~ ~ @ ~ ~ : ~ @ .....
.. .. .. .. . . . . . . . . . . . . . . .
...............................:.:.:.:..:.:..:.:..:. .......................................................................
..................................................................... . . . . . . . . . . . .---. . ........................................................... .:.:.:..........
.: .... ....................... . ..........
---- .......................................................
2
.........
. .
.......................................
.. .... . ...
. . . . . . . ..................................................................................................................................................................
........ . .. ... .. . . ... .. . . ..... . . ..... . . ..... . . .
...... .:..: : . ..............................................................................................................................................................
. . . . . . . . ........................................
/ ....................................
..........................................................................................................................................................................................................................
/.
6. Jellife DB. L E.F.P. Jellife (1989). Community 9. Darmojo, B. dkk. (1994). Monica - Jakarta Survey
Nutritional Assessment. With Special Reference to Kedua. 199311994. Dalam presentasi dan diskusi
Less Technically. Publications. New York. -
survey 11 MONICA-Jakarta 1993. Badan Litbang
Kesehatan Depkes RI dan Pusat Kesehatan Jantung
7. Marley, WP. (1982). Health and Physical Fitness: Nasional Rumah Sakit Jantung W A N KITA,
Taking Charge of Your Health, Saundep College Jakarta.
Pubslishing, Philadelphia. 10. Sherman, M. William (1995). Metabolism of sugar
and Physical Performance. Am.J.Clin.Nutr, (62)
8. Whitney, EN. Hamilton, EMN; Sharon, RR. (1990). Sappl: 2285-41 S. 45 A.
Nutrition and Disease Prevention. Understanding
Nutrition. West Pubslishing Company, 1990. St. 1 1 . Cureton, T.K. et al. (1947). Physical Fitness
Paul. Appraised and evidence. Henry Kingston, London.