Anda di halaman 1dari 17

Ashima Sinaga

Jumat, 19 April 2013

Laporan Praktikum Biokimia Identifikasi karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
“IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT”

OLEH

Nama                                             : Asima Rohana Sinaga


NPM                                              : EG011008
Program Studi                              : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok                                      : I (satu)
Hari/jam                                        : Jum’at/14.00 WIB
Tanggal                                          : 07 Desember 2012
Nama Asisten                                : 1.Meiddi Rahmanto
                                                          2.Sukriyanto
DOSEN                                          : Dra. Devi Silsia, M.Si
    Objek Praktikum                          : IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
DAFTAR ISI
Halaman Judul  ................................................................................................ i
Daftar isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 2-7
BAB III METODOLOGI ............................................................................. 8-10
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................... 8
3.2 Prosedur Percobaan.................................................................................... 9-10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 11-13
4.1 Hasil Pengamatan....................................................................................... 11
4.2 Pembahasan................................................................................................ 12-13
BAB V PENUTUP......................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 14
5.2 Saran........................................................................................................... 14
Jawaban Pertanyaan ........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat bersama seyawa lemak dan protein memegang peranan dasar
bagi kehidupan di bumi. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dalam
sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan hewan. Selain itu  karbohiidrat
juga menjadi komponen stuktur penting pada mahluk hidup dalam bentuk serat
(fiber),  seperti selulosa, pektim, derta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan
dasar yang diperlukan tubuh.
                      Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang
tersusun hanya dari atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan kedalam 3
golongan yaitu Monosakarida, Olisakarida, dan Polisakarida. Jenis karbohidrat yang
sangat banyak maka diperlukan pengetahuan dasar tentang sifat fisik dan kimia
karbohidrat, selain itu keragaman jenis karbohidrat memerlukan cara pengujian
yang berbeda.
                      Karbohidrat yang berasal dari makanan kita sehari-hari, dalam tubuh
mengalami perubahan atau metabolism. Hasil metabolism karbohidrat antara lain
yaitu Glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat
yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai
sumber energi. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya
berasal dari energi matahari, yaitu glukosa yang dibentuk dari karbon dioksida dan
air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Dan selanjutnya
glukosa yang terjadi di ubah menjadi amilum dan disimpan dalam bagian lain,
misalnya pada buah, dan  umbi-umbian.

1.2 Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis karbohidrat yang
terdapat dalam tanaman dan buah-buahan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen, dan oksigen
yang terdapat di alam dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris
tersebut, maka senyawa ini pernah diduga sebagai ”hidrat dari karbon”, sehingga
disebut sebagai karbohidrat. Sejak tahun 1880 telah disadari bahwa gagasan ”hidrat
dari karbon” merupakan gagasan yang tidak benar. Hal ini karena ada beberapa
senyawa yang mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan
karbohidrat.
            Asam asetat misalnya dapat ditulis (C2(H2O)2 dan formaldehid dengan rumus
CH2O atau HCHO. Dengan demikian suatu senyawa termasuk karbohidrat tidak
hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling penting ialah rumus
strukturnya       Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting
yang terdapat pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil(aldehid dan
keton). Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut.
Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat dapat didefinisikan sebagai
polihidroksialdehida dan polihidroksiketon atau senyawa yang menghasilkannya
pada proses hidrolisis.
       Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi makanan berasal
dari karbohidrat. Menurut Neraca Bahan Makanan 1990 yang dikeluarkan oleh Biro
Pusat Statistik, di Indonesia energi berasal dari karbohidrat merupakan 72% jumlah
energi rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Di negara-negara maju
seperti AmerikaSerikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu rata-rata 50%.
Nilai energi karbohidrat adalah 4 kkal per gram (Almatsier, 2010).
            Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis
karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat
kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana dalam satu molekul
(Almatsier, 2010).
       Karbohidrat sederhana terdiri atas (Almatsier, 2010) :
1. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan molekul air,
yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5];

2. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida di mana untuk tiap 12 atom
C ada 11 molekul air [C12(H2O)11];

3. Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida


4. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa,
dan fruktosa.

            Monosakrida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi


karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai
triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon;
dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang
dimilki senyawa tersebut (Murray dkk, 2009).
       Gliseraldehid adalah aldosa yang paling sederhana, dan dihidroksiasetan adalah
ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa atau ketosa lainnya dapat diturunkan dari
gliseraldehida atau dihidroksiaseton dengan cara menambahkan atom karbon,
masing-masing membawa gugus hidroksil.
            Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-
rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau
cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa
yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat
kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut (Almatsier, 2010).
       Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida. Ada empat jenis
disakarida yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa. Trehalosa
tidak begitu penting dalam ilmu gizi. Kedua monosakarida yang saling mengikat
berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen. Ikatan glikosidik ini biasanya
terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa,
dengan melepaskan satu molekul. Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya
terikat dalam bentuk alfa dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali
menjadi dua molekul monosakarida melalui hidrolisis. Glukosa terdapat pada empat
jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa (Almatsier,
2010).
       Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintetis. Ada
empat jenis gula alkohol, yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol. Sorbitol
terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa.
Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes,
seperti minuman ringan, selai dan kue-kue. Manitol dan dulsitol adalah alkohol yang
dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Secara komersial, manitol
diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak digunakan
dalam industri pangan. Sedangkan inositol merupakan alkohol siklis yang
menyerupai glukosa. Inositol terdapat dalam banyak bahan makanan, terutama
dalam sekam serealia. Bentuk esternya dengan asam fitat menghambat absorpsi
kalsium dan zat besi dalam usus halus (Almatsier, 2010).
            Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida.
Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia
(Murray dkk, 2009).
            Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-
unit glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat di dalam
biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan.seperti halnya polisakarida nonpati,
oligosakarida ini di dalam usus besar mengalami fermentasi (Almatsier, 2010).
Untuk karbohidrat kompleks terdiri atas (Almatsier, 2010):
1. Polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida.
2. Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati.

       Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu
dengan yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida
menghasilkan monosakarida.
            Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya
spesifik. Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat
digunakan untuk menentukan struktur molekul polisakarida (Sirajuddin dan
Najamuddin, 2011).
            Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula
sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercaban. Gula
sederhana ini terutama adalah glukosa. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu
gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati (Almatsier, 2010).
            Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati
terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Jumlah unit
glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain bergantung
jenis tanaman asalnya. Rantai glukosa terikat satu sama lain melalui ikatan alfa yang
dapat dipecah dalam proses pencernaan (Almatsier, 2010).
       Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam
makanan. Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran dekstrin, maltosa,
glukosa, dan air. Dekstrin maltosa, suatu produk hasil hidrolisis parsial pati,
digunakan sebagai makanan bayi karena tidak mudah mengalami fermentasi dan
mudah dicernakan (Almatsier, 2010).
            Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan
karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam
hati dan otot. Glikogen terdiri atas unit-unit glukosa dalam bentuk rantai lebih
bercabang. Struktur yang lebih bercabang ini membuat glikogen lebih mudah
dipecah. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di
dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber
energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan
menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan
dalam jaringan lemak. Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang penting
dalam bahan makanan, karena hanya terdapat di dalam makanan berasal dari
hewani dalam jumlah terbatas (Almatsier, 2010).
            Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum pada
tumbuhan. Pada proses hidrolisis, glikogen menghasilkan pula glukosa karena baik
amilum maupun glikogen, tersusun dari sejumlah satuan glukosa. Glikogen dalam
air akan membentuk koloid dan memberikan warna merah dangan larutan iodium.
Pembentukan glikogen dari glukosa dalam sel tubuh diatur oleh hormon insulin dan
prosesnya disebut glycogenesis. Sebaliknya, proses hidrolisis glikogen menjadi
glukosa disebut glycogenolisis (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011)
       Mengenai penjelasan tentang serat, akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian
karena peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Definisi terakhir yang
diberikan untuk serat makanan adalah polisakarida nonpati yang menyatakan
polisakarida dinding sel. Ada dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan
yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase,
glukan dan algal (Almatsier, 2010).
            Selulosa, hemiselulosa, dan lignin merupakan kerangka struktural semua
tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan bagian utama dinding sel tumbuh-
tumbuhan yang terdiri atas polimer linier panjang hingga 10.000 unit glukosa terikat
dalam bentuk ikatan beta. Polimer karbohidrat dalam bentuk ikatan beta tidak dapat
dicernakan oleh enzim pencernaan manusia (Almatsier, 2010).
            Pektin, gum, dan mukilase terdapat di sekeliling dan di dalam sel tumbuh-
tumbuhan. Ikatan-ikatan ini larut atau mengembang di dalam air sehingga
membentuk gel. Oleh karena itu, di dalam industri pangan digunakan sebagai bahan
pengental, emulsifer,dan stabilizer (Almatsier, 2010).
       Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar
larut dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air. Kecuali polisakarida
bersifat tidak larut dalam air. Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi
dan bila dipanaskan akan terbentuk pembesaran berupa pasta dan bila didinginkan
akan membentuk koloid yang kental semacam gel (Sirajuddin dan Najamuddin,
2011).
       Adapun fungsi dari karbohidrat diantaranya (Almatsier, 2010):
1. Sumber energi : fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh
dunia, karena banyak didapat alam dan harganya relatif murah. Karbohidrat di
dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi segera;sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot,
dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi di dalam jaringan lemak.
2. Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya mono dan disakarida. Sejak lahir manusia menyukai rasa
manis. Alat kecapan pada ujung lidah merasakan rasa manis tersebut. Gula
tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
3. Penghemat protein : bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka
protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan
mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila
karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai
zat pembangun.
4. Pengatur metabolisme lemak : karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa
asam asetoasetat,aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.
5. Membantu pengeluaran feses : karbohidrat membantu pengeluaran feses
dengan cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam
serat makanan mengatur peristaltik usus,sedangkan hemiselulosa dan pektin
mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada
sisa makanan yang akan dikeluarkan.
      
Bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak
dapat diubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sistem saraf pusat.
Oleh sebab itu, tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk
manusia. Untuk memelihara kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 50-65%
konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya
10% berasal dari gula sederhana (Almatsier, 2010).
Analisa Kualiatif  Karbohidrat :
1. Uji Molisch
a. Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
b. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan
dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
c. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara
furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
- merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau
disebut juga ketosa
- Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan
warna merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
- merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton
bebas
- Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton
bebas dalam suasana alkalis
- biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3
- uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah
bata serta adanya endapan.
4. Uji Barfoed
- Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
- Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
5. Uji Iodin
- Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
- Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
- Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
- sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
6. Uji Fehling
- Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida,
laktosa, maltosa, dll)
- Uji positif ditandai dengan warna merah bata
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :

         Tabung reaksi


         Corong
         Penjepit tabung reaksi
         Rak tabung reaksi
         Gelas ukur 50 ml
         Gelas ukur 25 ml
         Pipet ukur 10 ml pakai pengisap
         Pipet ukur 10 ml pakai pengisap
         Gelas piala 50 ml
         Erlenmeyer 50 ml
         Spatel
         Penangas air
         Kompor listrik
         Timbangan analitik
         Pipet tetes
         Sikat tabung reaksi
         Botol semprot
         Batang pengaduk kaca
         Spatulla
         Lumpang

Bahan yang digunakan :


Bahan Segar :

         Glukosa
         Fruktosa
         Sukrosa
         Maltosa
         Arabinosa
         Madu lebah
         Tepung maizena
         Tepung beras
         Tepung terigu
         Amilum

Bahan Kimia :       

         H2SO4
         Alpha Naftol
         Alkohol (etanol)
         CuSO4
         Natrium sitrat
         Larutan fehling
         Larutan benedict

3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 IDENTIFIKASI UMUM KARBOHIDRAT


3.2.1.1 Uji Molisch
                Kedalam tabung reaksi dimasukkan 3 ml larutan sampel (bahan percobaan) dan 2

tetes pereaksi Molisch.


                Ditambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung reaksi sebanyak 3 ml asam

sulfat pekat.
         Jika sampel mengandung karbohidrat, maka akan terbentuk cincin berwarna merah

pada permukaan lapisan bawah. Warna merah akan segera berubah dan larutan
menjadi berwarna ungu tua. Setelah didiamkan selama 2 menit, encerkan campuran
tersebut dengan 5 ml air. Jika dalam cuplikan terdapat karbohidrat, maka akan
terjadi endapan berwarna ungu.

3.2.2 PENGENALAN MONOSAKARIDA BERDASARKAN SIFAT REDUKSI


3.2.2.1 Uji Fehling
         Campurkan 2 tetes (0,05 g) sampel dengan 2-3 ml larutan fehling.

         Panaskan dengan penangas air selama 3-4 menit. Amati endpan yang terjadi.

         Uji gula pereduksi dapat dilakukan dengan meneteskan pereaksi fehling panas pada
larutan karbohidrat yang mendidih. Jika terdapat gula pereduksi, warna biru dri
pereaksi fehling akan hilang dn endpan merah atau kuning dari adn Cu2O terbentuk.

3.2.2.2 Uji Benedict


         Campurkan sampai homogen 5 ml pereaksi  Benedict dengan 0,4 ml (8 tetes) larutan
sampel (bahan percobaan) di dalam tabung reaksi.
         Didihkan selama 2 menit dan biarkan menjadi dingin.

         Jika dalam sampel tidak terdapat gula pereduksi, larutan jernih, tetapi jika terdapat
gula pereduksi, akan terbentuk endapan CuO2.

3.2.3 PENGENALAN DISAKARIDA DAN POLISAKARIDA


3.2.3.1 Hidrolisa Pati
         Masukkan larutan pati (masing-masing 2 ml) kedalam 3 tabung reaksi (beri label 1, 2,

3 ).
         Tabung reaksi 1 ditambahkan 2 ml larutan HCl 3 M.

         Tabung reaksi 2 dan 3 ditambahkan dengan 2 ml air.


         Letakkan tabung reaksi 1 dan 2 diatas penangas air selama 5 menit, dan dinginkan
sampai suhu kamar.
         Tambahkan 3 ml larutan NaOH 3 M pada tabung1.
         Tambahkan 3 ml air pada tabung 2 dan 3.
         Lakukan uji iodine terhadap ketiga tabung raksi.
         Masukkan 5 ml pereaksi Benedict pada ketiga larutan dalam tabung reaksi dan amati
fakta yang terjadi.

                  
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Uji Pengenalan Karbohidrat
No Nama Bahan Warna yang dibentuk
Uji Molisch
1 Glukosa Ada cincin, terbentuk endapan
2 Fruktosa Ada cincin, terbentuk endapan
3 Sukrosa Ada cincin, sedikit endapan
4 Maltosa Ada cincin, terbentuk endapan
5 Madu lebah Ada endapan
6 Tepung maizena Ada endapan, menggumpal
7 Tepung beras Ada endapan, menggumpal
8 Tepung terigu Ada endapan, menggumpal
9 Amilum Ada endapan, menggumpal

Uji Pengenalan Monosakarida


No Nama Bahan Warna yang terbentuk
Benedict Fehling
1 Glukosa Biru Biru (-)
2 Fruktosa Hijau kebiruan Biru (-)
3 Sukrosa Biru Hijau (-)
4 Maltosa Biru -
5 Madu lebah Hijau kekuningan -
6 Tepung maizena Biru -
7 Tepung beras Biru +
8 Tepung terigu Biru, endapan Hijau
putih kebiruan (+)
9 Amilum Biru, endapan -
putih
Ket : - (tidak ada endapan)
        + (ada endapan)

Uji Pengenalan Disakarida dan Polisakarida


Hidrolisis Pati
Nama Bahan Hasil Pengamatan
Tabung Reaksi I Tabung Reaksi II Tabung Reaksi III
Pati (Tepung Berwarna biru tua Berwarna biru dan Berwarna biru
Terigu) dan terjadi terjadi endapan muda dan terjadi
endapan putih putih dibawahnya sedikit endapan
yang melayang yang menunjukkan putih yang
adanya menunjukkan
karbohidrat adanya
karbohidrat

4.2 Pembahasan
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam
tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut
polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan
polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan
oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
Oleh karena itu, dalam praktikum identifikasi karbohidrat ini dilakukan
beberapa uji yaitu mengenai identifikasi umum adanya karbohidrat pada suatu
bahan. Dimana, bahan yang digunakan dalam hal ini adalah glukosa, fruktosa,
sukrosa, maltosa, madu lebah, tepung maizena, tepung beras, tepung terigu, dan
amilum. Dalam identifikasi umum karbohidrat uji yang digunakan adalah uji

molisch, dimana uji molisch ini didasarkan pada reaksi antara -naftol dengan
furtural atau hidroksimetil furtural hasil reaksi asam sulfat dengan karbohidrat.
Hasil dari uji molisch ini bila sampel yang dicobakan adalah terbentuk endapan
berwarna ungu, dari semua sampel (bahan) setelah ditambahkan dengan asam sulfat
pekat semuanya terbentuk endapan berwarna ungu, namun untuk sampel tepung
maizena, tepung beras, tepung terigu, dan amilum terjadi adanya gumpalan.
Sedangkan pada sampel glukosa, fruktosa, sukrosa dan maltosa terbentuk juga
adanya cincin.
Dalam pengenalan monosakarida berdasarkan sifat reduksi, yaitu dilakukan
dengan melakukan uji fehling dan uji benedict. Dalam uji fehling aldehid mereduksi
larutan fehling menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna kuning atau merah.
Dalam mengetahui adanya endapan yang terjadi bahan dicampurkan dengan
larutan fehling lalu dipanaskan dengan penangas air. Kemudian diamati endapan
yang terjadi. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan semua bahan terdapat
adanya endapan kecuali dengan tepung beras dan tepung terigu. Jika dalam
mengetahui warna yang terbentuk dilakukan dengan cara mencampurkan pereduksi
fehling panas. Jika terdapat gula pereduksi maka warna biru dari pereaksi fehling
akan hilang dan endapan merah atau kuning dari Cu2O terbentuk. Dari sampel
glukosa dan fruktosa tidak terjadi perubahan warna tetap dengan warna biru,
sedangkan semua monosakarida menurut teori adalah termasuk gula pereduksi.
Kesalahan yang terjadi ini mungkin disebabkan oleh adanya ketidaktelitian dalam
melakukan dan meneteskan  zat yang dicampurkan. Sedangkan untuk sampel
sukrosa dan tepung terigu terbentuk warna hijau kebiruan.
Kemudian itu dalam uji benedict dapat dideteksi dengan adanya endapan
Cu2O berwarna merah. Dalam sampel yang telah diperoleh, tidak semua sampel
terjadi perubahan warna.
Sedangkan dalam pengenalan disakarida dan polisakarida dilakukan dengan
menghidrolisa pati yaitu dengan sampel tepung terigu. Disakarida dan polisakarida
dapat diubah menjadi monosakarida oleh reaksi hidrolisis. Jika dalam reaksi
hidrolisi melibatkan air sebagai pereaksi, maka katalis akan berperan dalam tahap
penentu kecepatan reaksi. Dalam hidrolisa tepung terigu ini digunakan tiga tabung
reaksi, didalam tabung pertama dimasukkan HCl 2 ml lalu dipanaskan, setelah
dingin dilakukan uji iodine dan hasilnya adalah berwarna biru tua dan terjadi
endapan putih yang melayang. Untuk tabung yang kedua  setelah sampel
dimasukkan dicampur dengan air dan dilakukan uji iodine sehingga hasilnya
berwarna biru tua dan terjadi endapan putih dibawahnya menunjukkan bahwa
adanya karbohidrat polisakarida. Dan untuk tabung yang ketiga, setelah dimasukkan
sampel, ditambah dengan air yang kemudian dibiarkan pada suhu kamar dan
ditambahkan NaOH lalu dilakukan uji iodine sehingga hasilnya adalah berwarna
biru muda dan terjadi sedikit endapan putih.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
         Dalam melakukan identifikasi karbohidrat dilakukan dengan cara uji molisch yang
bereaksi positif dengan adanya endapan berwarna ungu.
         Semua monosakarida dan disakarida adalah gula pereduksi kecuali sukrosa.
         Uji pengenalan monosakarida dilakukan dengan uji benedict dan uji fehling.
         Disakarida dan polisakarida dapat diubah menjadi monosakarida oleh reaksi
hidrolisis.

5.2 Saran
         Dalam proses percobaan sebaiknya praktikan diharapkan dapat menjaga ketertiban
didalam ruangan praktikum agar praktikum yang dilaksanakan dengan baik.
                Sebaiknya alat-alat yang ada dilaboratorium, lebih dilengkapi lagi. Seperti alat

penangas, sehingga tidak perlu mengantri terlalu lama dalam melakukan


pemanasan.

PERTANYAAN DAN DISKUSI

Apakah ada perbedaan warna hasil pengujian yang terjadi? Apa sebabnya?
Ada, karena setiap pengujian mempunyai parameter yang berbeda-beda
dalam menentukan sebuah percobaan dan teori. Misalnya dalam uji umum
karbohidrat terjadi perbeedan warna, hal tersebut karena adanya perbedaan strutur
molekulnya.

Mengapa uji molisch disebut uji yang bukan spesifik untuk karbohidrat?
Pereaksi Molish adalah α-naftol dalam alcohol 95%. Reaksi ini sangat efektif
untuk uji senyawa-senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi
senyawa furfural atau furfural yang tersubtitusi. Seperti hidroksimetilfurfural.
Warna merah ungu yang terasa disebabkan oleh kondensasi furfural atatu
turunannya dengan α-naftol.
Untuk larutan karbohidrat yang diperiksa, jika terlalu pekat apakah perlu
diencerkan?
Perlu, agar konsentrasinya tidak terlalu pekat.

DAFTAR PUSTAKA
Adipedia. 2012. http://www.adipedia.com/2012/12/karbohidrat-dan-uji-analisa-
kualitatif.html

. Diakses 11 November 2012


Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran    
       EGC                                                           
Sirajuddin, S dan Najamuddin, U. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar : 
       Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Ashima Sinaga di 09.36

Berbagi 4

1 komentar:

setya febri 17 Mei 2015 05.34


Numpang promosi!!!!
Ayo gabung,, untuk pengguna android!!!!
Ada aplikasi Android baru ini agan-agan!!! Dan juga sangat bermanfaat sebagai penghasilan
sampingan dengan kode update yang baru.
Ada bukti PO-nya juga lho!!! Search di google.com
Adek
Langsung aja :
1. Download aplikasi "WHAFF REWARD" langsung dari hp android kamu di playstore dan
kemudian instal terus di jalankan.
2. Tunggu hingga muncul gambar.
Nb: jika ada tulisan koneksi error muat ulang kembali.
3. Setelah itu pilih tulisan masuk, ada di bagian atas kanan dari app tersebut.
4. Masuk atau login menggunakan "facebook" langsung di oke.
5. Pastikan ada tulisan "enter invite code" masukkan kode terbaru dan ter update "BA82665"
(tanpa tanda petik) selanjutnya tekan oke.
Nb: jika tidak masukkan kode di atas tidak akan langsung mendapatkan $0,30
6. Akun langsung mendapat $0,30, bisa di cek di pojok kanan atas.

Ayo buruan gabung.!!!


Terbukti membayar
Jangan lupa kodenya yang paling baru "BA82665" tanpa tanda petik.
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Unknown (Google)

Keluar

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Si Pemendam Rasa

Ashima Sinaga
Ikuti 69

Gak ribet. Have fun :D


Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai