Anda di halaman 1dari 47

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR ASN

OPTIMALISASI PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN


DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP N 2 CIPARI

DISUSUN OLEH:

Nama : Feny Lestari

NIP : 19900226 201902 2 005

Gol/Angkatan : III/ 2

No. Induk Siswa : 076

Jabatan : Guru BK

Pembimbing : Ir. Supriyanto, M.Si

Mentor : Saleh, S.Pd.

LATSAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIX


PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR ASN

OPTIMALISASI PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DAN


MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP N 2 CIPARI

Cilacap, 22 April 2019

Peserta Diklat

FENY LESTARI

NIP. 199002262019022005

Diperiksa dan disetujui oleh coach dan mentor untuk diseminarkan pada :

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Menyetujui:

Coach Mentor

Ir. Supriyanto, M.Si Saleh, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Madya Pembina
NIP. 196205171991031004 NIP. 196010301984031006

ii
HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN


OPTIMALISASI PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP N 2 CIPARI

TELAH DISEMINARKAN:

Di :

Pada Tanggal : 22 April 2019

Peserta Diklat

FENY LESTARI

NIP. 199002262019022005

Mengesahkan:

Pembimbing Mentor

Ir. Supriyanto, M.Si Saleh, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Madya Pembina
NIP. 196205171991031004 NIP. 196010301984031006

Narasumber

Sutardi, A.Pi, MMA


Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 196005311985031005

iii
PRAKATA

Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan kebaikan, rahmat, dan nikmat-Nya, “Rancangan Aktualisasi DAN Habituasi Nilai-
Nilai Dasar Aneka Optimalisasi Peran Guru BK dalam meningkatkan Disiplin dan Motivasi
Belajar Siswa di SMP N 2 Cipari” akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan
salam penyusun panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa menjadi teladan
terbaik bagi umat manusia.Penyusun berharap melalui rancangan aktualisasi ini pembaca dapat
memahami berbagai upaya untuk mengaktualisasian nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionaliseme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

Penulis menyadari rancangan aktualisasi ini jauh dari sempurna. Rancangan aktualisasi
ini dapat selesai atas partisipasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, Penulis
menyampaikan terimakasih kepada:

1. Warsono, S.H., M.Hum., selaku Ketua Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Daerah Kabupaten Banyumas,
2. Ir. Supriyanto, selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbinganya.
3. Saleh, S.Pd. selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingannya.
4. Sutardi, A.Pi, MMA selaku narasumber yang telah memberikan saran dan kritik yang bersifat
membangun.
5. Keluarga Besar SMP N 2 Cipari atas dukungan dan kerjasamanya
6. Suami tercinta Nursamsudin, S.Pd.,Gr.,dan keluarga di rumah yang telah mendoakan dan mendukung
dengan penuh kasih sayang sehingga menjadikan semangat dalam membuat rancangan aktualisasi
ini.
7. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XIX.

Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya
penulis berharap masukan dari berbagai pihak membuat rancangan aktualisasi menjadi lebih baik.
Sehingga rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi
nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang
membutuhkan.

iv
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membalas kebaikan kepada beliau semua.
Penulis berharap rancangan aktualisasi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Cilacap, 24 April 2019

Penulis,

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

PRAKATA ........................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah .................................................... 5
C. Tujuan ....................................................................................................... 10
D. Manfaat ..................................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara ...................................................................... 11
B. Nilai Dasar ASN ....................................................................................... 12
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ................................................. 18
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi ....................................................................................... 25
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat .................................................................... 30
C. Role Model ............................................................................................... 35
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA .............................................................................. 36
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi ................................................................. 45
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala .......................................... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 48
B. Saran ......................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 49
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 50

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Human Development Index Indonesia dan komponen

indikator tahun 2017 dibandingkan dengan beberapa

negara dan kelompok negara ....................................................... 3

Tabel 1.2 Identifikasi Isu-Isu di SD Negeri 1 Tamansari .............................. 5


Tabel 1.3 Tabel Parameter APKL ................................................................. 6

Tabel 1.4 Tabel Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL ...................... 7

Tabel 1.5 Indikator Metode USG .................................................................. 8

Tabel 1.6 Tabel Parameter USG .................................................................... 8

Tabel 1.7 Analisis kualitas isu menggunakan metode USG.......................... 9

Tabel 3.1 Sasaran Kinerja Pegawai ............................................................... 34

Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ................................................... 39

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ......................................................... 45

Tabel 4.2 Antisipasi dan strategi menghadapi kendala ................................. 46

vii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Aparatur Sipil
Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
ASN dituntut untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut antara lain
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi, yang diakronimkan menjadi ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut
berperan penting dalam menuntun ASN menjadi pelayan masyarakat yang
profesional untuk membantu mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.
Tanggung jawab guru BK sebagai pembimbing lebih menekankan kepada
tugas dalam melaksanakan bimbingan yang memandirikan siswa. Dalam tugas
ini guru BK dituntut memiliki kompetensi yang dapat mendukung tugas
tersebut, antara lain kompetensi kepribadian, kmpetensi pedagogik,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru BK harus berusaha untuk
memperhatikan apa yang sudah ada dan serta mengadakan penyempurnaan
layanan BK agar kemandirian siswa dapat ditingkatkan. Siswa yang kurang
memiliki kemandirian biasanya memiliki motivasi yang rendah dan berakibat
pada kurang disiplinnya dalam pembelajaran di sekolah.
SMP Negeri 2 Cipari memiliki visi untuk membentuk individu yang luhur
budi pekerti, cerdas dan berprestasi. Pewujudan visi tersebut memerlukan
kualitas sumber daya manusia yang mumpuni, khususnya Aparatur Sipil
Negara di lingkungan SMP Negeri 2 Cipari agar memiliki karakter yang
dilandasi dengan nilai dasar ANEKA. Oleh karenanya, penulis membuat
rancangan yang berjudul “Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai
Dasar Aparatur Sipil Negara Optimalisasi Peran Guru BK Dalam
Meningkatkan Disiplin dan Motivasi Siswa Di SMP Negeri 2 Cipari”.
2

B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah


1. Identifikasi Isu
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan
kepala SMP N 2 Cipari selama kurang lebih satu bulan, ditemukan
beberapa isu yang menjadi perhatian penulis. Isu-isu tersebut dirasa
mempengaruhi keberhasilan pendidikan, khususnya tujuan sekolah. Isu
tersebut perlu dianalisis penyebab dan solusi penyelesaiannya melalui
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN. Hasil isu yang teridentifikasi adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu-Isu di SMP Negeri 2 Cipari
Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Sumber isu Keadaan Saat Ini
Diharapkan
1 Kurangnya minat Pelayanan Siswa memiliki Siswa diharapkan
siswa dalam publik minat yang rendah memiliki minat
memanfaatkan untuk yang tinggi untuk
layanan BK memanfaatkan memanfaatkan
layanan BK layanan BK
2 Optimalisasi peran Manajemen Peran guru BK Siswa menjadi
guru BK dalam ASN masih kurang lebih disiplin dan
meningkatkan dalam memiliki motivasi
disiplin dan motivasi meningkatkan yang tinggi
belajar siswa disiplin dan mengikuti KBM
motivasi belajar di sekolah
siswa

3 Administrasi layanan Manajemen Banyak Administrasi BK


BK yang belum ASN administrasi BK menjadi lengkap
lengkap yang belum ada
baik sebagai dasar
ataupun laporan
layanan
4 Kurangnya Whole of Masih kurangnya Guru mapel
pemahaman guru Government pemahaman guru- memahami
maple terhadap tugas guru mapel wilayah tugas
fungsi wilayah guru tentang wilayah guru BK
BK pekerjaan guru
BK
5 Kurangnya minat Pelayanan Beberapa siswa Siswa dapat
belajar siswa pada publik terlihat tidak mengikuti semua
mata pelajaran menyukai pelajaran dengan
tertentu pelajaran nyaman dan
tertentu yang senang
menyebabkan
mereka
membolos
3

2. Penetapan Isu
a. Penetapan Kualitas Isu menggunakan Metode APKL
Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan ditetapan
menggunakan metode APKL. Metode APKL didasarkan pada prinsip
Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak. Parameter APKL
disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1.2 Tabel Parameter APKL


No Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang
hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. jadi bukan isu
yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang
sudah basi.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab
dan pemecahannya.
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan
hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung
jawab.

Isu-isu yang sudah diidentifikasi kemudian dianalisis


menggunakan metode APKL. Analisis dari isu-isu yang ada di SMP
Negeri 2 Cipari menggunakan metode APKL disajikan pada tabel
berikut.
Tabel 1.3 Tabel Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL
Mata Indikator Keterangan
No Pelatihan Identifikasi Isu
Terkait A P K L
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Administrasi layanan BK yang
+ + + + Memenuhi (M)
Manajemen belum lengkap
1
ASN 2. Belum optimalisasi peran guru
+ + + + Memenuhi (M)
BK dalam meningkatkan
4

disiplin dan motivasi belajar


siswa
1. Kurangnya pemahaman guru Tidak
Whole of
2 mapel terhadap tugas fungsi - - + + Memenuhi
Goverment
wilayah guru BK (TM)

1. Kurangnya minat siswa dalam


+ + + + Memenuhi (M)
memanfaatkan layanan BK
Pelayanan
3
Publik 2. Kurangnya minat siswa dalam Tidak
mengikuti mata pelajaran + - + + Memenuhi
tertentu (TM)

b. Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Analisis USG


Tahapan selanjutnya setelah menganalisis isu dengan metode
APKL adalah dengan menilai sejauh mana isu tersebut untuk segera
diselesaikan dengan metode USG. Penetapan kualitas isu
menggunakan USG mempertimbangkan urgency, seriousness, and
growth.Indikator analisis metode USG dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 1.4 Indikator Metode USG
No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan masalah-
masalah lain kalu masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan.

Analisis menggunakan metode USG berbeda dengan metode APKL.


Setelah menentukan isu mana yang memenuhi untuk dilanjutkan penilaian
melalui USG yaitu diambil tiga isu dari sebelumnya lima isu. Analisis
metode USG memuat rentang skor 1-5. Isu yang telah memenuhi syarat pada
metode APKL kemudian dianalisis kembali menggunakan metode USG. Isu-
5

isu tersebut diberikan skor berdasarkan parameter USG, kemudian diurutkan


berdasarkan skor yang tertinggi.Analisis isu-isu menggunakan metode USG
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.5 Analisis kualitas isu menggunakan metode USG

Indikator
No Isu Jumlah Peringkat
U S G
1 2 3 4 5 6 7
Administrasi layanan BK yang
1 3 3 3 9 II
belum lengkap
Belum optimalnya peran guru BK
2 dalam meningkatkan disiplin dan 5 5 5 15 I
motivasi siswa
Kurangnya minat siswa dalam
3 4 4 4 12 III
memanfaatkan layanan BK

C. Dampak jika isu tidak diselesaikan


Isu yang memiliki nilai terbanyak dalam analisis metode USG adalah
belum optimalnya peran guru BK dalam meningkatkan disiplin dan motivasi
belajar siswa. Jika isu ini tidak diselesaikan maka akan menimbulkan dampak:
1) Guru BK kurang memiliki peran untuk membantu meningkatkan
disiplin dan motivasi belajar siswa.
2) Tidak adanya kerjasama yang jelas antara guru BK dengan guru
maple dan wali kelas dalam meningkatkan disiplin dan motivasi
belajar siswa.
3) Kemungkinan bertambahnya anak yang memiliki disiplin dan
motivasi belajar yang biasa saja dan cenderung rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada perancangan


aktualisasi ini adalah :
1) Bagaimana rancangan kegiat an aktualisasi dan habituasi sesuai
dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara, Whole of
Goverment dan Pelayanan Publik terkait optimalisasi peran guru
BK dalam meningkatkan disiplin dan motivasi belajar siswa di
6

SMP N 2 Cipari?
2) Bagaimana rancangan kegiatan aktualisasi sesuai Nilai Dasar
Aparatur Sipil Negara terkait optimalisasi peran guru BK dalam
meningkatkan disiplin dan motivasi belajar siswa di SMP N 2
Cipari?

E. Tujuan
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1) Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi
keterkaitan prinsip manajemen ASN, Whole of Goverment, dan
pelayanan publik dengan optimalisasi peran guru BK dalam
meningkatkan disiplin dan motivasi belajar siswa di SMP N 2
Cipari.
2) Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi
keterkaitan prinsip nilai-nilai dasar ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi)
ASN pada kegiatan dengan optimalisasi peran guru BK dalam
meningkatkan disiplin dan motivasi belajar siswa di SMP N 2
Cipari.

F. Manfaat
1) Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a) Meningkatkan profesionalitas dalam melaksanakan tugas
jabatan.
b) Memperkaya khazanah ilmu pengetahun peserta.
2) Bagi Siswa
a) Menambah pengetahuan siswa dalam pembelajaran.
b) Meningkatkan disiplin dan motivasi belajar siswa.
3) Bagi SMP N 2 Cipari
a) Mewujudkkan visi dan misi SMP N 2 Cipari.
b) Meningkatkan kualitas pelayanan BK di SMP N 2 Cipari.
4) Bagi Masyarakat
7

a) Menambah wawasan tentang nilai-nilai dasar.


b) Mendapatkan pelayanan pendidikan yang baik.
8

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara

Negara terbentuk karena adanya perjanjian atau kesepakatan diantara


kelompok-kelompok manusia dalamsuatu wilayah atau daerah tertentu untuk
mewujudkankepentingan atau tujuan bersama tanpa membedakan ras/suku,
bahasa, agama, adat-istiadat, budaya dan kepentingan politikkelompok yang
bersangkutan.Indonesiasebagai suatu negara termasuk negara kesatuan dengan
system pemerintahan yang berbentuk republik dan kedaulatan beradaditangan
rakyat yang dilaksanakan menurut UUD tahun 1945.
Bangsa pada pokoknya adalah rakyat yang bersepakat untukbersatu
dengan tekad untuk membangun masa depan bersamadengan cara membentuk
negara yang akan mengatur danmengurus kepentingan bersama secara adil.
Secara etimologimenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah
wawasan berarti (1) hasil mewawas; tinjauan; pandangandan dapat juga berarti
(2) konsepsi cara pandang. Dalamkamus tersebut diberikan contoh "Wawasan
Nusantara" yaitu wawasan (konsepsi cara pandang) dalam mencapaiTujuan
Nasional yang mencakup perwujudan KepulauanNusantara sebagai satu
kesatuan politik, sosial budaya,ekonomi dan pertahanan keamanan.
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3, menyebutkan bahwa
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”. Begitu pula dengan seorang Aparatur Sipil Negara, yang memiliki
kewajiban yang sama. Seorang ASN harus mampu menginternalisasikan nilai
– nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di unit
kerja masing – masing. Peran ASN dalam memajukan bangsa dan negara
melalui pelayanan di masing – masing institusi merupakan salah satu wujud
dari bela negara.
Pelaksanaan kewajiban bela negara tersebut, merupakan bukti dan proses
bagi ASN untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti kepada Nusa
dan Bangsa, serta kesadaran untuk mengorbankan diri guna membela negara.
9

B. Nilai Dasar ASN


ASN dituntut untuk mampu bersikap dan bertindak profesional dalam
melayani masyarakat.Sesuai dengan 11
yang diamanatkan dalam Undang –
Undang No. 5 Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan mengedepankan
penguatan nilai – nilai dan pembangunan karakter. Oleh karena itu, seorang
PNS harus mampu menginternalisasikan nilai – nilai dasar PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA). Harapannya karakter ASNakan kuat, sehingga berkompeten
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun nilai – nilai dasar
ASN adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Menurut Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (2014:
8) “akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya”.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik,
antara lain yaitu:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sector,
kelompok, dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintah.

Diharapkan ASN dapat mewujudkan lingkungan kerja yang


akuntabel. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (2014: 22)
menyebutkan beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam
rangka mewujudkan lingkungan kerja yang akuntabel, yaitu:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
10

c. Integritas
d. Tanggungjawab
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi

2. Nasionalisme
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (2014: 7)
menjelaskan “nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
nilai kemerdekaan dan kebebasan masyarakat dalam memeluk agama dan
kepercayaan masing-masing. Nilai-nilai ketuhanan diimplementasikan dengan
cara mengembangkan etika sosial di masyarakat. Nilai-nilai ketuhanan menjiwai
nilai- nilai lain yang dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
seperti persatuan, kemanusiaan, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Nilai
dasar yang terkandung dalam sila pertama adalah sebagai bangsa yang agamis
memiliki contoh sikap yang jujur, ikhlas, sabar, jiwa besar dan lapang dada.
Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi landasan
tindakan dan perilaku kita sebagai PNS. Negara memerlukan sosok PNS
yang mampu menentukan kebijakan dan arah pembangunan dengan
mempertimbangkan keselarasan antara kepentingan nasional dan
kemaslahatan global. Dengan berlandaskan prinsip kemanusiaan,
berbagai tindakan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai
kemanusiaan tidak sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur
negara. Contoh sikap sebagai bangsa yang menjunjung nilai kemanusiaan
memiliki contoh sikap toleran, tidak dzalim, sopan santun, tolong menolong,
dll.
Sila ketiga Persatuan Indonesia menggambarkan bahwa bangsa
Indonesia juga sebagai bangsa yang cinta tanah air. Sebagai ASN kita siap
sedia membela Negara, membela kehormatan bangsa untuk menjaga
11

persatuan Indonesia. Contoh sikap yang mencerminkan sila ketiga yaitu


rukun, damai, tidak provokatif, dan
Sila keempat Pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini
mengandung ciri- ciri demokrasi yang dijalankan di Indonesia, yakni
kerakyatan (kedaulatan rakyat), permusyawaratan (kekeluargaan), dan
hikmat kebijaksanaan. Demokrasi yang bercirikan kerakyatan bermakna
negara menghendaki persatuan di atas kepentingan perseorangan dan
golongan. Kekeluargaan bermakna penyelenggaraan pemerintah
didasarkan atas semangat kekeluargaan diantara keragaman bangsa
Indonesia dengan mengakui adanya kesamaan derajat. Dan hikmat
kebijaksanaan menghendaki adanya landasan etis dalam berdemokrasi.
Sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Komitmen keadilan memiliki dimensi yang luas. Peran
negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, setidaknya ada dalam
empat kerangka, yaitu: 1) perwujudan relasi yang adil disemua tingkat
sistem kemasyarakatan; 2) pengembangan struktur yang menyediakan
kesetaraan kesempatan; 3) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan
dan sumber daya yang diperlukan; dan 4) dukungan atas partisipasi
bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang (LAN RI,
2015). Perwujudan negara sejahtera sangat ditentukan oleh integritas
dan mutu penyelenggara Negara, disertai dukungan rasa tanggung jawab
dan rasa kemanusiaan dari semua warga.
Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila
yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme
Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah
dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara. Pegawa Negeri Sipil
sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat menjalankan nilai-nilai
Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat
nasionalisme yang kuat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
12

3. Etika Publik
Kode etik adalah aturan – aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal – hal prinsip
dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khususdalam masyarakat melalui
ketentuan – ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.
Nilai – nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, melalui indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai – nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang – Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
Contoh sikap yang mencerminkan etika publik berdasarkan kode etik
profesi adalah ramah, sopan, santun, semangat, profesional

4. Komitmen Mutu
13

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi,
inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik. Ada empat indikator dari nilai – nilai
dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut
jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya
diukur dari kuantitas dan mutu hasil kerja, melainkan kepuasan dan
terpebuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkanm efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan, penyalahgunaan
alokasi, penyimpanagan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai
dengan alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru
yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai
14

keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai


dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan yaitu :
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan
yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak
tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah
kehidupan yang lebih luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah
melakukan identifikasi nilai – nilai dasar anti korupsi. Ada 9 (sembilan) nilai –
nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun
orang lain, sehingga dapat membentengi diri dari perbuatan curang.
2) Peduli, dengan adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan
seseorang memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan
jiwa sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk mmeperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak
mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak – pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan
terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan
cara yang mudah.
15

5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar –
besarnya.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih – lebihan.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang
dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan
kemampuan seseorang untuk memperlakukan orang lain sesuai
dengan hak dan kewajibannya.

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Terkait dengan peran PNS dalam NKRI, diuraikan manajemen


ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government (WoG).
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan
nepotisme (LAN RI, 2016). Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diahrapkan agar selalu
16

tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul dan selaras
dengan perkembangan jaman. Sesuai dengan pengertian manajemen
ASN, Peran ASN sebagai aparatur pemerintah adalah sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pelaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. ASN juga mempunyai
kewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Hak PNS
sesuai dengan ketentuan dalam UU ASN adalah PNS berhak
memperoleh:
a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. Perlindungan; dan
e. Pengembangan kompetensi.
Kewajiban dan tanggung jawab pegawai ASN disebutkan dalam
UU ASN adalah:
a. Setia dan taat pada pancasila, undang-undangdasar negara republik
indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundangundangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan;
17

g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan


rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
h. Tersedia ditempatkan di seluruh wilayah negara kesatuan republik
indonesia.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku. Kode atik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang
diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik dan kode
perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam menyelenggarakan
pemerintahan. Fungsi tersebut antara lain, yang pertama, sebagai
pedoman, panduan birokrasi publik/aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas dan kewenangan agar tindakannya dinilai baik.
2. Pelayanan Publik
Pengertian pelayanan publik dalam Undang-undang Nomor 25
Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menjelaskan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Berdasarkan pengertian tersebut ada tiga unsur
penting pelayanan publik yaitu organisasi penyelenggara pelayanan
publik, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat
atau organisasi yang berkepentingan, dan kepuasan yang diberikan
dan/atau diterima oleh penerima pelayanan.
Seorang ASN terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Kesadaran seluruh
anggota ASN untuk memberikan kontribusi terhadap upaya perbaikan
kualitas Pelayanan publik di Indonesia akan memberikan implikasi
strategis jangka panjang untuk mengubah kinerja birokrasi dalam
memberikan pelayanan publik.Pelayanan publik yang baik didasarkan
18

pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk merespon berbagai


kelemahan yang melekat pada tubuh birokrasi. Prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah
partisipatif, transparansi, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan
murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, berkeadilan.
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang ASN, dijelaskan
bahwa ASN sebagai profesi berdasarkan pada prinsip-prinsip:
a. Nilai dasar;
b. Kode etik dan kode perilaku;
c. Komitmen, integritas moral, dan tanggungjawab pada pelayanan
publik;
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
Kualifikasi akademik;
e. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan
f. Profesionalitas jabatan.
3. Whole of Government
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik
(LAN RI, 2016). WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan. United States Institute of Peace
(USIP) (dalam LAN RI, 2016), menyatakan “an approach that
integrates the collaborative effort of the departments and agencies of a
government to achieve unity of effort toward a shared goal. Also
known as interagency approach. The terms unity of effort and unity
of purpose are sometimes used to describe cooperation among all
actors, government and otherwise.”
Kesimpulan yang didapat dari pengertian tersebut adalah
karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-
19

prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan


mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
Pentingnya WoG untuk diterapkan dalam pemerintahan saat ini
disebabkan oleh:
a. Faktor eksternal
Penyebab faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintah yang lebih
baik. Adanya perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks.
b. Faktor internal
Adanya faktor internal yaitu ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat adanya nuansa kompetisi natar sektor pembangunan.
WoG sebagai pendekatan yang dilakukan pemerintah untuk
mendukung fungsi penting dan utama instansi pemerintah yaitu
sebagai perangkat pemberi pelayanan. Pelayan yang diberikan harus
memenuhi level atau kualitas yang diharapkan oleh masyarakat umum.
Terutama untuk menghadapi masyarakat yang semakin maju dan
persaingan global yang ketat.
Pendekatan WOG dapat dilakukan baik dari sisi penataan
institusi formal maupun informal, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Penguatan koordinasi antar lembaga;
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus;
c. Membentuk gugus tugas; dan
d. Koalisi sosial.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan
menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan
publik.Jenis – jenis pelayanan WoG adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan yang bersifat administratif
Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan
masyarakat. Praktek WoG dalam jenis pelayanan administrasi
20

dapat dilihat dalam praktek-praktek penyatuan penyelenggaraan


izin dalam satu pintu seperti PTSP atau kantor SAMSAT.
b. Pelayanan jasa
Pelayanan jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
jasa yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya.
c. Pelayanan barang
Pelayanan barang yaitu pelayanan yang menghasilkan barang yang
dibutuhkan warga masyarakat misalnya jalan, perumahan, jaringan
telepon, listrik, air bersih, dan lainnya.
d. Pelayanan regulatif
Pelayanan regulatif yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman
dan peraturan perundang-unndagan maupun kebijakan publik yang
mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat. Adapun pola pelayanan
publik dibedakan dalam 5 (lima) macam pola pelayanan yaitu pola
pelayanan teknis fungsional, pola pelayanan satu atap, pola
pelayanan satu pintu, pola pelayanan terpusat, dan pola pelayanan
elektronik.
.
21

BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Visi dan Misi SMPN 2 Cipari
a. Visi SMPN 2 Cipari
SMPN 2 Cipari memiliki visi: Luhur Budi Pekerti, Cerdas dan
Berprestasi
b. Misi SMPN 2 Cipari
1) Mengembangkan sikap kecerdasan dan budaya intelektual, moral
dan spiritual.
2) Mengembangkan etika dan budaya kegotongroyongan.
3) Menanamkan sikap disiplin.
4) Menanamkan sikap ilmiah.
5) Mengutamakan inovasi dan kreasi.
2. Identitas Unit Kerja
a. Nama sekolah : SMP Negeri 2 Cipari
b. NPSN : 20300531
c. Alamat : Jalan Puteran No.2
Desa Pegadingan
Kecamatan Cipari
Kabupaten Cilacap
d. Kode Pos : 53262
e. Status Sekolah : Negeri
f. Tahun Beroperasi : 2005
g. Status Tanah : Milik Pemerintah
h. Jarak ke Pusat Kecamatan : 10 km
i. Jarak ke Pusat Otoda : 70 km
j. Terletak Pada Lintasan : Desa
22

3. Struktur Organisasi

KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH


SALEH, S.Pd WASIRAN

WAKASEK
Drs. SYUKUR MUJIARTO

URS. KURIKULUM URS. KESISWAAN URS. SARPRAS URS. HUMAS


SUNARSIH, S.Pd ANNI SULISTYAWATI, S..Pd Drs. SYUKUR MUJIARTO SAGIMIN, S.Pd
BUDI HARTONO, S.Pd YATIMAN, S.Pd EMIL FAUZI, S.Ag

UKS PERPUSTAKAAN LABORAT


WIWID SUGIARSONO, SE IDA HANANI, S.Pd ANNI SULISTYAWATI,
S.Pd

WALI KELAS GURU MATA PELAJARAN


- 7A : EMIL FAUZI, S.Ag A. SALEH,S.Pd
- 7B : IDA HANANI, S.Pd B. SINU, S.Pd
- 7C : WIWID SUGIARSONO, SE C. TOTONG ISWANTO, S.Pd
- 7D : NINA NURLAELA H, S.Pd D. ANNI SULISTYAWATI ,S.Pd
- 8A : SUNARSIH, S.Pd E. SAGIMIN, S.Pd
- 8B : MULYADI, S.Pd F. Drs. SYUKUR MUJIARTO
- 8C : HENDRO SETYO W, S.Pd G. YATIMAN, S.Pd
- 8D : YATIMAN, S.Pd H. WIWI HERAWATI, S.Pd
- 9A : BUDI HARTONO, S.Pd I. MULYADI, S.Pd
J. SUNARSIH, S.Pd
- 9B : SAGIMIN, S.Pd
K. EMIL FAUZI, S.Ag
- 9C : ANNI SULISTYAWATI, S.Pd
L. HENDRO SETYO WIBOWO, S.Pd
- 9D : WIWI HERAWATI,S.Pd M. FENY LESTARI, S.Pd
N. ADVENTYA WIDYASTITI, S.Pd
O. WAHYU NINGSIH ALFIAH, S.Pd
P. BUDI HARTONO, S.Pd
Q. NINA NURLAELA HASANAH, S.Pd
R. PUJIONO, S.Hi
S. WIWID SUGIARSONO, SE
T. IDA HANANI, S.Pd
U. DANI FITRIYANTO, S.Pd
V. SILFA SANDRA SS, S.Pd
30

4. Deskripsi Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, dan Sumber Daya


Lain
SMPN 2 Cipari memiliki total tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sebanyak 25 orang. Sekolah ini memiliki dua belas ruang
kelas dengan masing-masing angkatan memiliki empat kelas. Prasarana
lain yang berupa , kamar mandi siswa, kamar mandi guru, ruang kepala
sekolah, ruang UKS, ruang guru BK, aula, laboratorium multimedia,
mushola, ruang perpustakaan, ruang olahraga, gudang dan gedung atau
rumah dinas untuk rapat komite. Prasarana pendukung lainnya berupa
gazebo atau tempat duduk untuk siswa. Sarana pembelajaran yang ada di
dalam kelas meliputi meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, papan
tulis, alat tulis, buku pelajaran, buku literasi, papan pajangan, lemari
buku, proyektor LCD, speaker. Sarana pendukung diantaranya adalah
komputer, laptop, printer, kipas angin, seperangkat alat musik drumband,
dan lainnya.

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 Pasal 11
menjelaskan bahwa tugas ASN adalah:
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pengertian bimbingan dan konseling menurut Permendiknas No.35
Tahun 2010, adalah bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan
maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
31

berdasarkan norma-norma yang berlaku. Adapun tugas Bimbingan dan


Konseling adalah:
a. Menyusun program bimbingan
b. Melaksanakan program bimbingan
c. Evaluasi pelaksanaan bimbingan
d. Analisis hasil pelaksanaan bimbingan
e. Tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang
menjadi tanggung jawabnya.
Bimbingan dan konseling mempunyai prinsip-prinsip. Antara lain
prinsip-prinsip yang berhubungan dengan siswa dan prinsip-prinsip yang
berhubungan dengan pembimbing. Adapun prinsip-prinsip yang
berhubungan dengan siswa antara lain :
a. Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
b. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan
konseling kepada individu atau siswa.
c. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada
siswa.
d. Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan
beragam dan luas.
e. Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
f. Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-
angsur dapat menolong dirinya sendiri.
Sedangkan prinsip yang Berhubungan dengan Pembimbing :
1. Konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-
masing.

2. Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan


pengalaman, dan kemampuan.
3. Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus senantiasa
berusaha mengembangkan dirinyadan keahliannya melalui berbagai
kegiatan.
32

4. Konselor hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi yang


tersedia tentang siswa yang dibimbing beserta lingkungannya sebagai
bahan yang membantu individu yang bersangkutan kearah penyesuaian
diri yang lebih baik.
5. Konselor harus menghormati, menjaga kerahasiaan informasi tentang
siswa yang dibimbingnya.
6. Konselor harus melaksanakan tugasnya hendaknya mempergunakan
berbagai metode yang sama.

C. Role Model
Dalam kegiatan aktualisasi di sekolah, penulis membutuhkan role model
untuk dijadikan panutan atau contoh dalam bekerja. Penulis dapat mencontoh
kualitas kinerja, konsistensi dalam melaksanakan tugas dan jabatan serta
memiliki sikap yang baik di lingkungan pekerjaan. Untuk itu penulis memilih
Bapak kepala sekolah untuk dijadikan role model. Beliau dianggap memiliki
profil yang bisa di jadikan panutan dalam cara bekerja penulis nantinya.
35

BAB IV

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai


ANEKA
Rancangan kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMP Negeri 2 Cipari.
Kegiatan aktualisasi merupakan wujud solusi penyelesaian dari isu yang
diangkat. Masalah yang dijadikan sebagai isu utama pada rancangan
aktualisasi ini adalah optimalisasi peran guru BK dalam meningkatkan disiplin
dan motivasi belajar siswa. Kegiatan-kegiatan aktualisasi yang dirancang
bertujuan untuk meningkatkan disiplin dan motivasi belajar siswa.
Kegiatan-kegiatan aktualisasi dirancang sedemikian rupa yang terkait
dengan nilai-nilai dasar ASN.Nilai-nilai dasar ASN meliputi akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Kegiatan-
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Membuat pakta integritas dengan guru mapel dan wali kelas
Membuat pakta integritas dengan guru mapel dan wali kelas adalah
kegiatan yang dilakukan untuk membuat kesepakatan untuk mendukung
kegiatan yang meningkatkan disiplin dan motivasi belajar siswa.
b. Melaksanakan layanan klasikal
Kegiatan layanan klasikal bertujuan untuk memberikan
pemahaman pada siswa terkait manfaat disiplin dan cara menambah
motivasi belajar pada siswa.
c. Melaksanakan kegiatan undang alumni
Kegiatan undang alumni adalah kegiatan yang mengundang alumni
untuk memberikan motivasi agar siswa lebih semangat lagi dalam
pembelajaran di sekolah.
d. Melakukan kegiatan home visit
Kegiatan home visit ditujukan untuk memperoleh data siswa dari
pihak keluarga. Data pendukung dari pihak keluarga berguna untuk
36

mengetahui kegiatan siswa selama berada di rumah. Dalam kegiatan ini


juga guru BK dapat meminta dukungan dan kerjasama kepada orang tua
e. Pengadaan kotak curhat
Pengadaan kotak curhat merupakan salah satu media pembantu
siswa dalam mengungkapkan masalahnya. Terkadang ada siswa yang
merasa malu untuk dating ke ruang BK karena adanya stigma negative
siswa yang dating ke ruang BK.
f. Melakukan layanan Konseling Kelompok
Siswa yang membutuhkan tambahan motivasi dapat diberikan
layanan konseling kelompok. Dengan kegiatan ini siswa meningkat
motivasinya karena mendapat dukungan dari luar. Jika motivasi siswa
sudah meningkat maka siswa bisa lebih disiplin.
g. Membuat media pohon komitmen disiplin dan kalimat motivasi
Media pohon komitmen disiplin dan kalimat motivasi dibuat oleh
siswa sendiri, guru BK hanya mengondisikan dan memberikan arahan. Hal
ini dilakukan agar siswa muncul rasa tanggung jawab bahwa media
tersebut secara tidak langsung menjadi janji siswa dalam menegakkan
kedisplinan dan meningkatkan motivasi belajar.
Rincian tentang kegiatan-kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Konstribusi Visi Misi Kontribusi penguatan


No Kegiatan Tahapan Kegiatan nilai organisasi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
1 Membuat a. Meminta izin pada kepala Pakta integritas a. Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai a. Etika
pakta sekolah mengadakan yang telah di (Kepercayaan – dengan dengan visi sekolah yaitu b. Budaya gotong
integritas penandatanganan pakta sepakati bersama. bersedianya guru maple luhur budi pekerti, cerdas royong
dengan guru integritas. dan wali kelas dan berprestasi. Kegiatan
mapel dan b. Mengadakan koordinasi menandatangani pakta membuat pakta integritas
wali kelas dengan bagian kesiswaan integritas menjadikan turut mewujudkan misi
untuk membuat rancangan dasar kepercayaan akan sekolah yaitu
pakta integritas. melaksanakan apa yang mengembangkan etika
c. Pembuatan pakta integritas menjadi kesepakatan. dan budaya
dengan cermat. b. Nasionalisme (sila ke-4 kegotongroyongan.
d. Melakukan sosialisasi kepada musyawarah – koordinasi
guru mapel dan wali kelas dengan bagian kesiswaan
tentang pakta integritas. sebagai bentuk
e. Menandatangani pakta musyawarah untuk
integritas sebagai wujud membuat rancangan pakta
kepercayaan akan integritas)
melaksanakan bersama. c. Etika Publik (cermat –
f. Melaksanakan apa yang ada dalam pembuatan pakta
di pakta integritas dengan integritas dilakukan
dengan cermat terkait apa
saja yang akan dibuat
kesepakatan)
39
Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Konstribusi Visi Misi Kontribusi penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan nilai organisasi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
d. Komitmen mutu (efektif
– dengan adanya
sosialisasi tentang pakta
integritas guru mapel dan
wali kelas menjadi lebih
perhatian dan peduli
dengan siswa)
e. Anti Korupsi (tanggung
jawab – melaksanakan
pakta integritas menjadi
wujud tanggung jawab
untuk selanjutnya
melaksanakan apa yang
sudah disepakati)
2 Memberikan a. Menyiapkan satuan layanan Siswa memahami a. Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai Sikap ilmiah
layanan sesuai format buku panduan dan tertarik dengan (integritas – dalam dengan visi sekolah yaitu
klasikal BK SMP layanan BK yang di membuat satuan layanan luhur budi pekerti, cerdas
berikan.
mengenai b. Mengondisikan dan formatnya sesuai dengan dan berprestasi. Kegiatan
pengenalan memperlakukan siswa di buku panduan BK SMP ) layanan klasikal turus
jenis layanan dalam kelas dengan adil b. Nasionalisme (sila ke-5 serta mewujudkan misi
BK c. Menyiapkan dan keadilan – Guru BK sekolah yaitu
menggunakan proyektor dan memperlakukan siswa menanamkan sikap ilmiah
media lain yang menunjang dengan adil)
layanan dengan penuh c. Etika public (profesional
d. Menjelaskan materi layanan – Guru BK melaksanakan
klasikal pada siswa secara pemberian layanan secara
40
Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Konstribusi Visi Misi Kontribusi penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan nilai organisasi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
profesional profesional)
e. Melakukan penilaian segera d. Komitmen mutu (efektif
untuk mengetahui sejauh – ada bukti fisik berupa
mana siswa memahami materi form penilaian segera/
yang telah disampaikan laiseg)
menggunakan form LAISEG
.
3 Melaksanakan a. Meminta izin kepada kepala Alumni datang ke a. Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai Inovasi dan kreasi
acara undang sekolah sekolah dan (kejelasan – mencari dengan visi sekolah yaitu
alumni b. Melakukan diskusi dengan memberikan kejelasan siapa yang bisa luhur budi pekerti, cerdas
motivasi kepada
bagian kehumasan untuk hadir di sekolah) dan berprestasi. Kegiatan
siswa
mengundang alumni guna b. Nasionalisme (sila ke-4 temu alumni mewujudkan
memberikan motivasi diskusi yang dilakukan misi sekolah
c. Meminta dibuatkan surat untukmemilih alumni yang mengutamakan inovasi
undangan pada alumni oleh akan diundang) dan
staf TU bagian persuratan c. Komitmen mutu (efisien kreasi.
agar menyingkat waktu – untuk menyingkat waktu
sehingga guru BK dapat yang membuat surat
mengerjakan pekerjaan yang undangan untuk alumni
lain adalah staf TU bagian
d. Meminta kejelasan alumni persuratan)
dengan mengkonfirmasi siapa d. Etika public (sopan dan
yang bisa hadir ramah – menerima
e. Menerima kedatangan alumni kedatangan alumni dengan
dengan sopan dan ramah sikap sopan dan ramah)

41
Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Konstribusi Visi Misi Kontribusi penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan nilai organisasi
Kegiatan Pelatihan Organisasi

4 Melakukan a. Meminta izin kepada kepala Di dapatkannya a. Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai c. Etika
home visit sekolah data pendukung (keseimbangan – dengan dengan visi sekolah yaitu d. Budaya gotong
b. Melakukan pendataan siswa siswa terkait dilakukannya home visit luhur budi pekerti, cerdas royong
kegiatan dan dan berprestasi. Kegiatan
yang memerlukan layanan akan mendapat data
kebiasaan siswa home visit termasuk
home visit tanpa melakukan selama di rumah tambahan dari orang tua) mewujudkan visi sekolah
diskriminasi berupa laporan b. Nasionalisme (sila ke-5 dalam mengembangkan
c. Melakukan home visit dengan home visit adil – melakukan kegiatan etika dan budaya
hormat, sopan dan ramah home visit secara adil kegotongroyongan
d. Mencari data keseharian dan tanpa diskriminasi)
perilaku siswa selama di c. Etika publik (hormat,
rumah sebagai penyeimbang sopan dan ramah – Guru
data tentang perilaku siswa di BK datang dan bertemu
sekolah wali murid dengan sikap
e. Membuat dan menggunakan yang hormat, sopan dan
laporan hasil home visit ramah sehingga wali
secara bertanggungjawab murid merasa senang saat
dikunjungi.
d. Anti korupsi
(bertanggung jawab –
dalam penggunaan hasil
laporan home visit guru
BK tidak sembarangan
menyebarluaskan hasil
laporan)
5 Membuat a. Meminta izin kepada kepala Siswa dapat a. Akuntabilitas (kejelasan Kegiatan ini sesuai Inovasi dan kreasi
42
Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Konstribusi Visi Misi Kontribusi penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan nilai organisasi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
kotak curhat sekolah untuk pembuatan memanfaatkan – adanya kejelasan cara dengan visi sekolah yaitu
kotak curhat kotak curhat untuk main kotak curhat luhur budi pekerti, cerdas
b. Membuat kotak curhat mengungkapkan sehingga siswa tidak dan berprestasi. Kegiatan
permasalahannya.
c. Memasang kotak curhat di bingung) pembuatan kotak curhat
tempat yang strategis b. Nasionalisme (sila ke-5 mewujudkan misi sekolah
d. Melakukan sosialisasi dengan adil – siapa saja boleh dalam mengutamakan
jelas kepada siswa terkait memanfaatkan kotak inovasi dan kreasi
kegunaan dan cara main kotak curhat / tidak membeda-
curhat bedakan)
e. Memberikan penguatan c. Etika public (cepat dan
kepada siswa bahwa siapa tanggap dalam merespon
saja boleh memanfaatkan siswa yang mengisi kotak
kotak curhat tanpa membeda- curhat
bedakan missal kelas ataupun d. Komitmen mutu (efektif
gender – dalam memasang kotak
f. Memberikan respon dengan curhat memilih tempat
cepat dan tanggap pada siswa yang strategis ;
yang mengisi kotak curhat
6 Layanan a. Menyiapkan RPL atau Satlan Siswa berani a. Akuntabilitas (integritas Kegiatan ini sesuai Budaya gotong royong
Konseling KKP mengungkapkan taat peraturan sesuai dengan visi sekolah yaitu
Kelompok b. Mengondisikan siswa yang masalahnya dan pedoman– dalam membuat luhur budi pekerti, cerdas
berargumen
akan mengikuti konseling RPL formatnya sesuai dan berprestasi. Kegiatan
terhadap suatu
kelompok secara ikhlas dan permasalahan dengan buku panduan BK layanan konseling
sukarela SMP) kelompok turut
c. Berdoa agar kegiatan b. Nasionalisme (sila ke-1 mewujudkan misi
konseling kelompok berjalan ikhlas – siswa ikhlas mengembangkan etika
43
Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Konstribusi Visi Misi Kontribusi penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan nilai organisasi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
lancar dan membawa hasil dalam mengikuti konseling dan budaya kegotong
serta manfaat kelompok ; berdoa – royongan karena dalam
d. Membentuk dinamika sebelum mengadakan pelaksaannya siswa akan
kelompok agar lebih dekat kegiatan anggota saling memberi masukan
antar personal kelompok berdoa terlebih dalam penyelesaian
e. Penjelasan apa itu konseling dahulu) masalah orang lain.
kelompok beserta azas dan c. Anti korupsi (berani –
janji kerahasiaan siswa berani
f. Anggota kelompok berani mengungkapkan
dan jujur mengungkapkan masalahnya dengan jujur)
masalah yang dialami d. Komitmen mutu (efektif
g. Melakukan penilaian segera – ada bukti fisik berupa
setelah berakhirnya kegiatan form penilaian segera/
h. Penutup laiseg)

7 Membuat a. Guru BK memulai kegiatan Terpasangnya a. Akuntabilitas (kejelasan Kegiatan ini sesuai a. Luhur budi pekerti
media berupa dengan berdoa. media pohon – siswa memahami jelas dengan visi sekolah yaitu b. Inovasi dan kreasi
pohon b. Guru BK mengondisikan komitmen disiplin yang menjadi komitmen luhur budi pekerti, cerdas
disiplinnya dan kalimat
komitmen siswa untuk membawa kertas dan kalimat dan berprestasi. Serta
motivasi yang akan dibuat)
disiplin dan asturo motivasi b. Nasionalisme (sila-1 mewujudkan misi sekolah
kalimat c. Siswa secara jelas menuliskan religius – berdoa sebelum untuk mengutamakan
motivasi komitmen disiplin dirinya dan melakukan kegiatan) inovasi dan kreasi.
kalimat motivasi c. Etika public (semangat –
d. Siswa membentuk kertas siswa membaca hasil
asturo menjadi bentuk daun karyanya dengan
semangat)
dan menempelnya di dinding
d. Komitmen mutu ( inovasi
44
Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Konstribusi Visi Misi Kontribusi penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan nilai organisasi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
e. Siswa diminta membaca - pengadaan pohon
dengan semangat komitmen komitmen disiplin dan
disiplin dan kalimat motivasi kalimat motivasi
merupakan inovasi yang
miliknya sendiri
baru pertama kali dibuat
dan kegiatan ini juga
efektif karena dapat
memancing kreatifitas
anak.

B. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi


Waktu Kegiatan
No Kegiatan April Mei Bukti Fisik
2 2 2 2 2
6 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 3 4 5
Pembuatan Foto dan
1 Pakta √ pakta
Libur awal puasa

Integritas integritas
Libur mayday

U
Minggu

Minggu

Minggu

Minggu
Layanan Foto dan
2 √ √ √
Klasikal LAISEG
3
Undang

A Foto
Alumni
4 Home Visit √ S Foto dan
laporan
45
Foto proses
Kotak pembuatan
5 √ √ √ √ √ √
Curhat dan Kotak
curhat
Konseling Foto dan
6 √ √
Kelompok LAISEG

Pohon KoDis
Pohon KoDis KaMot dan
7 √
KaMot foto proses
pembuatan

46
44
46

C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Tabel 4.3 Antisipasi dan strategi menghadapi kendala

Kendala yang Antisipasi dan Strategi


No. Kegiatan
mungkin terjadi Menghadapi Kendala
Adanya guru yang Memberikan penjelasan terkait
menolak untuk pentingnya dan manfaat dari
Membuat Pakta Integritas menyepakati pakta pakta integritas untuk kemajuan
1
integritas disiplin dan motivasi belajar
siswa

Melaksanakan Layanan Siswa kurang antusias Melakukan ice breaking di


2 klasikal untuk mengikuti pertengahan kegiatan
layanan klasikal
Sulitnya menghubungi Mendatangi rumah alumni yang
Undang Alumni alumni karena data akan diundang
3
siswa (No.HP) sudah
ganti
Orang tua menolak Menjelaskan dengan sopan
Melakukan Home Visit kehadiran guru BK maksud kedatangan Guru BK
4
sehingga orang tua siswa mau
menerima dengan senang hati
Siswa tidak tertarik Guru BK melakukan sosialisasi
Pembuatan Kotak Curhat memanfaatkan kotak terus menerus dan memberikan
5
curhat contoh dalam mereespon siswa
yang mengisi kotak curhat
Siswa ada yang masih Memberikan keyakinan pada
merasa malu atau siswa dengan adanya janji
Konseling Kelompok tidak berani kerahasiaan maka masalah apa
6
mengungkapkan yang dibahas tidak akan menjadi
masalah yang sedang konsumsi publik
dialami
Siswa belum memiliki Memberikan contoh dan arahan
Membuat Pohon Disiplin komitmen disiplin dan terkait pemilihan kata untuk
7 dan Kalimat Motivasi kalimat motivasi komitmen disiplin dan kalimat
disiplin

46
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Habituasi diawali dengan perancangan aktualisasi yang telah disiapkan saat masih
di asrama. Penulis membuat rancangan aktualisasi didahului dengan identifikasi isu. Isu-
isu yang ditemukan kemudian dianalisis dan dicari solusi penyelesaiannya. Isu yang
dipilih dalam kegiatan rancangan aktualisasi dan habituasi ini adalah optimalisasi peran
guru BK dalam meningkatkan disiplin dan motivasi siswa. Penyelesaian atas isu tersebut
menggunakan penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi serta melalui kedudukan ASN di didalam NKRI
seperti Whole of Goverment, pelayan publik, dan manajemen ASN.
Pentingnya penyusunan rancangan aktualisasi diharapakan dapat menjadi pedoman
dalam pelaksanaan 7 kegiatan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Kegiatan-kegiatan tersebut
juga dianalisis mengenai kemungkinan adanya kendala dan hambatan. Rancangan
aktualisasi ini, diharapkan mampu meningkatkan kinerja peserta pelatihan dasar dalam
menjalankan tugas dan fungsi di lingkungan unit kerja.

B. Saran
Dengan telah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini, terdapat beberapa saran
yang dapat dilaksanakan, yaitu:

1. Kegiatan aktualisasi yang sifatnya masih baru di SMP Negeri 2 Cipari memberikan
dampak positif bagi perwujudan visi dan misi sekolah. Oleh karenanya, diharapkan
kegiatan tersebut dapat terus dilakukan secara berkelanjutan.
2. Peserta pelatihan dasar hendaknya senantiasa menerapkan nilai-nilai dasar profesi
PNS dalam pelaksanaan tugas sebagai seorang guru sehingga dapat melaksanankan
tugas profesinya dengan baik.
.

48
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.Pembinaan Sekolah


Dasar.2016. Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) Edisi Revisi.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul pendidikandan


pelatihan prajabatan golongan II dan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul pendidikandan pelatihan


prajabatan golongan II dan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul pendidikandan pelatihan


prajabatan golongan II dan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul pendidikandan


pelatihan prajabatan golongan II dan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul pendidikandan


pelatihan prajabatan golongan II dan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

49
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Feny Lestari,S.Pd
(dengan gelar)
2 NIP 199002262019022005
3 Tempat dan Tanggallahir Bandung, 26 Februari 1990

4 Alamat Rumah Desa Mulyadadi RT 01 RW 02


Kec. Cipari, Kab. Cilacap

5 Nomor Telepon/Faks/HP 082216788325

6 Kantor SMP Negeri 2 Cipari


7 Alamat Kantor Jl. Puteran No.02 Desa Pegadingan
Kec. Cipari, kab. cilacap
8 Alamat email Feny90@yahoo.co.id

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA S-1


Nama Institusi SD Negeri 3 SMP Negeri 1 SMA Negeri 1 Universitas
Mulyadadi Cipari Cipari Negeri Semarang

BidangIlmu/ Jurusan - - IPA Bimbingan dan


Konseling

Tahun Lulus 2001 2004 2007 2012

50

Anda mungkin juga menyukai