Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Tentang
Kepemudaan, Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Pemuda adalah individu yang semangat menggelora, mimpinya yang gemilang, darah yang memanas laksana matahari siang. Presiden Soekarno mengatakan beri aku sepuluh pemuda maka akan aku guncangkan dunia. Dari perkataan Presiden Soekarno mencerminkan betapa luar biasanya pemuda maka sudah selayaknya peran pemuda mampu membangun Aceh yang lebih gemilang. Aceh sangat mengharapkan pemuda yang cerdas, sehat dan bermoral yang mampu membawa dampak positif bagi Provinsi Aceh. Pemuda sebagai salah satu generasi penerus bangsa yang mana kelanjutan bangsa ada di tangan para pemuda. Bila semakin banyak generasi muda yang terusak oleh narkoba, maka bangsa akan semakin tertinggal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memulai dari ruang lingkup yang lebih kecil dari bangsa yang sangat luas. Narkoba dijadikan sebagai alat dan cara untuk merusak dan membodohkan jiwa raga generasi penerus bangsa. Kita semua pasti mengetahui bagaimana dampak buruk yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba. Dan kita mengetahui bahwa Aceh sekarang termasuk provinsi yang darurat penyalahgunaan narkoba. Pemuda Aceh harus berperan melawan ancaman dari dalam yaitu ancaman terhadap penyalahgunaan narkoba. Untuk mewujudkan pemuda yang terbebas dari penyalahgunaan narkoba dibutuhkan kesadaran dan keinginan dari pemuda itu sendiri, dan seluruh lapisan maryarakat untuk sama-sama menjaga generasi bangsa, dan saling mengingatkan akan bahaya narkoba. Pemuda dapat menghindari terpengaruhnya narkoba dengan meningkatkan prestasi diri dan menggali potensi yang ada pada diri sendiri. Dengan kata lain, pemuda perlu mengisi aktivitas dengan kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat hingga tak ada celah untuk melakukan tindakan penyalahgunaan narkoba. Melalui aktivitas yang padat, kegiatan yang positif serta meningkatkan motivasi diri yang diharapkn mampu membentuk pemuda sehat dan bebas dari penyalahunaan narkoba. Hal ini tentunya dapat mendorong pemuda sebagai aktor utama pembangunan bangsa untuk bisa memberdayakan seluruh potensi dalam mewujudkan cita-cita dan prestasi gemilang untuk mewujudkan Indonesia gemilang dengan Aceh tanpa narkoba.