Anda di halaman 1dari 4

Nama : Evi Fitriah

Mapel : Bahasa Arab

Asal Sekolah : MTs Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang

Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi dalam Pembelajaran

A. Pengertian Pengukuran
Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh
deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana seseorang peserta didik telah mencapai
karakteristik tertentu. Pengukuran berkaitan erat dengan proses pencarian atau penentuan
nilai kuantitatif. Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau
formulasi yang jelas.
Kesimpulan tentang pengertian pengukuran:
a) Kegiatan pengukuran dilakukan dengan membandingkan hasil belajar dengan suatu
ukuran tertentu.
b) Dilakukan dengan proses sistematis.
c) Hasil pengukuran berupa besaran kuantitatif (sistem angka).
d) Pengukuran menggunakan alat ukur yang baku.
B. Pengertian Penilaian
Penilaian merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem pendidikan
saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh siswa.
Tentu saja untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik dan tidak bias. Sistem penilaian
yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga pada
gilirannya akan mampu membantu guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa
sendiri, sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu
meningkatkan kemampuannya.
1. Ruang Lingkup Aspek Penilaian
Hasil belajar siswa, bila diklasifikasikan berdasarkan taxonomy Bloom meliputi; aspek
kognitif, sikap dan keterampilan. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar juga harus
bersifat komprehensif (menyeluruh) meliputi ketiga aspek di atas. Disamping itu, proses
belajar mengajar (pembelajaran) yang ditempuh oleh guru dan siswa juga harus
mendapat perhatian dalam penilaian ini. Sebagai bahan masukan untuk perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.
Bentuk-bentuk soal yang digunakan untuk menilai aspek kognitif :
a. soal bentuk pilihan ganda,
b. soal bentuk benar salah,
c. soal menjodohkan,
d. uraian /jawaban singkat,
e. soal bentuk uraian bebas ( free essay).

Untuk mengukur hasil belajar aspek sikap, paling tepat menggunakan instrumen skala
sikap. Yaitu sejenis angket tertutup dimana pertanyaan/pernyataan mengandung sifat nilai-
nilai sikap yang menjadi tujuan pengajaran. Salah satu jenis skala sikap yang banyak digunakan
adalah skala Likert.
Penilaian aspek penampilan (keterampilan) mengacu kepada prosedur melakukan
suatu kegiatan dan atau mengacu kepada hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Dengan kata
lain, mengukur tingkat kemahiran tingkat keterampilan seseorang tentang suatu kegiatan bisa
dilihat pada saat seseorang sedang melakukan kegiatan atau dilihat dari hasil/produk dari
kegiatan tersebut.

2. Langkah-Langkah Pengembangan Penilaian Pembelajaran


Agar dapat memperoleh hasil yang efektif penilaian hasil belajar perlu direncanakan
secara sistematis sehingga jelas abilitas yang hendak diukur, materi, alat dan interpretasi
penilainnya. Empat langkah pokok dalam pengembangan penilaian pembelajaran yaitu:
 menentukan tujuan tes,
 mengidentifikasi hasil belajar yang akan diukur,
 membuat tabel spesifikasi (kisi-kisi tes), dan
 menulis soal yang relevan dengan kisi-kisi tes.
Adapun langkah-langkah umum pengembangan alat penilaian adalah sebagai berikut
:
 Mengidentifikasi kompetensi, pokok bahasan dan sub pokok bahasan serta tujuan
pengajaran
 Menentukan sample aspek kemampuan yang akan diukur
 Membuat tabel spesifikasi atau kisi-kisi test
 Penulisan soal
 Menyusun atau mengorganisir soal-soal tersebut menjadi sebuah test.
 Pelaksanaan/penyajian test
 Pemeriksaan hasil test
 Pengolahan dan penafsiran hasil test
 Penggunaan hasil test

C. Tes
1. Macam-macam tes
 Dari segi pelaksanaannya, tes dibagi kedalam tiga kategori; tes tulisan, tes lisan dan
tes tindakan.
 Dari segi bentuk soal dapat diklasifikasikan ke dalam lima bentuk soal, yaitu (a)
soal pilihan ganda, (b) soal benar salah, (c) soal menjodohkan, (d) uraian /jawaban
singkat, dan (e) soal bentuk uraian bebas ( free essay).
 Dilihat dari segi cara atau pola jawaban yang diberikan, soal dapat dibedakan ada
soal yang telah disediakan jawabannya, peserta tes tinggal memilih jawaban
tersebut (pilihan ganda, benar salah, menjodohkan) dan ada soal yang tidak
disediakan jawabannya (uraian).
 Kemudian dilihat dari segi cara pemberian skornya, dibedakan ke dalam soal yang
bersifat objektif dan soal yang bersifat subjektif.
D. Evaluasi dalam Pembelajaran
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data
dan informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan
tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi dalam pembelajaran adalah meliputi:
(a) untuk melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar,
(b) untuk memperbaiki, dan menyempurnakan kegiatan guru,
(c) untuk memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar mengajar,
(d) untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan
belajar dan mencarikan jalan keluarnya,
(e) untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan
kemampuannya.
Adapun fungsi utama evaluasi dalam pembelajaran dapat dikelompokan ke dalam
empat fungsi, yaitu:
(a) formatif, evaluasi dapat memberikan unpan balik bagi guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi siswa yang
belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari,
(b) sumatif, yaitu dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,
menentukan angka nilai sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan
belajar siswa, serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
(c) diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan lingkungan),
yang mengalami kesulitan belajar,
(d) seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan
menempatkan siswa sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Tujuan pokok evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan proses
belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Indikator keefektifan itu dapat dilihat dari
perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik . Perubahan tingkah laku yang terjadi
itu dibandingkan dengan perubahanan tingkah laku yang diharapkan sesuai dengan tujuan
dan isi program pembelajaran.
Pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan kegiatan yang bersifat hierarki.
Artinya ketiga kegiatan tersebut dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan secara berurutan.

Anda mungkin juga menyukai