Anda di halaman 1dari 8

1

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

KAITAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI


ASI IBU MENYUSUI

Irma Yustina Imasrani 1, Ngesti W Utami2,Susmini3


1,3)
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Poltekkes Malang
e-mail: whais_na22@yahoo.co.id

ABSTRACT

Breastfeeding period is very important and precious time for a mother and her baby. At this time, the
emotional relationship between mother and baby will be intertwined in this long enough period. The
duration of breastfeeding is good for baby’s mental and psychological development. This study aims to
determine the relationship between a balanced diet with milk production in nursing mothers of RW 01
Tlogo Indah Lowokwaru District, Malang. The study’s design was cross sectional by 32 nursing mothers
with purposive sampling method and questionnaires was the instrument. Data were analyzed using the
spearman rank test. Submitted results showed that 18 people (56.25%) are in good breast milk production
and normal balanced diet as many as 24 people (75%). Based on the submitted analysis data, there is no
relationship pattern of food consumption with nursing mothers breast milk production, with a p value of
Recommended for further research to incorporate determinants diet and milk production.
Keywords: breastfeeding mothers, balanced diet, breast milk production

ABSTRAK

Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi seorang ibu
dan bayinya. Pada masa ini hubungan emosional antara ibu dan anak akan terjalin, dengan
periode yang cukup panjang. Masa menyusui sangat baik bagi perkembangan mental dan
psikis anak. Konsumsi makanan yang bergizi sangat dibutuhkan ibu menyusui. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan seimbang dengan produksi
ASI ibu menyusui di RW 01 Tlogo Indah Kecamatan Lowokwaru Malang. Desain dalam
penelitian ini adalah Cross Sectional. Sampel adalah ibu menyusui yang berjumlah 32 orang
dengan cara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah quesioner. Analisa data
menggunakan uji spearman rank. Hasil disampaikan bahwa produksi ASI ibu yang baik
sebanyak 18 orang (56,25%) dan pola makan seimbang normal sebanyak 24 orang (75%).
Berdasar analisis data disampaikan ada hubungan pola konsumsi makan dengan produksi
ASI ibu menyusui, dengan p value 0,01 < () 0,05. Direkomendasikan bagi peneliti
selanjutnya untuk memasukkan faktor determinan pola makan dan produksi ASI.

Kata kunci : Ibu menyusui, Pola Makan Seimbang, Produksi ASI


2
Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

PENDAHULUAN Masa menyusui adalah masa yang sangat


penting dan berharga bagi seorang ibu
Perubahan fisiologis pada payudara
dan bayinya. Pada masa inilah hubungan
terjadi pada periode post partum setelah
emosional antara ibu dan anak akan
janin dan plasenta lahir. Konsentrasi
terjalin, dengan periode yang cukup
hormon akan menstimulasi
panjang. Masa menyusui sangat baik bagi
perkembangan payudara pada ibu yang
perkembangan mental dan psikis anak.
menyusui langsung setelah melahirkan ,
Ketika air susu mengalir dari payudara
kadar prolaktin akan menurun dengan
ibu, anak akan merasakan betapa besar
cepat dan pada saat menyusui akan
curahan cinta, kasih sayang, dan
terdapat suatu cairan kekuningan yaitu
kehangatan yang diberikan kepadanya
kolostrum. Setelah laktasi dimulai,
(Arifin, 2004). Menyusui bayi berarti telah
payudara akan teraba hangat dan tidak
memberikan nutrisi penting bagi bayi,
keras ketika disentuh (Bobak, 2005).
juga dapat melindungi bayi dari penyakit
infeksi dan dapat mempererat hubungan
Pada kehamilan muda,sudah terdapat
antara ibu dan bayi. Pada saat ibu
beberapa persiapan pada kelenjar mamame
menyusui kadang muncul keluhan dan
untuk menghadapi masa laktasi.
kesulitan dalam menyusui, salah satunya
Umumnya produksi ASI baru
adalah ASI yang tidak keluar dengan
berlangsung pada hari ke 2-3 post
lancar. Pentingnya mempersiapkan
partum. Tetapi sejumlah ibu post
kondisi fisik dan mental ibu seoptimal
partum seringkali mengalami masalah
mungkin (Indiarti, 2006).
dalam pengeluaran ASI ( ASI sedikit atau
tidak keluar). Masalah sindrom ASI yang
Makanan yang dikonsumsi ibu secara
kurang diakibatkan karena
tidak langsung mempengaruhi kualitas,
ketidakcukupan ASI dan bayi merasa
maupun jumlah air susu yang dihasilkan.
tidak terpenuhi konsumsinya sehingga
Ibu yang menyusui tidak perlu makan
bayi mengalami ketidakpuasan setelah
berlebihan, tetapi cukup menjaga
menyusui. Karena itu bayi sering
keseimbangan konsumsi gizi. Apabila ibu
menangis, tinja bayi keras dan payudara
menyusui mengurangi makan atau
tidak terasa membesar (Suryoprajogo,
menahan rasa lapar maka akan
2009 ).
mengurangi produksi ASI. Pada
kenyataanya, tidak ada makanan atau
3
Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

minuman khusus yang dapat Nutrisi ASI yang baik akan berpengaruh
memproduksi ASI secara ajaib, meskipun pada perkembangan bayinya.
banyak orang yang mempercayai bahwa
makanan atau minuman tertentu akan Pola makan ibu yang tidak seimbang di
meningkatkan produksi ASI (Prasetyono, masa menyusui menyebabkan rentannya
2005).Pola makan adalah salah satu tubuh ibu, kelelahan yang sangat.
penentu keberhasilan ibu dalam Dampaknya produksi ASI akan menurun.
menyusui. Sehingga ibu yang menyusui Tubuh ibu telah bekerja keras dalam
perlu mengonsumsi makanan dengan gizi memproduksi ASI, serta melakukan
seimbang. Nutrisi yang seimbang akan berbagai macam aktifitas dalam rangka
menghasilkan gizi yang baik dan merawat bayinya. Sehingga disarankan
berkualitas. Beberapa penelitian bagi ibu menyusui untuk tetap menjaga
membuktikan ibu dengan gizi yang baik, pola makan yang baik.
umumnya mampu menyusui bayinya
selama minimal 6 bulan, sebaliknya ibu Studi pendahuluan di RT 03/ RW 01
yang gizinya kurang, biasanya tidak Tlogo Indah Malang didapatkan pola
mampu menyusui selama itu bahkan tidak makan yang berbeda pada sebagian ibu
jarang air susunya tidak keluar menyusui. Perbedaan ini dikarenakan
(Proverawati, 2009). adanya perbedaan keluarga. Pola makan
para ibu menyusui yang mempunyai
Beberapa ibu ada yang beranggapan pendapatan lebih, telah memenuhi
bahwa sekalipun ibu tidak mengkonsumsi pedoman gizi seimbang. Demikian
menu yang seimbang akan tetapi sebaliknya, yang memiliki pendapatan
persediaan ASInya cukup untuk kurang didapatkan belum memenuhi
memenuhi kebutuhan bayinya, pada pedoman gizi seimbang. Dari hasil
dasarnya anggapan para ibu ini interview para ibu menyusui disampaikan
sebenarnya kurang relevan. Apabila ibu bahwa produksi ASI berlimpah serta bayi
mengabaikan pengaturan menu mengkonsumsi ASI dengan baik.
seimbangnya dengan cara mengurangi
porsi karbohidrat, lemak, dan sayur-
METODE PENELITIAN
sayuran serta buah-buahan maka akan
berdampak pada produksi ASInya. Desain penelitian merupakan rancangan
yang dipergunakan penelitian sebagai
4
Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

petunjuk dalam perencanaan dan Observasi yaitu merupakan cara


pelaksanaan penelitian untuk mencapai pengumpulan data dengan melakukan
suatu tujuan atau menjawab suatu pengamatan secara langsung kepada
pertanyaan penelitian (Nursalam, 2003). responden penelitian untuk mencari
perubahan atau hal-hal yang akan diteliti
Penelitian ini menggunakan desain studi (Aziz, 2012).
korelasi yaitu penelitian atau penelaahan
hubungan antara dua variabel pada suatu Pengolahan data, dilakukan dengan
situasi atau sekelompok subjek, dengan memberikan skor pada masing-masing
menggunakan pendekatan cross sectional. indikator dari variabel Bila jawaban benar
Hal ini dilakukan untuk melihat diberi skor 1 dan jawaban yang salah
hubungan antara gejala satu dengan yang diberi skor 0. Skor kemudian
lain, atau variabel sat dengan yang lain dikategorikan dalam bentuk klasifikasi
( Notoadmodjo, 2010). baik, cukup dan kurang baik pada pola
makan maupun produksi ASI ibu
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu menyusui.
menyusui di RW 01 Tlogo Indah
Kecamatan Lowok Waru Malang yang Analisa data yang digunakan adalah uji
berjumlah 32orang. Pengambilan sample speraman rank. dengan bantuan SPSS 16
dengan purposive sampling. for windows dengan tingkat kepercayan
95 % p < 0,05. Interpretasi nilai α < 0,05
Variable independen dalam penelitian ini artinya H1 diterima yaitu terdapat
adalah pola makan.Sedangkan variabel pengaruh antara variabel dependen dan
dependen adalah produksi ASI ibu variabel independen. Apabila α > 0,05
menyusui. artinya H1 ditolak yaitu tidak ada
pengaruh antara variabel dependen dan
Instrumen yang digunakan dalam variabel independen.
penelitian ini adalah kuisioner dan
observasi. Kuisioner adalah pernyataan
HASIL
tertulis yang digunakan untuk
Dari Tabel 1 diketahui sebagian besar ibu
memperoleh informasi dan responden
menyusui mempunyai umur antara 25-30
tentang laporan pribadinya atau hal-hal
tahun yaitu 18 orang (56%)
yang diketahui (Arikunto 2010).
5
Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pola Makan
Menyusui di RW 01 Tlogo Ibu Menyusui di RW 01 Tlogo
Indah Kecamatan Lowokwaru Indah Kecamatan Lowokwaru
Malang Malang
No Umur Ibu Jumlah %
1 19-24 12 38 No Pola Jumlah %
2 25-30 18 56 Makan
3 31-35 2 6 1 Baik 24 75
Total 32 100 2 Cukup 8 25
Sumber data : Data hasil penelitian, 2013 Total 32 100
Sumber data : Data hasil penelitian, 2013

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Umur Bayi Dari Tabel 4 diketahui sebagian besar ibu
di RW 01 Tlogo Indah menyusui mempunyai pola makan yang
Kecamatan Lowokwaru Malang
baik yaitu 24 orang (75%)
No Umur Bayi Jumlah %
(bulan) Dari Tabel 5 diketahui sebagian besar ibu
1 0-1 7 22
menyusui mempunyai produksi ASI yang
2 2-3 9 28
3 4-6 16 50 baik yaitu 18 orang(56,25)
Total 32 100
Sumber data : Data hasil penelitian, 2013

Dari Tabel 2 diketahui setengahnya ibu Tabel 5. Distribusi Frekuensi Produksi


ASI Ibu Menyusui di RW 01
menyusui mempunyai bayi berumur 4-6 Tlogo Indah Kecamatan
bulan yaitu 16 orang (50%) Lowokwaru Malang

No Produksi Jumlah %
Tabel 3.Distribusi Frekuensi Jenis ASI
Pendidikan Ibu Menyusui di 1 Baik 18 56,25
RW 01 Tlogo Indah 2 Cukup 10 31,25
Kecamatan Lowokwaru 3 Kurang 4 12,5
Malang Total 32 100
No Pendidikan Jumlah % Sumber data : Data hasil penelitian, 2013
1 SMA 16 50
2 Sarjana 9 28
3 Diploma 7 22
Hubungan Pola Makan Seimbang
Total 32 100 dengan Produksi ASI Ibu Menyusui
Sumber data : Data hasil penelitian, 2013
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS,
didapatkan nilai P Value adalah 0,01
Dari Tabel 3 diketahui setengahnya ibu
sedangkan nilai α adalah 0,05. Karena
menyusui mempunyai pendidikan SMA
nilai P Value < nilai α, maka Ho ditolak,
yaitu 16 orang (50%)
6
Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

H1 diterima artinya ada hubungan antara terhadap kebiasaan makan seseorang.


pola makan seimbang dengan produksi Orang seringkali memulai kebiasaan
ASI ibu menyusui di RW 01 Tlogo Indah makannya sejak dari masa kanak-kanak
Kecamatan Lowokwaru Malang. hingga dewasa, dan juga kesehatan yaitu,
berpengaruh terhadap kebisaan makan.

PEMBAHASAN Sariawan atau gigi yang sakit seringkali


membuat individu memilih makanan yang
Hasil penelitian menunjukan bahwa pola
lembut. Tidak jarang orang yang kesulitan
makan seimbang yang baik sebanyak
menelan, memilih menahan lapar.
24 orang yaitu (75,0%). Baik cukupnya
pola makan seseorang dapat dipengaruhi
Selain itu pola makan seseorang
oleh banyak faktor salah satunya adalah
dipengaruhi oleh kepercayaan dan juga
budaya dan sosial ekonomi. Faktor
rasa lapar. Agama atau kepercayaan juga
budaya yaitu, budaya cukup menentukan
mempengaruhi jenis makanan yang
jenis makanan yang sering dikonsumsi.
dikonsumsi. Rasa lapar umumnya
Demikian pula letak geografis
merupakan sensasi yang kurang
mempengaruhi makanan yang
menyenangkan karena berhubungan
diinginkannya. Sosial ekonomi juga sangat
dengan kekurangan makanan. Sebaliknya,
mempengaruhi pilihan seseorang
nafsu makan merupakan sensasi yang
terhadap jenis dan kualitas makanan.
menyenangkan berupa keinginan
Pendapatan akan membatasi seseorang
seseorang untuk makan. Sedangkan rasa
untuk mengkonsumsi makanan yang
kenyang merupakan perasaan puas karena
mahal harganya, kelompok sosial juga
telah memenuhi keinginanya untuk
berpengaruh terhadap kebiasaan makan
makan. Pusat pengaturan dan
(Anonymous, 2009).
pengontrolan mekanisme lapar, nafsu
makan dan rasa kenyang dilakukan oleh
Setengah responden ibu menyusui
sistem saraf pusat, yaitu hipotalamus,
mempunyai pendidikan SMA yaitu
(Anonymous, 2009).
16 orang (50%). Baik cukupnya pola
makan seseorang dapat dipengaruhi oleh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
personal preference dan kessehatan. Personal
sebagian besar ibu menyusui berada
preference yaitu hal-hal yang disukai dan
dalam rentang 25-30 tahun yaitu 58% dan
tidak disukai sangat berpengaruh
mempunyai produksi ASI yang baik
7
Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

sebanyak 18 orang (56,25%). Baik Hasil tabulasi silang disampaikan bahwa


cukupnya produksi ASI ibu dapat dari 75% ibu menyusui yang mempunyai
ditentukan oleh berbagai faktor antara pola makan baik, berdampak pada
lain adalah faktor makanan ibu dan produksi ASI yang baik pula yakni 18
kondisi psikis ibu. Makanan yang orang ( 65,25%).
dimakan seorang ibu yang sedang dalam
masa menyusui tidak secara langsung Analisa data dengan uji korelasi Spearman
mempengaruhi mutu ataupun jumlah Rank didapatkan ada hubungan yang
air susu yang dihasilkan. Dalam signifikan antara pola makan seimbang
tubuh terdapat cadangan berbagai dengan produksi ASI ibu menyusui.
zat gizi yang dapat digunakan bila Dalam pengujian korelasi antara pola
sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi makan seimbang dengan produksi ASI
jika makanan ibu tidak mengandung ibu menyusui didapatkan adanya
cukup zat gizi yang diperlukan pada hubungan yang signifikan.
akhirnya kelenjar - kelenjar pembuat air
susu dalam payudara ibu tidak akan Adanya pengaruh budaya, sosial ekonomi,
dapat bekerja dengan sempurna, dan personal preference, kesehatan, dan rasa
akhirnya akan berpengaruh terhadap lapar terhadap pola makan seseorang
produksi ASI. terutama seorang ibu yang menyusui akan
Kondisi psikis ibu, produksi air susu ibu berpengaruh juga pada produksi ASI ibu.
sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan.
Ibu yang selalu dalam keadaan gelisah,
KESIMPULAN
kurang percaya diri, rasa tertekan dan
mengalami berbagai bentuk ketegangan 1. Pola makan ibu menyusui di RW 01
emosional, akan berdampak pada Tlogo Indah Kecamatan Lowokwaru
kegagalan dalam menyusui bayinya. Malang menunjukan bahwa sebagian
Beberapa faktor yang mempengaruhi besar (40,6%) memiliki pola makan
produksi ASI yaitu, penggunaan alat yang normal.
kontrasepsi yang mengandung estrogen, 2. Produksi ASI ibu menyusui di
frekwensi penyusuan, dan umur saat RW 01 Tlogo Indah Kecamatan
melahirkan. Lowokwaru Malang menunjukan
bahwa produksi ASInya baik yaitu
(56,25%).
8
Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

3. Ada hubungan yang signifikan antara Proverawati, A. (2009). Buku Ajar Gizi
Untuk Kebidanan. Nuha Medika.
pola makan seimbang dengan
Yogyakarta.
produksi ASI di RW 01 Tlogo Indah
Aziz. A. (2007). Metode Penelitian
Kecamatan Lowokwaru Malang.
Keperawatan dan Tekhnik Analisis
Data. Salemba Medika. Jakarta
SARAN
1. Bagi Layanan Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
sebagai bahan masukan bagi profesi
keperawatan dalam meningkatkan
produksi ASI melalui pola konsumsi
makanan yang baik .
2. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan informasi tentang
pentingnya ASI, serta pola makan dan
produksinya.
3.Bagi Peneliti Lanjutan
Bagi peneliti selanjutnya memasukkan
variabel determinan pola makan dan
produksi ASI

REFERENSI

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan


Maternitas. Jakarta : EGC
Suryoprajogo, M. (2009). Keajaiban
Menyusui. Yogyakarta. Fitramaya
Indiarti, M.T. (2006). Panduan Lengkap
Kehamilan, Persalinan, dan Perawatan
Bayi. Yogyakarta: Cemerlang
Publishing.

Prasetyono. D. S. (2005). BukuPintar ASI


Ekslusif. Diva Press.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai